Kategori: PERISTIWA

  • Kasus Batok Bali Ramai Lagi

    Kasus Batok Bali Ramai Lagi

    SERANG,BANPOS- Ratusan massa yang tergabung dalam Forum Peduli Masyarakat Kota Serang (FPMKS) menggelar aksi unjuk rasa ke Kejati Banten. Aksi tersebut dilakukan untuk membela Walikota Serang, Syafrudin, atas tuduhan keterlibatannya dalam kasus penjualan tanah negara di Batok Bali beberapa tahun yang lalu.

    Selain itu, aksi tersebut merupakan bentuk aksi tandingan atas aksi yang sempat dilakukan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) BIAK di Kejati Banten dan Kejagung RI. Dalam aksi yang dilakukan LSM BIAK, kejaksaan dituntut untuk segera melakukan penangkapan Syafrudin karena disebut terlibat dalam kasus penjualan tanah itu.

    Ketua FPMKS, Sabrawijaya, mengatakan bahwa pihaknya tidak terima Walikota Serang dihina oleh orang luar Kota Serang yakni LSM BIAK, dengan disebutkan sebagai salah satu pelaku penjualan tanah negara di Batok Bali, Kota Serang.

    “Kami tidak terima Walikota Serang dihina oleh LSM BIAK yang dari luar Kota Serang itu,” ujar Sabrawijaya saat dikonfirmasi BANPOS, Kamis (9/7).

    Selain itu, ia mengatakan bahwa LSM BIAK dalam aksinya menuntut agar Walikota Serang segera ditangkap dan dipenjarakan. Pihaknya sangat tidak terima dengan kalimat tersebut dan menganggap bahwa LSM BIAK telah melakukan penghinaan terhadap Kota Serang.

    “Apa itu. Penghinaan begitu tuh. Seharusnya mah bukan didemo (LSM BIAK), tapi kita datangi kita semb***h orangnya itu. Tapi kan kita tidak begitu, negara hukum ini kan,” jelasnya.

    Oleh karena itu, Sabrawijaya meminta kepada LSM BIAK agar segera meminta maaf kepada Walikota Serang. Sebab apabila dibiarkan, ia mengkhawatirkan dapat terjadi konflik antar etnis, karena disebutkan bahwa LSM BIAK berasal dari Timur.

    “Kami harapkan, yok kita minta maap datang baik-baik. Toh dia bukan orang Kota Serang, dia orang Timur. Kalau dibiarkan ini bisa menjadi etnis yang berantem. Makanya kami demo ini, semoga dia menyadari. Kalau ada yang nyuruh, yang nyuruh siapa. Biar dia terbuka aja,” jelasnya.

    Apabila tuntutan mereka agar LSM BIAK meminta maaf tidak dipenuhi, ia mengancam akan membawa kasus tersebut ke ranah hukum dengan melaporkannya kepada Polda Banten.

    “Jika mereka tidak maaf, terpaksa kami akan lapor ke Polda. Kalau ternyata Polda tidak mau menangani, terpaksa kami akan cari, kami potong lehernya satu-satu,” ancamnya.

    Ia pun menduga bahwa gerakan yang dilakukan oleh LSM BIAK itu ditunggangi oleh seseorang dan bernuansa politis. Maka dari itu, ia meminta kepada LSM BIAK untuk membuka kedok dibalik aksi yang mereka lakukan.

    “Ini yang kami cari, mungkin ini ada musuh politik Walikota. Supaya Walikota sibuk dengan persoalan-soalan itu, supaya dia (musuh Walikota) bisa menikmati apa yang Walikota tidak konsen,” jelasnya. Ia juga meyakini bahwa Walikota Serang tidak terlibat dalam kasus yang telah memenjarakan dua terpidana itu.

    Diakhir, ia menerangkan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan Walikota Serang untuk menggelar aksi itu. Menurutnya, Walikota Serang merestui untuk digelarnya aksi dalam rangka membela dirinya dari tuduhan yang dilontarkan oleh LSM BIAK.

