Kategori: PERISTIWA

  • Dugaan Penggelapan TSC Didesak Diusut

    Dugaan Penggelapan TSC Didesak Diusut

    TANGERANG, BANPOS – Kasus dugaan penggelapan dana konsumen oleh PT Tangerang Smart City (TSC)
    hingga Rp1,7 miliar lebih, didesak untuk segera diusut. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun diminta untuk
    tidak tinggal diam, dan agar dapat segera turun tangan menyelesaikan masalah itu.

    Diketahui, persoalan tersebut bermula saat TSC yang dikembangkan oleh PT Citra Permai Pesona atau
    PT CPP yang menggandeng sub kontraktor PT Pemenang Properti Nasional, jor-joran melakukan iklan
    promosi untuk membangun hunian kota modern untuk masa depan di wilayah Kecamatan Panongan,
    Kabupaten Tangerang.

    Adapun seluruh uang setoran itu jika diakumulasi mencapai Rp1,7 miliar lebih. Para konsumen ada yang
    menyetorkan Rp200 hingga Rp500 juta. Jumlah itu merupakan akumulasi seluruh uang setoran yang
    rata-rata semenjak April 2021 disetorkan, sebagai pembayaran pemesanan unit tertuju kepada nomor
    rekening atas nama PT CPP.

    Perumahan itu menjanjikan akan serah terima kunci hunian TSC pada November 2022. Namun, hunian
    idaman itu tidak pernah terwujud, yang mengakibatkan para konsumen kecewa dan tak lagi berminat
    untuk memiliki hunian di perumahan TSC.

    “Para konsumen akhirnya menuntut pengembalian dana 100 persen atas jutaan uang pemesanan yang
    telah disetorkan,” ujar Aktivis Perkumpulan Pemuda Keadilan (PPK) Harda Belly, dalam keterangan yang
    diterima BANPOS, Senin (30/10).

    Menurut Harda, dugaan penggelapan itu ditujukan lantaran TSC tidak mengembalikan uang konsumen
    yang sudah menyetorkan sejumlah uang untuk pembelian rumah hunian, yang sampai sekarang
    pengerjaannya mangkrak.

    “Kalau bukan penggelapan, ya mau dibilang apalagi. Konsumen yang sudah bayar untuk membeli rumah
    hunian yang dijanjikan oleh TSC ternyata tidak selesai-selesai atau mangkrak,” kata Harda.
    Harda menjelaskan bahwa para konsumen tersebut sebenarnya sudah melakukan somasi melalui kuasa
    hukum, namun TSC tidak menunjukkan iktikad baik.

    “Katanya sih sudah dua kali mereka melakukan somasi, namun hasilnya nihil. Berarti, TSC ini memang
    sengaja tidak mau mengembalikan,” jelas Harda.

    Karena itu, Harda meminta OJK untuk turun tangan menyelesaikan masalah keuangan konsumen TSC
    tersebut.

    Bahkan, ia mengancam akan melakukan aksi demonstrasi depan OJK, agar upaya permintaan
    pengembalian uang konsumen TSC tersebut segera dikembalikan.

    “Kalau somasi sudah tidak dindahkan berarti OJK yang harus turun tangan, kita bantu para konsumen
    tersebut dengan melakukan aksi demonstrasi agar OJK bisa menyelesaikan tuntutan para konsumen
    untuk dikembalikan uangnya,” tandasnya. (MYU/DZH)

  • Proyek Preservasi Jalan Nasional Terlalu Lambat

    Proyek Preservasi Jalan Nasional Terlalu Lambat

    BAKSEL, BANPOS – Proyek preservasi jalan nasional dari Muara Binuangeun hingga Cibareno di Lebak Selatan masih menimbulkan sejumlah masalah bagi pengguna jalan. Beberapa titik perbaikan jalan yang melibatkan betonisasi, seperti di Bukit Sodong dan Kalapa Hiji, hingga saat ini belum selesai. Bahkan, beberapa bagian yang sebelumnya dikerjakan kini terlihat dibongkar ulang. Hal ini terjadi pada hari Senin (30/10).

    Di beberapa lokasi ini, pengguna jalan harus berhati-hati saat melewati titik-titik tersebut. Setelah perbaikan betonisasi, terdapat perbedaan tinggi jalan yang cukup curam. Yang lebih memprihatinkan, sambungan antara jalan yang baru dengan yang lama hanya menggunakan batu belah.

    “Di titik ini, pekerjaan sudah lama tidak kunjung selesai. Perbedaan ketinggian antara jalan beton dan jalan aspal sangat signifikan, sehingga seringkali pengguna jalan mengalami kecelakaan di sana. Itu sangat berbahaya,” ungkap Rusli, seorang pengguna jalan pada hari Senin (30/10).

