Kategori: PERISTIWA

  • Polres Serang Bantu Ponpes dan Korban Banjir di Jawilan

    Polres Serang Bantu Ponpes dan Korban Banjir di Jawilan

    SERANG,BANPOS- Kapolres Serang, AKBP Mariyono beserta sejumlah pejabat utama Polres Serang menyerahkan paket sembako kepada pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Hikmatul Iman. Selain itu, Kapolres Serang juga memberikan bantuan kepada warga korban banjir lainnya di Kampung Panenjoan, Desa Majasari, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang.

    “Kami laksanakan guna mensukseskan program prioritas Kapolri sekaligus pemantapan harkamtibmas dan sinergitas polisional dengan instansi terkait dan masyarakat,” kata Kapolres Serang kepada wartawan Jumat (15/5/2020).

    Saat dilaksanakan penyerahan sembako dari Kapolres Serang kepada pimpinan Ponpes Hikmatul Iman tampak pula hadir Waka Polres Serang, Kapolsek Jawilan Iptu Dedi Mirza.

    Dalam kegiatan tersebut, Kapolres Serang beserta Waka Polres Serang langsung memberikan sembako berupa 5 paket sembako dan 1 karung beras 50 kg kepada pimpinan Ponpes Hikmatul Iman H. Adil.

    Kemudian Kapolres Serang beserta Waka Polres Serang dan Kapolsek Jawilan meninjau area Ponpes yang terdampak banjir akibat luapan air sungai Cibeureum itu.

    Tampak pula warga yang terdampak luapan banjir Sungai Cibereum di Pondok Pesantren Hikmatul Iman Kampung Panenjoan, Desa Majasari, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang itu bergembira menerima bantuan yang diberikan untuk mereka.

    “Dalam kesempatan ini kami dari jajaran Polres Serang beserta rombongan hanya bisa memberikan sedikit bantuan kepada para santri yang berada di Ponpes Hikmatul Iman serta masyarakat yang terkena dampak luapan sungai Cibereum, semoga ini dapat bermanfaat,” ujar AKBP Mariyono.

    Kapolres Serang juga menambahkan, semoga air luapan Sungai Cibereum dapat cepat surut dan aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Ponpes Hikmatul Iman bisa berjalan seperti biasa.

    Pembagian sembako yang di selenggarakan oleh Kapolres Serang tersebut berlangsung dengan aman dan lancar berjalan aman dan lancar hingga berakhirnya acara tersebut. (RED)

  • Tertular Dari Cilegon, Pasien Positif Kota Serang Bertambah

    Tertular Dari Cilegon, Pasien Positif Kota Serang Bertambah

    SERANG, BANPOS – Kota Serang kembali menambah daftar kasus terkonfirmasi positif di Kota Serang. Pasien positif ke 8 ini merupakan warga Ciracas Kelurahan,Kecamatan Serang.

    Berdasarkan hasil penelusuran, diduga pasien tersebut tertular dari rekan kerjanya di pabrik yang lokasinya di Cilegon.

    Juru bicara Gugus Tugas penanganan Covid-19 Kota Serang, W. Hari Pamungkas, mengatakan bahwa pasien 08 berumur 37 tahun dengan inisial K.

    “Inisial K, jenis kelamin laki-laki umur 37 tahun. Dia tinggal Ciracas berstatus sebagai orang tanpa gejala (OTG),” ujarnya, Jumat (15/5).

    Selain itu, Hari mengatakan bahwa K bekerja sebagai salah satu pegawai pabrik di Cilegon. Diduga K terpapar dari rekan kerjanya.

    “K bekerja di Cilegon, diduga terpapar dari rekan kerja yang juga terkonfirmasi positif di Cilegon. Untuk keluarganya baru mau rapid test,” ucapnya.

    Pasien 08 menurut Hari telah melakukan tes swab di RSKM pada 13 Mei yang lalu. Hasilnya baru keluar pada 15 Mei hari ini.

