Kategori: PERISTIWA

  • Ansor, BIN dan Pihak Swasta Kerja Sama Semprotkan Disinfektan

    Ansor, BIN dan Pihak Swasta Kerja Sama Semprotkan Disinfektan

    SERANG,BANPOS – Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (PW GP) Ansor Banten dan Ansor Kota Serang bekerja sama dengan Badan Intelejen Negara (BIN) Banten, PT Asahimas Chemical dan PT Candra Asri, melaksanakan kegiatan bakti sosial penyemprotan disinpektan, pembagian masker dan handsanitizer di sejumlah titik di Kota Serang, Kamis (9/4).

    Kegiatan dalam upaya mencegah penyebaran virus korona tersebut lebih banyak difokuskan di tempat-tempat ibadah dan tempat umum lainnya, di Kota Serang seperti Masjid Agung Attsaurah, Pondok Pensantren Al Anwar, Gereja (GBI), HKBP, Gerja Kritus Raja, Masjid Ataqwa Ciracas, Masjid Ciracas dan sekitar Alun-alun Kota Serang.

    Dalam kegiatan sosial yang dilaksanakan di tengah guyuran hujan tersebut, para relawan tetap bersemangat dan tidak sedikitpun menyurutkan niat mereka untuk melaksanakan pencegahan penyebaran korona. Kegiatan tersebut juga tetap dilaksanakan dengan melalui prosedur protokol kesehatan yang standar di tengah meluasnya peyebaran virus covid-19 ini.

    Ketua PW GP Ansor Banten, Ahmad Nuri mengatakan, PW Ansor Banten sudah membentuk gugus tugas, guna memantu upaya yang dilakukan pemerintah dalam melakukan pencegahan Covid-19.

    Tim yang dibentuk belum lama ini akan melakukan langkah-langkah strategis dalam melakukan pencegahan korona. Langkah-langkah tersebut antara lain, memberikan edukasi terhadap masyarakat terkait bahaya covid-19, proses penyebaran hingga langkah pencegahan secara umum, seperti memibasakan diri menjaga jarak dengan masyarakat lainnya.

    Kedua, kata Ahmad Nuri, melakukan aksi kemanusiaan berupa penyemprotan disinfektan, pembagian masker dan handsanitizer.

    “Penyemprotan difokuskan di tempat-tempat ibadah dan tempat umum lainnya, karena di sana lah tempat masyarakat berkumpul. Ini merupakan salah ikhtiar kita bersama dalam mencegah penyebaran korona,” kata Nuri.

    Langkah ketiga, kata pejabat eselon III Pemkot Serang tersebut, Ansor membantu ketahanan pangan masyarakat dengan cara membagikan sembako. Kegiatan tersebut bekerja sama dengan berbagai komponen masyaakat.

    Dalam pandangan Ahmad Nuri, aksi kemanusiaan itu tidak melihat apa agama apa suku apa bahasa. Ansor, kata dia, melihat aksi kemanusiaan tersebut untuk semua umat manusia dan semua agama.

    Ketua Gugus Tugas Covid-19 PW GP Ansor Banten, Sukirman mengatakan, akan terus bersinergi dengan berbagai pihak dalam meminimalisasi penyebaran virus corona.

    “Seluruh Gugus Tugas Covid-19 PC GP Ansor se-Banten juga akan melakukan kegiatan ini di daerah masing dengan sasaran tempat ibadah dan pondok pesantren yang tersebar di berbagai tempat. Namun, dalam melakukan kegiatan ini, tim harus tetap mengacu pada protokol kesehatan PP GP Ansor,” kata Sukirman.

    Selain itu ia juga berharap semoga Kader Ansor agar tetap sehat serta kegiatan ini akan terus belanjut esok hari. (Red)

  • Satu Positif Korona Terkonfirmasi di Kabupaten Serang

    Satu Positif Korona Terkonfirmasi di Kabupaten Serang

    SERANG, BANPOS – Informasi terbaru peta identifikasi sebaran Covid-19 di wilayah Kabupaten Serang yang dirilis oleh Gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 per 9 April 2020, menunjukkan ada seorang warga yang dinyatakan berstatus positif virus korona.

