Kategori: PERISTIWA

  • Aturan Transportasi Dilonggarkan, Terminal Poris Plawad Masih Sepi

    Aturan Transportasi Dilonggarkan, Terminal Poris Plawad Masih Sepi

    CIPONDOH, BANPOS – Terminal Poris Plawad hingga saat ini belum ada rencana membuka kembali pelayanan angkutan. Meski ada kabar yang menyatakan bahwa tiga terminal di Jabodetabek menjadi rekomendasi untuk membuka pelayanannya yakni Terminal Jatijajar Bekasi, Pulogebang Jakarta Timur dan Poris Plawad sendiri.

    Isu pembukaan ketiga terminal meluas setelah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan melonggarkan aturan transportasi mulai Kamis (7/5). Aturan tersebut juga tertuang dalam penerbitan Surat Edaran (SE) No 4/2020 tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang Dalam Rangka Percepatan Penangangan Covid-19 yang dikeluarkan Gugus Tugas. Saat ini di Jabodetabek baru 1 terminal saja yang resmi beroperasi kembali yakni Pulogebang, Jakarta Timur.

    Pantauan di Teminal Poris Plawad, nampak sepi. Tidak ada aktivitas transportasi Angkutan Antar Kota dan Provinsi (AKAP) ataupun calon penumpang. Hanya ada sejumlah bus dalam kota yang masih kerap lalu lalang di terminal tersebut.

    Kepala Terminal Poris Plawad, Alwien Athena mengatakan, kabar pembukaan tiga terminal di Jabodetabek memang benar adanya. Namun, untuk di Poris Plawad hingga saat ini belum ada instruksi dari Badan Pengelola Transporasi Jabodetabek (BPTJ) Atau Kemenhub untuk membuka pelayanannya.

    “Kabarnya memang benar. Tapi kalau Terminal Poris Plawad mau dibuka lagi itu hoaks. Belum ada instruksi dari atas,” ujarnya.

    Alwien mengungkapkan sejak kabar Menhub yang mengatakan bakal melonggarkan tranportasi banyak agen bus yang menghubunginya. Bahkan mendesak agar terminal Poris Plawad dibuka. Namun, dirinya tidak akan membuka pelayanan sampai ada instruksi dari pusat.

    “Ya kami masih menunggu dari pusat. Saat ini kan memang baru terminal Pulogebang saja yang buka. Kemungkinan akan dibuka pasti kalau suasana kondusif,” ujar Alwien.

    Menurutnya, Terminal Poris Plawad sangat siap apabila ada instruksi untuk membuka pelayanan kembali. “Kita posko kesehatan sudah ada. Koordinasi dengan pihak keamanan sudah sangat siap. Tinggal instruksi saja belum,” imbuhnya.

    Hal senada diungkapkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi. Dia mengataka kalau pembukaan tiga terminal di Jabodetabek hanya isu. Baru buka satu dulu di Pulogebang, itu cuma isu nggak ngerti saya,” ujarnya.

    Bahkan pelayanan di Terminal Pulogebang kata Budi sangat ketat. Calon penumbang wajib menyerahkan berkas-berkas salah satunya yang membuktikan kau mereka negatif Covid-19. Kemudian, lanjut Budi untuk mengantisipasi pemalsuan dokumen di Terminal Pulogebang telah bersiaga tim gabungan. “Di masing-masing terminal sudah ada tim gabungan, mereka sebelum beli tiket suratnya itu sesuai, hari ini saja yang berangkat cuma 20 orang, jadi sangat susah sekali,” pungkasnya.(IRFAN/MADE/BNN)

  • Waduh, Banyak Data Penerima JPS Ganda

    Waduh, Banyak Data Penerima JPS Ganda

    SERANG, BANPOS – Data yang digunakan Dinas Sosial Kota Serang dalam pendistribusian Jaring Pengaman Sosial (JPS) di wilayahnya, tidak sesuai dengan yang diajukan RT dan RW melalui kelurahan. Akibatnya, di lapangan ditemukan data ganda yang membuat seorang penerima terdata sebagai penerima lebih dari satu bantuan, dan di sisi lain menyebabkan jumlah kuota penerima bantuan semakin berkurang.

