Kategori: PERISTIWA

  • Cegah Tawuran, Babinsa hingga Pengurus RW di Sumur Pecung Sweeping Remaja

    Cegah Tawuran, Babinsa hingga Pengurus RW di Sumur Pecung Sweeping Remaja

    SERANG, BANPOS – Tidak cukup dengan memberikan pengumuman saja, Babinsa Sumur Pecung bersama dengan Ketua RW 20 beserta jajarannya ternyata juga melakukan sweeping terhadap para remaja di lingkungan RW 20, Kelurahan Sumur Pecung.

    Berdasarkan pantauan BANPOS, baik Babinsa maupun ketua RW berkeliling mencari remaja yang masih berkeliaran dan menyuruh mereka untuk segera pulang.

    Seperti yang terjadi pada dua orang remaja yang saat itu sedang nongkrong di dekat warung sekitar masjid As-Salam, mereka diminta oleh pengurus RW setempat agar segera pulang ke rumah masing-masing.

    Babinsa Sumur Pecung, Sersan Satu (Sertu) Endang, kegiatan yang pihaknya serta pengurus RW setempat lakukan merupakan bentuk pengondisian agar para remaja terhindar dari kegiatan negatif.

    “Untuk pengondisian saja, karena disini terlalu banyak anak-anak yang berkeliaran. Kemudian, hal itu juga berkaitan dengan adanya surat edaran yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait dengan Korona,” ujarnya ditemui di Komplek Pemda Sumur Pecung, Senin (23/3) malam.

    Ia pun meminta kepada para remaja agar mereka dapat tetap berdiam diri di rumah masing-masing, khususnya pada saat malam hari. Ia juga meminta kepada para orang tua agar dapat mengontrol anak-anaknya agar tidak keluyuran pada malam hari dan terhindar dari hal negatif.

    “Untuk orangtuanya, supaya tetap mengoptimalkan anak-anaknya, agar tidak keluar dan akhirnya melakukan kegiatan negatif bahkan terpapar Korona. Terus mengontrol anak-anak, terlebih dengan sudah dikeluarkannya surat edaran dari Walikota Serang,” ucapnya.

    Ia pun mengaku siap apabila masyarakat menginginkan Babinsa agar terus melakukan kontrol di lingkungan mereka. “Siap, Babinsa siap untuk melayani masyarakat 1 x 24 jam,” katanya.

    Sementara itu, Ketua RW 20 Kelurahan Sumur Pecung, Agus Jatmika, menuturkan bahwa pengumuman yang disampaikan melalui Masjid As-Salam tersebut merupakan inisiatif warga agar para remaja tidak terlibat kegiatan yang negatif.

    “Untuk antisipasi, karena anak-anak yang menuju remaja ini suka berkumpul, merokok dan sebagainya. Warga disini merasa khawatir saja, jadi anak-anak tidak boleh keluar rumah,” ujarnya.

    Berkaitan dengan informasi adanya tawuran di depan Komplek Pemda Sumur Pecung, ia hanya sekadar menerima informasi saja. Menurutnya, setelah ditanyakan kepada anak-anak remaja sekitar, mereka tidak terlibat.

    “Katanya ada anak-anak kumpul dari Secang yang nyerang ke komplek rel kereta, seperti itu informasinya. Tapi kalau anak-anak disini tidak ikut, hanya melihat saja dari dekat jalan,” tuturnya.

    Ia pun mengaku akan terus mengadakan patroli dalam rangka menjaga kondusifitas lingkungan yang ia pimpin.

    “Hanya untuk mengawasi anak-anak jangan sampai keluar rumah. Selain antisipasi anak-anak remaja yang merokok dan sisi negatif lainnya,” tandas Agus. (DZH)

  • Cegah Tawuran, Remaja di Sumur Pecung Diminta Tidak Keluar Rumah

    Cegah Tawuran, Remaja di Sumur Pecung Diminta Tidak Keluar Rumah

    SERANG, BANPOS – Media sosial Facebook dihebohkan karena adanya status yang menyebutkan bahwa Masjid As-Salam yang berada di RW 20, Kelurahan Sumur Pecung, Kecamatan Serang mengumumkan agar warga tidak keluar rumah karena akan terjadi tawuran.

