Kategori: PERISTIWA

  • Soal Geng Motor, Wagub Apresiasi Polda dan Minta Orangtua Tingkatkan Pengawasan

    Soal Geng Motor, Wagub Apresiasi Polda dan Minta Orangtua Tingkatkan Pengawasan

    SERANG, BANPOS – Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy mengapresiasi langkah cepat Polda Banten dalam mengamankan sejumlah anggota geng motor yang meresahkan masyarakat beberapa waktu lalu di Kota Serang.

    Pasca viralnya sebuah video di media sosial yang memperlihatkan puluhan remaja bermotor, tengah memegang senjata tajam dipusat Kota Serang. Aparat kepolisian langsung bergerak cepat mengamankan sejumlah pelaku yang rata-rata masih remaja, lengkap dengan senjata tajam sebagai barang bukti.

    Andika mengungkapkan langkah aparat kepolisian sudah tepat, lantaran keberadaan geng motor dapat memgancam dan meresahkan masyarakat.

    “Karena itu (geng motor) mengganggu kamtibmas di wilayah provinsi Banten, apa yang menjadi ancaman keamanan didaerah kita harus segera diantisipasi,” ujar Andika

    Lebih lanjut, Andika mengungkapkan tidak sedikit anggota geng motor tersebut yang masih diremaja, oleh karenanya pengawasan orangtua harus ditingkatkan terlebih dimasa pandemi Covid-19, yang mengharuskan siswa belajar secara daring.

    “Saya berharap orangtua bisa memberikan fokus pengawasan yang ketat,” pungkasnya.

    Sementara itu, Kabid Humas Polda Banten Kombes Edy Sumardi mengatakan, puluhan pemuda yang viral karena mengacungkan senjata tajam berupa celurit dan samurai itu merupakan geng motor bernama ‘All Star Serang Timur’.

    “Para terduga yang diamankan masih diperiksa oleh polisi dan didalami keterangannya,” pungkasnya. (AZM)

  • Tingkatkan Pelayanan, Astra Tol Tamer Lebarkan Jembatan Ciujung

    Tingkatkan Pelayanan, Astra Tol Tamer Lebarkan Jembatan Ciujung

    TANGERANG, BANPOS – Guna meningkatkan pelayanan dan kualitas Tol Tangerang-Merak, ASTRA Tol Tangerang-Merak melakukan groundbreaking pekerjaan rekonstruksi pelebaran Jembatan Ciujung yang berada di KM 57 Jalan Tol Tangerang-merak. Kegiatan ini dilakukan langsung oleh manajemen ASTRA Tol Tangerang-Merak didampingi oleh kontraktor pelaksana project, pada Senin (8/3/2021).

    Pekerjaan ini sudah dimulai sejak 12 Januari 2021 dan ditargetkan akan selesai pada Januari 2022. Sama dengan yang ada saat ini, metode pelebaran jembatan ini akan menggunakan girder baja untuk jembatan jalur arah Jakarta, sedangkan untuk pelebaran jembatan arah Merak akan menggunakan girder beton.

    Teknologi pengeboran yang akan dilaksanakan menggunakan pengeboran dengan diameter 2 meter yang sangat jarang di Indonesia. Teknik ini dapat mempercepat waktu pelaksanaan proyek lebih dari 1 bulan dibandingkan pengeboran biasa yang pada umumnya maksimal 1,8 meter saja.

    Pelebaran jembatan ini juga merupakan bagian dari proyek penambahan Lajur Ke-3 segmen Cikande sampai Serang Timur tahap pertama yang dimulai dari KM 56+700 s.d 57+150. “Rencananya pelebaran lajur 3 ini akan terus berlanjut hingga Serang Timur, dan nantinya akan berlanjut hingga Cilegon Timur yang ditargetkan akan dilakukan hingga 2034,” kata Direktur teknik dan Operasi, Rinaldi.

    Penambahan lajur yang dilakukan ASTRA Tol Tangerang-Merak ini juga merupakan salah satu upaya untuk mengantisipasi terjadinya kepadatan lalu lintas jalan tol, mengingat pertumbuhan lalu lintas di Tol Tangerang-Merak. “Meskipun saat ini masih dalam kondisi pandemi, namun ke depan memang traffic semakin tinggi, jadi kita berupaya sebelum terjadi kepadatan kita sudah lebarkan terlebih dahulu, supaya masyarakat semakin nyaman,” katanya.

