Kategori: PERISTIWA

  • Ada Stasiun Ultimate, Insyaallah Lebak Maju

    Ada Stasiun Ultimate, Insyaallah Lebak Maju

    LEBAK, BANPOS – STASIUN Rangkasbitung yang merupakan salah satu basis transportasi umum bagi masyarakat Kabupaten Lebak dan sekitarnya, akan dilakukan pengembangan besar-besaran.

    Diketahui, pengembangan Stasiun Rangkasbitung menjadi Stasiun Ultimate tersebut direncanakan untuk
    bisa menampung 80.000 lebih penumpang.

    Pembangunan Stasiun Rangkasbitung Ultimate ini akan ditandai dengan peresmian groundbreaking oleh
    Menteri Perhubungan pada tanggal 30 Oktober 2023 mendatang.

    Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, megatakan bahwa pembangunan stasiun Rangkasbitung Ultimate ini
    akan memberikan dampak perputaran ekonomi yang bagus bagi masyarakat, khususnya di Kabupaten
    Lebak. Mengingat ke depan Stasiun Rangkasbitung Ultimate ini akan mampu menampung sekitar 83.000
    penumpang setiap hari.

    “Mohon dukungannya dari para tokoh dan masyarakat untuk pembangunan ini, memang dalam proses
    pembangunan pasti ada hambatan tapi kita lihat hasil akhirnya yang akan memudahkan masyarakat dan
    membuka peluang ekonomi bagi masyarakat kedepan,” ujarnya, kemarin.

    Sementara itu, Dirjen Perkeretaapian, Mohamad Risal Wasal, menjelaskan bahwa pembangunan Stasiun
    Rangkasbitung ini dipandang sangat perlu untuk menjamin layanan perkeretaapian yang lebih baik, serta
    dalam rangka pemenuhan standar pelayanan minimal untuk menjamin keamanan, kenyamanan serta
    keselamatan penumpang moda KA.

    Di antaranya melakukan pembangunan skybridge, fasilitas integrasi antar moda, penyediaan lift dan
    escalator serta melakukan penambahan fasilitas lainnya untuk mendukung kebutuhan layanan
    penumpang.

    “Program-program pembangunan ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antar wilayah di
    Provinsi Banten dan menghubungkan dengan Provinsi DKI Jakarta, serta dapat memberikan kesempatan
    lapangan pekerjaan sehingga perekonomian atau kesejahteraan masyarakat dapat terbantu,”
    tandasnya. (MYU/DZH)

  • 4 Tahun Transformasi Krakatau Steel Menuju Perusahaan yang Sehat

    4 Tahun Transformasi Krakatau Steel Menuju Perusahaan yang Sehat

    CILEGON, BANPOS – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sejak tahun 2018 memulai restrukturisasi dan transformasi. Hal ini dilakukan sebagai upaya Krakatau Steel agar dapat terus memberikan performa terbaiknya untuk kemajuan industri baja nasional. Periode empat tahun transformasi ini pun sejalan dengan dilakukannya transformasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

    “Pembenahan Krakatau Steel dilakukan melalui restrukturisasi keuangan dan transformasi, baik dari model bisnis, efisiensi operasional, digitalisasi, SDM serta budaya perusahaan. Dari 2018, hingga saat ini sudah mulai terlihat perbaikan dari kinerja Krakatau Steel. Hal ini juga dapat terwujud diantaranya karena adanya dukungan dari Kementerian BUMN maupun dari para lenders,” ujar Direktur Utama Krakatau Steel Purwono Widodo d Jakarta, sebagaimana rilis yang diterima Banten Pos, Rabu (25/10).

    Transformasi Krakatau Steel, kata Purwono diawali dari restrukturisasi utang perusahaan. Pada tahun 2019-2020 Krakatau Steel melakukan restrukturisasi utang sebesar USD2,3 miliar atau setara Rp35 triliun. Restrukturisasi utang tersebut dilakukan melalui bank yang termasuk dalam Himpunan Bank Milik Negara maupun bank swasta dan lembaga keuangan.

    “Sejak dilakukannya restrukturisasi dan transformasi, Krakatau Steel telah mencapai perbaikan kinerja yang signifikan. Pada tahun 2020 laba bersih Krakatau Steel mencapai sebesar Rp351,3 miliar (USD23 juta), kemudian meningkat di 2021 menjadi sebesar Rp672,05 miliar (USD44juta), dan USD23 juta atau setara dengan Rp351,30 miliar di tahun 2022,” terang Purwono.

