Kategori: PERISTIWA

  • Sambil Turing, KURMA Bagi-bagi Berkah Hingga Ujung Kulon

    Sambil Turing, KURMA Bagi-bagi Berkah Hingga Ujung Kulon

    SERANG, BANPOS – Sejumlah organisasi yang tergabung dalam Kolaborasi Touring Ramadhan (KURMA) menggelar touring dari Serang hingga ke Ujung Kulon, Pandeglang. Touring tersebut dilakukan sembari membagi-bagikan berbagai bantuan.

    Direktur Eksekutif Baitul Mal Ahsanu Nadiyya, Adi, mengatakan bahwa pihaknya dalam menyelenggarakan kegiatan tersebut turut melibatkan masyarakat umum, dengan membuka kesempatan untuk berdonasi kepada pihaknya.

    “Adapun donasi yang terkumpul yaitu uang tunai senilai Rp2.4 juta, buku & Al-Qur’an sebanyak 33 buah, serta bingkisan kurma berjumlah 60 paket,” ujarnya kepada BANPOS, Senin (3/5).

    Untuk jalur pendistribusian bantuan Ramadan tersebut, pihaknya memulai dari Kota Serang dan berakhir di Ujung Kulon, Pandeglang. Seluruh bantuan yang telah terkumpul pun telah diberikan kepada mereka yang berhak.

    “Kami memberikan bantuan di Kota Serang, masyarakat prasejahtera di Kampung Batu Payung Cibaliung, hingga masyarakat prasejahtera di Ujung Jaya, Ujung Kulon. Alhamdulillah semua donasi telah tersalurkan,” ungkapnya.

    Ia menuturkan, kegiatan KURMA tersebut sebagai dorongan awal untuk sama-sama meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat, dari hal yang terkecil hingga terbesar.

    “Tanpa adanya kolaborasi dari berbagai kalangan, sangat sulit untuk melakukan sebuah kegiatan kebaikan. Semoga kegiatan KURMA tersebut tidak hanya lepas pada bulan ramadhan tahun ini, tetapi bisa memperluas jangkauan kepeduliannya,” jelasnya.

    Ketua Umum Dema FEBI UIN SMH Banten, Azi, menambahkan bahwa kegiatan KURMA merupakan inisiasi dari Rumah Kolaborasi Kita. Ia memandang bahwa hal tersebut sangatlah baik, sehingga pihaknya pun turut serta terlibat dalam kegiatan tersebut.

    “Karena mengingat juga tugas fungsi mahasiswa salah satunya ialah pengabdian. Adanya pengabdian tersebut sebagai bentuk refleksi kita selaku kaum pelajar, sehingga tidak lupa membangun perubahan di perkampungan yang jauh tersentuh dari perkotaan,” tandasnya.

    Untuk diketahui, dalam gabungan KURMA terdiri dari MES Wilayah Banten, Laz Harfa, Rumah Kolaborasi Kita, Baitulmal Ahsanu Nadiyya, LAZ Harfa, Mengejar Kebaikan, dan Dema FEBI UIN SMH Banten. (DZH)

  • Hima PKh Untirta Galang Donasi Kursi Roda untuk Bocah Cerebral Palsy di Kota Serang

    Hima PKh Untirta Galang Donasi Kursi Roda untuk Bocah Cerebral Palsy di Kota Serang

    SERANG, BANPOS – Seorang bocah laki-laki berumur 6 tahun di Kota Serang mengidap cerebral palsy. Hal tersebut mengakibatkan dirinya kesulitan dalam melakukan kegiatan sehari-hari, sehingga membutuhkan kursi roda sebagai alat bantu.

    Ketua Hima PKh Untirta, Karim Maulana, mengatakan bahwa cerebral palsy merupakan kelumpuhan pada otak, yang menyebabkan kegagalan koordinasi pada tubuh. Cerebral palsy masuk ke dalam kategori disabilitas fisik.

    “Adik Rama saat ini berumur 6 tahun. Adik Rama memiliki keterbatasan atau hambatan dalam segi fisik dan motoriknya atau cerebral palsy,” ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (3/5).

    Karim mengatakan, sebagai anak berumur 6 tahun, Rama memiliki hak untuk dapat menikmati masa kecil layaknya anak berumur 6 tahun pada umumnya. Oleh karena itu, penggunaan kursi roda khusus cerebral palsy sangat dibutuhkan untuk mewujudkan hal tersebut.

