Kategori: PERISTIWA

  • Warung Remang-remang di Sertim Disweping, Delapan Perempuan Malam Diamankan

    Warung Remang-remang di Sertim Disweping, Delapan Perempuan Malam Diamankan

    SERANG, BANPOS – Sebanyak 8 orang perempuan malam yang mangkal di warung remang-remang serta 2 pria pengunjung diamankan petugas Polsek Cikande saat menggelar Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) disepanjang jalan raya Serang-Jakarta, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang.

    Kedelapan wanita malam yang nyaru sebagai pelayan dan 2 pria pengunjung warem ini selajutnya diamankan ke Mapolsek Cikande.

    “Terhadap kedelapan wanita malam serta 2 pria ini, kita lakukan pendataan dan pembinaan agar tidak melakukan kegiatan yang bertentangan dengan norma agama dan norma sosial serta menghindari keresahan masyarakat. Setelah membuat surat pernyatan, mereka kita izinkan pulang ke rumah masing-masing,” ungkap Kapolsek Cikande, Kompol Salahuddin kepada awak media, Kamis (11/3/2021) malam.

    Menurut Kapolsek, Operasi Pekat yang juga melibatkan personil Koramil serta dari Kecamatan Cikande ini digelar karena adanya keresahan dari masyarakat. Selain itu, kata Salahuddin, untuk mencegah adanya kerumunan massa yang dapat mengakibatkan penyebaran pandemi Covid-19.

    “Selain mencegah adanya bisnis prostitusi, juga menghindari adanya kerumunan massa yang berpotensi penyebaran pandemi Covid-19. Oleh karena itu, operasi ini akan terus dilakukan,” tegas Kapolsek.

    Kapolsek mengimbau kepada masyarakat agar membantu pemerintah untuk terus disiplin menerapkan protokol kesehatan, diantaranya menghindari kerumunan karena pada situasi pandemi saat ini masih rentan terjadinya penularan.

    Selain itu, diharapkan masyarakat juga menjadi pelopor perubahan prilaku hidup baik dan sehat dengan bersinergi bersama-sama mematuhi gerakan 5M yaitu mencuci tangan pakai air yang mengalir, memakai masker, menjaga jarak, menghidari kerumunan dan menghindari mobilitas.

    “Saya mengimbau kepada masyarakat khususnya di Kabupaten Serang, khususnya masyarakat Cikande tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dan bersama-sama mengampanyekan tentang gerakan 5M,” kata Salahuddin.

    Dalam Operasi Pekat yang digelar mulai pukul 22.00 tersebut, petugas kepolisian menyisir beberapa tempat hiburan malam dan warung remang-remang. Menurut Kapolsek, seluruh tempat hiburan malam di wilayah Cikande tidak ada yang beroperasi. (AZM)

  • Wisol Minta Perbatasan di Kota Serang Jangan Dianaktirikan

    Wisol Minta Perbatasan di Kota Serang Jangan Dianaktirikan

    PEMBANGUNAN infrastruktur di perbatasan jangan sampai dianaktirikan. Sebab banyak infrastruktur, khususnya infrastruktur jalan yang ada di perbatasan dalam kondisi yang memprihatinkan.

    Demikian disampaikan oleh Anggota Komisi IV pada DPRD Kota Serang, Wisol. Politisi asal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mengatakan, pihaknya prihatin jika melihat infrastruktur jalan yang ada di perbatasan.

    “Kalau melihat jalan kabupaten di perbatasan itu sangat luar biasa. Maka dari itu saya berharap kepada Pemkot tolong niatnya, khususnya untuk tahun sekarang atau di perubahan, dialokasikan untuk jalan itu,” ujarnya.

    Ia mengatakan, jangan sampai Kota Serang mendapatkan citra yang kurang baik lantaran kurang memperhatikan infrastruktur di perbatasan. Apalagi masyarakat seringkali membanding-bandingkan kondisi tersebut dengan jalan Kabupaten Serang.

    “Makanya waktu kemarin membahas di dinas PU dan di Bappeda, yang diutamakan itu jalan perbatasan kota dan kabupaten. Artinya, masa kota jalannya begitu. Sedangkan kita kan ibukota Provinsi Banten,” tuturnya.

