Kategori: PERISTIWA

  • Dinilai Kurang Pengawasan, Pembangunan Situ Pasir Ayunan Disoal

    Dinilai Kurang Pengawasan, Pembangunan Situ Pasir Ayunan Disoal

    LEBAK,BANPOS-Diduga kurang maksimal dalam pelaksanaannya, pekerjaan rehabilitasi Situ Pasir Ayunan, Desa Sajira, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian (BBWSC), Satuan Kerja (Satker) Non Vertikal Tertentu Pembangunan Bendungan, kegiatan Danau Situ dan Embung SNVT Pembangunan Bendungan BBWSC tahun 2019 dengan anggaran sebesar Rp 11,7 miliar disoal aktivis LSM Rakyat Perduli NKRI.

    Pasalnya dalam rehabilitasi tersebut, salah satu fasilitas pemutar pintu air tidak disediakan sehingga ketika musim penghujan saat air tidak tertampung dan meluap merusak bangunan Situ serta sawah masyarakat yang ada disekitar.

    Anggota RP NKRI, Dayat mengatakan, karena pekerjaan rehabilitasi Situ Pasir Ayunan kurang maksimal, akibatnya masyarakat atau para penerima manfaat dari pembangunan tersebut dirugikan.

    “Setiap pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah baik pusat maupun daerah, kita selalu mendukung kalau hasilnya memberikan manfaat kepada masyarakat. Akan tetapi jika hasilnya tidak memberikan manfaat, bahkan sampai merugikan masyarakat, sebagai kontrol sosial kita akan berada digarda terdepan untuk membelanya,” kata Dayat kepada BANPOS, Sabtu (30/5).

    Menurutnya, dengan tidak maksimalnya rehabilitasi Situ Pasir Ayunan tersebut, pihaknya menilai Satker Non Verikal Tertentu Pembangunan Bendungan lemah dalam melakukan pengawasan saat pelaksanaan pembangunannya.

    “Saya kira dengan kondisi seperti ini, pengawasan yang dilakukan oleh Satker sangat lemah atau mungkin mereka bagian dari pihak ketiga yang melaksanakan kegiatan rehabilitasi tersebut. Logikanya kalau benar-benar diawasi, bagaimana mungkin pintu air tidak disediakan alat pembukanya. Pada akhirnya saat air tidak tertampung akhirnya meluap kemana-mana, coba kalau pintu airnya dibuka kan air akan bisa mengalir lewat pintu air tersebut,” terangnya.

    “Oleh karena itu, untuk mempertanggung jawabkannya. Kita akan melayangkan surat untuk melakukan audiens dengan pihak Satker. Ini harus dipertanggung jawabkan, karena yang digunakan untuk pembangunan itu kan uang rakyat dan harus dinikmati oleh rakyat,” tegasnya.

    Sementara warga setempat yang tidak ingin disebutkan Namanya mengatakan bahwa bangunan yang rusak akibat air yang meluap karena tidak tertampung mengingat Situ Pasir Ayunan letaknya berada didataran rendah.

    “Iya ini kemarin waktu hujan air dari beberapa kampung masuk ke Situ, karena hujannya deras dan air seluruhnya tertampung disini (Situ,red) akhirnya meluap kemana-mana,” katanya.(dhe)

  • Sering Pulang Pergi Jakarta, Warga Cilegon Terkonfirmasi Positif Covid-19

    Sering Pulang Pergi Jakarta, Warga Cilegon Terkonfirmasi Positif Covid-19

    CILEGON, BANPOS – Pasien yang baru terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Cilegon diduga terpapar akibat sering pulang dan pergi ke Jakarta yang merupakan zona merah, untuk kontrol rutin penyakit kanker payudara.

    Hal ini berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun bahwa pasien tersebut selama ini sering berkunjung ke keluarga di Jakarta, dan sekali-kali dengan waktu tidak menentu kembali ke Cilegon. Terakhir pasien berada di Cilegon pada 8 Mei 2020.

    Jubir Gugus Tugas Covid-19 Kota Cilegon, Ahmad Aziz Setia Ade Putera, mengatakan bahwa pasien positif terbaru ini merupakan wanita berinisial ER (33). Pasien merupakan salah satu warga Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Citangkil.

