Kategori: PERISTIWA

  • Pasien Positif Covid-19 di Cilegon Tulari Tetangga

    Pasien Positif Covid-19 di Cilegon Tulari Tetangga

    CILEGON, BANPOS – Di luar wilayah Tangerang Raya, penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) kebanyakan terdeteksi melalui keluarga atau melalui Orang Tanpa Gejala (OTG). Namun, di Kota Cilegon telah terjadi penularan antar tetangga yang menyebabkan penderita Covid-19 di kota baja bertambah.

    Kemarin, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon mengumumkan penambahan kasus positif covid-19 di wilayahnya. Pasien positif Covid-19 kedua itu warga Kelurahan Panggungrawi, Kecamatan Jombang, berjenis kelamin laki-laki dan berinisial Y (50).

    Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Cilegon, Ahmad Aziz Setia Ade Putra mengungkapkan, Y tidak lain adalah tetangga satu perumahan dengan ND (31), pasien terkonfirmasi positif Covid-19 pertama di Cilegon. Y melakukan swab dan PCR secara mandiri di Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) pada Jumat (30/4) lalu. Saat itu, Y mengaku pernah melakukan kontak dengan ND.

    “Mendapati ada riwayat pernah bersentuhan dengan pasien positif pertama, Dinkes Kota Cilegon menetapkan dia dengan status OTG (Orang Tanpa Gejala). Dia langsung diminta untuk isolasi mandiri di rumahnya. Keluarga Y sekarang statusnya OTG dan akan dilakukan swab juga, istri dan tiga anaknya,” kata Aziz.

    Hasil swab dan PCR korban keluar pada Senin (4/5) kemarin, dimana hasilnya terkonfirmasi positif Covid-19. Setelah terkonfirmasi, pihak Dinkes langsung menyiapkan Y untuk dirujuk ke Wisma Atlet Jakarta, selaku rumah sakit yang ditunjuk untuk pasien OTG.

    “Saat ini masih di rumahnya karena akan dirujuk ke Rumah Sakit Wisma Atlet Jakarta khusus yang OTG (Orang Tanpa Gejala),” katanya.

    Kepala Dinkes Kota Cilegon, dr Arriadna mengatakan, pihaknya kini tengah melakukan tracking terhadap lingkungan tempat tinggal dan lingkungan bekerja pasien kedua. Sebab diketahui Y masih aktif bekerja.

    “Sebelum melakukan tes swab secara mandiri, Y diketahui masih bekerja. Maka itu, kami melakukan penelusuran di tempat dia bekerja,” tuturnya.

    Arriadna juga menyoroti lingkungan perumahan tempat Y dan ND tinggal. Dimana warga setempat dinilai tidak mengikuti anjuran pemerintah.

    “Seharusnya ketika ND diketahui terkonfirmasi positif, para tetangga lebih waspada. Tapi nyatanya tidak, mereka tetap berkumpul. Termasuk tarawih di masjid, padahal pemerintah mengimbau untuk tarawih di rumah,” ucapnya.

    Ketika ditanya apakah perumahan tersebut akan dilockdown, dr Arriadna menegaskan bahwa hal tersebut bukan kapasitas dirinya. “Kalau itu bukan keputusan Dinkes, tapi pimpinan daerah,” pungkasnya.

    Selain warga di lingkungan tempat tinggal kedua pasien positif Covid-19, ND juga diketahui pernah melakukan kontak dengan setidaknya 28 tenaga medis di RSKM. Setelah ND dinyatakan positif, hingga saat ini ke-28 tenaga medis itu menjalani isolasi di RSKM.