    “Yah kami sudah kasih tau, ‘Pak Wali, kami masyarakat forum ini mau mengadakan demo. Kalau pak Wali tidak keberatan, kami ingin melakukan demo’, dan pak Wali menyampaikan itu saja, jangan sampai bertentangan dengan aturan baik aturan pusat maupun Perwal,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kasi Penkum Kejati Banten, Ivan Siahaan, menuturkan bahwa permasalahan yang dimaksud oleh massa aksi yakni penjualan tanah di Batok Bali, sudah diputuskan dan sudah inkrah.

    “Dari proses tersebut masih diproses di Kejari Serang. Sampai saat ini masih belum ada laporan bahwa ada keterlibatan Walikota seperti yang dituduhkan LSM BIAK,” ungkapnya. (DZH/AZM)

  • Calon Lain Galau, Nama Relawan BHS Dijiplak

    Calon Lain Galau, Nama Relawan BHS Dijiplak

    CILEGON, BANPOS – Nama relawan BHS Barisan Haji Sokhidin calon Wakil Walikota Cilegon yang berpasangan dengan Calon Walikota Cilegon Ratu Ati Marliati, mulai di jiplak pihak lain.

    Koordinator BHS Barisan Haji Sokhidin, Cak Ion menilai pihak yang ngejiplak BHS menjadi sebutan lain dinilai sebagai tindakan tak etis dalam berkomunikasi dan terkesa galau dan tidak percaya diri.

    “Menanggapi beredarnya nama relawan BHS Barisan Haji Sokhidin calon Wakil Walikota, Sokhidin yang berpasangan dengan calon Walikota Cilegon Ratu Ati Marliati ditiru dengan sebutan lain, merupakan sikap tidak etis. Apakah sudah kekurangan ide atau gagasan untuk memakai jargon sehingga memakai jargon yang meniru jargon BHS yang sudah dideklarasikan sebagai Barisan Haji Sokhidin,” ujar Ca Ion saat memggelar konferensi pers di Posko Pemenangan Ati Marliati- Sokhidin di Jl.Imam Bonjol 123, Link Sambirata, Kecamatan Cibeber, Cilegon, Kamis (9/7).

    Cak Ion mengucapkan rasa syukurnya bah Alhamdulillah jargon BHS Barisan Haji Sokhidin langsung booming di Cilegon sebagai relawan militan pemenangan calon Walikota dan Walikota Cilegon, Hj.Ratu Ati Marliati- H.Sokhidin. Hal ini bukti bahwa langkah sosialisasi yg taktis di media massa dan media sosial serta bersilaturahmi dengan masyarakat Cilegon dalam satu bulan ini mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat.

    “Namun rupanya rupanya di sisi lain BHS Barisan Haji Sokhidin dianggap membuat “galau, panik, dan panas dingin” pihak- pihak lain yg juga berhasrat maju sebagai calon walikota dengan meniru/ menjiplak nama besar Jargon “BHS Barisan Haji Sokhidin” dengan sebutan lain,” tandas Cak Ion.

    Sekretaris relawan BHS Barisan Haji Sokhidin menilai pihak lain yang menjiplak jargon BHS Barisan Haji Sokhidin menjadi sebutan lain terbuktitidak “percaya diri” alias minder dengan jargon yang mereka sudah buat dan dirancang sendiri.

    “Mereka nampaknya gamang dan tampak tidak kreatif dengan ide dan gagasan cara memasarkan Jargon yg mereka punya dan calon yg mereka dukung. Jika sudah kekurang ide atau gagasan kita bisa ajari mereka membuat jargon yang lebih kreatif. Kita ikhlas mengajari mereka secara gratis,” papar Ibnu Aminudin.

    Oleh karenanya, BHS Barisan Haji Sokhidin mengimbau para pihak yang sudah menjiplak jargon BHS Barisan Haji Sokhidin dgn sebutan lain untuk segera menutup konten atau jargon tersebut di media sosial sebelum jadi bahan tertawaan masyarakat. “Isin geh aje ngejiplak, ure kreatif amat ya,” sindir Ibnu kepada pihak yang dituju tanpa menyebut secara jelas pihak yang di tuju tersebut.

    Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris BHS Barisan Haji Sokhidin mengajak para pihak untuk bisa berkreatif dan percaya diri dgn jargon masing- masing. “BHS Barisan Haji Sokhidin mengajak para pihak untuk menjalani pilkada Cilegon dengan riang gembira bahwa sejatinya pemilu kepala daerah adalah Pesta Rakyat,” ucap Ibnu.

    Dirinya jug mengajak para calon lain dan pendukungnya untuk berkompetisi dengan menjunjung tinggi sikap santun dalam bertutur, dan menghindari ucapan- ucapan Ghibah, Fitnah dan Provokasi.

    BHS Barisan Haji Sokhidin, tuturnya, sudah mengawali dengan jargon konten dan pesan bahasa yang “Santun” di medsos maupun media massa serta media luar ruangan lainnya dalam menyapa warga Kota Cilegon.

    “BHS Barisan Haji Sokhidin bersikap dan berkomitmen berkampanye dengan kata- kata santun yakni dengan sloganAti Marliati Sokhidin Menang Terpuji, Menang Terhormat, Menang Bermartabat, dan Menang Tanpa Merendahkan,” imbuhnya. (BAR)

  • Miris, Bertahun-tahun Tinggal di Sebelah Kandang Kambing

    Miris, Bertahun-tahun Tinggal di Sebelah Kandang Kambing

    PANDEGLANG, BANPOS – Seorang laki-Laki warga Kampung Kadu Apus, Desa Babadsari, Kecamatan Jiput, sudah bertahun-tahun hidup berdampingan dengan kambing di gubuk reyot tanpa bantuan dari pemerintah.

    Diketahui, Sana (38), tinggal di situ sejak neneknya meninggal dunia tiga tahun yang lalu. Selama ini, Sana hanya mengandalkan uluran tangan dari para tetangganya.

    Tetangga setempat yang tidak ingin disebutkan namanya menuturkan bahwa Sana tinggal dengan neneknya setelah orang tua laki-lakinya meninggal 30 tahun yang lalu. Namun setelah neneknya meninggal 3 tahun yang lalu, Sana hidup sendiri.

    “Sebenarnya Sana masih punya ibu, namun dari dulu tidak ada kabar beritanya. Sekarang tinggal sendiri setelah neneknya meninggal 3 tahun yang lalu dan hanya bekerja mengurus kambing punya tetangga, untuk makan serta kebutuhan sehari-hari, para tetangga yang selalu membantu,” katanya kepada BANPOS, Selasa (7/7).

    Ia juga menambahkan bahwa Sana yang tinggal di gubuk yang berdampingan dengan kandang kambing itu seorang yatim, Sana mendiami gubuk yang didirikan pemilik kambing beberapa tahun silam.

    “Semenjak adanya korona, saya sebagai tetangga disini sebenarnya sudah melakukan berbagai upaya agar Sana mendapatkan bantuan, seperti sembako dari Pemerintah, namun sampai sekarang belum ada satu pihak pun yang datang untuk memberikan bantuan,” jelasnya.

    Ia berharap agar pihak pemerintah segera memberikan bantuannya kepada Sana yang memang sangat mengharapkan bantuan tersebut.

    “Saya berharap supaya Pemerintah ataupun pihak lainnya segera mengirimkan bantuan, baik bantuan sembako maupun bantuan uang karena tetangga kami (Sana.red) sangat butuh sekali bantuan itu. Mudah-mudahan saja pemerintah serta para dermawan bisa mendengarnya dan segera memberikan bantuan,” harapnya.(MG-02/PBB)

  • Gagal Beraksi, Dua Pelaku Curanmor Asal Pandeglang ‘Bonyok’ Dihajar Warga Walantaka

    Gagal Beraksi, Dua Pelaku Curanmor Asal Pandeglang ‘Bonyok’ Dihajar Warga Walantaka

    WALANTAKA,BANPOS- Nasib sial dialami dua pelaku curanmor asal pandeglang. Aksinya berhasil digagalkan warga Walantaka, Kota Serang lantaran gerak-geriknya mencurigakan saat beraksi.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun BANPOS, kendaraan Honda Scopy yang dikendarai oleh Sri Hadriyanti warga Kelurahan Pageragung, Kecamatan Walantaka memarkirkan kendaraannya di minimarket di Kelurahan Pipitan, Sabtu (4/7/2020).