    Melalui siaran video update Covid-19 Kota Cilegon, Aziz menjelaskan, pada 20 Mei 2020, ER yang mengidap penyakit kanker payudara melakukan kontrol di Rumah Sakit (RS) Darmais, Jakarta.

    Pada waktu yang sama, ER yang sebelumnya berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) ini juga melakukan pemeriksaan darah dan swab di RS Darmais.

    Kemudian, lanjut Aziz, pada 28 Mei 2020, ER kembali melakukan kontrol rutin di RS Darmais, serta mengambil hasil pemeriksaan PCR.

    “Hasil PCR yang diterima tanggal 28 Mei 2020 tersebut, menyatakan bahwa saudari ER dinyatakan terkonfirmasi positif covid-19,” ujar Aziz.

    Dari hasil PCR yang menyatakan ER terkonfirmasi positif Covid-19, kata Aziz, RS Darmais memberikan surat rujukan ke Puskesmas Citangkil, untuk dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Cilegon.

    “Pada hari ini juga, yang bersangkutan dirujuk ke RSUD Banten untuk ditangani lebih lanjut,” katanya.

    Sampai dengan Jumat, 29 Mei 2020, tercatat sebanyak 6 orang warga Cilegon dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

    Saat ini pasien warga Cilegon yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 3 orang masih dirawat, 1 orang pasien menjalani isolasi mandiri dan 2 orang dinyatakan sembuh dari Covid-19.

    “Kami mengimbau kepada masyarakat Kota Cilegon untuk tetap tinggal di rumah, gunakan masker apabila terpaksa keluar rumah, hindari kerumunan dan cuci tangan pakai sabun,” tandasnya. (LUK)

  • Klaster PT PEMI dan Ponpes di Majasari Sumbang Tambahan Kasus Positif di Kota Serang

    Klaster PT PEMI dan Ponpes di Majasari Sumbang Tambahan Kasus Positif di Kota Serang

    SERANG, BANPOS – Kota Serang kembali menambah kasus terkonfirmasi positif. Sebanyak dua warga diketahui terpapar Covid-19 dan tercatat sebagai orang tanpa gejala (OTG).

    Keduanya berasal dari klaster PT PEMI dan klaster Ponpes di Majasari, Pandeglang. Untuk pasien klaster PT PEMI sedang dirawat di RS Pluit Jakarta dan klaster ponpes di Majasari saat ini diketahui sedang melakukan isolasi mandiri. Untuk klaster Ponpes di Majasari diketahui pernah kontak dengan Jamaah Tabligh yang merupakan WNA asal Bangladesh.

    Juru bicara Gugus Tugas penanganan Covid-19 Kota Serang, W. Hari Pamungkas, mengatakan bahwa dua warga yang terpapar Covid-19 berinisial LM, perempuan berumur 20 tahun yang bekerja di PT PEMI dan WU, laki-laki berumur 54 tahun.

    “LM merupakan warga Kelurahan Curug, Kecamatan Curug dan WU merupakan warga Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang. Keduanya berstatus orang tanpa gejala (OTG),” ujar Hari saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (28/5).

    Untuk LM, merupakan penambahan kasus pada klaster PT PEMI. LM telah menjalani tes swab pada tracking yang dilakukan oleh gugus tugas beberapa waktu yang lalu. Hasil swab baru keluar pada hari ini dan menyatakan bahwa LM positif Covid-19.

    “Jadi ini merupakan hasil tracking PT PEMI beberapa waktu yang lalu. Hari ini baru dia yang keluar. Kemarin juga penambahan positif merupakan dari klaster PT PEMI,” tutur Hari.

    Sementara untuk WU, Hari mengatakan bahwa pasien tersebut diduga terpapar karena kontak dengan Jamaah Tabligh di salah satu Ponpes di Majasari, Pandeglang.

    “WU diduga terpapar Covid-19 karena kontak dengan Jamaah Tabligh yang berasal dari Bangladesh,” ucap Kepala Diskominfo Kota Serang ini.

    Saat ini, WU masih melakukan isolasi mandiri di Ponpes Majasari Pandeglang. Gugus tugas Pemkot Serang akan terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan kesehatan WU melalui koordinasi dengan gugus tugas Pandeglang.

