Kategori: PERISTIWA

  • Kakanwil Kemenkumham Banten Pantau New Normal Rutan Kelas IIB Pandeglang

    Kakanwil Kemenkumham Banten Pantau New Normal Rutan Kelas IIB Pandeglang

    PANDEGLANG, BANPOS – Dalam rangka kunjungan kerja Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Banten, R Andika Dwi Prasetya ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Pandeglang, sekaligus memberikan pengarahan kepada Jajaran Pejabat Struktural serta meninjau langsung situasi dalam Lapas.

    Kunjungan kerja ini, selain sebagai bagian dari tugasnya, juga sebagai perkenalan dirinya kepada jajaran Unit Pelaksana Teknis yang kini telah menjadi bagian darinya.

    Kedatangan Kakanwil beserta jajaran disambut langsung oleh Kepala Lapas Kelas IIB Pandeglang, Jupri dan Seluruh Pejabat dan Pegawai Lapas Kelas IIB Pandeglang. Dalam kunjungannya Kakanwil meninjau langsung kondisi Lapas Kelas IIB Pandeglang seperti sarana dan prasarana, proses pelaksanaan pelayanan publik, program-program pembinaan lainya.

    Dalam arahannya Kakanwil Kemenkumham Banten, R Andika Dwi Prasetya menyampaikan tujuan kunjungan kerjanya serta memastikan tugas dan fungsi Kemenkumham Banten.

    “Hari ini saya sebagai Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Banten yang baru, mengadakan kunjungan kerja ke unit-unit pelaksana teknis yang ada di Banten baik Pemasyarakatn maupun Imigrasi. Tujuannya adalah selain bersilaturahmi, saya akan memastikan bahwa tugas dan fungsi yang menjadi tanggung jawab Kemenkumham Banten baik yang menyangkut Pemasyarakatan maupun Imigrasi tetap berjalan sesuai dengan kaedah dan ketentuan yang ada,” katanya, Selasa (9/6).

    Andika juga menambahkan bahwa saat memasuki era New Normal sekarang ini, seluruh kegiatan di Kanwil Banten berjalan seperti biasa namun harus tetap mengedepankan himbauan Pemerintah terkait Protokol Kesehatan.

    “Saat ini kita masuk pada era New Normal, setelah kita mengalami masa prihatin dan kritis menyangkut pandemi COVID-19. Hari ini juga saya memastikan bahwa diseluruh Unit Pelaksana Teknis di Kanwil Banten, kegiatan kembali berjalan normal sebagaimana sebelum adanya COVID-19 namun perjalanan operasional saat ini wajib menerapkan Protokol Kesehatan dengan sangat ketat dan harus dilaksanakan dengan sangat disiplin oleh seluruh jajaran termasuk di Rutan Kelas IIB Pandeglang ini,” ucapnya.

    Ia juga menuturkan, pelayanan kepada masyarakat harus tetap berjalan dengan memanfaatkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Teknologi Informasi agar kontak fisik dan Pshycal Distancing terjaga.

    “Pelayanan kepada masyarakat harus tetap berjalan dengan memanfaatkan potensi Sumber Daya Manusia yang ada, serta diatur pelaksanaan tugasnya dan juga memanfaatkan Teknologi Informasi agar kontak fisik ataupun Social dan Pshycal Distancing bisa terjaga. Alhamdulillah Rutan Kelas IIB Pandeglang ini saya lihat berjalan sebagaimana yang telah ditulis dalam surat edaran Menkumham yang mengatur mekanisme kerja ASN dilingkungan Kemenkumham menyangkut pembagian tugas, jam kerja sampai dengan pakaian Dinas,” jelasnya.

    Diakhir kunjungannya, Kakanwil Kemenkumham Banten juga memberikan berbagai pengalaman dan motovasi yang bermanfaat bagi seluruh petugas Rutan untuk tetap semangat dalam melaksanakan tugas demi menjaga kemanan Rutan agar tetap aman dan kondusif.(MG-02/PBN)

  • Tidak Ada Keringanan Biaya Pendidikan, Warganet Ngadu di Instagram Walikota Serang

    Tidak Ada Keringanan Biaya Pendidikan, Warganet Ngadu di Instagram Walikota Serang

    SERANG, BANPOS – Seorang warganet mengadu pada akun instagram resmi Walikota Serang, Syafrudin, terkait dengan biaya pendidikan salah satu SMP swasta di Kota Serang. Akun bernama haibay23 itu mengadu pada kolom komentar unggahan terbaru Syafrudin terkait imbauan MUI untuk salat Jumat berjamaah.

