Kategori: PENDIDIKAN

  • HMTL Unbaja Salurkan 80 Ribu Liter Air Bersih ke Serang Utara

    HMTL Unbaja Salurkan 80 Ribu Liter Air Bersih ke Serang Utara

    SERANG , BANPOS– Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) Unbaja memberikan 80 ribu air bersih kepada warga di kawasan Serang Utara yang menghadapi krisis air bersih karena kemarau panjang. Penyaluran air bersih ini merupakan rangkaian kegiatan Milad ke 5 HMTL Unbaja, sumber dananya sendiri bersama dari patungan anggota, alumni HMTL, ikatan keluarga alumni (IKA) Unbaja dan para dosen.

    Tak kurang dari 11 tangki disalurkan pada 5 kecamatan di kawasan serang utara baik di Kota maupun Kabupaten Serang. Diantaranya, Kecamatan Kasemen, Kecamatan Pontang, Kecamatan Tirtayasa, Kecamatan Lebak Wangi dan Kecamatan Carenang.

    “Ini kegiatan penyaluran air bersih yang pertama kita gelar. Dalam rangkaian Milad ke 5, kita sebar di Kabupaten dan Kota Serang. Khususnya pada kawasan-kawasan yang memang sangat kekurangan air bersih untuk kebutuhan,” kata Ketua HMTL Unbaja Fernando Panjaitan.

    Ia menjelaskan tentang proses penyaluran bantuan tersebut yang berawal dari informasi masyarakat setempat yang sedang menghadapi krisis air bersih karena kemarau panjang. Pihaknya juga mendapatkan dukungan untuk kegiatan sosial kemanusiaan itu dari civitas akademika Unbaja dan para alumni sehingga bergerak secara cepat mewujudkan penyaluran bantuan tersebut.

    “Kami akan terus meningkatkan jumlah air bersih yang disalurkan untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang kekurangan air bersih,” kata Fernando.

    Selain itu, kata Fernando, kedepan tidak hanya menyalurkan air bersih. Namun juga akan mencoba membangun sistem pengolahan air bersih dengan alat-alat sederhana agar masyarakat di serang utara tak lagi kekurangan air bersih.

    “Mungkin kita akan mulai dari sosialisasi cara memanen air hujan untuk menjadi air simpanan warga yang dapat digunakan pada musim kemarau,” pungkas Fernando. (AZM)

  • Dijatah Rp1,8 Miliar, BOS Kinerja Kota Serang Belum Jelas Kapan Cair

    Dijatah Rp1,8 Miliar, BOS Kinerja Kota Serang Belum Jelas Kapan Cair

    SERANG, BANPOS – Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Kinerja hingga saat ini masih belum jelas juntrungnya. Pasalnya, hingga akhir tahun BOS Kinerja yang diperuntukkan bagi sekolah yang memiliki kinerja yang bagus, masih juga belum cari dari Kemendikbud RI.

    Hal ini disampaikan oleh Kepala Dindikbud Kota Serang, Wasis Dewanto. Ia mengatakan, hingga triwulan ke IV ini dirinya masih belum tahu mengapa BOS Kinerja masih belum bisa cair.

    “BOS Kinerja belum cair. Kalau kendalanya kami belum tahu, karena kami menandatangani MoU dengan Provinsi Banten. Jadi penyalurnya itu memang Provinsi Banten,” ujarnya, Jumat (15/12/2019).

    Ia mengatakan, jatah BOS Kinerja yang dimiliki oleh Kota Serang, yaitu sebesar Rp1,8 miliar. Adapun sekolah yang mendapatkan BOS Kinerja, lanjut Wasis, yang ia tahu baru SMP 2 Kota Serang.

    “BOS Kinerja itukan penghargaan dari Kemendikbud RI untuk sekolah yang memiliki kinerja bagus. Untuk di Kota Serang ada beberapa SD, sedangkan untuk tingkat SMP itu yang dapat SMP 2 Kota Serang,” tuturnya.

