Kategori: PERISTIWA

  • Edukasi Konservasi Lingkungan, KPPC dengan Tahura Banten Gelar Saba Leuweung 2023

    Edukasi Konservasi Lingkungan, KPPC dengan Tahura Banten Gelar Saba Leuweung 2023

    PANDEGLANG, BANPOS – Komunitas Peduli Pariwisata Carita (KPPC) bekerjasama dengan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Banten, Perum Perhutani, Satuan Muspika, Kepala Desa (Kades) menggelar Saba Leuweung tahun 2023.

    Kegiatan Saba Leuweung tahun 2023 yang memiliki tujuan edukasi konservasi lingkungan ini digelar secara sederhana dengan melakukan syukuran dan makan bersama antara KPPC yang bekerjasama dengan Tahura Banten, Perum Perhutani, Satuan Muspika, Kades serta melibatkan masyarakat setempat, Senin (7/8).

    Ketua KPPC, E. A. Supriadi Franky mengatakan, kegiatan saba leuweung pertama kali digelar pada tahun 2019 dengan berbagai rangkaian acara, mulai dari trip ke Curug Gendang, Curug Putri dan pengelolaan tentang hutan. Selain itu, penanaman pohon yang dilakukan peserta untuk ditanam di lingkungan masing-masing.

    Namun karena pandemi Covid-19, kegiatan ini harus ditunda selama 3 tahun dan baru pada tahun ini dapat diselenggarakan kembali dengan konsep sederhana.

    “Melakukan syukuran di hutan, rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan karunia berupa tumbuh-tumbuhan, buah-buahan yang berlimpah,” kata Franky.

    Menurutnya, kegiatan serupa akan diagendakan secara lebih luas di tahun depan dengan konsep tasyakuran alam yang melibatkan masyarakat lebih luas. Kegiatan yang dalam bahasa sunda memiliki arti ulin ka leuweung ini akan dikonsep dengan masyarakat melakukan cocok tanam serentak. Selain itu direncanakan untuk edukasi kepada masyarakat.

    “Dimana nantinya ada lahan Tahura, masyarakat bercocok tanam rencana di empat desa, Cinoyong, Kawoyang, Sukanegara, Sukarame itu akan kumpul dan memberikan hasil buah-buahannya kepada Tahura Banten,” terangnya.

    Sementara itu, Kepala Balai Tahura Banten, Hudori menargetkan, kegiatan serupa di tahun mendatang akan digelar dengan lebih meriah dengan konsep tasyakuran alam. Pihaknya juga akan merencanakan dengan matang agar kegiatan ini dapat lebih menjangkau masyarakat sekitar dan edukasi dapat lebih masif dilakukan.

    “Sebetulnya ini bukan hal yang baru, dulu pernah diinisiasi tapi memang sekarang mungkin kedepan pengennya tuh lebih wah dan dihadiri oleh Gubernur biar nanti gaungnya itu kawasan kehutanan memberikan kontribusi yang nyata kepada masyarakat. Nah salah satu bentuk rasa terima kasih masyarakat itu dimanifestasikan ke kegiatan itu, kalau bahasa simpelnya tasyakuran alam,” jelasnya.

    Menurutnya, kegiatan saba leuweung ini tujuannya untuk memperkenalkan kepada masyarakat tentang destinasi wisata alam.

    “Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan ke publik tentang destinasi wisata alam secara langsung agar mengetahui dan mengenal indahnya alam Carita dan menyadari tentang manfaat hutan bagi kehidupan manusia,” ungkapnya.(dhe/pbn)

  • Masyarakat Minta Usut Tuntas Kecelakaan Kerja di PT KJL

    Masyarakat Minta Usut Tuntas Kecelakaan Kerja di PT KJL

    CILEGON, BANPOS – Misteri meninggalnya karyawan PT Krakatau Jasa Logistik (KJL) masih menjadi misteri. Pasalnya hingga saat ini instansi terkait dan pihak perusahaan belum memberikan keterangan resmi tentang meninggalnya Eranto.

    Hal ini mendapatkan sorotan dari kalangan masyarakat Kota Cilegon.

