Kategori: PERISTIWA

  • PPNI Lebak Gelar Bimtek

    PPNI Lebak Gelar Bimtek

    PERSATUAN Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Lebak mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) persiapan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di aula Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak pada Rabu (22/11).

    Ketua DPD PPNI Lebak, Endang Komarudin, kepada wartawan menyampaikan bahwa PPNI Lebak menginisiasi untuk melakukan pembinaan serta bimbingan kepada seluruh perawat yang ada di Kabupaten Lebak.

    “Ini upaya inisiatif kita untuk pembinaan profesi perawat yang ada dalam pembinaan kita,” ujarnya.

    Dikatakannya, pembinaan itu dalam persiapan menghadapi seleksi PPPK yang akan dilaksanakan dalam beberapa hari ke depan,

    “Adapun ujian seleksi PPPK yaitu pada hari Sabtu dan Minggu. Jadi dengan adanya bimbingan ini PPNI berharap para perawat yang akan melaksanakan seleksi tidak kesulitan karena sudah diberi bimtek,” terang Endang.

    Ditambahkan Endang, PPNI Lebak berharap adanya seleksi PPPK ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh seluruh perawat, agar ke depan menjadi pegawai pegawai pemerintah.

    “Saya sebagai Ketua PPNI mengimbau kepada seluruh anggota ketika sudah diterima bergabung dengan PPPK, itu merupakan bagian dari tugas kerja di pemerintahan, jangan lupa dalam segi pelayanan untuk selalu mengabdikan diri kepada masyarakat. Karena bagaimana pun itu bisa membanggakan bagi keluarga serta organisasi profesi PPNI,” tandas Endang.

    Diketahui, dalam giat Bimtek tersebut menghadirkan Narasumber dari Dinas Kesehatan dan BKPSDM termasuk dari PPNI pusat. (WDO/DZH)

  • Pekerjaan Jalan Sindang – Gerendeng Lebak Dituding Terbengkalai

    Pekerjaan Jalan Sindang – Gerendeng Lebak Dituding Terbengkalai

    BAKSEL, BANPOS – Pekerjaan proyek jalan Sindang-Gerendeng Desa Tamansari Kecamatan Banjarsari milik Dinas PUPR Lebak dituding terbengkalai. Warga sekitar pun mempertanyakan mengapa jalan tersebut tak kunjung selesai.

    “Kenapa ini jalan tidak diselesaikan, belum di-hotmix. Kok seperti dibiarkan, apakah cuma sampai segitu aja pengerjaannya,” ungkap seorang warga yang mengadu kepada BPD dan Kades setempat.

    Sementara itu, aktivis Banjarsari, Sudrajat, juga membenarkan banyak warga Desa Tamansari yang mengeluhkan terkait pengerjaan jalan tersebut yang tak kunjung selesai.

    “Yang saya tahu drainase 180 meter dan dua gorong-gorong di dua titik sudah dikerjakan. Tetapi Hotmix sepanjang 400 meter dengan lebar 2.5 meter mandek di tengah jalan. Informasinya warga sampai mempertanyakan ke BPD dan Kades Tamansari,” terang Sudrajat. 

    Terpisah, Kabid Bina Marga pada Dinas PUPR Kabupaten Lebak, Hamdan, saat dikonfirmasi membantah pekerjaannya itu terbengkalai. Menurutnya itu hanya ada hal teknis yang menghambat.

    “Informasi yang saya dapat dari konsultan, sedang menunggu antrian hotmix,” singkatnya.

    Diketahui, pekerjaan jalan kabupaten milik Dinas PUPR Lebak ini, pada papan informasi diketahui dikerjakan oleh CV Mekar Jaya, dengan anggaran Rp362.923000 dan bersumber dari APBD Lebak TA 2023.

    Namun dalam papan informasi, tak tercantum volume kegiatan dan item-item pekerjaan. Sementara pihak pelaksana hingga berita ini ditulis belum dapat dikonfirmasi. (WDO/DZH)

  • Gencatan Senjata Dikabarkan Ditunda, Israel Gak PeDe Urus Pembebasan Sandera dari Hamas

    Gencatan Senjata Dikabarkan Ditunda, Israel Gak PeDe Urus Pembebasan Sandera dari Hamas

    PALESTINA, BANPOS – Rencana gencatan senjata dan pembebasan sandera antara tentara pendudukan Israel dengan Palestina yang diwakili Hamas, dikabarkan ditunda.