    Juru bicara Gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Serang, drg Agus Sukmayadi membenarkan hal tersebut. Saat dikonfirmasi, ia mengatakan bahwa data yang dirilis oleh Pemerintah Provinsi dan data Kabupaten Serang sama dan benar ada salah seorang warganya yang terpapar Covid-19.

    “Data Provinsi dan data Kabupaten Serang sama dan benar, ada warga Kabupaten serang status Pasien dalam pengawasan (PDP) di RS Banten, yang terkonfirmasi positif,” ungkapnya, saat dihubungi oleh BANPOS, Kamis (9/4).

    Lebih lanjut ia mengatakan, warga tersebut berjenis kelamin laki-laki dengan usia 75 tahun. Diketahui, warga berasal dari Kecamatan Kibin dan terkonfirmasi pernah menghadiri suatu acara di wilayah zona merah. Namun, saat ditanyai asal Kelurahan, Agus belum memberikan keterangan lebih lanjut.

    “(Dia) sudah pernah menghadiri suatu acara di Jakarta,” pungkasnya.

    Berdasarkan data yang terhimpun per 9 April 2020, di Kabupaten Serang terdapat seorang positif Covid-19, PDP empat orang, PDP sembuh sebanyak 8 orang, orang dalam pengawasan (ODP) sebanyak 344 orang, ODP selesai 270 orang dan PDP meninggal dua orang. (MUF)

  • PDP yang Meninggal Asal Ciracas, Bukan Kasus Positif di Unyur

    PDP yang Meninggal Asal Ciracas, Bukan Kasus Positif di Unyur

    SERANG, BANPOS – Gugus Tugas penanganan Covid-19 Kota Serang mengonfirmasi bahwa salah satu pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di RSU Banten meninggal dunia. Pasien merupakan warga Ciracas, Kecamatan Serang.

    Hal ini sekaligus membantah kabar yang mengatakan pasien positif Covid-19 yang tinggal di Kelurahan Unyur telah meninggal dunia.

    “Benar bahwa terdapat salah satu pasien berstatus PDP meninggal dunia di RSU Banten. Pasien merupakan warga Ciracas. Inisial Y, bekerja swasta dan umur 43 tahun. Dikebumikan di Kaujon,” ujar Jubir Gugus Tugas, W. Hari Pamungkas, Kamis (9/4).

    Ia menegaskan bahwa pasien yang meninggal bukanlah pasien positif yang tinggal di Kelurahan Unyur. Diketahui bahwa pasien tersebut merupakan rujukan dari RS Siloam Tangerang.

    “Jadi bukan pasien yang ada di Unyur dan berstatus positif. Ini untuk menjawab kesimpang siuran yang ada di masyarakat. Jadi pasien PDP yang meninggal dan tinggal di Ciracas dan merupakan rujukan RS Siloam Tangerang,” ucapnya.

    Namun menurutnya, hingga saat ini dirinya belum mendapatkan hasil uji lab dari pasien tersebut.

    “Belum dapat dipastikan meninggal karena apa. Karena kami masih menunggu hasil lab dari mendiang. Namun untuk teknis pemakaman tetap mengikuti protokol pemakaman jenazah Covid-19,” tandasnya. (DZH)

  • Beredar Kabar, Ribuan Buruh di Serang Timur Akan di PHK

    Beredar Kabar, Ribuan Buruh di Serang Timur Akan di PHK

    SERANG, BANPOS – Sebuah akun di media sosial Facebook belum lama ini memposting informasi yang mengundang puluhan komentar. Pasalnya, dalam postingan tersebut disebutkan bahwa salah satu perusahaan besar di Kabupaten Serang tengah bersedih, serta melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat dampak wabah virus korona.

    “Nikom** bersedih … PHK besar besaran pun terjadi… dampak covid-19,” ucapnya dalam sebuah postingan akun IAM.

    Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Industrial dan Jaminan Kesehatan pada Dinas tenaga kerja dan transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Serang, Iwan Setiawan mengaku belum ada laporan, meski di media sosial sudah tersiar kabar adanya PHK ribuan pekerja di sebuah perusahaan besar Kabupaten Serang.

    “Secara tertulis dari perusahaan itu juga belum ada (konfirmasi), kabar juga kami belum mendengar,” ujarnya saat dihubungi oleh BANPOS, melalui sambungan telepon seluler, Kamis (9/4) pagi.

    Menurutnya, secara lisan beberapa pihak perusahaan telah mengabarkan bahwa akan ada pekerja yang dirumahkan, dengan upah setengah dari jumlah upah normal.

    “Yang ada, mengabarkan katanya akan ada (kebijakan-red) dirumahkan, tapi upahnua setengah. Itu juga baru lisan, belum tertulis,” jelasnya.

    Lebih lanjut ia mengatakan, jika perusahaan akan melakukan kebijakan PHK, maka perusahaan tersebut wajib untuk melapor terlebih dahulu kepada pihak Disnakertrans Kabupaten Serang. Melaporkan dengan merinci berapa orang pekerja yang akan menerima PHK.

    “Tapi sampai sekarang ini belum ada,” tuturnya.

    Iwan mengaku, ada beberapa perusahaan besar di Kabupaten Serang yang sudah menyatakan secara lisan kepadanya, bahwa akan ada puluhan pekerja yang akan dirumahkan. Dirumahkan itu, kata dia, masih diberi upah atau gaji misalnya 50 atau 75 persennya dari gaji utuh, itu tergantung kesepakatan

    “Kami belum menerima informasi PHK di perusahaan Nikoma*. Jadi saya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut,” katanya menegaskan.

    Jika memang ada kebijakan perusahaan baik dirumahkan maupun di PHK, ia yang merupakan sebagai pihak berwenang meminta kepada perusahaan untuk memberikan laporan kesepakatan. Karena kata dia, jika pekerja dirumahkan, itu harus ada kesepakatan tertulis antara pekerja dengan pengusaha.

    “Kesepakatan tertulis di atas materai, baru lapor ke kami sebagai bina tenaga kerja kami harus mendata,”

    “Tapi ini belum ada laporan,” katanya.

    Ia berharap, meski di tengah wabah yang terbilang genting, tidak ada kebijakan PHK dari perusahaan-perusahaan di Kabupaten Serang. Hal itu diminta, karena pengangguran di Kabupaten Serang dinilai sudah banyak.

    “Kalau di rumahkan itu kan hanya sementara karena ada wabah Covid-19, tapi kalau misalnya untuk PHK, itu tergantung perusahaan. Tapi dari pemerintah mudah-mudahan seminimal mungkin dihindari, kalau dirumahkan monggo. Nanti setelah selesai musibah Covid-19 ini kembali lagi bekerja.

    Berdasarkan data yang sudah terhimpun pada bidangnya, sudah ada tiga perusahaan yang dalam dekat ini mengambil kebijakan pekerja dirumahkan.

    “Di Bojonegara satu, Cikande dua. Itu yang tertulis, keputusannya dirumahkan, tapi belum sepakat (antara pekerja dan perusahaan),” jelasnya.

    Ia melanjutkan, ketiga perusahaan tersebut total akan merumahkan 38 pekerja dengan kesepakatan memberikan upah sebesar 50 persen per bulan. Namun diantara puluhan pekerja tersebut, ada seorang pekerja yang menolak dengan adanya kesepakatan dirumahkan.