    “Tracking pun sudah dilakukan oleh Dinkes Kabupaten Pandeglang. Kami juga mengantisipasi apabila WU ada kontak erat dengan keluarga di rumahnya di Kota Serang. Namun sejak bertemu dengan Jamaah Tabligh, beliau belum pulang ke rumah karena langsung diisolasi,” jelasnya.

    Hari pun mengatakan, dua pasien yang baru terkonfirmasi positif ini berasal dari klaster lama. Sehingga, ada kemungkinan saat ini kedua pasien tersebut sudah sembuh dari Covid-19. Namun perlu dilakukan pemeriksaan kembali.

    “Rencananya rapid test ulang akan dilakukan pada minggu ini, secepatnya kami akan lakukan untuk menjamin kesehatan masyarakat Kota Serang,” tandasnya. (DZH)

  • Diduga Salah Sasaran, Pemuda Tanara Kena Bacok

    Diduga Salah Sasaran, Pemuda Tanara Kena Bacok

    SERANG, BANPOS – Abdis Silmi (25), warga Desa Muncung, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang menjadi korban penganiayaan yang menyebabkan luka bacok dibagian mukanya di Jalan Raya Syekh Nawawi, tepatnya di depan cucian steam di Kampung Tanara, Desa Tanara, Kecamatan Tanara.

    Diduga Abdis Silmi merupakan korban salah sasaran dari tersangka berinisial Muf (26), warga Desa/Kecamatan Tanara. Tersangka berhasil diamankan oleh pihak kepolisian beberapa saat setelah kejadian.

    Kapolres Serang, AKBP Mariyono, mengatakan bahwa kasus pembacokan itu bermula dari adanya informasi pengeroyokan terhadap Heri, teman pelaku, oleh sekelompok pemuda di Kampung Muncung tepatnya di depan terminal Tanara pada Selasa (26/5) dini hari yang lalu.

    “Tersangka kemudian pergi ke Kampung Muncung untuk mengetahui kondisi saudara Heri,” ujar Kapolres didampingi Kasat Reskrim Polres Serang, AKP Arief N Yusuf, kepada awak media, Kamis (29/5).

    Menurut Mariyono, ketika bertemu saudara Heri, tersangka bersama temannya berencana melaporkan kejadian itu kapada kepolisian. Namun sebelum melapor, tersangka berkumpul di mini market Tanara.

    “Sekitar pukul 2 pagi, korban Abdis melintas di depan mini market. Korban menduga, Muf akan menghadang temannya Kervin yang akan pulang ke rumahnya,” tuturnya.

    Lebih lanjut, Mariyono mengatakan bahwa disana terjadi kesalahpahaman. Kemudian Muf bersama temannya pergi meninggalkan lokasi menuju Kampung Cikeli dengan menggunakan sepeda motor.

    “Setelah kesalahpahaman di depan mini market itu, korban Abdis menyusul tersangka Muf untuk mengklarifikasi kesalahpahaman tersebut,” tambahnya.

    Mariyono mengungkapkan ketika keduanya bertemu untuk mengklarifikasi kesalahpahaman di depan mini market tersebut, malah berujung pemukulan dan pembacokan terhadap korban Abdis.

    “Abdis datang membawa balok kayu, kemudian memukul pelaku hingga terjatuh. Tidak terima dipukul, kemudian pelaku membalas dengan mengayunkan golok ke arah korban dan melukai wajah korban,” ungkapnya.

    Mariyono menjelaskan korban yang terluka dibagian wajahnya kemudian dibawa ke klinik terdekat. Kasus itu kemudian di laporkan ke Polsek Tanara, dan pelaku berhasil ditangkap kurang dari 24 jam.

    “Tersangka Muf kami jerat dengan Pasal 351 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama lima tahun kurungan,” tandasnya. (DZH)

  • Polisi Perketat Penyekatan Kendaraan Mudik di Pelabuhan Merak

    Polisi Perketat Penyekatan Kendaraan Mudik di Pelabuhan Merak

    CILEGON, BANPOS – Tercatat, sebanyak 1.651 Unit kendaraan dan 110 orang atau penumpang yang naik sedangkan hari ini Kamis (28/5) sebanyak 1.996 Unit kendaraan dan 121 orang atau penumpang yang turun di Pelabuhan ASDP Merak, pasca-hari Raya Idul Fitri 1441 H yang saat ini memasuki hari ke-5

    Sebab itu, Polres Cilegon semakin memperketat pemeriksaan dan melakukan penyekatan arus balik terhadap kendaraan dan perjalanan orang, baik dari dalam daerah Banten maupun dari luar daerah Banten, dalam rangka percepatan penanganan Covid-19.

