Kategori: PERISTIWA

  • Kiara Tetap Gotong Royong di Masa Pandemi

    Kiara Tetap Gotong Royong di Masa Pandemi

    MASIH dalam masa pandemi Covid-19, namun tidak menyurutkan antusias warga Kelurahan Kiara dalam melakukan aktivitas gotong royong. Mereka membenahi akses jalan poros di lingkungan Citerep RT 03 dan RT 04, dengan menghamparkan batu split atau makadam di jalan sepanjang dua kilometer tersebut

    “Dengan antusias masyarakat gotong royong masih tinggi, terutama membenahi akses jalan poros, saya membeli makadam sebanyak tiga mobil, sehingga masyarakat antusias untuk menghampar makadam itu di jalan poros,” ujar Lurah Kiara, Jado, Selasa (6/4).

    Meski masih menggunakan dana pribadi, namun Jado mengaku hal itu membuahkan kepuasan tersendiri ketika masyarakat saling bergotong royong mengerjakan perbaikan akses jalan poros tersebut. Ia mengaku telah mengajukan permohonan perbantuan melalui proposal yang dikirimkan ke Pemerintah baik Kota Serang maupun Pemerintah Provinsi Banten, dan belum membuahkan hasil.

    “Membeli makadam dengan dana pribadi sebanyak 3 mobil dan alhamdulillah dikerjakan oleh masyarakat Citerep. Kemudian untuk pengajuan jalan poros, saat ini belum direalisasi,” ungkapnya.

    Ia berharap kiranya pemerintah terkait untuk bisa merealisasikan perbantuan akses jalan poros, karena jalan tersebut merupakan jalan alternatif mengurai kemacetan pasar Ciruas. Yaitu dari mulai arah lingkungan Citerep sampai tembus ke belakang SMAN 1 Ciruas sejauh dua kilometer.

    “Sampai ke perbatasan kota dan Kabupaten, jadi jalan poros ini penting,” tuturnya.

    Menurutnya, gotong royong di masyarakat Kiara biasa dilakukan. Untuk informasi kepada warga, disebarkan melalui pengumuman RT, lalu masyarakat antusias untuk bersama-sama membenahi lingkungannya.

    “Mengerjakan pembersihan, terutama solokan di pinggir-pinggir jalan. Kemudian juga membersihkan rumput-rumput yang ada di areal pinggir jalan,” ungkapnya.

    Jado mengatakan, sehubungan saat ini musim hujan, masyarakat lebih banyak membersihkan solokan atau pembuangan. Karena di musim penghujan ini, solokan seringnya terhambat dengan sampah-sampah yang ada.

    “Sekarang ini seringnya membersihkan solokan, karena memang musim penghujan dan harus segera dibersihkan sampahnya,” kata Jado. (bagian awal) (ADV)

  • Zainal Abidin Dorong Peningkatan Penatausahaan Aset Daerah

    Zainal Abidin Dorong Peningkatan Penatausahaan Aset Daerah

    PENATAUSAHAAN aset daerah oleh Pemkot Serang harus semakin ditingkatkan. Sebab hingga saat ini, masih banyak aset milik Pemkot Serang yang belum memiliki legalitas kepemilikan yang jelas. Terlebih, pelimpahan aset dari Kabupaten Serang masih terus berlanjut.

    Hal itu disampaikan oleh Anggota Komisi III pada DPRD Kota Serang, Zainal Abidin Machmud. Politisi asal Partai Golkar ini mengatakan, hingga saat ini masih banyak aset Kota Serang, khususnya tanah dan bangunan, yang belum memiliki legalitas kepemilikan.

    “Saat ini masih banyak di beberapa titik di Kota Serang, aset tanah dan bangunan yang ternyata masih belum tersertifikasi. Ini harus segera dilakukan penataan oleh BPKAD selaku OPD yang berwenang,” ujarnya saat diwawancara.

    Selain itu, Pemkot Serang melalui BPKAD juga harus segera melakukan pemetaan lokasi aset-aset milik Kota Serang. Jangan sampai karena lemahnya pemetaan, aset-aset milik Pemkot Serang menjadi terbengkalai.

    “Itu harus segera diketahui oleh pemerintah kota. Kalau tidak nanti aset-aset ini tidak terurus atau terbengkalai. Bagaimana mau diurus kalau lokasinya saja tidak tahu,” terangnya.