    Rinaldi juga berharap, dengan adanya pelebaran jalur ini mampu mendongkrak pengembangan wilayah Banten, khususnya di sekitar tol Tangerang-Merak.
    Dalam pelaksanaan project ASTRA Infra Toll road Tangerang-Merak selalu menekankan pekerjaan konstruksi dengan pemenuhan aspek Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L) salah satunya protokol kesehatan Covid-19.

    Selain itu, untuk memastikan kenyamanan, keselamatan dan kemanan pengguna jalan, selama pekerjaan berlangsung dua jalur utama tetap bisa dilewati secara normal, kami juga memastikan ketersediaan dan kelengkapan perambuan dan juga flag man untuk mengatur lalu lintas, khususnya di wilayah proyek pelebaran jalan. (AZM)

  • Personil Bhabinkamtibmas dan Babinsa Cikande Masuk Kampung Bagikan Masker

    Personil Bhabinkamtibmas dan Babinsa Cikande Masuk Kampung Bagikan Masker

    CIKANDE, BANPOS – Personil Polsek Cikande membagi-bagikan masker di sejumlah perkampungan di wilayah Kecamatan Cikande sebagai upaya memperketat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dimasa pandemi Covid-19 di wilayah itu.

    “Seperti yang kita ketahui, setiap hari masyarakat yang terpapar terus bertambah. Sehingga, kami akan secara terus-menerus melakukan upaya menekan penyebaran virus. Tidak ada istilah berhenti, sampai pandemi ini berakhir,” kata Kapolsek Cikande, Kompol Salahuddin kepada awak media , Senin (8/3/2021).

    Kapolsek mengatakan bagi-bagi masker dilakukan karena penggunaan masker merupakan salah satu protokol kesehatan yang wajib dilakukan masyarakat dalam mencegah penyebaran pandemi Covid-19. Dalam kegiatan pemberian masker ini, pihaknya dibantu personil Koramil Cikande.

    “Kami bagikan masker dan menyosialisasikan protokol kesehatan sesuai imbauan pemerintah kepada masyarakat agar terhindar dari virus corona,” katanya.

    Kapolsek mengaku akan terus melakukan sosialisi pencegahan Covid-19 di ruang publik agar masyarakat paham betapa pentingnya menjaga diri dan keluarga dari wabah virus yang mematikan ini. Selain melakukan sosialisasi, pihaknya akan rutin menggelar Operasi Yustisi Prokes.

    “Selain melakukan kampanye di ruang publik, kami juga akan rutin menggelar operasi yustisi prokes setiap hari. Operasi yustisi tersebut dilakukan bersama unsur muspika,” kata mantan Kapolsek KP Merak.

    Dalam kesempatan itu, Kapolsek juga mengimbau masyarakat untuk turut serta mensukseskan program vaksinasi Covid-19 yang digaungkan pemerintah dengan turut serta melaksanakan vaksinasi. Ditegaskan Salahuddin, masyarakat tidak perlu khawatir dengan vaksin sinovac karena sudah melalui uji medis maupun MUI.

    “Program vaksinasi merupakan upaya pemerintah dalam upaya memutus penyebaran Covid 19. Saya mengimbau kepada masyarakat tidak perlu ragu. Dari berbagai pendekatan, baik dari aspek ilmiah, klinis, medis dan agama, vaksin ini telah melalui proses hingga aman dan halal untuk digunakan,” tegasnya.

    Kapolsek juga mengimbau agar masyarakat tetap melaksanakan prokes secara ketat, sesudah vaksin diberikan, sebab vaksin tidak menjamin orang akan imun terhadap serangan penyakit.