    Untuk diketahui dengan adanya kasus baru positif Covid-19 di Kota Cilegon bertambah menjadi dua orang, sedangkan OTG 15, ODP (Orang Dalam Pemantauan) 501, PDP (Pasien Dalam Pemantauan) 21.(LUK/ENK)

  • Warga Metro Cilegon Hanyut Terseret Arus Sungai

    Warga Metro Cilegon Hanyut Terseret Arus Sungai

    CILEGON, BANPOS – Saat mengenderai sepeda motor Sukma Wijaya (38) seorang warga perumahan Al Cluster Mediterania Metro Cilegon, Kelurahan Jombang Wetan Kecamatan Jombang Kota Cilegon jatuh dari sepeda motornya kemudian hilang terseret arus air sungai yang letaknya tak jauh dari pemukiman warga, Selasa (5/5).

    Informasi yang berhasil dihimpun, sebelum dikabarkan hilang diketahui bahwa korban tengah membawa kedua anaknya yakni Raffa (5) dan Arkha (3) jalan-jalan dengan menggunakan kendaraan sepeda motor saat melintasi jembatan disungai tersebut. 

    Kasubsi Ops Basarnas Banten Hairoe Amir mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan pencarian hingga tujuh kilometer dari tempat korban terjatuh. 

    “Laporannya dari BPBD, ada orang tua bawa motor dengan membawa dua orang anaknya jalan-jalan pukul 05:30 WIB melewati kali komplek Metro. Nah dia jatuh yang dua anaknya dapat diselamatkan sedangkan bapanya hilang sampai sekarang,” ujar Amir saat dikonfirmasi awak media, Selasa (5/5).

    Salah satu warga setempat, Faturohman mengungkapan, kedua anak korban berhasil ditemukan oleh warga kemudian diserahkan kepada orang tuanya dengan kondisi luka lecet pada bagian tangan.

    “Anaknya berhasil ditemukan sama warga lainnya, dengan kondisi tangan sudah pada lecet-lecet. Oas ditanya sama warga anaknya bilang pegangan sama pohon sehingga dapat diselamatkan. Selain anaknya motornya korban juga ketemu,” ungkapnya.

    Hingga berita ini diturunkan, belasan petugas gabungan saat ini terus melakukan pencarian menyusuri aliran sungai menggunakan perahu karet. Sementara saat ini petugas gabungan dari Basarnas Banten, Polsek Cilegon, Polairud dan BPBD Cilegon tengah melakukan pencarian korban yang belum ditemukan.(LUK)

  • Data Ditlantas Polda Banten, Makin Sedikit Warga Yang Nekat Mudik

    Data Ditlantas Polda Banten, Makin Sedikit Warga Yang Nekat Mudik

    SERANG, BANPOS – Jumlah pemudik yang diminta untuk putar balik akibat adanya kebijakan pelarangan mudik diketahui menurun setiap harinya. Hal ini berdasarkan data Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Banten.

    Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Banten, Kombes Pol Wibowo, mengatakan berdasarkan catatan dari tanggal 24 April hingga 4 Mei, sebanyak 3.413 kendaraan yang diputar balik. Dengan rincian, 2.192 kendaraan dari tanggal 24 hingga 30 April dan 1.221 kendaraan dari tanggal 1 hingga 4 Mei 2020.

    “Apabila kita lihat dari data, jumlah kendaraan yang diminta putar balik mengalami penurunan setiap harinya. Misalnya di tanggal 3 Mei ada sekitar 358 kendaraan, dan besoknya pada 4 Mei turun sekitar 42 persen menjadi 206 kendaraan,” katanya kepada awak media, Selasa (5/5)

    Menurut Wibowo, kendaraan yang diminta putar balik di 15 pos cek point di wilayah hukum Polda Banten, didominasi mobil pribadi, disusul kendaraan roda dua atau sepeda motor dan terakhir kendaraan penumpang umum.

    “Mobil pribadi 1.900 kendaraan, sepeda motor 1.365 kendaraan dan kendaraan umum 148 kendaraan,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Wibowo manambahkan untuk pos yang paling banyak menindak pemudik tertinggi di pos cek point Cikande Asem, pos Gerem, dan pos Citra Raya. Disusul, pos Cikupa, pos Simpang Pusri dan pos Pelabuhan Merak.