    Pendapat yang sama diungkapkan oleh warga dan pengguna jalan lainnya, yang meminta pihak terkait untuk melakukan pengawasan yang lebih intensif. Hal ini dimaksudkan agar proyek dapat diselesaikan dengan cepat, tetapi tetap mempertahankan kualitas. “Kami berharap pihak yang berwenang dapat terus memantau proyek ini. Kami ingin proyek selesai dengan cepat, tetapi kualitas harus diutamakan. Kami tidak ingin proyek berjalan lambat dan malah mengalami pembongkaran berulang,” ujar Irawan, warga setempat yang juga seorang pengguna jalan.

    Dalam pengamatan BANPOS, perbedaan ketinggian jalan yang hanya diisi dengan batu belah dianggap sangat berbahaya oleh seorang pengguna jalan. Alat berat kembali merusak jalan yang baru berumur dua bulan tersebut, dan beberapa pekerja terlihat sedang melakukan perbaikan. Informasi dari para pekerja menyebutkan bahwa ada beberapa bagian jalan yang mengalami kerusakan.

    “Kami sedang melakukan perbaikan karena ada sebagian jalan yang mengalami keretakan. Oleh karena itu, kami harus membongkar dan memperbaikinya kembali. Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) juga melakukan pengawasan. Sejak Kamis malam lalu, kami telah melakukan pengecoran ulang,” ujar Ujang, salah seorang tim pelaksana.

    Sementara itu, papan informasi di sekitar Bukit Sodong, Cihara, tak jauh dari lokasi tersebut, mengidentifikasi PT Insan Kharisma Abadi sebagai pelaksana pekerjaan jalan tersebut. Namun, pihak kontraktor tersebut sulit dihubungi.

    Hingga berita ini ditulis, pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional Wilayah Banten pada Kementerian PUPR belum memberikan klarifikasi terkait permasalahan ini. (wdo/pbn)

    Caption : Tampak perbaikan di salah satu titik jalan nasional, yakni di kawasan Pondok Panjang, Cihara yang dituding lamban dan dikeluhkan para pengguna jalan.

  • Semoga Pj Bupati Lebak Orang Baik

    Semoga Pj Bupati Lebak Orang Baik

    LEBAK, BANPOS – Ratusan jabatan Kepala Daerah dalam waktu dekat akan mengalami kekosongan,
    sebagai imbas dari penerapan Pemilu serentak. Kekosongan itu pun akan diisi oleh Penjabat (Pj) Kepala
    Daerah. Tak terkecuali di Kabupaten Lebak yang dalam waktu dekat akan diisi oleh Pj Bupati. Mahasiswa
    pun berharap, Pj Bupati nantinya orang yang baik.

    Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Lebak, Ratu Nisya Yulianti, mengatakan bahwa
    mekanisme penentuan Pj Kepala Daerah sejak awal tidak dilaksanakan secara terbuka, demokratis, dan
    akuntabel.

    Kondisi itu menurutnya diperparah oleh latahnya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dalam
    menyikapi surat yang dikirim oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), yang seolah menilai secara
    subjektif tanpa demokrasi.

    Menurutnya, sejak awal telah terlihat bahwa telah terjadi suatu kelatahan di tubuh lembaga legislatif.

    Ketika peluang membuat rekomendasi diberikan, mereka malah terpecah belah, saling sikut dan
    berdebat tentang kepentingan politik semata. Ia menilai, tidak ada yang membicarakan masalah
    perbaikan dan kepentingan Kabupaten Lebak selama beberapa waktu kepemimpinan penjabat ke
    depan.

    “Dalam hal ini DPRD Lebak dengan sadar, gagah dan berbangga hati menunjukan perpecahan dan friksi-
    friksi dalam gedung terhormat tersebut kepada rakyat, menunjukan sikap keserakahan dan kepentingan
    politik masing-masing, kemudian mengajukan nama-nama individu yang dianggap dapat menjadi rekan
    berbisnis politik yang baik, bukan berdasarkan pada kompetensi dan rekam jejak individu yang
    dicalonkan,” kata Ratu kepada BANPOS, Senin (31/10).

    Ia menuturkan bahwa dalam pengusulan nama itu, patut diduga tidak terdapat kepentingan dan
    kemaslahatan masyarakat sama sekali. Oleh karena itu, seyogianya dapat direkomendasikan calon
    penjabat yang memiliki rekam jejak yang baik.