    Ketua Ikatan Mahasiswa Cilegon (IMC) Arifin Solehudin turut prihatin atas meninggal salah satu pekerjaan di PT KJL itu. Pihaknya juga mendesak kepolisian untuk mengusut kasus tersebut.

    “Pertama, kami ucapkan turut berduka cita atas meninggal kang Eranto, semoga amal ibadah beliau diterima disisi Tuhan yang Maha Esa,” kata Arifin kepada BANPOS melalui pesan WhatsApp, Senin (7/8).

    “Kedua, kami mendorong Polres Kota Cilegon agar benar-benar menindaklanjuti laporan keluarga almarhum Eranto, dikhawatirkan memang ini bukan hanya sekedar kecelakaan biasa, apalagi di bagian tubuh almarhum ada luka lebam. Kemudian jika benar kejanggalan itu ada, maka siapapun harus diproses secara hukum,” tegasnya.

    Selain itu, ditegaskan Arifin pihak perusahaan dan dinas terkait harus transparan dalam menyelesaikan persoalan kecelakaan kerja tersebut apalagi sampai menghilangkan nyawa seseorang.

    “Dinas ketenagakerjaan dan juga PT Krakatau Jasa Logistik harus ikut serta menindaklanjuti kecelakaan ini, karena ini sudah menjadi tanggung jawabnya, juga perlu dilakukan evaluasi agar kedepan jangan sampai terjadi lagi kecelakaan dalam kerja,” tuturnya.

    Terpisah, Ketua Cabang GMNI Cilegon, Ihwan Muslim menyatakan secara tegas GMNI meminta stakeholder seperti Disnaker dan Polres Cilegon menindaklanjuti laporan yang diajukan dari keluarga korban. Dan meminta perusahaan agar segera menjawab dugaan penganiayaan tersebut secara jujur agar pihak keluarga tidak merasa lebih sedih atas musibah yang terjadi. Apalagi kata dia keluarga melihat adanya luka lebam dan yang lainnya ada di tubuh korban.

    “Karena jika sampai kejadian tersebut menjadi bias dan tidak ada penyelesaian yang tegas maka dikhawatirkan kedepan akan ada kejadian serupa yang bisa membuat stigma buruk terhadap lingkungan pekerjaan di Kota Cilegon apalagi ini kejadiannya di anak perusahaan cucu BUMN,” tegasnya.

    Ihwan berharap pihak keluarga diberi kesabaran menghadapi musibah ini. Pihaknya juga dalam waktu dekat akan bersilaturahmi kepada pihak keluarga korban untuk memberikan bantuan advokasi agar kasus ini segera terang-benderang.

    “GMNI berharap agar keluarga korban dapat bersabar atas musibah yang terjadi dan GMNI akan mencoba silaturahmi ke keluarga korban dan membantu advokasi jika sampai tidak ada jawaban berkelanjutan yang diharapkan keluarga korban,” tandasnya.

    Diberitakan sebelumnya, seorang karyawan cucu perusahaan Krakatau Steel (KS) yakni PT Krakatau Jasa Logistik (KJL), Eranto, tewas pada Jumat (4/8). Eranto diklaim tewas karena kecelakaan kerja, namun pihak keluarga menilai terdapat kejanggalan atas tewasnya Eranto.

    Kejanggalan yang dimaksud yakni diduga terdapat sejumlah luka lebam dan luka lainnya pada tubuh Eranto. Selain itu, Eranto pun diketahui sempat mengalami pertengkaran dengan rekan kerjanya beberapa waktu yang lalu.

    Atas dugaan tersebut, pihak keluarga telah melakukan otopsi atas jenazah Eranto, di RSUD Cilegon. Sementara itu, pihak keluarga pun melaporkan dugaan kekerasan itu ke pihak Kepolisian.
    Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, BANPOS masih berupaya mengkonfirmasi pihak perusahaan.(LUK/PBN)

  • Polemik Penutupan JPL 183 Rangkasbitung Memanas, Pedagang Bareng Warga Oncog DPRD Lebak

    Polemik Penutupan JPL 183 Rangkasbitung Memanas, Pedagang Bareng Warga Oncog DPRD Lebak

    LEBAK, BANPOS – Penolakan terhadap penutupan perlintasan sebidang JPL 183 di Jalan Rt Hardiwinangun, Stasiun dan Pasar Rangkasbitung kian memanas. Pada Senin (7/8) pagi, ratusan orang yang terdiri dari masyarakat, pedagang hingga pengelola parkir melakukan aksi demonstrasi di depan gedung DPRD Kabupaten Lebak.