    Dengan adanya pembangunan di daerah perbatasan, maka Pemkot Sedang telah berhasil melakukan pemerataan pembangunan. Sehingga masyarakat Kota Serang dapat merasakan hak mereka untuk menikmati infrastruktur yang baik. (DZH)

  • Alumni Gelar Investigasi Kasus Mapalaut, Berikut Ini Hasilnya

    Alumni Gelar Investigasi Kasus Mapalaut, Berikut Ini Hasilnya

    SERANG, BANPOS – Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Untirta mengklaim telah melakukan investigasi mandiri atas kasus meninggalnya Fadli Abdi Sudrajat, yang meninggal usai mengikuti Diklat UKM Mapalaut. Hasilnya, disebutkan bahwa Rektor Untirta tidak salah dalam peristiwa tersebut.

    Ketua Umum IKA Untirta, Asep Abdullah Busro, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan serangkaian investigasi atas peristiwa meninggalnya Fadli. Pihaknya juga melakukan klarifikasi kepada pihak rektorat, untuk meminta keterangan dari pihak Untirta.

    Hadir dalam forum klarifikasi tersebut Wakil Rektor 2 Untirta, Kurnia Nugraha; Wakil Rektor 3 Untirta, Suherna dan Wakil Rektpr 4 Aceng Hasani. Rektor Untirta, Fatah Sulaeman, tidak hadir dalam forum klarifikasi lantaran sedang berada di Jakarta, namun turut memberikan klarifikasi melalui sambungan telepon.

    “Klarifikasi pada pokoknya menyatakan bahwa pihak rektorat pada masa pandemi Covid-19 telah melarang kegiatan mahasiswa tatap muka (offline) dan pihak rektorat tidak pernah menerima surat pemberitahuan mengenai kegiatan Diklatsar Mapalaut tersebut,” ujar Asep dalam rilis yang diterima BANPOS, Kamis (11/3).

    Berdasarkan kajian dari hasil investigasi dan klarifikasi yang pihaknya lakukan, Asep mengklaim bahwa pihak rektorat tidak bersalah dalam kasus yang merenggut nyawa mahasiswa FKIP Untirta tersebut.

    “Pihak Rektorat Untirta tidak terbukti melakukan kelalaian dan pelanggaran peraturan hukum apapun serta terbukti telah menerapkan pembinaan kegiatan kemahasiswaan dengan baik sebagaimana mestinya,” katanya.

    Asep pun menyatakan bahwa IKA Untirta mendukung langkah yang diambil oleh pihak rektorat dengan membekukan sementara UKM Mapalaut. Selain itu ia juga meminta agar pengawasan terhadap kegiatan kemahasiswaan dapat ditingkatkan.

    “IKA Untirta mendukung kebijakan Rektor Untirta yang menginstruksikan langkah pembekuan sementara kegiatan Mapalaut serta mengimbau Rektorat melakukan peningkatan pengawasan seluruh kegiatan mahasiswa Untirta, agar memastikan tidak terulang terjadinya peristiwa serupa,” tandasnya.

    Sebelumnya diberitakan, puluhan mahasiswa Untirta menggelar doa bersama atas meninggalnya almarhum Fadli Abdi Sudrajat, usai pulang mengikuti diklat UKM Mapalaut di Pandeglang. Doa bersama tersebut sekaligus merupakan ritual 7 harian pasca-meninggalnya almarhum. (DZH)

  • Rp94 Miliar Dana Pensiunan PT KS ‘Nyangkut’ di Koperasi

    Rp94 Miliar Dana Pensiunan PT KS ‘Nyangkut’ di Koperasi

    CILEGON, BANPOS – Dana simpanan di Primer Koperasi Karyawan Krakatau Steel (Primkokas) tertahan dan tidak bias dicairkan. Akibatnya ratusan pensiunan PT Krakatau Steel (KS) mengeluh. Keluhan yang dirasakan sebanyak 246 pensiunan PT Krakatu Steel (KS) itu bukan yang pertama kali, keluhan mereka rasakan sejak 2019 lalu.

    Para pensiunan mengaku sulit untuk menarik simpanan mereka dari Koperasi Simpanan Berjangka (Sijaka) saat para pensiunan akan menarik dana untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya sekolah anak.

    Menurut salah seorang pensiunan PT Krakatau Steel (KS) Anwar, dari 246 anggota Primer Koperasi Karyawan Krakatau Steel (Primkokas) total dana simpanan anggota itu sebesar Rp94 miliar. Setiap pensiunan yang menjadi anggota Koperasi tersebut menyimpan dana mulai dari kisaran Rp300 juta hingga Rp1 miliar.

    “Persoalan ini mulai dirasakan pada tahun 2019 lalu saat para pensiunan akan menarik dana simpanan untuk kebutuhan biaya,” kata Anwar, Selasa (9/3).

    Dikatakan Anwar, pihak pengelola koperasi mengaku bahwa uang simpanan anggota sebesar Rp94miliar tersebut dimasukan kedalam keuntungan yang selanjutnya dibagikan untuk gaji dan lain sebagainya.