    “Kita sedang dipaksa menonton pertarungan politik kepentingan para elit politik lokal, semua sedang
    berbondong-bondong mengusulkan jagoan masing-masing. Dalam perjalananya, kita tidak melihat ada
    perspektif kepentingan rakyat yang melatarbelakangi pengusulan tersebut,” jelasnya.

    Menurutnya, penentuan Pj Bupati Lebak telah menunjukan sisi buruk dari penentuan pejabat tanpa
    pemilihan langsung. Muatan kepentingan yang dipertontonkan menurutnya, jika dilihat dari orientasi
    dinamika politik, yang terjadi bukan didasari pada kepentingan rakyat, namun hasrat kekuasaan politik
    individu dan kelompok yang memunculkan praktik-praktik transaksional.

    “Politik transaksional itu terjadi karena ada proses politik akomodasi untuk memenuhi kepetingan
    segelintir orang, lobi-lobi dan konsolidasi semakin kuat untuk mengamankan selembar pengesahan
    untuk menjadi Pj. Dalam proses penunjukan tersebut, pertarungan antar elit begitu alot dengan cara
    membayar mahar di pos-pos tertentu untuk mendapatkan kursi (Pj),” terang Ratu.

    Sebagai Mahasiswa Islam, lanjut Ratu, ia menyampaikan harapan kepada siapapun nanti yang dilantik
    menjadi penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Lebak pada tanggal bulan November mendatang, agar dapat
    menghadirkan beberapa perbaikan dan pembangunan dalam beberapa bidang penting yang sampai hari
    ini masih stagnan dan cenderung buruk di Kabupaten Lebak.

    “Kita kemudian berharap pada siapapun nanti yang menjadi PJ Bupati, mampu melakukan dan
    menghadirkan perbaikan pada beberapa aspek penting seperti pelayanan kesehatan, peningkatan
    kualitas pendidikan di Kabupaten Lebak, dan tentu saja pengentasan kemiskinan,” tegasnya.

    Ia memaparkan, efektifitas dan penyelenggaraan pemerintahan yang terbuka, baik dalam segi anggaran
    maupun kebijakan kebijakan yang akan dikeluarkan nantinya diharapkan melibatkan keikutsertaan
    seluruh elemen terkait termasuk didalamnya masyarakat.

    Satu hal yang saat ini cukup mendesak menurutnya, yaitu pelayanan publik yang dirasa belum maksimal.

    Dalam konsep clean government, lanjutnya, tentu perwujudan azas kesetaraan dan kesamaan dalam
    perlakuan harus terwujud terhadap seluruh rakyat Kabupaten Lebak.

    “Yang tak kalah penting adalah, semoga Pemerintahan Kabupaten Lebak di bawah kepemimpinan Pj
    nantinya mampu mewujudkan konsep Good and Clear Government, jauh dari perilaku KKN, transparan
    dan tentu menghasilkan kebijakan-kebijakan yang menguntungkan rakyat. Tentu hal tersebut dapat
    diaplikasikan jika terpilihnya Pj Bupati yang memiliki rekam jejak yang baik, bukan hanya sekadar yang
    dekat dengan penguasa,” tandasnya. (MYU/DZH)

  • ISEF Dorong Milenial Masuk Pasar Ekonomi Syariah Global

    ISEF Dorong Milenial Masuk Pasar Ekonomi Syariah Global

    JAKARTA, BANPOS – OIC Youth Indonesia menggelar Talk Show dengan tema “Milenial Melaju Bersama Ekonomi Syariah Maju” pada 26 Oktober 2023.
    Acara tersebut merupakan bagian dari rangkaian utama dari gelaran 10th Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF).

    Acara ini digelar OIC Youth Indonesia bersinergi dengan FoSSEI, CEO Rendang Unikayo, dan Bank Indonesia.

    Talk Show yang dipandu oleh Derryansha Azhari (Founder Kasisolusi) itu, dihadiri oleh beberapa tokoh, antara lain Laurencia De Richo (CEO Rendang Unikayo); Astrid Nadya Rizqita (Presiden OIC Youth Indonesia); dan A’am Arrosyad (Presiden Yayasan Studi Ekonomi dan Keuangan Syariah /FoSSEI).

    Pada forum ini, Astrid Nadya Rizqita, berbagi pengalamannya mengikuti kegiatan expo di Turki serta kegiatan internasional lainnya.

    Astrid mengatakannjika peluang-peluang berpartisipasi dalam event internasional dapat diraih, ketika aktif mengikuti berbagai kegiatan organisasi internasional dan terhubung dalam koneksi internasional.

