Kategori: PERISTIWA

  • Wisatawan Yang Liburan Ditengah Pandemi Ditemukan Tewas

    Wisatawan Yang Liburan Ditengah Pandemi Ditemukan Tewas

    BINUANGEUN, BANPOS – Setelah dilakukan pencarian dan penyisiran oleh tim gabungan yang dibantu masyarakat , korban kecelakaan laut atas nama Humaedi (16) warga Kecamatan Sindangresmi, Pandeglang ditemukan dalam keadaan tewas.

    Humaedi dilaporkan sebelumnya hilang terseret ombak pantai Karangseke Desa Muara Binuangeun pada hari Selasa (26/5) kemarin.

    Jasad korban kemudian ditemukan pada Rabu (27/5) sekitar jam 06.00 Wib tidak jauh dari TKP.

    Saat ditemukan korban tergeletak telah meninggal, dan kini sudah dibawa menggunakan ambulan Puskesmas Binuangeun oleh pihak keluarga untuk dimakamkan.

    Total, tiga orang yang terkena ombak sudah di temukan, dua selamat dan satu ditemukan meninggal dunia.

    Ketua Balawista Lebak, yang juga saksi penemun korban, Mumu Mahmudi mengatakan, korban ditemukan tidak jauh dari TKP waktu terseret ombak.

    “Korban yang bernama Humaedi sudah ditemukan, lokasinya masih di Karangseke tidak jauh waktu kejadian kemarin, sekarang sudah dibawa pake ambulan puskesmas kepada keluarganya di Kadupandak Kecamatan Picung,” katanya kepada wartawan.

    Sementara, Kapolsek Wanasalam, AKP Sudedi memaparkan bahwa dari tiga warga yang terseret ombak dua orang telah diselamatkan kemarin, dan yang satu baru ditemukan pagi hari ini.

    “Ya, korban yang bernama Humaedi sudah ditemukan pada Rabu pagi pukul 06.00 Wib dalam keadaan meninggal. Sebelumnya kemarin dua orang yang juga bersama korban terseret ombak telah berhasil diselamatkan,” kata Sudedi.

    Diketahui, sebelumnya Pihak Muspika Kec.Wanasalam dan pengelola Wisata sudah melakukan imbauan serta penutupan terhadap objek wisata di Kecamatan Wanasalam.Dan informasi saat ini ombak di wilayah perairan pantai Binuangeun Kecamatan Wanasalam tengah pasang.(WDO/PBN)

  • Lagi Mengerjakan Skripsi, Mahasiswa Ditemukan Gantung Diri

    Lagi Mengerjakan Skripsi, Mahasiswa Ditemukan Gantung Diri

    SERANG, BANPOS – Salah satu mahasiswa semester akhir di sebuah Universitas swasta di Kota Serang, ditemukan tak bernyawa di rumah kosong samping kediaman korban, di Komplek Bumi Serang Baru, Kelurahan Kaligandu, Kecamatan Serang, Kota Serang.

    Kaur Iden Polres Serang Kota, IPDA M. Roby Nizar, mengatakan bahwa korban berinisial L, usia 23 tahun ditemukan oleh keluarganya sudah tidak bernyawa pada pukul 16.30 WIB, Selasa (26/5).

    “Kami mendapat informasi dari warga sekitar pukul 17.00 WIB, dan personil kepolisian langsung menuju ke Tempat Kejadian Perkara (TKP),” ujarnya.

    Berdasarkan Kronologisnya, ia menjelaskan bahwa pada pukul 15.00 WIB, pamannya melihat korban sedang di hadapan laptopnya mengerjakan skripsi. Tak lama berselang, istri dari paman korban (red-saksi) menanyakan keberadaan korban, akan tetapi tidak ditemukan dan menduga korban sedang keluar untuk merokok.

    “Karena saksi teringat, korban jarang merokok di depan keluarga. Biasanya kalau korban merokok itu sembunyi, lalu setelah di cek di lokasi, saksi melihat korban sudah dalam posisi tergantung,” jelas dia.