    Purwono menjelaskan bahwa Krakatau Steel terus melanjutkan inisiatif upaya efisiensi di segala lini sebagai bagian dari restrukturisasi dan transformasi, diantaranya penurunan biaya energi hingga 46 persen, penurunan biaya utility sebesar 28 persen, penurunan biaya tenaga kerja sebesar 53 persen, penurunan biaya consumable hingga 64 persen, penurunan biaya utility non produksi hingga 66 persen, penurunan biaya lain-lain sebesar 88 persen, penurunan variable cost sebesar 43 persen, dan penurunan fixed cost sebesar 58 persen.

    Seiring perolehan laba bersih perusahaan dan restrukturisasi utang yang dimulai sejak 2019 hingga saat ini, Krakatau Steel telah melunasi utang sebesar Rp10,9 triliun atau setara USD718 juta.

    Adapun rincian pembayaran utang Krakatau Steel yang sudah dibayar hingga saat ini yaitu terdiri dari utang Tranche A sebesar Rp423,1 miliar (USD27,7 juta), Tranche B sebesar Rp6,5 triliun (USD430 juta), serta pembayaran pinjaman kepada Commerzbank AG sebesar Rp3,9 triliun (USD260 juta).

    “Selain restrukturisasi keuangan dan perbaikan kinerja, Krakatau Steel juga melakukan pembenahan dalam organisasi maupun digitalisasi. Restrukturisasi organisasi dilakukan melalui perampingan organisasi, delayering, maupun optimalisasi business process. Sedangkan transformasi digital kami lakukan dengan pengembangan digitalisasi melalui pengembangan platform marketplace produk baja, Digital Control Tower, maupun aplikasi pengembangan untuk mengoptimalisasi strategi penjualan,” ucap Purwono.

    Program restrukturisasi dan transformasi terus dilakukan hingga saat ini. Dengan dukungan Kementerian BUMN dan seluruh stakeholder terkait, perusahaan berkomitmen terus meningkatkan kinerjanya sebagai perusahaan yang sehat dan memiliki peran dalam kancah industri strategis nasional. Seiring dengan bertransformasinya Krakatau Steel dan membaiknya kinerja, perusahaan juga melakukan pembinaan serta pengembangan masyarakat sekitar dengan memberikan bantuan sosial dan lingkungan.

    “Saat ini kami berfokus untuk terus berupaya menjaga performa Krakatau Steel terutama diantaranya dengan sinergi bersama Krakatau Steel Group melalui kontribusi positif pada proyek-proyek nasional seperti diantaranya pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara, proyek pipa baja minyak dan gas bumi, maupun proyek-proyek pengembangan strategis lainnya,” tandas Purwono.(BAR/PBN)

  • Mall Pelayanan Publik Kota Cilegon Buka Lima Gerai Baru

    Mall Pelayanan Publik Kota Cilegon Buka Lima Gerai Baru

    CILEGON, BANPOS – Untuk mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan, Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Cilegon secara resmi membuka lima gerai pelayanan publik yang baru.

    Walikota Cilegon Helldy Agustian mengatakan, berdirinya MPP juga merupakan salah satu cara untuk mewujudkan birokrasi 4.0, yaitu percepatan pelayanan, akurasi pelayanan, dan fleksibilitas kerja. “Yang pertama kami memang bentuk dari transparansi Pemerintah Kota Cilegon dengan adanya MPP yang sudah diresmikan bulan Desember, 2022” ungkap Helldy.

    Selain mempermudah masyarakat, pelayanan yang baru dibuka ini juga dapat mempermudah para ASN di lingkungan Pemerintah Kota Cilegon dalam memberikan pelayanan kesehatan. “Yang paling penting saat ini Pemerintah Kota Cilegon sangat peduli terhadap seluruh ASN yang ada disini maka kita membuka unit layanan kesehatan untuk para ASN dan pengunjung yang ada disini. Minimal bisa konsultasi,” ucapnya.