    Dua pelaku yang melihat korban lengah karena berbelanja langsung melakukan aksinya. Dengan menggunakan kunci leter T pelaku merusak kunci kendaraan korban. Namun, rupanya pelaku tidak sadar jika warga yang berada di sekitar lokasi kejadian memantau gerak-gerik pelaku.

    Saat pelaku hendak memacu gas kendaraan curian, seorang warga langsung menendang kendaraan tersebut dan pelaku langsung tersungkur. Melihat rekannya tersungkur, pelaku lainnya pun melarikan diri ke perkampungan. Berbekal ciri-ciri dari saksi, warga pun mengejar pelaku dan tertangkap.

    Tak ayal pelaku ini pun menjadi bulan-bulanan warga sebelum membawanya ke polsek walantaka. Pelaku dibawa beserta barang bukti sepeda motor honda beat merah yang digunakan untuk beraksi.

    Kapolsek Walantaka AKP Kasmuri membenarkan peristiwa tersebut. Saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman atas kasus tersebut.

    “Benar, saat ini kami masih mendalami. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita dapat memberikan informasi perkembangannya,” kata Kapolsek. (AZM)

    Diduga Ingin Curi Motor di Walantaka, Seorang Pria Dihakimi Massa

  • SK Iye-Awab Dalam Proses, Reno: Ada Upaya Penjegalan Kepada Saya

    SK Iye-Awab Dalam Proses, Reno: Ada Upaya Penjegalan Kepada Saya

    CILEGON, BANPOS – Teka teki siapa pasangan calon Walikota/ Wakil Walikota Cilegon dari PAN terjawab sudah. Wakil ketua DPP PAN, Yandri Susanto menyampaikan bahwa berdasarkan rekom DPD PAN Cilegon sudah merekomendasikan Iye Iman Rohiman- Awab yang merupakan gabungan koalisi PAN PPP dan Demokrat.

    Sedangkan untuk surat keputusan (SK) dari DPP kata Yandri sedang dalam proses.

    Berdasarkan surat rekomendasi dari DPD PAN Cilegon nomor: PAN/31.06/A/K-S/002/VII/2020 tertanggal 3 Juni 2020 yang ditandatangani Ketua Alawi Mahmud dan Sekretaris Hasbudin yang dikirimkan ke DPP dituliskan rekomendadi atas nama pasangan Iye- Awab.

    “Ya sudah ada usulan surat rekomendasi dari DPD PAN Cilegon atas nama Iye Iman Rohiman berpasangan dengan Awab yang merupakan usulan koalisi PAN PPP dan Demokrat,” ujar Yandri anggota DPR RI kepada Banten Pos,Jum’at (3/6) seraya mengatakan bahwa SK Iye- Awab sedang diproses di DPP sesuai usulan DPD PAN Cilegon.

    Sementara ketika ditanya terkait komunikasi dengan Ketua DPC PDIP, Reno Yanuar yang sebelumnya pernah dibangun, Yandri tidak merespon. Yandri juga tidak merespon ketika Banpos menanyakan bahwa PAN gagal berkoalisi dengan Reno.

    Dihubungi terpisah calon Wakil Walikota Cilegon yang sebelumnya digadang gadang berpasangan Iye- Reno bereaksi keras bahwa ada upaya penjegalan pencalonan dirinya.

    “Sepertinya ada yang berusaha keras menjegal saya agar supaya tidak jadi mencalonkan,” tandas Reno diujung telpon.(BAR)

  • Tuntut Penyesuaian UKT, Mahasiswa Untirta Aksi di Rektorat

    Tuntut Penyesuaian UKT, Mahasiswa Untirta Aksi di Rektorat

    SERANG, BANPOS – Puluhan mahasiswa Untirta melakukan aksi di depan rektorat untuk menuntut penyesuaian besaran Uang Kuliah Tunggal (UKT). Mereka menegaskan bahwa di tengah kondisi pandemi Covid-19, perekonomian orangtua mahasiswa sangat terpukul sehingga dibutuhkan adanya penyesuaian besaran UKT.