    Menurut Zainal, hal itu sangat krusial untuk segera dilakukan. Karena dalam beberapa waktu ke depan, akan banyak pelimpahan aset dari Kabupaten Serang. Dengan demikian, Pemkot Serang tidak menumpuk ‘PR’ ke depannya. (DZH)

  • Marta Mulya Ajak Masyarakat Jangan Malu Untuk Mengadu

    Marta Mulya Ajak Masyarakat Jangan Malu Untuk Mengadu

    MASYARAKAT diharapkan tidak perlu malu untuk mengadukan berbagai aspirasi mereka kepada para anggota dewan. Sebab, duduknya para anggota dewan di kursi DPRD Kota Serang merupakan amanah dari masyarakat.

    Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi I pada DPRD Kota Serang, Marta Mulya. Politisi Partai Hanura tersebut mengatakan, sebagai anggota dewan, dirinya akan terus mengabdikan diri untuk membantu dan memperjuangkan kepentingan masyarakat.

    “Tentunya kewajiban kami sebagai anggota DPRD Kota Serang adalah menampung seluruh aspirasi masyarakat Kota Serang. Masing-masing dari kami pun memiliki tugas dan fungsi masing-masing, yang tentunya akan kami jalankan sebaik mungkin,” ujarnya.

    Ia mencontohkan, apabila ada masyarakat yang merasa bahwa pelayanan publik di Kota Serang kurang baik, maka tidak perlu sungkan untuk disampaikan kepada dirinya selaku anggota Komisi I.

    “Karena pemerintahan merupakan ranah saya. Kalau pun ternyata masyarakat mengadukannya kepada anggota komisi lain, tentunya mereka pun akan meneruskan kepada komisi yang berkaitan,” ucapnya.

    Bahkan menurutnya, aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat dapat mempermudah para anggota dewan untuk menjalankan tugasnya. Karena masyarakat lah yang merasakan bagaimana kinerja pemerintahan, mulai dari pembangunan hingga pelayanan publik.

    “Ketika masyarakat menyampaikan aspirasi, maka kami mendapatkan informasi langsung dari mereka yang merasakan permasalahan. Itu meringankan tugas kami dalam melakukan pengawasan,” tandasnya. (DZH)

  • Tatu Sebut Permasalahan Sosial di Kabupaten Serang Dinilai Cukup Parah

    Tatu Sebut Permasalahan Sosial di Kabupaten Serang Dinilai Cukup Parah

    SERANG, BANPOS – Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menyampaikan bahwa persoalan sosial di Kabupaten Serang cukup parah. Sehingga pihaknya mengajak kerjasama Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga (PRK) MUI, Siti Ma’rifah Ma’ruf Amin dalam penyelesaiannya.

    “Beliau (Ma’rifah) salah satu pengurus MUI pusat Komisi PRK, terkait persoalan yang ada di Kabupaten Serang ini saya mengajak bekerjasama. Karena terutama pesoalan sekarang persoalan sosial yang cukup parah di Kabupaten Serang, saya menitipkan pesan ke beliau untuk disampaikan ke jajaran pengurus MUI Pusat, untuk dibuat program bersama-sama antara pemerintah daerah dengan para alim ulama,” ujar Tatu, usai menerima kunjungan Siti Ma’rifah di Pendopo Bupati Serang, Selasa (23/3/2021).

    Tatu menyampaikan, berdasarkan penuturan Ma’rifah, dalam menyelesaikan masalah sosial ini harus dilakukan oleh semua komponen masyarakat secara bersama-sama. Menurutnya, persoalan terkait dengan kekerasan terhadap perempuan, kekerasan terhadap anak ini memiliki banyak faktor.

    “Faktor ekonomi ya, pasti. Faktor pendidikan agama juga pasti disana ambil peran, faktor sosial (juga),” katanya.

    Menurutnya, apabila semua komponen masyarakat di tingkat paling bawah, tingkat desa, RW, mereka membuat forum yang dalam arti bukan hanya seremonial forum, mereka menjadi kelompok sosial yang mencermati semua perilaku masyarakat disana. Jadi, apabila ada perilaku masyarakat yang menyimpang, tidak langsung berurusan hanya dengan dari sisi hukum.

    “Misalnya, sepertinya sanksi sosial akan lebih efektif untuk peprsoalan-persoalan sosial yang ada di masyarakat,” ucapnya.