    Dalam aksi yang dilakukan secara damai tersebut, terlihat seluruh pihak bersepakat pada satu tuntutan yakni menolak penutupan permanen dari JPL 183.

    Seperti yang diungkapkan oleh pedagang sayur di Pasar Rangkasbitung, Asih. Ia mengatakan, dengan ditutupnya JPL tersebut, seluruh pedagang di sekitaran jalan mengalami penurunan omzet mencapai 50 hingga 90 persen.

    “Pokoknya kami mau dibuka jalannya. Kalau tidak didengar, kami akan ajak seluruh pedagang untuk aksi. Ini baru setengahnya saja,” ujar Asih kepada BANPOS di tengah berjalannya aksi.

    Selain pedagang, aksi tersebut juga diikuti oleh masyarakat Kampung Empang. Salah satu masyarakat dalam orasinya memaparkan, penutupan JPL 183 tersebut tidak efektif dalam mengurai kemacetan.

    Menurutnya, kemacetan bukan diatasi namun dipindahkan. Sebab, pada rekayasa lalulintas yang diberikan, malah menimbulkan kemacetan yang lebih padat di setiap harinya.

    “Selain itu, banyak masyarakat yang malah masuk ke kampung kami hanya demi menghindari macet yang akhirnya macet juga di kampung kami. Bayangkan, di sana banyak masyarakat dan anak kecil. Ini berbahaya, jadi kami minta ini agar jalur tersebut (JPL 183) kembali dibuka,” katanya.

    Setelah satu jam lamanya massa aksi saling bergantian berorasi, pihak DPRD Kabupaten Lebak diwakili Komisi I DPRD, meminta perwakilan dari massa aksi untuk memasuki ruangan yang disediakan untuk melakukan audiensi.

    Dalam audiensi tersebut, pihak DPRD berkomunikasi bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak. Tak berselang lama, perwakilan Pemkab Lebak hadir dalam audiensi tersebut, di antaranya Asisten Daerah I, Kepala Dinas Perhubungan, Kasat Pol PP dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

    Pada kesempatan tersebut, Asda I Lebak, Alkadri, mengatakan bahwa pihaknya melakukan penutupan permanen pada JPL 183 tersebut, setelah melewati hasil pertimbangan dan kajian dengan tujuan demi masyarakat Kabupaten Lebak.

    “Dengan hadirnya bapak ibu disini, kami akan melakukan evaluasi lagi sesuai dengan aspirasi yang dibawa,” kata Alkadri.

    Sementara itu, Kepala Dishub Lebak, Rully Edward, mengatakan bahwa penutupan JPL tersebut merupakan program dari Kementerian Perhubungan, serta untuk menunjang perubahan Stasiun Rangkasbitung menjadi Stasiun Ultimate.

    “Banyak kebaikan di dalamnya. Selain untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan mengurai kemacetan, ini juga untuk mendukung pembangunan Stasiun ultimate yang mana akan menjadi Stasiun ke dua karena hanya ada satu di Jakarta,” jelas Rully.

    Menanggapi keterangan tersebut, massa aksi merasa kecewa hingga akhirnya terjadilah perdebatan dan ketegangan dalam audiensi tersebut.

    Audiensi alot tersebut berjalan hampir dua jam tanpa titik temu. Hingga akhirnya salah satu koordinator aksi, Roni, menegaskan bahwa pihaknya meminta agar pemerintah dapat membuka jalur tersebut dengan dua pilihan.

    “Kita minta buka total, tapi setidaknya untuk saat ini kami minta akses terlebih dahulu untuk pejalan kaki,” tegasnya.

    Hingga akhirnya, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Lebak, Enden Mahyudin, menengahi perdebatan tersebut dengan memberikan solusi bagi kedua belah pihak.

    “Sampai Rabu nanti diharap Pemerintah bisa memberikan akses jalan kepada masyarakat minimal untuk lalulintas manusia. Setelah itu, dilakukan kembali kajian apakah memang diperlukan untuk ditutup permanen atau tidak,” tandasnya.