    Saat ditemukan, korban sudah tidak bernyawa dengan keadaan sedang tergantung sekitar pukul 16.30 WIB. Pihaknya kemudian melakukan pemeriksaan terhadapa korban.

    “Berdasarkan identifikasi awal, dari tubuh korban tidak ditemukan tindak kekerasan, tapi kami akan melakukan visum terhadap tubuh korban untuk menemukan penyebab kematian korban. Nanti tim forensik akan melakukan pemeriksaan lanjutan,” tandasnya.

    Di tempat yang sama, Ketua RT setempat, Encang mengatakan korban dikenal sebagai pemuda yang ramah dan tidak pernah terlibat masalah dengan warga sekitar.

    “Dalam keseharian korban sering menyapa warga sekitar, anaknya ramah,” ucapnya.(MUF/AZM)

  • Mari Saling Bantu, Sudah 5 Bulan Warga Pandeglang Ini Terbaring Lemas Tak Bisa Berobat

    Mari Saling Bantu, Sudah 5 Bulan Warga Pandeglang Ini Terbaring Lemas Tak Bisa Berobat

    PANDEGLANG, BANPOS – Muhani, pemuda asal Kampung Babakan, Desa Pagerbatu, Kabupaten Pandeglang sudah terbaring lemas di rumahnya hampir setengah tahun.

    Hal itu dikarenakan penyakit yang dideritanya tidak dapat ditangani secara maksimal, akibat biaya pengobatan yang tak dapat dibayar oleh keluarganya.

    Pemuda berumur 29 tahun itu terbaring sakit sejak awal tahun 2020 setelah mengidap penyakit tipus.

    Upen, ibunda dari Muhani menceritakan, saat itu Muhani memaksakan pulang dari tempat kerjanya dari salah satu pabrik plastik di Tangerang. Sebab, Muhani merasakan sakit di badannya.

    Setelah berobat ke klinik, ternyata hasilnya ia mengidap penyakit tipus dan keadaanya mulai membaik saat itu.

    Tak lama kemudian, ia kembali jatuh sakit sehingga memaksanya untuk terus berbaring di kasur sampai saat ini.

    “Entos berobat ka Cikoneng (RSUD Pandeglang) ngan cuma sa poe doang, karena teu aya alatna, karena penyakitna entos rosa, eta geh tahan di rujuk ka RSCM di Jakarta ja kumahanyah teu gaduh biaya jeng teu gaduh BPJS, lajunamah di rompok wae ku ibu di rawat (Sudah berobat ke Cikoneng, cuma satu hari doang, karena tidak ada alatnya, karena penyakitnya sudah kronis, itu juga suruh di rujuk ke RSCM Jakarta, mau bagaimana lagi biaya tidak punya dan tidak punya BPJS, dengan terpaksa di rumah saja sama ibu di rawat)” terang Upen dengan nada lirih, Rabu (27/5).

    Dengan kondisi seperti itu, Upen, Muhani dan keluarganya tidak bisa berbuat banyak. Upen mengaku saat ini ia dan keluarganya hanya bisa pasrah saja.

    Untuk diketahui, Muhani merupakan tulang punggung keluarga. Hal itu yang memaksanya untuk bekerja keras menafkahi keluarga, dengan bekerja di pabrik plastik di Tangerang.

    Sedangkan ayahanda Muhani diketahui hanya tukang kuli serabutan, dengan pendapatan yang tidak menentu.

    Apabila para pembaca BANPOS ada yang ingin membantu atau mencaritahu informasi yang lebih lengkap, dapat menghubungi langsung ke nomor 085691098155 atas nama Saepul Anwar. (RED)

  • Diduga Tertular Dari Baju Suami, Satu IRT Kota Serang Positif Covid-19

    Diduga Tertular Dari Baju Suami, Satu IRT Kota Serang Positif Covid-19

    SERANG, BANPOS – Diduga tertular dari pakaian yang terkontaminasi Covid-19, seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial SJ yang merupakan istri dari pekerja di PT PEMI dipastikan positif Covid-19.