    “Rama saat ini membutuhkan kursi roda khusus untuk bisa menunjang kegiatan sehari-harinya. Tentunya Rama ingin menikmati kegiatan-kegiatan yang bisa ia dapatkan apabila ditunjang oleh kursi roda tersebut,” terangnya.

    Maka dari itu, Hima PKh Untirta telah berupaya untuk membelikan Rama sebuah kursi roda khusus, dengan melakukan donasi terbuka bagi masyarakat yang ingin beramal dan membantu Rama menikmati masa kecilnya.

    “Kami mengajak seluruh masyarakat agar ikut berdonasi untuk adik kita yang bernama Rama. Kami melakukan open donasi untuk membelikan Rama kursi roda khusus cerebral palsy,” ucapnya.

    Sementara itu, Bendahara Pelaksana donasi terbuka untuk Rama, Zakiya, menuturkan bahwa hingga saat ini pihaknya telah mengumpulkan donasi dari masyarakat sebesar Rp3.307.120.

    “Untuk saat ini kami telah mengumpulkan sebanyak Rp3.307.120. Itu dari pengumpulan donasi secara langsung melalui transfer bank, gopay dan lainnya serta pengumpulan donasi melalui situs KitaBisa,” ujarnya.

    Secara keseluruhan, pihaknya membutuhkan dana sebesar Rp4.6 juta untuk membeli kursi roda khusus cerebral palsy. Oleh karena itu, ia mengajak kepada seluruh masyarakat untuk turut berdonasi, agar Rama bisa mendapat kursi rodanya.

    “Donasi bisa secara langsung ke rekening BRI 006201102784502 atas nama Karim Maulana, Shopee Pay 08815462535 atau Gopay 083879427874 atas nama Zakiyah Putri Humairoh. Untuk konfirmasi bisa WhatsApp ke 0822-4674-1262,” tandasnya. (DZH/AZM)

  • Kemilau HUT FIFGROUP ke-32, FIFGROUP FEST Hadir Untuk Warga Banten

    Kemilau HUT FIFGROUP ke-32, FIFGROUP FEST Hadir Untuk Warga Banten

    BANPOS – PT Federal International Finance (FIFGROUP) yang merupakan salah satu anak perusahaan PT Astra International Tbk yang bergerak di bidang financial services, menghadirkan salah satu event promo bulanan, yaitu FIFGROUP FEST yang secara khusus dipersembahkan untuk warga Banten.

    Event tersebut diselenggarakan secara virtual dan berlangsung selama 9 hari mulai tanggal 1 Mei hingga 9 Mei 2021. Event ini merupakan salah satu rangkaian perayaan HUT FIFGROUP yang ke-32.

    CEO FIFGROUP, Margono Tanuwijaya mengatakan, bahwa momentum spesial FIFGROUP tersebut untuk memberikan pelayanan terbaiknya. Dimana, selama 32 tahun ini FIFGROUP bersama-sama dengan seluruh pelanggan melalui setiap lika-liku yang dihadapi dalam menjalan lini bisnisnya yang penuh dengan dinamika.

    “Kesetiaan pelanggan menjadi semangat dan pendukung utama kita untuk dapat bertahan selama 32 tahun ini. Kami selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk seluruh pelanggan, khususnya di kondisi pandemi saat ini. Saya berharap dengan adanya FIFGROUP FEST, dapat membantu seluruh pelanggan untuk bisa mewujudkan impiannya,” kata Margono.

    FIFGROUP FEST ini menjadi kali ke lima di tahun 2021, setelah sebelumnya diadakan di Bali pada bulan Februari, lalu dilanjutkan pada bulan Maret di Jawa Barat, dan pada bulan April FIFGROUP FEST mengunjungi dua wilayah sekaligus, yakni di Kota Semarang dan Provinsi DI Yogyakarta.

    Event promo bulanan ini menjadi salah satu perjalanan FIFGROUP dalam membangun pelayanan maksimal untuk menyambut HUT FIFGROUP ke-32 pada hari ini.

    Direktur Marketing FIFGROUP, Antony Sastro Jopoetro menambahkan peningkatan jumlah pengunjung dan booking setiap bulannya menunjukkan bentuk antusiasme seluruh pelanggan terhadap event FIFGROUP FEST.

    “Di hari yang spesial ini, FIFGROUP selalu berusaha memperbaiki layanan yang kami berikan untuk terus tetap dapat memberikan kenyamanan bagi seluruh pelanggan kami yang ingin mewujudkan impiannya. Berbagai macam produk bisa didapatkan melalui event (FIFGROUP FEST) kami ini, mulai dari berbagai macam jenis dan merek sepeda motor Honda, alat-alat elektronik, perabotan rumah tangga, pembiayaan multi guna hingga pembiayaan haji, sehingga penting bagi kami untuk terus memperbaiki pelayanan yang diberikan,” tambah Antony.

