Kategori: PENDIDIKAN

  • UIN SMH Banten Terapkan Kuliah Jarak Jauh

    UIN SMH Banten Terapkan Kuliah Jarak Jauh

    SERANG, BANPOS – Merespon penetapan Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ditetapkan oleh Gubernur Banten, Wahidin Halim, atas kasus Covid-19 atau virus Corona, UIN ‘SMH’ Banten akan menerapkan kuliah jarak jauh selama 14 hari atau dua minggu. Kebijakan tersebut akan dimulai sejak Selasa (17/3) mendatang.

    Hal ini diungkapkan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan pada UIN ‘SMH’ Banten, Wawan Wahyudin, saat dihubungi BANPOS melalui sambungan telepon. Menurutnya keputusan tersebut diperoleh usai rapat yang digelar rektorat pada Minggu (15/3) pagi untuk merespon surat edaran baik dari Kemendikbud, Kemenag maupun Gubernur Banten.

    “Tadi baru saja rapat dan berdasarkan konsideran pertama yaitu imbauan Presiden yang turun ke Kemenag dan Kemendikbud lalu pak Gubernur Banten, maka kami akan mengeluarkan edaran agar mahasiswa menggelar perkuliahan jarak jauh mulai Selasa 17 Maret hingga 3 April,” ujarnya.

    Ia mengatakan, sesuai anjuran pemerintah pusat bahwa masa inkubasi cukup selama 14 hari. Namun selama itu, pihaknya akan tetap memantau perkembangan kondisi kasus tersebut.

    “Jadi dua minggu itu sesuai dengan pusat. Dua minggu itu sudah cukup untuk masa inkubasi sembari melihat perkembangan kondisinya,” terangnya.

    Ia juga mengaku akan membatasi kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang sifatnya melibatkan massa yang banyak. Hal ini untuk mengantisipasi adanya penyebaran Covid-19 tersebut.

    “Untuk lebih jelasnya nanti menunggu edaran. Saat ini masih dalam penyusunan surat edaran itu. Jadi nanti kalau sudah keluar surat edaran, semua pihak harus mengikuti. Jangan sekarep dewek,” tandasnya. (DZH)

  • Untirta Resmi Liburkan Perkuliahan Tatap Muka

    Untirta Resmi Liburkan Perkuliahan Tatap Muka

    SERANG, BANPOS – Pihak rektorat Untirta akhirnya mengambil keputusan untuk meliburkan perkuliahan selama dua minggu dan digantikan menjadi perkuliahan secara dalam jaringan (Daring) atau online.

    Hal ini berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan oleh Rektor Untirta, Fatah Sulaiman, dengan nomor B/4/UN43/TU.00.00/2020 tentang Kebijakan Umum Pencegahan COVID-19 di Lingkungan Untirta pada Minggu, (16/3). Edaran tersebut merupakan tindaklanjut dari edaran Kemendikbud No. 2 Dan No 3 tahun 2020 dan Kemenkes PK. 02.01/B.IV/839/2020.

    Dalam surat itu, dijelaskan bahwa Untirta mengambil kebijakan agar perkuliahan dilaksanakan secara jarak jauh dalam bentuk perkuliahan Daring ataupun penugasan di rumah dan berlaku selama 14 hari sejak 17 Maret hingga 3 April 2020.

    “Kegiatan Ujian Tengah Semester (UTS) dilaksanakan dalam bentuk: UTS Online, Take Home atau dalam bentuk penugasan di rumah,” tulis Fatah dalam surat edaran.

    Namun untuk kegiatan pembelajaran bersifat personal seperti halnya pembimbingan penelitian dan tugas akhir mahasiswa, disebutkan bahwa tetap dapat dilakukan seperti biasanya. Sementara dosen dan organisasi mahasiswa dilarang menggelar kegiatan yang melibatkan keramaian.

    “Dosen dan organisasi kemahasiswaan dilarang untuk melakukan kegiatan yang melibatkan orang banyak selama 14 (hari) ke depan sebagaimana yang tercantum dalam point 1,” jelasnya.

    Dalam surat edaran tersebut, dijelaskan pula bahwa beberapa kegiatan yang telah diagendakan seperti apel kesadaran nasional yang semula akan digelar pada Selasa (17/3) mendatang ditiadakan oleh pihak rektorat. Termasuk pula wisuda gelombang I yang akan dipertimbangkan untuk ditunda.

    “Pelaksanaan kegiatan Wisuda Gelombang I 2020 yang sedianya akan dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 11 April dipertimbangkan untuk ditunda sambil melihat perkembangan dalam 14 hari ke depan dan untuk kepastiannya akan diinformasikan lebih lanjut,” ucapnya.