    Padahal seharusnya, gencatan senjata dan pembebasan sandera dilaksanakan pada Kamis (23/11) hari ini, tepatnya pukul 10 pagi waktu setempat, atau 15.00 WIB.

    Daam keterangannya, Dewan Keamanan Nasional Israel menuturkan tidak ada sandera yang akan dibebaskan sebelum Jumat (24/11), yang artinya gencatan senjata minimal akan tertunda selama satu hari.

    “Pembicaraan untuk membebaskan sandera kami, masih berlangsung. Awal pembebasan sandera akan dilakukan sesuai perjanjian asli antara kedua belah pihak. Tidak dilaksanakan sebelum hari Jumat,” ungkap Dewan Keamanan Nasional Israel dalam pernyataannya, seperti dikutip CNN International, Kamis (23/11).

    Dewan Keamanan Nasional Israel tidak memberikan penjelasan detail mengenai alasan penundaan gencatan senjata tersebut. Namun diyakini, Israel tidak percaya diri dengan proses pembebasan sandera dari Hamas.

    Hal itu diungkapkan oleh Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel, Daniel Hagari, pada saat konferensi pers beberapa waktu yang lalu. Daniel mengaku bahwa pembebasan sandera merupakan hal yang rumit.

    “Ini adalah proses rumit yang belum diselesaikan. Bisa memakan waktu dan bertahan dalam beberapa tahap,” kata Daniel Hagari.

    Hagari menambahkan, untuk mengelola proses tertib penerimaan sandera darı Hamas, militer Israel memastikan kerja sama dengan semua badan terkait.

    “Hari-hari mendatang akan dipenuhi dengan momen kelegaan dan saat-saat kesakitan,” ucap Hagari.

    Dia menyebut, Kepala Staf Umum Militer Israel (IDF) Herzi Halevi telah menyetujui rencana dan tahapan perang di masa datang, khususnya kesiapan dalam beberapa hari ke depan.

    Diketahui, pada Rabu (22/11) dini hari, Kabinet Israel menyetujui kesepakatan pembebasan sandera Hamas, dengan imbalan gencatan senjata empat hari di Gaza.

    Tahanan Palestina di penjara Israel juga akan dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan.

    Malamnya, militer Israel mengatakan, mengkoordinasikan kembalinya sandera dari Gaza bukanlah tugas mudah.

    Informasi lainnya, disebutkan jika penundaan akan terjadi lantaran Israel belum menerima nama sandera yang akan dibebaskan oleh Hamas.

    Di sisi lain, penandatanganan perjanjian gencatan senjata pun belum ditandatangani hingga saat ini. (DZH/RMID)

  • Semoga Bukan Prank, Gencatan Senjata Israel-Palestina Dijadwalkan Hari Ini

    Semoga Bukan Prank, Gencatan Senjata Israel-Palestina Dijadwalkan Hari Ini

    PALESTINA, BANPOS – Gencatan senjata pertempuran antara pasukan pendudukan Israel dan Hamas, diyakini mulai berlaku pada Kamis (23/11) pukul 10 pagi waktu setempat.

    Jika dikonversi menjadi Waktu Indonesia Barat (WIB), maka gencatan senjata akan dimulai pukul 15.00 WIB.

    Dalam gencatan senjata tersebut, para sandera yang ditahan oleh masing-masing pihak, juga akan dibebaskan.

    “Saat itulah, jeda (gencatan senjata) dimulai menjelang sandera pertama dibebaskan,” kata Wakil Kepala Biro Politik Hamas, Moussa Abu Marzouk, kepada TV Aljazeera, Rabu (22/11).

    BBC menyebut, dalam perjanjian yang telah disepakati, Hamas akan membebaskan 50 sandera Israel. Sedangkan Israel, akan melepas 150 tawanan remaja dan wanita.

    Kepada Reuters, keamanan Mesir juga mengungkap, mediator ingin gencatan senjata dimulai pada Kamis (23/11) pukul 10 pagi. Beberapa jam setelahnya, Hamas diprediksi mulai membebaskan sandera.

    Rencana gencatan senjata yang mulai berlaku efektif pada Kamis (23/11), juga disampaikan Juru Bicara Kementerian Pertahanan Israel.