    “Saya minta usai menjalani vaksinasi, kita terus menjaga prokes secara ketat sehingga bisa memutus rantai penularan Covid 19 sesuai harapan kita semua,” ujarnya. (AZM)

  • Dampak Wabah Covid, SRMC Banten Bagikan Makanan dan Vitamin Gratis 3 bulan

    Dampak Wabah Covid, SRMC Banten Bagikan Makanan dan Vitamin Gratis 3 bulan

    SINDANGJAYA, BANPOS – Puluhan kaum muda yang tergabung dalam Solidaritas Rakyat Melawan Corona (SRMC), yang terdiri dari DPD Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Banten, Persatuan Nasional Aktivis (PENA) 98, dan Forum Aksi Mahasiswa (FAM) Tangerang, membagikan 500 porsi makan pagi gratis, masker, dan vitamin, di Desa Sindang Panon, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, Senin (8/3/2021).

    Pembagian makan pagi gratis, masker, dan vitamin selama 3 bulan penuh ini merupakan bentuk kepedulian atas kondisi masyarakat yang mengalami kesulitan di tengah pandemi. Agenda itu juga sebagai bentuk ajakan kepada masyarakat untuk saling tolong menolong dan membudayakan gotong royong antar-sesama.

    Menurut Ketua DPD Pospera Banten Akhmad Yuslijar, benteng pertahanan rakyat dalam menghadapi pandemi adalah rasa kebersamaan dan saling tolong menolong satu sama lain. Rakyat bantu rakyat, sangat diperlukan untuk menjadi budaya. Karena dampak pandemi bagi masyarakat sangat terasa, terutama di kalangan masyarakat kelas menengah ke bawah.

    “Pembagian makan gratis, masker, dan vitamin ini bentuk ajakan kepada rakyat untuk meningkatkan spirit solidaritas. Karena hanya dengan solidaritas dan gotong royong, hidup kita jadi ringan,” tutur aktivis 98 yang biasa disapa Yos ini.

    Yos juga menambahkan, kegiatan saling membantu ini juga diharapkan mampu menularkan hal positif bagi masyarakat luas. “Yang mampu harus membantu yang lemah,” tambahnya.

    Menurut Rahmat Sanjaya, Koordinator Dapur Umum Gotong Royong SMRC, pembagian makan pagi gratis, masker dan vitamin, dilakukan setiap hari selama tiga bulan. Untuk juru masak, pihaknya merangkul ibu-ibu warga di Sindang Panon yang biasa masak di setiap hajatan.

    “Jadi rasa masakannya teruji. Kami akan memberikan yang terbaik buat rakyat, bukan masakan kaleng-kaleng,” kata Rahmat.
    Respons warga Sindang Panon atas agenda tersebut, imbuh Rahmat, sangat merespons baik. Bahkan tidak sedikit warga yang ikut membantu pelaksanaan secara teknis.

    “Jadi rakyat bantu rakyat bukan cuma slogan. Agenda ini benar-benar dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat,” kata Rahmat.(ENK)

  • Legislator DPR RI Asal Banten Tolak Moeldoko, Nuraeni : Ini Agenda Settingan Pemerintah

    Legislator DPR RI Asal Banten Tolak Moeldoko, Nuraeni : Ini Agenda Settingan Pemerintah

    SERANG, BANPOS – Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat yang menetapkan Kepala Kantor Staf Kepresidenan(KSP) Moeldoko sehagai Ketua Umum DPP, pada Jumat pekan lalu (5/3/2021) pekan lalu di salah satu hotel berbintang di Deli Serdang, Sumatera Utara merupakan kegiatan ilegal, inkonstitusional dan pelanggaran hukum, serta tidak sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai.

    Anggota DPR RI dari Daerah Pemilahan Banten II, Nuraeni, Minggu (7/3/2021) mengungkapkan, pelaksanaan KLB Demokrat merupakan kegiatan pelanggaran hukum. Dan meminta semua pihak untuk mentaati perutaran perundang-undangan yang ada.

    “Berdasarkan Pasal 83 ayat (1) AD/ART Partai Demokrat disebutkan bahwa Dewan Pimpinan Pusat (DPP) sebagai penyelenggara Kongres atau KLB. Selanjutnya, ayat (2) mengatur bahwa KLB dapat diadakan atas permintaan; Majelis Tinggi partai atau sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan 1/2 dari jumlah Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan disetujui Majelis Tinggi Partai,” kata Nuraeni

    Politisi Demokrat yang pernah duduk sebagai Ketua DPRD Kota Serang dan Wakil Ketua DPRD Banten ini juga menjelaskan, bahwa pelaksanaan KLB Deli Serdang tersebut tidak mewakili apa yang disayaratkan dalam penyelanggaran kegiatan dimaksud.