    Di akhir, Fatah Sulaiman pun mengingatkan kepada seluruh Sivitas Akademika untuk menjaga kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungan. Untuk kepala unit, diminta agar menyediakan hand sanitizer di lingkungan unit yang mereka pimpin.

    “Terakhir, marilah kita semua selalu berdoa dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT agar kita semua dibebaskan dari wabah Covid-19. Aamiin Yaa Rabbal Alamiin,” tandasnya. (DZH)

  • Untirta Pertimbangkan Untuk Liburkan Perkuliahan

    Untirta Pertimbangkan Untuk Liburkan Perkuliahan

    SERANG, BANPOS – Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 atau virus Corona, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) sedang mempertimbangkan untuk meliburkan perkuliahan di kampus dan mengganti menjadi perkuliahan secara dalam jaringan (Daring) atau online.

    Hal ini disampaikan oleh Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan, Suherna, saat dihubungi BANPOS melalui sambungan telepon. Ia mengaku rapat untuk membagas hal tersebut akan dilakukan pada minggu depan.

    “Kalau Untirta sendiri belum, karena kami masih akan menggelar rapat untuk membahas hal tersebut. Antara Senin, Selasa atau Rabu ini rapatnya. Jadi sampai sekarang masih belum ada keputusan,” ujarnya, Sabtu (14/3).

    Ia membenarkan bahwa beberapa Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta telah mengambil kebijakan, untuk meliburkan perkuliahan. Hal itu berdasarkan pertimbangan dari masing-masing lembaga.

    “Memang beberapa Universitas sudah mulai mengeluarkan kebijakan meliburkan kampus mereka. Itu merupakan hasil rapat dan pertimbangan masing-masing. Kalau dari kementrian belum ada edaran yang mengarah ke sana,” terangnya.

    Untuk sementara, pihak Untirta telah memberikan imbauan kepada seluruh Sivitas Akademika Untirta agar menjaga kebersihan dan kesehatan mereka, sesuai dengan surat edaran yang diberikan oleh Kementrian.

    “Kami sebenarnya sudah memberikan imbauan untuk menjaga kebersihan kepada civitas akademika Untirta. Jadi mereka harus mencuci tangan, menjaga kebersihan lingkungan, menjaga kesehatan. Kami juga menyediakan hand sanitizer di beberapa titik seperti toilet,” katanya.

    Ia pun mengaku bahwa ada kemungkinan perkuliahan diliburkan. Namun saat ini ada beberapa pertimbangan seperti akan menghadapinya Ujian Tengah Semester (UTS).

    “Ada kemungkinan kami juga meliburkan perkuliahan. Cuma memang masih dipertimbangkan karena menjelang UTS. Tapi kalau memang diliburkan, infrastruktur kami sudah siap karena kami sudah ada aplikasi namanya Sistem Pembelajaran Daring (SPADA),” tandasnya. (DZH)

  • MA Al-Khairiyah Pipitan Gelar ‘Smart Fest’

    MA Al-Khairiyah Pipitan Gelar ‘Smart Fest’

    WALANTAKA, BANPOS – OSIS MA Al-Khairiyah Pipitan, menggelar kegiatan ‘Smart Fest’ yang memperebutkan Piala Walikota Serang. Dalam kegiatannya ‘Smart Fest’ mempertandingkan sejmumlah mata lomba yang diikuti oleh seluruh SMP dan MTS di Kota Serang. Acara ini dibuka langsung oleh Walikota Serang Syafrudin yang hadir di salah satu sekolah tertua di Kota Serang ini.

    Dalam sambutannya, Walikota Serang Syafrudin mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh MA Al-Khairiyah Pipitan tersebut. Ia berharap kegiatan tersebut dapat dijadikan momentum peningkatan semangat belajar bagi para peserta. Terlebih lagi jika memiliki keinginan yang tinggi untuk meraih prestasi.

    “Jadi kegiatan ini bagi kami Pemerintah Kota Serang sangat mengapresiasi, karena dapat meningkatkan semangat belajar bagi siswa-siswi. Apalagi jika kegiatan ini dapat menghasilkan juara-juara yang dapat mewakili Kota Serang ditingkat nasional maupun internasional,” kata Syafrudin.

    Sementara itu, Kepala MA Al-Khairiyah Pipitan, Fathullah Wajdi dalam sambutannya mengatakan jika kegiatan tersebut merupakan hasil kreativitas Osis MA Al-Khairiyah.