    Menurutnya, meskipun saat ini masih belum jelas kapan BOS Kinerja dapat cair, namun Wasis mengaku tetap bersyukur. Sebab, Rp1,8 miliar yang dialokasikan untuk Kota Serang, terbilang besar.

    “Kami tetap bersyukur ya. Artinya BOS Kinerja ini besarannya cukup banyak. Jadi cukup membantu pengembangan pendidikan di Kota Serang,” katanya.
    Wasis mengatakan, BOS Kinerja yang akan diberikan kepada beberapa sekolah tersebut, akan digunakan untuk membeli Tablet dan Laptop sebagai penunjang pembelajaran di sekolah tersebut.

    “Jadi BOS Kinerja itu untuk membeli Tablet dan Laptop, sebagai aset sekolah. Nanti sekolah sendiri yang akan membeli barang-barang itu,” jelasnya.
    Namun, ia pun mengaku bingung dengan teknis pengadaannya. Sebab, sebentar lagi akan pergantian tahun. Sehingga waktu yang dimiliki untuk pengadaan sangat sedikit.

    “Tapi itu nanti teknisnya. Mudah-mudahan masih sempat untuk melakukan pengadaan. Dengan harapan Kemendikbud segera mencairkan BOS Kinerja,” tuturnya. (DZH)

  • Terjebak Formalitas, Sekolah Dianggap Belum Berperan Melawan Korupsi

    Terjebak Formalitas, Sekolah Dianggap Belum Berperan Melawan Korupsi

    PANDEGLANG, BANPOS – Direktur Akademi Anti Korupsi Indonesia, Ade Irawan mengatakan, institusi pendidikan memegang peranan penting dalam pencegahan korupsi. Untuk itu Ade berharap peranan ini dioptimalkan sehingga korupsi bisa dicegah sejak dini.

    “Bangsa ini rusak salah satunya oleh korupsi yang menyasar semua lini. Lembaga pendidikan harus segera menyadari ini dan mengoptimalkan internalisasi nilai anti korupsi. Kami lihat, pendidikan masih abai dengan persoalan ini sehingga dampaknya bisa disaksikan sendiri, korupsi jadi budaya,” demikian kata Ade Irawan dalam diskusi dan bedah buku pendidikan anti korupsi yang digelar Nalar Pandeglang dan ICW di Nur Cafe, Pandeglang, Jumat (13/12).

    Mantan Wakil Koordinator ICW ini menjelaskan, pendidikan tempat memanusiakan manusia, disamping tempat melembagakan nilai melawan korupsi.

    “Sayangnya peran melawan korupsi ini tidak dilakukan sekolah, karena lembaga pendidikan terjebak pada formalitas. Fenomena ini harus kita pikirkan untuk mencarikan solusinya,” ujarnya.

    Pemateri diskusi dan bedah buku pendidikan anti korupsi, Bambang Wisodo dan Jimmy Paat dalam diskusinya memaparkan, konsep pendidikan ala Ki Hajar Dewantara yakni pendidikan yang memerdekakan.

    “Pendidikan yang memerdekakan tidak mudah akan terbentur dengan beberapa masalah seperti sistem negara. Kami mengkampanyekan pendidikan yang memerdekakan ala Kihajar ini dalam rangka menjadikan institusi pendidikan berdampak pada pencegahan dan perlawanan korupsi,” tegasnya.

    Sementara itu, Ketua Fraksi Golkar DPRD Pandeglang, Khatibul Umam yang hadir atas nama pendidik mengapresiasi langkah Nalar Pandeglang melakukan gerakan pencegahan korupsi lewat pendidikan.