    Helldy menegaskan bahwa konsep Kota Cilegon saat ini adalah melayani masyarakat dan bukan dilayani. “Dari 10 program yang dicanangkan sudah hampir terlaksana dengan baik. Lurah dan Camat harus dapat bertindak sebagai marketing yang dapat menyampaikan program yang telah dijalankan Pemkot (Pemerintah Kota) Cilegon,” tegasnya.

    Dalam hal ini, Helldy menyampaikan bahwa terkait rancangan zona integritas DPMPTSP sudah melakukan ikrar secara keseluruhan Aparatur Sipil Negara (ASN), karena masyarakat Kota Cilegon ingin melihat transparansi.

    “Pemkot Cilegon sebagai motor penggerak melakukan pembaharuan dengan konsep melayani bukan dilayani. Bagaimana keberhasilan Kota Cilegon ini dapat dicontoh oleh kabupaten/kota lain,” katanya.

    Di tempat yang sama, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Hayati Nufus mengatakan, kelima lembaga publik yang membuka layanan di MPP antara lain Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Dinkop dan UKM), Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Cilegon Mandiri dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cilegon.

    “Kami mengajak semua pihak untuk sama-sama berkomitmen menghadirkan pelayanan terbaik kepada masyarakat bersama memberikan pelayanan yang cepat,” kata Nufus, usai Pencanangan Zona Integritas DPMPTSP Kota Cilegon, Rabu (25/10).

    Sementara itu, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Banten Fadli Afriadi mengatakan Ombudsman Republik Indonesia (RI) Wilayah Banten mengajak perangkat pemerintah untuk terus menerapkan pelayanan prima kepada masyarakat.

    “Budaya pelayanan prima yaitu bagaimana kita bisa membangun narahubung. Sebagaimana peningkatan kapasitas, publikasi informasi, reward dan punishment, kompensasi pelayanan terpadu dan inovasi pelayanan. Yang paling terpenting bagaimana kita membangun komunikasi kepada masyarakat harus terbuka dan jangan takut akan kritikan masyarakat,” kata Fadli Afriadi.

    Menurut Fadli, pelayanan publik adalah bentuk nyata kehadiran negara untuk masyarakat. “Pelayanan yang baik akan meninggalkan kesan yang baik, begitupun sebaliknya. Standar pelayanan adalah tolak ukur yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan berkualitas, cepat, mudah, terjangkau dan terukur,” tuturnya.(LUK/PBN)

  • Briket Batok Kelapa Diekspor ke Arab Saudi

    Briket Batok Kelapa Diekspor ke Arab Saudi

    SERANG, BANPOS – Produk Industri Kecil Menengah (IKM) PT Harapan Agri asal Banten
    dengan  produksi briket arang batok kelapa telah melakukan ekspor hingga ke Arab Saudi.

    Pj Gubernur Banten Al Muktabar melepas ekspor perdana briket arang batok kelapa tujuan Arab Saudi produksi PT Harapan Agri, Rabu (25/10) mengungkapkan, capaian yang dilakukan oleh IKM nantinya akan merambah ke Eropa.

    “Dengan pembinaan yang baik, produk ekspor briket ini akan terus ditingkatkan selain produk-produk lainnya. Apalagi, pasar dari briket ini banyak tersedia dari mulai negera- negara di Eropa dan Timur Tengah,” katanya.

    “Ini tentu akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mengurangi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Banten,” tambah Al Muktabar.

    Pemerintah, lanjut Al Muktabar,  sangat mendukung dan terus mendorong UMKM lainnya untuk memperluas pangsa pasar sampai mancanegara.    

    “Kita mempunyai posisi yang secara kewilayahan memungkinkan. Karena kita terakses jalan tol, pelabuhan, dan faktor penghubung skema dagang lainnya yang sudah tersedia dengan baik. Tinggal dimanfaatkan saja,” ujarnya.

    Dikatakan, limbah batok kelapa ini kalau tidak terolah dengan baik akan menjadi pengganggu lingkungan yakni sampah. Untuk itu, dengan adanya hilirisasi ini banyak hal yang terselesaikan.

    “Mempunyai nilai tambah ekonomi dan di hulunya petani juga nanti bisa menjual tempurung kelapa ini ke penampung. Jadi tidak ada yang terbuang,” ucap Al Muktabar.

    Kepala Disperindag Banten Babar Suharso menambahkan, IKM PT Harapan Agri ini merupakan salah satu dari 30 IKM yang dilakukan pembinaan dari tahun 2021-2022 yang berasal dari Kecamatan Walantaka, Kota Serang.