    Berdasarkan pantauan BANPOS, para mahasiswa membentangkan spanduk bertuliskan ‘Sultan Kok Pelit’ dan ‘Potong UKT 50% Demi Kesejahteraan’. Selain itu, mereka juga meneriakkan yel-yel ‘Berikan kami potongan UKT’ dan ‘Ekonomi sulit, Untirta kok pelit’.

    Salah satu massa aksi, Baihaqi, menegaskan bahwa para mahasiswa menuntut kepada pihak rektorat untuk memberikan pembebasan UKT sebesar 50 persen dan subsidi kuota internet yang layak. Sebab, kondisi pandemi Covid-19 sangat menyulitkan mereka.

    “Kondisi kehidupan mahasiswa yang semakin sulit akibat adanya Pandemi Covid-19 dan adanya penurunan penghasilan orangtua mahasiswa, sehingga mahasiswa terbebani oleh banyaknya biaya yang harus dikeluarkan,” ujar Baihaqi di depan gedung rektorat, Kamis (2/7).

    Dalam aksi itu, mereka menuntut agar rektorat Untirta dapat mengeluarkan kebijakan pembebasan UKT minimal 50 persen dan atau penyesuaian UKT minimal menurunkan 2 golongan UKT.

    “Berikan subsidi Kuota selama Pembelajaran Jarak Jauh sebesar Rp100.000/bulan. Kami juga menuntut Rektorat untuk membuat mekanisme (SOP) dalam pembelajaran jarak jauh,” terangnya.

    Tuntutan lainnya yakni rektorat harus memenuhi kebutuhan pokok mahasiswa perantau yang masih ada di Serang dan rektorat harus menghentikan tindakan anti demokrasi yang dilakukan pihak kampus terhadap mahasiswa.

    Perwakilan massa aksi pun diterima oleh pihak rektorat. Audiensi berlangsung selama kurang lebih dua jam. Namun, hasil audiensi ternyata masih belum memuaskan para mahasiswa.

    Perwakilan mahasiswa yang ikut beraudiensi, Faiz, mengatakan bahwa pihak rektorat yang diwakili oleh Wakil Rektor 2, Kurnia Nugraha, tidak mau menandatangani nota kesepahaman terkait tuntutan yang mereka suarakan.

    “Pak Wakil Rektor 2 tidak mau memberikan tanda tangan pada nota kesepahaman yang kami sodorkan. Jadi tidak ada tuntutan dari kami yang dipenuhi oleh pihak rektorat,” terangnya.

    Oleh karena itu, dirinya mengaku akan kembali mendiskusikan tindaklanjut hasil aksi tersebut. Namun ia menegaskan, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan kembali menggelar aksi massa.

    “Ini akan kami rundingkan dulu bersama dengan kawan-kawan ormawa untuk bagaimana skema kedepannya. Kami juga akan mengaji lagi data yang kami terima dari rektorat, kalau memang valid maka kami akan lanjutkan dengan aksi lagi,” tandasnya.

    Untuk diketahui, pada Senin (29/6) yang lalu, BEM KBM Untirta bersama dengan perwakilan BEM Fakultas dan DPM serta MPM melakukan audiensi dan disiarkan langsung melalui akun resmi BEM KBM Untirta.

    Hasilnya, pengajuan pendaftaran penyicilan, penundaan, penyesuaian, pembebasan UKT semester akhir dan mahasiswa yatim/piatu diperpanjang hingga 17 Juli mendatang.

    Untuk pengajuan penyesuaian UKT yang diterima, akan diturunkan golongan UKTnya menjadi golongan 2 hingga golongan 3. Rektorat pun menjamin pengajuan yang sesuai syarat akan diterima. (DZH/AZM)

  • Hari Bhayangkara ke-74, Kapolda Banten: Penegakan Disiplin Kesehatan Masih Prioritas

    Hari Bhayangkara ke-74, Kapolda Banten: Penegakan Disiplin Kesehatan Masih Prioritas

    SERANG, BANPOS – Pada peringatan HUT Bhayangkara ke-74, Kapolda Banten Irjen Fiandar memaknainya sebagai upaya bagaimana mengatasi bahaya dari Corona virus disease atau Covid-19 yang saat ini masih melanda, sehingga produktivitas masyarakat tetap meningkat dan terjaga dengan baik.