    Massa aksi sepakat dengan keputusan tersebut, akhirnya seluruh massa aksi membubarkan diri dari Gedung DPRD Kabupaten Lebak dengan melakukan kegiatan memungut sampah dari aksi tersebut. (MYU/DZH)

  • Mahasiswa KKN Unma Kenalkan Pemasaran Digital di Desa Cigemblong Lebak

    Mahasiswa KKN Unma Kenalkan Pemasaran Digital di Desa Cigemblong Lebak

    LEBAK, BANPOS – Mahasiswa Universitas Mathla’ul Anwar (Unma) yang merupakan Kelompok 25 dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN), memperkenalkan pemasaran digital kepada pelaku UMKM di Desa Cigemblong. Hal itu dilakukan dengan menggelar workshop dengan mendatangkan beberapa pemateri dari Duta Koperasi serta penggerak e-commerce.

    Hadir pada kegiatan tersebut puluhan pegiat home industri dari warga masyarakat setempat, dan juga para petani serta pemerintah desa. Diketahui, kawasan Desa Cigemblong sangat banyak produksi hasil pertanian yang bisa dikembangkan, mulai dari gula aren, kopi, beras ungu dan makanan ringan.

    Ketua Kelompok 25 KKN Unma, Ila Roby, menyebut bahwa terlaksananya kegiatan tersebut adalah bentuk program kerja divisi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

    “Tujuannya kami ini adalah menggali potensi yang ada di Desa Cigemblong, di antaranya kita mendatangkan dari Dinas Koperasi (Dinkop) Kabupaten Lebak dan penggerak e-commerce yang bisa memberikan arahan warga untuk mandiri membangun usaha,” ungkap Ila, Senin (7/8).

    Sementara terkait materi perkoperasian, Dinkop mengutus dua orang Duta Koperasi yakni Irene Duta Koperasi tahun 2020, dan Yanti Duta Koperasi tahun 2022. Materi lainnya diisi oleh seorang penggerak e-commerce sekaligus konten kreator dari mahasiswa Ilmu Komunikasi Unma Banten, Hadi Anwar Mutha.

    Dalam paparannya, Hadi Anwar menjelaskan tentang bagaimana membuat konten-konten kreatif via media sosial, untuk mempromosikan hasil home industri pertanian dan perkebunan.

    “Terus aja sering tayangkan hasil usaha rumahan kita melalui konten-konten, mulai dari pengolahan hingga produksi, nanti pun orang akan semakin mengenal. Dan ini adalah salah satu cara mengenalkan produk kita,” ungkapnya.

    Sementara, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), AD Kencana, mengatakan kegiatan tersebut diarahkan untuk mengembangkan potensi UMKM warga di Desa Cigemblong.

    “Kita mengajak warga pegiat usaha pertanian agar memanfaatkan penjualan melalui media digital. Saya harap dengan adanya workshop ini, penjualan mulai dari gula, Kopi, Beras dan lain-lain bisa meningkat lebih luas lagi,” ucapnya.

    Sekertaris Desa Cigemblong, Bagus Arifin mengaku baru menyadari sejumlah potensi menarik yang ada di desanya yang butuh sentuhan ide kreatif dan dipromosikan.

    “Ini menarik dan patut dimulai oleh kita. Saya berharap dan meminta kepada masyarakat agar bisa memanfaatkan program binaan ini, karena ini suatu kesempatan bagi masyarakat untuk membuka peluang berjualan melalui digital,” terangnya antusias. (WDO/DZH)

  • Lima Dewan Loncat Partai Di-PAW

    Lima Dewan Loncat Partai Di-PAW

    SERANG, BANPOS – Mendagri Tito Karnavian telah mengirimkan surat terkait dengan Pergantian Antar Waktu (PAW) Anggota DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota yang loncat ke partai lain, pada Pemilu 2024 mendatang.

    Mendagri Tito melalui Dirjen Otda Akmal Malik pada tanggal 2 Agustus kemarin berkirim surat ke para gubernur, pimpinan DPRD Provinsi, Bupati/walikota dan Pimpinan DPRD Kabupaten/Kota.