    Tatu berharap banyak bila kerjasama yang kongkrit ini dilakukan dalam bentuk yang lebih terukur. Karena di Kabupaten Serang memiliki banyak ustadz dan ulama.

    “Karena saya sering menyampaikan kalau hanya dari Pemda, akan sulit persoalan sosial ini (terselesaikan). Karena jumlah kita terbatas, jumlah personil di Pemda (terbatas),” katanya.

    Tatu menyebut kasus kekerasan di Kabupaten Serang sangat mengkhawatirkan, dan ini tidak bisa dianggap enteng. Pihaknya harus kerja keras, dengan melibatkan semua komponen masyarakat.

    “Apalagi persoalannya terhadap perempuan, terhadap anak. Berarti kan dunia pendidikan gimana, seperti agama gimana, peran-perannya ini harus evaluasi lagi kita bareng-bareng,” tandasnya.

    Turut hadir Bunda PAUD Provinsi Banten yang juga anggota DPR RI Adde Rosi Khoerunnisa, Kepala DKBP3A Kabupaten Serang Tarkul Wasyit, dan Ketua P2TP2A Kabupaten Serang Nurlinawati.
    Ketua Komisi PRK MUI, Siti Ma’rifah Ma’ruf Amin, mengungkapkan bahwa dirinya ingin melakukan sinergitas di Kabupaten Serang tentang persoalan perempuan, kekerasan perempuan dan juga peningkatan sumber daya manusia (SDM) perempuan. Kemudian juga soal stunting dan juga kekerasan terhadap rumah tangga, serta masalah kekerasan seksual.

    “Jadi masalah sosial agama dan juga berkaitan dengan ekonomi,” katanya.

    Selain Tatu, pihaknya juga berkunjung ke alim ulama di Banten untuk meminta dukungan terhadap program-program yang nanti akan dilaksanakan bersama, baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten, hingga tingkat kecamatan. Nantinya, dengan program-program tersebut akan dilaksanakan secara berkesinambungan. (MUF)

  • Mulai 1 April ETLE Diberlakukan, Pelanggar Lalu lintas Ditindak

    Mulai 1 April ETLE Diberlakukan, Pelanggar Lalu lintas Ditindak

    SERANG, BANPOS- Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Banten mulai memberlakukan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) atau tilang elektronik pada 1 April 2021. E-tilang yang dilakukan Ditlantas Polda Banten akan diberlakukan di tiga titik di Kota Serang, yaitu di simpang Ciceri, simpang Pisang Mas, dan simpang Sumur Pecung.

    “Mulai 1 April 2021 mendatang. Setiap pelanggar lalu lintas akan diberlakukan penindakan tegas,” ungkap Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Kombes Pol Rudi Purnomo kepada wartawan di gedung RTMC Polda Banten, Selasa (23/3/2021).

    Rudy menyampaikan, pihaknya sudah melakukan tahap uji coba dan sosialisasi ke masyarakat sejak 1 Maret hingga nanti 31 Maret 2021 sehingga pada April mendatang mulai dilakukan penindakan.

    Selanjutnya, Rudy Purnomo juga menjelaskan nantinya, petugas akan mengawasi pengendara melalui layar monitor dari ruangan RTMC Polda Banten pada pukul 07.00 hingga 18.00 WIB.

    Untuk proses E-tilangnya, kata Dirlantas, bagi masyarakat yang melanggar lalu lintas akan diproses dengan mengirimkan surat tilang dan bukti pelanggarannya. 

    Selanjutnya bagi masyarakat yang sudah menerima surat tilang tersebut akan diarahkan ke Polda Banten untuk mengikuti prosesnya. Dan proses pembayaran tilangnya melalui Bank BRI.

    “Untuk nomor polisi luar daerah, kita sudah terkoneksi dengan seluruh jajaran di Indonesia apabila pengemudi melakukan pelanggaran, nanti kita kirimkan sesuai alamat kendaraan,” katanya.

    Rudy menegaskan yang perlu dicatat adalah petugas akan menindak setiap pelanggaran yang dilakukan pengendara, bahkan si pengendara bisa mendapatkan penindakan lebih dari satu kali dalam sehari jika terekam kembali melakukan pelanggaran.

    “Bisa lebih dari sekali terkena e-tilang dalam sehari, jika si pengendara termonitor kembali melakukan pelanggaran,” kata Rudi Purnomo.