    Menurutnya kegiatan ini juga bagian dari era belajar merdeka. Dalam era distrubsi masyarakat Indonesia ditantang oleh kebutuhan jaman yang hebat. Konon akan ada ribuan lapangan pekerjaan yang hilang . 

    “Dengan belajar merdeka. Semuanya harus merdeka. Dalam melaksanakan aktivitas belajar. Akan tetapi proses ini tidak akan mudah. Akan banyak tantangan. Industri 4.0 sudah digalakan, bahkan sudah diwacanakan 5.0,” kata Fathullah.

    Oleh karenanya peran madrasah untuk menguatkan nilai-nilai keimanan dan keislaman sangat penting. Agar generasi perubahan siap menjawab tantangan zaman.

    “Oleh karenanya. Meminta dukungan. Agar keinginan besar ini terus dilaksanakan,” katanya. (AZM)

  • Peringati HPSN, HMTL Unbaja Bersihkan Sampah di Pantai Pancer

    Peringati HPSN, HMTL Unbaja Bersihkan Sampah di Pantai Pancer

    KASEMEN, BANPOS – Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) Universitas Banten Jaya (Unbaja), berkerja sama dengan Banten Antisipstor Lingkungsn Hidup Indonesia (Balhi) serta Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PSKM), menggelar kegiatan operasi bersih sampah di Pantai Pancer, yang terletak di wilayah Karangantu, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Minggu (23/02).

    Puluhan mahasiswa dan organisasi yang ikut dalam kegiatan tersebut, mengambil sampah yang berserakan di pesisir pantai dan memasukkan ke kantong plastik besar. Sampah yang terserak, mayoritas merupakan sampah rumah tangga.

    “Ada bungkus makanan, botol plastik, tabung bekas pasta gigi, hingga kantong plastik bekas minyak goreng. Semua sampah itu bercampur dengan sampah organik seperti bambu, kayu, dan ranting,” ungkap ketua pelaksana kegiatan HSPN, M. Faturrahman Kurniawan.

    Pantauan di lokasi, tidak sedikit warga penikmat pantai wisata ini, yang merasa keberatan dengan jika melihat kondisi pesisir yang kotor. Fatur yang juga salah satu warga Serang yang tak luput menikmati asiknya bersantai di kawasan tersebut, menyatakan, merasa terketuk dengan kondisi pesisir pantai yang sangat kotor. Terlebih dirinya sebagai mahasiswa Teknik lingkungan mengaku dengan adanya hari peduli sampah nasional ini, berinisiatif untuk mengadakan suatu acara yang yang berkaitan dengan perayaan HSPN tersebut.

    “Semoga kegiatan ini kedepannya bisa membuat kesadaran masyarakat tumbuh dan peduli akan sampah, sehingga sampah yang berserakan di pesisir pantai nantinya tidak sebanyak ini, dan tidak merusak biota laut,” harapnya.

    Ia beserta organisasi yang terlibat pada hari itu, sepakat menggelar operasi sampah di wilayah pesisir wisata Manggrove Pancer, dengan harapan dapat membuat kesadaran masyarakat maupun pengunjung di pesisir pantai tumbuh serta lebih peduli terhadap lingkungan.

    “Semoga bisa lebih menumbuhkan rasa ingin menjaga lingkungan, terlebih ini kawasan wisata,” pungkasnya.

    Diungkapkan oleh Ketua Program Studi Teknik Lingkungan, Ade Ariesmayana, bahwa dirinya menyambut baik dan mendukung dengan adanya kegiatan operasi sampah tersebut. Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan aktualisasi dari kepedulian kita terhadap sampah yang ada di pantai Pancer.

    “Sekaligus memperingati hari peduli sampah nasioanal Tahun 2020, kami mengucapkan terimakasih untuk teman-teman mahasiswa dan komunitas lain, atas aksi kalian yang peduli dengan lingkungan,” ungkapnya.

    Kata dia, bukan hanya sekedar memajukan HMTL saja, tetapi misi kita menyelamatkan lingkungan dan membangun jiwa sosial.

    “Salam lestari!,” tandasnya.(Mg-02)

  • Awas Honorer Fiktif! Alokasi 50 Persen Gaji Honorer Perlu Pengawasan

    Awas Honorer Fiktif! Alokasi 50 Persen Gaji Honorer Perlu Pengawasan

    SERANG, BANPOS – Mekanisme dana bantuan operasional sekolah (BOS) untuk tahun anggaran 2020 mengalami perubahan. Salah satunya untuk meningkatkan kesejahteraan guru honorer. Melalui kebijakan Merdeka Belajar Episode 3, ditetapkan maksimal 50 persen dari dana BOS dapat digunakan untuk membayar gaji guru honorer.