    Kemudian lanjut Anwar, para pensiunan dijanjikan akan ada asset untuk pembayaran dana yang tertahan dan belum dibayarkan, namun nyatanya asset tersebut juga masih bermasalah karena harus sesuai peraturan.

    Masih kata Anwar, tidak puas dengan jawaban dari manajemen Primkokas, pihaknya yakni para pensiunan PT KS mengadu ke manjemen PT KS untuk mencari solusi bagaimana uang simpanan mereka bias ditarik (dicairkan), tapi lagi-lagi jawaban yang didapatkan pihaknya tidak memuaskan.

    “Katanya itu salah manajemen, tapi menurut saya itu korupsi. Sama siapa kita bergantung, Direktur KS itu tidak menyentuhhanya mengatakan kasihanya pensiunan. Kami ingin uang simpanan itu dicairkan itu saja,” ungkapnya.

    Tahyar Bunyamin mengungkapkan, pada 2019 ada informasi Primkokas ada penarikan dana simpanan dirinya mengajukan pencairan tersebut. Namun, hingga sekarang usulan penarikan dana simpanan itu tak kunjung dicairkan oleh pihak Primkokas. Padahal menurutnya, usulan penarikan dalam aturan itu dilakukan tiga bulan sebelum pengambilan dana.

    “Dalam kesepakatan Sijaka itu, kalau mau mencairkan dana tiga bulan sebelumnya. Tapi sampai sekarang belum cair dan belum jelas, dan semua itu hanya tulisan saja,” ungkapnya

    Dijelaskan Tahyar Bunyamin, bahwa upaya klarifikasi soal itu sudah dilakukan sejumlah pensiunan kepada pihak manajemen hingga ke manajemen PT KS. Namun, pihaknya belum juga mendapatkan kejelasan bahkan tidak ada kejelasan sampai saat ini.

    Menurut Tahyar Bunyamin, pihaknya memperjuangkan hak mereka itu harus melalui jalur formal. Nah kata dia, legal formal itu sudah dilakukan tahapannya kepengurus. Ia menyebut, yang bermasalah itu tidak hanya program Sijaka bahkan simpanan sukarela anggota koperasi pun sampai sekarang ini juga belum bias dicairkan.

    “Tahapan secara legal formal kepengurus sudah dilakukan, secara pribadi sudah bahkan secara kelompok juga sudah dilakukan. Tapi sampai sekarang uang itu tidak ada realisasi. Intinya ternyata uang itu tidak ada, kalau ada saya yakin uang itu pasti dibayarkan,” jelasnya.

    Terkait ketidak jelasan dan simpanan di Primkokas, para pensiunan PT KS berencana akan menyampaikan persoalan tersebut ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon dan Walikota Cilegon Helldy Agustian.

    Ketua Primkokas Syarif Rahman menyarankan wartawan untuk menghubungi pengurus sekaligus sebagai Sekretaris Primkokas. “Jika berkenan mohon nanti dapat hubungi pengurus dan Sekretaris Primkokas, pak Yan Yan,” katanya.(CR-01/RUL)

  • Masjid Megah SMAN 1 Ciruas Diresmikan

    Masjid Megah SMAN 1 Ciruas Diresmikan

    CIRUAS, BANPOS – SMAN 1 Ciruas akhirnya kembali memiliki bangunan masjid yang baru. Masjid dua lantai yang diberikan nama At-Tarbiyah tersebut, merupakan hasil donasi yang dilakukan oleh seluruh alumni SMAN 1 Ciruas beserta berbagai dermawan.

    Ketua Panitia Pembangunan Masjid At-Tarbiyah, Sopan, mengatakan bahwa pembangunan masjid At-Tarbiyah merupakan ide dan gagasan pihak sekolah beserta segenap alumni SMAN 1 Ciruas, pada saat dilakukannya reuni tiga dasawarsa pada 2019 lalu.

    “Lahirnya gagasan ini berangkat dari keprihatinan alumni pada kondisi masjid yang sebelumnya, yang dibangun pada 1986 dan sudah dalam kondisi yang rusak berat serta tidak dapat menampung seluruh warga sekolah yang berjumlah 1.500 orang,” ujarnya, Rabu (10/3/2021).

    Ia menuturkan bahwa Masjid At-Tarbiyah dibangun selama kurang lebih 8 bulan lamanya, sejak dilakukan peletakan batu pertama oleh Asda 1 Pemprov Banten tahun lalu. Pembangunan juga dilakukan berdasarkan surat rekomendasi Dinsos Kabupaten Serang bernomor 460/468/Dinsos-2020.