    “Hasilnya cepat keluar mungkin karena RSKM bukan rujukan yah. Sesuai permintaan dari perusahaan, K diminta untuk dikirim ke Wisma Atlet di Jakarta,” tandasnya.

    Untuk diketahui, hingga saat ini Kota Serang telah mengonfirmasi sebanyak 8 kasus positif. Tiga orang dinyatakan sembuh, empat masih dalam perawatan dan satu meninggal dunia.(DZH)

  • Pemkab Akan Panggil Oknum RT Yang Lakukan Pungli

    Pemkab Akan Panggil Oknum RT Yang Lakukan Pungli

    PANDEGLANG, BANPOS – Walaupun sudah ada imbauan bahkan ancaman agar tidak melakukan penyelewengan dalam anggaran penanganan Covid-19. Namun ternyata, masih ditemukan adanya pungli yang dilakukan oleh oknum RT bagi para penerima Bantuan Langsung Tunai dari Kemensos.

    Terkait hal tersebut, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa ( DPMPD ) menyatakan akan segera memanggil salah satu oknum Rt yang melakukan pungli kepada warga yang mendapatkan Bantuan Langsung Tunai ( BLT ).

    Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, Doni Hermawan.

    “Kami akan cross check ke lapangan, apabila benar terjadi, akan kami panggil dan akan kami bicarakan. Kalau toh bisa dikembalikan, segera kembalikan. Tapi kalau sudah menyangkut ke ranah hukum, selanjutnya akan kita serahkan kepada pihak Aparat Penegak Hukum,” katanya kepada BANPOS, Kamis (14/5).

    Doni menambahkan, sampai saat ini pihaknya sudah menerima beberapa laporan dari masyarakat terkait pungli dan juga melarang kegiatan pungli tersebut, karena sangat merugikan masyarakat di tengah pandemi Korona seperti ini.

    “Kegiatan pungli Dana Desa khususnya dari BLT kami melarang, jangan sampai itu terjadi. Karena bagaimana pun itu hak mereka, dan mereka harus mendapatkan secara full atau penuh tanpa ada potongan dari pihak manapun untuk alasan apapun,” ucapnya.

    Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh Kepala Desa beserta para perangkatnya agar tidak melanggar hukum dalam melakukan kegiatan penyaluran bantuan kepada masyarakat yang terdampak COVID-19.

    “Kami mengimbau untuk seluruh Kepala Desa dan perangkatnya jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam penyaluran Bantuan Langsung Tunai dari dana Desa ini kepada warga masyarakat yang terdampak Virus Korona, sehingga warga masyarakat bisa tenang menikmati bantuan tersebut dengan membeli sembako untuk kehidupan sehari-harinya,” tegasnya.(MG-02/PBN)

  • PT Charoen Pokphand Berikan Bantuan 500 APD

    PT Charoen Pokphand Berikan Bantuan 500 APD

    LEBAK.BANPOS- PT Charoen Pokphand Jaya Farm melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) memberikan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) sebanyak 500 unit utuk para tenaga medis Satuan Gugus Tugas (Satgas) penanganan Covid-19 Kabupaten Lebak.

    Bantuan tersebut diberikan kepada Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Lebak melalui Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) setempat, Jum’at (15/5/2020).

    Plt Sekertaris DPMPTSP Lebak, Dewi Yanti mengatakan, dengan adanya bantuan APD yang diberikan oleh PT Charoen Pokphand Farm tersebut. Pihaknya berharap dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh para tenaga medis.

    “Kami berterimakasih sekali atas kepedulian dan bantuan APD untuk para tenaga medis yang diberikan oleh pihak Pokphand, semoga bantuan APD ini bisa dimanfaatkan dengan maksimal,” katanya.

    Sementara itu Personalia General Affair (PGA) PT Charoen Pokphand Jaya Farm, Bogwan mengatakan, bantuan 500 APD untuk para tenaga medis Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 tersebut merupakan program CSR PT Charoen Pokphand Jaya Farm.