    “Pada tahun 2021 lalu, OIC Youth Indonesia bersama para mitra berhasil menampilkan 150 brand produk UMKM lokal dalam gelaran pameran perdagangan halal internasional di Istanbul, Turki,” katanya.

    Astrid berharap, talk show ini juga bisa memberikan motivasi bagi para pemuda untuk meraih peluang pasar di luar negeri, khususnya negara-negara anggota OKI.

    “Tentu saja, langkah awal memasuki pasar global adalah dengan mendorong terciptanya produk-produk inovatif yang berstandar internasional dan terhubung baik melalui jejaring internasional,” katanya.

    10th Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) Bank Indonesia adalah acara bergengsi yang menghadirkan pemangku kepentingan utama, pembuat kebijakan, pakar industri, dan pengusaha muda di bidang ekonomi syariah.

    Acara ini memberikan platform untuk berbagi pengetahuan, jaringan, dan kolaborasi, serta bertujuan untuk memamerkan potensi ekonomi syariah dalam mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. (RMID)

    Berita Ini Telah Terbit Di https://rm.id/baca-berita/ekonomi-bisnis/194923/isef-dorong-milenial-masuk-pasar-ekonomi-syariah-global

  • Potensi Wisata Sejumlah Goa Alam di Cilograng Ditemukan

    Potensi Wisata Sejumlah Goa Alam di Cilograng Ditemukan

    BAKSEL, BANPOS – Pegiat kepariwisataan dan masyarakat di Cilograng menemukan potensi objek wisata baru berupa sejumlah goa yang terdapat di Desa Lebak Tipar, Kecamatan Cilograng pada Sabtu (28/10).

    Disebutkan, dengan ditemukannya goa itu, maka potensi objek wisata di Kabupaten Lebak kini semakin bertambah. Penemuan potensi objek wisata baru itu, baru-baru ini diunggah oleh pegiat wisata di akun media sosialnya, Erwin Komara Sukma, sang pegiat wisata Lebak.

    Di sana Erwin mengunggah sejumlah foto Goa yang eksotis. Di antaranya, Goa Nini Entok, Goa Mukari dan sejumlah goa lainnya di wilayah Kecamatan Cilograng.

    Erwin menjekaskan, keberadaan goa-goa itu adalah sesuatu yang berharga dan perlu dikembangkan menjadi potensi wisata.
    “Goa-goa ini terbentuk secara alami, dan ini harta Harun, bisa menjadi potensi destinasi wisata alam yang perlu dikembangkan,” ungkapnya.

    Mantan Anggota DPRD Lebak Tahun 2009-2014 ini menyebut, kawasan goa itu berada di kawasan Bukit Gedogan, Desa Lebak Tipar Kecamatan Cilograng.

    “Seperti Goa Nini Entok, itu sangat potensial. Disana bisa untuk Rock Climbing, area Camping Ground dan arena olahraga,” ujarnya.

    Dikatakannya, Goa Nini Entok juga memiliki ciri khas tersendiri yang sangat eksotis. Goa itu memiliki beberapa lubang atau terowongan yang cukup lebar, sehingga memungkinkan untuk menghubungkan ke goa lainnya, seperti Goa Wayang yang ada di Desa Cijengkol.

    “Lorong-lorong dalam goa itu bisa juga terhubung ke Goa Lauk di Cirompang Desa Lebak Tipar,” terang Erwin.
    Kata dia, keberadaan obyek wisata bisa menjadi potensi daerah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal.

    “Termasuk yang paling penting dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan pemuda juga untuk mendongkrak ekonomi masyarakat,” tuturnya.

    Berdasarkan keterangan Wikipedia, goa terbentuk akibat pembubaran batu kapur, yang kemudian menghasilkan lubang besar, bisa dengan proses Stalaktit dan bisa juga secara Stalagmit.

    Stalaktit yaitu terbentuk karena adanya yang telah terurai sebelum menetes ke dasar gua sehingga terjadi penumpukan di atap gua. Sementara Stalagmit terbentuk karena adanya yang merembes ke dalam tanah, lalu menetes ke dasar goa. (WDO/DZH)

  • 274 Bangunan Rusak di Pandeglang, Dua Korban Wafat

    274 Bangunan Rusak di Pandeglang, Dua Korban Wafat

    PANDEGLANG, BANPOS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Pandeglang, mencatat ada sebanyak 274 bangunan yang rusak akibat terdampak bencana angin puting beliung.

    Dari jumlah sebanyak 274 bangunan tersebut terdiri dari bangunan rumah sebanyak 261 unit, sekolah 3 unit, Majelis Ta’lim 1, pondok pesantren 6 unit, mushola 2 uni dan 1 unit bangunan pemakaman.