    “Partai Demokrat memiliki 34 DPD di semua provinsi di Indonesia. Sedangkan DPC merupakan pengurus tingkat kabupaten dan kota yang berjumlah 514 dan tersebar di seluruh Indonesia. Saat kegiatan KLB di Deli Serdang, tidak satu pun pemilik suara sah yang hadir. Sehingga, orang-orang yang hadir di KLB tidak bisa digunakan sebagai suara pemilih dan tidak memenuhi syarat sesuai AD/ART,” paparnya.

    Dengan demikian lanjut Nuraeni, kongres yang sah dan konstitusional adalah DPP Partai Demokrat hasil Kongres V pada 15 Maret tahun 2020 yang mengukuhkan Agus Harumukti Yudhono (AHY) sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat.

    “Kami solid di bawah kepemimpinan Mas AHY. Kami tegak lurus dengan Mas AHY,” ujarnya tegas.

    Ditambah lagi, kepengurusan DPP Partai Demokrat dan AD/ART Partai Demokrat hasil Kongres V Partai Demokrat telah disahkan Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia. Secara tegas dan terang benderang, bahwa KLB di Deli Serdang adalah cacat hukum, sehingga batal demi hukum dan tidak bisa diakui dan disahkan.

    “Kegiatan KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara merupakan Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat atau GPK-PD terhadap kepemimpinan yang sah. KLB Deli Serdang itu KLB abal-abal,” kata Nurarni yang juga pengurus DPP Partai Demokrat.

    Oleh karena itu, pihaknya mengajak kader Partai Demokrat seluruh Indonesia untuk tetap solid mendukung DPP Partai Demokrat yang sah dan konstitusional.

    “Trend Partai Demokrat saat ini terus meningkat, sehingga ada pihak-pihak yang tidak suka dan ada pihak-pihak yang ingin menggunakan Partai Demokrat untuk kepentingannya. Sekali lagi, kami tegaskan bahwa Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Mas AHY tetap setia dan tetap solid, bahkan makin solid. Mari kita selamatkan Demokrat, selamatkan demokrasi,” kata politisi yang sering dijuluki ‘wadon Banten’ ini.

    Dalam kesempatan ini, Nuraeni mengingatkan kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Hukum dan HAM RI untuk tidak terlalu gegabah dalam mengambil keputusan. Jangan sampai KLB Partai Demokrat di Deli Serdang dilegalkan.

    Ia juga meminta jangan ada spekulasi bahwa yang terjadi adalah persoalan internal Partai Demokrat. “Ini merupakan suatu kejahatan demokrasi yang bersifat terstruktur, sistematis, dan masif. Ini juga merupakan pengkebirian demokrasi yang ditunggangi pihak luar kader Partai Demokrat. Jika ini dibiarkan serta di-amin-kan pemerintah akan menjadi preseden buruk terhadap menurunnya keadilan dan demokrasi tanah air,” terang Nuraeni.

    “Dan apabila pemerintah melegalkan hasil KLB Partai Demokrat Deli Serdang berarti ini merupakan agenda setting yang dilakukan pemerintah,” pungkasnya. (RUS)

  • Soal Kasus Meninggalnya Mahasiswa, Alumni Kecam Ketidakpedulian Rektor Untirta

    Soal Kasus Meninggalnya Mahasiswa, Alumni Kecam Ketidakpedulian Rektor Untirta

    SERANG, BANPOS- Ikatan Keluarga Alumni Untirta (IKA Untirta) mengecam sikap Rektor Untirta yang dinilai tidak peduli terhadap meninggalnya salah satu mahasiswa Untirta, Fadli Abdi Sudrajat. Hal itu lantaran hingga hampir seminggu pasca-meninggalnya Fadli, rektor sama sekali tidak bertakziah ke kediaman almarhum.