    Pasien yang merupakan warga Kelurahan Kagungan sempat dilakukan rapid test sebanyak dua kali dan didapatkan hasil reaktif.

    Setelah itu, dilakukan tes SWAB pada tanggal 8 Mei yang lalu dan hari ini didapatkan hasilnya bahwa pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

    Juru bicara Gugus Tugas penanganan Covid-19 Kota Serang, W. Hari Pamungkas, mengatakan bahwa SJ merupakan istri dari salah satu pegawai PT PEMI. Dua kali menjalani rapid test, hasilnya reaktif.

    “Ini hasil tracking dari klaster PT PEMI. Jadi pasien merupakan istri dari pegawai PT PEMI. Sempat dua kali dilakukan rapid test dan hasilnya reaktif,” ujar Hari saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (26/5).

    Pada tanggal 8 Mei, SJ melakukan tes Swab dan hasilnya terkonfirmasi positif pada 23 Mei yang lalu. Saat ini, SJ sudah ada di RSU Banten untuk melakukan perawatan.

    “Untuk suami dan anak-anaknya, hasil swabnya menunjukkan negatif. Hanya istrinya saja yang terkonfirmasi positif,” tuturnya.

    Kendati demikian, Hari mengatakan bahwa SJ tidak menunjukkan gejala sama sekali atau OTG. Selain itu, aktivitas SJ hanya sebagai IRT saja.

    “Maka dari itu, diduga penularannya berasal dari barang yang melekat pada suami pasien. Jadi bisa dari baju, dompet, jam tangan dan kacamata,” ungkapnya.

    Hari juga memastikan bahwa SJ tidak ikut melaksanakan salat Idul Fitri bersama dengan orang lain. Sebab, SJ sudah dinyatakan positif sebelum Idul Fitri.

    “Jadi sebelum lebaran (Idul Fitri) kan sudah ada hasil swab. Otomatis pasien sudah dirawat dan tidak kemana-mana,” katanya.

    Menurut Hari, seharusnya apabila pekerja yang tempat kerjanya berasal dari luar daerah, pada saat pulang ke rumah tetap menjalankan protokol kesehatan.

    “Jadi semua barang-barangnya dilepas. Baju, jam tangan, dompet, kacamata dan lainnya, lalu disemprot-semprot (dengan disinfektan). Lalu langsung mandi. Untuk baju dicuci secara terpisah. Karena virus ini kan bisa menempel di media-media,” tandasnya. (DZH)

  • Tragedi Liburan Ditengah Pandemi, Tiga Wisatawan Terseret Ombak

    Tragedi Liburan Ditengah Pandemi, Tiga Wisatawan Terseret Ombak

    BINUANGEUN, BANPOS – Peristiwa berikut harus menjadi peringatan bagi para masyarakat yang nekat untuk tetap berwisata dimasa pandemi. Selain harus melakukan protokol kesehatan, para wisatawan juga harus menaati protokol keselamatan, seperti berhati-hati terhadap arus balik.

    Sebelumnya juga sudah terdapat imbauan penutupan lokasi wisata dan pelarangan untuk berwisata ke pantai. Sebab itu, penjagaan di pantai tidak terlalu maksimal seperti biasanya, akibat lebih difokuskan pada melarang wisatawan berkunjung ke pantai.

    Namun, masih ada saja yang membandel dan mencari jalan “tikus” untuk dapat lolos ke lokasi wisata pantai tersebut.

    Di pantai Karangseke Desa Muara Binuangeun Kecamatan Wanasalam, pada Selasa jelang sore (26/5) sekitar pukul 13.30 Wib, dilaporkan terjadi kecelakaan laut yang mengakibatkan 3 orang pengunjung pantai hanyut terseret ombak ketika berenang di pantai tersebut.

    Berkat kesigapan dari Balawista dan kepolisian, dua orang berhasil diselamatkan, sementara satu orang lagi yang bernama Huma (16) asal Kampung Kadupandak Kecamatan Picung, Pandeglang masih belum ditemukan.