    “Adik saya sekolah di salah satu sekolah swasta di Kota Serang (SMP) biaya administrasi sekolah 5 juta. Selama masa pandemi terhitung 16 maret sampai hari ini proses KBM dilakukan secara daring jarak jauh,” tulisnya mengawali aduan tersebut, Senin (8/6).

    Menurutnya, meskipun saat ini dalam masa pandemi dan belajar mengajar dilakukan secara daring, namun pihak sekolah tidak memberikan keringanan pembayaran biaya administrasi sekolah.

    Ia pun meminta agar pemerintah baik provinsi maupun kota dapat membuat kebijakan terkait permasalahan tersebut.

    “Saya menyayangkan pihak sekolah yg masih meminta untuk melunasi administrasi sekolah disituasi keadaan yg serba sulit. Saya meminta dengan sangat agar Pemprov/Pemkot membuat suatu kebijakan untuk permasalahan seperti ini,” katanya.

    “Tidak ada keringanan dalam bentuk pengurangan nominal biaya hanya relaksasi pembayaran administrasinya saja *semoga segera mendapat respon yg baik terimakasih,” lanjutnya.

    Hingga berita ini ditulis, belum ada respon dari Syafrudin pada komentar tersebut. (DZH)

  • HMTL Unbaja Bagikan Ratusan Goody Bag

    HMTL Unbaja Bagikan Ratusan Goody Bag

    SERANG, BANPOS – Himpunan mahasiswa teknik lingkungan (HMTL) Universitas Banten Jaya (Unbaja) bagikan ratusan goody bag (tas jinjing) kepada masyarakat dan pengguna jalan di Kota Serang, Jumat (5/6). Tas pengganti plastik tersebut dibagikan, dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup sedunia.

    Ketua HMTL Unbaja, M Furqon Abdul Wahab mengatakan bahwa dalam peringatan hari lingkungan hidup sedunia kali ini, memang berbeda dengan sebelumnya. Biasanya, HMTL Unbaja tak pernah absen mengikuti kegiatan yang digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang.

    “Peringatan tahun ini berbeda dengan sebelumnya, karena memang sedang mewabahnya pandemi Covid-19. Tapi kami tetap melakukan aksi turun ke lapangan untuk mengedukasi masyarakat untuk mengurangi limbah plastik dan menggantinya dengan goody bag ini saat berbelanja,” ungkapnya, saat dihubungi oleh BANPOS, Jumat (5/6).

    Bertajuk ‘Time for nature, lindungi bumi sebelum penguasa berkata’, Taufik menyampaikan bahwa saat ini Indonesia sedang darurat sampah. Oleh karenanya, ia meminta masyarakat untuk meninggalkan penggunaan plastik yang menyebabkan limbah tak terurai.

    “Ingat di indonesia sedang darurat sampah, jaga lingkungan dan tetap semangat untuk melestarikan lingkungan,” tegasnya.

    Membagikan goody bag di pusat Kota, tak lupa mereka menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh Pemerintah. Pihaknya pun memasukkan handsanitizer didalamnya, dengan harapan masyarakat dapat lebih menjalankan protokol kesehatan.

    “Selain aksi turun ke lapangan, HMTL juga mengajak kepada mahasiswa dan masyarakat untuk bersama-sama mengupload pamflet dengan hastag lindungi bumi sebelum penguasa berkata. Tujuannya agar masyarakat mengetahui bahwa darurat sampah ini bukan hal kecil, namun perlu tindakan serius untuk menyikapinya. Dimulai dengan mengurangi sampah plastik,” tandasnya.

    Sementara itu, Kaprodi Teknik Lingkungan Unbaja, Ade Ariesmayana juga turut membagikan goody bag mendampingi mahasiswanya. Menurutnya, kegiatan yang dilakukann itu merupakan salah satu aksi untuk mensosialisasikan penggunaan plastik, dengan tujuan untuk mengurangi limbah plastik.