    Data ganda dalam pendistribusian jaring pengaman sosial (JPS) Kota Serang, membuat cakupan penerima bantuan menjadi berkurang. Hal itu disebabkan data yang diambil oleh Dinas Sosial (Dinsos) setempat tidak sesuai dengan yang disetorkan oleh RT dan RW melalui kelurahan.

    Seperti yang terjadi pada Kelurahan Cipocokjaya, Kecamatan Cipocokjaya, Kota Serang. Di sana, 71 data diketahui merupakan data ganda, sehingga ada sisa sembako yang tidak tersalurkan sebanyak data ganda itu.

    “Jadi waktu itu bantuan akan dikirim oleh Dinsos. Dan ternyata data penerimanya yang sudah diterima terlebih dahulu oleh kami. Setelah dilakukan verifikasi, ternyata ada data yang ganda,” ujar Lurah Cipocokjaya, Romli Maulana, Selasa (12/5/2020).

    Menurut Romli, pihaknya sudah melaporkan hal tersebut kepada Dinsos Kota Serang. Namun ternyata, Dinsos mengatakan bahwa bantuan yang sudah dikirim agar ditampung terlebih dahulu di kelurahan. Nanti, kelebihan tersebut akan diambil kembali oleh Dinsos.

    “Tapi untuk benar-benar memastikan, kami melakukan verifikasi langsung ke lapangan. Dan ternyata memang ada 71 data ganda. Untungnya para RT kami benar-benar jujur, jadi yang memang ganda tidak diberikan lagi dan datanya langsung dirubah, salah satunya dicoret agar tidak ganda,” ungkapnya.

    Kendati Dinsos Kota Serang mengaku akan mengambil kelebihan sembako tersebut, namun hingga kini masih belum juga diambil. Romli pun sempat merasa bingung dengan kelebihan sembako itu.

    Romli berkoordinasi dengan Camat Cipocokjaya. Ia melaporkan bahwa banyak warganya yang berhak mendapatkan namun tidak dapat bantuan. Selain itu, data yang disetorkan oleh pihaknya dengan data yang dikembalikan oleh Dinsos pun berbeda.

    “Akhirnya untuk mengantisipasi pada penyaluran berikutnya, saya meminta Kasi kesejahteraan sosial (Kesos) agar lembur merapikan data yang disampaikan oleh Dinsos, agar sesuai dengan data yang kami ajukan sebelumnya,” katanya.

    Untuk kelebihan sembako yang saat ini masih ada di kantor kelurahan, selama masih belum diambil oleh Dinsos maka akan pihaknya anggap sebagai buffer stock di kelurahan apabila nanti ada masyarakat yang datang meminta bantuan, karena tidak ada bahan makanan di rumahnya.

    “Jadi nanti RT yang melaporkan. Jika benar ada masyarakat yang memang membutuhkan, kami akan berikan paket sembako yang tersisa ini. Sesuai arahan pak Camat juga, apabila memang ada masyarakat yang datang karena kelaparan, warga itu harus masuk sebagai penerima di tahap selanjutnya,” terangnya.(DZH/ENK)

  • Cek In Bersama Wanita, Pria Cikande Ditemukan Tewas di Wisma Carity

    Cek In Bersama Wanita, Pria Cikande Ditemukan Tewas di Wisma Carity

    CIKANDE,BANPOS- Sesosok mayat pria ditemukan di dalam kamar wisma Carity, Kamar B3, Kampung Malang, Desa Julang, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang. Mayat yang diketahui bernama Iskandar itu ditemukan dengan posisi telentang di atas kasur.

    Kapolsek Cikande, Kompol Mochammad Ridzky Salatun mengatakan korban pertama kali ditemukan oleh petugas wisma saat melakukan pengecekan kamar. Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), petugas kepolisian tidak menemukan barang bukti apapun. Hanya beberapa barang pribadi milik korban.

    “Kita masih melakukan pemeriksaan di sekitar kamar yang ditempati korban,” katanya dikonfirmasi awak media melalui sambungan telpon selulernya, Selasa (12/5/2020).

    Ridzky menjelaskan berdasarkan identitas yang didapat, korban diketahui bernama Iskandar warga Desa Leuwi Limus, Kecamatan Cikande. Korban datang ke wisma pada Minggu malam sekitar pukul 20.43.