    “Awalnya mereka hanya menjual di dalam negeri. Kemudian kita berikan pelatihan ekspor. Alhamdulillah sekarang ini ekspor perdana secara mandiri,” kata Babar.

    Selain IKM PT Harapan Agri, dalam waktu dekat juga akan dilakukan ekspor komoditi lainnya seperti coklat, kain tenun Baduy, talas benang yang kesemua itu merupakan binaan
    Pemprov Banten.

    Sampai bulan Oktober 2023 ini, capaian ekspor kita sudah mencapai hampir Rp10 miliar lebih. Itu semuanya berasal dari 30 IKM binaan kita.

    “Ini terus kita dorong, agar IKM dan UMKM di Provinsi Banten bisa naik kelas. Agar tidak
    hanya perusahaan-perusahaan besar saja yang bisa melakukan ekspor,” katanya.(RUS/AZM)

  • Hiu Tutul Terdampar di Pantai Kampis

    Hiu Tutul Terdampar di Pantai Kampis

    PANDEGLANG, BANPOS – Seekor ikan hiu jenis tutul sepanjang 10 meter ditemukan nelayan terdampar di tepi Pantai Kampis, Desa Kutakarang, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Pandeglang.

    Penemuan ikan hiu tutul itu juga hebohkan warga, karena penasaran ingin melihat hiu secara langsung, sehingga warga berbondong-bondong menuju pantai lokasi penemuan hiu yang terdampar tersebut.

    Diketahui, ikan hiu tutul yang ditemukan sejumlah nelayan itu dalam kondisi sudah mati.

    Salah seorang perangkat Desa Kutakarang, Dani Ramdoni mengatakan, ikan hiu tersebut ditemukan warga saat sedang beraktifitas di pantai Kampus.

    “Warga yang menemukan ikan itu langsung heboh dan berbondong-bondong datang ke pantai untuk melihat secara langsung,” kata Dani kepada wartawan, Rabu (25/10).

    Dani mengaku, bahwa dirinya tidak mengetahui dengan pasti kapan dan kenapa ikan hiu tersebut bisa terdampar di tepi pantai tersebut.

    “Saya juga nggak begitu tau kejadiannya jam berapa, cuma saya dapat informasinya dari warga, bahkan warga juga banyak yang berdatangan ke pantai untuk menyaksikan hiu itu,” ujarnya.

    Menurutnya, saat ditemukan warga, hiu tersebut sudah dalam keadaan mati karena tidak bisa kembali ke tengah laut.

    “Saat ditemukan, ikan hiunya dalam keadaan mati. Mungkin itu yang menyebabkan hiu tersebut terbawa arus ke pinggir pantai,” jelasnya.

    Sepengetahuannya, ikan hiu tutul termasuk hewan yang dilindungi, oleh karena itu warga dilarang untuk memanfaatkannya dalam bentuk apapun.

    “Warga juga tidak berani memanfaatkan hiu itu, karena warga juga banyak yang tahu jika hiu itu salah satu jenis hiu yang dilindungi,” tuturnya.

    Oleh karena itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait agar hiu tersebut ditangani, karena hiu itu salah satu jenis hewan yang dilindungi.

    “Iya, kami akan koordinasi dengan pihak terkait yang biasa menangani ekosistem laut yang dilindungi itu,” ungkapnya.(dhe/pbn)

  • Akibat Kondisi Bangunan Sudah Lapuk, Rumah Ayu Ambruk

    Akibat Kondisi Bangunan Sudah Lapuk, Rumah Ayu Ambruk

    PANDEGLANG, BANPOS – Akibat kondisi sudah lapuk karena dimakan usia, sebuah rumah milik Ayu warga di Kampung Cikeusik RT 003/RW 005, Desa Cikeusik, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang ambruk dan rata dengan tanah pada Selasa (24/10) lalu.

    Ketua Kampung Siaga Bencana (KSB) Kabupaten Pandeglang, Beni Madsira mengatakan, rumah milik warga tersebut ambruk akibat kondisi bangunan yang sudah rapuh.