    “Cikande Asem 875 kendaraan, pos Gerem 861 kendaraan, dan pos Citra Raya 456 kendraan, pos Cikupa 454 kendaraan, pos Simpang Pusri 403 kendaraan dan pos Pelabuhan Merak hanya 222 kendaraan,” tambahnya.

    Wibowo mengungkapkan, pelaksanaan larangan mudik Lebaran yang sudah berlangsung dari tanggal 24 April 2020, diklaim sudah mengalami kemajuan dan masyarakat mulai mematuhi aturan pemerintah dalam pencegahan Covid-19 tersebut.

    “Masih ada warga yang berupaya mudik meski sudah ada larangan dari pemerintah. Namun jumlah pemudik terus mengalami penurunan,” ungkapnya.

    Untuk lebih meminimalisir kendaraan yang diputar balik, pihaknya akan terus mengajak masyarakat menahan diri agar tidak mudik di tengah situasi pandemi Covid-19 yang saat ini terus berkembang.

    “Mari sama-sama kita perangi penyebaran Covid-19 ini. Salah satunya dengan tidak melakukan perjalanan mudik, juga dengan selalu gunakan masker, cuci tangan dan jaga physical distancing,” tandasnya. (DZH)

  • Sempat Lumpuh, Pelayanan RSUD Cilegon Kembali Normal

    Sempat Lumpuh, Pelayanan RSUD Cilegon Kembali Normal

    CILEGON, BANPOS – Sempat lumpuh akibat terjangan banjir bandang pada Senin (4/5) kemarin, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Cilegon akhirnya berangsur pulih dan sudah bisa melakukan pelayanan seperti biasanya. 

    Kepala Bagian (Kabag) Umum RSUD Kota Cilegon, Faruk Oktavian mengatakan untuk kondisi saat ini ruangan yang terendam sedang dalam pembersihan dan pelayanan sudah normal seperti biasanya. 

    “Sudah surut, pelayanan seperti biasa cuman memang kalau untuk rawat jalan ngga ada masalah karena memang gedungnya ngga kebanjiran kalau gedung rawat jalan. Yang jadi masalah itu IGD (Instalasi Gawat Darurat) untuk rawat inap saat ini lab dengan radiologi lagi nunggu pengeringan,” kata Faruk kepada BANPOS saat dihubungi melalui telepon genggamnya, Selasa (5/5).

    Faruk juga mengatakan untuk aliran listrik sudah bisa dinyalakan.

    “Udah, tadi pagi udah dinyalain. Sebetulnya semalem juga sudah mulai surut cuma karena cuacanya mendung, naik lagi airnya kemudian  genset terendam,” ujarnya.

    Faruk menambahkan banyak arsip-arsip penting yang terendam akibat dampak banjir tersebut. 

    “Yang kerendem kursi, berkas-berkas, arsip-arsip, jadi posisinya karena banjirnya terlalu cepat jadi kursi meja kurang arsipnya banyak ngga ada tempat untuk ngangkat,” pungkasnya. 

    Sementara itu, Wakil Direktur (Wadir) Pelayanan RSUD Cilegon dr Meisuri mengatakan sebanyak 23 ruangan sempat terendam banjir. 

    “Masih tahap dibersihkan. Kamar operasi juga sementara kita off kan sampai layak pakai dulu, kecuali yang betul-betul emergensi,” singkatnya. (LUK)

  • Pasca Diterjang Banjir Bandang, Kota Cilegon Gelap Gulita

    Pasca Diterjang Banjir Bandang, Kota Cilegon Gelap Gulita

    CILEGON, BANPOS – Pasca musibah banjir bandang yang menerjang di sejumlah wilayah Kota Cilegon pada Senin (4/5) pagi, mengakibatkan sementara waktu penerangan aliran listrik dari PLN hingga malam hari dimatikan. Bahkan, RSUD Cilegon tampak gelap gulita karena genset yang dimiliki terendam air dan tidak bisa dinyalakan.