    “Agar masyarakat sadar untuk menggantikan penggunaan plastik sebagai wadah, dan menggantikannya dengan goody bag untuk menyelamatkan bumi dari menumpuknya limbah plastik,” ujarnya.

    Selain itu, lanjut Ade, mereka juga membagikan handsanitizer. Sebab, dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, masyarakat harus waspada dengan sering mencuci tangan, agar selalu terjaga kebersihannya.

    “Serta membagikan face shield, sekalipun tetap beraktifitas (di luar rumah), namun tetap haruss memperhatikan protokolernya,” tegasnya.

    Diakhir, ia meminta kepada masyarakat untuk dapat melindungi bumi, agar tetap lestari. Hal itu perlu dilakukan, agar keindahannya tetap bisa dinikmati generasi-generasi selanjutnya.

    “Jaga alam, alam jaga kita. Tetap jaga kesehatan, gunakan masker, dan sering cuci tangan, agar kita terhindar dari virus Covid-19. Salam lestari,” tandasnya. (MUF)

  • Kodim 0603 Bareng Jurnalis Lebak Bagikan Ratusan Paket Sembako Bagi Warga Terdampak Covid-19

    Kodim 0603 Bareng Jurnalis Lebak Bagikan Ratusan Paket Sembako Bagi Warga Terdampak Covid-19

    LEBAK, BANPOS – Kodim 0603 Lebak bersama jurnalis Lebak membagikan ratusan paket bantuan sembako kepada warga terdampak Covid-19. Bantuan itu diharapkan dapat meringankan beban masyarakat selama pandemi Covid-19.

    Dandim 0603 Lebak, Letkol Kav Yudha Setiawan, mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah berdampak terhadap ketahanan ekonomi masyarakat.

    Oleh karena itu, sebagai bentuk kepedulian dan empati TNI, Kodim 0603 Lebak bersinergi dengan Wartawan Lebak memberikan bantuan paket sembako untuk masyarakat kurang mampu. Bantuan disalurkan kepada masyarakat di Koramil Muncang, Cipanas, Sajira, Banjasari, Malingping, dan Panggarangan.

    “Kodim 0603 Lebak komitmen bersama masyarakat melawan wabah corona atau Covid-19. Kita berharap semua bisa melewati badai ini dan kembali hidup normal,” kata Yhuda Setiawan kepada wartawan, Jumat (5/6).

    Kodim 0603 Lebak jelas Yhuda, sudah tiga kali menggelar kegiatan bakti sosial membagikan paket sembako. Kegiatan pertama dilaksanakan sebelum Ramadan dan yang kedua menjelang lebaran.

    “Bantuan yang kami berikan nilainya enggak seberapa. Tapi kami yakin bantuan ini bermanfaat bagi masyarakat yang terdampak wabah Covid-19 di Lebak,” jelasnya.

    Ketua Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Lebak, Eka Gunawan, mengatakan hingga sekarang sudah ada dua orang warga Lebak yang terpapar Covid-19, yakni warga Cihara dan Warunggunung. Satu orang pasien telah dinyatakan sembuh, sedangkan satu lagi masih dalam perawatan di RSU Banten.

    “Dampak wabah Covid-19 bagi perekonomian masyarakat cukup besar. Banyak warga yang mengalami kesulitan ekonomi bahkan jatuh miskin, sehingga mereka membutuhkan uluran tangan dari semua pihak. Karena itu, Kodim bersama jurnalis Lebak peduli membantu masyarakat agar tetap bisa bertaham selama masa pandemi ini,” ungkapnya.(CR-01/PBN)

  • Nekat Mudik, Tenaga Medis RS Swasta di Kota Serang Terkonfirmasi Positif Covid-19

    Nekat Mudik, Tenaga Medis RS Swasta di Kota Serang Terkonfirmasi Positif Covid-19

    SERANG, BANPOS – Lagi-lagi Kota Serang mentacatat tambahan kasus terkonfirmasi positif. Pasien positif ke-14 di Kota Serang merupakan tenaga medis salah satu rumah sakit swasta di Kota Serang, yang nekat mudik pada saat lebaran yang lalu.