    Kejadian berawal saat korban bersama keluarga sedang berlibur lebaran di pantai Karangseke, setiba di pantai tersebut kedua korban bersama keluarga yang lain berenang di pesisir pantai.

    Namun, tanpa disadari datang ombak cukup besar dan menyeret para korban ke tengah perairan pantai.

    Mengetahui hal tersebut, warga bersama tim dari Balawista dibantu kepolisian setempat, mencoba menyelamatkan para korban.

    Upaya tersebut berhasil menyelamatkan dua orang, namun satu korban lagi hingga selasa malam masih belum berhasil ditemukan.

    Ketua Pokdarwis Lebak Yeni Mulyani kepada BANPOS membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, sebebarnya dakam kondisi Covid-19 ini semua area wisata di Lebak ikut ditutup, namun tetap saja banyak warga yang memaksa.

    “Iya, itu kejadiannya tadi siang sekitar jam 13.30, dua orang selamat, satu orang warga Picung bernama Huma hingga malam ini masih dilaukan pencarian, kami juga bersama tim Balawista, Basarnas, warga dan polisi masih siap siaga nih,” ujarnya.

    Yogi SM, yang menjadi salah satu saksi mengungkapkan, dua penyintas selamat dan sudah dibawa ke Puskesmas Binuangeun untuk mendapatkan perawatan. Sedangkan satu korban lainya saat ini sedang dilakukan pencarian.

    “Dua korban sudah dibawa ke Puskesmas tadi sore, namun satu korban sampe malam ini masih belum ditemukan,” jelasnya.

    Dalam hal ini pihak Muspika Kecamatan Wanasalam dan pengelola wisata setempat sudah melakukan imbauan dan penutupan objek wisata yang berada di wilayah Wanasalam, namun tetap aja pengunjung bandel.

    “Karena Covid, pantai wisata di Wanasalam sebenarnya ditutup untuk umum sementara ini, tapi banyak pengunjung membandel. Sekarang kita lagi melakukan pencarian satu korban nih” ujar Cece Saputra, Camat Wanasalam.(WDO/PBN)

  • Alhamdulillah, Pasien 03 Cilegon Dinyatakan Sembuh

    Alhamdulillah, Pasien 03 Cilegon Dinyatakan Sembuh

    CILEGON, BANPOS,- Kabar baik kembali datang dari Kota Cilegon. Pasien 03 yang semula positif covid- 19 kini dinyatakan negatif atau sembuh.

    Kabar sembuhnya pasien 03 berinisial HM yang merupakan warga Kelurahan Tegal Bunder, Kecamatan Purwakarta menyebar di kalangan wartawan Cilegon.

    Pasien 03 dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan di Wisma Atlit selama kurang lebih satu bulan.

    Hasil Swab PCR menyatakan bahwa pasien dinyatakan negatif dan diperbolehkan pulang hari ini.

    Selanjutnya setibanya di rumah, pasien 03 diminta untuk isolasi mandiri selama 14 dari mulai tanggal 26 Mei sampai 9 Juni mendatang.

    Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Cilegon, Aziz Setia Ade yang dihubungi membenarkan kabar bahwa pasien 03 dinyatakan sembuh dari Covid.

    Aziz mengatakan, pasien 03 yang berumur 27 tahun tersebut dirawat di RS Darurat Wisma Atlet sejak 10 Mei 2020.

    Selanjutnya pada 26 Mei dinyatakan sembuh oleh dokter RS Wisma Atlet.

    “Hari ini pasien 03 Alhamdulillah dinyatakan sembuh. Kami bersyukur warga Cilegon kembali dinyatakan telah sembuh dari Covid. Hal ini kebanggaan buat semua warga Kota Cilegon. Semoga semuanya kembali sehat dan penyakit Covid ini tidak ada lagi dan kita bisa hidup normal,” ujar Aziz.