    Kebijakan itu, disinyalir bakal memunculkan gelombang perekrutan honorer baru untuk mencukupi kebutuhan tenaga pengajar di sekolah. Namun, proses perekrutan pun dikhawatirkan bakal mengenyampingkan kualitas tenaga pengajar karena proses perekrutan yang tak jelas aturannya.

    Menghindari kondisi itu, Dindik Kota Serang mengakui adanya kemungkinan-kemungkinan itu. Karena itu, guru-guru honorer yang saat ini mengajar maupun honorer baru yang akan direkrut akan diverifikasi.

    Kabid Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) pada Dindikbud Kota Serang, Zeka Bachdi mengatakan, verifikasi guru-guru honorer dilakukan guna mengawasi penggunaan dana BOS. Ini dilakukan agar data guru yang digaji dari dana BOS benar-benar valid.

    “Selain itu kami mewajibkan sekolah agar pemberian gaji itu menggunakan mekanisme transfer atas nama guru tersebut. Tidak boleh cash. Dan mereka wajib membuat SPJ. Ini agar tidak ada honorer fiktif,” terangnya.

    Zeka mengatakan, apabila nanti ada sekolah yang kedapatan melakukan tindak penyelewengan dengan menambahkan honorer fiktif, maka pihaknya tidak segan-segan untuk melakukan pemecatan.

    “Kalau nanti ada ternyata fiktif dan segala macam, itu akan kami pecat baik kepala sekolahnya atau pihak yang terlibat. Selain itu juga kami akan pidanakan. Karena ini masuk ke dalam tindak pidana korupsi,” tegasnya.

    Zeka sendiri mengaku mengapresiasi kebijakan Kemendikbud yang meningkatkan alokasi dana BOS untuk gaji guru. Menurutnya, hal ini akan membantu sekolah dalam memenuhi kebutuhan tenaga pengajar, mengingat saat ini Kota Serang dan daerah-daerah lain di Indonesia mengalami kekurangan tenaga guru.

    “Saat ini Kota Serang hanya memiliki sebanyak 2.885 guru PNS. Sedangkan Kota Serang membutuhkan sekitar 4.850 guru. Jadi kekurangannya sekitar 2.000 guru,” ujarnya kepada BANPOS saat ditemui di kantor Dindikbud Kota Serang.

    Pengalokasian 50 persen dana BOS bakal menjadi solusi dalam masalah kekurangan guru, juga diamini Bupati Pandeglang, Irna Narulita. Diakuinya jumlah guru PNS yang ada di Kabupaten Pandeglang hanya sedikit.

    “Guru PNS itu cuma sedikit, TKS dan TKK hanya sepuluh. Sedangkan beban kerjanya tinggi, kesejahteraannya tidak ada dan dari kita Cuma Rp 200 ribu itu pun dari Kepala Sekolah (Kepsek),” kata Irna kepada BANPOS usai melakukan roadshow ekonomi kreatif, Senin (17/2).

    Menurutnya, dengan adanya dana BOS yang bisa digunakan untuk membayar guru honorer hingga 50 persen dari dana BOS tersebut, tentunya wajar untuk memenuhi kebutuhan tenaga honorer.

    “Sekarang ada 50 persen dari dana BOS digunakan untuk membayar guru honorer, itu hak mereka,” ujarnya.

    Sedangkan untuk pengawasan yang akan dilakukan, lanjut Irna, pihaknya akan melakukan pengawasan penggunaan dana BOS tersebut sesuai dengan kebutuhannya. “Pastinya akan kita awasi penggunaannya,” katanya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang, Asep Nugraha Jaya menegaskan dalam rencana kerja anggaran sekolah (RKAS), akan terlihat presentasi dan honor tenaga pengajar honorer tersebut. Karena kata dia, tidak semua pengajar non PNS itu bisa dapat honor.

    “Yang mendapatkan honor dari dana BOS, hanya guru-guru non-PNS yang sudah mendapatkan NUPTK, terdaftar di dapodik, dan tersertifikasi,” jelasnya.

    Lebih simpelnya, kata dia, untuk pengawasan ini dapat dilihat dari RKAS. Dimana dapat dilihat, jika lebih dari 50 persen harus diperbaiki.

    “Setinggi-tingginya dana BOS yang dipakai adalah 50 persen,” tandasnya.

    Untuk pengawasannya, pihaknya memiliki mekanisme dari mulai perencanaan, pelaksanaan hingga pelaporan.

    “Ada pengawasan dari tim BOS Kabupaten, dan kita juga melakukan sosialisasi, penyuluhan sampai pengendalian,” ujarnya.

    Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Cilegon Ismatullah mengaku akan menunggu pelaksanaan secara resmi dari pemerintah pusat. 

    “Kita masih menunggu juklak, juknis dan akan melakukan rakor terlebih dahulu. Jadi wacana yang dikirim langsung ke sekolah ini juga mengubah sebuah pola. Ini kan saya lagi bertanya-tanya bagaimana nanti pertanggungjawaban dindik tentang uang tersebut. Ketika diperiksa oleh Inspektorat, BPK apa langsung ke sekolah,” pungkasnya. 

    Pentingnya Pengawasan

    Sekretaris Komisi II DPRD Kota Cilegon Qidatul Sitta menekankan pentingnya pengawasan dana BOS oleh Dinas Pendidikan setempat. Menurutnya, harus ada pemantauan yang serius dikarenakan dana BOS rawan disalahgunakan. Apalagi, tahun ini dana BOS diterima langsung oleh pihak sekolah tanpa melalui pemerintah kabupaten kota.

    “Namanya dana bos itu perlu adanya pertanggung jawaban yang luar biasa. Ngga serta merta langsung gratis free, ngga ngapa-ngapain tapi harus ada administrasinya pertanggungjawaban seperti apa?” kata Qidatul.

    Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu juga menyatakan dana BOS tahun inii harus dipantau lebih ketat dalam karena dikhawatirkan sekolah kurang memahami teknis pelaksanaannya. Mengingat, selama ini biasanya persoalan administrasi dan teknis banyak diurusi oleh pihak Dindik.

    “Berarti pihak sekolah harus belajar untuk mengkaji lebih dalam bagaimana proses administrasi, pelaporan seperti apa? Karena pertanggungjawabannya harus tepat waktu, harus sesuai dengan realita di lapangan,” paparnya. 

    Terpisah, anggota Komisi II pada DPRD Kota Serang, Nur Agis Aulia, mengatakan bahwa DPRD akan terus melakukan pengawasan terhadap penggunaan dana BOS. Bahkan menurutnya, bukan hanya DPRD saja, melainkan juga BPK dan Inspektorat yang mengawasi.

    “Tentu sangat menyambut baik. Namun kan perlu diingat bahwa 50 persen itu merupakan alokasi maksimal. Jadi harus bisa direncanakan sebaik mungkin,” jelasnya.

    Apabila ditemukan penyelewengan seperti pencantuman honorer fiktif dan titipan, Agis mengatakan pihaknya akan meminta kepada Pemkot Serang untuk menindak tegas oknum pelaku, sesuai dengan aturan yang berlaku.

    “Semua sudah ada aturannya, maka apabila ada tindakan penyelewengan, akan ditindak tegas sesuai ketentuan yang berlaku,” tandasnya.

    Hal senada disampaikan Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Serang, Syuja’i. Dia mengatakan untuk mendukung kebijakan pemerintah yang baik ini, maka perlu dilakukan pengawasan agar pelaksanaaannya tidak menyimpang.

    “Kami akan terus menjalankan tugas yaitu mengawasi. Supaya mereka sejahtera, dengan sejahtera, otomatis KBM-nya sendiri akan lebih bagus. Karena saat ini kebanyakan honorer digaji Rp300 ribu per bulan, dan itupun untuk mengambilnya tidak bisa per bulan. Kadang per tiga bulan atau per enam bulan,” pungkasnya.

    Sementara Ketua Komisi IV DPRD Pandeglang, Habibi Arafat mengatakan, pihaknya akan melakukan pengawasan terhadap kebijakan pusat yang akan dilaksanakan didaerah.

    “Kita akan terus mengawasi kebijakan pusat supaya dilaksanakan oleh daerah melalui kebijakan daerah. Tidak ada alasan daerah untuk tidak melaksanakan kebijakan pusat, apalagi kaitan dengan kesejahteraan guru honorer karena mereka sudah seharusnya diperhatikan oleh pemerintah,” terangnya. (DZH/DHE//MUF/ENK)

  • Saka Kominfo Kota Serang Motivasi Anggotanya Hadapi Era 4.0

    Saka Kominfo Kota Serang Motivasi Anggotanya Hadapi Era 4.0

    SERANG, BANPOS – Jika dulu Pramuka dikenal sebagai organisasi yang terkesan fokus dalam bidang baris-berbaris saja, tidak demikian dengan sekarang.

    Melalui Satuan Karya Komunikasi dan Informatika (Saka Kominfo) Kota Serang, para anggota Pramuka kini turut dibekali motivasi dan ilmu komunikasi yang salah satu tujuannya untuk menarik minat terhadap organisasi pramuka itu sendiri.