    Juru bicara Gugus Tugas penanganan Covid-19 Kota Serang, W. Hari Pamungkas, mengatakan bahwa pasien merupakan pria berinisial AH.

    “Pasien bekerja di salah satu rumah sakit swasta sebagai tenaga medis. Pria berinisial AH, umur 56 tahun. Warga Kelurahan Serang,” ujar Hari saat dihubungi awak media, Jumat (5/6).

    Menurut Hari, AH bersama dengan keluarganya memiliki riwayat perjalanan ke zona merah, untuk melaksanakan tradisi mudik hari raya Idul Fitri.

    “Pasien bersama satu istri dan tiga orang anak serta satu orang menantunya memiliki riwayat perjalanan ke zona merah tanggal 25 Mei yang lalu,” terangnya.

    Hari mengatakan, usai berkunjung dari zona merah tersebut, AH diduga merasakan tidak enak badan. Sehingga secara mandiri, AH dan keluarganya melakukan tes swab di Kimia Farma Kota Serang.

    “Mungkin karena tidak enak badan, tanggal 29 Mei AH dan keluarganya melakukan tes swab di Kimia Farma. Hasilnya AH positif sedangkan keluarganya negatif Covid-19,” ucapnya. Saat ini, AH sudah dirawat di Rumah Sakit dr. Drajat Prawiranegara (RSDP).

    Hari mengaku, kasus ke-14 ini merupakan kasus terbaru, diluar dari beberapa klaster yang ada. Menurutnya, tambahan kasus ini merupakan akibat ketidakdisiplinan masyarakat atas anjuran pemerintah.

    “Menjelang lebaran kami sudah sangat gencar melakukan imbauan kepada masyarakat agar tidak mudik, tetap dirumah dan melaksanakan salat Idul Fitri bersama keluarga inti saja. Tapi ternyata beberapa banyak yang tidak disiplin,” tandasnya.

    Untuk diketahui, hingga saat ini Kota Serang telah mencatat 14 kasus terkonfirmasi positif. 7 pasien dinyatakan sembuh, 6 pasien masih dirawat dan satu pasien dinyatakan meninggal dunia. (DZH)

  • Alhamdulillah, Pasien Covid Pertama di Lebak Dinyatakan Sembuh

    Alhamdulillah, Pasien Covid Pertama di Lebak Dinyatakan Sembuh

    CIHARA, BANPOS – Perkembangan kesehatan pasien positif Covid-19 yang pertama warga di Lebak, S (39) yang merupakan Ketua RT di Desa Cihara, Kecamatan Cihara dinyatakan sembuh dan dipulangkan dari RSUD Banten, Kamis (4/6) malam, hal itu dilaporkan setelah ia menjalani perawatan selama sebulan lebih.

    Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Kecamatan Cihara, Hermansyah kepada BANPOS membenarkan bahwa itu berdasarkan surat keterangan sehat dari pihak RSUD Banten, pasien S dinyatakan telah benar-benar sembuh atau negatif Covid. Dalan hal ini pihaknya bersama tim gugus tugas Covid-19 Kecamatan mengaku Jumat pagi hari sudah melakukan kunjungan langsung ke rumah S.

    “Kami bertemu langsung dengan pa S. Beliau kondisinya sudah sehat, hal itu dibuktikan dengan adanya surat dari RSUD Banten yang menyatakan bahwa setelah durawat selama 37 hari, hasil diagnosa beliau Alhamdulillah dinyatakan sembuh, hasil swab terakhirnya dinyatakan negatif,” ujarnya, Jumat (5/6)

    Menurut Herman, langkah selanjutnya, pihak Puskesmas Cihara akan tetap intens memberikan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat, terutama kepada masyarakat di sekitar tempat tinggal S. Pihaknya tidak menginginkan muncul stigma negatif dari masyarakat sehingga mantan pasien Covid-19 ini dikucilkan.

    “Kita sudah memberikan penyuluhan, memastikan kepada masyarakat bahwa pak S ini sudah sembuh. Dan Alhamdulillah masyarakat sudah tidak ada lagi yang ketakutan. Kami berpesan agar masyarakat menerimanya, tidak mengucilkannya,” ungkapnya.