    Seluruh brand of service FIFGROUP, yaitu FIFASTRA, SPEKTRA, DANASTRA, AMITRA, ASTRAPAY, MAUCASH, dan FIFADA turut berpartisipasi pada FIFGROUP FEST dengan promo-promo spesial yang diberikan. Tidak ketinggalan juga rekanan dealer yang menjadi partner bisnis FIFGROUP.

    Seluruh pelanggan FIFGROUP khususnya warga Banten, bisa langsung membawa pulang sepeda motor Honda Beat hanya dengan Rp 1,5 juta yang merupakan penawaran khusus dari brand service FIFASTRA. SPEKTRA juga menawarkan promo baru dan merupakan promo spesial khusus untuk warga Banten, yaitu berupa potongan angsuran hingga Rp 1 juta dan juga potongan biaya admin hingga Rp 222 ribu.

    Tidak mau kalah, DANASTRA hadir dengan menawarkan promo berupa cashback voucher AstraPay sampai dengan Rp 500 ribu. Saat ini AstraPay menjadi salah satu dompet digital besutan PT Astra International Tbk yang dapat digunakan untuk pembayaran uang muka dan angsuran FIFGROUP, Astra Credit Company (ACC), Maucash dan Toyota Astra Finance (TAF), pembayaran tagihan dan isi ulang, asuransi, transfer dan top up serta pembayaran dengan menggunakan QR payment.

    Brand service AMITRA yang merupakan layanan pembiayaan syariah, seperti pendaftaran haji juga memberikan penawaran khusus berupa promo spesial admin sebesar Rp 750 ribu. Pelanggan bisa langsung mendaftarkan namanya di Kementrian Agama untuk bisa masuk ke dalam antrian jamaah haji. FIFGROUP juga memberikan hadiah menarik bagi pelanggan yang melakukan transaksi di FIFGROUP FEST dengan total hadiah yang dapat diraih sebesar Rp 40 juta.

    Cukup dengan menggunakan laptop ataupun smartphone dan mengakses bit.ly/FIFBANTEN10, pelanggan sudah bisa mengunjungi FIFGROUP FEST. Berbagai macam produk dan promo bisa diakses oleh seluruh pelanggan. Seluruh transaksi juga dilakukan secara digital, sehingga pelanggan bisa merasa aman dan nyaman dalam melakukan transaksi.

    “Keamanan dan kenyamanan seluruh pelanggan khususnya warga Banten yang ingin melakukan transaksi menjadi prioritas kami terlebih di kondisi new normal saat ini. FIFGROUP akan terus memberikan yang terbaik, apalagi di momen spesial saat ini yang merupakan HUT FIFGROUP ke-32. Kami berharap kehadiran kami selalu memberikan kemudahan untuk seluruh pelanggan. Untuk itu, saya himbau kepada seluruh warga Banten untuk segera kunjungi FIFGROUP FEST hanya dengan menggunakan smartphone-nya,” kata Hariendo Apriadi selaku Banten Area Department Head FIFGROUP. (RUL)

  • Jabat Ketua STIH Painan, Guru Besar Untirta Ini Tidak Izin Atasan

    Jabat Ketua STIH Painan, Guru Besar Untirta Ini Tidak Izin Atasan

    SERANG, BANPOS – Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) membenarkan bahwa Ketua STIH Painan, Sudadio, merupakan salah satu guru besar mereka. Namun dalam mengemban jabatan Ketua STIH Painan, Sudadio ternyata tidak pernah meminta izin kepada Rektor Untirta selaku atasannya.

    Berdasarkan informasi, Sudadio telah ditetapkan sebagai tersangka pemalsuan surat keputusan Kemendikbudristek, atas keberadaan Universitas Painan Nasional oleh Polda Metro Jaya.

    Rektor Untirta, Fatah Sulaiman, melalui Humas Untirta, Veronica Dian, mengatakan bahwa secara kelembagaan pihaknya turut prihatin terhadap kasus yang menimpa Universitas Painan.

    “Kami prihatin terhadap kasus yang menimpa Universitas Painan khususnya dan dunia pendidikan tinggi pada umumnya di Propinsi Banten. Untuk itu biarlah kasus ini sepenuhnya menjadi ranah pihak Kemendikbudristek dan penegak hukum dalam penyelesaiannya,” ujarnya dalam rilis yang diterima, Jumat (30/4).