    “Kondisi rumah milik saudari Ayu tersebut memang dilaporkan sudah dalam kondisi rapuh karena sudah tua, sedangkan pemilik belum memiliki dana untuk memperbaikinya. Mungkin dengan keadaan sudah lapuk itulah, makanya rumah tersebut ambruk,” kata Beni kepada BANPOS, Rabu (25/10).

    Saat terjadinya ambruk, lanjut Beni, pemilik rumah sedang berada diluar dan tidak mengetahui rumahnya telah ambruk.

    “Menurut saksi mata yang melihat, saat ambruknya rumah itu sang pemilik rumah sedang berada di rumah tetangganya. Kemudian saksi memberitahu pemilik rumah, bahwa rumahnya telah ambruk,” terangnya.

    Dengan kondisi tersebut, untuk sementara pemilik rumah bersama anaknya mengungsi di rumah saudaranya.

    “Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kerugian diperkirakan kurang lebih mencapai Rp50 juta,” ujarnya.

    “Saat ini pemilik rumah membutuhkan bantuan berupa makanan, pakaian, perlengkapan anak, perlengkapan mandi, alat dapur, karpet, dan terpal,” ungkapnya.(dhe/pbn)

  • P4S Geohara Belum Bisa Penuhi Kebutuhan Pasar

    P4S Geohara Belum Bisa Penuhi Kebutuhan Pasar

    PANDEGLANG, BANPOS – Karena keterbatasan lahan, Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Geohara yang berlokasi di Jalan Raya Lintas Timur AMD, Kampung Petir, Kelurahan Sukaratu, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, yang memproduksi bibit unggul Alpukat Cengkho,saat ini belum bisa memenuhi permintaan pasar.

    Owner atau pemilik P4S Geohara, Andri Priana mengatakan, saat ini pihaknya tengah menerima permintaan bibit alpukat Cenkho yang cukup banyak dari seorang petani dari Kabupaten Lebak.
    “Kami telah menerima pesanan sebanyak 4.000 bibit alpukat cengkho dari seorang petani di Lebak. Meskipun persediaan sudah siap, kami belum dapat mengirimkannya karena masih musim kemarau,” kata Andri kepada wartawan, Rabu (25/10).

    Dijelaskannya, dalam waktu satu tahun, P4S Geohara mampu memproduksi bibit alpukat Cenkho sebanyak 9.000 bibit.

    “Proses pembibitan berlangsung selama 4 bulan, dan harga jual per bibitnya adalah Rp 100 ribu,” jelasnya.
    Karena keterbatasan lahan yang ada, lanjut Andri, ia mengaku produksi bibit alpukat Cenkho setiap tahunnya masih belum bisa memenuhi permintaan pasar.

    “Bibit alpukat Cenkho yang siap jual memerlukan waktu 4 bulan. Dalam satu periode, kami hanya dapat menanam 3.000 bibit. Pasarannya luas, mencakup wilayah Kalimantan, Sumatera, dan Jawa. Tapi sayangnya, kami terbatas oleh lahan,” tuturnya.

    Andri menjelaskan, kegiatan di P4S Geohara tidak hanya mengutamakan aspek bisnis saja. Akan tetapi dalam kegiatannya, P4S Geohara memberikan pelatihan kepada petani, masyarakat, dan pelajar yang ada di Kabupaten Pandeglang.

    “Kami tidak hanya berfokus pada bisnis, kami juga menerima peserta PKL dan magang, serta memberikan pelatihan kepada petani,” terangnya.

    Andri menambahkan, ide mendirikan P4S Geohara ini dari dua tahun yang lalu. Ia mengaku terinspirasi oleh jejak ayah dan mertuanya yang merupakan petani alpukat. Sebelum menjadi pemilik P4S Geohara, Andri mengaku telah menjadi seorang petani hortikultura selama 14 tahun.

    “Saya mulai menjalankan P4S ini dua tahun lalu selama pandemi Covid-19. Saya mengikuti jejak orang tua dan mertua yang merupakan petani alpukat. Sebelumnya, saya telah berpengalaman sebagai petani hortikultura,” katanya.

    Andri mengatakan, saat ini masih sedikit orang yang fokus pada budidaya bibit alpukat cengkho, sehingga ia melihat peluang besar di dalamnya. Selain itu, ia ingin dikenal sebagai sosok yang erat kaitannya dengan alpukat cengkho.