    “Yang satu ini belum mau. Dari 38 yang mau dirumahkan, satu orang yang tidak setuju. Tapi satu orang ini akan mempengaruhi ke 38 orang itu, untuk kebijakan dirumahkan atau PHK dengan jumlah banyak yang pasti kami belum mendapatkan laporan,” pungkasnya. (MUF)

  • Kasus Positif Korona Pertama Terkonfirmasi, Kota Serang Pecah Telor

    Kasus Positif Korona Pertama Terkonfirmasi, Kota Serang Pecah Telor

    SERANG, BANPOS – Kota Serang pecah telor, hal ini berdasarkan data Covid-19 Kota Serang, diketahui bahwa terdapat kasus terkonfirmasi positif di Kota Serang.

    Berdasarkan data tersebut, kasus positif ada pada seorang warga Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang.

    Saat dikonfirmasi, hal ini dibenarkan oleh Kepala Dinkes Kota Serang, M. Ikbal.

    Ia mengatakan bahwa informasi tersebut didapat oleh pihaknya setelah adanya konfirmasi dari Dinkes Provinsi Banten.

    “Benar. Pada pukul 16.00 WIB, kami mendapatkan informasi bahwa Kota Serang terkonfirmasi satu positif. Sekarang dirawat di RSU Banten,” ujarnya kepada BANPOS, Rabu (8/4).

    Sebagai tindak lanjut, Ikbal mengaku telah melakukan rapat koordinasi dengan seluruh Puskesmas yang berada di wilayah kerja Kecamatan Serang. Ia menginstruksikan agar segera melakukan tracking terhadap pasien tersebut.

    “Dengan siapa berkomunikasi, dimana kerjanya dan kemana saja ia berobat. Karena kan sebelum ke RSU Banten pasti pernah berobat dulu,” jelasnya.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Puskesmas Unyur, diketahui bahwa pasien sempat berobat di Puskesmas Unyur dan RS Budi Asih.

    “Masuk ke RSU Banten per tanggal 29 Maret kemarin. Sekitar seminggu dirawat di sana, dan hasilnya baru keluar tadi. Kami baru mendapatkan informasinya,” ucapnya.

    Ia pun mengaku secara kesehatan, Kota Serang telah memasuki status Kejadian Luar Biasa (KLB). Sebab, meskipun baru satu kasus terkonfirmasi, namun telah memenuhi kriteria UU wabah.

    “Jadi berdasarkan epidemologi, itu ada kriteria. Jadi berdasarkan keshatan, Kota Serang telah memasuki KLB. Nanti akan kami sampaikan kepada para pimpinan,” tandasnya. (DZH/PBN)

  • Berstatus PDP, ASN Kota Serang Meninggal Dunia

    Berstatus PDP, ASN Kota Serang Meninggal Dunia

    SERANG, BANPOS – Seorang aparatur sipil negara (ASN) pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Serang meninggal dunia. Mendiang diketahui ketika meninggal sedang dirawat di salah satu rumah sakit di Pasar Minggu, Jakarta Selatan dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

    Juru bicara Gugus Tugas penanganan Covid-19 Kota Serang, W. Hari Pamungkas, membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan, mendiang merupakan PNS di DPK Kota Serang namun berdomisili di Jakarta.

    “Beliau almarhum memang mencari nafkah (bekerja) di DPK Kota Serang. Namun untuk domisili atau tempat tinggal di Jakarta Selatan,” ujarnya saat dikonfirmasi BANPOS, Selasa (7/4).

    Hari mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih belum bisa memberikan keterangan apakah mendiang meninggal karena Covid-19 ataupun tidak. Hanya saja, ia dapat memastikan bahwa mendiang berstatus PDP.

    “Sampai sekarang kami belum mendapatkan hasil lab almarhum dari pihak rumah sakit. Jadi kami belum dapat memberikan keterangan apakah meninggal karena Covid-19 atau tidak. Namun ketika dirawat, ia berstatus PDP,” jelasnya.

    Berdasarkan informasi yang pihaknya dapat, mendiang setiap harinya melakukan pulang-pergi dari Jakarta ke Kota Serang menggunakan angkutan umum. Terakhir datang ke Kota Serang pada 19 Maret yang lalu.