    “Berdasarkan pemesanan, korban seharusnya sudah check out pada Senin (11/5/2020) dini hari sekitar pukul 03.00. Namun, hingga pukul 10.00, korban tidak kunjung keluar kamar,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Ridzky mengungkapkan saat petugas wisma datang mengecek dengan mengetuk pintu kamar, korban tidak memberikan respons. Karena sudah lewat dari jadwal check out, petugas hotel berinisiatif membuka kamar.

    “Ketika pintu kamar dibuka, tamu hotel tersebut sudah tidak bernyawa dalam kondisi terlentang di atas kasur. Pihak wisma langsung menghubungi kami (polisi),” ungkapnya.

    Ridzky menambahkan dari keterangan resepsionis, korban datang bersama seorang wanita. Tapi saat kejadian, wanita tersebut sudah tidak ada di kamar. Saat ini, korban sudah dibawa ke rumah sakit untuk di autopsi.

    “Pemeriksaan sementara tidak ada luka di tubuhnya. Informasi yang kita dapatkan, korban memiliki riwayat sakit batuk menahun. Namun kita masih menunggu pemeriksaan dari rumah sakit,” tambahnya.

    Sementara itu, Satpam wisma Carity Ely Suheli mengaku mendapatkan perintah dari resepsionis untuk mengecek kamar korban, Namun saat di cek, kamar tidak terkunci dan korban terlihat tertidur diatas kasur.

    “Saat dibangunkan korban tidak merespon. Kemudian kita lapor ke Polsek Cikande, karena kita menduga korban sudah meninggal dunia,” katanya. (AZM)

  • Bagikan BLT di Baksel, PT Pos Indonesia Dituding Abaikan Protokol Covid-19

    Bagikan BLT di Baksel, PT Pos Indonesia Dituding Abaikan Protokol Covid-19

    LEBAK, BANPOS – Pembagian bantuan langsung tunai bagi warga terdampak Covid-19 yang dilaksanakan PT Pos Indonesia Kecamatan Bayah di masing-masing desa, Selasa (12/5) mendapat kritik dari aktivis pegiat sosial di Lebak Selatan.
    Seorang aktivis pegiat sosial Musalep, yang memantau pembagian bantuan langsung tunai di Desa Gunungbatu, Kecamatan Bayah menilai bahwa kondisi tersebut terjadi lantaran tidak ada tindakan antisipasi sebelumnya.

    “Ini Desa Gunungbatu, ini protokol kesehatan Covid-19 versi pos kaya gini…oooh,” katanya, Selasa (12/5/2020).

    Kerumunan massa yang terjadi pada saat pembagian bantuan langsung tunai jelas Musalep, adalah bukti tidak ada tindakan antisipasi baik yang dilakukan PT Pos maupun oleh pihak desa.

    “Akibat gak ada tindakan antisipasi sebelumnya berarti kalau ada virus itu sudah nyebar kemana-mana sebelum diurai,” jelasnya.

    Dilain pihak, Departemen Advokasi, Koordinator Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) Sudandi, meminta PT Pos Indonesia profesional dalam pembagian bantuan sosial. Pihak Pos harus betul-betul menerapkan protokol kesehatan dan prinsip physical distancing.

    Ketika dikonfirmasi, Kepala PT Pos Indonesia Kecamatan Bayah, Agus kepada BANPOS melalui pesan singkat WhatsApp mengatakan, bahwa dirinya akan menyampaikan kondisi tersebut kepada pegawai desa agar ada penguraian warga penerima bantuan yang datang.

    “Nanti saya kasih info ke pegawai desanya supaya diurai pak,” katanya.

    Sehari sebelumnya, Kepala PT Pos Indonesia Kecamatan Bayah, Agus mengatakan, pembagian bantuan langsung tunai bagi warga terdampak Covid-19 di Kecamatan Bayah sesuai protokol Covid-19.

    “Pembagiannya di komunitas pak dan harus sesuai protokol Covid 19. Menghindari kerumunan dan harus jaga jarak serta ada tempat pencucian tangan. Dikantor-kantor desa,” kata Kepala PT Pos Indonesia Kecamatan Bayah, Agus kepada BANPOS, Senin (11/5).