    Manager PT PLN Cabang Cilegon Putu Kesama mengatakan, pihaknya memadamkan 76 gardu listrik di wilayah Kota Cilegon akibat banjir bandang. Pemadam listrik dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya korsleting serta demi keamanan warga.

    Lebih lanjut Putu mengatakan, pemadam listrik mulai dilakukan sekitar pukul 14.00 WIB. Sejumlah wilayah di Cilegon dipadamkan satu diantaranya Perumahan Metro Cilegon.

    “Ada dua lokasi yang kita padamkan listriknya. Lokasi pertama ada di Grogol sekitar 20 gardu listrik lagi yang belum padam. Sementara untuk Perumahan Metro ada sekitar 50 gardu listrik lagi yang masih kita padamkan aliran listriknya,” kata Putu saat dikonfirmasi, Senin (4/5).

    Putu menjelaskan, saat ini petugas PLN sedang berusaha menyalakan kembali gardu yang padam. Ia mengaku ada yang belum dinyalakan karena lokasi terendam banjir.

    “Saat ini petugas sedang melakukan pengecekan ke beberapa gardu. Karena kondisi di sana masih banjir dan susah di tembus. Untuk dapat menembus jalan itu juga, petugas kami juga harus menggunakan parahu karet untuk menembus ke lokasi,” jelasnya.

    Pihaknya mengaku akan secepatnya menyalakan gardu listrik yang belum menyala. Petugas saat ini masih terus berupaya menyalakan listrik di sejumlaj lokasi.

    “Secapatnya akan dinyalakan. Untuk anggota sendiri kita siapkan ada 5 unit. 3 unit di tempatkan di Perumahan Metro Cilegon dan 2 unit di Lingkungan Grogol. Untuk masing-masing unit itu ada 20 petugas PLN,” pungkasnya.

    Sementara itu, Kasubag Umum dan Kepegawaian pada RSUD Cilegon Faruk Oktavian mengatakan, saat ini pihaknya sangat membutuhkan penerangan seperti genset sebagai alat penerangan dan sangat urgent.

    “Gensetnya tidak bisa dinyalakan karena terendam banjir. Ini urgent banget. Kalau untuk sewa, kami tidak tahu, sementara banjir belum surut,” katanya.

    Hal senada dikatakan Fariz, warga komplek Metro Cilegon. Menurut dia selain makanan, selimut serta bantuan lainnya. Yang paling urgent adalah penerangan, karena evakuasi terhadap warga korban banjir terus berlanjut.

    “Air sampai dengan saat ini masih belum surut, kami membutuhkan penerangan dititik-titik tertentu untuk dilakukan pemantauan. Apalagi evakuasi masih berjalan dan masyarakat juga masih banyak dirumah masing-masing untuk berkemas-kemas dan membereskan barang-barangnya,” ujarnya.

    Dia mengatakan, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan BPBD untuk mendatangkan genset. Namun sampai dengan saat ini bantuan itu belum datang. Pria yang merangkap sebagai ketua RW di komplek Metro tersebut menyatakan, selain Genset, pihaknya juga butuh ambulans keliling untuk dilakukan pengecekan kesehatan, karena banyak balita.

    ”Sudah komunikasi dengan BPBD, sampai dengan saat ini alat tersebut belum datang. Dan juga tim medis untuk pengecekan kesehatan terhadap balita,” tandasnya.

    Sebelumnya, Akibat derasnya arus banjir, sejumlah mobil hanyut. Peristiwa mobil hanyut terjadi di Batu Lawang, Grogol, Cilegon. Dua mobil tampak hanyut diterjang banjir hingga masuk ke parit.

    Selain di Batu Lawang, mobil hanyut terjadi di akses masuk jalan tol Cilegon Barat. Mobil Camry dan Jazz tampak tersungkur dihantam derasnya aliran air yang turun dari bukit.