    Ketua Umun IKA Untirta, Asep Abdullah Busro, mengatakan bahwa pihaknya turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya Fadli, usai mengikuti pendidikan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Untirta. Penyampaian duka cita secara langsung disampaikan pada saat melakukan takziah ke kediaman Fadli.

    “Kami melakukan takziah, memberikan santunan serta menyampaikan rasa prihatin dan rasa duka cita mendalam kepada orang tua dari Fadli Abdi Sudrajat yaitu Mahasiswa Untirta yang meninggal dunia pasca mengikuti kegiatan diklat salah satu organisasi ekstrakurikuler kemahasiswaan Untirta,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima BANPOS, Minggu (7/3).

    Asep menuturkan bahwa pihaknya mengecam sikap rektor Untirta, Fatah Sulaiman, yang dinilai tidak peduli dengan peristiwa itu. Sebab terhitung sejak meninggalnya Fadli, rektor tak kunjung melakukan takziah.

    “IKA Untirta mengecam keras sikap ketidakpedulian Rektor Untirta yang sampai dengan 4 hari pasca-meninggalnya Almarhum Fadli, Prof. Fatah Sulaiman selaku Rektor Untirta belum juga datang takziah berkunjung ke rumah orang tua almarhum Fadli, untuk menyampaikan rasa bela sungkawanya,” tuturnya.

    Asep pun mengaku sangat kecewa dan menyayangkan sikap Rektor tersebut. Karena seharusnya, Rektor Untirta sebagai pemimpin di Untirta yang juga menyandang gelar akademik tertinggi sebagai Profesor atau Guru Besar, dapat memiliki rasa peduli, kemanusiaan dan empati yang tinggi terhadap peristiwa meninggalnya mahasiswa Untirta.

    “Meninggalnya Almarhum Fadli menjadi preseden negatif dan merusak citra positif Untirta, serta membuktikan buruknya kualitas pembinaan kampus Untirta dibawah kepemimpinan Rektor Untirta saat ini, dalam menjaga keselamatan jiwa para mahasiswanya,” tegas Asep.

    Oleh karena itu, selaku Ketua IKA Untirta dirinya mengimbau kepada Rektor Untirta beserta jajarannya, agar tidak hanya mengurusi permasalahan rutinitas akademik dan infrastruktur gedung Kampus saja. Namun diharapkan juga memprioritaskan pembinaan intelektual mahasiswa dan upaya menjaga keselamatan jiwa para mahasiswanya.

    “Karena nyawa satu orang mahasiswa lebih berharga daripada infrastruktur gedung kampus Untirta yang hanya benda mati,” ungkapnya.

    IKA Untirta berpandangan, peristiwa meninggalnya mahasiswa Untirta tersebut dapat dihindarkan apabila Rektor Untirta mampu melakukan pembinaan dan pengawasan yang baik, serta tegas dan konsisten dalam melarang kegiatan kampus yang bersifat interaksi fisik langsung pada masa pandemi Covid-19.

    Sebab, berdasarkan informasi yang ia dapat dari pihak panitia penyelenggara yang menyatakan bahwa mereka telah menyampaikan surat pemberitahuan mengenai pelaksanaan kegiatan Diklatsar tersebut, yang disampaikan kepada Pihak Rektor Untirta.

    “Namun pihak Rektor Untirta tidak melakukan pencegahan terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut. Apabila Rektor Untirta mencegah pelaksanaan kegiatan, tentu tidak akan ada mahasiswa Untirta yang meninggal,” jelasnya.

    Asep mengaku pihaknya sedang melakukan kajian mendalam atas validitas informasi tersebut, termasuk mendengar klarifikasi yang disampaikan oleh Rektor Untirta tentang peristiwa itu kepada IKA Untirta.

    Apabila fakta tersebut benar, ia menuturkan bahwa Rektor dapat diklasifikasikan melakukan tindak pidana dalam bentuk kelalaian, yang mengakibatkan meninggalnya mahasiswa Untirta.

    Apabila terdapat proses hukum pidana dan terbukti oleh pengadilan, maka akan berimplikasi pada pemberhentian Rektor Untirta sebagaimana diatur dalam Pasal 11 ayat (2) huruf C Permendikbud RI No.33 Tahun 2012.