    Hingga berita ini dilansir, BANPOS belum mendapat tanggapan dari Pemerintah Desa Gunungbatu soal tersebut.(CR-01/PBN)

  • Terkena Dampak Covid-19, PT. Arwana Nuansakeramik PHK Puluhan Karyawan

    Terkena Dampak Covid-19, PT. Arwana Nuansakeramik PHK Puluhan Karyawan

    SERANG, BANPOS – Guncangan ekonomi akibat wabah COVID-19 (Korona Virus Disease 19) telah membuat berbagai perusahaan di seluruh dunia kusunya Indonesia salah satunya PT. Arwana Nuansakeramik terpaksa melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

    Hal ini akibat pendapatan perusahaan terus merosot sebagai dampak penyebaran wabah Covid-19 di daerah ini.

    Kapolres Serang AKBP Mariyono, melalui Kapolsek Cikande Kompol M.Ridzky Salatun, membenarkan sejak terjangkitnya wabah virus korona di Tanah Air, termasuk di Kabupaten Serang. Puluhan tenaga kerja di daerah ini yang dirumahkan dan di PHK.

    “Sejak virus Covid mewabah di Tanah Air, ada 31 pekerja di PT. Arwana Nuansakeramik yang terkena PHK dan di rumahkan.” katanya.

    Lanjut Kapolsek, Pandemi Covid-19, ini mengakibatkan lesunya perekonomi global, Kondisi tersebut berimbas ke semua sektor bidang usaha. “Saya sudah mengkonfirmasi kepada HRD PT. Arwana Nuansakeramik, bahwasanya perusahaan sudah menawarkan kompensasi terhadap para karyawan yang terkena PHK tersebut, sebagian ada juga yang sepakat atas tawaran kompensasi ini,” tutup Kapolsek. (RUL/RED)

  • Hari ini, Gerbang Tol Cikupa Operasionalkan Posko Larangan Mudik

    Hari ini, Gerbang Tol Cikupa Operasionalkan Posko Larangan Mudik

    TANGERANG, BANPOS – Kepolisian Daerah Polda Metro Jaya, mulai menempatkan lokasi Posko Larangan Mudik di KM 30 arah Merak Gerbang Tol Cikupa Ruas Tol Tangerang-Merak, Selasa (12/5/2020) pagi. Pemeriksaan kendaraan tersebut, sesuai aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah diterapkan.

    Sebelumnya titik pengecekan kendaraan berada di KM 26 Ruas Tol Jakarta-Tangerang, namun kini bergeser di KM 30 Ruas Tol Tangerang-Merak. ASTRA Tol Tangerang-Merak tetap siaga dan mendukung upaya pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19.

    Adapun tiga titik posko check point di exit Ruas Tol Tangerang-Merak tetap dilaksanakan, yaitu di Exit Gerbang Tol Cilegon Timur, Exit Gerbang Tol Cilegon Barat dan Gerbang Tol Merak.

    Direktur Teknik & Operasional PT Marga Mandalasakti, Rinaldi menyampaikan dukungan terhadap pemberlakuan Posko Larangan Mudik di KM 30.

    “Kami mendukung penerapan Posko Larangan Mudik di KM 30 Gerbang Tol Cikupa, ini merupakan bagian dari upaya kami menekan penyebaran Covid-19,” jelas Rinaldi.

    Lebih lanjut Rinaldi mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tertib berkendara dan menaati peraturan pemerintah terkait PSBB. Sebab, Tol Tangerang-Merak Menghubungkan Kehidupan Anda. (RUL)

  • Peternakan Ayam Broiler Dikeluhkan Warga Pamubulan

    Peternakan Ayam Broiler Dikeluhkan Warga Pamubulan

    BAYAH, BANPOS – Keberadaan usaha ternak ayam broiler di dekat area pemukiman di Kampung Sukarasa RT 01/09 Desa Pamubulan Kecamatan Bayah ini memicu keluhan warga. Selain menimbulkan banyak gerombolan lalat yang menyerbu pemukiman, peternakan itu juga dituding menimbulkan bau tidak sedap.

    “Itu memang ternak ayam kecil sih, tapi masalahnya itu sudah hampir satu bulan kami mencium aroma bau menyengat seperti ini. Selain itu banyak lalat, jika ini dibiarkan kami khawatir akan menimbulkan penyakit yang mengancam kesehatan warga,” kata seorang warga setempat yang minta tidak disebutkan nama kepada wartawan, Senin (11/5/2020).