    “Semoga bantuan 500 APD ini memberikan manfaat kepada para tenaga medis yang melakukan penanganan Covid-19 dan mudah-mudahan bantuan ini juga dapat meringankan beban pemerintah daerah dalam melakukan upaya penanganan penyebaran Covid-19,” ungkapnya.(DHE/PBN)

  • Polres Pandeglang Telah Bagikan 8340 Paket Sembako

    Polres Pandeglang Telah Bagikan 8340 Paket Sembako

    PANDEGLANG, BANPOS – Kepolisian Resort (Polres) Pandeglang menggelar baksos yang ke 4 kalinya, total sudah 8340 paket sembako dibagikan pada masyarakat Kabupaten Pandeglang yang kurang mampu dan yang terdampak wabah virus korona.

    Dalam tahap keempat ini, sebanyak 1000 paket sembako dibagikan kepada masyarakat. Pembagian sembako langsung di bagikan oleh personil yang bertugas di Polsek Polsek dan Personil yang bertugas di Mako Polres Pandeglang.

    Kapolres Pandeglang AKBP Sofwan Hermanto memaparkan, pembagian sembako diprioritaskan untuk masyarakat kurang mamapu dan masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19. Menurutnya, tugas polisi tidak lepas dari kondisi masyarakat.

    “Merebaknya Wabah COVID-19 ini banyak masyarakat yang terdampak, sehingga perlunya sebuah terobosan dari pemerintah untuk membantu meringankan beban masyarakat, khususnya masyarakat yang tidak mampu dan yang terdampak wabah ini. Kami Kepolisian Polres Pandeglang terus bergerak bersama-sama untuk mencoba meringankan beban masyarakat, terutama masyarakat yang belum tersentuh sama sekali oleh program dari pemerintah, makanya kita sisir semua dan kita bantu juga kita sampaikan agar tetap bersabar,” ucapnya usai apel persiapan Baksos.

    Sofwan menambahkan, kepada semua anggota dan jajaran Polres Pandeglang tetap jaga kesehatan dalam melaksanakan tugas,menjaga pola hidup sehat dan bersih.

    “Mari kita satukan bersama elemen masyatakat untuk melawan COVID-19 ini, jangan bosan memberikan Edukasi kepada masyarakat, terkait sembako yang sudah kita bagikan dibagi beberapa tahap, yang sekarang ini sudah tahap keempat. Adapun rincian yang pertama 1500 paket sembako tahap dua 5000, tahap tiga 840 paket kantong beras dengan jumlah sekitar 8 ton Beras, kemudian yang tahap Empat sekitar 1000 paket sembako, dan semua didistribusikan untuk masyarakat,” katanya.

    Seperti halnya yang dilakukan oleh Polsek Cadasari, pembagian paket sembako ini dilakukan dengan menyisir rumah-rumah warga yang terdampak COVID-19.

    Kapolsek Cadasari, Iptu Lutfi Napitupulu mengatakan, selain memberikan sembako, pihaknya juga membagikan masker kepada warga dan membawa misi memberikan pemahaman kepada masyarakat soal protokol kesehatan.

    “Kegiatan hari ini kita membagikan sembako kepada warga masyarakat yang terdampak Birus Korona,” katanya, Jumat (15/5).

    Adapun sasarannya sendiri, Lutfi menjelaskan bahwa yang mendapatkan bantuan sembako tersebut adalah para warga yang terdampak COVID-19.

    “Sasaran kami ialah para warga yang terdampak COVID-19 khususnya para janda, yatim piatu dan usia lanjut atau jompo,” jelasnya.

    Salah seorang warga Cadasari yang mendapat bantuan, Edi mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Jajaran Kepolisian karena telah membantu dengan memberikan sembako tersebut.

    “Terimakasih banyak atas bantuannya, sembako ini bisa buat kebutuhan sehari-hari keluarga kami,” ucapnya.(MG-02/PBN)

  • Ombudsman Kebanjiran Aduan Bansos Covid-19

    Ombudsman Kebanjiran Aduan Bansos Covid-19

    SERANG, BANPOS – Sejak Ombudsman RI Perwakilan Banten membuka Posko Pengaduan Daring (online) bagi masyarakat terdampak Bencana Nasional Covid-19 pada 29 April yang lalu, laporan yang masuk mayoritas terkait permasalahan bansos dari pemerintah. 