    Dalam sambutannya, Pimpinan Saka Kominfo Kota Serang, Faturrahman, mengatakan bahwa pembentukan karakter anggota pramuka menjadi hal yang penting dalam membangun organisasi yang kuat.

    “Membangun karakter individu anggota itu sangat penting dalam membangun organisasi, salah satu caranya ya dengan menggelar kegiatan seperti ini (kemah,red),” ujarnya, Sabtu (15/2).

    Selain itu, Saka Kominfo juga tidak lupa membagikan ilmu kepada anggotanya agar dapat beradaptasi pada era yang serba canggih ini, yakni era 4.0.

    “Kami juga akan sedikit berbagi ilmu kepada adik-adik agar mampu beradaptasi di era 4.0 sekarang ini,” terangnya.

    Sementara, salah satu pemateri, Rizki Ikhwani, mengatakan bahwa organisasi Pramuka harus menjadi pelopor anak muda untuk berkarya.

    “Ya pramuka itu kan kepanjangannya praja muda karana, kalau engga salah artinya muda yang suka berkarya. Nah itu dulu kuncinya, gimana kita harus bangun lagi mindset itu yang benar agar mereka jadi pelopor buat insan-insan muda dalam berkarya,” katanya.

    Ia juga mengajak para peserta berdiskusi mengenai pengembangan diri. Sehingga, mereka yang merupakan kaum milenial ini dapat memiliki kemauan yang kuat untuk berkembang.

    “Tadi kita tukar pikiran aja kasih motivasi biar semangat mereka, biar yang muda-muda ini punya kemauan kuat untuk mengembangkan diri sendiri,” ungkapnya.

    Tak hanya itu, Saka Kominfo juga turut memberi pelatihan jurnalistik dan kehumasan kepada para anggota pramuka.

    “Enggak cuma sharing motivasi, tadi kita ajarin sedikit tentang humas dan jurnalistik juga,” tuturnya.

    Pria yang juga bekerja di Diskominfo Kota Serang ini pun berharap kegiatan pramuka ke depan harus menyesuaikan dengan perubahan zaman tanpa melanggar aturan dan tujuan dalam pramuka.

    “Kita harus pandai beradaptasi begitu pun Pramuka, jangan kuno lah. Kita pakai pendekatan-pendekatan anak muda biar mereka juga bisa buka diri, bisa paham, biar gak bosan yang tentunya enggak merubah dan melanggar tujuan atau aturan dari pramuka itu sendiri,” ucapnya.

    Di sisi lain, Pamong Saka Kominfo, Wirda Larasati Dewi, mengatakan dipilihnya Bumi Perkemahan Tembong Jaya agar para anggota dapat berbaur dengan alam.

    “Kenapa disini ya karena nuansa alamnya sangat mendukung ya, biar anggota bisa berbaur dengan alam,” tandasnya. (DZH)

  • Perubahan Kebijakan Dana BOS, Sekolah Diminta Transparan

    Perubahan Kebijakan Dana BOS, Sekolah Diminta Transparan

    SERANG, BANPOS – Perubahan skema penyaluran dana BOS yang sebelumnya ditransfer melalui kas Pemda menjadi langsung ke rekening sekolah, diminta agar dikelola dengan benar. Selain itu, sekolah diharap dapat benar-benar transparan dalam penggunaannya.

    Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI MPO) Komisariat Untirta Ciwaru, Hadiroh. Ia mengatakan bahwa sekolah harus benar-benar transparan, untuk mencegah adanya kesempatan untuk menyalahgunakan anggaran dari oknum.

    “Penggunaan dana BOS harus transparan. Karena yang kami khawatirkan nanti akan banyak penyalahgunaan dana, entah habis ditengah jalan oleh para oknum atau seperti apa,” ujarnya kepada awak media, Sabtu (15/2).

    Ia menceritakan bahwa kekhawatiran tersebut berasal dari pengalamannya pada saat masih bersekolah. Menurutnya, pada saat itu dana BOS dalam pengelolaannya tidak jelas. Pihak sekolah selalu berkilah bahwa mereka tidak memiliki anggaran.

    “Pengalaman saya pada saat dana BOS turun, saya mengajukan proposal untuk keperluan lomba Paskibra. Tapi pihak sekolah bilangnya tidak ada uang, karena untuk ini dan itu. Padahal fasilitas sekolah sudah sangat baik pada saat itu,” terangnya.