    Kepala PKM Cihara inipun menambahkan, mantan pasien S tetap disarankan untuk melakukan social distancing dengan sehari-hari tetap menggunakan masker meski di dalam rumah serta memakan makanan yang bergizi. Kata dia, pihaknya pun sudah meminta kepada masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

    “Protokol kesehatan harus tetap ditaati sampai pandemi ini benar-benar berakhir. Tetap tenang dan waspada, jangan sampai virus korona ini disepelekan.” paparnya.

    Diketahui, berdasarkan hasil rapid test terhadap masyarakat, termasuk 7 orang yang diketahui mudik dari zona merah tercatat negatif.(WDO/PBN)

  • Bayi Tanpa Anus Berhasil Diselamatkan

    Bayi Tanpa Anus Berhasil Diselamatkan

    PANDEGLANG, BANPOS – Seorang bayi kembar asal Kampung Cicadas Desa Teluk, Kecamatan Labuan, yang terlahir tanpa anus sudah bisa dipulangkan ke rumah kediamannya, kepulangan tersebut dibantu oleh pihak Puskesmas Labuan dan beberapa relawan Charity Banten.

    Bayi yang terlahir kembar tanpa anus tersebut merupakan anak dari Sdr. Topik, anak tersebut memiliki kelainan yaitu Atresia Ani (tanpa anus) dan sempat menghebohkan dunia dunia medis di Kabupaten Pandeglang, sebab kelahiran awalnya dari bayi kembar tanpa anus ini harus penuh perjuangan, selain tidak memiliki BPJS namun pihak RSUD juga keterbatasan team medis sepesialis bedah anak.

    Kepala PKM Labuan, Angga Iskandarwinata menuturkan, saat perjalanan sang bayi yang satu meninggal saat dalam penanganan medis, namun pihaknya bersama tim relawan berusaha menyelamatkan bayi yang satu lagi.

    “Iya saat kami mendapat laporan dari relawan kami bergerak mengevakuasi pasien tersebut, namun saat dalam perjalan kondisi memang sudah lemah bayi yang satu, namun kita sempat berikan penyelamatan ke RS Aulia yang terdekat karena kondisi yang makin buruk namun sayang sang bayi satu tidak bisa terselamatkan,” kata Angga, Kamis (4/6).

    Meskipun sempat mengalami hambatan, pihaknya terus berupaya kepada pihak rumah sakit yang sudah bermitra dengan pihak BPJS, oleh karenanya dia meminta pihak relawan untuk mencari solusi agar bayi yang masih hidup bisa segera ditangani karena sudah mulai menurun kondisinya.

    “Untuk penangan bayi yang masih selamat, kita bawa kesana dan dirawat secara intensif oleh RSUD Berkah, karena sulitnya mencari ruang ICU di rumah sakit yang bermitra dengan BPJS maka kami koordinasi dengan relawan Charity Banten, untuk mencari solusi penyelematan bayi, sebab kondisinya semakin hari semakin menurun,” ujarnya.

    Sementara itu, Ketua Charity Banten, Diki Nurmansyah mengatakan, pihaknya mencari Rumah Sakit Swasta untuk segera menangani bayi yang selamat, pada akhirnya diputuskan untuk di rawat di salah satu rumah sakit swasta dan biaya penanganan ditanggung oleh yayasan Sedekah Terbuka.

    “Akhirnya segera membawa pasien tersebut ke Rumah sakit swasta Benggala di Serang dan kita meminta bantuan untuk pembayaran pasien tak mampu kepada yayasan Sedekah Terbuka yang sudah bermitra dengan kami, pihak yayasan Sedekah Terbuka pun siap menyanggupi pembiayaan sepenuhnya pada pasien tak mampu yang terlahir tanpa anus (Atresia Ani), “jelasnya.

    Melihat perjuangan para pihak yang membantu keluarganya yang tidak mampu, ayah dari bayi tersebut, Topik mengucapkan rasa syukur dan terima kasih, karena anaknya yang memiliki kelainan sudah bisa ditangani dan diobati meskipun satu bayi sudah tidak bisa terselamatkan.