    Demikian disampaikan Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Banten, Dedy Irsan, Kamis (14/5).

    Dipaparkan Dedy, hingga kemarin pukul 15.00 WIB, Ombudsman Banten menerima 41 laporan/pengaduan. Sebanyak 38 aduan atau 92,7 persen terkait bansos bagi warga terdampak Covid-19. Sisanya, layanan keuangan sebanyak 2 laporan (4,9 persen), dan layanan transportasi sebanyak  satu laporan (2,4 persen). 

    “Jumlah pengaduan yang diterima Ombudsman Banten merupakan jumlah aduan terbanyak ketiga secara nasional. Total nasional, Ombudsman sudah menerima dan menangani 407 laporan atau pengaduan.

    Sedangkan sebaran asal laporan atau pengaduan di Provinsi Banten didominasi dari wilayah Tangerang Raya, yakni 25 aduan, dengan rincian Kota Tangerang Selatan 10 aduan, Kota Tangerang 8 aduan, dan Kabupaten Tangerang 7 aduan.

    Pengaduan lainnya berasal dari Kabupaten Serang 5 laporan, Kota Serang 2 laporan, Pandeglang  2 laporan,  Lebak 1 laporan. Sementara 6 laporan berupa pengaduan terkait instansi pusat dan instansi lainnya (BUMN),” ungkapnya.

    Dari laporan maupun aduan menurut Dedy, secara umum masyarakat memandang bahwa prosedur dan persyaratan untuk menerima bantuan tidak jelas, banyak masyarakat terdampak tidak menerima bantuan, penerima bansos tidak tepat karena ada yang lebih membutuhkan, tidak mendapat bantuan karena pendatang, jumlah bantuan yang diterima tidak sesuai, tidak dapat menerima bantuan karena tidak memiliki KTP/KK, serta masih adanya pungli dari aparat di lapangan.

    “Kami masih melihat pendataan dan penyaluran bansos masih karut marut. Masyarakat mengeluh, demikian pula aparat di bawah yang melakukan pendataan dan penyaluran,” imbuhnya.

    Sementara, masih kata Dedy, instansi daerah terlihat gagap dan belum siap. Hal ini dikarenakan pemerintah daerah atau intansi BUMN masih mencari formulasi untuk menyampaikan informasi terkait bansos dengan baik dan lengkap.
     
    “Untuk itu, kami mendorong agar seluruh pihak, pusat, daerah, hingga desa dan aparat RT/RW bersinergi dan segera disusun ketentuan yang mengintegrasikan pendataan sekaligus menjadi pedoman bagi pelaksanaan penyaluran di lapangan, sehingga bisa langsung di eksekusi,” terangnya.

    Sementara itu, Kepala Keasistenan Pemeriksaan Laporan dan Narahubung Posko Daring Covid-19 Provinsi Banten, Zainal Muttaqin, mengungkapkan pihaknya langsung menindaklanjuti laporan yang masuk.

     “Kami sudah membuat komitmen dengan Pemerintah Provinsi dan seluruh Kepala Daerah di tingkat kabupaten/kota serta menunjuk narahubung di tiap pemda untuk menindaklanjuti laporan masyarakat secara cepat,” katanya.

    Masih menurut Zainal, sejauh ini narahubung ditiap pemerintah daerah dianggap  sigap menindaklanjuti laporan yang diteruskan Ombudsman.

    “Alhamdulillah, dalam beberapa kasus sudah selesai dan masyarakat yang membutuhkan telah mendapat haknya,” aku dia.

    Hal ini, lanjutnya, juga tidak terlepas dari proses verifikasi awal terhadap setiap laporan. “Untuk laporan yang disampaikan secara lengkap, baik identitas, alamat lokasi maupun kronologis masalahnya, akan bisa cepat ditindaklanjuti,” ungkapnya.