    Untuk itu, dalam misi pemerintah yang diamanatkan oleh Presiden Jokowi, dirinya akan tetap melakukan penegakan pendisiplilan protokol kesehatan kepada masyarakat, meski dalam prakteknya masih terjadi pasang surut, dan itu akan menjadi evaluasi dirinya beserta jajarannya.

    “Disiplin masyarkat Banten terhadap penerapan protokol kesehatan, memang masih terjadi pasang surut. Dan itu akan menjadi bahan evaluasi kita, agar supaya dapat kita tingkatkan lagi. Sehingga pendisiplilan masyarkat tetap terjaga. Hal tersebut sebagaimana yang menjadi salahsatu dari tujuh poin instruksi Pak Presiden kepada Polri pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Bhayangkara,” ungkap Fiandar kepada awak media yang hadir di Mapolda Banten, Serang, Rabu (1/7/2020).

    Adapun hal penegakan pendisiplilan masyarkat tehadap penerapan protokol kesehatan, bahwa Fiandar akan mengintruksikan jajaranya beserta TNI dan Satpol PP untuk tetap tampil ditengah masyarakat, untuk menghimbau agar tetap menjaga kesehatan, menjaga jarak ditempat keramaian, dan selalu menggunakan masker bila berpergian.

    Fiandar pun menambahkan, jika pihaknya juga masih akan menjalankan operasi Aman Nusa di Kabupaten Tangerang. Kegiatan ini juga membantu pemerintah setempat dalam penerapan disiplin selama pandemi.

    Para anggota di lapangan juga diminta menjadi contoh penerapan protokol kesehatan. Ia meminta, jangan sampai ada masalah sosial yang timbul karena pandemi ini.

    “Kita ingin anggota jangan sakit dan dapat menjadi contoh protokol yang dilakukan, sehingga jangan sampai ada masalah sosial yang timbul akibat wabah ini dan bagaimana meringankan beban warga melalui bantuan sosial,” ujarnya.

    Fiandar juga berharap tokoh masyarakat di Banten sama-sama memiliki tanggung jawab disiplin protokol kesehatan. Dukungan semua pihak dianggap penting agar pandemi segera teratasi.

    Sementara itu, saat disinggung terkait angka kriminal di Banten, Fiandar mengutarakan bahwa di semester pertama tahun 2020 telah terjadi penurunan hingga 30 persen. Hal tersebut diperkirakan karena pandemi Corona.

    “Krimialitas secara umum kita evaluasi Januari, Februari, Maret dengan April, Mei, Juni turun 30 persen. Mungkin karena aktivitas masyarakat dibatasi dan juga kesadaran masyarakat mudah-mudahan meningkat,” kata Fiandar.

    Penurunan angka sampai 30 persen ia anggap cukup lumayan, karena biasanya angka kriminalitas selalu meningkat setiap periodenya. (RUL)

  • Pemdes Muara Musyawarahkan CSR dengan PT JAS

    Pemdes Muara Musyawarahkan CSR dengan PT JAS

    WANASALAM, BANPOS – Pemerintah Desa (Pemdes) Muara Kecamatan Wanasalam menindaklanjuti permohonan PT Joncin Agromnia Sejahtera (JAS) yang bergerak di bidang tambak udang perihal komitmen penyaluran Corporate Social Responsibility (CSR). Selanjutnya pihak Pemdes Muara pun mengadakan musyawarah terbuka bersama para tokoh dan masyarakat desa, Selasa (30/6)

    Dalam acara musyawarah tersebut turut hadir perwakilan pihak perusahaan, Kepala Desa (Kades) Muara, Danramil yang diwakili Babinsa, Babinmas, BPD dan tokoh masyarakat setempat.

    Kades Muara, Endang mengungkapkan bahwa walaupun kesepakatannya tergolong lambat, dengan adanya musyawarah tersebut merupakan bentuk keterbukaan informasi kepada masyarakat soal kesepakatan CSR dengan perusahaan tambak udang PT JAS yang pemberiannya rutin tiap musim panen dalam bentuk uang tunai

    “Kendati lambat tapi ini merupakan bentuk keterbukaan informasi kepada publik soal kesepakatan dana CSR dari perusahaan untuk masyarakat, yaitu sebesar Rp 15 juta per panen,” ujarnya.