    Karena itu, Rudy Purnomo mengimbau kepada pengendara agar selalu mematuhi aturan berlalu lintas. “Pengendara juga diimbau untuk mematuhi peraturan lalu lintas selama di perjalanan. Selain untuk keselamatan, juga demi tertibnya berlalu lintas,” kata Rudy Purnomo.  (AZM)

  • Soal Penurunan Stunting di Kabupaten Serang, Tatu Ketolong Jokowi

    Soal Penurunan Stunting di Kabupaten Serang, Tatu Ketolong Jokowi

    PABUARAN, BANPOS – Penurunan angka stunting di Kabupaten Serang menurun cukup signifikan. Dari 25,94 persen angka stunting di Kabupaten Serang, turun menjadi 12,7 persen. Hal itu lantaran adanya intervensi Presiden Joko Widodo (Jokowi), untuk dapat menekan angka stunting secara nasional dan salah satunya di Kabupaten Serang.

    Atas hal tersebut,Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah menetapkan Kabupaten Serang sebagai prioritas aksi konvergensi percepatan penurunan stunting tahun 2020. Menurutnya, sinergi program pusat dan daerah dinilai efektif menurunkan angka stunting.

    “Berbagai dukungan terhadap kami, telah mampu menurunkan angka stunting di Kabupaten Serang,” ujar Tatu di sela-sela Dialog Masyarakat Terkait Stunting di Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Senin (22/3/2021).

    Hadir dalam kegiatan tersebut, Menko Bidang PMK, Muhadjir Effendy; Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga; Kepala BKKBN, dr Hasto Wardoyo; dan Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy.

    Tatu mengungkapkan pada Februari 2020 lalu, angka stunting Kabupaten Serang sebesar 25,94 persen. Dengan konvergensi, validasi, koordinasi, serta konsolidasi program nasional dan daerah, terevaluasi prevalensi stunting per Agustus 2020 menjadi sebesar 12,7 persen.

    “Saya mengimbau kepada seluruh perangkat daerah, camat hingga kepala desa (untuk) menyatukan langkah dan komitmen untuk menurunkan stunting,” katanya.

    Menurut Tatu, pada 29 Juli tahun lalu, Pemkab Serang telah melaksanakan Rembuk Stunting yang bertujuan untuk mencanangkan dan membangun komitmen pembangunan sumber daya manusia di Kabupaten Serang.

    Dalam Rembuk Stunting itu, telah ditetapkan 10 lokus desa stunting di Kabupaten Serang. Dalam menentukan lokus desa stunting, Pemkab Serang mengacu pada hasil analisis situasi.

    “Penetapan lokus stunting sebenarnya tetap di 326 desa di Kabupaten Serang. Hanya saja setiap tahun ada skala prioritas karena angaran yang terbatas,” terangnya.

    Menko PMK, Muhadjir Effendy, mengatakan bahwa ketersediaan air bersih dan sanitasi yang layak berkontribusi besar dalam penanganan stunting. Ia mengatakan, intervensi penyediaan air minum dab sanitasi yang layak serta perubahan perilaku, berkontribusi sebesar 70 persen dalam pencegahan stunting.

    “Jadi bukan hanya soal gizi bayi, bukan hanya pemberian asupan gizi yang memenuhi standar untuk ibu hamil dan ibu menyusui. Tetapi penyediaan air minum dan sanitasi layak mempunyai share yang besar,” ujarnya. (DZH/AZM)

  • Dua Pegawai Mall Pingsan Usai Vaksin Covid-19, Katanya Takut Jarum Suntik

    Dua Pegawai Mall Pingsan Usai Vaksin Covid-19, Katanya Takut Jarum Suntik

    SERANG, BANPOS – Ratusan pegawai dan pedagang di Mall of Serang (MoS), Kota Serang, menjalani vaksinasi tahap I. Hal itu dilakukan dalam rangka persiapan pembukaan cinepolis atau bioskop di pusat perbelanjaan tersebut.

    “Jadi rencananya hari Rabu itu cinemaxx (cinepolis) akan dibuka, makanya sebelum dilaunching para pegawai di sana kami vaksin dulu, dan sekarang sedang berlangsung,” ujar Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Serang, Ratu Ani Nuraeni, di MoS, Senin (22/3/2021).