    “Saya merasakan betul bagaimana beratnya mendidik, apalagi memberikan penyadaran untuk tidak korupsi. Namun masyarakat harus tetap optimis, bahwa pendidikan ke depan akan lebih baik. Apalagi menteri pendidikannya tergolong muda dan revolusioner dalam bidang pendidikan,” kata Umam.(dhe)

  • Hasil Karya Siswa SMAN 3 Rangkasbitung Dipamerkan di Smanti Expofest

    Hasil Karya Siswa SMAN 3 Rangkasbitung Dipamerkan di Smanti Expofest

    LEBAK, BANPOS – Kembangkan potensi peserta didik, Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Rangkasbitung menggelar acara Smanti Expopest di Jalan Muharam, Kelurahan Muara Ciujung Barat, Kecamatan Rangkasbitung, Sabtu (14/12).

    Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Rangkasbitung, Ucu Lena Murtadewi kepada wartawan mengatakan, pada acara Smanti Expopest ini para pelajar menampilkan hasil kreasi berupa kerajinan tangan, olahan kuliner dan pentas seni.

    “Smanti Expopest yang dilaksanakan ini adalah salah satu cara SMA 3 Rangkasbitung untuk mengurangi angka pengangguran. Untuk memamerkan hasil kreativitas kita siapkan bazar wirausaha di Smanti Expopest ini,” kata Ucu.

    Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten, M. Yusuf mengungkapkan, Smanti Expopest ini sengaja diselenggarakan untuk mengembangkan potensi peserta didik. Ia juga menilai acara Smanti Expopest yang digelar SMAN 3 Rangkasbitung berhasil mengembangkan potensi peserta didik dilihat dari rangkaian acara yang ditampilkan.

    “Acara ini bagus untuk dikembangkan agar kedepan muncul pelajar-pelajar yang berbakat dan memiliki jiwa kewirausahaan dan seni,” ungkapnya. (MG-01/PBN)

  • PAUD Institut dan Askrindo Gelar Seminar Nasional PAUD dan Bakti Sosial

    PAUD Institut dan Askrindo Gelar Seminar Nasional PAUD dan Bakti Sosial

    LEBAK, BANPOS – ASKRINDO bekerja sama PAUD Institute, Senin (9/12/2019) menggelar Seminar Nasional PAUD.

    Seminar dengan tema Membangun Sumber Daya Manusia Unggul melalui penguatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang diselenggarakan di gedung PGRI di ikuti sebanyak 260 orang guru PAUD dari Kabupaten Lebak, Pandeglang dan Serang.

    Bidang Umum Askrindo, Ahmad Faisal mengatakan, kegiatan sosial yang dilaksanakan pihaknya tidak hanya pada bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), tetapi pada kegiatan sosial lain.

    Faisal menyatakan, selain Pelatihan PAUD, Askrindo juga memberikan Mobil Pintar dan melakukan kegiatan bakti sosial di daerah Ciboleger Baduy yakni pemberian mainan edukatif, makanan sehat berupa susu dan biskuit, serta Pemeriksaan tumbuh kembang.

    “Tujuan dari pemberian makanan sehat pada anak usia dini itu, agar anak-anak terlengkapi gizinya, sehingga terhindar dari stunting dan gizi buruk. Sedangkan bantuan Mobil Pintar adalah untuk membiasakan anak gemar membaca buku sejak dini” katanya.

    Wakil Bupati Lebak, Ade Sumardi, di dampingi bunda PAUD Kabupaten Lebak, Ani Ade Sumardi, memberikan apresiasi Seminar Nasional PAUD yang dilaksanakan Askrindo bersama PAUD Instutute.

    “Kami mengapresiasi kegiatan ini. Seminar Nasional PAUD ini bagus untuk diikuti oleh guru-guru PAUD di Lebak. Kami ucapkan terimakasih dan memberikan apresiasi setinggi tingginya kepada penyelenggara yakni PAUD Institut dan Askrindo,” ungkapnya.