    Tanpa mengkonfirmasi waktu, Menteri Luar Negeri Eli Cohen berharap, Israel bisa menerima pembebasan sandera pertama pada Kamis (23/11).

    Tidak Cukup

    Pimpinan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyambut baik gencatan senjata Israel-Palestina.

    Namun menurutnya, hal itu tidak cukup mengakhiri penderitaan warga sipil.

    “Kita harus terus berupaya untuk membebaskan sandera yang tersisa, untuk melanjutkan gencatan senjata di Gaza,” ucapnya.

    Sementara Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengatakan bahwa gencatan senjata adalah hal penting yang harus dilakukan ke arah yang benar. Namun di luar itu, banyak hal yang harus dilakukan.

    Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Turki berharap, kesepakatan itu dapat membantu mengakhiri perang sepenuhnya.

    Memulai proses menuju perdamaian yang adil dan abadi, berdasarkan Solusi Dua Negara.

    Terpisah, Raja Yordania, Abdullah, siap berdiskusi dengan Presiden Mesir, Abdel Fattah al Sisi, mengenai cara mengakhiri agresi Israel terhadap Palestina.

    Serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, dilaporkan telah menewaskan lebih dari 1.200 orang dan 240 orang tersandera.

    Sedangkan Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza menyebut, serangan balasan Israel hingga hari ini telah mengakibatkan 14 ribu orang meninggal dunia.

    Lebih dari 5.000 korban tewas, merupakan anak-anak. (DZH/RMID)

  • Warga Ranca Caruluk-Lebak Geger, Temukan Mayat Membusuk di Dalam Rumah

    Warga Ranca Caruluk-Lebak Geger, Temukan Mayat Membusuk di Dalam Rumah

    LEBAK, BANPOS – Warga Kampung Ranca Caruluk, Kecamatan Cibadak, dihebohkan dengan penemuan mayat di dalam sebuah rumah pada Rabu (22/11).

    Pada saat ditemukan, kondisi mayat telah membusuk.

    Diketahui, mayat tersebut diidentifikasi sebagai warga setempat dengan nama Oman Rohman (43).

    Kepala Desa Bojongleles, Eman, menjelaskan bahwa penemuan pertama kali dilaporkan kepada pihak Polsek Cibadak setelah warga mencium bau menyengat di sekitar rumah korban.

    “Mayat itu pertama kali ditemukan oleh warga sekitar pukul 08.00 WIB. Mereka mencium bau busuk, lalu melaporkannya kepada RT setempat dan warga lainnya. Jenazah sudah berada di dalam rumah selama sekitar dua hari,” ujar Eman di lokasi kejadian.

    Pihak desa segera melapor ke Polsek Cibadak untuk melakukan evakuasi mayat korban. Rumah korban saat ini sudah dipasangi police line oleh kepolisian.

    “Saya mendapatkan telepon sekitar jam delapan pagi, lalu langsung menghubungi Babinsa dan Babinmas,” jelasnya.

    Meskipun penyebab kematian belum diketahui, terdapat kabar bahwa korban mungkin sedang sakit dan tinggal seorang diri di rumahnya.

    Komeng, panggilan akrab korban, sebelumnya bekerja sebagai Satpam dan pernah menjadi office boy (OB) di Polres Lebak.

    Saat warga menemukan jenazahnya, kondisinya sudah sangat membusuk.

    Tim Inafis Polres Lebak telah melakukan evakuasi, sementara rumah korban dijaga oleh kepolisian untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab kematian. (MYU/DZH)

     

     

  • Siswa SDN Ambon yang Belajarnya Lesehan, Dindik Kota Serang Salahkan Sistem

    Siswa SDN Ambon yang Belajarnya Lesehan, Dindik Kota Serang Salahkan Sistem

    SERANG, BANPOS – Tidak adanya fasilitas belajar berupa kursi dan meja pada Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ambon Kota Serang, diklaim oleh Dindikbud lantaran kesalahan sistem pengadaan.

    Diketahui, pengadaan barang dan jasa di sekolah saat ini menggunakan sistem bernama SIPLah (Sistem Informasi Pengadaan Sekolah).

    Kepala Dindikbud Kota Serang, Tb. Suherman, mengungkapkan bahwa pengadaan barang di sekolah saat ini harus melalui aplikasi SIPLah.