    “Masjid di Sumur Pecung mengumumkan warga dilarang keluar rumah karena akan ada tawuran,” tulis salah satu akun di Facebook.

    Setelah BANPOS telusuri, Ketua DKM Masjid As-Salam, Masduki, membenarkan hal tersebut. Menurutnya, pengumuman tersebut disampaikan oleh Ketua RT 01 RW 20.

    “Tadi pak RT 01 yang mengampaikan pengumuman. Beliau meminta izin kepada saya untuk meminjam pengeras suara masjid untuk mengumumkan hal itu,” ujarnya kepada BANPOS, Senin (23/3).

    Menurutnya, pengumuman tersebut tidak berkaitan dengan masjid As-Salam. Sebab, ia sebagai DKM hanya sekadar mengizinkan saja.

    “Saya hanya memberikan izin saja. Namun untuk yang bertanggungjawab itu pak RT. Karena saya berfikir hal tersebut baik, agar anak-anak terhindar dari kemudaratan,” terangnya.

    Sementara itu, salah satu kesepuhan setempat, Herianto Sobari, mengaku sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh ketua RT setempat. Sebab, hal tersebut bertujuan baik agar anak-anak tidak terlibat dalam tindakan yang merugikan.

    “Saya tidak ingin anak-anak dan cucu-cucu saya terlibat dalam tawuran. Alhamdulillah tidak terjadi, sekarang semuanya sudah ada di rumah,” ucapnya.

    Ia pun mengaku sedikit resah dengan tindakan yang dilakukan oleh anak-anak. Sebab, banyak diantara mereka yang nongkrong sembari merokok bahkan hingga subuh.

    “Mungkin karena sekolah diliburkan. Jadi mereka tidak ingin mencari hiburan. Ada yang nongkrong sambil merokok, sampai larut malam. Mending kalau mereka meramaikan masjid untuk salat,” tandasnya. (DZH)

  • Diduga Konsleting, Tiang Listrik di Depan Lapas Serang Terbakar

    Diduga Konsleting, Tiang Listrik di Depan Lapas Serang Terbakar

    SERANG, BANPOS – Tiang listrik yang berada di depan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Serang terbakar. Kejadian tersebut diduga karena terjadi konsleting listrik. Beruntung api tersebut dapat dipadamkan sebelum merembet ke sekitar.

    Salah satu saksi mata, Sanan, mengatakan bahwa pada awal kejadian, tidai terdengar sedikitpun suara ledakan atau suara lainnya yang mengindikasikan adanya konsleting listrik.

    “Saya tadinya lagi duduk-duduk tiba-tiba keluar api aja. Gak ada suara meledak atau apa, kayak lilin gitu awalnya kecil,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Minggu (22/3) malam.

    Ia mengatakan, mulanya api kecil muncul pada bagian atas tiang listrik. Namun lama kelamaan, api itu menjalar ke kabel yang berada di bawahnya.

    “Apinya dari atas dulu, trus apinya jatoh ke kabel yang bawah. Nah di kabel yang bawah itu apinya besar. Sekitar 18.30 WIB itu kejadiannya,” ucapnya.

    Menurutnya warga sekitar sempat panik dengan kejadian itu. Bahkan, mereka sempat menyiram kabel sebelum listrik dipadamkan.

    “Tadinya sudah kami siram sedikit, tapi kata orang Kodim jangan disiram air, matiin dulu listriknya. Trus antara pak RT atau orang Kodim nelpon PLN, akhirnya ditangani,” terangnya.

    Sementara itu, Kasi Pemadam Kebakaran (Damkar) pada Satpol PP Kota Serang, Uba, yang juga hadir dalam kejadian itu mengatakan bahwa apabila terjadi kebakaran pada tiang listrik, kejadian merupakan tanggungjawab PLN.