    Ia menambahkan, perusahaan harus memenuhi kewajiban CSR baik pada saat rugi ataupun sedang untung ketika panen, dan menekankan serta berharap kepada pihak perusahaan agar memenuhi komitmen yang sudah dibangun.

    “CSR harus diberikan meski perusahaan rugi ataupun pada saat untung, dan diharapkan pihak perusahaan tetap memenuhi komitmen yang sudah di bangun,” ungkapnya.

    Sementara, perwakilan dari pihak perusahaan, Diki yang bertindak sebagai Humas PT JAS meminta maaf atas keterlambatan atas komitmen yang sudah di bangun Bulan Januari lalu, namun bukan berarti sengaja atau memperlambat realisasi komitmen dengan masyarakat.

    “Mohon maaf atas keterlambatan realisasi komitmen dengan masyarakat dan bukan berarti memperlambat realisasi hasil komitmen,” katanya.

    Menurutnya, perusahaan sangat terbuka untuk para tokoh masyarakat dan pemuda yang dekat dengan perusahaan untuk mengawasi kelestarian lingkungan dan kelestarian biota laut agar tidak terganggu. Perusahaan akan memenuhi kewajiban – kewajiban sesuai aturan sebagai penunjang PAD di Lebak.

    “Perusahaan sangat terbuka silahkan para tokoh masyarakat atau pemuda untuk ikut mengawasi kelestarian lingkungan agar tidak terganggu, kami akan penuhi kewajiban-kewajiban perusahaan sesuai aturan untuk menjunjung PAD di Kabupaten lebak,” jelas Diki.

    Salah seorang perwakikan warga setempat, Apit Ikhsan Maulana justru mempertanyakan peruntukan dana CSR tersebut. Kata dia, mungkin harus ada musyawarah kembali mengingat belum ada kesepakatan dari semua masyarakat yang berbentuk berita juklak dan juknis penggunaan CSR.

    “Nanti uang CSR akan dipergunakan untuk apa? Mengingat belum ada kesepakatan dari seluruh masyarakat yang berbentuk berita acara, saya minta ada musyawarah kembali,” ujarnya.(WDO)

  • KA Rangkasbitung-Jakarta Ditutup Lagi

    KA Rangkasbitung-Jakarta Ditutup Lagi

    RANGKASBITUNG, BANPOS – Penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Banten masih menjadi ancaman, di Rangkasbitung, layanan transportasi massal Kereta Api Rangkasbitung-Jakarta kembali ditutup karena masih adanya penambahan kasus positif Covid-19 baru.

    Kahumas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa menyatakan, khusus di Daop 1 Jakarta terdapat 31 perjalanan Kereta Api lokal yang dibatalkan.

    Menurut Eva Chairunisa, hal tersebut dilakukan mengingat masa darurat wabah virus Covid-19 belum berakhir, serta berbagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona yang masih terus dilakukan.

    Sebelumnya kata Eva, penyesuaian pola operasional berupa pembatalan untuk sementara perjalanan Kereta Api Lokal di seluruh area Daop 1 Jakarta mulai diberlakukan secara bertahap sejak 1 April 2020.

    “Khusus di Daop 1 Jakarta itu, terdapat 31 perjalanan KA Lokal yang dibatalkan, 6 KA Pangrango (relasi Bogor – Sukabumi PP), 12 KA Lokal Merak (Rangkasbitung-Merak PP), 6 KA Walahar (Tanjung Priuk – Purwakarta PP), 4 KA Jatiluhur (Tanjung Priuk – Cikampek PP), dan 3 KA Siliwangi (Sukabumi – Ciranjang),” kata Kahumas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa pada siaran Pers, Selasa (30/6).

    Dijelaskan Eva, penyesuaian pola operasional perjalanan kereta api (KA) Lokal yang belum dapat beroperasi untuk sementara di wilayah PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta mengalami perpanjangan waktu hingga 31 Juli 2020 mendatang.