    Pihaknya pun membenarkan bahwa Sudadio merupakan salah satu dosen di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan guru besar di Untirta. Namun menjabatnya Sudadio sebagai Ketua STIH Painan tanpa sepengetahuan pihaknya.

    “Perihal beliau menjabat sebagai Ketua STIH Painan, kami tegaskan bahwa menurut data kepegawaian yang bersangkutan belum pernah meminta izin kepada rektor dalam rangka menjabat sebagai Ketua STIH,” tuturnya.

    Oleh karena itu, pihaknya tidak akan ikut campur dalam proses hukum yang berlangsung berkaitan dengan Sudadio. Termasuk pula kabar mengenai ditetapkannya Sudadio sebagai tersangka pemalsuan dokumen.

    “Segala sesuatu yang terkait dengan kasus Universitas Painan, para mitra media dipersilahkan mengkonfirmasi langsung kepada yang bersangkutan karena kasus ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa,” tandasnya.

    Untuk diketahui, Kemendikbudristek merilis perguruan tinggi yang diduga melakukan pemalsuan izin pendirian universitas di Provinsi Banten. Perguruan tinggi tersebut ialah Universitas Painan Nasional.

    Dalam jumpa pers virtual, Kemendikbudristek menyebutkan bahwa terdapat pemalsuan 5 Surat Keputusan (SK) yang dilakukan oleh pihak Universitas Painan Nasional.

    Kelimanya yakni pemalsuan izin perubahan nama, izin pembukaan prodi sarjana Akuntansi, izin pembukaan prodi kenotariatan Magister, izin prodi Ilmu Hukum Doktor, dan pemalsuan SK Mendikbud mengenai izin penggabungan dua sekolah tinggi menjadi Universitas di Banten. (DZH)

  • Universitas Painan Palsu, Ini Hasil Penelusuran dan Kata Pihak Kampus

    Universitas Painan Palsu, Ini Hasil Penelusuran dan Kata Pihak Kampus

    SERANG, BANPOS – Kemendikbudristek merilis perguruan tinggi yang diduga melakukan pemalsuan izin pendirian universitas di Provinsi Banten. Perguruan tinggi tersebut ialah Universitas Painan Nasional.

    Dalam jumpa pers virtual, Kemendikbudristek menyebutkan bahwa terdapat pemalsuan 5 Surat Keputusan (SK) yang dilakukan oleh pihak Universitas Painan Nasional.

    Kelimanya yakni pemalsuan izin perubahan nama, izin pembukaan prodi sarjana Akuntansi, izin pembukaan prodi kenotariatan Magister, izin prodi Ilmu Hukum Doktor, dan pemalsuan SK Mendikbud mengenai izin penggabungan dua sekolah tinggi menjadi Universitas di Banten.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh BANPOS, tidak ada perguruan tinggi di Provinsi Banten yang bernama Universitas Painan Nasional. Hanya saja, terdapat perguruan tinggi bernama STIH Painan.

    Dalam situs resminya, STIH Painan memiliki dua kampus. Kampus A berlokasi di jalan Syekh Nawawi Albantani, Banjarsari, Cipocok Jaya, Kota Serang. Sedangkan kampus B berlokasi di jalan K.H. Hasyim Ashari Kav. DPR Nerogotok No. 236 Pinang/Cipondoh, Tangerang.

    Dilihat dari situs https://pddikti.kemdikbud.go.id, diketahui STIH Painan memiliki kode Perguruan Tinggi 043329. Status yang tercantum dalam situs tersebut yakni aktif.

    Di sisi lain, pada awal tahun 2021 pun sempat beredar brosur dan banner berdirinya Universitas Painan Nasional, yang lokasinya sama dengan STIH Painan di Serang maupun di Tangerang.

    BANPOS mencoba melakukan konfirmasi kepada Ketua STIH Painan, Sudadio, melalui sambungan telepon. Namun ia enggan memberikan komentar terkait dengan Universitas Painan Nasional maupun berbagai pertanyaan yang dilontarkan BANPOS. Ia hanya menegaskan bahwa dirinya merupakan dosen Untirta.

    Untuk diketahui, Sudadio memang tercatat sebagai dosen di Untirta. Ia bahkan sempat menjadi ketua salah satu jurusan di FKIP Untirta.