    “Yang pada pokoknya menyatakan bahwa Rektor diberhentikan apabila dipidana berdasarkan Putusan Pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan perbuatan pidana yang diancam kurungan,” jelasnya.

    Pihaknya pun akan melakukan analisa hukum mengenai hal yang berkaitan dengan ada atau tidaknya tindak pidana, jenis tindak pidananya maupun apakah diperlukan untuk ditindaklanjuti langkah proses hukum dalam bentuk pelaporan hukum kepada pihak kepolisian atau tidak.

    “Hal tersebut bergantung pada hasil kajian hukum atas fakta hukum yang diperoleh serta itikad baik dan sikap kooperatif dari pihak Rektor Untirta beserta jajarannya terhadap langkah yang sedang dilakukan oleh IKA Untirta,” katanya.

    Ia menegaskan bahwa imbauan dan langkah-langkah kajian hukum yang dilakukan oleh IKA Untirta dalam peristiwa tersebut, semata-mata didasarkan rasa kemanusiaan serta rasa peduli dan kecintaan mereka terhadap almamater Untirta

    “Agar peristiwa meninggalnya mahasiswa Untirta tidak terulang kembali serta dapat memberikan rasa aman kepada para orang tua mahasiswa yang kuliah di Untirta,” tandasnya. (AZM)

  • 4 Orang Ditangkap Polisi, Identitas Pentolan Kelompok Pemuda Bersajam Terkuak

    4 Orang Ditangkap Polisi, Identitas Pentolan Kelompok Pemuda Bersajam Terkuak

    SERANG, BANPOS – Pihak Kepolisian berhasil mengidentifikasi dua ‘pentolan’ kelompok pemuda bersenjata tajam (Sajam) yang melakukan pemblokiran lampu merah Ciceri. Hal itu setelah dua pasang muda-mudi berhasil ditangkap di Ciruas.

    Demikian disampaikan oleh Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Edy Sumardi. Ia mengatakan bahwa pihaknya berhasil mengidentifikasi nama kelompok beserta pentolan dari kelompok tersebut.

    “Personel dari Polres Serang yang diperbantukan dalam penyelidikan viral teror sekelompok pemuda bersenjata tajam, berhasil mengidentifikasi nama kelompok maupun pentolan yang tertangkap layar ada dalam video tersebut,” ujarnya, Minggu (7/3).

    Menurutnya, identifikasi terhadap para pelaku dalam video teror tersebut terkuak setelah Tim Resmob dari Polres Serang mengamankan 2 pasangan muda-mudi pada Minggu dini hari. Edi menyebut bahwa kelompok bersenjata tajam yang ada dalam video diduga All Star Serang Timur. Sedangkan dua pentolan yang terekam dalam video yaitu ES dan RO.

    “Sudah diamankan 2 pasangan muda-mudi dan saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolsek Ciruas, Polres Serang. Dari keempat muda-mudi ini sudah didapat identitas kelompok maupun pentolannya,” terangnya

    Edi menjelaskan, dalam pemeriksaan yang dilakukan, keempat remaja ini mengakui sebagai teman dekat dari ES dan RO yang disebut sebagai orang yang berpengaruh di kelompok All Star Serang Timur. Para remaja ini pun menyebut bahwa kedua pentolan itu merupakan warga Kecamatan Ciruas dan kerap nongkrong di sebuah rumah makan.

    “Dari informasi ini, Tim Resmob masih melakukan pengejaran terhadap kedua pelaku. Mudah-mudahan keduanya dengan cepat bisa diamankan dan diketahui motif dari aksi teror dalam video itu,” tandasnya. (DZH)

  • Soal Video Pemuda Pamer Sajam, Ombudsman Minta Pelaku Segera Ditangkap

    Soal Video Pemuda Pamer Sajam, Ombudsman Minta Pelaku Segera Ditangkap

    SERANG, BANPOS – Beredarnya video sekelompok pemuda yang memamerkan senjata tajam (Sajam) di lampu merah Ciceri, Kota Serang, hingga memblokade jalan disoroti oleh Ombudsman Banten. Ombudsman mendorong agar aparat yang berwenang dapat menangkap pelaku dan meningkatkan pengamanan Kamtibmas.