    Kepala Bidang Penanggulangan Bencana BPBD-PK Pandeglang, Endan mengatakan, bencana angin puting beliung yang terjadi pada Kamis (26/10) lalu, menimbulkan ratusan bangunan di Pandeglang rusak akibat tertimpa pohon tumbang.

    “Ada sebanyak 274 bangunan yang rusak, mulai dari bangunan rumah, sekolah, ponpes dan perkantoran,” kata Endan kepada wartawan, Minggu (29/10).

    Dijelaskannya, kerusakan ratusan bangunan tersebut mulai dari rusak ringan, sedang dan berat. Seperti rumah warga yang rusak ringan sebanyak 169, rusak sedang sebanyak 52 dan rusak berat sebanyak 40 rumah.

    “Adapun bangunan lain seperti sekolah dan fasilitas umum lainnya rata-rata rusak ringan dan sedang,” ujarnya.

    Menurutnya, ratusan bangunan yang rusak tersebut tersebar di beberapa kecamatan di Pandeglang, diantaranya Kecamatan Karang Tanjung, Majasari, Koroncong, Cadasari dan Kecamatan Pandeglang.

    “Di Karangtanjung ada sebanyak 131 rumah, 3 sekolah, 1 Majelis Taklim, 3 ponpes. Sementara di Koroncong sebanyak 116 rumah, Cadasari 6, Pandeglang 4 dan Majasari 2 unit rumah,” terangnya.

    Saat ditanya berapa nilai kerugian yang dialami akibat bencana tersebut. Endan mengaku bahwa untuk kerugiannya saat ini masih dilakukan penghitungan.

    “Sejauh ini kita baru rampung melakukan pendataan kerusakan bangunan, sementara untuk kerugiannya belum terprediksi,” ucapnya.

    Selain kerusakan bangunan, lanjut Endan, akibat bencana tersebut tercatat ada dua korban jiwa dan satu korban luka ringan.

    “Korban jiwa dua orang dan satu luka ringan,” ungkapnya.

    Kepala BPBDPK Kabupaten Pandeglang Ali Fahmi Sumanta mengatakan, sesaat setelah kejadian bencana, pihaknya langsung menerjunkan semua personel untuk melakukan penanganan pertama di semua lokasi kejadian bencana.

    Dihari yang sama, pihaknya juga mengirimkan sebanyak 300 paket sembako bagi masyarakat yang menjadi korban bencana.
    “Ratusan paket sembako itu dari kita dan dari Pemprov Banten, semuanya diserahkan kepada pihak kecamatan untuk kemudian diberikan kepada masyarakat yang menjadi korban bencana alam tersebut,” katanya.

    Fahmi mengatakan, pihaknya tidak mengeluarkan status siaga bencana darurat karena berbagai pertimbangan. Namun, untuk saat ini pihaknya sedang fokus menyelesaikan proses evakuasi dan penanganan pasca bencana alam.

    “Kita selesaikan penanganan bencana ini dulu, yang pasti kami pasti akan terus bersama masyarakat dan membantu,” imbuhnya.(dhe/pbn)

  • Polisi Garap Pencemaran Cimanceuri

    Polisi Garap Pencemaran Cimanceuri

    TANGERANG, BANPOS – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Tangerang tengah melakukan penyelidikan terkait adanya dugaan perusahaan olahan pangan yang melakukan pencemaran aliran Sungai Cimanceuri.

    Selain dugaan pencemaran Sungai Cimanceuri, terjadi pula dugaan pencemaran limbah di Kecamatan Cikupa. Imbas dari pencemaran tersebut pun membuat kualitas produksi hasil pertanian di aliran sungai itu menjadi buruk.

    Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Arief Nazarudin Yusuf, mengatakan bahwa pihaknya telah mendapat informasi terkait adanya industri yang diduga melakukan pencemaran lingkungan, khususnya Sungai Cimanceuri.

    “Kami dari pihak Satreskrim Polresta Tangerang akan berkolaborasi dengan DLHK. Kami juga akan ke lokasi untuk memastikan apakah ada dugaan pencemaran lingkungan,” ujarnya, Jumat (27/10).

    Menurutnya, dalam hal ini tim penyidik akan melakukan penyidikan dan penyelidikan ke perusahaan sebagai memastikan dugaan pencemaran yang mengakibatkan kerusakan lingkungan tersebut.

    “Nanti kita akan kirimkan tim untuk melakukan pengecekan ke perusahaan yang diduga mencemari lingkungan itu. Langkah itu sebagai membuktikan kebenarannya,” kata dia.