    “Saat ini hanya sedikit orang yang mengembangkan bibit alpukat cengkho, jadi saya ingin membangun citra sebagai tokoh yang terkait erat dengan alpukat cengkho,” ungkapnya.(dhe/pbn)

  • Al Siap Dipanggil Soal Hibah Ponpes

    Al Siap Dipanggil Soal Hibah Ponpes

    SERANG, BANPOS – Kasus korupsi Dana Hibah Pondok Pesantren (Ponpes) Provinsi Banten Tahun Anggaran 2020 kembali menuai sorotan dari berbagai pihak. Sebelumnya, kelompok mahasiswa dari Koalisi Mahasiswa Pejuang Keadilan (KOMPAK) melaporkan ke Kejaksaan Agung (Kejagung) RI terkait adanya dugaan keterlibatan Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar dalam kasus tersebut pada Selasa (24/10) kemarin.

    Pasalnya, Al Muktabar yang pada waktu itu menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten dan juga ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dianggap sebagai pihak yang sangat bertanggung jawab atas kasus tersebut.

    Melihat hal itu Deputi Pusat Studi dan Informasi Regional (PATTIRO) Banten, Amin Rohani mengaku merasa prihatin. Karena menurutnya dengan adanya dugaan keterlibatan tersebut, maka hal itu turut mencederai nilai-nilai akuntabilitas dan transparansi pejabat daerah dalam pengelolaan keuangan daerah.

    “Oleh karena itu dugaan keterlibatan Sekda dalam kasus ini menimbulkan pertanyaan, mengenai akuntabilitas dan transparansi dalam proses perencanaan anggaran,” katanya melalui keterangan tertulis yang diterima oleh BANPOS pada Rabu (25/10).

    Oleh karenanya Amin mendesak perlu untuk dilakukan pendalaman kembali terhadap kasus tersebut. Tujuannya adalah guna membuktikan, apakah dalam prosesnya Sekda Banten selaku Ketua TAPD benar-benar telah melakukan penyelewengan ataukah tidak.

    “Dalam konteks ini sangat penting untuk mendalami dugaan keterlibatan Sekda, dan ada atau tidaknya penyimpangan dalam proses perencanaan hibah pondok pesantren 2020,” terangnya.

    Di samping itu Amin juga menjelaskan bahwa langkah tersebut penting untuk dilakukan demi menjaga nilai-nilai akuntabilitas dan transparansi pejabat dalam melakukan pengelolaan keuangan daerah.

    “Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah dan masyarakat untuk mencegah penyalahgunaan wewenang serta memastikan pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan transparan,” imbuhnya.

    Sementara itu saat ditemui seusai menghadiri agenda Job Fair 2023 di sekitaran Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Al Muktabar turut memberikan jawaban atas tudingan yang dialamatkan kepadanya terkait kasus korupsi Dana Hibah Ponpes itu.

    Berdasarkan penuturannya, Al mengungkapkan bahwa anggaran program Dana Hibah Ponpes itu sudah ditetapkan oleh pejabat Sekda yang terdahulu, sebelum dirinya dilantik sebagai pejabat Sekretaris Daerah Provinsi Banten.

    “Pertama saya menjadi Sekda itu dilantik 27 Mei 2019, dan saya mulai aktif di bulan Juni 2019. Proses perencanaan pada waktu itu secara menyeluruh itu sudah berjalan oleh sekda-sekda sebelumnya,” katanya.

    Karena hal itulah kemudian, meski pada waktu itu dirinya menjabat sebagai ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), namun Al mengaku dirinya tidak memiliki kuasa untuk membatalkan program tersebut.

    “Di dalam kerangka itu tim TAPD bekerja, dan saya sebagai ketua TAPD ex officio dengan momen itukan tidak mungkin saya menghentikan program karena harus berlanjut terus, maju ke KUA dan PPAS,” ujarnya menjelaskan.

    Kemudian ia juga menerangkan bahwa adapun terkait masalah yang terjadi dalam pelaksanaannya, hal itu bukanlah tanggung jawabnya. Menurut Al, masalah tersebut merupakan tanggung jawab pelaksana teknis.

    Sehingga karena hal itulah kemudian, menurutnya tidaklah benar jika tudingan itu dialamatkan kepadanya.

    “Di proses perencanaan bahwa saya datang pada waktu itu pada bulan Juli efektif, dan itu berarti proses perencanaannya kalau dikaitkan dengan mens rea nya jahat itu tidak ada di saya, karena saya hanya melanjutkan, berjenjang, dan saya tidak bisa hentikan itu,” tuturnya.