    Petugas BPBD Cilegon masih melakukan asesmen dan evakuasi di lokasi banjir. Polisi terlihat masih mengatur arus lalu lintas di jalan utama Cilegon-Merak.

    Dampak banjir membuat gerbang tol Cilegon Barat ditutup. Kendaraan yang hendak ke luar Cilegon Barat dialihkan ke GT Merak. Sedangkan kendaraan yang masuk GT Cilegon Barat terpaksa bersabar menunggu air surut.

    “Kita tutup dulu karena seperti dilihat ketinggian air 1,5 meter. Kalau sudah surut baru nanti dibuka,” kata Kaur Binops Satlantas Polres Cilegon, Iptu Tampubolon. (LUK/RUL)

  • Ini Terjemah Ayat Video Mengaji Tanpa Wujud di Untirta. Sesuai Dengan Kondisi Saat Ini?

    Ini Terjemah Ayat Video Mengaji Tanpa Wujud di Untirta. Sesuai Dengan Kondisi Saat Ini?

    SERANG, BANPOS – Video yang berisi suara perempuan sedang mengaji dan foto diduga penampakan pada masjid Untirta membuat heboh sivitas akademika Untirta.

    Tak heran, sebab suara lantunan ngaji pada video tersebut memang terdengar jelas, meskipun siapa yang melantunkan tak jelas wujudnya.

    Apalagi foto yang diduga penampakan. Dengan rambut hitam panjang menjuntai, baju kecoklatan dan kepala tertunduk, sukses membuat siapa saja yang melihat merinding bulu kuduknya.

    Berdasarkan penelusuran BANPOS, diketahui bahwa petugas keamanan Untirta yang bernama Ikrom lah yang mengambil video dan foto tersebut.

    Begini kronologis berdasarkan pernyataan dari Kasubag Rumah Tangga Untirta Raudhatul Jannah, selaku atasan dari Ikrom yang disampaikan oleh Humas Untirta Veronica Dian.

    Ikrom pada saat itu, sedang melakukan patroli rutin sekitar pukul 00.40 WIB. Katanya, Ikrom mendengar suara ramai dari arah gedung A, gedungnya mahasiswa Fakultas Hukum.

    Menurut Ikrom, disana seperti sedang ada orang ramai yang berorasi. Namun saat mendatangi lokasi, ternyata tidak ada siapapun.

    “Di lokasi, Ikrom melihat ke lantai 4 gedung A, ada seorang wanita. Karena merinding, Ikrom mengurungkan niat untuk mengecek dan kembali ke pos satpam untuk mengajak rekannya,” ujar Dian, Senin (4/5).

    Ikrom dan rekannya pun kembali ke gedung A. Pada saat itulah terdengar suara perempuan yang sedang mengaji. Namun saat direkam, beberapa saat kemudian suara tersebut menghilang.

    Usai menghilang suara mengaji tersebut, Ikrom dan rekannya tidak langsung kembali ke pos satpam. Mereka sempat menunggu selama setengah jam di depan gedung A.

    Tak ada siapapun yang keluar dan suara-suara pun sudah tidak ada. Mereka akhirnya kembali ke pos satpam yang berada dekat dengan masjid Untirta. Di situlah mereka melihat sosok diduga penampakan.

    “Setelah duduk beberapa lama di pos satpam depan, tiba-tiba ada wanita di dalam masjid. Entah itu wanita yang ada di gedung atau bukan, hanya Allah yang tahu,” jelasnya.

    BANPOS pun mencoba untuk mendengarkan lantunan ayat yang dibacakan dalam video tersebut. Ternyata, wanita tersebut sedang membaca surat Al-Qalam.

    Terekam dalam video yang BANPOS terima, ia sedang membaca surat Al-Qalam mulai dari ayat 19-29. Lalu, terpotong dua ayat yakni 30 dan 31, lalu berlanjut pada ayat 32.