    Ia menyampaikan, hari ini yang sedang divaksin ada 700 pegawai dan tenant di MoS, yang dilakukan di lobi. Data sementara yang sudah divaksin sekitar 600 orang

    Dalam pelaksanaannya, sempat terjadi insiden pegawai pingsan sesaat setelah mendapatkan vaksin. Menurutnya, hal itu terjadi karena pegawai tersebut memiliki ketakutan atau phobia terhadap jarum suntik. Pihaknya meminta agar menunggu selama 30 menit, untuk dilakukan observasi.

    “(Pegawai) takut jarum suntik, tapi sudah divaksin. Kita tunggu 30 menit yah, kalau sudah, nanti saya tunjukkan bahwa ini pegawai yang pingsan tadi,” ucapnya.

    Sementara, usai sadar dari pingsannya, pegawai tersebut terlihat lemas dan masih terduduk di kursi roda yang disiapkan oleh tenaga medis. Masih dievakuasi, atas permintaannya, pegawai itu dibawa oleh rekannya untuk berpindah ke tempat lainnya.

    “Mungkin psikologis, karena kemungkinan phobia jarum suntik. Kemungkinan juga takut jarum suntik, screening nya normal. Observasi juga baik, sudah divaksin,” ujar tenaga kesehatan Puskesmas Banjar Agung yang saat itu menjadi salah satu vaksinator screening, dr Nurul.

    Selanjutnya, ia mengatakan bahwa sejak pagi hingga saat ini, terdapat dua orang yang mengalami pingsan usai mendapatkan vaksin. Hal itu dikarenakan mereka takut dengan jarum suntik.

    “Tapi alhamdulillah hanya dua orang (yang pingsan) karena ketakutan tadi,” tandasnya. (MUF)

  • Cegah Pandemi Covid-19, Polsek Cikande Gandeng Komunitas Pemuda Batak Bagikan 5000 Masker

    Cegah Pandemi Covid-19, Polsek Cikande Gandeng Komunitas Pemuda Batak Bagikan 5000 Masker

    SERANG, BANPOS – Dalam upaya pencegahan penyebaran pandemi Covid-19, personil Polsek Cikande bersama Komunitas Pemuda Batak Bersatu (KPBB) Kabupaten Serang melaksanakan Operasi Yustisi dan pembagian masker. Dalam operasi di tiga lokasi di wilayah Kecamatan Cikande sebanyak 5.000 masker dibagikan kepada pengguna jalan dan pengunjung pasar.

    “Operasi kami fokuskan di tiga titik yang ramai dan banyak dilintasi pengendara, yaitu Simpang Ambon, Pasar Banjarsari dan depan markas polsek. Dalam operasi yustisi dan pembagian masker, kami bekerjasama komunitas warga Batak yang tergabung dalam KPBB,” ungkap Kapolsek Cikande Kompol Salahuddin kepada awak media, Senin (22/3/2021).

    Menurut Salahuddin, pembagian masker merupakan implementasi dan dukungan Kepolisian terhadap program pemerintah dalam upaya menekan angka penularan virus corona.

    Terutama terhadap pengguna jalan dan pengunjung pasar yang merupakan salah satu lokasi vital penggerak ekonomi masyarakat yang jika tidak diperhatikan bisa berpotensi menjadi media penularan Covid-19.

    “Maka dari itu, jajaran Kepolisian saat ini sangat konsen melakukan edukasi protokol kesehatan (prokes). Kami yakin dan percaya dengan didukung kesadaran masyarakat yang tinggi mematuhi prokes akan dapat menekan penyebaran dan mewujudkan wilayah kita bebas Covid-19,” tutur Salahuddin.

    Dijelaskan Kapolsek, meski program vaksinasi telah dijalankan namun hingga saat ini jumlah kasus Covid-19 masih terus mengalami peningkatan di Kabupaten Serang. Oleh karena itu, perlu kerja keras dari seluruh stake holder terkait untuk selalu konsisten menyuarakan disiplin prokes kepada masyarakat luas.

    “Kami dari Kepolisian terus menggugah kesadaran masyarakat agar mematuhi prokes. Salah satunya beri imbauan penggunaan masker serta menghindari kerumunan saat beraktivitas diluar rumah. Dan ingat, tetap lakukan 5 M meski sudah melakukan vaksinasi,” ujar Salahuddin. (MUF)

  • Mendobrak Keterbatasan, Pemulung Berprestasi yang Ingin Masuk Untirta

    Mendobrak Keterbatasan, Pemulung Berprestasi yang Ingin Masuk Untirta

    MESKI hidup dalam kondisi sangat sederhana, pelajar di Kota Serang asal Cimuncang ini ingin mengangkat derajat orangtua serta membangun rumah impian. Berbekal prestasi yang ia miliki, Muhamad Jaelani berharap dapat diterima di perguruan tinggi negeri.