    Sementara itu, berdasarkan data, pasien positif yang sembuh sebanyak dua orang, masih dirawat dua orang, sedangkan yang menjalani isolasi mandiri satu orang.(BAR/PBN)

  • Tragedi Lebaran, Duel Melawan Paman Mantan Istri Berujung Maut

    Tragedi Lebaran, Duel Melawan Paman Mantan Istri Berujung Maut

    MALINGPING, BANPOS – Entah apa alasan MS (52) hingga nekat menyerang R (45) paman mantan istrinya. Namun, walaupun sudah berbekal nekat dan membawa golok, nahas bagi MS harus tewas pada saat hari raya ditangan lawannya.

    Menurut keterangan yang dihimpun BANPOS, MS diduga sering kambuhan mengamuk.

    R sendiri mengaku, sejak MS cerai dengan S yang merupakan keponakannya. Dirinya sering diancam oleh MS.

    Saksi mata kejadian, Hastim, menyatakan, peristiwa mengerikan tersebut terjadi pada saat dirinya sedang bersilaturahmi lebaran di rumah R.

    Menurutnya, saat itu sekitar zuhur, saat tengah berbincang dengan R, tiba-tiba MS yang membawa golok datan dan berteriak mengancam membunuh R.

    “Saat saya sedang bertamu ke rumah R, sekitar zuhur itu R ngobrol kekhawatirannya selalu diancam MS. Baru usai bicara gitu, tiba-tiba M datang bawa golok sambil ngecacang mau membunuh Roh, saya langsung jagain pintu, namun gak kebendung, saya juga kena pukul M,” kata Hastin, Minggu (24/5).

    Setelah tidak mampu melerai, ia langsung lari ke luar rumah minta tolong tetangga, “Saat saya lari keluar minta bantuan, pintu rumah langsung dikunci oleh M dari dalam. Di dalam itu akhirnya terjadi duel sengit. Dalam duel itu M pakai senjata golok dan R bertahan dengan menggunakan besi linggis pencabut paku,” terangnya.

    Saat warga berdatangan, R berhasil mencekik leher MS dan selanjutnya sempat berkali-kali memukulkan linggis tersebut ke kepala hingg MS roboh terkapar. “Iya, di sekujur kepala dan leher penuh darah, M meninggal saat di rumah sakit,” ujar saksi lain menambahkan.

    Kepada BANPOS, Kepala Desa (Kades) Cipeundeuy, Hambali mengatakan, bahwa peristiwa sering ngamuknya korban itu sudah berlangsung lama, diketahui sejak korban bercerai dengan istrinya itu. “Iya kalau korban itu suka marah-marahnya sih saya dengar sudah lama dirasakan warga Curug, dan yang jadi incaran utamanya itu R, paman istrinya, mungkin faktor kesal,” jelas Hambali.

    Dijelaskan, bahwa korban sudah lebih lima tahun tinggal di desanya, tapi masih ber KTP Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, DKI. “Biasanya dia tiga empat hari pulang balik ke Jakarta, nggak tau saya usahanya mah, dan menikah dengan warga saya dan sudah punya anak. Sekarang saya harus ke Rangkas nganter saksi mau BAP kasus ini, karena ini dilimpahkan di Polres,” jelasnya.

    Terpisah, Kapolsek Malingping, Kompol Refirmanufuru membenarkan peristiwa tersebut dan kasusnya sudah dilimpahkan ke Polres Lebak. ” Ya benar, itu kasus pembunuhan. Sudah ditangani Polres, dan sudah olah TKP,” paparnya. (WDO/PBN)

  • Membanggakan, Bocah Asal Kota Serang Juara Tilawah dan Tahfiz Qur’an se-Indonesia

    Membanggakan, Bocah Asal Kota Serang Juara Tilawah dan Tahfiz Qur’an se-Indonesia

    SERANG, BANPOS – Berawal dari keinginan orangtua agar anaknya berani dan percaya diri, tidak disangka Muhammad Faris Fabregas Dhiaulhaq (5), murid Taman Kanak-Kanak (TK) Islam Jannah Qur’an Kota Serang, Provinsi Banten, dinobatkan sebagai juara 1 lomba tilawah (baca) quran dan juara 2 untuk lomba tahfiz (hafal) quran pada Festival Ramadan 1441 H yang diselenggarakan oleh lembaga haji dan umroh Pakem Tours Real Travel se- Indonesia, sejak, 30 April-20 Mei 2020.