    Kapolres Cilegon AKBP Yudhis Wibisana menjelaskan, pihaknya terus memperketat pemeriksaan terhadap kendaraan dan orang dari luar daerah yang akan masuk ke wilayah Banten.

    “Ya, kami terus memperketat pemeriksaan secara selektif terhadap kendaraan dan orang dari luar daerah yang akan memasuki wilayah Provinsi Banten dimasa arus balik saat ini” kata Yudhis, Kamis (28/5).

    Yudhis mengatakan, sesuai dengan surat edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 No. 4 tahun 2020 tentang kriteria pembatasan perjalanan orang dan kendaraan dalam rangka percepatan penanganan corona virus disease (Covid-19), ada beberapa kriteria yang harus ditaati agar dapat melintas pos check point.

    “Untuk kendaraan yang boleh melintas adalah kendaraan yang memuat sembako, obat-obatan, pengangkut petugas, Damkar, dan Ambulan,” jelas Yudhis.

    Sedangkan untuk kriteria perjalanan orang, harus melengkapi beberapa syarat diantaranya, bagi pihak dari Lembaga Pemerintah atau Swasta dan Aparatur Negara harus dapat menunjukan Surat tugas, surat sehat, hasil rapid test atau hasil PCR Swab dengan hasil negatif Covid-19, menunjukan identitas diri yang sah dan melaporkan rencana perjalanan.

    Kemudian, untuk yang membutuhkan pelayanan kesehatan darurat / perjalanan yang keluarga sakit keras atau meninggal dunia harus dapat menunjukan identitas diri yang sah, Surat Rujukan dari Rumah Sakit ke tempat pengobatan lain, surat keterangan kematian dari tempat asal korban, surat sehat, hasil rapid test atau hasil PCR Swab dengan hasil negatif Covid-19.

    Sedangkan untuk pekerja Migran Indonesia (PMI), WNI, Pelajar / Mahasiswa dari Luar Negeri serta pemulangan orang dengan alasan khusus oleh Pemerintah ke daerah harus dilengkapi Identitas diri yang sah, surat keterangan dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BPPMI) / Surat keterangan dari Perwakilan RI diluar Negeri, surat keterangan dari Universitas / sekolah (Mahasiswa / Pelajar), surat sehat hasil rapid test atau hasil PCR Swab dengan hasil negatif Covid-19 dan proses pemulangan harus dilaksanakan secara terorganisir.

    Yudhis menuturkan, kegiatan filterisasi atau penyekatan di lakukan di beberapa lokasi check point diantaranya di depan pintu masuk dan di area dalam Pelabuhan Merak, Pertigaan Gerem dan Gerbang Tol Merak.

    Dari hasil kegiatan tersebut, Kata Yudhis, dilakukan monev harian terkait jumlah naik dan turunnya penumpang dan kendaraan di Pelabuhan ASDP Merak.

    “Menurut data yang ada, sejak kemarin (Rabu, 27/5) hingga hari ini ada sebanyak 1.651 Unit kendaraan dan 110 orang atau penumpang yang naik sedangkan hari ini Kamis (28/5) sebanyak 1.996 Unit kendaraan dan 121 orang atau penumpang yang turun, dan untuk jumlah kendaraan yang diputarbalikan saat ini tercatat sebanyak 2 unit di pos check point Gerbang Tol Merak,” tandasnya. (LUK/PBN)

  • Anggota DPRD Banten Dilaporkan Oleh Anak Tirinya, Dituding Palsukan Buku Nikah

    Anggota DPRD Banten Dilaporkan Oleh Anak Tirinya, Dituding Palsukan Buku Nikah

    PANDEGLANG,BANPOS – Dituding palsukan buku nikah, IA yang merupakan istri siri dari Ating Saefudin dilaporkan ke Polres Pandeglang oleh anak tirinya LS.

    Kepada BANPOS, Ating yang berprofesi sebagai saudagar beras asal Kabupaten Pandeglang ini mengaku, pernikahannya dengan IA yang juga anggota DPRD Banten fraksi PPP ini dilakukan hanya secara agama saja, alias nikah siri.