    Mempunyai nilai Raport minimal rangking 3 dan beberapa piagam penghargaan lainnya, ia menjalani kegiatan sehari-hari sambil mencari barang bekas di sekitaran Rau dan Polres Serang Kota. Meskipun, saat ini masih berstatus pelajar kelas XII disalah satu sekolah negeri di Kota Serang.

    “Alhamdulillah untuk sekolah, saya digratiskan. Bahkan diberi uang saku, saya sangat bersyukur tentunya,” ujarnya kepada BANPOS, mengawali perbincangan.

    Rumah seluas 4×5 meter persegi menjadi tempatnya bernaung bersama kedua orangtuanya. Meskipun tak berubin, rumah sederhana itu menjadi hangat dengan adanya sosok ibu setengah baya, yang tak lain adalah Ida Roidah (50), ibu kandung Jaelani.

    “Tinggal sama orangtua, kalau kaka (perempuan) sudah menikah dan tinggal bareng suaminya,” katanya

    Sejak dirinya mengenyam pendidikan di sekolah dasar (SD), ia berupaya untuk belajar dalam keterbatasan. Sehingga hal dengan usahanya, ia selalu berada dalam posisi peringkat 10 besar.

    “Sewaktu SD saya masuk 10 besar, mulai dari kelas satu sampai kelas 6. Saya mulai belajar membagi waktu,” katanya.

    Jay menceritakan, sejak SD ia sudah mencari barang bekas, karena saat itu di depan rumahnya ada pengepul barang bekas. Beralamatkan di Cimuncang Cilik, ia melakukan hal tersebut agar mendapat jajan ditengah kekurangan orangtuanya.

    “Mencari barang-barang bekas di sekitaran Rau dan Polres karena saya tinggal di Cimuncang dekat jalan kereta, dan dekat juga dengan wilayah Secang,” ungkapnya

    Menghilangkan rasa gengsi, Jay kerap kali menjajakan dagangan para guru di sekolah. Awalnya, ia menjual gorengan yang dibuat oleh ibunya.

    “Tapi karena keterbatasan ekonomi, ibu ngga sanggup buat bikin gorengan lagi. Kadang saya menjual dagangan dari guru,” katanya.

    Ia mengaku sangat bersyukur sewaktu SD sama sekali tidak mengeluarkan biaya untuk bayaran sekolah. Sehingga ia terus memantapkan diri agar tidak malas belajar.

    “Sejak dari SD tidak ada bayaran,” ucapnya.

    Walau harus membagi waktunya antara belajar, bekerja dalam hal ini membantu orangtua, memasuki pendidikan tingkat menengah, ia kemudian diterima di SMP Negeri 4 Kota Serang. Saat itu, Jay terus meningkatkan waktu belajarnya dan menghasilkan ia berada dalam lingkaran prestasi tiga besar.

    “Kelas satu sampai kelas tiga, alhamdulillah masuk tiga besar. Untuk mempertahankan itu lumayan, karena saingannya lumayan berat,” terangnya.

    Memulai pagi dengan ibadah sholat subuh, ia kemudian bergegas membantu kedua orangtuanya bersih-bersih sampai mencari barang bekas. Dilanjutkan berangkat ke sekolah, ia sama sekali tidak mengeluh dengan keadaan.

    “Saya harus semangat agar cita-cita saya tercapai,” ujarnya, optimis.

    Walau digratiskan sekolah, ia tak ingin mengecewakan kedua orangtuanya. Jay menceritakan bahwa kedua orangtuanya mendukung dirinya dalam hal pendidikan, meski tak dapat membiayai secara utuh.

    “Kalau orangtua, bapak kerja di Pasar Lama. Memperbaiki barang-barang rusak, service gitu,” katanya.

    Memasuki sekolah menengah atas, ia diterima di salah satu sekolah favorit di Kota Serang. Sekolah yang banyak diminati para remaja hingga kini, yaitu SMKN 2 Kota Serang dengan kompetensi keahlian Desain Permodelan dan Informasi Bangungan.

    “Alhamdulillah dapat sekolah di sekolah bagus dan saya kembali berusaha keras belajar. Walaupun memang semakin sibuk, tapi saya harus tetap mempertahankan prestasi sebelumnya,” ungkap Jay.