    Selain itu, ia meminta agar pendidikan moral bukan hanya ditekankan pada murid saja. Namun juga kepada pihak guru dan sekolah. Sehingga dalam pengelolaan dana BOS nanti, etika profesi pendidik benar-benar dijunjung tinggi.

    “Jadi benar-benar harus mencontohkan dengan perilaku dan tindakan. Karena teori-teori saja tidak akan cukup,” ujar mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Untirta ini.

    Hadiroh meminta agar pihak sekolah dapat mempublikasikan penggunaan anggaran mereka secara berkala, baik melalui majalah dinding (Mading), situs resmi sekolah, maupun instrumen media lainnya.

    “Sekolah dapat memanfaatkan teknologi yang ada, bisa melalui website yang dimiliki sekolah atau media sosial. Bisa juga menggunakan mading. Itu akan jauh lebih bermanfaat dan menjauhkan dari fitnah dalam penggunaan dana tersebut,” tegasnya.

    Selain itu ia juga meminta kepada Pemkot Serang agar dapat memberikan pelatihan dan pemahaman kepada pihak sekolah, mengenai pengelolaan dana BOS. Sehingga, langkah pencegahan sedari awal dapat benar-benar ada.

    “Pemkot Serang khususnya Dindikbud harus memberikan pemahaman bahwa dana BOS ini ada untuk peningkatan mutu pendidikan. Oleh karena itu, dengan semakin luasnya otoritas sekolah dalam pengelolaan BOS ini, harus ada peningkatan mutu pengelolaannya,” jelas Hadiroh. (DZH)

  • Pengurus IKA SMANCIR Dikukuhkan, Diminta Terus Berinovasi

    Pengurus IKA SMANCIR Dikukuhkan, Diminta Terus Berinovasi

    CIRUAS, BANPOS – Pengurus Ikatan Keluarga Alumni SMAN 1 Ciruas resmi dikukuhkan di GSG Suparman Hakim – SMAN 1 Ciruas, Kabupaten Serang, Minggu (2/2/2020). Dengan dikukuhkannya pengurus ini, IKA SMAN 1 Ciruas diminta terus berinovasi secara produktif untuk pengembangan sekolah.

    Kepala SMAN 1 Ciruas, M. Najih dalam sambutannya mengapresiasi pembentukan ikatan alumni tersebut. Menurutnya, dari 12 rumbel dengan jumlah siswa yang hanya 700-an pada 2007, sekarang sudah 15 rumbel dengan jumlah siswa mencapai 1.400-an. Peningkatan tersebut salah satunya berkat bagian dari kepedulian alumni dan keaktifan para alumni dalam kegiatan-kegiatan yang positif.

    “Terbukti kegiatan 3 dasawarsa yang lalu itu tercipta inovasi inovasi yang produktif untuk pengembangan SMAN 1 Ciruas,” kata Najih.

    Ditempat yang sama, KCD Pendidikan Serang-Cilegon Ahmad Ridwan berharap ikatan yang telah terjalin tersebut dapat menjebatani dalam memperjuangkan visi-misinya. Dan SMANCIR ini letaknya sangat strategis sehingga jumlah siswanya terus meningkat.

    “Saya berharap terus melakukan inovasi yang terbaik untuk pengembangan sekolah dan pendidikan di banten,” harap Ridwan.

    Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Serang, Bahrul Ulum menilai alumni adalah sebuah modal besar sebagai almamater. Ia juga meminta kepada pengurus untuk terus menjaga baik almamater.

    “Saya bangga dengan dibentuknya ikatan ini dan berharap mampu membantu pendidikan di wilayah kabupaten serang,” singkatnya.

    Sedangkan Ketua Dewan Penasehat IKA SMAN 1 Ciruas, Agus Kurniawan mengatakan sejak berdiri, SMANCIR telah meluluskan 33 angkatan. Sehingga perlu dibangun sebuah rumah besar sebagai media eksistensi seluruh angkatan dalam pengembangan pendidikan khususnya.

    “Angkatan-angkatan yang tersebar di berbagai daerah atau institusi dengan berbagai macam profesi, untuk itu rasanya perlu kita membentuk ikatan sebagai media komunikasi,” kata Agus.

    Untuk diketahui, pengurus IKA SMAN 1 Ciruas ini berasal dari semua angkatan yang diketuai oleh Hani Suryandini dari angkatan 1995. (AZM)

  • Falatehan Vaganza Dihadiri 1.500 Peserta, Antusias Ikuti Try Out UNBK

    Falatehan Vaganza Dihadiri 1.500 Peserta, Antusias Ikuti Try Out UNBK

    KRAMATWATU, BANPOS – Ribuan siswa dari seluruh Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat se Provinsi Banten mengikuti kegiatan Try Out dan bedah soal Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) versi Computer Based Test (CBT) yang menggunakan Android.