    Perpanjangan pembatalan KA Lokal yang ditetapkan hingga 31 Juli 2020 ini, akan terus dievaluasi bersama dengan melihat perkembangan di lapangan. Jika terdapat perpanjangan waktu atau kembali beroperasinya KA dalam kondisi The New Normal, maka akan diinformasikan kembali secara resmi.

    “PT KAI Daop 1 Jakarta memohon maaf kepada pelanggan setia KA yang ingin melakukan perjalanannya. PT KAI Daop 1 berharap masyarakat dapat memahami penyesuaian operasional tersebut sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid 19 di Sektor transportasi,” ungkapnya.(CR-01/ENK)

  • Puluhan Anggota KPPS Reaktif

    Puluhan Anggota KPPS Reaktif

    PANDEGLANG, BANPOS – Penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Banten masih menjadi ancaman. Bahkan, puluhan anggota Kelompok Penyelenggara Pemilihan Suara (KPPS) di Kabupaten Pandeglang terdeteksi reaktif saat melakukan rapid test.

    Di Pandeglang, Tim Gugus Tugas yang melaksanakan Rapid Test massal beberapa waktu lalu, menemukan puluhan petugas KPPS yang hasil pengujiannya reaktif. Dari hasil rapid test massal tersebut, ada sekitar 22 orang dari petugas KPPS yang dinyatakan reaktif.

    Juru bicara Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pandeglang, Dr. Achmad Sulaeman mengatakan, pihaknya telah mencatat puluhan petugas KPPS reaktif. Puluhan petugas tersebut diminta untuk melakukan tes swab guna mengetahui lebih lanjut.

    “Iya betul ada sekitar 22 orang, itu dari hasil rapid tes massal di RSUD Berkah beberapa waktu lalu. Kami menyarankan agar segera mengikuti tes swab, agar bisa segera dipastikan status kesehatannya. Puluhan petugas KPPS itu tersebar di berbagai kecamatan, karena kemarin peserta rapid test massal mencapai ribuan orang,” katanya kepada BANPOS, Selasa (30/6).

    Ia mengatakan, untuk petugas yang hasil rapid testnya dinyatakan reaktif, agar melakukan karantina mandiri dan menunda tugas yang harus dilaksanakannya.

    “Kalau bisa tugasnya diserahkan dulu kepada temannya. Misalnya melakukan pencatatan apa itu diserahkan dahulu, biar dia melakukan karantina mandiri dahulu. Kemarin juga dari Bawaslu minta datanya ke kita, tapi kita tidak bisa menyerahkan data lengkap,” ujarnya.

    Menurutnya, yang dinyatakan reaktif tersebut termasuk memiliki antibodi yang bagus, namun dirinya tetap menyarankan untuk melakukan test swab.

    “Mereka sebenarnya bagus antibodinya, paling tiga hari dua hari juga sudah hilang, jadi kegiatan dia tetap berjalan seperti biasa dan juga bisa diwakilkan, paling itu juga kepanikan muncul kalau disembunyikan, tapi itu tidak mengganggu. Tapi katanya akan kembali melakukan rapid test KPU, tapi disebar di beberapa Kecamatan,” terangnya.

    Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Pandeglang, Ahmad Suja’i mengatakan, dirinya menyarankan agar puluhan petugas yang dinyatakan reaktif tidak melakukan aktifitas, baik tugas dari KPU atau aktifitas yang lain.

    “Saya sudah dapat informasi dari Tim Gugus Tugas, bahwa petugas yang dinyatakan reaktif tersebut untuk tidak melakukan tugasnya, misalnya melakukan verifikasi faktual itu jangan dulu. Saya menyarankan bukan hanya petugas yang dinyatakan reaktif, namun juga petugas yang nonreakti pun untuk tetap patuh terhadap protokol kesehatan,” imbuhnya.

    Menurutnya, dengan adanya petugas yang dinyatakan reaktif tersebut, dirinya tidak merasa terhambat dalam tugasnya untuk melewati tahapan Pilkada 2020.

    “Tidak terhambat, justru saya meminta kepada petugas yang Reaktif itu kalau perlu dilakukan swab. Lanjutkan dulu sesuai arahan dari Tim Gugus Tugas, yang reaktif ini kan belum tentu positif juga,” tandasnya.(MG-02/ENK)