    Sementara itu, BANPOS pun mendapatkan nomor Humas STIH Painan, yang diketahui bernama Eli. Saat dikonfirmasi, Eli menuturkan bahwa yang dimaksud oleh Kemendikbudristek ialah Universitas Painan Nasional, bukan STIH Painan.

    “Universitas Painannya (yang ilegal), tapi saya kurang paham banget karena saya jarang ke sana. Kalau mau butuh informasi ke kampus Serang aja. Takutnya salah informasi kan,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (30/4).

    Ditanya terkait dengan apakah ada perubahan status yang dilakukan oleh STIH Painan menjadi Universitas, Eli mengaku sampai saat ini belum ada perubahan. Akan tetapi, ia tidak yakin dengan hal tersebut.

    “Enggak, emang enggak ada perubahan sih. Atau (tanya) ke bu Arini atau kaprodi, pak Bustomi, mungkin beliau lebih paham. Saya enggak ngerti apa-apa,” ungkapnya.

    Berdasarkan penelusuran di internet, pada akun YouTube milik STIH Painan terdapat satu video berjudul Pekerti Universitas Painan Nasional. Dalam video itu, terdengar adanya penjelasan mengenai materi ekonomi, tepatnya akuntansi.

    Diunggah pada tiga bulan yang lalu, video tersebut memperlihatkan banner bertuliskan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti) Lokal. Diketahui, dalam kegiatan Pekerti Universitas Painan Nasional tersebut, hadir pula Ketua STIH Painan, Sudadio.

    Belum diketahui kehadiran Sudadio dalam kegiatan Universitas Painan Nasional itu sebagai apa, namun pembawa acara mempersilahkan Sudadio untuk menutup kegiatan Pekerti tersebut.

    Bahkan di akhir kegiatan, Sudadio pun memimpin jargon dari Universitas Painan Nasional, yang disambut oleh para peserta kegiatan.

    “Universitas Painan Nasional! Unggul, beda, berkarakter!” ujar Sudadio disambut oleh para peserta yang lainnya. (DZH)

  • Bazar dan Festival Ramadan, Gaido Foundation Gelar Diskusi Bersama PWI dan SMSI Banten

    Bazar dan Festival Ramadan, Gaido Foundation Gelar Diskusi Bersama PWI dan SMSI Banten

    SERANG, BANPOS- Gaido Foundation menggelar Diskusi bersama Organisasi Media di Provinsi Banten seperti Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Wisata Halal Baduy Outbound. Kamis (29/4/2021).

    Gaido Foundation kali ini menggelar Bazaar & Festival Ramadan dengan Tema “Ramadan Tiba Ekonomi UKM Bangkit”.

    Founder Gaido Foundation Muhammad Hasan Gaido menyebutkan bahwa, Bazaar & Festival Ramadhan 1442 H ini merupakan hari ke 11 yang dilaksanakan sejak tanggal 19 April hingga 12 Mei 2021.

    “Kali ini bertepatan 17 Ramadan kita menghadirkan narasumber dari ketua SMSI Banten bapak Lesman Bangun, dan Ketua PWI Banten, yang saat ini diwakili oleh Sucahya, selaku Sekretaris Dewan Kehormatan PWI Banten,” ungkapnya.

    Muhammad Hasan Gaido menambahkan, acara yang digelar merupakan persembahan dari gaido foundation bersama Disperindag Banten dan saat ini Gaido Foundation sudah berusia 18 tahun.

    “Gaido Foundation kini memiliki 63 kantor cabang di indonesia. Tetapi, Pandemi covid-19 ini menghantam seluruh dunia Yang tadinya berdampak kepada kesehatan Jadi ini merambat ke ekonomi juga. Gaido juga memberikan santunan kepada kaum duafa dan anak yatim. Dan Kali ini kami mengelar bazaar dan festival ramadan 1442 H yang dilaksanakan dari 19 april sampai 12 mei 2021,” tambahnya.

    Sementara itu. Ketua SMSI Provinsi Banten Lesman Bangun mengatakan bahwa Pandemi ini seluruh media benar-benar merasa terpuruk karna banyak perushaan media di banten yang melakukan evaluasi. Misalnya pengurangan jumlah cetak, Lembar halaman, Maupun jumlah karyawan.

    “Kami berharap dari pihak pemprov banten yang dimana jangan hanya disaat pemerintah membutuhkan, media dipanggil. Padahal setiap harinya wartawan kita liputan di provinsi di pemerintahan. Karena Wartawan adalah bagian dari pemerintah karena setiap hari setiap waktu wartawan selalu ada untuk pemerintah, Kami mohon kepada gubernur untuk membuka akses kembali kepada OPD di provinsi banten terkait anggaran publikasi,” kata Bangun.