    “Terima kasih kepada orang yang sudah berjuang membantu pengobatan anak saya, Charity Banten, Dinkes, Dinsos yang sudah memperhatikan kami orang tak mampu khsusunya buat yayasan Sedekah Terbuka semoga apa yang semua berikan pada kami Allah berikan balasan pahala yang berlimpah serta berlipat ganda,” imbuhnya.(MG-02/PBN)

  • Klaster WNA Bangladesh, Kecamatan Majasari Jadi Zona Merah

    Klaster WNA Bangladesh, Kecamatan Majasari Jadi Zona Merah

    PANDEGLANG, BANPOS – Kasus COVID-19 di Kabupaten Pandeglang nampaknya meningkat. Hal itu dibuktikan dengan bertambahnya warga terkonfirmasi positif COVID-19 yang diketahui melalui hasil swab. Sebelumnya ada 3 orang, kini bertambah menjadi 4 orang positif COVID-19.

    Dari jumlah kasus warga asal Pandeglang yang terkonformasi Positif COVID-19, sebanyak dua orang dinyatakan sembuh, satu orang meninggal dunia dan satu orang lagi masih dalam penanganan medis.

    Berdasarkan hasil informasi yang dihimpun, beberapa hari terakhir telah ditemukan lagi kasus baru yang terkonfirmasi COVID-19 melalui hasil SWAB, pasca-kunjungan warga Negara Bangladesh beberapa bulan lalu di Kecamatan Majasari, Pandeglang.

    Juru Bicara Tim Gugus Tugas penanganan COVID-19 Kabupaten Pandeglang, dr.Achmad Sulaeman mengakui ada penambahan jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 di Pandeglang. Dari sebelumnya tiga orang, kini menjadi empat orang.

    “Untuk kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 titik di wilayah kita bertambah, yang kemarin kita mencatat ada 3 hari ini kita bertambah satu menjadi 4 kasus yang terkonfirmasi Ini berasal dari Kecamatan Majasari,” katanya, Rabu (3/6).

    Pasca-adanya warga yang terkonfirmasi Positif, Tim Gugus Tugas penanggulangan COVID-19 Pandeglang, akan melakukan penelusuran (tracking) terhadap orang-orang yang sempat kontak langsung dengan warga terkonfirmasi COVID-19 tersebut.

    “Kami dari tim gugus tugas akan terus memantau perkembangan selanjutnya, dan direncanakan kami akan bergerak untuk Mentracking orang-orang yang sempat kontak dengan yang terkonfirmasi tersebut,” ucapnya.

    Sule juga menambahkan bahwa sebanyak 4 warga yang dinyatakan positif COVID-19 melalui hasil pemeriksaan swab, dengan riwayat kontak langsung dengan Warga Negara Bangladesh tersebut. Dari ke empat orang itu, tiga diantaranya adalah warga luar Pandeglang, diantaranya warga Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang dan Kota Serang dan ketiga warga tersebut masuk data masing-masing daerah.

    “Kita telah mencatat bahwa dari 4 orang terkonfirmasi di kecamatan majasari ini, 3 orang diantaranya telah berada di tempat asalnya masing-masing yaitu mereka berasal dari satu orang berasal dari kabupaten Lebak, satu orang berasal dari Kabupaten Serang, dan satu lagi dari kota Serang. Yang tersisa di Pandeglang hanya 1 maka dari itu data orang yang terkonfirmasi di Pandeglang hanya bertambah satu, sehingga total semua orang yang terkonfirmasi Positif di kabupaten Pandeglang ada 4 orang,” jelasnya.

    Untuk itu, demi memutus mata rantai penularan COVID-19 di Kabupaten Pandeglang, pihaknya mengajak masyarakat agar melakukan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh Pemerintah.

    “Untuk memutus rantai penularan penyakit ini kita harus melakukan 4 hal yang terpenting, lakukan kebiasaan adaptasi baru ini dengan melakukan memakai masker, menjaga jarak dari kerumunan, dan satu hal lagi sering-sering cuci tangan dengan menggunakan sabun,” tandasnya.(MG-02/PBN)

  • Kejati dan Kejari Digeruduk Mahasiswa, Tuntut Dugaan Skandal JPS Kota Serang Diusut

    Kejati dan Kejari Digeruduk Mahasiswa, Tuntut Dugaan Skandal JPS Kota Serang Diusut

    SERANG, BANPOS – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Jaringan Kawal Anggaran Corona (Jala Corona) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Kejati Banten dan Kejari Serang. Mereka menuntut Kejati Banten untuk turun tangan mengusut dugaan skandal pada JPS Kota Serang.