    “Beliau menggunakan transportasi umum dalam bermobilisasi. Datang terkhir kali pada 19 Maret yang lalu untuk melakukan rapat dengan DPK Kota Serang. Setelah itu izin cuti karena sakit,” ucapnya.

    Karena terdapat riwayat bertemu dalam rapat bersama pegawai DPK Kota Serang lainnya, maka Gugus Tugas mengambil langkah agar para pegawai DPK segera melakukan rapid test di Labkesda Dinkes Kota Serang.

    “Hari ini para pegawai DPK Kota Serang sedang dilakukan rapid test. Ini untuk mencegah jika memang almarhum positif Covid-19 dan berpotensi ada pegawai lain yang berinteraksi dengan beliau,” jelasnya. (DZH)

  • Mahasiswa Pengkritik Anies Tidak Diaku BEM Kampusnya

    Mahasiswa Pengkritik Anies Tidak Diaku BEM Kampusnya

    JAKARTA, BANPOS – Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Jakarta melakukan konferensi pers dengan tema ‘lockdown, Solusi atau Politisasi,’ di Jakarta, Sabtu (4/4) kemarin.

    Aliansi yang diklaim terdiri dari BEM Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), BEM Uhamka, Kalbis Institute, BEM Jayabaya, BEM Esa Unggul, BEM Trilogi dan BEM Stikes Binawan itu mengkritik beberapa hal terkait respon pemerintah dalam wabah Korona ini.

    Namun ternyata, terdapat klarifikasi dari beberapa BEM kampus yang menganggap dicatut namanya.

    Dari surat yang didapatkan oleh Redaksi BANPOS, BEM Universitas Esa Unggul menyatakan tidak tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Jakarta Bersuara tersebut.

    “Oknum yang mengaku mewakili BEM Universitas Esa Unggul bukan merupakan bagian dari BEM Universitas Esa Unggul,” ujar Presiden Mahasiswa BEM Universitas Esa Unggul, Rachmat Efendi dalam klarifikasinya.

    Dituliskan, BEM Universitas Esa Unggul tidak sepakat dengan narasi yang dikeluarkan oleh Aliansi Mahasiswa Jakarta tersebut. Rachmat menuding, pernyataan yang dikeluarkan tidak berdasarkan kajian yang kuat.

    “Kami mengimbau kepada seluruh civitas akademika Universitas Esa Unggul untuk tidak terprovokasi dengan pemberitaan yang ada,” tegas Rachmat.

    Sementara itu, diketahui BEM Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) juga melakukan klarifikasi.

    Dalam surat yang beredar dengan tanda tangan Presiden Mahasiswa UMJ, Mujiono Koesnanda meluruskan bahwa mereka adalah BEM UMJ periode 2020/2021 yang masih aktif.
    Mereka mengklarifikasi bahwa tidak pernah ada bentuk komunikasi yang dilakukan oleh aliansi BEM DKI Jakarta ke internal BEM UMJ yang masih aktif.

    “Tidak adanya bentuk koordinasi terhadap kampus yang bersangkutan dengan aliansi BEM DKI Jakarta tersebut,” kata Mujiono dalam surat tersebut.

    Senada dengan BEM Universitas Esa Unggul, pihaknya menyayangkan narasi-narasi yang dibangun oleh aliansi tersebut dikarenakan tidak adanya pengkajian sebelumnya.

    “Mengimbau kepada seluruh stakeholder dan mahasiswa UMJ untuk lebih jeli menelaah segala bentuk media informasi agar tidak terprovokasi,” tutur Mujiono.

    Berdasarkan penelusuran, mahasiswa yang mengaku sebagai perwakilan UMJ sendiri merupakan Presiden Mahasiswa pada periode sebelumnya.

    Sementara itu, terdapat surat dari BEM Universitas Trilogi juga menyatakan bahwa perwakilannya bukanlah pengurus BEM aktif.

    “Pihak yang bersangkutan dalam konferensi pers adalah mahasiswa Universitas Trilogi yang merupakan demisioner Ketua BEM tahun 2018. Bukan anggota aktif kepengurusan BEM Trilogi 2020,” tulis surat klarifikasi BEM Universitas Trilogi Kabinet Abhinaya Dhakara.