    Dalam surat tersebut, Tito melalui Akmal Malik menegaskan kembali pemberhentian Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota yang mencalonkan diri dari partai politik berbeda.

    “Menyusul surat Mendagri Nomor 100.21. 1.4/4367/OTDA tanggal 16 Juni 2023 hal Pemberhentian Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota yang mencalonkan diri dari partai politik yang berbeda dengan partai politik yang diwakili pada Pemilu terakhir untuk mengikuti Pemilu tahun 2024,” demikian kutipan surat yang ditandatangani Akmal atas nama Mendagri.

    Sedikitnya ada lima poin hal penting dalam surat tersebut, salah satunya adalah PAW Anggota DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota harus dilakukan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan berlaku.

    Kepala Biro Pemerintahan Banten, Gunawan R dihubungi melalui pesan tertulis, Senin (7/8) mengaku, dari delapan kabupaten/kota yang ada di Provinsi Banten, hanya Kota Cilegon yang menyampaikan adanya usulan PAW bagi legislatif yang pindah partai.

    “Baru Kota Cilegon saja,. Ada empat partai mengusulkan PAW Anggota DPRD Cilegon,” kata Gunawan.
    Kelima partai tersebut lanjut Gunawan yakni, Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan Berkarya.

    “Kalau dari yang kabupaten/kota lainnya, termasuk provinsi kita masih menunggu informasi resmi lainnya,” ujarnya.(RUS/PBN)

  • Helldy dan Sanuji Bagikan Ribuan Bendera Merah Putih Bagi Warga Cilegon

    Helldy dan Sanuji Bagikan Ribuan Bendera Merah Putih Bagi Warga Cilegon

    CILEGON, BANPOS – Walikota Cilegon Helldy Agustian memimpin apel pagi yang dirangkaikan dengan Pencanangan Gerakan Pembagian 10 juta Bendera Merah Putih di halaman Kantor Walikota Cilegon, Senin (7/8).

    Helldy menyampaikan, pembagian bendera ini merupakan gerakan nasional yang diinisiasi pemerintah pusat.

    “Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera ini adalah program pemerintah pusat dalam menyambut semarak kemerdekaan Indonesia yang ke-78. Ini sebagai upaya meningkatkan kecintaan kita kepada tanah air,” katanya.

    Helldy juga mengimbau kepada camat dan lurah untuk mensosialisasikan pemasangan bendera di setiap rumah penduduk mulai 1-31 Agustus.

    “Saya berharap masyarakat dapat bersinergi dalam mempertahankan situasi yang kondusif bagi Indonesia. Ini juga harus menjadi momentum kita untuk terus bersyukur dan meningkatkan kecintaan kita kepada Indonesia yang sudah merdeka selama 78 tahun,” paparnya.

    Di tempat yang sama, Plt Badan Kesbangpol Kota Cilegon Sri Widayati menjelaskan, pada gerakan pembagian 10 juta bendera tersebut, Kota Cilegon baru mendapatkan 1.000 lembar bendera.

    “Informasinya nanti akan ada lagi dari pusat. Tapi sementara kami langsung didistribusikan ke masyarakat melalui kecamatan dan kelurahan,” katanya.

    Lantaran jumlah bendera yang dibagikan terbatas, Sri mengharapkan masyarakat Kota Cilegon untuk tetap memasang bendera secara swadaya di rumah masing-masing.

    “Saya menginginkan masyarakat Kota Cilegon tidak ada lagi alasan untuk tidak memasang bendera pada bulan kemerdekaan ini. Dengan memasang bendera merah putih di rumah diharapkan menumbuhkan kecintaan terhadap Indonesia,” sambungnya.

    Sementara itu, Camat Ciwandan Agus Ariyadi menyambut baik Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera ini. Pihaknya pun akan langsung membagikan bendera yang diterima dari pemerintah pusat tersebut.

    “Kami juga akan terus mensosialisasikan kepada masyarakat agar mereka memasang bendera merah putih dalam rangka memperingati HUT RI yang ke-78,” tuturnya.