    Untuk itu, Zainal menghimbau masyarakat agar bisa menyampaikan informasi selengkap-lengkapnya dalam pengaduannya(RUS?

  • Subadri ‘Seret’ Kader PPP Yang Pertanyakan Soal Skandal JPS Kota Serang

    Subadri ‘Seret’ Kader PPP Yang Pertanyakan Soal Skandal JPS Kota Serang

    SERANG, BANPOS – Paripurna DPRD Kota Serang terkait dengan tanggapan dan/atau jawaban Fraksi terhadap pendapat Walikota atas Raperda usul DPRD Kota Serang dan pembentukan panitia khusus DPRD Kota Serang diwarnai interupsi terkait skandal Jaring Pengaman Sosial (JPS).

    Pada saat itu, rapat paripurna yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Kota Serang, Roni Alfanto, akan ditutup. Namun sebelum palu diketok oleh Roni, tiba-tiba anggota Fraksi Kebangkitan Pembangunan, Rahmatullah, melakukan interupsi.

    Dalam interupsi tersebut, Rahmatullah yang merupakan politisi asal PPP mempersoalkan pembagian JPS yang tidak merata. Sedangkan warga yang berada pada daerah pemilihannya kerap mengeluh akan hal tersebut.

    “Karena ada beberapa warga yang seharusnya mendapatkan tapi tidak mendapatkan. Yang menjadi beban pikiran saya, tidak sedikit yang melaporkan kepada saya orang-orang yang layak dapat, tapi ternyata tidak dapat,” ujarnya, Kamis (14/5).

    Namun belum selesai ia menyampaikan interupsi, Roni Alfanto memotong pembicaraannya. Roni mengatakan agar interupsi tersebut disampaikan ketika paripurna tersebut sudah ditutup.

    “Jadi kita tutup dulu ini paripurna, nanti baru dibicarakan perihal itu. Karena supaya paripurna ini tidak kehilangan subtansinya yaitu pembahasan Raperda usulan sanitasi total berbasis masyarakat,” katanya.

    Rahmatullah pun menerima usulan tersebut. Akhirnya, paripurna resmi ditutup dengan ketokan palu tiga kali oleh Roni. Namun saat ingin melanjutkan pembahasan, tiba-tiba Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, mendatangi Rahmatullah dan berseru kepada dirinya.

    “Kamu dari PPP kan? Sini ikut saya. Kamu PPP kan? Ikut saya dulu sini,” ucapnya yang juga merupakan Plt. Ketua DPW PPP Provinsi Banten, sembari sedikit berteriak lalu berjalan menuju ruang transit DPRD Kota Serang.

    Rahmatullah pun mengikuti pimpinan provinsinya itu menuju ruang transit. Keduanya, melakukan pembicaraan secara tertutup di ruang transit dengan pintu yang dijaga ketat oleh pengaman dalam DPRD Kota Serang.

    Sekitar lebih dari 15 menit keduanya berada di ruang transit. Tiba-tiba, keduanya keluar lalu berjalan menuju dua arah yang berlawanan tanpa memberikan sedikitpun komentar terkait kejadian itu.

    Namun wajah Rahmatullah menunjukkan raut sedih, sedangkan Subadri hanya menerangkan terkait kegiatan yang berkaitan dengan Raperda usulan saja. (DZH)

  • Kasihan, Warga Kopo Buka Puasa di Tengah Banjir

    Kasihan, Warga Kopo Buka Puasa di Tengah Banjir

    KOPO, BANPOS – Di tengah pandemi Covid-19, puluhan rumah di lima kampung Desa Nanggung, Kecamatan Kopo terendam banjir hingga selutut orang dewasa. Hal itu diakibatkan oleh meluapnya sungai Cibereum yang diketahui mendapatkan kiriman air dari sungai Ciberang karena hujan lebat di Kabupaten Lebak pada Rabu (13/5).