    Ditengah kesibukannya mempersiapkan ujian akhir pada tanggal 5 April 202, ia didaftarkan oleh gurunya ke sebuah universitas melalui jalur SNMPTN. Jay mengatakan bahwa pengumuman tanggal 22 Maret 2021 ini membuatnya sedikit tidak sabar dan berdoa dengan segala harapnya m

    “Semoga dapat kesempatan untuk kuliah, walaupun tidak si luar Banten. Minta doanya ya ka,” katanya.

    Ditengah pandemi Covid-19, sekolah daring menjadi pilihan setiap sekolah. Sehingga, mau tidak mau, Jay pun harus mengikuti aturan sekolah dengan belajar melalui handphone yang ia beli dengan kondisi yang sudah tidak mulus lagi.

    “Selama pandemi belajar pakai zoom. Kalau pagi sekolah, ngerjain tugas dan lanjut mencari barang bekas,” tuturnya.

    Jay mengaku bahwa dirinya selalu semangat dalam mengikuti pembelajaran. Terkadang, ia terpaksa izin kepada guru saat proses kegiatan belajar melalui zoom meeting itu berlangsung.

    “Kalau ngga ada internet, saya harus berusaha mencari tambahan uang untuk beli kuota. Alhamdulillah waktu itu saya dapat pulsa Rp150.000 dari instansi karena ikut semacam seminar,” ungkapnya dengan ekspresi bahagia.

    Walaupun tidak mendapatkan subsidi kuota dari pemerintah karena kartu yang sebelumnya ia pakai hilang, ia tetap mengikuti pembelajaran seperti biasa, walau harus menghemat kuota internet agar terpakai lebih lama. Jay menggunakan selembar banner putih ukuran 2×2 meter yang dipaku di dinding sebagai latar saat ia mengikuti kegiatan belajar.

    “Alhamdulillah lancar terus kalau belajar. Ngga pakai laptop karena ngga punya, saya mengandalkan buku-buku saja untuk mengerjakan tugas-tugas,” katanya.

    Berbeda dengan remaja kebanyakan, setiap harinya, mulai pagi hingga menjelang tidur, remaja dengan senyum ramah yang selalu menghiasi bibirnya ini tak ingin menghabiskan waktunya untuk hal yang sia-sia. Ketika selesai waktu belajar, ia pun membantu kedua orangtuanya mulai dari mencari barang rongsokan, menjadi pesuruh untuk menyapu di Rumah Tetangga, serta terkadang membantu Ustad mengajar mengaji sudah jadi rutinitasnya.

    “Cita-cita saya ngga neko-neko, saya ingin menaikkan derajat orangtua dan bisa membangun rumah,” ungkapnya.

    Jay menceritakan pengalamannya yang membuatnya terkesan hingga hari ini. Sewaktu ia mencari barang bekas, ia menemukan sebuah cincin emas yang ternyata laku dijual seharga Rp500.000.

    Ia pun kemudian dengan girangnya membelanjakan hasil jual cincin itu untuk memenuhi stok dapur rumah yang belum diplester itu. Sebab, ada masa di mana ia pernah kehabisan stok makanan, namun ia masih tetap bersyukur karena selalu diberikan kesehatan.

    “Seneng banget, rejeki yang ngga diduga-duga. Seperti biasa saya mencari barang bekas di belakang Polres, saya sempat kaget kok ada cincin, tapi setelah diteliti dan katanya ini asli,” katanya.

    Namun dibalik keceriaannya, ia pernah mengalami masa dimana keluarga benar-benar merasa tak mampu bertahan. Ia mengaku sedih, karena selama satu tahun ayahnya, Andono (51) terserang stroke.

    “Bapak sempat stroke satu tahun. Saat itu saya sangat bingung dan sibuk mengurus bapak, sekolah sambil terus kerja. Mamah sudah tidak lagi jualan, dan saya rasa itu masa paling sulit bagi saya,” ujarnya sendu.

    Ia dikenal sebagai siswa yang aktif di SMK Negeri 2 Kota Serang. Hampir semua jenis ekstrakurikuler, diikuti mulai dari Paskibra yang membawanya lomba di berbagai kota. Selain itu, Jay juga aktif di organisasi pusat informasi konseling remaja (PIK-R) serta lomba di bidangnya.