    Dalam beberapa pemberitaan, seperti berita yang dilansir dari modernis.co, disebutkan Gubernur Jakarta Anies Baswedan dianggap berlebihan dalam memberikan fasilitas hotel bintang lima kepada para tenaga kesehatan, sedangkan kondisi pasien yang positif Korona masih terus bertambah.

    Yazid Al-Bustomi, Presma BEM Stikes Binawan, Menilai bahwa fasilitas hotel bintang 5 untuk tim medis sangat berlebihan.

    “Bagaimana dokter bisa tidur dengan nyaman, apabila setiap hari nya pasien virus Corona terus bertambah, karena gubernur Jakarta belum melakukan sosialisasi terhadap seluruh masyarakat Jakarta tentang pengecekan rapid test,” tutur Yazid.

    Sementara itu, Presma BEM UHAMKA, Ronaldo Zulfikar, mengatakan dampak politik hari ini lebih terkesan saling menyalahkan satu sama lain, mulai dari A serang B, B serang C, C serang masyarakat. Ini merupakan dampak politik elite yang pesimis terhadap musibah, jika elite sigap dan tanggap pada kondisi hari ini, maka wabah ini tidak semakin besar.

    “Elite hari ini masih saja sibuk merangkai kata untuk mengembalikan kepercayaan publik, sehingga corona tidak serius untuk diantisipasi, saya kira dengan kerja kerja yang serius, itu membuat kepercayaan publik kembali normal, namun apa ini startegi untuk menyembunyikan isu lain nya,” kata Ronaldo Zulfikar.(NET/PBN)

  • Lihat Sekeliling Kita, Ada Warga Kena PHK Sedang Kesulitan

    Lihat Sekeliling Kita, Ada Warga Kena PHK Sedang Kesulitan

    CURUG, BANPOS – Pasangan suami istri (Pasutri) asal Kampung Kedaung, Kelurahan Cipete, Kecamatan Curug, Hasan dan Pinka, kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya lantaran terkena PHK di tengah pandemi Covid-19.

    Tim relawan Milenial Banten Berbagi (MBB) menyanbangi rumahnya setelah mendapatkan informasi dari pesan berantai WhatsApp. Setelah kena PHK pada usaha konveksi di Jagakarsa, Hasan kembali ke kampung halaman dan belum mendapatkan pekerjaan baru.

    “Sejak dua bulan masih nganggur, udah nyari kerjaan, sudah coba ngelamar kemana-mana, ini juga lagi usaha untuk jualan kopi dan es, paling tiga hari,” ujar Hasan, Sabtu (4/4).

    Akibat tidak memiliki penghasilan Hasan dan Pinka tidak bisa membawa anaknya yang berumur empat bulan dan sedang sakit, untuk berobat. Jangankan berobat, Hasan pun mengaku tidak bisa membelikan anaknya susu.

    “Ini (anak) lagi batuk dan pilek. Ya (karena tidak punya yang) belum saya bawa ke dokter. Bayi saya umur empat bulan, sudah tidak ada susu,” keluh Hasan.

    Kedatangan tim MBB ke rumah Hasan dan Pinka untuk menyalurkan bantuan dari donasi yang dikumpulkan dari para dermawan.
    Tim MBB kemudian langsung mengkroscek informasi yang didapatkan ke lokasi yang bersangkutan.

    Perwakilan tim MBB, Ahmad Hipni, mengaku perihatin dengan kondisi tersebut. Menurutnya, pemerintah harus hadir di tengah-tengah masyarakat dalam situasi saat ini.

    “Sebenarnya kami juga paham bahwa kita semua terdampak dari virus corona ini, tapi ada yang lebih dari kita,” tuturnya.

    Ahi yang juga perwakilan dari Komunitas NU Backpacker Banten meminta kepada para dermawan agar saling bahu-membahu, membantu saudara-saudara yang membutuhkan.