    Terlebih lagi dalam dokumen perencanaan anggaran yang telah disusun, Al menegaskan, bukan dirinyalah yang mengesahkan melainkan Gubernur. Hal itulah yang kemudian semakin memperkuat bahwa dirinya tidak turut terlibat kasus tersebut.

    “Lalu juga pengantar KUA PPAS itu bukan Sekda ketua TAPD yang tandatangan. Pengantar KUA PPAS yang tandatangan itu adalah Gubernur. Jadi proses itu adalah proses yang memang normanya seperti itu, jadi proses perencanaannya di mana select? tidak ada,” imbuhnya.

    Namun jika pun memang nantinya kasus tersebut kembali bergulir, Al mengatakan bahwa pihaknya siap dipanggil untuk dimintai keterangan oleh pihak terkait, guna dilakukan pendalaman.

    “Ya tentukan sebagai warga negara, saya taat hukum. Terus apa yang harus disampaikan, saya sampaikan. Keterangannya seperti itu. Dan itukan sudah diproses, sudah sampai kasasi,” tandasnya.(CR-02/PBN)

  • Pelita Air Kembali Tambah Armada Baru, Pesawat Jenis Airbus A320

    Pelita Air Kembali Tambah Armada Baru, Pesawat Jenis Airbus A320

    JAKARTA, BANPOS – PT Pelita Air Service (Pelita Air) kembali menambah armada baru pesawat jenis Airbus A320. Direktur Utama Pelita Air Dendy Kurniawan mengatakan, pesawat ini adalah yang ke-9 dari 11 yang sudah dipesan untuk tahun 2023. Pesawat yang ke-10 dan ke-11 akan tiba di pekan ke-4 November 2023.

    “Amanat dari Pemerintah untuk terus meningkatkan konektivitas udara nasional dan tingginya animo masyarakat terhadap Pelita Air merupakan faktor utama yang mendorong Pelita Air untuk terus menambah jumlah armadanya agar bisa menambah frekuensi penerbangan dan rute-rute penerbangan yang baru,” ucap Dendy, dalam keterangan yang diterima redaksi, Kamis (26/10).

    Tingginya animo masyarakat terhadap Pelita Air tercermin dari tingginya tingkat keterisian kursi (Seat Load Factor) dari Pelita Air di kuartal III-2023 ini. “Sepanjang periode 1 Juli-30 September, Seat Load Factor Pelita Air mencapai rata-rata 83 persen,” sambungnya.

    Dendy melanjutkan, Pelita Air, yang merupakan bagian dari entitas anak usaha PT Pertamina (Persero), selalu mengutamakan untuk memberikan layanan terbaik serta kenyamanan masyarakat. “Mengusung tagline #MakinNyamanTerbang, kehadiran Pelita Air diharapkan dapat memberikan alternatif pilihan penerbangan yang nyaman, aman dan menyuguhkan pengalaman berkesan bagi para penumpang,” tutupnya. (RMID)

    Berita Ini Telah Tayang Di https://rm.id/baca-berita/ekonomi-bisnis/194261/pelita-air-kembali-tambah-armada-baru-pesawat-jenis-airbus-a320

  • Genjot Produksi Migas WK Rokan, PHR Optimalisasi Transformasi Digital

    Genjot Produksi Migas WK Rokan, PHR Optimalisasi Transformasi Digital

    JAKARTA, BANPOS – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus berupaya meningkatkan produksi minyak di Wilayah Kerja (WK) Rokan.

    Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan penggunaan teknologi terbaru di lapangan melalui transformasi digital.

    Corporate Secretary PHR, Rudi Ariffianto mengatakan, untuk mencapai target produksi migas 1 juta BOPD di tahun 2030, pihaknya terus berinovasi melalui teknologi dan digitalisasi.

    “Tak bisa dipungkiri, industri migas saat ini menghadapi banyak tantangan, tetapi, dengan bantuan teknologi baik dari sisi teknis maupun IT, kami berupaya untuk memberikan hasil yang terbaik demi memenuhi target produksi migas dan memenuhi kebutuhan energi nasional,” kata Rudi dalam keterangannya, Kamis (26/10).