    Menurut Ade, pendidikan anak usia dini begitu penting bagi kehidupan masyarakat. Sebab, melalui pendidikan anak usia dini yang dilakukan guru-guru PAUD, karakter anak sebagai generasi penerus bangsa akan tercetak dengan baik.

    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lebak, Wawan Ruswandi mengatakan, dengan adanya seminar nasional PAUD ini pihaknya merasa terbantu untuk mencetak guru-guru PAUD di Lebak yang handal dan profesional sesuai tugasnya mendidik anak usia dini melalui belajar dan bermain.

    “Tidak mudah mendidik anak usia dini, dengan adanya seminar ini kami merasa terbantu dan mendukung penuh kegiatan ini,” katanya.

    Dilain pihak, Solihin pengurus Yayasan PAUD El Arif, dari Desa Gunung Batu, Kecamatan Cilograng, selain bertambah wawasan tentang metode pembelajaran pada jenjang anak usia dini, ia mengaku bangga bisa mengikuti kegiatan Nasional PAUD.

    “Tentu saya merasa senang bisa mengikuti kegiatan seminar ini. Dari seminar ini saya bisa mendapat banyak pengetahuan,” katanya. (MG-01/PBN)

  • Gelar Sesi 2019, UKM UPTQ  Siap Mewisuda 58 Anggota

    Gelar Sesi 2019, UKM UPTQ Siap Mewisuda 58 Anggota

    SERANG, BANPOS – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) unit pengembangan Tilawatil Qur’an (UPTQ) UIN SMH Banten, menggelar kegiatan tahunan yaitu semarak seni islami (Sesi) 2019. Berbeda dengan Sesi sebelumnya, kali ini UKM UPTQ melaksanakan takhtim akhirussanah dimana akan mewisuda sebanyak 58 anggota yang lulus seleksi, dari total 150 anggota keseluruhan.

    Dekan Fakultas ekonomi bisnis islam (Febi) UIN SMH Banten, Dr Itang, di sela-sela sambutannya mengakui keberadaan UKM UPTQ ini sangat terasa sekali. Terlebih, jika ada kegiatan baik seremonial kampus maupun lomba berkaitan dengan Al-Qur’an, sudah pasti anggota UKM UPTQ menjadi garda terdepan.

    “Saya mengapresiasi dengan hadirnya UKM UPTQ di tengah-tengah mahasiswa UIN SMH Banten. Karena UPTQ hadir dalam hal apapun yang berbau dengan Al-Qur’an. Begitupun di kampus, sangat terasa sekali dampak kehadirannya,” ungkapnya.

    Itang juga menyampaikan, setiap sebelum shalat jumat, sudah dipastikan anggota UKM UPTQ melakukan rutinitas yaitu mengaji. Diharapkan, kata dia, mahasiswa yang tergabung dalam UKM UPTQ ini dapat mencetak mahasiswa yang bisa membaca Al-Qur’an, mencintai Al-Qur’an dan menyebarkan kembali ilmunya.

    “Sudah diakui bahwa teman-teman yang tergabung di UKM ini, kegiatannya seperti apa. Bahkan di kegiatan kampus saja, yang membuka tilawah sudah pasti dari UKM ini,” jelasnya.

    Ketua umum UKM UPTQ, Firdaus, mengaku bahwa kali ini merupakan Sesi yang diadakan kali ketiga. Sebelumnya, Sesi diisi dengan berbagai lomba, penampilan dari anggota dan lain-lain.

    “Kalau konsep tahun ini, kami mengadakan takhtim akhirussanah, yaitu follow up atau hasil dari pembinaan selama satu tahun itu bagaimana. Sehingga kader-kader lain menjadi termotivasi dengan adanya haflah ini,” ungkapnya.

    Firdaus menuturkan bahwa UKM UPTQ berdiri pada tahun 2009, akan tetapi kegiatan Sesi dimulai tahun 2016. Dari 150 anggota yang terhimpun, sebanyak 100 anggota mendaftarkan diri untuk diuji dan ketika lulus ujian akan dilakukan prosesi wisuda pada malam puncak kegiatan Sesi 2019, Rabu (12/12) malam.