    Disisi lain, Sekretaris Dewan Kehormatan PWI Banten Media Sucahya menyatakan bahwa, pemerintah lupa akan industri penerbitan. Artinya industri yang bergerak di media masa belum tersentuh secara maksimal.

    “Salah satu industri kreatif juga adalah komunikasi desain visual. Jadi industri media ini sebenarnya banyak menampung karakter dari industri kreatif. Selama ini yang kita tau kuliner itu adalah industri yang menyajikan makanan dengan berbagai konsep dan bahan baku serta bentuk penyajian. Media sosial berperan penting, Begitupun media masa,” ujarnya.

    Lanjutnya, kalau kita ingin menjadikan desa sebagai ekonomi kreatif, Itu harus punya inovasi. Ekonomi kreatif syariah yang paling menonjol itu adalah kuliner dan fashion. Banten ini identik dengan kesultanan dan jawara, Jadi ketika ingin mempromosikan sesuatu itu harus berkaitan dengan ikon tersebut, Pada intinya provinsi banten itu memiliki banyak potensi untuk mengembangkan ekonomi kreatif,” pungkasnya. (AZM)

  • Peringati Hari Jadi, Polwan Polres Serang Angkut Sembako Bantuan Ala Jasa Kurir

    Peringati Hari Jadi, Polwan Polres Serang Angkut Sembako Bantuan Ala Jasa Kurir

    SERANG, BANPOS- Dalam rangka kegiatan Hari jadi ke – 73 Polwan RI, Polwan Polres Serang bersama Pengurus Bhayangkari Cabang Serang melaksanakan kegiatan bhakti sosial dengan membagikan 50 kantong sembako teruntuk warga yang membutuhkan di Kampung Bendung, Desa Cisait, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang.

    Uniknya pengiriman paket sembako ini dilakukan para personil Polwan dengan menggunakan motor dinas Satlantas yang sudah dimodifikasi ala kendaraan perusahaan jasa kurir.

    “Dengan menggunakan motor, kita bisa mengantarkan tepat di halaman di rumah warga yang membutuhkan. Kita tidak perlu menjinjing karena bebannya lumayan berat,” ungkap Kasatbinmas AKP Bhakti Yasa Saputri kepada awak media, Kamis (29/4/2021).

    Dikatakan Kasatbinmas, pembagian paket sembako dan masker ini merupakan kepedulian Polwan Polres Serang bersama Pengurus Bhayangkari dalam rangkaian kegiatan HUT Polwan untuk meringankan beban masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

    “Harapan kami, semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi warga yang betul-betul sangat membutuhkan,” kata Bhakti Yasa Saputri.

    Dalam kesempatan bhakti sosial tersebut, dirinya juga menyampaikan imbauan agar masyarakat tidak mudik lebaran. Dengan tidak mudik, itu artinya ikut membantu program mencegah penyebaran pandemi Covid-19.

    “Bagi masyarakat, sementara ini tidak usah mudik dulu, agar kita bisa memutus mata rantai penyebaran virus Corona ini. Pemerintah akan melakukan tindakan tegas bagi siapa saja yang nekad mudik pada 6 hingga 17 Mei mendatang,” tandasnya.

    Kasatbinmas juga mengimbau kepada masyarakat agar mengikuti program vaksinasi dan tetap mentaati protokol kesehatan Covid-19, seperti menjaga jarak, menggunakan hand santizer serta tetap menggunakan masker saat keluar rumah agar terhindar dari paparan virus yang menjadi pandemi di seluruh negara ini.

    “Taati protokol kesehatan yang sudah dikeluarkan pemerintah seperti menjaga jarak dan gunakan masker saat berada di luar rumah, mencuci tangan, serta upaya pencegahan lainnya. Yang juga penting ikuti program vaksinasi,” kata Bhakti.

    Hadir dalam kegiatan bhakti sosial tersebut, Ketua Bhayangkari Cabang Serang Pucji Mariyono serta Pengurus Bhayangkari, Bhabinkamtibmas Desa Cisait Polsek Kragilan, Provost serta Polwan Polres Serang. (MUF)

  • Belasan Tahun Jualan Miras, Gudang Ali Juhudi di Ciruas Akhirnya Digerebek Polisi

    Belasan Tahun Jualan Miras, Gudang Ali Juhudi di Ciruas Akhirnya Digerebek Polisi

    SERANG, BANPOS- Tempat penyimpanan minuman keras (miras) milik pedagang kelontongan milik AJ, 41, digerebek petugas Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Ciruas. Dari gudang yang berlokasi di Desa Citereup, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, ini petugas berhasil mengamankan 660 botol miras jenis anggur kolesom dan anggur merah.