    Sementara itu, Kepala Seksi Wasdal Bidang PPKL pada DLHK Kabupaten Tangerang, Sandi Nugraha, mengatakan jika Pemkab sudah berkoordinasi dengan pihak kawasan untuk membenahi permasalahan yang terjadi.

    “Rencananya dari pihak kawasan mau koordinasi dengan pihak DLHK. Terkait permasalahan yang ada, nanti kalau sudah ada informasinya, kami informasikan kembali,” ungkapnya.

    Terpisah, dugaan pencemaran sungai pun terjadi di Kecamatan Cikupa, tepatnya di aliran sungai yang menjadi pembuangan limbah pabrik coklat milik PT Federal Food Internusa. Hal itu berdampak terhadap hasil panen pertanian.

    “Soal pencemaran air limbah coklat ini memang sudah lama terjadi. Dan ini sudah kita keluhkan ke perusahaan, tapi tidak ada tanggapan. Selama ini saya terpaksa juga memanfaatkan air limbah ini karena di musim kemarau sudah tidak ada sumber air lagi yang bisa dimanfaatkan,” ucap salah satu petani sayur, M Rohman (50).

    Menurutnya, pencemaran limbah coklat terhadap aliran irigasi pertanian itu sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu, karena pada lima tahun lalu dirinya pun sudah merasakan dampak dari pencemaran limbah pabrik tersebut.
    “Karena sejak saya garap lahan sayur ini pun sudah ada pencemaran. Apalagi sekarang kan musim kemarau, dampak limbah itu semakin parah saja,” katanya.

    Ia menyampaikan, atas adanya pencemaran limbah yang langsung berdampak pada lahan pertanian itu, juga mengakibatkan pencemaran air galian warga yang berada di dekat aliran sungai setempat.

    “Memang air limbah ini kalau ke tumbuhan tidak mematikan. Tapi, kalau hasil panen atau kualitas sayur maupun padi itu jelek. Seperti saya tanam timun itu hasilnya tidak normal, biasanya panen satu kuintal sekarang hanya 50 kilogram saja. Terus, selain ke tumbuhan air galian untuk air bersih juga jadinya terdampak jadi bau,” jelasnya.

    Keluhan serupa juga disampaikan oleh Abdul Rosid (48), warga Talagasari, Cikupa. Ia menilai jika pencemaran limbah coklat tersebut telah membuat tidak nyaman warga sekitar pabrik. Pasalnya, aliran limbah yang dibuang itu menimbulkan aroma bau dan tak sedap.

    “Iya bau, apalagi kalau siang hari terus kena sinar mata hari, makin parah aja baunya sampe menyengat,” tuturnya.
    Ia pun berharap kepada Pemerintah Kabupaten Tangerang dapat menindaklanjuti keluhan warga atas pencemaran limbah tersebut, sehingga kedepannya warga yang tinggal di sekitar pabrik itu tidak terganggu dengan pencemaran limbah atau udara dari kegiatannya.

    “Saya berharap pemerintah untuk menindak pabrik itu secepatnya. Karena kalau dibiarkan ini sangat membahayakan kesehatan kami,” tandasnya. (DZH/ANT)

  • DLH Ciptakan Aplikasi Jerapah

    DLH Ciptakan Aplikasi Jerapah

    CILEGON, BANPOS – Dalam menangani sampah di Kota Cilegon, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melakukan inovasi baru. Setelah mengelola sampah di TPSA Bagendung menjadi bahan bakar jumputan padat (BBJP). Kini DLH Kota Cilegon menciptakan sebuah aplikasi yang diberi nama JERAPAH (Jemput Ragam Sampah).

    Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan dan Pengawasan Sampah pada DLH Kota Cilegon, Muhriji mengatakan aplikasi ini merupakan salah satu inovasi untuk menangani persoalan sampah yang ada di Kota Cilegon. “Aplikasi JERAPAH ini merupakan salah satu inovasi dari DLH yang bertujuan untuk menangani sampah secara cepat,” ujar Muhriji, Minggu (29/10).

    Dikatakan Muhriji, dalam memberikan pelayanan dalam penanganan sampah di masyarakat. Sampah-sampah yang ada di Kota Cilegon dipisah menjadi dua kategori, ada sampah liar dan ada juga sampah terpilah.

    Kata dia, dengan berkembangnya jumlah sampah, pihaknya melakukan penambahan pelayanan yaitu dengan melakukan penjemputan sampah terpilah. “Jadi ada dua pelayanan sampah yang kita tangani, ada sampah liar dan sampah terpilah, bedanya kalau sampah terpilah itu ada nilai ekonomisnya,” jelasnya.