    Berdasarkan pantauan di lapangan, Jala Corona melakukan aksi dengan menyampaikan beberapa orasi, menggelar bancakan di depan Kejati Banten sebagai sindiran dugaan bancakan dan menabur bunga di depan Kejari Serang sebagai simbol matinya penegakkan hukum oleh Kejari Serang.

    Terlihat pula beberapa spanduk bertuliskan ‘Usut tuntas skandal JPS di Kota Serang’ dan ‘Uwis wareg durung lur? 500 juta harga diri Kejari Serang’.

    Humas aksi, Stevanus Andriano Lorenzo, mengatakan bahwa aksi yang dilakukan merupakan bentuk kekecewaan terhadap penegakkan hukum di Kota Serang. Sebab menurutnya, Kejari Serang menutup mata atas adanya dugaan skandal pada JPS Kota Serang.

    “Kami melihat Kejari Serang ini sengaja menutup mata atas adanya dugaan skandal JPS Kota Serang. Padahal sudah jelas Inspektorat menemukan adanya kelebihan bayar sebesar Rp1,9 miliar pada pengadaan itu. Aneh jika Kejari tidak mau turun tangan,” ujarnya di sela aksi, Rabu (3/6).

    Selain itu, ia menduga bahwa kelebihan bayar yang terjadi tidak seperti yang ditemukan oleh Inspektorat yaitu Rp1,9 miliar. Menurutnya, kelebihan bayar yang terjadi mencapai dua kali lipat dari temuan Inspektorat.

    “Kami mengacu ke anggaran beras pada data refocusing anggaran Dinas Pertanian. Disitu anggaran beras untuk satu liternya Rp10.453. Tapi di Inspektorat harga pasarnya Rp12.800. Jadi kalau kami hitung kelebihan bayar untuk beras saja mencapai Rp3,8 miliar. Dua kali lipat temuan Inspektorat yaitu Rp1,9 miliar,” jelasnya.

    Menurutnya, hal itu jelas merupakan permainan yang dilakukan oleh oknum di Pemkot Serang, untuk mendapatkan keuntungan dari anggaran penanganan Covid-19. Ia menegaskan bahwa tindakan itu jelas masuk ke dalam tindak pidama korupsi (Tipikor).

    Pihaknya juga menyoroti terkait dengan adanya pelanggaran aturan dalam pengadaan JPS Kota Serang. Ia mengatakan bahwa Pemkot Serang melakukan pembayaran atas JPS tersebut dengan metode bayar lunas dimuka. Padahal, baik pada SE LKPP, Perka LKPP maupun Perpres nomor 16 tahun 2018 tidak ada metode pembayaran lunas dimuka.

    “Hal ini jelas permainan yang sengaja diatur oleh oknum-oknum yang ada di Pemkot Serang untuk bancakan. Pasal 2 dan pasal 3 UU Pemberantasan Tipikor harus ditegakkan atas dugaan skandal JPS ini,” katanya.

    Kendati diklaim telah dikembalikan oleh pihak penyedia kepada kas daerah, Andriano mengatakan bahwa tetap harus ada penegakkan hukum apabila mengacu pada UU Tipikor pasal 4.

    “Pasal 4 UU Pemberantasan Tipikor menyatakan bahwa pengembalian kerugian keuangan negara atau perekonomian negara tidak menghapuskan dipidananya pelaku tindak pidana sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 2 dan pasal 3,” terangnya.

    Bahkan, ia menduga bungkamnya Kejari Serang atas dugaan skandal JPS Kota Serang akibat adanya kucuran dana sebesar Rp500 juta untuk Kejari Serang, yang diberikan oleh Pemkot Serang dalam hal pendampingan.

    “Jangan sampai hanya karena kucuran dana itu, Kejari Serang menutup mata atas dugaan penyelewengan yang terjadi tepat di depan mata mereka sendiri,” ujarnya.