    “Kalau saya nggak bisa diam saja, kalau saya bisa ikuti semua organisasi, saya ingin ikut semuanya. Tapi alhamdulillah dengan ikut organisasi, saya bisa ikut lomba ke berbagai kota dan menyumbang prestasi untuk sekolah,” tuturnya.

    Untuk saat ini, Jay berharap dengan segala kekurangan yang ada, semangat belajar tidak terputus dan dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri serta menjadi orang yang berhasil. Hal dimungkinkan bisa menjadi contoh untuk para generasi lainnya, bahwa Kekurangan itu bukan alasan atau halangan untuk mewujudkan cita-cita dan impian.

    “Saya selalu optimis, dan saat ini saya sudah didaftarkan oleh guru saya di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) di dua jurusan yaitu teknis sipil dan ilmu administrasi Publik,” ungkapnya.

    Diakhir ia mengatakan, ingin dipermudah urusannya dalam mengenyam pendidikan lebih baik lagi. Anak bungsu dari pasangan asli warga Kota Serang ini berharap mendapatkan beasiswa dan ada peran Pemerintah untuk menyemangati dan menjembatani generasi muda agar bisa duduk di bangku kuliah.

    “Semoga saya diterima di Untirta, dan dimudahkan segala urusannya,” tandas putra bungsu Andono ini mengakhiri percakapan.

    Sang ibu, Ida, selalu mendukung kegiatan positif yang dilakukan putranya. Selagi itu tidak melenceng, kata Ida, ia mendoakan agar Jay diberi kesehatan dan diberi kesabaran.

    “Anaknya (Jay) ini baik, dia nurut. Kerjaan apa saja dilakukan, bahkan nyapu rumah tetangga walaupun ngga besar bayarannya,” ungkapnya.

    Ida mengaku, ia dan suami berusaha keras supaya Jay masuk perguruan tinggi negeri. Sehingga Jay tidak lagi merasakan hal yang sama ketika dirinya dan suami hidup di rumah bilik yang kini sudah bertembok batu bata.

    “Ibu mah selalu berdoa agat Jaelani hidup lebih baik. Jangan sampai merasakan susah seperti dulu, alhamdulillah tetehnya (kaka Jay) juga lulus SMA. Ibu berusaha semaksimal mungkin agat Jay terus lanjut kuliah, bagaimanapun caranya,” tandas Ida. (MUF)

  • Rau Memanas, Dua Kelompok Berkelahi Tewaskan Satu Orang

    Rau Memanas, Dua Kelompok Berkelahi Tewaskan Satu Orang

    SERANG, BANPOS – Dua warga terkapar terkapar bersimbah darah terkena bacokan setelah terlibat perkelahian dengan orang tak dikenal di sekitar Terminal Cangkring Pasar Induk Rau, Kota Serang, Sabtu (20/3/2021) sekitar pukul 22.00 WIB. Perkelahian dua kelompok warga sempat terekam kamera CCTV dan viral di media sosial.

    Kedua korban yang diketahui sebagai pedagang dan juru parkir di Pasar Induk Rau (PIR) Kota Serang dilarikan ke RSUD dr Drajat Prawiranegara Serang dengan kondisi dipenuhi luka bacokan.

    Kedua korban yang dirawat, Ahmad Setiadi alias Ucil (22) dan Ahmad Jazuli (23) keduanya warga Link. Tanggul, Kelurahan Cimuncang, Kecamatan Serang, Kota Serang.

    Ucil diketahui sebagai juru parkir mengalami luka robek di pipi kiri dan tangan kanan. Sedangkan Jazuli merupakan pedagang di Pasar Rau, mengalami luka bacok di bagian tangan kanan. Hingga saat ini belum diketahui motif dari perkelahian tersebut.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun BANPOS, peristiwa pembacokan yang terekam CCTV itu memperlihatkan pelaku yang diduga berjumlah dua orang itu secara membabi buta menyerang satu korban dengan menggunakan golok. Warga yang ada di sekitar kejadian tidak terlihat menyelamatkan korban.

    Setelah berhasil membacok korban, kedua pelaku meninggalkan korban di area parkiran. Barulah warga kemudian datang melihat korban yang sudah tidak berdaya.

    Kasatreskrim Polres Serang Kota AKP Muhammad Nandar membenarkan peristiwa pembacokan tersebut. Saat ini kepolisian masih melakukan penyelidikan. “Benar masih kita dalami,” katanya singkat kepada wartawan, Minggu (21/3). (AZM)