    Kepastian tersebut diketahui, setelah panitia mengumumkan para pemenang lomba yang dishare melalui media sosial (medsos) Fanspage Facebook Pakem Tours Haji – Umrah dan Haji Plus dan Instagram realpakemtours, pada Jumat (21/5). Atas capaian cemerlang tersebut, Faris berhak mendapatkan tropi, sertifikat dan uang pembinaan dari pihak panitia penyelenggara, Pakem Tours Real Travel.

    Ibunda Faris, Mawar Sari, mengaku tak percaya anak sulungnya berhasil menjadi juara pada lomba tersebut. Semula, ia hanya ingin mengikutsertakan Faris pada Festival Ramadan Pakem Tours Real Travel, untuk menguji mental anaknya, agar berani dan lebih percaya diri tampil di publik.

    “Kaget dan tidak percaya ketika melihat instagram suami saya, foto Aa Faris juara satu tilawah dan juara dua tahfiz,” ungkapnya.

    Untuk memastikan, ia mengknfirmasi melalui aplikasi perpesanan WhatsApp kepada guru Faris, Bunda Rika dan adik iparnya, Dina, untuk mengecek di instagram dan fanspage facebook real pakem. Karena, kata dia, yang mengunggah video rekaman lomba tersebut adalah gurunya.

    “Ternyata benar anak saya jadi juara. Saya langsung sujud syukur,” ujar Mawar dengan mimik bahagia bercampur sedih.

    Sangat beralasan bila Mawar merasa terkejut dengan prestasi gemilang yang dicapai putra sulungnya tersebut. Mengingat, pesertanya diikuti dari berbagai daerah se Indonesia. Apalagi, ini adalah lomba kali pertama yang dikuti Faris, sehingga ia tidak bisa membaca kemampuan para peserta lainnya.

    “Alhamdulillah ini kado lebaran terindah di penghujung Ramadan. Bagi saya, ini bonus dari Allah. Hasil ini juga tentunya memotivasi Aa Faris dan juga kami sebagai orangtua Faris, untuk lebih giat lagi belajar Al-Qur’an,” tuturnya.

    Meski demikian, ia belum mengetahui persis terkait berapa jumlah poin yang diperoleh Faris. Mawar menjelaskan, penilaian peserta lomba dibagi dua, yakni 60 persen penilaian dari dewan juri dan 40 persen penilaian melalui medsos instagram dan facebook.

    “Jadi, kemenangan Aa Faris ini juga berkat doa dan dukungan semua orang wabil khusus, keluarga besar saya, tetangga, keluarga besar TK Islam Jannah Qur’an, keluarga besar Rumah Dunia, dan teman-teman suami saya yang tak bisa saya sebutkan satu-persatu. Berkat kalian semua, Aa Faris jadi juara tilawah dan tahfidz tingkat nasional,” pungkasnya.

    Untuk rincian penilaian melalui medsos, dihitung dari berapa like (suka), view (nonton) dan share (dibagikan). Like 1-100= 2 poin, view 1-100= 1 poin dan share 1-20= 2 poin.

    Kebahagiaan serupa pun dirasakan oleh Kepala Yayasan TK Islam Jannah Quran Ummi Ema Nurmawati. Sebab, anak didiknya tersebut telah mengharumkan nama sekolah khususnya, umumnya Kota Serang, Banten.

    “Alhamdulillah kami senang pastinya dan bangga, karena Aa Faris sudah mengharumkan nama TK Islam Jannah Qur’an. Saya optimis, kedepan Aa Faris pasti akan lebih baik lagi,” ujar Ema.