    “Kami mengadakan Sesi ini agar esensi bagaimana minat dari teman-teman anggota ini terpacu kembali. Kemudian, dari 58 anggoa yang lulus tahap ujian ini akan di syahada,” tuturnya.

    Ia melanjutkan, diharapkan dari seluruh kader UKM UPTQ lebih termotivasi dengan dilaksanakannya kegiatan Sesi 2019. Kemudian, bisa meningkatkan kembali kemampuan serta intelektual memahami Al-Qur’an.

    “Dari ke 58 teman-teman yang diwisuda ini, nanti diharapkan terus dapat membina, kemudian memberikan motivasi kepada teman-teman yang belum mengikuti takhtim akhirussanah,” tandasnya. (MUF)

  • Kualitas Pendidikan Karakter Anak Akan Ditingkatkan

    Kualitas Pendidikan Karakter Anak Akan Ditingkatkan

    PAMULANG, BANPOS – Pendidikan karakter pada anak akan terus ditingkatkan Pemkot Tangsel. Hal tersebut dilatari masifnya perkembangan teknologi. Yang juga diikuti oleh kemampuan anak dalam menguasai teknologi tersebut.

    Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie menjelaskan bahwa saat ini Indonesia sudah banyak dimudahkan dengan akses teknologi tersebut. Tapi, bukan berarti kemudahan tersebut menjadi tolak ukur kemerdekaan bangsa.

    Saat ini, kata dia, penjajahan bukan lagi dilakukan secara fisik. Melainkan secara ideologi. Dimana musuh yang sebenarnya adalah, diri sendiri. Oknum yang berniat buruk tidak melakukan banyak hal, selain memberikan dan mengarahkan pengguna teknologi untuk mengakses informasi. Yang beluk ditentukan apakah informasi itu baik atau sebaliknya.

    “Karena itu kami pemerintah Kota Tangerang Selatan, akan terus mendorong upaya peningkatan kualitas pendidikan karakter. Jadi, ke depan ini, anak bukan hanya pintar matematika, tapi juga pintar dalam sisi agamanya,” ujar Benyamin.

    Menurutnya, dari sisi agama, anak akan mampu membentengi diri, untuk bisa memastikan informasi yang akan dia peroleh melalui akses teknologi. Sehingga bangsa ini memiliki generasi yang baik dan bagus.

    Dia juga menambahkan jika belakagan, penjajahan kini menyasar akhlak seseorang. Sehingga Benyamin mengklaim jika situasi dengan perkembangan teknologi ini rawan disalahgunakan dan dimanfaatkan untuk membentuk basis radikalisme.

    ”Makanya, kita harus bentuk sebuah regulasi yang mampu melindungi situasi ini. Agar anak-anak setidaknya punya bekal, untuk menyaring informasi yang mereka dapatkan nantinya.” Katanya saat menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Majelis Talim Khairunisa, Bambu Apus, Pamulang.(BNN/PBN)

  • PKBM Lapas Kelas II Kota Tangerang Penuhi Hak Pendidikan Warga Binaan

    PKBM Lapas Kelas II Kota Tangerang Penuhi Hak Pendidikan Warga Binaan

    TANGERANG, BANPOS – Pendidikan merupakan suatu hak bagi siapa saja tanpa pandang bulu. Termasuk pula bagi warga binaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Tunas Madani Lapas Kelas II A Kota Tangerang.

    PKBM adalah salah satu safuan pendidikan nonformal yang lulusannya diakui sederajat dengan pendidikan formal yang biasa lebih dikenal oleh masyarakat.

    Menjadi warga belajar PKBM sendiri dianggap menjadi salah satu kegiatan positif yang dapat dilakukan selama para penghuni lapas sedang menjalani masa tahanan. Selain itu, hal ini juga dalam rangka tetap memenuhi hak dari penghuni lapas untuk mendapatkan pendidikan.