    Selain didistribusikan kepada para camat, usai apel Walikota Cilegon Helldy Agustian didampingi para pejabat Pemkot Cilegon lainnya seperti Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta, Sekda Maman Mauludin, para Asda, kepala OPD, membagikan bendera merah putih kepada warga yang melintas di depan Kantor Walikota Cilegon.(LUK/PBN)

  • Polres Pandeglang Musnahkan Ratusan Knalpot Brong

    Polres Pandeglang Musnahkan Ratusan Knalpot Brong

    PANDEGLANG, BANPOS – Satlantas Polres Pandeglang musnahkan ratusan knalpot brong dari kendaraan roda dua dan roda empat hasil penindakan dan penyitaan yang dilakukan selama satu bulan, di halaman Mapolres Pandeglang, Senin (7/8).

    Kapolres Pandeglang, AKBP Belny Warlansyah mengatakan, pihaknya akan melakukan penindakan dan penyitaan terhadap pengendara yang menggunakan knalpot yang tidak standar pabrik.

    “Selain melanggar Undang-undang, ini juga hasil dari kegiatan Satlantas Polres Pandeglang dan permintaan dari masyarakat untuk menertibkan knalpot brong yang mengganggu aktivitas warga,” kata Belny.

    “Atas dasar itu, kami telah melakukan penindakan dan penyitaan terhadap 149 knalpot brong dari roda dua, dan satu knalpot brong dari roda empat yang baru saja telah kita musnahkan dengan cara memotong menggunakan gerinda supaya tidak dapat digunakan lagi,” sambungnya.

    Oleh karena itu, pihaknya berharap agar kedepan tidak ada lagi warga yang menggunakan knalpot yang tidak standar pabrik atau knalpot brong.

    “Dengan ini kita berharap, tidak ada lagi warga yang menggunakan knalpot brong. Karena itu sangat mengganggu masyarakat, dan juga melanggar aturan lalu lintas,” ungkapnya.

    Kasatlantas Polres Pandeglang, AKP Robby Rachman menambahkan, knalpot brong yang disita tersebut didapatkan dari kegiatan yang dilakukan selama satu bulan.

    “150 knalpot brong yang disita ini, hasil dari penindakan hunting selama satu bulan kegiatan yang dilakukan oleh Satlantas Polres Pandeglang. Dan untuk masyarakat atau pengendara yang terkena penindakan, kita imbau agar membawa knalpot bawaannya untuk dipasang kembali dan kita serahkan kendaraannya. Namun, kita lakukan penindakan berupa tilang,” katanya.

    Dijelaskannya, pemakaian knalpot brong pada kendaraan tersebut telah melanggar Undang-undang nomor 22 tahun 2009 pasal 25 ayat 1 tentang kelayakan kendaraan yang salah satunya knalpot.

    “Terus didukung juga, dengan peraturan Menteri Lingkungan Hidup No P 56 2019 tentang knalpot bising. Yang dimana knalpot bising itu untuk CC 175 kebawah, dengan maksimal kebisingannya 80 desibel dan CC 175 ke atas maksimal 183 desibel,” terangnya.

    Di tempat yang sama, Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengatakan, pihaknya mengapresiasi kinerja Satlantas Polres Pandeglang yang telah melakukan penertiban knalpot brong.

    “Kami berterima kasih kepada jajaran Polres Pandeglang, dengan adanya penindakan dan penyitaan knalpot brong. Ini sangat mengganggu masyarakat, dan kegiatan yang dilakukan oleh Satlantas Polres Pandeglang ini juga sangat mengedukasi masyarakat terkait peraturan Lalu Lintas,” katanya.

    Menurutnya, untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin mengembangkan bakat atau kemampuannya dalam bermotor, pihaknya akan membuka kembali stadion badak sebagai tempat road race dan sprint.

    “Untuk kegiatan balap liar ini, kita akan tertibkan dan kita tempatkan di Stadion Badak yang sebelumnya selama pandemi covid-19 ditutup, ” ungkapnya.(dhe/pbn)

  • Seorang Pelajar Lebak Tewas Tabrak Truk yang Parkir Sembarangan

    Seorang Pelajar Lebak Tewas Tabrak Truk yang Parkir Sembarangan

    LEBAK, BANPOS – Seorang remaja pelajar SMA pengendara motor bernama Faiz (17), dilaporkan  tewas di tempat dan temannya bernama Bagas luka parah setelah motornya menabrak sebuah truk bermuatan klingker, yang terparkir di Jalan Saketi Malingping, Kawasan Masida Cilajim Desa Kerta, Kecamatan Banjarsari, (7/8).