    Bagaimana dengan artinya? Berikut terjemah ayat yang dilantunkan.

    (19) Lalu kebun itu ditimpa bencana (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur.

    (20) Maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita,

    (21) Lalu pada pagi hari mereka saling memanggil.

    (22) ”Pergilah pagi-pagi ke kebunmu jika kamu hendak memetik hasil.”

    (23) Maka mereka pun berangkat sambil berbisik-bisik.

    (24) ”Pada hari ini jangan sampai ada orang miskin masuk ke dalam kebunmu.”

    (25) Dan berangkatlah mereka pada pagi hari dengan niat menghalangi (orang-orang miskin) padahal mereka mampu (menolongnya).

    (26) Maka ketika mereka melihat kebun itu, mereka berkata, “Sungguh, kita ini benar-benar orang-orang yang sesat,

    (27) Bahkan kita tidak memperoleh apa pun,”

    (28) Berkatalah seorang yang paling bijak di antara mereka, “Bukankah aku telah mengatakan kepadamu, mengapa kamu tidak bertasbih (kepada Tuhanmu).”

    (29) Mereka mengucapkan, “Mahasuci Tuhan kami, sungguh, kami adalah orang-orang yang zalim.”

    (32) Mudah-mudahan Tuhan memberikan ganti kepada kita dengan (kebun) yang lebih baik daripada yang ini, sungguh, kita mengharapkan ampunan dari Tuhan kita.”

    Kebetulankah ayat yang dibacakan dengan kondisi saat ini? (DZH)

  • Kabar Baik! Hasil Rapid Test 16 Pegawai Untirta Non Reaktif

    Kabar Baik! Hasil Rapid Test 16 Pegawai Untirta Non Reaktif

    SERANG, BANPOS – Menindaklanjuti satu pegawai yang terkonfirmasi positif, Untirta menggelar rapid test bagi 16 pegawainya. Hasilnya, seluruh pegawai yang diperiksa diketahui non reaktif.

    Humas Untirta, Veronica Dian Faradisa, menjelaskan bahwa rapid test tersebut dilakukan oleh tim dokter dari Fakultas Kedokteran Untirta.

    “(Setelah adanya satu pegawai terkonfirmasi Korona) tim Gugus Tugas Covid-19 Untirta langsung meminta rapid tes dilaksanakan oleh Fakultas Kedokteran Untirta. Karena kan kamibsudah punya Kedokteran yah,” ujarnya, Senin (4/5).

    Rapid test yang digelar di lantai 1 gedung Rektorat tersebut diikuti oleh 16 pegawai bagian kepegawaian. Sebab, AT yang merupakan pasien positif merupakan pegawai di bagian tersebut.

    “Untuk hasil rapid test Alhamdulillah ya non reaktif semua. Dan 16 orang yang mengikuti rapid test sebagian besar adalah pegawai di bagian kepegawaian,” jelasnya.

    Dian mengatakan, rapid test akan digelar dalam dua tahap. Tahap pertama yang telah dilakukan, dikhususkan bagi pegawai di bagian kepegawaian.

    “Sementara tahap kedua akan digelar bagi pegawai rektorat lainnya, termasuk para pimpimpin. InsyaAllah akan digelar pada 5 Mei yang akan datang. Harapannya tahap kedua nanti hasil yang keluar non reaktif semua juga,” terangnya.

    Kabag Kepegawaian Untirta, Evi Masna, menjelaskan bahwa dengan dilakukannya rapid test ini, menjawab segala kekhawatiran pihaknya akan penyebaran Covid-19.

    “Alhamdulillah terjawab sudah dan hasilnya non reaktif. Semua kasubag dan staf kepegawaian telah mengikuti arahan Gugus Tugas Kota Serang yang ditindaklanjuti dan dikoordinir oleh Gugus Tugas Untirta yang di ketuai oleh pak Kurnia Nugraha,” katanya.