    Sebab itu, ia memastikan bahwa buku nikah yang diduga diterbitkan oleh Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Menes itu telah dipalsukan.

    “Yang membuat laporan anak saya ke Polres Pandeglang. Laporan itu karena istri siri saya punya buku nikah, ternyata berdasarkan hasil investigasi ke KUA Menes, pernikahan itu tidak tercatat,” kata Ating, Kamis (28/5).

    Oleh karena itu, sebagai dasar laporan, pihaknya melampirkan surat dari KUA Menes yang menyatakan bahwa pernikahan dengan istri sirinya tidak tercatat. Sehingga dengan adanya buku nikah tersebut dipastikan palsu.

    “Untuk buku nikah sekarang ada di Pengadilan Agama Pandeglang dan berkas yang diserahkan ke Polres hanya berkas dari KUA Menes,” terangnya.

    Ditemui terpisah, Kaur Bin Ops Sat Reskrim Polres Pandeglang, Ipda Tubagus Saefudin membenarkan adanya laporan terhadap anggota DPRD Provinsi Banten, IA atas kasus dugaan pemalsuan buku nikah. Kata dia, pelaporan dilakukan oleh anak suami dari IA pada 14 Maret 2020 dengan Nomor: LP/131/V/Banten/Res Pandeglang.

    “Benar ada laporan terhadap anggota DPRD Banten atas nama IA oleh anak suaminya Ls atas pasal 263 junto 277 KUHP,” ungkap Ipda Tubagus Saefudin.

    Ia menjelaskan, berdasarkan laporan ke Reskrim tersebut, kemudian berdasarkan disposisi Kapolres yang ditindaklanjuti ke Unit 1 dan sejauh ini sudah dilakukan pemeriksaan terhadap dua saksi pelapor. Setelah itu, pihaknya akan terus melakukan pemeriksaan saksi untuk melengkapi penyidikan, termasuk terlapor IA.

    “Untuk memintai keterangan terlapor kita akan mengikuti mekanisme, karena terlapor merupakan anggota dewan,” ujarnya.

    Dikutip dari Surat Keterangan Tidak Tercatat Nomor: 040 kua 28.02.09/PW.01/05/2020 yang dikeluarkan KUA Menes pada 11 Mei 2020 menyatakan bahwa, pernikahan Ating Saefudin dengan IA tidak tercatat.

    “Setelah melihat dan meneliti register yang ada di Kantor Urusan Agama Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang, maka dengan ini Saya nyatakan nama tersebut diatas pernikahannya tidak tercatat,” tulis surat yang ditandatangani Kepala KUA Menes, Nawawi.(DHE/PBN)

  • Alhamdulillah, Muhani Akhirnya Dirawat di RSUD Berkah Pandeglang

    Alhamdulillah, Muhani Akhirnya Dirawat di RSUD Berkah Pandeglang

    PANDEGLANG, BANPOS – Muhani, pemuda Pandeglang yang sempat diberitakan sudah 5 bulan tergeletak lemas di rumahnya akibat tidak memiliki biaya untuk berobat, akhirnya diboyong ke RSUD Berkah Pandeglang pada Kamis (28/5).

    Hal ini disampaikan oleh Direktur Aksi Cepat Tanggap (ACT) Banten, Ais Komarudin. Ais mengatakan pihaknya mendapatkan informasi bahwa Muhani telah dibawa ke RSUD Berkah Pandeglang.

    “Iyah sudah dibawa. Tadi dapat informasi dari Karang Taruna setempat bahwa Muhani sudah dibawa ke RSUD Berkah Pandeglang,” ujarnya kepada BANPOS.

    Ais mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan kunjungan ke kediaman Muhani pada Rabu kemarin. Kedatanhan pihaknya bersama dengan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A).

    Menurutnya, Muhani terindikasi mengidap tumor setelah sebelumnya hanya terindikasi tipus. Sebab, setelah berobat di Puskesmas, satu bulan kemudian muncul benjolan pada dada Muhani.

    “Setelah diperiksa di puskesmas bulan lalu, pak Muhani dinyatakan mengidap penyakit tipus. Tapi setelah satu bulan berobat, ternyata muncul benjolan didadanya yang terindikasi sebagai tumor,” jelas Ais.