    Menurutnya, hal tersebut membuat pemesanan sarana dan prasarana sekolah menjadi terhambat.

    “Karena bukan hanya SD Ambon saja tapi SD lain juga. Tidak bisa membeli seperti zaman dahulu di panglong (toko kayu yang membuat meja kursi, red) dan langsung dikirim hari itu juga. Tapi dengan aplikasi SIPLah, ini sesuai juklak juknis BOS,” ujarnya, Senin (20/11).

    Dirinya menyampaikan bahwa semua data terkait adanya kerusakan-kerusakan yang ada pada sekolah di Kota Serang, baik rusak ringan maupun berat, sudah terdata lewat dapodik.

    Namun nahas, walaupun demikian, masih saja terdapat sekolah yang terlambat penangananya.

    “Semua data rusak ringan, sedang, berat sudah ada di dapodik. Bisa dibuka dapodik Kemendikbud Ristek,” tandasnya.

    Asda II Kota Serang, Yudi Suryadi, menegaskan agar Dindikbud Kota Serang bisa lebih memperhatikan kondisi di lapangan dan tidak hanya terpaku pada data yang ada.

    “Cek kembali sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Bukan di sini saja (SDN Ambon, red) tapi di sekolah-sekolah yang ada di Kota Serang. Khawatir masih ada sekolah yang kondisinya masih kekurangan,” tegasnya.

    “Jangan terpaku pada data saja, tapi cek fisiknya juga di lapangan,” tandasnya. (CR-01/DZH)

  • Cara Kerja Pemkot Serang ‘Kuno’, Nunggu Viral Baru Direspon

    Cara Kerja Pemkot Serang ‘Kuno’, Nunggu Viral Baru Direspon

    SERANG BANPOS – Cara kerja dari Pemerintah Kota (Pemkot) Serang yang kerap kali menunggu viral untuk menyelesaikan masalah, dianggap merupakan hal yang mencoreng wajah Banten.

    Pasalnya, Kota Serang merupakan ibukota Provinsi Banten, yang seharusnya memiliki sistem komunikasi dan koordinasi yang lebih baik, dan tidak kuno.

    Seperti pada permasalahan SDN Ambon Kota Serang, yang sudah enam bulan lamanya para siswa-siswi di sana belajar lesehan. Tidak ada fasilitas bangku dan kursi, selama mereka belajar tersebut.

    Usai viral, Pemkot Serang melalui Dindikbud pun akhirnya merespon dengan memberikan meja dan kursi, agar para siswa-siswi tersebut dapat belajar dengan nyaman.

    Respon cepat karena viral tersebut, tetap mendapat kritik dari sejumlah pihak. Salah satunya Akademisi Universitas Serang Raya (Unsera), Ahmad Sururi.

    Menurutnya, Dindikbud Kota Serang seharusnya bekerja bukan hanya melihat data, namun bisa lebih memperhatikan kondisi di lapangan serta menjalin hubungan antara dinas dengan pihak sekolah.

    “Setelah viral baru baru direspon. Lagi-lagi kita dihadapkan dengan situasi komunikasi antar OPD yang lemah di Kota Serang. Kejadian ini kan pasti sudah diketahui lebih jauh,” ujarnya, Senin (20/11).

    Menurutnya, sejak berdirinya Kota Serang, pembangunan tersebut masih seperti jalan di tempat. Tidak ada perubahan signifikan, bahkan sampai adanya sekolah yang tidak memiliki fasilitas kursi dan meja belajar.

    “Sampai sekolah tidak ada kursi kan miris, saya prihatin juga. Jadi, kemana Dindik,” tegasnya.

    Ia menuturkan, kunonya pola komunikasi Pemkot Serang, menjadi momok tersendiri bagi ibukota Provinsi Banten itu. Seharusnya, Pemkot Serang melakukan inovasi, sehingga tidak ada koordinasi dan komunikasi yang terhambat.