    Muhriji menjelaskan, melalui aplikasi JERAPAH, masyarakat Kota Cilegon bisa langsung menginformasikan kepada DLH Kota Cilegon apabila ada sampah terpilah di rumahnya. Setelah itu, petugas DLH akan menjemput ragam sampah yang dilaporkan masyarakat secara door to door.

    “Nanti kami datang dan langsung menimbang berdasarkan klasifikasi sampah, apakah sampah dus, aqua, plastik dan lainnya sesuai kategori,” tuturnya.

    Setelah itu, petugas akan mencatat hasil timbangan sampah setiap rumah berdasarkan nama dan nomor telepon. Sampah-sampah yang sudah dipilah, itu memiliki harga yang berbeda setiap jenisnya.

    Kemudian dikatakan Muhriji pada saat rekapitulasi bulanan, nanti bisa terlihat berapa jumlah sampah yang sudah ditimbang dan berapa hasil yang diterima masyarakat. Semakin banyak warga mengumpulkan sampah yang sudah terpilah, kemudian ditimbang ke petugas DLH. Maka akan semakin banyak saldo tabungan yang tersimpan, dan tentunya bisa untuk dicairkan. “Nanti hasilnya kita laporkan ke bank Bjb, karena bjb punya aplikasi DigiCast, ini sama juga seperti e-wallet untuk proses pembayaran digital,” ujarnya.

    Kemudian, pihak BJB akan mentransfer saldo melalui akun DigiCash masing-masing warga yang mengumpulkan sampah. Jumlah saldo yang ditransfer, menyesuaikan dari hasil rekapan jumlah timbangan sampah yang disalurkan ke DLH Kota Cilegon. Meski diakui Muhriji, aplikasi JERAPAH ini masih belum menyeluruh digunakan oleh masyarakat Cilegon. Lantaran masih ada kelemahan sistem pada aplikasi, namun pihaknya memastikan aplikasi tersebut sudah bisa digunakan dengan baik di tahun depan. “Tahun ini kami sudah anggarkan juga untuk penyempurnaan updating apakah dari sisi software nya, dari sisi server dan sebagainya, mudah-mudahan di akhir tahun ini, tidak ada masalah,” terangnya.

    Dikatakan Muhriji, dengan adanya sistem aplikasi JERAPAH, pihak DLH Kota Cilegon diusulkan oleh Pemkot Cilegon untuk mengikuti lomba Championship tentang Tim Percepatan Perluasan Digitalisasi Daerah. “Kita masuk kriteria, karena salah satunya kita ada aplikasi jerapah dan retribusi kita naik,” terangnya.

    Dengan begitu, lanjut Muhriji, pihaknya akan menyempurnakan sistem aplikasi JERAPAH tersebut. Lantaran pelaksanaan lomba tersebut dimulai tahun 2024, maka di akhir tahun 2023 ini pihaknya akan mensosialisasikan aplikasi JERAPAH kepada warga Cilegon. (LUK/PBN)

  • Dukung Budaya Lari di Indonesia, New Balance Luncurkan Fresh Foam X 1080v13 dan Program Running di Empat Kota

    Dukung Budaya Lari di Indonesia, New Balance Luncurkan Fresh Foam X 1080v13 dan Program Running di Empat Kota

    JAKARTA, BANPOS – PT MAP Aktif Adiperkasa, distributor merek sepatu global asal Amerika Serikat, New Balance, menghadirkan koleksi terbaru dari seri Fresh Foam X, yaitu Fresh Foam X 1080v13. Koleksi terbaru dari brand berusia lebih dari 100 tahun ini dilengkapi inovasi footwear technology terdepan, untuk mendukung road running dengan berbagai tingkat seperti pemula, latihan harian, dan race.

    General Manager Brand Marketing Sports MAP Active, Martina Harianda Mutis, mengungkapkan bahwa saat ini lari menjadi pilihan gaya hidup di Indonesia karena memiliki berbagai manfaat positif, baik untuk kesehatan fisik, mental, sampai cara bersosialisasi. Tentunya, setiap orang memiliki karakter dan kebiasaan lari yang berbeda-beda.

    Meskipun begitu, setiap pelari tentunya setuju jika mengatakan sepatu lari berkualitas menjadi faktor esensial bagi kenyamanan dan pengalaman berlari. Oleh sebab itu, New Balance menghadirkan beragam koleksi sepatu lari, tetapi Fresh Foam X 1080v13 menjadi salah satu koleksi yang paling dinanti para road runner.