    Berdasarkan penelusuran BANPOS, AJ sendiri dikenal oleh warga Ciruas dengan panggilan Ali Juhudi sudah menjual miras di Ciruas sejak belasan tahun lalu.

    “AJ memang dikenal masyarakat sebagai pedagang kelontongan namun sisi lain juga menjual miras. Untuk mengelabui petugas dan masyarakat AJ menyimpan miras di rumah milik salah seorang kerabatnya,” ungkap Kapolsek Ciruas AKP Syarif Hidayat kepada awak media, Rabu (28/4/2021).

    Kapolsek menjelaskan, penggerebekan berawal dari informasi warga yang curiga atas aktivitas di toko kelontong milik AJ yang diduga menjual minuman keras. Kecurigaan itu diketahui warga karena banyaknya remaja yang tidak dikenal hilir mudik ke toko tersebut.

    Berbekal dari informasi tersebut, tim unit reskrim kemudian melakukan pendalaman dan setelah yakin langsung melakukan penggerebekan. Awal penggerebagan dilakukan di toko dan kemudian penggeledahan dilanjutkan di rumah yang dijadikan tempat penyimpanan miras.

    “Ada dua lokasi yang kami geledah, toko serta rumah yang dijadikan tempat penyimpanan miras. Hasilnya 55 dus berisi sekitar 660 botol miras anggur kolesom dan anggur merah kita amankan,” kata Kapolsek didampingi Panit Reskrim Iptu Fitara Harianja.

    Kapolsek menambahkan, pihaknya mengamankan pemilik miras untuk dimintai keterangan. Barang bukti hasil operasi penyakit masyarakat (pekat) selanjutnya diamankan ke mapolsek untuk dimusnahkan.

    Panit Reskrim Iptu Fitara Harianja mengatakan dari informasi masyarakat, AJ sudah menjual miras sejak tahun 2014. Fitara menambahkan sebelum melakukan penggerebegan pihaknya sempat menemui AJ untuk mengingatkan agar tidak lagi menjual minuman keras.

    “Ketika diingatkan AJ sempat menyangkal menjual bahkan sempat menantang jika memang ditemukan miras, silahkan ambil. Rupa-rupanya, AJ berani menantang karena menyimpan miras di tempat lain bukan di toko nya,” kata Fitara. (MUF)

  • Jalur Tikus Disekat Ketat, Pemudik yang Ingin Keluar dan Masuk Serang Jangan Harap Lolos

    Jalur Tikus Disekat Ketat, Pemudik yang Ingin Keluar dan Masuk Serang Jangan Harap Lolos

    SERANG, BANPOS- Menindaklanjuti Surat Edaran (SE) Kepala Satgas Penanganan COVID-19 No.13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik pada Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah mulai 6 sampai 17 Mei 2021, Polres Serang akan mendirikan posko penyekatan di 5 titik.

    Kelima posko penyekatan, 3 diantaranya berada di wilayah Kecamatan Tanara dan Carenang serta Simpang Asem yang berbatasan dengan Kabupaten Tangerang. Dua posko lainnya dibangun di gerbang tol Ciujung dan Cikande, sedangkan posko induk berada di Mapolres Serang.

    “Jadi semua titik jalur tikus maupun tol sudah kami sekat dan kami dirikan posko. Jadi masyarakat diimbau jangan curi-curi mudik akan kami putarbalikkan. Sesuai perintah Kapolda Banten, kelima posko penyekatan ini sudah mulai berfungsi pada tanggal 5 Mei mendatang,” ungkap Kapolres Serang AKBP Mariyono kepada awak media, Rabu (28/4/2021).

    Kapolres menjelaskan sebanyak 535 personel gabungan dipastikan bakal bersiaga di lima lokasi posko penyekatan arus mudik lebaran di perbatasan wilayah Kabupaten Serang dan Tangerang serta dua di gerbang tol .

    AKBP Mariyono mengatakan, 525 personel gabungan tersebut terdiri dari 232 personel polisi, 100 TNI serta instansi samping lainnya sebanyak 193 personil.