    Seperti diketahui, PT PHR merupakan perusahaan yang bertindak sebagai operator dalam pengelolaan WK Rokan, mulai dari 9 Agustus 2021 hingga 8 Agustus 2041.

    Produksi dari WK Rokan mencerminkan seperempat dari produksi minyak mentah Indonesia dan sepertiga dari keseluruhan produksi Pertamina yang 100 persen hasilnya diolah kilang Pertamina.

    Rudi menjelaskan, Wilayah Kerja Rokan adalah lapangan migas terbesar dengan luas sekitar 6.200 kilometer persegi yang mana kondisi peralatannya harus dijaga kehandalannya.

    “Karena itu transformasi digital menjadi salah satu kunci untuk menjaga produksi dan efisiensi operasional di WK ini,” ujarnya.

    Vice Presiden IT PHR, Triatmojo Rosewanto menyampaikan, transformasi digital merupakan hal yang sangat penting dan memiliki peran yang signifikan dalam peningkatan produksi di wilayah kerja PHR.

    Menurutnya, transformasi digital sektor industri migas merupakan bagian dari strategi Indonesia Oil dan Gas (IOG) 4.0 yang sedang dijalankan.

    Digitalisasi industri migas memungkinkan seluruh operasional utama migas diintegrasikan dan dipantau melalui sistem terpusat.

    Berbagai aktivitas yang dipantau adalah yang meliputi pengeboran, monitoring pengapalan, lifting, inventory hingga operasional produksi.

    “Inilah yang menginisiasi kami untuk membangun Digital & Innovation Center (DICE) PT PHR,” kata Tri.

    Menurut Tri, DICE dibagun untuk mempercepat pengambilan keputusan oleh manajemen supaya manajemen mendapat informasi yang lengkap, akurat dan terpercaya sehingga keputusan yang diambil tersebut keputusan yang terbaik bagi perusahaan.

    Tri menyebut, salah satu keunggulan dari Ruang Kontrol DICE yang berhasil meraih Rekor Muri pada tahun 2022 lalu ini diantaranya, mampu memberikan berbagai macam data produksi serta rencana proyek setiap harinya.

    Selain itu DICE juga dapat memantau seluruh aktivitas pengeboran di sumur-sumur minyak yang ada di WK Rokan.

    “PHR saat ini sudah memiliki sistem yang lengkap dari ujung ke ujung, mulai dari pengambilan data di lapangan, kemudian melakukan analisa dari data yang ada, lalu kemudian integrasi data yang lain,” ujar Tri

    Menurutnya keakuratan data yang ada di DICE Command Center bisa dikatakan cukup baik ditambah lagi dukungan teman-teman di lapangan yang selalu konsisten dalam menginput data yang tersimpan di dalam server yang memiliki kecanggihan teknologi.

    Selain itu, untuk memantau safety pekerjaan yang ada di lapangan, DICE memiliki solusi digital yaitu solusi ICE CCTV serta Intelijen CCTV.

    Solusi digital ini dibagun dengan menggunakan suatu sistem yang dapat membantu mendeteksi secara otomatis safety para pekerja.

    “ICE CCTV tersebut dapat secara otomatis mendeteksi apakah pekerja di lapangan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap atau tidak, sehingga apabila ada pegawai yang tidak lengkap menggunakan APD pada saat di lapangan, otomatis alarm akan berbunyi di Command Center sehingga kita bisa melakukan tindak lanjut secara cepat,” ujar Tri.

    Lebih lanjut Tri menjekaskan implementasi digital ini mampu dilaksanakan karena adanya tata kelola transformasi digital dengan melihat kebutuhan masing-masing divisi yang ada di PHR.

    “Dengan demikian kami memiliki digital plan dan digital solusi yang dapat membantu masing-masing divisi memenuhi target,” kata dia.

    Tri berharap, dengan penerapan transformasi digital ini, PHR mampu meningkatkan kinerja demi mendukung ketahanan energi Indonesia.

    “Seluruh proses transformasi digital yang dilaksanakan oleh PHR benar-benar diarahkan untuk ketahanan energi,” pungkasnya. (RMID)

    Berita Ini Telah Tayang Di https://rm.id/baca-berita/ekonomi-bisnis/194263/genjot-produksi-migas-wk-rokan-phr-optimalisasi-transformasi-digital/2