    “Itu mencoreng wajah Banten. Perlu terobosan, inovasi luar biasa. Karena, melihat Banten ya melihat Kota Serang. Jadi sangat mencoreng wajah dan citra Provinsi Banten. Jadi catatan buruk Kota Serang,” tandasnya. (CR-01/DZH)

  • Seni Budaya Pencak Silat Lebak Masih Diminati

    Seni Budaya Pencak Silat Lebak Masih Diminati

    LEBAK, BANPOS – Upaya melestarikan seni budaya di Lebak, para pegiat paguron pencak silat menghadirkan pemain seni pencak dari mulai anak-anak hingga dewasa. Kegiatan tersebut dihadiri para sesepuh dari masing paguron Kabupaten Lebak.

    Disebutkan, kegiatan ini merupakan kepedulian terhadap seni bela diri pencak silat, sebagai salah satu seni budaya yang masih di sukai oleh warga Kabupaten Lebak dan Banten.

    Di Lebak, kemajuan seni bela diri jenis ini sudah menjadi bagian dari masyarakat sejak masa kanak-kanak. Bahkan seni ini sudah terkenal hingga mancanegara, termasuk seni Debus.

    Pada sebuah pagelaran pentas seni pencak silat, Penjabat Bupati Lebak, Iwan Kurniawan, menyebut bahwa keberadaan paguron seni budaya pencak ada di setiap kampung dan desa.

    “Paguyuban seni bela diri di Lebak sangat luar biasa. Paguron ini di setiap kampung dan desa ada paguron nya. Dan ini seperti sudah familier dengan masyarakat Lebak,” ujar Iwan, kemarin.

    Sementara, salah seorang penyuka seni pencak silat, Marni, saat menonton pagelaran seni pencak di pendopo Lebak mengatakan, pencak silat dari Lebak ini sangat luar bisa dan akan terus bertahan.

    “Pencak silat di Lebak ini masih disukai warga. Ini bisa menjadi potensi buat disuguhkan ke para wisatawan, sebagai khasanah seni budaya Lebak yang masih lestari,” ungkapnya.

    Menurut Marni, kesenian bela diri pencak silat itu bisa di lombakan secara profesional. “Pencak silat ini bisa dilombakan baik tingkat daerah juga nasional. Semoga pencak silat Lebak bisa terus bertahan,” katanya. (WDO)

  • Pertama di Indonesia, TKD Prabowo-Gibran Tingkat Kota Serang Resmi Dibentuk

    Pertama di Indonesia, TKD Prabowo-Gibran Tingkat Kota Serang Resmi Dibentuk

    SERANG, BANPOS – Dalam rangka memperkuat konsolidasi pemenangan pada Pilpres 2024, pimpinan partai-partai pendukung pasangan calon Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tingkat Kota Serang, sepakat membentuk Tim Kampanye Daerah (TKD) tingkat Kota Serang, Minggu (19/11) malam. Pembentukan tersebut dilakukan dalam rapat konsolidasi akbar dan diketuai oleh Ketua DPC Partai Gerindra Kota Serang, Budi Rustandi, dan Ketua DPD Partai Golkar Kota Serang, Ratu Ria Maryana, sebagai sekretarisnya.

    Hadir dalam kesempatan tersebut, seluruh partai pengusung Prabowo-Gibran beserta para relawannya. Tak hanya itu, hadir juga Ketua TKD Prabowo-Gibran tingkat Provinsi Banten, Airin Rachmi Diany dan Koordinator TKD Banten, Andra Soni.

    Ketua TKD Prabowo-Gibran Kota Serang, Budi Rustandi, menegaskan bahwa seluruh pimpinan partai politik yang hadir siap memenangkan Prabowo-Gibran yang ditandai dengan pembacaan ikrar secara bersama-sama.

    “Pada tahun 2019 kemarin dalam Pilpres, di kota Serang sosok Prabowo Subianto memperoleh kurang lebih sekitar 69 persen dan tentunya ini menjadi barometer bagi kita semua untuk lebih optimis dalam pemenangan pilpres di 2024,” ujar Budi saat membacakan orasi.

    Dalam konferensi pers, ia mengatakan bahwa konsolidasi akbar dilakukan sebagai bentuk komitmen partai-partai pendukung Prabowo-Gibran, untuk memenangan kontestasi Pilres 2024 dalam satu putaran.

    “Tadi sudah dibacakan oleh bu Ratu Ria (saat konsolidasi) bahwa kami semua siap untuk memenangkan pasangan nomor urut dua, pak Prabowo dan mas Gibran, dalam satu putaran,” katanya.