    Selain pemukiman, luapan air juga diketahui merendam ladang persawahan yang baru saja memasuki musim panen, mulai pukul 04.00 WIB, Kamis (14/5).

    “Laporannya pagi, dari Camat Kopo bahwa terjadi banjir di beberapa kampung di Kecamatannya, akibat air kiriman dari sungai Ciberang yang mengalir ke sungai Cibereum, akhirnya meluap hingga saat ini,” ujar ketua harian Crisis Centre pada BPBD Kabupaten Serang, Jhonny E.

    Menurutnya, beberapa kampung terendam dengan ketinggian air yang berbeda-beda. Berdasarkan data yang terhimpun, kelima kampung berada dalam satu desa, yaitu Desa Nanggung.

    “Total jumlah rumah terdampak mencapai 102 rumah. Selain itu, meluapnya air ini juga membuat akses jalanndan persawahan terendam,” jelasnya.

    Meski demikian, penghuni rumah saat ini masih bertahan di rumah masing-masing. Karena dikhawatirkan terjadi banjir yang lebih besar, warga kemudian membuat tenda darurat di pinggir jalan dan berbuka seadanya di tenda tersebut.

    “Saat ini belum ada evakuasi,” pungkas Jhonny.

    Saat dikonfirmasi oleh BANPOS, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Serang Dapil 2, Aep Syaefullah sedang berada di lokasi banjir, dan segera memberikan bantuan berupa paket sembako. Menurutnya, saat ini masyarakat membutuhkan makanan cepat saji untuk berbuka puasa dan sahur.

    “Saat ini, sebagian yang rumahnya terendam sementara membuat tenda di pinggir jalan. Khawatir memang ada banjir kiriman,” ujarnya.

    Ia menjelaskan, aliran Sungai Cibereum yang meluap, diantaranya merendam Desa Nanggung, dan Desa Pasir Buyut, Kecamatan Kopo Kabupaten Serang.

    “Malam ini di rumah warga sampai selutut orang dewasa,” ungkapnya.

    Berdasarkan pantauan, masyarakat terpaksa berbuka puasa di pinggir jalan, karena rumahnya terdampak luapan air.

    “Karena masyarakat juga baru pada panen, sebagian barang-barangnya berikut benda elektronik diamankan di pinggir jalan,” tuturnya

    Ia meminta kepada Pemerintah Kabupaten Serang agar segera memberikan bantuan darurat yang sangat dibutuhkan masyarakat seperti air minum dan makanan siap saji untuk sahur dan berbuka.

    “Karena warga bingung, masak pun seadanya. Karena yang terdampak bukan hanya orang dewasa, banyak anak-anak kecil yang membutuhkan asupan makanan,” pungkasnya.

    Diantara kampung terdampak banjir yaitu, Kampung Pabuaran, RT 023/004, terdampak sebanyak 20 Rumah dengan 19 Kepala keluarga (KK) dan 115 jiwa. Kemudian, Kampung Cukanggalih, RT 09/03, terdampak sebanyak 50 KK dengan 120 jiwa. Berikut juga akses jalan dan persawahan.

    Selanjutnya, Kampung terdampak lainnya yaitu kampung Kendal RT 08/03, sebanyak 50 rumah dengan 140 jiwa. Kampung Jamban, RT 16/04 sebanyak 20 Rumah, 23 KK dengan 121 jiwa.

    Kampung Parigi RT 001,002/001 dengan jumlah rumah terdampak sebanyak 12 Rumah, 12 KK dan 64 jiwa. Rata-rata, tinggi muka air mencapai 20 hingga 60 sentimeter.(MUF)

  • Iseng Judi Lanai Sambil Ngabuburit, Dua Warga Serang Ditangkap Polisi

    Iseng Judi Lanai Sambil Ngabuburit, Dua Warga Serang Ditangkap Polisi

    LEBAKWANGI,BANPOS- Gara-gara bermain judi, dua warga Desa Tirem, Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Serang terancam merayakan lebaran di Rutan Polres Serang. Kedua tersangka ditangkap saat berjudi lanai bersama dua rekannya (DPO) di teras rumah salah satu tersangka. Barang bukti yang diamankan yaitu uang Rp405.000 serta kartu remi.