    “Kami mengetuk para pintu dermawan untuk saling berbagi, saling membantu, bersama-sama meringankan beban saudara-saudara kita yang secara ekonomi terdampak wabah virus corona ini,” katanya.

    Koordinator Umum MBB, Maskur, mengatakan donasi yang dilakukan MBB sebagai bentuk keprihatinan dan solidaritas untuk sesama. Corona tidak hanya berdampak secara medis, namun ekonomi dan psikologi sosial.

    “Kami coba turun tanyan untuk sedikit meringankan saja. Harapannya pemerintah yang punya sumber daya lengkap bisa cepat melihat situasi ini,” ucapnya.

    Ia pun mengajak kepada para dermawan untuk dapat berdonasi membantu sesama. Untuk yang ingin berdonasi melalui MBB, dapat dilakukan dengan menransfer via BRI, atas nama: Ahmad Hipni (No.Rek: 4847-01-015580-530), atau dapat dijemput langsung di rumah para dermawan. (MG-02)

  • Belasan Warga Desa Malingping Selatan Terserang Chikungunya dan DBD

    Belasan Warga Desa Malingping Selatan Terserang Chikungunya dan DBD

    MALINGPING, BANPOS – Di tengah musim wabah Covid-19 yang mengharuskan Lockdown, belasan warga di Kampung Cikeusik Timur (Ciktim) RT 05/02 Desa Malingping Selatan (Malsel) dilaporkan mengalami sakit yang diduga disebabkan dari wabah nyamuk Chikungunya dan ada pula yang sudah terkena wabah Demam Berdarah Degue (DBD).

    Informasi yang didapat dari Pegiat Pemuda setempat, Roif Setiawan kepada BANPOS mengatakan, belasan warga ditemukan mengalami berat di kaki bercampur meriang panas dingin dan pusing-pusing lalu kulit terserang gatal-gatal.

    “Gejala awal yang dilaporkan penderita itu mereka pusing, mual, kaki berat bercampur badan panas dingin setelah itu kulit gatal gimbal,” ujar Roif, Jumat (3/4).

    Menurutnya, setelah beberapa warga diperiksa ke dokter di klinik terdekat, mereka diduga mengalami serangan wabah Chikungunya,

    “Kalau menurut yang sudah dibawa ke klinik, mereka dinyatakan terkena Chikungunya. Tapi sebagian sudah agak mendingan, namun yang lain masih mengalami sakit, jumlah yang terkena ada sekitar 16 orang. Selain itu ada satu orang warga sini yang positif terkena DBD,” terangnya.

    Senada, Warsih (41) salah seorang warga setempat yang sudah sehat kepada BANPOS mengaku dirinya dinyatakan terkena Chikungunya,

    “Kata dokter itu gejala Chikungunya. Yang terasa sih kaki saya kesemutan terus berat dilangkahkan, badan panas dingin, kepala terasa pusing dan setelah itu kulit gimbal dan gatal. Sekarang mah udah mendingan” papar Warsih.

    Sementatara, Juju Juhariyah masih warga yang sama melaporkan bahwa cucunya seminggu yang lalu mengalami DBD dan sempat di bawa ke RS Ajidharmo Rangkasbitung.

    “Ya cucu saya yang bernama Dika yang baru kelas 1 SMA terkena DBD, itu kata dokter di puskesmas harus dirawat Rangkas. Sekarang masih dirawat,” ungkapnya.

    Tokoh masyarakat setempat Maknun, meminta adanya penyemprotan Fogging anti DBD di wilayah Kampung Cikeusik Timur agar tidak menyebar ke warga lain.

    “Sekarang ini sedang melanda korona dan musim hujan. Ada baiknya pemerintah melakukan penyemprotan anti DBD, agar wabah DBD dan Chikungunya tidak menyebar,” kata Maknun.