    Informasi yang diterima BANPOS, truk dengan Nomor polisi BK 9493 XA itu terparkir di tepi jalan, Truk itu terparkir tanpa diberi tanda-tanda darurat, sementara lampu penerangan di TKP dalam keadaan redup.

    Informasi lain menyebut, kendaraan yang dibawa pelajar tersebut tidak memperhatikan bahwa truk tersebut tengah berhenti.

    “Iya memang di tempat ini biasanya dipakai tempat berhenti truk tronton angkutan berat. Kadang berderet 5 sampai 6. Para sopirnya istirahat di warung itu. Jadi kadang suka kagok bagi kendaraan yang berpapasan, karena parkirnya memanjang,” ujar seorang warga setempat.

    Saksi menyebut, kejadian kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 17.45 WIB dan kedua korban langsung dievakuasi ke RSUD Malingping.

    Diketahui, korban menggunakan motor Honda bernopol A 5185 NA melaju dari arah Malingping mau pulang ke rumah di Desa Kerta. Nase menabrak belakang truk.

    Diduga akibat kerasnya benturan mengakibatkan sepeda motor terjepit. Nahas, remaja yang bernama Faiz tewas di tempat dan Bagas hingga masih kritis.

    Sementara, salah seorang sopir truk yang tengah berhenti, Uci Sanusi mengaku saat itu ia barus mau memararkirkan kendaraan untuk istirahat, dan dari arah berlawanan ada mobil truk juga masuk.

    “Iya memang kita suka istirahat di sini. Saat itu saya barusan mau parkir, dari arah berlawanan ada truk datang dan motor menyiap truk itu, dan mungkin karena tidak tau, motor yang dibawa pelajar itu menabrak truk berhenti. Iya satu meninggal dan satu cuma luka,” ungkapnya. (WDO/DZH)

  • Sulit Banget Ketemu Pejabat Publik, Guru-guru Ini Akhirnya Curhat ke Sultan Banten

    Sulit Banget Ketemu Pejabat Publik, Guru-guru Ini Akhirnya Curhat ke Sultan Banten

    SERANG, BANPOS – Sejumlah guru yang tergabung dalam Forum Guru Lulus Passing Grade Seluruh Indonesia (FGHNLPGSI), mendatangani Sultan Banten ke-18, Ratu Bagus (Rtb) Hendra Bambang Wisanggeni.

    Kedatangan mereka ke Sultan Banten itu untuk curhat terkait dengan kelakuan para pejabat publik di Provinsi Banten, yang sulit banget untuk ditemui. Padahal, para guru tersebut ingin mempertanyakan nasib mereka sebagai kelompok prioritas satu (P1).

    Para guru tersebut selain curhat, juga meminta tolong kepada Sultan Banten agar dapat difasilitasi untuk dipertemukan dengan kepala daerah atau pejabat terkait. Diketahui, pertemuan itu berlangsung di Kawasan Kesultanan Banten pada Sabtu (5/8) kemarin.

    Ketua FGHNLPGSI, Heti Kustrianingsih, mengatakan bahwa pihaknya memohon arahan dari sultan Banten untuk dijembatani bertemu dengan kepala daerah.

    “Kami meminta tolong dengan Sultan Banten agar bisa bertemu dengan Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar dan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah,” ujar Heti, Senin (7/8).

    Heti mengaku bahwa selain meminta untuk difasilitasi bertemu dengan pejabat publik, dalam pertemuan tersebut pihaknya juga menceritakan semua keluhan yang dirasakan guru P1 di Banten.

    “Kami menceritakan semua masalah guru P1 yang belum terakomodasi menjadi PPPK,” katanya.

    Dia pun berharap, pertemuan dengan Sultan Banten dapat menumbuhkan semangat serta harapan bagi para guru P1, mengenai nasib mereka ke depannya.