    Kapolsek Pontang AKP Sudibyo Wardoyo mengatakan, penangkapan SB (41) dan DH (29) dua tersangka menyusul adanya pengaduan masyarakat yang melaporkan adanya tindak perjudian di Desa Tirem. Setelah diselidiki dan ditemukan lokasinya, petugas segera melakukan penggerebekan.

    “Saat penggerebagan berlangsung dua tersangka berhasil kita tangkap, sementara dua penjudi lainnya melarikan diri. Keduanya berikut barang bukti kemudian kita bawa ke Polsek Pontang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Kapolsek, Kamis (14/5).

    Kapolsek mengingatkan kepada masyarakat agar menghindari segala bentuk perjudian. Pasalnya, dirinya tidak akan mentolerir dan akan menindak tegas masyarakat yang kedapatan bermain judi. Kapolsek menegaskan dirinya berkomitmen wilayah kerjanya bersih dari perjudian seperti yang diharapkan para tokoh masyarakat.

    “Kami berharap peran masyarakat untuk membantu memberantas segala bentuk perjudian dengan memberikan informasi. Informasi yang kami terima, pasti kita tindaklanjuti,” tandasnya.

    Sementara itu, kepada petugas, tersangka SB dan DH mengaku bermain judi lanai tersebut hanya iseng sambil menunggu beduk magrib tiba. Bahkan dua buruh serabutan ini tidak menyangka jika perbuatannya ini harus mendekam di dalam penjara.

    “Saya kapok dan tidak mengira akan seperti ini (tinggal dalam penjara),” ungkap keduanya dengan raut wajah sedih setelah mengetahui ancaman hukuman 10 penjara sesuai Pasal 303 KUHP. (AZM)

  • Empat Kampung Terendam Banjir, Hektaran Sawah Siap Panen Terendam

    Empat Kampung Terendam Banjir, Hektaran Sawah Siap Panen Terendam

    LEBAK, BANPOS – Hektaran sawah siap panen di Desa Gubugan Cibeureum, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak terendam banjir, Kamis (14/5) akibat luapan air dua sungai. Informasi yang dihimpun, kedua sungai yakni Sungai Cibereum dan Sungai Jamalaung tersebut meluap karena tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah itu sejak Rabu (13/5/2020) sore hingga malam hari.

    Kepala Desa Gubugan Cibeureum, Mumuh Mahmudin kepada wartawan mengatakan, sedikitnya terdapat 273 rumah yang terendam akibat luapan dua aliran sungai itu.

    ”Ada 4 kampung yang terendam banjir yakni Kampung Cidadap, Jamlaung, Bongkok, dan Kampung Lembur Lojor,” katanya.

    Dikatakan Mumuh, banjir juga mengakibatkan ratusan hektar sawah yang sedang memasuki masa panen dan jalan poros desa yang menghubungkan tiga desa dan dua kecamatan terendam.

    “Kerugian belum dapat kita prediksi, yang pasti ini akan menyebabkan ratusan hektar sawah gagal panen,” ujarnya.

    Saat ini ungkap dia, sebagian korban banjir yang rumahnya terendam sudah mengungsi ke rumah sanak saudaranya. Pihak Pemerintahan Desa juga sudah melaporkan peristiwa tersebut kepada BPBD Lebak.

    ”Sejak malam pihak desa, kecamatan dan babinkamtibmas bersama masyarakat ikut membantu mengevakuasi warga yang terkena banjir, ” ungkapnya.

    Kepala Bidang Sarana Prasarana Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak, H. Nana kepada BANPOS belum bisa memastikan berapa jumlah hektar sawah yang terendam akibat banjir.

    “Masih monitor, kami masih menunggu laporan dari tingkat kecamatan,” katanya.(CR-01/PBN)