    Kepala Ombudsman Banten, Dedy Irsan, mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh sekelompok pemuda itu telah menimbulkan keresahan di masyarakat. Sehingga, pihaknya pun mendorong kepada aparat Kepolisian untuk meningkatkan pengamanan dan patroli, khususnya di malam hari.

    “(Patroli dilakukan) dengan melibatkan TNI dan juga satpol PP, agar dapat menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif. Agar seluruh lapisan masyarakat dapat beraktifitas dengan tenang tanpa ada gangguan kamtibmas,” ujarnya dalam rilis yang diterima BANPOS, Minggu (7/3).

    Dedy pun menuturkan bahwa pihaknya mendukung upaya upaya yang dilakukan Polri serta stake holder lainnya seperti TNI dan Satpol PP, untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publiknya termasuk menciptakan kamtibmas yang kondusif.

    “Semoga para pelaku yang meresahkan masyarakat dapat segera ditangkap untuk ditindak sesuai aturan hukum yang berlaku atau dilakukan upaya pembinaan jika masih status pelajar atau dibawah umur,” katanya.

    Menurutnya, persoalan tersebut tidak hanya menjadi tanggung jawab pihak Kepolisian semata, tetapi peran guru di sekolah dalam mendidik dan mengajar anak-anak didiknya, menjadi perhatian yang sangat penting.

    “Serta orang tua juga bertanggungjawab untuk melakukan pengawasan dan bimbingan yang ketat kepada anak-anaknya, agar tidak sampai terjerumus melakukan tindakan pelanggaran dan kriminal yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain,” ucapnya.

    Kepada pihak Kepolisian dan Satgas Covid-19, Dedy meminta agar dapat melakukan pembubaran kerumunan-kerumunan yang terjadi di Banten.

    “Baik siang apalagi pada malam hari yang sudah melewati jam 20.00 WIB. Sehingga diharapkan dapat mempersempit ruang gerak untuk melalukan tindakan tindakan yang meresahkan masyarakat,” tandasnya.

    Sebelumnya diberitakan, selain video yang beredar, terdapat pula pesan berantai yang beredar di kalangan masyarakat dan juga mahasiswa, yang memberikan peringatan untuk tidak keluar dari rumah atau indekos di atas pukul 23.00 WIB. Sebab, telah terjadi pembacokan terhadap 9 orang yang diduga dilakukan oleh kelompok yang sama dalam video.

    “Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh. Mohon perhatian untuk yg domisil serang dan sekitaran kampus jika tidak ada kepentingan tolong jangan keluar di atas jam 11 yah. Mau itu cari makan atau ke angkringan. Malem tadi temen gua ada yg kena bacok. Baru tadi malem rame geng entah darimana. Tolong sekira nya ada yg pulang malam dari kampus atau kosan temen. Mending nginep yah, soalnya temen gua 9 orang kena. Sekedar informasi buat keselamatan kalian bagi yang belum tau,” tulis pesan berantai tersebut.

    Kasatreskrim Polres Serang Kota, AKP Mochamad Nandar, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan mengenai video yang beredar.

    “Iya sedang kami lidik dan antisipasi,” ujar Nandar saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Sabtu (6/3) malam.

    Sementara terkait dengan informasi adanya pembacokan yang diduga dilakukan oleh kelompok tersebut hingga menimbulkan 9 korban, Nandar mengaku tidak ada laporan mengenai hal itu.

    “Untuk sementara tidak ada laporan terkena bacok,” tandasnya. (DZH)

  • Puluhan Pemuda Pamer Sajam di Ciceri-Kota Serang, 9 Orang Kena Bacok?

    Puluhan Pemuda Pamer Sajam di Ciceri-Kota Serang, 9 Orang Kena Bacok?

    SERANG, BANPOS – Beredar video puluhan pemuda membawa berbagai senjata tajam memblokir perempatan lampu merah Ciceri. Informasi yang beredar, kejadian tersebut divideokan antara Jumat (5/3) atau Sabtu (6/3) dini hari.