    Sementara saat dikonfirmasi wartawan, Kepala Desa (Kades) Pamubulan Kecamatan Bayah, Juhani yang kerap disapa Ago membenarkan banyaknya keluhan warga terkait bau tidak sedap dan keberadaan lalat yang diduga berasal dari kandang ayam tersebut.

    Menurut Ago, kandang ayam tersebut memang ukuran kecil, tapi tetap itu tidak memiliki izin lingkungan dari warga sekitar. Dikatakan Ago, dari banyaknya keluhan warga tersebut, pihaknya mengaku sudah menghubungi pemiliknya yang bernama Diki agar segera mengosongkan kandang ayam itu.

    Katanya, jika dalam waktu satu minggu pemilik kandang ayam tidak mengindahkan permintaannya, maka hal ini akan dilaporkan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lebak.

    “Ya benar itu, warga di sana banyak mengeluh, dan kita sudah peringatkan dalam seminggu ini untuk dikosongkan,” jelasnya.

    Terpisah, informasi yang didapat dari sumber BANPOS, peternakan ayam tersebut dikelola oleh seorang anak buah dari Diki sang pengusaha di PT Lebak Energi Nusantara (LEN), itu bagian anak perusahan PT Cemindo Gemilan.

    “Menurut warga setempat itu dikelola oleh Upar, fia adalah anak buah seorang pengusaha bernama Diki di PT LEN yang merupakan anak perusahaan PT Cemindo,” kata sumber tersebut.(WDO/PBN)

  • Lumba-lumba Hitam Berbobot 250 Kg Ditemukan Mati Terdampar di Wanasalam

    Lumba-lumba Hitam Berbobot 250 Kg Ditemukan Mati Terdampar di Wanasalam

    WANASALAM, BANPOS – Seekor mamalia laut jenis lumba-lumba berwarna hitam kelamin betina berukuran panjang 2,5 Meter dan berbobot sekitar 250 Kilogram ini ditemukan warga terdampar di pesisir perairan laut Blok Pantai Cemara, Kampung Duraen Desa Muara Binuangeun Kecamatan Wanasalam, Senin (11/5/2020) sore.

    Keterangan yang didapat BANPOS, mamalia laut ini ditemukan warga nelayan menggelepar-gelepar terdampar pada Senin siang (11/05) sekitar pukul 11.30 siang Wib dalam kondisi masih hidup dan badannya penuh luka. Namun karena susahnya evakuasi, hewan laut besar itu pada sore hari akhirnya mati dan jadi tontonan warga.

    Sebagaimana dijelaskan Mumu Mahmudi yang juga Ketua Balawista Kabupaten Lebak menyebut, lumba-lumba yang terdampar di pesisir pantai Cemara Kampung Duraen Kecamatan Wanasalam itu susah dievakuasi ke laut,” Awalnya siang sekitar pukul 11.30 sudah terdampar, masih hidup dan badannya penuh luka. Dan karena susah dievakuasi ke tengah laut akhirnya sore harinya mati,” ujarnya, Senin petang (11/05).

    Menurut Mumu, mamalia air itu berjenis betina dengan warna hitam. “Bobotnya sekitar 250 kilogram dan panjangnya 2,5 meter,” kata Mumu.

    Sementara Kapolsek Wanasalam Iptu Sudedi, kepada BANPOS membenarkan bahw pihaknya sudah turun ke TKP. “Saat mendapat laporan masyarakat kami langsung turun bersama anggota Polsek Wanasalam, kanit Reskrim Bripka Semin dan Brigadir Irfan Rudiyana,” katanya.

    Menurutnya, lumba-lumba itu awal dilihatnya masih terdampar di pasir Pantai Cemara Kampung Duraen Desa Muara, “Untuk selanjutnya bahan pemeriksaan terhadap lumba-lumba tersebut kita menunggu tindak lanjut dari DKP Provinsi Banten,” ungkap Sudedi.