    Untuk diketahui, Evi merupakan atasan dari AT yang sempat melakukan perjalanan dinas ke Jakarta bersama AT. (DZH)

  • Mayat Pemuda Mengambang Di Sungai Gegerkan Warga Kopo

    Mayat Pemuda Mengambang Di Sungai Gegerkan Warga Kopo

    KOPO,BANPOS- Warga Kampung Pasir Manggu, Desa Nanggung, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat membusuk mengambang di Sungai Cibeureum, Senin (4/5). Belakangan warga menduga mayat berjenis kelamin laki-laki itu adalah Ipan Maulana (22) warga Kampung Geredug, Desa Nyompok, Kecamatan Kopo, dinyatakan hilang oleh keluarganya sejak Sabtu (2/5) dini hari.

    Kerabat korban Risma Hani mengatakan mayat laki-laki yang ditemukan mengambang di Sungai Cibeurem tersebut, diduga merupakan kerabatnya yang sudah dua hari dinyatakan hilang dan tidak ada kabar hingga saat ini. “Iya itu si Panot (Ipan Maulana),” katanya kepada wartawan.

    Menurut Risma, pemuda asal Kampug Heredug tersebut meninggalkan rumah Sabtu dini hari, dengan menggunakan pakaian hitam dan celana jeans. Ciri-ciri mayat yang ditemukan di sungai mirip dengan yang digunakannya.

    “Dilihat dari pakaian switter hitamnya, sama dengan yang digunakan terakhir kali,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Risma mengungkapkan sebelum dinyatakan hilang berdasarkan informasi yang diperolehnya, pemuda 22 tahun itu terlibat tawuran. Korban diduga melarikan diri dengan melompat dari jembatan saat terjadi tauran.

    “Informasinya tawuran, terus nyebur di jembatan Kopo,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kapolsek Kopo Iptu Bapi Sartiman membenarkan adanya penemuan mayat di Sungai Cibereum tersebut. Namun pihaknya belum bisa memastikan identitas mayat yang sudah membusuk tersebut.

    “Iya ditemukan mayat seorang laki laki yang belum diketahui identitasnya,” katanya.

    Menurut Bapi, mayat yang diperkirakan berusia 20 hingga 30 tahun tersebut pertama kali ditemukan oleh warga dalam keadaan mengambang di sungai dan tersangkut pohon bambu.

    “Ciri ciri dan kondisi mayat pada saat ditetemukan memakai kaos panjang warna hitam dan bagian dada ada tulisan warna kuning. Kondisi mayat sudah membusuk.” ujarnya. (AZM)

  • Tak Pernah Kemana-mana, 1 IRT di Kota Serang Terkonfirmasi Positif Korona

    Tak Pernah Kemana-mana, 1 IRT di Kota Serang Terkonfirmasi Positif Korona

    SERANG, BANPOS – Seorang ibu rumah tangga (IRT) di Kota Serang terkonfirmasi positif Covid-19. IRT berinisial A ini sebelumnya berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan hingga kini dirawat di Rumah Sakit Umum Banten (RSUB).

    Juru Bicara Gugus Tugas penanganan Covid-19, W. Hari Pamungkas, mengatakan bahwa A merupakan warga lingkungan Mayabon, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Cipocok Jaya.

    “Inisialnya nyonya A. Usia pasien itu 41 tahun. Pekerjaan hanya sebagai IRT saja,” ujar Hari saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (4/5).

    Ia mengatakan, A yang merupakan pasien terkonfirmasi positif ke 7 ini tidak memiliki riwayat perjalanan maupun kontak dengan orang yang terindikasi Covid-19.

    “Justru pasien ini tidak pernah kemana-mana. Dia hanya di rumah dan sekitar saja. Khawatirnya memang kontak dari keluarga inti baik suami, anak atau yang lainnya,” jelas Hari.

    Menurut Hari, saat ini pasien 07 sudah dirawat di RSUB sejak 18 April yang lalu. Sebelumnya ia berstatus PDP hingga hasil tes swabnya keluar hari ini.