    Budi menyampaikan, pihaknya juga telah bersepakat untuk mempersiapkan tim-tim turunan, yang akan bergerak di akar rumput, mulai dari tingkat kecamatan, kelurahan, hingga ke setiap titik-titik TPS yang ada di Kota Serang.

    “Nanti kita akan berkelanjutan lagi, strateginya seperti apa untuk memastikan kemenangan Prabowo-Gibran di Kota Serang. Kami juga akan terus berkoordinasi dengan TKD tingkat Provinsi Banten dan TKN, sehingga gerakan kita semakin kuat,” tandasnya.

    Sekretaris TKD Prabowo-Gibran Kota Serang, Ratu Ria Maryana menyatakan, dengan terbentuknya TKD Kota Serang, maka gerak dari partai-partai beserta relawan Prabowo-Gibran akan semakin terarah. Hal ini juga merujuk pada target, di mana paslon nomor urut 2 ini ditarget bisa memenangkan Pilpres satu putaran.

    “Kami akan terus memperkuat konsolidasi kita. Kami sudah bersepakat untuk bersinergi. Walaupun masing-masing mempunyai warna tersendiri, namun kita semua sudah melebur satu tekad satu tujuan, untuk bisa memenangkan Prabowo-Gibran satu putaran,” ungkapnya.

    Ratu Ria menyebut, arah gerak dari TKD nantinya akan benar-benar menyasar isu-isu yang menyentuh masyarakat secara langsung. Dengan begitu, TKD Kota Serang turut menyampanyekan program-program dari pasangan Prabowo-Gibran yang dampaknya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat.

    “Kami bersepakat untuk melakukan kampanye program-program dari pak Prabowo dan mas Gibran. Dan yang pasti, program tersebut harus yang menyentuh langsung masyarakat,” katanya.

    Ratu Ria pun menuturkan bahwa TKD Kota Serang, merupakan TKD tingkat kota/kabupaten pertama di Indonesia yang dibentuk.

    “Ini merupakan TKD tingkat kota/kabupaten pertama yang dibentuk se-Indonesia. Ini menjadi bukti komitmen kami dalam memenangkan Prabowo-Gibran satu putaran,” tandasnya. (MUF)

  • Jadi Tersangka Pemerasan Tambak Udang, Kades Pagelaran dan ASN Kecamatan Malingping ‘Bercinta’ di Penjara

    Jadi Tersangka Pemerasan Tambak Udang, Kades Pagelaran dan ASN Kecamatan Malingping ‘Bercinta’ di Penjara

    LEBAK, BANPOS – Kepala Desa Pagelaran, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, berinisial H, dan suaminya YH, seorang ASN di Kecamatan Malingping, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pemerasan terhadap pengusaha tambak udang.

    Keduanya resmi dijebloskan ke Lapas Kelas III Rangkasbitung oleh penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Lebak pada Rabu (15/11) malam.

    Pasangan suami istri ini diduga terlibat dalam pemerasan terhadap pengusaha tambak udang dengan nilai mencapai Rp345 juta selama periode 2021-2023. Keputusan penahanan diambil setelah gelar perkara penyidikan.

    Kasi Intelijen Kejari Lebak, Andi M Nur, menyatakan bahwa H selaku Kepala Desa Pagelaran, diduga melakukan pemerasan terhadap perusahaan yang ingin melepas hak tanah untuk pembangunan tambak udang. Dalam penyidikan, sudah ada 40 orang yang diperiksa, dan ditemukan minimal dua alat bukti terkait pemerasan oleh kedua tersangka.

    “Guna kepentingan penuntutan, kedua tersangka ditahan di Lapas Rangkasbitung selama 20 hari ke depan,” ujar Andi dalam konferensi pers di kantor Kejari Lebak.

    Sementara itu, Kasi Pidsus Kejari Lebak, Ahmad Fakhri, memaparkan bahwa kedua tersangka dijerat dengan pasal pemerasan berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2021 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Kedua tersangka dituduh mengancam untuk tidak menandatangani dokumen perusahaan jika permintaan uang tidak dipenuhi.

    “Uang hasil pemerasan sebesar Rp345 juta dinikmati oleh kedua tersangka melalui transfer dan tunai. Peran suami, YH, turut membantu dalam pemerasan,” tandasnya Fakhri. (MYU/DZH)