    Kegiatan tersebut digelar di Auditorium Universitas Faletehan, Jalan Raya Cilegon Km. 06 Desa Pelamunan, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten.

    Sebanyak 1.500 siswa dari berbagai sekolah di daerah Banten tersebut, terlihat antusias mengikuti setiap kegiatan. Diawali dengan pembukaan, hingga pelaksanaan Try Out, dan bedah soal UNBK, yang dibingkai dalam Faletehan Vaganza.

    Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan Faletehan Vaganza, Irawan mengatakan, kegiatan ini merupakan ajang memberikan pelatihan bagi siswa-siswi SMA/SMK/MA sederajat dalam mengahadapi UNBK. Dengan harapan, kehiatan tersebut dapat mempromosikan kepada para siswa, agar dapat melanjutkan studi di Universitas Faletehan.

    “Kegiatan ini kami gelar sebagai ajang memberikan pelatihan kepada adik-adik yang duduk di bangku SMA sederajat, khsusnya bagi yang duduk di Kelas XII yang akan menghadapi UNBK,” ujarnya.

    Irawan berharap, setelah digelar kegiatan ini, para siswa dapat memilih program studi non Kesehatannya juga yang ada di Universitas Faletehan, mulai dari pilihan Prodi Manajemen, Pendidikan Bahasa inggris, Teknik Informatika, Teknik Sipil, Teknik Elektro dan Arsitektur. Irawan mengatakan, dari semua program studi, sudah mulai dibuka pendaftarannya.

    “Mulai kuliah kelas Reguler, dan kelas Karyawan,” tuturnya.

    Lebih lanjut Irawan mengatakan bahwa kegiatan Faletehan Vaganza yang dirangkaikan dengan Try out ini, mulai hari ini sudah diketahui oleh siswa dan siswi se-Banten. Bukan hanya program studi kesehatan yang ada di Universitas Faletehan.

    “Dengan adanya kegiatan ini, semoga bisa lebih meyakinkan para siswa se Provinsi Banten, untuk menetapkan pilihannya dikampus Universitas Faletehan,” harapnya.

    Selain pelatihan, pada kegiatan Faletehan Vaganza juga ada bazar sebagai bagian dari rangkaian.

    “Di Faletehan Vaganza ini juga kami adakan bazar yang diikuti oleh berbagai sponsor dari otomotif, perbankan, perusaan swasta, hingga pameran makanan dan jajanan tradisional hingga modern,” ungkapnya.

    Irawan kembali berharap dari seluruh rangkaian Faletehan Vaganza, bisa memberikan dampak positif bagi peserta, maupun bagi lembaga Universitas Faletehan.

    “Ini kami lakukan selain sebagai pelatihan, juga sebagai media pengenalan kepada seluruh masyarakat Banten dan luar Banten, bahwa Faletahan sudah menjadi universitas bukan lagi Stikes. Jadi Pilihan konsentrasi ilmunya lebih banyak,” tandasnya.

    Ditempat yang sama, Ketua Yayasan Faletehan Memet Farajnuri menyatakan, bahwa kegiatan Faletehan Vaganza ini merupakan kiat baru yang dilakulan oleh Faletehan.

    “Ini merupakan inovasi baru, hasil dari kreatifitas para panitia untuk mengenalkan Stikes Faletehan yang menjadi Universitas Faletehan. Karena tahun ke tahun persaingan di pendidikan semakin ketat. Maka dari itu, kami keluar dari zona yang hanya mempromosikan melalui brosur dan spanduk, tetapi kami mulai melakukan promosi dengan hal yang ilmiah dan bermafaat, supaya ada pembeda dan tidak jenuh dalam promosi,” ujarnya memaparkan.

    Ia mengapresiasi hasil kerja dari panitia Faletehan Vaganza. Ia menyebut kegiatan ini sukses sesuai harapan.

    “Alhamdulillah hasilnya luar biasa, animo masyarakat juga bagus yang hadir hingga ribuan. Semoga kedepan akan lebih meriah dan sukses,” ungkapnya.

    Sementara Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama dan Promosi Titin Nasiatin, akan menjadikan Faletehan Vaganza sebagai agenda rutin di Universitas Faletehan.

    “Kami melihat respons yang baik dari kegiatan ini, seluruh sekolah banyak yang ikut serta, jadi akan kami masukan sebagai agenda tahunan. Dan kedepan akan lebih menampung peserta lebih banyak lagi,” pungkasnya. (MUF)