    “Dirawat di RSUB, tadinya PDP dan hari ini keluar hasil tes swabnya. Terkonfirmasi positif. Untuk keluarganya akan dilakukan penyelidikan epidemologis terlebih dahulu,” tandasnya.

    Untuk diketahui, berdasarkan data Gugus Tugas penanganan Covid-19 Kota Serang, hingga saat ini sudah ada 7 kasus terkonfirmasi positif.

    Empat pasien masih dalam perawatan, tiga diantaranya tidak menunjukkan gejala. Dua dinyatakan sembuh, dan satu pasien dinyatakan meninggal dunia. (DZH)

  • Ada Pasien Positif, Untirta Lakukan Penyemprotan Disinfektan

    Ada Pasien Positif, Untirta Lakukan Penyemprotan Disinfektan

    SERANG, BANPOS – Menyikapi adanya temuan salah satu pegawai Untirta yang terkonfirmasi positif, pihak Untirta langsung mengadakan penyemprotan disinfektan di gedung dan direncanakan akan dilakukan rapid test massal bagi para pegawai.

    Demikian disampaikan oleh Rektor Untirta, Fatah Sulaiman, melalui Humas Untirta, Veronica Dian. Ia mengatakan, pegawai yang terkonfirmasi positif Covid-19 memang merupakan pegawai pada rektorat Untirta.

    “Orang yang berinisial AT yang dinyatakan positif adalah benar pegawai kami, yang bekerja di bagian administrasi kepegawaian dengan status sebagai ASN,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima BANPOS, Minggu (3/5).

    Menurut Dian, AT sempat melakukan perjalanan dinas ke Jakarta pada 13 April yang lalu bersama satu atasannya. Menurut Dian, saat perjalanan dinas itu dilakukan, Jakarta masih belum menerapkan PSBB.

    “Sepulangnya dari Jakarta, yang bersangkutan sadar diri dan langsung mengisolasi diri selama 14 hari dan setelahnya melakukan WFH,” jelasnya.

    Pada 17 April, AT melakukan rapid tes atas inisiatif sendiri dan hasilnya reaktif. Lalu, dilanjut dengan test swab dan hasil tes keluar pada 2 Mei 2020 dengan AT dinyatakan positif tanpa gejala, sedangkan anak dan istrinya negatif.

    “Sore harinya yang bersangkutan dijemput oleh tim BPBD Kota Serang dibawa ke RS Drajat Prawiranegara.
    Karena Kondisi yang terus membaik, AT telah dipulangkan dari RSDP dengan status OTG dan berkewajiban isolasi mandiri sesuai protokol Covid-19,” katanya.

    Dengan adanya satu kasus terkonfirmasi positif itu, Dian mengatakan bahwa pihak rektorat langsung melakukan beberapa upaya pencegahan dan penanganan Covid-19. Di antaranya yakni melakukan penyemprotan disinfektan dan rapid test massal.

    “Sejak pukul 13.00 WIB tadi kami sudah melakukan disinfeksi ulang di lingkungan kampus. Kalau Rapid Test insyaAllah besok sudah dilakukan,” terangnya.

    Ia pun mengaku pihaknya akan kembali memperketat upaya pencegahan penyebaran COVID 19 khususnya di lingkungan Untirta. Ia pun mengajak kepada masyarakat dan warga Untirta untuk tidak panik dan resah, tetap lakukan hidup sehat, social distancing, dan physical distancing.

    “Tim gugus tugas cegah Covid-19 Untirta siap berkordinasi dengan tim gugus tugas Covid-19 Pemkot Serang maupun Penprov Banten dalam upaya bersama menegakkan upaya pencegahan secara massif, sesuai dengan protokol kesehatan. Kami pun akan dukung pihak keluarga AT agar melakukan upaya penyembuhan,” tandasnya. (DZH)