    Perlu diketahui, dalam wikipedia dijelaskan lumba-lumba itu sebagai hewan mamalia air atau dolphin dari kelimpok Ordo Cetartiodatctyla yang dikelompokan dalam famili Dolphinidae dengan ragam jenis yang berjumlah belasan. Selain itu, lumba-lumba ini disebut juga Risso’s Dolphin atau terkadang disebut Grey Dolphine dengan nama latin Grampus Griseus, biasanya dengan ukuran panjang 2,6 hingga 4 Meter dan bobot 300 hingga 500 kilogram.(WDO/ENK)

  • Wow, Warga Kota Serang Berprofesi PNS Dapat JPS Tunai Dari Kemensos

    Wow, Warga Kota Serang Berprofesi PNS Dapat JPS Tunai Dari Kemensos

    SERANG, BANPOS – Data penerima bantuan jaring pengaman sosial (JPS) tunai Kemensos RI disebut tidak jelas. Sebab, data tersebut sama sekali tidak sesuai dengan data yang telah disetorkan oleh pihak RT kepada Dinsos Kota Serang.

    Bahkan, diketahui bahwa ada salah satu penerima bantuan JPS tunai yang berada di Kelurahan Cipocok Jaya, merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Padahal diketahui bahwa JPS tidak diperuntukkan bagi PNS.

    Salah satu ketua RT di Kelurahan Cipocok Jaya, Samlawi, mengaku bahwa dirinya saat melakukan pendataan, tidak memasukkan warganya yang bekerja sebagai PNS atau ada anggota keluarga dalam satu KK tersebut yang bekerja sebagai PNS.

    “Saya dalam melakukan pendataan, tidak akan memasukkan orang yang bekerja sebagai PNS. Karena kan itu sudah jadi ketentuannya. Bahkan saya juga tidak memasukkan orang yang bekerja sebagai honorer (di pemerintahan) ke dalam daftar penerima bantuan,” ujarnya, Senin (11/5).

    Ia pun mengaku kaget ketika salah satu warganya yang memiliki istri PNS bisa mendapatkan bantuan JPS tunai sebesar Rp600 ribu rupiah tersebut. Sehingga ia merasa data tersebut bukan berasal dari dirinya.

    “Saya tidak tau yah kenapa bisa dapat. Mungkin itu data beberapa tahun yang lalu. Gak jelas, data dari saya tidak digunakan. Padahal harapan saya semua bantuan dapat tepat sasaran,” jelasnya.

    Sementara itu, Lurah Cipocok Jaya, Romli Maulana, mengatakan bahwa dirinya memang merasa aneh ketika pihaknya menyetorkan data kepada Dinsos Kota Serang, ternyata dari pusat juga memberikan data penerima bantuan.

    “Loh kan jadinya aneh. Data kami setorkan, pusat juga menyetorkan data. Jadi data kami itu untuk apa? Sedangkan kan kami yang lebih tahu kondisi di masyarakat itu seperti apa,” ujarnya kepada BANPOS melalui sambungan telepon.

    Menurutnya, dengan adanya laporan PNS yang masuk ke daftar penerima bantuan JPS tunai Kemensos RI, membuktikan bahwa data yang dari pusat memang tidak akurat. Ia pun berharap Dinsos Kota Serang dapat segera melakukan verifikasi ulang data tersebut.

    “Saya belum lihat data orang yang mendapatkan bantuan. Nanti saya coba lihat datanya ke Dinsos. Saya orangnya paling kritis soal itu. Kalau yang tidak mampu enggak dapat bantuan, saya pasti akan protes,” tegasnya. (DZH)

  • Mayat Ngambang di Ciujung, Warga Panosogan Geger

    Mayat Ngambang di Ciujung, Warga Panosogan Geger

    SERANG, BANPOS – Warga Kampung Panosogan, Desa Panosogan Kecamatan Cikeusal dibuat geger oleh penemuan sesosok mayat tak dikenal. Mayat berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan mengambang di pinggir aliran Sungai Ciujung, Senin (11/5/2020).

    “Ditemukan warga. Tadi jam 15.00 WIB,” kata warga Panosogan, Lalan Hidayatullah.

    Lalan menduga, mayat yang ditemukan bukanlah warga dari Desa Panosogan karena warga yang berkerumun tak ada yang mengenalinya. Adapun saat ditemukan sosok tak bernyawa itu mengenakan baju koko berwarna putih serta celana jeans berwarna hitam.

    Menurut Lalan, penemuan mayat itu langsung dilaporkan kepada pihak kepolian. Tak lama kemudian, petugas dari Polsek Cikeusal mendatangi lokasi untuk melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

    “Saat ini jenazah sedang dievakuasi,” tandas Lalan.(ENK)