    Sebelumnya, ia juga memprediksi Aa Faris akan mampu bersaing untuk merebut gelar juara. Benar saja prediksinya menjadi kenyataan, Faris berhasil menjadi juara.

    “Setelah Ummi melihat peserta lain seusia Aa membaca Al-Qur’an, seperti yang sudah Ummi sampaikan ke Ummi Aa, insyaa Allah Aa bisa masuk (juara), dan Ummi pribadi yakin Aa dapat juara. Ternyata doa Ummi diijabah, Aa Faris juara,” ungkapnya.

    Karena itu, pihak Yayasan TK Islam Jannah Qur’an berjanji akan membina bacaan dan hafalan Alquran Faris secara intensif, agar kemampuannya semakin mahir dan mutqin Al-Qur’an.

    “Seperti janji saya kepada Ummi Aa, memenuhi keinginan Aa Faris untuk tetap bisa menghafal quran di kelas tahfidz/TPQ Jannah Quran program beasiswa,” pungkasnya.

    Diketahui, ada beberapa cabang lomba yang diadakan untuk kategori usia 5-6 tahun dan 7-12 tahun. Yakni lomba hikayat nabi dan rasul, adzan, ceramah berbahasa daerah, tilawah, tahfiz, dan shalawatan ibu-ibu majelis ta’lim dengan total 186 peserta. Ratusan peserta itu berasal dari Banten, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Lampung, Maluku Utara, Papua, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara.

    Faris mengikuti dua cabang lomba yakni tilawah dan tahfiz usia 5-6 tahun, dan berhasil menjadi juara satu tilawah setelah menyingkirkan tujuh peserta se-Indonesia. Untuk juara dua tilawah, direbut oleh Hilal Faturrahman (Jayapura) dan untuk peringkat ketiga ditiadakan oleh pihak panitia.

    Sedangkan untuk lomba tahfiz (hafal) Qur’an, Faris menjadi juara dua setelah mampu bersaing dengan 46 peserta se-Indonesia. Untuk lomba hafalan Quran, Faris hanya ada kesalahan khafi (samar-samar) sehingga meraih juara kedua. Untuk juara 1 tahfiz direbut Abiezzar Rayyan Al Adha asal Samarinda, dan juara 3 jadi milik Alya Zafirah Azzahra asal Makassar. (MUF)

  • Warga RT 04 GPA Gelar Salat Id di Jalan Rumah

    Warga RT 04 GPA Gelar Salat Id di Jalan Rumah

    SERANG, BANPOS – Guna melancarkan ibadah sunah salat Idul Fitri, namun tetap menjaga agar tidak terjadi kerumunan massa yang membeludak akibat penuhnya jamaah di masjid dan musala sekitar.

    Warga di lingkungan RT 04/RW 04, Kompleks Griya Permata Asri, Kelurahan Dalung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang menyelenggarakan kegiatan Salat Idul Fitri di sekitar tempat tinggal atau di jalan di lingkungan RT tersebut.

    Hal itu sengaja dilaksanakan dengan alasan, pada masa pandemi korona sekarang ini, masyarakat diimbau melaksanakan salat sesuai protokol kesehatan, seperti menjaga jarak fisik (physical distancing).

    Pantauan, warga RT 04/RW 04 sudah melakukan persiapan sejak pukul 04.50 WIB. Mulai pemasangan alas untuk salat hingga menyiapkan perangkat penunjang pelaksanaan Salat Idul Fitri.

    Sementara, para jamaah yang merupakan warga RT 04 mulai berdatangan sekitar pukul 05.30 WIB. Alunan takbir dan tahmid terus dikumandangkan jamaah. Sedangkan, jamaah lain terus berdatangan ke lokasi. Warga antusias, meski sarana salat serba terbatas. Sekitar pukul 06.30 WIB, pelaksanaan Salat Idul Fitri dimulai dan dilanjutkan dengan khutbah.