    Setelah berdiskusi bersama pihak keluarga dan aparatur setempat, disepakati bahwa Muhani akan berobat secara intensif agar dapat segera sembuh dan kembali beraktivitas dan hari ini pun sudah diboyong ke rumah sakit.

    “Kami sudah berkoordinasi dengan RSUD Berkah Pandeglang. Alhamdulillah pihak rumah sakit siap menerima pak Muhani untuk berobat,” katanya.

    Ais pun mengatakan bahwa pihaknya telah bertemu dengan pemuda yang menginisiasi penggalangan bantuan untuk Muhani, yakni Saepul Anwar. ACT pun bersepakat untuk ikut menggalang bantuan.

    “Kami akan coba ikut menggalang donasi. Kemudian kalau memang harus dirujuk ke RS Cipto, maka kami akan dampingi dan mempersiapkan rumah singgah untuk keluarga serta kebutuhan lainnya,” tandas Ais. (DZH)

  • Pasien Positif Covid-19 Lebak Diduga Tertular Jamaah Tabligh

    Pasien Positif Covid-19 Lebak Diduga Tertular Jamaah Tabligh

    LEBAK, BANPOS – Diduga, pasien positif Covid-19 yang merupakan warga Warunggunung, Lebak ini, tertular dari Jamaah Tabligh yang sebelumnya sudah diamankan ke Wisma Atlet Jakarta.

    Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) yang juga Juru Bicara Tim Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti kepada BANPOS, Rabu (27/5)

    Menurut Ati, pria berusia 42 tahun tersebut merupakan hasil dari tracking kontak jamaah tabligh. Diketahui sebelumnya pasien positif itu sempat melakukan rapid test dan non reaktif, sehingga awalnya berstatus Orang Dalam Pemantauan.

    Namun, setelah dilakukan swab pcr ternyata hasilnya positif.
    “Pasien tersebut kriteria OTG (Orang tanpa Gejala),” ujar Ati.

    Untuk saat ini, pasien tersebut tidak dirawat di RSUD, dikarenakan tidak menunjukkan gejalan pneumonia.

    “Sekarang masih isolasi mandiri di rumahnya,” tandas Ati.

    Sebelumnya diberitakan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lebak kembali merilis pasien positif korona.

    Pasien positif terpapar tersebut seorang laki – laki berusia 42 tahun yang merupakan jamaah salah satu Pondok Pesantren (ponpes) di Kabupaten Pandeglang. Selain itu, dua jamaah lain juga dikatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

    Jubir Gugus Tugas Penanganan Covid – 19 Kabupaten Lebak, dr. Firman Rahmatullah kepada wartawan, Rabu (27/5) mengatakan, menerima informasi adanya warga Kabupaten Lebak itu dari gugus tugas Provinsi Banten.

    “Kita menerima laporan dari gugus tugas provinsi bahwa di Pondok Pesantren Majasari Pandeglang ada 3 jamaah yang positif. Salah satunya dari Kabupaten Lebak, dari Kota Serang dan Kabupaten Serang,” katanya.

    Menurutnya, pasien positif Corona itu ber KTP Cibuah, Kecamatan Warunggunung. Karena KTP nya Kabupaten Lebak maka dimasukkan data ke Lebak.

    “Jadi jumlah pasien positif korona menjadi dua orang,” ujarnya

    Terkait hal tersebut Firman mengaku, pihaknya masih melakukan tracking keberadaan pasien dan belum bisa memastikan pasien tersebut berada di Cibuah Warunggunung.

    “Masih kita tracking, kita belum bisa memastikan pasien ada di sini (Cibuah) atau di Pandeglang. Kalau ada di sini kita harus cek orang-orang yang pernah kontak dengan pasien,” ungkapnya.

    Dalam situs resmi Pemerintah Kabupaten Lebak siagacovid19.lebakkab.go.id terkonfirmasi 2 orang. (CR-01/PBN)

  • H+3, Pasien Positif Lebak Bertambah Satu Dari Klaster Ponpes di Majasari

    H+3, Pasien Positif Lebak Bertambah Satu Dari Klaster Ponpes di Majasari

    LEBAK, BANPOS – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lebak kembali merilis pasien positif korona.