    Terpisah, Kepala Desa Malsel, Aceng Junaedi saat dikonfirmasi membenarkan hal itu dan pihaknya mengaku sudah mendapat laporan. “Iya, saya sudah mendapat laporan. Tapi saat ini saya sedang di Serang lagi jenguk saudara yang sakit,” ujar Aceng.(WDO/PBN)

  • Polres Lakukan Penyemprotan Disinfektan di Kampus dan Ponpes La Tanza Mashiro

    Polres Lakukan Penyemprotan Disinfektan di Kampus dan Ponpes La Tanza Mashiro

    LEBAK, BANPOS – Dalam upaya melakukan pencegahan penyebaran virus korona, Polres Lebak membantu melakukan penyemprotan disinfektan di Kampus La Tanza Mashiro, jalan Soekarno-Hatta Rangkasbitung.

    Kanit Dalmas Polres Lebak, Ipda Heri Susanto mengatakan, Polres Lebak sebelumnya melakukan penyemprotan diruas jalan yang ada diwilayah Rangkasbitung, akan tetapi saat ini dilakukan di Kampus dan Pondok Pesantren (Ponpes) La Tanza Mashiro.

    “Baru kali ini kita lakukan penyemprotan didalam kampus dan Ponpes La Tanza Mashiro dalam upaya melakukan pencegahan penyebaran virus korona. Sebelum ke La Tanza, kita juga melakukan penyemprotan di Jalan Jenderal Sudirnman, jalan Oto Iskandar Dinata dan jalan By pas Soekarno-Hatta,” kata Heri kepada BANPOS usai melakukan penyemprotan, Jumat (3/4).

    Menurutnya, dalam melakukan pencegahan penyebaran virus korona, Polres Lebak telah menyiapkan unit mobil Armoured Water Canon (AWC) dalam penyemprotan disinfektan.

    “Polres Lebak telah menyiapkan mobil AWC untuk masyarakat yang wilayahnya ingin dilakukan penyemprotan disinfektan, seperti yang telah kita lakukan di La Tanza ini,” ungkapnya.

    Sementara Ketua STAI La Tanza Mashiro, Achmad Faisal Hadzik mengatakan, penyemprotan yang dilakukan oleh Polres Lebak dilingkungan Kampus La Tanza Mashiro sangat membantu dalam upaya melakukan pencegahan penyebaran virus korona.

    “Sebelumnya kita pernah mengusulkan kepada tim gugus tugas covid-19 untuk melakukan penyemprotan dilingkungan kampus dan Ponpes La Tanza Mashiro, karena yang akan melakukan penyemprotan sangat banyak dan harus antri. Kebetulan dari kepolisian menawarkan untuk penyemprotan disinfektan, karena prinsipnya adalah bagaimana melakukan pencegahan penyebaran virus korona secara cepat,” kata Achmad Faisal.

    Dalam melakukan upaya pencegahan penyebaran virus korona, lanjut Achmad Faisal, sejak adanya himbauan dari pemerintah, La Tanza sudah membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) program yaitu dengan menidakan kunjungan sementara dan melakukan sosialisasi serta mengadakan seminar tentang pencegahan penyebaran virus korona.

    “Sejak adanya himbauan dari pemerintah agar melakukan karantina lokal, seluruh cabang La Tanza Mashiro untuk membuat SOP program diantaranya meniadakan kunjungan sementara, mengantisipasi dan melakukan sosialisasi seminar tentang pencegahan penyebaran virus korona baik kepada para santri maupun kepada para mahasiswa,” terangnya.

    “Untuk para santri juga banyak yang dari luar wilayah Lebak diantaranya Depok, Jakarta, Karawang dan wilayah lainnya sehingga kita tidak memperkenankan untuk berkunjung. Kalaupun orang tua santri secara darurat harus bertemu dengan anaknya, kita sudah siapkan tempat untuk melakukan sterilisasi dibawah pengaasan sampai dengan barang yang dibawanya dengan melakukan penyemprotan disinfektan. Dari jumlah santri sebanyak 198 orang, kita sudah pulangkan ke rumahnya masing-masing dengan cara door to door,” ungkapnya.(dhe/PBN)