    “Mudah-mudahan dapat bertemu dengan pemangku kebijakan serta formasi PPPK untuk guru P1 bertambah,” tandas Heti. (DZH)

  • Sambut HUT RI Ke-78, CSG Peduli Gelar Aksi Sosial

    Sambut HUT RI Ke-78, CSG Peduli Gelar Aksi Sosial

    SERANG, BANPOS – Menyambut Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-78, Citra Swarna Group (CSG) menggelar rangkaian kegiatan sosial melalui CSG Peduli. Kegiatan ini dilakukan secara serentak, dengan memberikan bantuan dana pembangunan Masjid Nurul Yaqin pada tanggal 1 Agustus 2023.

    Selain itu, CSG Peduli juga menyalurkan bantuan berupa buku tulis kepada SD yang berada di sekitar project, melalui kegiatan Gebyar Paten (Pelayanan Administrasi Terpadu) di Kecamatan Klari pada tanggal 2 Agustus. Selanjutnya, dilakukan juga penyaluran bantuan buku tulis kepada SD di sekitar project Riverside pada tanggal 7 Agustus 2023 di Citra Swarna Riverside.

    Hadir dalam pemberian dana bantuan pembangunan Masjid Nurul Yaqin di Citra Swarna Tembong City yaitu Direktur Operasional CSG, Wahyu Hartanto dan Ketua DKM setempat, Mamat. 

    Dalam sambutannya, Wahyu Hartanto mengatakan bahwa pemberian dana bantuan ini merupakan perwujudan komitmen perusahaan dalam membangun fasilitas umum untuk beribadah melalui Masjid Nurul Yaqin, terutama fasilitas ini berada di dekat Citra Swarna Tembong City.

    “Saya berharap bapak ibu dapat menggunakan fasilitas beribadah ini dengan sebaik-baiknya, semakin menjalankan ibadahnya dengan baik dan menjalankan aktivitas kerohanian di sini dengan sangat baik,” ungkapnya.

    Pada kesempatan itu juga, Wahyu berharap agar renovasi Masjid Nurul Yaqin dapat lebih cepat rampung. Sehingga warga dapat segera menggunakan fasilitas ibadah tersebut.

    “Saya juga berharap renovasi Masjidnya bisa cepat dan lancar sehingga tempat ibadah ini bisa semakin dimanfaatkan dengan lebih cepat oleh warga,” terangnya.

    Sejumlah bantuan lainnya pun disampaikan secara bertahap. Atas hadirnya CSG Peduli, Wahyu mengatakan CSG bangga dan berharap aksi sosial ini terus dilakukan serta memberikan manfaat kepada warga sekitar.

    “Dengan adanya kegiatan CSG Peduli ini, Citra Swarna Group berbangga dan berharap agar bisa terus memberikan bantuan sosial kepada seluruh project yang ada, agar manfaatnya dapat diterima dengan baik oleh warga sekitar,” tandasnya.

    Branch Manager Kartika Residence, Satrio, berkesempatan secara langsung memberikan bantuan buku tulis ke SD di Karawang melalui acara Gebyar Paten. Dalam kesempatannya, Satrio mengatakan bahwa pemberian buku tulis ini sebagai perwujudan atas kepeduliaan project Kartika Residence kepada SD yang berada di Karawang, sekaligus menyambut Hari Anak Nasional yang bertepatan pada akhir Juli 2023.

    “Melalui program CSG Peduli ini, semoga buku tulis yang kami berikan kepada anak-anak dapat bermanfaat dengan baik,” ujarnya di Gebyar Paten, Kecamatan Klari.

    Ia pun meminta agar siswa tidak ada lagi alasan tidak bisa ke sekolah karena tidak ada buku tulis. Satrio berharap, guru-guru bisa semakin semangat dalam memberikan ilmu kepada anak-anak muridnya.

    “Supaya semua sekolah di Karawang ini bisa menciptakan generasi anak bangsa yang cerdas dan bermoral tinggi,” tandasnya.

    Guru SDN Tembong 1, Ina, mengungkapkan rasa terimakasihnya atas pemberian buku tulis dari CSG Peduli. Menurutnya, buku adalah kebutuhan utama dalam kegiatan pembelajaran.

    “Buku merupakan kebutuhan utama kami dalam kegiatan pembelajaran, pemberian buku dari  CSG Peduli menjadi sarana untuk anak-anak dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Masa depan anak-anak adalah hal utama dalam tumbuh kembang anak dalam pendidikan,” katanya. (MUF)