    Pasien positif terpapar tersebut seorang laki – laki berusia 42 tahun yang merupakan jamaah salah satu Pondok Pesantren (ponpes) di Kabupaten Pandeglang. Selain itu, dua jamaah lain juga dikatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

    Jubir Gugus Tugas Penanganan Covid – 19 Kabupaten Lebak, dr. Firman Rahmatullah kepada wartawan, Rabu (27/5) mengatakan, menerima informasi adanya warga Kabupaten Lebak itu dari gugus tugas Provinsi Banten.

    “Kita menerima laporan dari gugus tugas provinsi bahwa di Pondok Pesantren Majasari Pandeglang ada 3 jamaah yang positif. Salah satunya dari Kabupaten Lebak, (sisanya, red) dari Kota Serang dan Kabupaten Serang,” katanya.

    Menurutnya, pasien positif Corona itu ber KTP Cibuah, Kecamatan Warunggunung. Karena KTP nya Kabupaten Lebak maka dimasukkan data ke Lebak.

    “Jadi jumlah pasien positif korona menjadi dua orang,” ujarnya

    Terkait hal tersebut Firman mengaku, pihaknya masih melakukan tracking keberadaan pasien dan belum bisa memastikan pasien tersebut berada di Cibuah Warunggunung.

    “Masih kita tracking, kita belum bisa memastikan pasien ada di sini (Cibuah) atau di Pandeglang. Kalau ada di sini kita harus cek orang-orang yang pernah kontak dengan pasien,” ungkapnya.

    Dalam situs resmi Pemerintah Kabupaten Lebak siagacovid19.lebakkab.go.id terkonfirmasi 2 orang. (CR-01/PBN)

  • Pantai Banten Selatan Dilanda Rob Hingga 2,5 Meter

    Pantai Banten Selatan Dilanda Rob Hingga 2,5 Meter

    BINUANGEUN, BANPOS – Perairan laut pantai Binuangeun Kecamatan Wanasalam pada Rabu (27/5) pukul 09.30 WIB mengalami rob (pasang besar yang menyebabkan luapan air laut) hingga beberapa puluh meter air masuk ke daratan pantai dan menggerus tambatan perahu dan juga saung jajanan yang ada di sekitar pantai setempat.

    Dilaporkan, Rob juga terjadi dibeberapa pantai kawasan Lebak selatan serta di perairan Kecamatan Sumur Pandeglang

    Diketahui, area yang tergenang yaitu pantai Sawah Kabayan dan Kembang Ranjang.

    “Banjir tersebut akibat ombak pantai yang tengah pasang ketinggiannya sekitar 2,5 meter, sehingga menyebabkan air laut naik ke darat hingga hampir setengah meter dan menggenangi beberapa warung dan gubuk di pinggir pantai,” ujar Kapolsek Wanasalam, AKP Sudedi kepada BANPOS.

    Menurut Sudedi, banjir rob tersebut dibarengi dengan hujan deras yang melanda kawasan tersebut sejak semalam hingga pagi tadi.

    “Rob dibarengi curah hujan deras yang terjadi sejak semalam dan pagi tadi,” katanya.

    Sementara dari Kecamatan Sumur Pandeglang, dilaporkan mengalami hal yang sama sejak empat hari terakhir.

    “Udah empat hari ini laut pasang rob berlangsung, dan mengakibatkan 10 perahu nelayan terseret ombak, untungnya bencana ini tidak menelan korban,” ujar Budi, warga nelayan Kampung Bengkok Desa Tunggaljaya, Pandeglang via pesan Whatsupp.

    Menurutnya, sampai saat ini air laut masih naik dan ini biasanya selalu terjadi hingga beberapa hari ke depan.

    “Biasanya rob ini bisa lebih satu minggu, mungkin empat hari kedepan masih ada. Dan nelayan di sini otomatis tidak bisa melaut, akhirnya mah kami pasrah aja,” ungkapnya.

    Terpisah, Kepala Desa Tamanjaya, Kecamatan Sumur, Tonih membenarkan Rabu pagi tadi dirinya sudah mendapat informasi tersebit dan mendatangi TKP.

    “Saya datang ke tempat kejadian di kampung Tamanjaya, saya sudah mengimbau kepada warga masyarakat tetap waspada akan ancaman rob,” ujarnya.(WDO/PBN)