    Selain itu, beredar pula pesan berantai di kalangan masyarakat dan juga mahasiswa, yang memberikan peringatan untuk tidak keluar dari rumah atau indekos di atas pukul 23.00 WIB. Sebab, disebutkan telah terjadi pembacokan terhadap 9 orang yang diduga dilakukan oleh kelompok yang sama dalam video.

    “Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh. Mohon perhatian untuk yg domisil serang dan sekitaran kampus jika tidak ada kepentingan tolong jangan keluar di atas jam 11 yah. Mau itu cari makan atau ke angkringan. Malem tadi temen gua ada yg kena bacok. Baru tadi malem rame geng entah darimana. Tolong sekira nya ada yg pulang malam dari kampus atau kosan temen. Mending nginep yah, soalnya temen gua 9 orang kena. Sekedar informasi buat keselamatan kalian bagi yang belum tau,” tulis pesan berantai tersebut.

    Kasatreskrim Polres Serang Kota, AKP Mochamad Nandar, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan mengenai video yang beredar.

    “Iya sedang kami lidik dan antisipasi,” ujar Nandar saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Sabtu (6/3) malam.

    Sementara terkait dengan informasi adanya pembacokan yang diduga dilakukan oleh kelompok tersebut hingga menimbulkan 9 korban, Nandar mengaku tidak ada laporan mengenai hal itu.

    “Untuk sementara tidak ada laporan terkena bacok,” tandasnya. (DZH)

  • Tak Dapat Bantuan Dari Pemkot Serang, Warga Swadaya Perbaiki Jalan Rusak

    Tak Dapat Bantuan Dari Pemkot Serang, Warga Swadaya Perbaiki Jalan Rusak

    SERANG, BANPOS – Warga RT 02/RW 07 di Komplek Departemen Agama (Depag), Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang memperbaiki jalan secara gotong royong. Upaya itu dilakukan karena jalan lingkungan tersebut rusak sehingga jika turun hujan digenangi air.

    “Sudah lebih dari setahun jalan lingkungan ini rusak. Kalau hujan jalanan ini becek, sehingga masyarakat yang akan melaksanakan ibadah sholat ke mushola merasa tidak nyaman,” ungkap Ketua RT 02 Junaedi kepada awak media disela-sela aktivitas gotong royong, Sabtu (6/3/2021).

    Menurut Junaedi, perbaikan jalan lingkungan itu dilakukan dengan cara melapis ulang badan jalan sepanjang 400 meter menggunakan scrap limbah aspal jalan tol bantuan dari PT Marga Mandalasakti (MMS), pengelola jalan tol Tangeran-Merak.

    “Dalam pengerjaan pengaspalan, warga juga dibantu Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi Banten dengan mendatangkan kendaraan dan peralatan serta tenaga teknik pelaksanaan pengaspalan,” terang Ketua RT.

    Sebelum mendapatkan bantuan dari PT MMS, kata Junaedi, pihaknya telah mengajukan bantuan perbaikan kepada Pemkot Serang namun hingga saat ini belum terealisasi, kemungkinan karena pemerintah masih fokus menangani pandemi Covid-19.

    “Setelah dibantu oleh dua tokoh masyarakat Komplek Depag yaitu Bapak Asep Sukandarusman dan Ate Waryadi akhirnya warga mendapat bantuan dari PT MMS dan DPU Banten. Dengan adanya pengaspalan ini jalan lingkungan menjadi bagus dan masyarakat yang akan melaksanakan ibadah shalat jadi nyaman, apalagi sebentar lagi bulan Ramadhan,” kata Junaedi.

    Diakhir pembicaraan, Junaedi mengatakan mewakili kasepuhan dan warga, dirinya menyampaikan ucapan terima kasih kepada PT MMS dan DPU Provinsi Banten yang telah membantu pengaspalan di jalan lingkungan komplek Depag.

    “Mewakili pengurus RT, kasepuhan tokoh ulama dan agama serta masyarakat Komplek Depag mendoakan semoga bantuannya dibalas dengan kebaikan oleh Allah SWT dan Isya Allah amal dalam memperbaiki jalan amalnya akan mengalir terus,” tutupnya. (DZH)