    “Sumber anggaran pembangunan Masjid At-Tarbiyah ini berasal dari donasi keluarga besar alumni SMAN Ciruas dan beberapa dermawan non-alumni serta pihak swasta. Donasi yang diterima oleh panitia pembangunan terdiri dari donasi uang dan barang dengan total Rp2,5 miliar,” jelasnya.

    Ketua IKA SMAN 1 Ciruas, Hani Suryadini, mengatakan bahwa pada mula rencana pembangunan masjid tersebut muncul, pihaknya sempat pesimistis rencana itu dapat terealisasi. Sebab saat ini sedang terjadi pandemi Covid-19.

    “Namun ternyata semangat para alumni SMAN Ciruas yang ingin membantu adik-adik yang masih belajar, yang berharap memiliki masjid yang layak itu besar. Maka kami segenap alumni bangkit dengan optimis kebersamaan mencoba mengambil langkah yang konkret,” katanya.

    Ia mengatakan, dengan modal kepercayaan yang diberikan oleh seluruh alumni, dewan guru serta orang tua siswa. Akhirnya pembangunan Masjid At-Tarbiyah yang diamanahkan kepada IKA SMAN 1 Ciruas dapat terealisasi.

    “Saya selaku ketua IKA SMAN 1 Ciruas tentunya mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh panitia dan pihak yang membantu pembangunan masjid ini,” terangnya.

    Di tempat yang sama, Kepala Dindikbud Provinsi Banten, Tabrani, mengatakan bahwa dirinya sangat bahagia melihat kekompakkan yang dilakukan oleh para alumni SMAN 1 Ciruas. Karena menurutnya, baru kali ini ia melihat alumni yang berkumpulnya dapat membangun masjid yang megah.

    “Selama 5 bulan saya menjabat sebagai Kepala DIndikbud Provinsi Banten, rasanya baru kali ini saya melihat alumni dapat membangun sebuah masjid yang megah. Biasanya alumni itu kumpul-kumpul bulanan reuni, rujakan, bacakan. Tapi ini luar biasa, bisa membangun rumah ibadah. Ini akan saya jadikan bahan cerita untuk sekolah-sekolah lainnya,” tandasnya. (DZH)

  • Pasca Insiden Pembakaran Al Quran, Kapolres Serang Turun Tangan Beri Bantuan

    Pasca Insiden Pembakaran Al Quran, Kapolres Serang Turun Tangan Beri Bantuan

    SERANG, BANPOS – Kapolres Serang AKBP Mariyono memberikan bantuan Al Qur’an untuk Masjid Baiturahman di Kampung/Desa Sukaratu, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Rabu (10/3/2021).

    Penyerahan bantuan Al Qur’an diterima Ketua DKM Masjid Baiturahman Ridwan. Turut hadir Ketua MUI Kecamatan Cikeusal, H Jalil, Kasatintelkam AKP Tatang serta Kanit Binmas Polsek Cikeusal Iptu Hermansyah. Usai melaksanakan penyerahan bantuan, Kapolres bersama rombongan melakukan shalat berjamaah.

    Kapolres Serang AKBP Mariyono mengungkapkan pemberian Al Qur’an sebagai wujud kepedulian dan perhatian Polres Serang atas insiden pembakaran mushaf Al Qur’an oleh pria yang mengalami gangguan kejiwaan.

    Kapolres berharap bantuan Al Qur’an digunakan dengan sebaik-baiknya oleh jemaah Masjid Baiturahman dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

    “Mudah-mudahan Al Qur’an ini dapat digunakan sebaik-baiknya oleh jemaah Masjid Baiturahman dalam meningkatkan ibadah terlebih mendekati bulan suci Ramadan,” kata Kapolres.

    Ketua DKM Masjid Baiturahman Ridwan mengucapkan terima kasih kepada Kapolres Serang atas bantuan Al-Quran yang telah diberikan dan dipergunakan sebaik-baiknya.

    “Mewakili jemaah Masjid Baiturahman, kami menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan yang diberikan bapak dan Insya Allah bantuan ini akan dipergunakan sebaik-baik. Kami berdo’a, semoga amal ibadah ini dapat menjadi ladang pahala bagi kita semua,” tutur Ridwan. (MUF)

  • Gonzales Bakar Al Qur’an di Mesjid Baiturahman Cikeusal, Polisi : Pelaku Idap ODGJ

    Gonzales Bakar Al Qur’an di Mesjid Baiturahman Cikeusal, Polisi : Pelaku Idap ODGJ

    SERANG, BANPOS – Personil gabungan Polsek Cikeusal dan Polres Serang mengamankan Yahya alias Gonzales (34) warga Kampung Gagaden, Desa Tambiluk, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang. Pria pengidap Orang Dengan Gangguan Jiwa ini ditangkap membakar mushaf Al Quran di Mesjid Baiturahman Kampung Pabuaran, Desa Sukaratu, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Rabu (10/3/2021).