    “Nantinya pos penyekatan akan dikawal nonstop dengan masing-masing dijaga oleh tiga regu. Sehingga tim bisa menjaga secara bergantian selama 24 jam,” jelas Kapolres.

    Pemberlakuan tiga regu ini dilakukan agar aparat yang bertugas tidak lengah dan lelah menjaga pos dari pergerakan pemudik. Dengan begitu, kata dia, masyarakat tak akan berhasil melakukan berbagai cara untuk lolos dari penyekatan.

    Untuk mendukung keberhasilan dalam pelaksanaan tugas, Kapolres juga akan menyampaikan beberapa penekanan untuk dipedomani, yaitu niatkan tugas sebagai ibadah kepada Allah SWT, menjaga kesehatan dengan melaksakan 5 M, tingkatkan kewaspadaan pengamanan serta melaksanakan tugas secara profesional dan humanis.

    “Yang juga penting dilaksanakan, mantapkan kerja sama, sinergi, dan soliditas para pihak yang terlibat demi keberhasilan pencegahan penyebaran pandemi Covid-19,” tandasnya. (MUF)

  • Sebulan Jadi Pengedar Narkoba di Ciruas dan Walantaka, Warga Aceh Ditangkap Polisi

    Sebulan Jadi Pengedar Narkoba di Ciruas dan Walantaka, Warga Aceh Ditangkap Polisi

    SERANG, BANPOS- Menyamar sebagai pembeli, Tim Opsnal Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Serang berhasil menangkap Mun (22) pengedar obat keras jenis tramadol dan hexymer di depan mini market di pinggir jalan raya Serang – Jakarta, Desa Ranjeng, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang.

    Dari tangan tersangka warga Dusun Cot Kuta, Desa Cot Kumuneng, Kecamatan Sawang, Kabupate Aceh Utara ini petugas berhasil mengamankan 760 butir hexymer yang sudah dikemas dalam kantong plastik kecil dan tramadol 60 kaplet atau 600 butir serta uang hasil penjualan obat keras sebesar Rp150 ribu.

    Kapolres Serang AKBP Mariyono mengatakan penangkapan terhadap pengedar obat keras ini merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat, dimana tersangka Mun selama ini diketahui sering melakukan transaksi jual obat keras di wilayah Kecamatan Ciruas dan Walantaka.

    “Selanjutnya personil Unit Reskrim yang dipimpin Ipda Maulana Ritonga memainkan strategi penyamaran sebagai pembeli dengan memesan obat hexymer dari tersangka Mun,” ungkap Kapolres kepada awak media, Senin (26/4/2021).

    Sesuai waktu dan tempat yang disepakati pada Jumat (24/4/2021) sore, petugas yang melakukan penyamaran langsung mendatangi lokasi yang dijanjikan. Setelah transaksi berlangsung petugas mengamankan tersangka setelah menyerahkan obat yang dipesan kepada petugas.

    “Selain barang bukti yang diamankan saat transaksi, petugas juga mengamankan barang bukti obat jenis yang sama dari rumah kontrakannya di Cigoong, Kecamatan Walantaka, Kota Serang. Jumlah obat keras yang diamankan 60 kaplet tramadol atau 600 butir serta pil hexymer sebanyak 760 butir,” terang Kapolres didampingi Kasatresnarkoba Iptu Michael K Tandayu.

    Dalam pemeriksaan, Michael menambahkan tersangka mengakui sudah cukup lama menggeluti bisnis obat keras yang tidak sembarang diperjual belikan. Bahkan sebelum di Kabupaten dan Kota Serang, tersangka Mun sudah menjual obat keras ini di wilayah Tangerang dan Bandung.

    “Ada sekitar 5 tahun tersangka melakukan bisnis obat keras di Tangerang dan Bandung. Kalau untuk di wilayah Kabupaten Serang diakui baru 1 bulan dan berhasil kami tangkap. Motifnya karena terdesak kebutuhan. Keuntungan dari menjual obat untuk biaya kebutuhan sehari-hari,” tambah Kasatresnarkoba.

    “Kalau untuk pemasok, tersangka Mun tidak mengenal lebih dekat dengan bandar karena transaksi dilakukan tanpa bertemu langsung,” kata Michael.

    Kasat menegaskan sesuai perintah pimpinan, pihaknya berkomitmen memerangi narkoba mulai dari bandar, pengedar, kurir hingga pemakai.

    “Oleh karena itu, sekecil apapun informasi yang didapat akan segera kami tindaklanjuti, masyarakat tidak perlu takut melapor,” tegas Michael K Tandayu. (MUF)