    Penjaga tahanan sekaligus pengelola PKBM Tunas Madani Lapas kelas II A kota Tangerang, Mildan berharap, masyarakat dapat mengetahui bahwa di dalam lapas, para penghuninya tetap belajar. Menurutnya, tidak boleh ada penghakiman kepada para penghuni lapas dengan selalu beranggapan bahwa mereka semuanya jahat.

    “Pada dasarnya, orang-orang di dalam sini belum tentu orang jahat dan orang di luar sana belum tentu juga orang baik. Tidak ada perbedaan atas hak memperoleh pendidikan bagi siapa saja,” ujar Mildan, Rabu (4/12).

    Salah satu ciri dari proses pembelajaran pendidikan nonformal adalah adanya keluwesan dalam melaksanakan pengajaran, sehingga hal ini dirasa tepat untuk digunakan di lapas. PKBM Tunas Madani ini melaksanakan pembelajaran selama empat hari dalam seminggu yaitu Senin-Kamis.

    Uniknya, tutor atau guru yang mengajar juga berstatus narapidana. Hal ini dikarenakan latar belakang daripada tutor tersebut ialah pendidik. Walaupun sesama narapidana, dari pantauan BANPOS, rasa hormat dan patuh tetap timbul dan terjaga antar sesama warga binaan.

    Hal tersebut pula yang dirasakan enam mahasiswa UNTIRTA jurusan PNF/PS yang sedang melaksanakan kegiatan PLP (pendidikan Latihan Profesi) atau magang di PKBM tunas Madani Lapas Pemuda Kelas II A kota Tangerang selama kurang lebih dua minggu.

    “Selama kegiatan magang berlangsung, komunikasi berjalan lancar baik itu dengan petugas, tutor, maupu warga binaan.” terang salah seorang peserta PLP Ika Rahmawati

    Informasi yang didapatkan, ijazah yang dikeluarkan oleh PKBM tunas Madani ini juga sudah pernah digunakan salah satu mantan warga binaan yang telah bebas masa tahanan untuk melanjutkan ke tingkat perguruan tinggi negeri di Universitas Airlangga.

    Hal ini membuktikan bahwa keberadaan PKBM yang berisi Paket A, B dan, C serta kegiatan keterampilan hidup di lapas, telah berhasil melakukan perannya sebagai satuan pendidikan nonformal untuk melaksanakan pertanggungjawaban atas terpenuhinya hak memperoleh pendidikan untuk semua.(MG-01)

  • Tingkatkan Kualitas Generasi Muda Melalui Gerakan Pramuka

    Tingkatkan Kualitas Generasi Muda Melalui Gerakan Pramuka

    SERANG, BANPOS – Gerakan Pramuka diminta menjadi motor penggerak peningkatan kualitas generasi muda di Kota Serang. Pasalnya, saat ini banyak yang sudah meninggalkan gerakan pramuka dengan mengikuti kegiatan lain, namun berakhir pada penyalahgunaan obat terlarang serta perkelahian dalam menyelesaikan persoalan.

    Demikian yang dikatakan Walikota Serang Syafrudin dalam sambutannya usai pelantikan dan pengukuhan Pengurus Mabicab, LPK, Pengurus Kwarcab, dan Badan Pelengkap Gerakan Pramuka Kota Serang masa bakti 2019-2024 digelar di halaman Puspemkot Serang, Senin (2/12/2019).

    “Saat ini dapat kuta dilihat, mulai terjadinya pergeseran. Banyak yang meninggalkan pramuka. Yang berujung pada kegiatan yang negatif, bahkan penyalahgunaan obat, perkelahian, meningkatnya penggunaan kekerasan untuk menyeselesaikan persoalan,” kata Syafrudin.