    Kapolres Serang AKBP Mariyono mengatakan oelaku Yayhya alias Gozales ini sudah 3 kali melakukan pembakaran Al Quran serta coret coret di dinding mesjid di wilayah Kecamatan Petir, Kabupaten Serang. Terakhir pelaku melakukan aksi yang sama pada 26 Oktober 2020.

    “Pelaku sudah 3 kali melakukan aksi yang sama di wilayah Kecamatan Petir, terakhir pada 26 Oktober lalu. Pada saat itu, kita lakukan pemeriksaan terhadap pelaku dan selanjutnya dilakukan observasi di RSUD dr Drajat Prawiranegara di Kota Serang,” terang Kapolres didampingi Kasatreskrim AKP David Adhi Kusuma dan Kapolsek Cikeusal AKP Agus Buchori Jafar.

    Terkait proses hukum dengan pelaku Yahya alias Gonzales, Kapolres menegaskan tetap dilakukan pemeriksaan dan penyidikan terhadap pelaku. Mariyono juga mengatakan pihaknya juga melakukan koordinasi kembalivdengan pihak RSUD dr Drajat Prawiranegara untuk mendapatkan hasil observasi untuk mengetahui kondisi kejiwaan pelaku.

    “Tetap dilakukan penyidikan dan kami akan kordinasi lagi dengan pihak RSUD untuk mengetahui hasil observasi kondisi kejiwaan yang bersangkutan,” tandasnya.

    Kapolres juga menjelaskan dari informasi yang didapat dari Ketua MUI Kecamatan Cikeusal, yang bersangkutan juga sudah melakukan aksi coret-coret mesjid dan merusak kotak amal sebanyak 4 kali.

    “Oleh Ketua MUI dan tokoh masyarakat, kejadian-kejadian itu tidak disebarkan ataupun dilaporkan karena tidak ingin terjadi kegaduhan namun masyarakat tetap mencari pelakunya,” kata Kapolres yang juga didampingi Ketua MUI Cikeusal H Jalil.

    Dalam kesempatan itu, Kapolres mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Serang, khususnya masyarakat Kecamatan Cikeusal agar tak terpancing dengan aksi pembakaran Al Quran yang dilakukan orang pengidap ODGJ maupun isu-isu yang dihembuskan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Kapolres menekankan masyarakat untuk bersama-sama menjaga suasana kamtibmas yang aman dan nyaman.

    “Kami mengimbau kepada masyarakat tidak terprovokosi dengan kejadian yang dilakukan oleh pelaku pengidap ODGJ. Mari kita bersama-sama tetap menjaga suasana kamtibmas yang aman dan nyaman,” imbau Kapolres. (MUF)

  • Mahasiswa Sebut Tatu-Pandji Anti Kritik

    Mahasiswa Sebut Tatu-Pandji Anti Kritik

    SERANG, BANPOS – Kelompok mahasiswa Serang Barat Plus mengingatkan Pekerjaan Rumah (PR) Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah dan Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa untuk tidak terlena dengan euforia kemenangannya. Mereka menagih segudang PR yang belum terselesaikan di masa periode pertamanya, dan mereka menuntut agar Tatu-Pandji menyelesaikan PR tersebut pada periode kedua ini.

    Mereka menyebut Tatu-Pandji anti kritik, karena sepanjang mereka menyampaikan aspirasi, tak ada satupun yang menemui baik Bupati, Wakil Bupati maupun DPRD Kabupaten Serang. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Serang barat plus diantaranya yaitu Ikatan Mahasiswa Bojonegara Pulo Ampel (IKMBP), Ikatan Mahasiswa Kramatwatu (IMK), Himpunan Mahasiswa Waringinkurung (HIMAWAR) dan Himpunan Mahasiswa Gunung Sari (HIMAGU).

    Ketua Umum Pengurus Pusat IKMBP, Ari Dailami, menjelaskan bahwa kelompok Serang Barat Plus adalah sarat dalam mewujudkan Kabupaten Serang Maju yang diinginkan Pemerintah Kabupaten hari ini. Menurutnya, mahasiswa perlu menyikapi persoalan yang terjadi tentang kebijakan-kebijakan yang tidak pro rakyat.