    Ketua RT 04 Roni Hermawan, mengatakan, pelaksanaan Salat Idul Fitri di gang kompleks tersebut, merupakan aspirasi masyarakat. Hal itu, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, sehubungan dengan mewabahnya korona.

    “Pada Lebaran tahun ini, sebagian besar warga GPA tidak mudik. Oleh karena itu, untuk mencegah kepadatan di masjid dan musala terdekat, kami menyelenggarakan sendiri salat Idul Fitri,” ujar Roni.

    Bertindak sebagai khatib dalam Salat Idul Fitri tersebut adalah tokoh masyarakat sekitar yang juga pejabat di Biro Kesra Pemprov Banten, Subhan.

    Dalam khutbahnya, Subhan mengajak jamaah bersabar dalam menghadapi musibah yang terjadi sekarang ini. Dia berharap, banyak hikmah yang didapat, sehubungan dengan terjadinya musibah mewabahnya korona.(PBN)

  • 157.926 Kendaraan Keluar Dari Jakarta Menuju Tol Merak-Tangerang

    157.926 Kendaraan Keluar Dari Jakarta Menuju Tol Merak-Tangerang

    JAKARTA, BANPOS – Dilansir dari RMCO.id, PT Jasa Marga (Persero) mencatatkan jumlah kendaraan keluar dari Jakarta menuju arah Timur, Selatan, dan Barat pada H-7 hingga H-1 Lebaran mencapai 465.582 kendaraan. Angka ini anjlok 62 persen dari lalu lintas kendaraan pada Lebaran yang sama di tahun lalu.

    Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru menjelaskan, untuk distribusi lalu lintas di ketiga arah, sebesar 39 persen menuju arah Timur, 34 persen ke arah Barat, dan 27 persen ke arah selatan.

    Ia merinci, untuk kendaraan menuju arah barat, Jasa Marga mencatat pengemudi melewati GT Cikupa Jalan Tol Merak-Tangerang. Kendaraan yang terekam melewati GT ini adalah 157.926 unit atau turun 42 persen dari Lebaran 2019.

    Pada H-1 Jasa Marga juga mencatat jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta dari arah barat melalui GT Cikupa Jalan Tol Merak-Tangerang adalah sebesar 11.665 kendaraan, turun sebesar 71 persen dari Lebaran tahun 2019.

    Sementara itu, kendaraan keluar dari Jakarta menuju arah Timur melewati dua gerbang tol (GT). Di antaranya GT Cikampek Utama untuk pengguna jalan menuju Jalan Tol Trans Jawa dan GT Kalihurip Utama untuk pengguna jalan menuju Jalan Tol Cipularang-Padaleunyi.

    Total kendaraan melewati GT Cikampek Utama tercatat sebesar 103.440 unit atau turun 81 persen dari Lebaran 2019. Sedangkan kendaraan yang melewati GT Kalihurip Utama terdara sejumlah 76.357 unit atau turun 64 persen dari Lebaran 2019.

    “Dengan begitu, total kendaraan yang melintas menuju arah timur adalah sebanyak 179.797 kendaraan, turun 76 persen dari Lebaran 2019,” katanya dalam keterangan resminya, Minggu (24/5).

    Kemudian, pengemudi kendaraan yang meninggalkan Jakarta ke arah selata atau lokal umumnya melalui GT Ciawi Jalan Tol Jagorawi. Hingga H-1 Lebaran, ada 127.859 kendaraan melintasi GT ini. Angka tersebut turun 33 persen dari tahun sebelumnya.

    Pada H-7 hingga H-1 Lebaran 2020, Jasa Marga melaporkan lalu-lintas tertinggi untuk kendaraan yang meninggalkan Jakarta dari ketiga arah tersebut terjadi pada H-4 Lebaran, yakni mencapai 92.668 kendaraan.

    “Jasa Marga mengimbau kepada pengguna jalan tol untuk berpartisipasi aktif dalam mencegah penularan Covid-19 dengan tidak mudik dan tidak piknik,” jelasnya. [KPJ/PBN]