    Ia pun menuntut kepada Kejati Banten untuk dapat turun tangan melakukan pemeriksaan atas adanya dugaan skandal JPS Kota Serang tersebut. Hal ini karena Kejari Serang secara terang-terangan menolak turun tangan melakukan pemeriksaan.

    “Kami juga menuntut agar Kejati Banten segera memeriksa Kejari Serang terkait kucuran dana Rp500 juta yang diduga membuat mereka tutup mata atas permasalahan yang ada,” tegasnya.

    Untuk diketahui, Jala Corona merupakan aliansi yang terdiri dari Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi (LMND) Eksekutif Kota Serang, Himpunan Mahasiswa Islam-Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) Cabang Serang, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Serang dan Pusat Telaah Informasi Regional (Pattiro) Banten. (PBN)

  • Masyarakat Protes Jalan Desa Banjar Rusak Parah

    Masyarakat Protes Jalan Desa Banjar Rusak Parah

    PANDEGLANG, BANPOS – Sejumlah warga Kampung Kadu Bale, Desa Banjar, Kecamatan Banjar, Kabupaten pandeglang, menyampaikan aksi protes jalan rusak dengan memposting foto sarkasme, karena jalan yang ada di lingkungannya tergolong rusak cukup parah.

    Salah seorang warga Desa Banjar, Muhamad Nahrowi mengatakan, dirinya memasang foto dengan tulisan menyinggung bertujuan agar jalan yang rusak tersebut bisa segera diperbaiki, karena warga setempat banyak yang menggunakan akses jalan tersebut sebagai penunjang aktifitas sehari-hari.

    “Jalan ini sudah rusak parah, kalau musim hujan itu suka banyak genangan air, sementara pemerintah setempat seperti tidak melihat itu, untuk itu kami berinisiatif memotret jalan rusak dan membentangkan kertas bertulisan menyindir agar segera mendapatkan perhatian dari Pemerintah,” katanya kepada BANPOS, Rabu (3/6).

    Menurutnya, apabila jalan tersebut dibiarkan rusak akan menimbulkan hal lain, seperti tergelincirnya pengendara, dengan demikian dirinya berharap kepada Pemerintah Kabupaten Pandeglang untuk segera memperbaiki jalan tersebut.

    “Kalau saya kan setiap hari lewat sini, karena mengajar juga di salah satu sekolah yang ada di Desa Banjar, kadang khawatir saja begitu melihat kondisi jalan yang rusak, gimana coba kalau ada ibu-ibu hamil, orang yang sakit, terus pengendara yang terjatuh, mau menyalahkan siapa? Makanya saya minta diperbaikilah, jangan dibiarkan seperti ini seperti tidak ada pemerintah,” ujarnya.

    Nahrowi juga mengatakan, beberapa waktu lalu ada informasi akan dibangun, namun sampai saat ini belum ada juga.

    “Kemarin-kemarin memang infonya mau dibangun, rencanya sih dari tahun 2018 tapi sampai sekarang juga tidak kunjung dibangun dan masih dibiarkan seperti itu,” ucapnya.

    Sementara itu, ditempat terpisah, Camat Banjar Mujani, menanggapi informasi jalan rusak di daerahnya, ia memastikan jalan tersebut sudah masuk ke dalam usulan pembangunan tahun 2020, namun karena ada pandemi COVID-19 yang membuat terhambatnya pembangunan jalan tersebut.

    “Terkait jalan itu, berdasarkan data pembangunan sudah diploting tahun anggaran 2020, titik nol dari simpangan Gorobog menuju arah Kampung Kadu Bale, namun dengan adanya pandemi COVID-19 ini saya kurang apakah tertunda tahun ini apa tidak, karena sekarang ini anggaran difokuskan penanganan COVID-19, lebih jelasnya di PUPR,” imbuhnya.

    Adapun untuk volume yang diusulkan oleh pihak desa, Mujani tidak mengetahui secara persis, sebab yang berhak menghitung volume untuk kebutuhan jalan tersebut adalah tim konsultan survey.

    “Yang diusulkan tidak menyebutkan volume, tapi ruas jalan Gorobog – Cinunggal – Kadu Bale, untuk volume biasanya konsultan survey yang menghitung dengan kekuatan dana yang tersedia,” katanya.(MG-02/PBN)