    “Tidak ada yang menemui sama sekali, baik Bupati, wakil sampai DPRD. Tatu-Pandji anti kritik, kami yang terdiri dari organisasi mahasiswa Kecamatan yang berada di Serang Barat, menggabung diri dalam forum atatu aliansi Kelompok Serang Barat Plus, yang mana sebagai kontrol sosial di masyarakat,” ujarnya, kemarin.

    Melihat kondisi Kabupaten Serang saat ini, ia menilai bahwa mahasiswa yang bergerak adalah atas dasar solidaritas sebagai organisasi gerakan kontrol sosial yang peduli atas ketidakadilan. Mereka menyatukan tekad dan memantapkan hati untuk melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Pendopo Bupati Serang.

    “Kami ingin berkolaborasi bersama Pemkab Serang seperti daerah-daerah lain yang sudah terlebih dahulu dan dinilai maju,” katanya.

    Ari menegaskan, aksi tersebut adalah awal mula gerakan Kelompok Serang Barat Plus yang nantinya kedepan akan menghiasi Pemkab Serang sebagai pengingat janji-janji kampanye Tatu-Pandji dan PR yang belum direalisasikan.

    “Serta yang paling penting adalah kami sangat menginginkan kolaborasi bersama Pemkab, komunitas, LSM, Organisasi Masyarakat dan kepemudaan untuk mencari solusi dari setiap permasalahan menuju kemajuan dan kesejahteraan Kabupaten Serang” tandasnya.

    Ketua Umum IMK, M. Iqbal El Betan, aksi itu dilakukan guna mengawal serta memberi dukungan terhadap Bupati dan Wakil Bupati Serang untuk merealisasikan janji-janji kampanyenya. Karena pada kepemimpinan periode yang lalu, ia menyebut Pemkab Serang masih gagal dalam menyejahterakan masyarakat serang, khusunya Serang Barat.

    “Apabila berbicara mengenai Serang Barat, maka masih jauh dari kata sejahtera,” ucapnya.

    Menurutnya, di wilayah Serang Barat, seluruh sektor lengkap, mulai dari pariwisata, ekonomi, industri dan lain lain. Seharusnya, Pemkab Serang bisa memanfaatkannya dan menjadikan Kabupaten Serang sebagai Kabupaten yang menjadikan masyarakatnya sejahtera.

    “Tetapi pada faktanya kita lihat banyak sekali permasalahan-permasalahan yang bahkan hingga saat ini belum bisa tertangani oleh Pemkab Serang, salah satunya Puspemkab,” ujarnya.

    Ketua Umum HIMAWAR, Kirom, mengatakan bahwa dalam momentum 11 hari kerja Bupati Serang dan Wakil Bupati Serang banyak PR yang harus direalisasikan dan ditegakan dalam proses penyelenggaraan pemerintah. Khususnya di Kecamatan Waringinkurung, ia mengungkapkan masih banyak persoalan yang sampai saat ini belum bisa dipecahkan dan didiskusikan secara solutif. Contohnya, pertambangan yang masif dan sampah tidak diakomodir, sehingga berdampak kepada kegelisahan masyarakat.

    “Ini menjadi catatan untuk dijadikan Rencana Kinerja dalam satu periode ke depan,” sarannya.
    Senada disampaikan Ketua Umum HIMAGU, Suba’i. Ia menegaskan bahwa aksi yang digelar bertepatan dengan hari perempuan sedunia ini bertujuan menyampaikan aspirasi kepada Bupati terpilih periode 2021-2026.

    “Kami menyampaikan aspirasi dengan beberapa permasalahan yang ada khususnya di daerah serang barat, mulai dari bentuk pembangunan, kesehatan, ekonomi, dan lain sebagainya, yang memang perlu diperhatikan oleh Bupati dan wakil Bupati terpilih dalam lima tahun kedepan,” jelasnya.

    Suba’i berharap di masa periodesasi kedua ini, ada pembangunan yang merata yang sudah seharusnya didapatkan oleh masyarakat. Dengan aksi demonstrasi hari itu, ia sekaligus menagih bukti dan tidak peduli dengan janji.

    “Kami sangat berharap, masyarakat serang barat dapat keadilan yang seharusnya kami didapatkan, sesuai apa yang jadi perbincangan pada masa pencalonan, dengan kata memberi bukti bukan janji,” tegasnya.

    Koordinator lapangan (korlap) dalam aksi tersebut, Naufal Rohman, menyebutkan beberapa tuntutan yang disampaikan. Dalam kesempatan tersebut, pihaknya meminta Pemkab Serang menindak tegas galian C yang ilegal di Waringinkurung dan Bojonegara Pulo Ampel.