    Menurutnya, salah satu cara meningkatkan kualitas generasi muda tersebut ialah dengan mengimplementasikan gerakan pramuka sebegai eksak wajib. Sehingga generasi muda sukarela menjadi pramuka aktif di sekolahnya.

    “Tentu bukan pekerjaan ringan juga tantangan yang cukup berat. Tetapi, tidak membuat kita berkecil hati, justru memacu kita meningkatkan gerakan pramuka,” ujar Syafrudin.

    Sementara itu, Ketua Kwartir Daerah Provinsi Banten M. Masduki mengapresiasi Walikota Serang yang mendukung penuh gerakan pramuka. Ia pun meminta semua pihak yang terlibat dalam kepengurusan gerakan pramuka meluangkan waktunya untuk kegiatan pembinaan.

    “Setelah dilantik dan dikukuhkan ini, jangan lupa bersedia meluangkan waktu. Jangan sampai nanti meluangkan waktu saja tidak sempat. Saya percaya apabila kita semua meluangkan pramuka, InsyaAllah ada manfaatnya bagi pembinaan pramuka,” kata Masduki.

    Ia juga meminta kepada para camat untuk aktif berperan di gerakan pramuka. Sebagai ex-officio Kamabiran di tingkat Kecamatan, Camat harus membimbing dan mendorong pembinaan pramuka baik di tingkat Prasiaga, Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega.

    “Suka tidak suka Camat selaku Kamabiran, harus membimbing dan mendorong pembinaan pramuka. Tolong Pak Camat selalu memperhatikan. Pembinaan, meningkatkan kualitas anak muda kita. Kita semua aktivis dan relawan. Betul-betul mengabdi dan membina. Semoga pengabdiannya menjadi catatan pahala,” pungkasnya. (RED)

  • Audiensi Dengan Wakil Walikota Serang, BEM FKIP Untirta Tawarkan Penguatan Kebudayaan

    Audiensi Dengan Wakil Walikota Serang, BEM FKIP Untirta Tawarkan Penguatan Kebudayaan

    SERANG, BANPOS – BEM FKIP Untirta melakukan audiensi dengan Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin. Dalam audiensi tersebut, BEM FKIP Untirta menawarkan penguatan kebudayaan Kota Serang, dalam kurikulum pendidikan.

    Ketua BEM FKIP Untirta, Ahmad Fauzan, mengatakan bahwa saat ini kebudyaan di Kota Serang masih kurang. Padahal, Pemkot Serang dalam kepemimpinan duet Aje Kendor mengusung visi Kota yang Berdaya dan Berbudaya.

    “Jujur, kalau ada kawan mahasiswa lain yang datang kesini, yang ditanyakan adalah identitas kebudayaan dalam pendidikan Kota Serang itu apa? Dan saya sendiri pun agak sulit menjawabnya,” ujarnya kepada Subadri dalam audiensi di ruang kerjanya, Kamis (28/11).

    Padahal menurut Fauzan, Kota Serang memiliki banyak sekali kebudayaan yang bisa dijadikan muatan lokal di setiap sekolah. Seperti budaya ubrug yang menurutnya sangat menarik.

    “Jadi ubrug ini seperti drama lawak, namun menggunakan bahasa bebasan. Kalau di Jawa itu seperti ketoprak. Nah kalau dijadikan mutan lokal, bisa menjadi suatu hal yang menarik bukan hanya wisatawan lokal, juga mancanegara,” ucapnya.

    Ia mengaku, penguatan kebudayaan sudah lama menjadi program yang direncanakan oleh pihaknya. Namun menurutnya, pemerintah lah yang memiliki legitimasi untuk menerapkannya secara kongkret.

    “Oleh karena itu, kami mengajak Pemkot Serang agar bagaimana bisa menerapkan program tersebut. Ini supaya identitas kebudayaan dalam dunia pendidikan di Kota Serang itu dapat diterapkan dengan maksimal,” tandasnya. (DZH)