    “Hal ini dikarenakan, produk ini menjanjikan pengalaman lebih baik untuk semua karakter pelari, dengan kualitas bantalan lebih lembut (midsole), dan tampilannya lebih stylish secara keseluruhan. Tentunya, tipe ini menjadi pilihan sempurna untuk berbagai aktivitas dan pemakaian sepanjang hari,” ujarnya, Kamis (26/10).

    Ia menuturkan, sepatu ini juga meningkatkan kekuatan kaki bagian depan serta rocker yang disempurnakan saat transisi di antara langkah-langkah. Teknologi ini membantu orang berlari dengan lebih efisien, stabil, dan nyaman.

    Perpaduan sempurna antara fungsi dan style membuktikan performa Fresh Foam X 1080v13 memiliki teknologi inklusif untuk semua kebutuhan road runner. Fresh Foam X 1080v13 akan tersedia pada awal November di seluruh New Balance Concept Store dan Digital Flagship dengan harga Rp2.799.000 serta varian warna, putih, hitam, abu-abu, dan sky.

    Selain menghadirkan koleksi sepatu lari terbaik, untuk mendukung budaya lari di Indonesia, New Balance juga menghadirkan program running bertema Run Your Way Town to Town bersama komunitas lari lokal di empat kota, Surabaya (11-12 November 2023), Yogyakarta (25-26 November 2023), Bandung (1-2 Desember 2023), dan Jabodetabek, (9 Desember 2023) serta berpartisipasi di Planet Sports Run di bulan Desember 2023.

    “Acara ini terbuka untuk semua kalangan, mulai dari keluarga, remaja, hingga dewasa. Ini juga sebagai perayaan untuk seluruh pelari, mulai dari pemula, hobbyist, hingga professional runner (atlet) sekaligus ajang bagi para pencinta New Balance untuk bertemu dengan anggota New Balance Running Club Indonesia lainnya,” ujarnya.

    Atlet lari jarak jauh, Triyaningsih, mengaku merasakan manfaat inovasi terbaru New Balance. Kata dia, tentunya pemilihan sepatu sangat penting dalam mendukung performa dirinya sebagai atlet lari.

    “Oleh karena itu, saya memilih New Balance Fresh Foam X 1080v3, karena bantalannya yang lebih lembut, ringan, sangat nyaman digunakan untuk latihan, kompetisi lari jarak jauh, bahkan untuk sekadar beraktivitas sehari-hari,” tandasnya. (CR01)

  • Rizki Natakusumah Ajak Masyarakat Bijak Gunakan Medsos

    Rizki Natakusumah Ajak Masyarakat Bijak Gunakan Medsos

    PANDEGLANG, BANPOS – Agar warga Kabupaten Pandeglang bisa bijak dalam mengemukakan pendapat di Media Sosial (Medsos), melalui pertunjukan rakyat pagelaran budaya wayang golek, Anggota Komisi I DPR RI, Rizki Aulia Rahman Natakusumah, mengajak kepada seluruh warga di Kecamatan Sindangresmi, Kabupaten Pandeglang untuk terus meningkatkan literasi digital.

    Rizki Aula Rahman Natakusumah menjelaskan, kegiatan pertunjukan rakyat itu bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, dengan pendekatan melalui budaya lokal yaitu budaya wayang.

    “Supaya masyarakat bisa lebih memilih dan memilah informasi. Dimana di era digitalisasi seperti sekarang, masyarakat lebih cepat mendapatkan informasi. Akan tetapi informasinya belum pasti,” kata Rizki usai pertunjukan rakyat wayang golek di Alun-alun Kecamatan Sindangresmi, Minggu (30/10) malam.

    Sementara itu, Pegiat Literasi Digital, Gun Gun Siswandi, mengatakan bahwa masyarakat perlu mengenal digitalisasi, supaya bisa memilih informasi yang berguna dan bermanfaat, dan bisa berperan aktif pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang, dengan membuat konten-konten positif.

    “Oleh karena itu, masyarakat harus bisa menggunakan sosial media dengan baik, beretika dalam bersosial media dan berdemokrasi,” katanya.

    Untuk diketahui, pertunjukan rakyat di Kecamatan Sindangresmi terselenggara atas kerjasama anggota DPR RI dari Komisi I, Rizki Natakususma serta Kominfo.

    Ikut meramaikan pada saat acara pertunjukan rakyat tersebut, Grup Wayang Nganjor Indonesia asli Putra Pandeglang, dengan diringi pentas kreasi musik Gandawara, serta dimeriahkan oleh tarian Ringkang Gumilang Pandeglang. (DHE)