    “Banyaknya jalanan rusak dan jalan-jalan yang belum dibeton juga menjadi tuntutan kami. Kurangnya APD lengkap di Puskesmas Waringinkurung, kemudian di Gunungsari belum adanya sektor keamanan,” ujarnya.

    secara rinci, terdapat 47 tuntutan dari Kelompok Serang Barat Plus, diantaranya tindak tegas perusahaan-perusahaan yang tidak melakukan Reklamasi Pasca Tambang bagi Perusahaan tambang yang telah selesai beroperasi. Tutup galian C yang ilegal, sidak pelanggar perusahaan ilegal, mengintrusikan Perusahaan-perusahaan tambang untuk membuat gorong-gorong.

    “Tindak tegas perusahaan yang membuang limbah dan mencemari lingkungan, tindak tegas perusahaan-perusahaan yang tidak memiliki izin, Amdal dan ilegal. Pengalokasian kendaraan besar yang melebihi kapasitas, adakan lampu penerangan jalan di seluruh Jalan Kabupaten Serang dengan merata dan menyeluruh,” katanya.

    Mereka juga menuntut Pemkab Serang untuk menyediakan Fly Over, merealisasikan 40,3 kilometer jalan mantap, menyediakan halte, menyediakan bahu jalan, revitalisasi jalan, serta menyediakan gorong-gorong. Melakukan perawatan jalan satu bulan sekali, menyediakan gedung pemuda dan Mahasiswa di setiap kecamatan.

    “Realisasikan subsidi APBN 20 persen, menyediakan perpustakaan di setiap kecamatan. Percepat Vaksinisasi untuk pelajar, agar cepat kembali tatap muka dan menyejahterakan guru honorer,” tuturnya.

    kemudian, Pemkab Serang dituntut menyediakan fasilitas kesehataan disetiap Puskesmas di Serang bagian barat, menurunkan angka kematian ibu dan anak, menurunkan kasus DBD. Meningkatkan proporsi keluarga hidup sehat dan bersih, meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

    “Menurunkan Prevelensi kurang Gizi pada ibu dan balita, meningkatkan pelayanan keperserataan JPKM miskin. Transparansi berita tentang Covid-19, berikan fasilitas yang memadai untuk tenaga medis dan dokter dalam menangani pasien Covid-19,” tegasnya.

    Naufal juga menyampaikan bahwa para mahasiswa meminta agar Tatu-Pandji dapat memaksimalkan gugus tugas di setiap kecamatan. Meningkatkan pemberdayaaan terhadap pelaku UMKM disetiap kecamatan, sosialisasikan 3M dan 3T untuk berkunjung di tempat wisata.

    “Sediakan TPS dan TPA. Realisasikan Pembuatan SPA, lakukan sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan sampah, bentuk Bank-Bank sampah di sekolah dan lingkungan masyarakat,” terangnya.

    Selain itu, mereka juga menuntut agar Pemkab Serang dapat membuka lapangan pekerjaan, merealisasikan pembuatan BLK di setiap kecamatan dan tingkatkan pengawasan TKA yang masuk di Kabupaten Serang. Kemudian, tunaikan Hak pesangon karyawan yang di PHK dari perusahaan, reformasi peraturan, serta merealisasikan Kapolsek dan sektor keamanan lainnya di Kecamatan Gunungsari kususnya dan Semua kecamatan pada umumnya.

    “Hapus KKN, upaya pembentukan Tim transisi harus di isi oleh Akademisi, Ahli dalam bidangnya dan ada utusan 20 persen dari kaum Millenial. Transparansi anggaran Covid-19, dalam 100 hari kerja, Tatu-Panji harus Mempresentasikan ulang konsep, mekanisme dan realisasi janji-janji kampanye, terakhir buka ruang diskusi Pemuda dan Mahasiswa,” tandasnya. (MUF)

  • Menag Pastikan Persiapan Haji 2021 Tetap Berjalan

    Menag Pastikan Persiapan Haji 2021 Tetap Berjalan

    JAKARTA, BANPOS – Pemerintah belum mendapatkan informasi resmi dari Pemerintah Arab Saudi terkait kepastian penyelenggaraan ibadah haji 1442 H/2021 M. Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas memastikan, pihaknya terus melakukan persiapan penyelenggaraan ibadah haji. Penyiapan dokumen jemaah tetap dilakukan bertahap, pembahasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) juga mulai dilakukan dengan Komisi VIII DPR.

    Sedangkan tim manajemen krisis yang dibentuk Menag pada akhir Desember 2020 juga terus bekerja mempersiapkan beragam skenario. Demikian juga koordinasi dengan pihak Saudi, terus dilakukan melalui Konsul Haji KJRI Jeddah.

    “Kepastian, kita tunggu info resmi dari Saudi. Sampai hari ini, belum ada info resmi terkait kepastian penyelenggaraan ibadah haji,” kata Menag di Jakarta, Selasa (9/3).

    Disinggung tentang kabar bahwa Kementerian Kesehatan Saudi mensyaratkan vaksin bagi jemaah haji, Menag mengaku, mendengar berita tersebut.

    Namun, Ia belum tahu apakah info tersebut bersifat internal Saudi atau juga untuk negara lain. Berita yang beredar itu juga tidak bisa dijadikan dasar karena belum ada surat atau pemberitahuan resmi dari Saudi.

    “Dalam berita itu tidak ada penegasan syarat vaksin itu apakah untuk persiapan internal Saudi, ataukah juga merupakan pesan buat negara pengirim jemaah lainnya. Tidak ada keterangan tentang itu,” tegas Menag.

    Senada dikatakan Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali. Menurutnya, pernyataan Menteri Kesehatan, Saudi bukan kepada jemaah haji, tapi terkait petugas medis internal Kemenkes Saudi yang akan berpartisipasi pada musim haji tahun 2021.

    “Saya sudah koordinasi dengan pihak Kemenkes Saudi dan Jubir Kemenhaj bahwa untuk petugas haji dari luar Saudi dan jemaah haji luar Saudi belum ada pernyataan terkait vaksin ataupun yang lainnya,” tandasnya. (DIR/AZM/RMID)

  • Pria Beristri di Jawilan Cabuli Tiga Anak Tetangganya

    Pria Beristri di Jawilan Cabuli Tiga Anak Tetangganya

    JAWILAN, BANPOS – Tak kuat menahan nafsu birahi, seorang karyawan swasta warga di Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, tega mencabuli tetangganya yang masih dibawah umur. Bejadnya yang menjadi korban adalah perempuan kakak beradik berusia 13, 15 dan 17 tahun. Kasus pencabulan yang dilakukan Sartono (40) dilakukan sejak tahun 2015 hingga 2020.

    Kasatreskrim Polres Seran AKP David Adhi Kusuma membenarkan jika pihaknya berhasil mengamankan seorang pelaku tindak pidana pencabulan, terhadap anak di bawah umur.

    “Tersangka kita amankan di rumahnya di wilayah Jawilan pada Kamis (4/3) kemarin,” katanya kepada awak media, Selasa (9/3/2021).

    Menurut David, kasus pencabulan terhadap tiga perempuan dibawah umur itu merupakan hasil laporan dengan Laporan Polisi Nomor : LP.B / 106 / III / 2021 / Banten / Res.Serang, tangal 03 Maret 2021, oleh orangtua korban.

    “Setelah dilakukan penyelidikan, dan pemeriksaan korban serta saksi, Tim Unit PPA langsung bergerak mengejar dan mengamankan pelaku di rumahnya,” ujarnya didampingi Kanit PPA Ipda Lambasa Nababan.

    David menjelaskan berdasarkan keterangan yang diperoleh pelaku telah melakukan pencabulan sebanyak 6 kali terhadap ketiganya, dengan waktu dan korban yang berbeda sejak tahun 2015 lalu.

    “Di tahun 2015 dua kali melakukan pencabulan, 2017 dua kali, dan terakhir 2020,” jelasnya.

    David mengungkapkan korban merupakan kakak beradik yang tinggal di satu rumah yang berdekatan dengan rumah tersangka. Peristiwa pencabulan itu dilakukan pada malam hari, saat kedua orangtuanya tengah bekerja.

    “Korban merupakan kakak beradik, saat ibu dan ayah korban sedang bekerja di shift yang bersamaan dan rumah dalam keadaan kosong, pelaku masuk kedalam rumah korban,” ungkapnya.

    David menegaskan pelaku asal Pemalang yang tinggal bertetangga mengetahui kondisi sehari-hari keluarga korban. Kesempatan itu yang diambil oleh pelaku untuk melancarkan aksinya disaat orang tua korban bekerja.

    “Modus pelaku yaitu dengan menarik tangan korban dengan paksa lalu dicabuli. Ada juga dengan cara mengiming-imingi uang,” tegasnya.

    David mengungkapkan atas perbuatan pria beristri dan memiliki 3 anak itu, akan dikenakan Pasal 81 (1)(2) Jo Pasal 82 (1) UU RI No. 17 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas UU No. 23 Th 2002 Tentang Perlindungan Anak. (MUF)