    “Iyah untuk kejadian ini merupakan tanggungjawab PLN. Awalnya kami kira kebakaran rumah, ternyata travo listrik. Makanya kami turunkan seluruh armada,” ujarnya.

    Namun ia menuturkan bahwa wajar jika masyarakat tetap menghubungi Damkar Kota Serang. Sebab kondisinya saat itu sedang panik.

    “Bagi saya wajar, karena sedang panik. Selain itu ini membuktikan bahwa Damkar Kota Serang tanggap terhadap laporan masyarakat,” tandasnya.

    Berdasarkan pantauan di lapangan, api berhasil dipadamkan sekitar pukul 19.20 WIB. Sedangkan listrik dapat berhasil diperbaiki oleh PLN pada pukul 19.50 WIB. (DZH)

  • Berada di Garis Depan Melawan Virus Korona, 6 Dokter Meninggal Dunia

    Berada di Garis Depan Melawan Virus Korona, 6 Dokter Meninggal Dunia

    JAKARTA,BANPOS- Tenaga medis salah satu elemen yang berada di garis depan menyelamatkan pasien suspek korona. Mulai dari dokter, perawat, dan tenaga medis lainnnya. Mereka menyadari tugas yang menyelamatkan para pasien itu bertaruh nyawa. Risiko terbesarnya adalah kematian.

    Risiko itu ternyata benar adanya. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyatakan ada enam dokter meninggal dunia saat bertugas dalam memberantas Covid-19. Para dokter tersebut tertular dari pasien yang mereka tangani.

    “Iya (benar ada 6 dokter) sudah di-publish oleh PB IDI,” kata Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Moh Adib Khumaidi, Sp.OT kepada JawaPos.com, Minggu (22/3).
    Keenam pahlawan yang meninggal saat berjuang menyelamatkan pasien yang terinfeksi korona itu adalah dr. Hadio Ali, SpS; dr. Joko Judodjoko, Sp.B; dr. Laurentius P., Sp.Kj; dr. Adi Mirsaputra, Sp.THT; dr. Ucok Martin, Sp.P; dan dr. Toni D. Silitonga.

    Moh Adib Khumaidi menyatakan, salah satu catatan dalam penanggulangan pasien korona adalah keterbatasan Alat Pelindung Diri (APD) bagi dokter dan tenaga medis lainnya.

    Juru Bicara Pemerintah Untuk COVID-19 Achmad Yurianto ikut angkat bicara atas meninggalnya para dokter. Atas nama pemerintah, Yurianto mengucapkan rasa berduka kepada rekan sejawatnya itu.

    “Pemerintah prihatin dan berduka cita yang mendalam, sedalam-dalamnya atas beberapa tenaga kesehatan yang terpaksa menjadi korban COVID-19. Kami semua bersedih ini menimpa kita namun juga menghargai kerja luar biasa dan dedikasi para tenaga kesehatan yang sudah memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara,” kata Yurianto.

    “Pemerintah bersedih untuk ini dan belasungkawa. Yakinlah kita dalam pengabdian dan profesional, memberikan yang terbaik untuk rakyat Indonesia,” tambahnya.

    Salah satu dari 6 dokter yang meninggal dunia adalah dr. Hadio Ali, Sp.S. Selama hidupnya, Hadio dikenal sebagai dokter yang bertugas di RS Premier Bintaro. Hadio sempat dirujuk ke RS Persahabatan setelah mengalami perburukan dengan kondisi menggunakan ventilator. Hadio meninggal pada usia 34 tahun.

    “Benar (confirmed almarhum bertugas di RS Premier Bintaro). Sudah di-publish di Instagram kami,” tutup Corporate Marketing Communication Aviv Ready kepada JawaPos.com. (RED)

  • Ada 6 ODP Di Tirtayasa, Masyarakat Diajak Berpartisipasi Cegah Penyebaran Covid-19

    Ada 6 ODP Di Tirtayasa, Masyarakat Diajak Berpartisipasi Cegah Penyebaran Covid-19

    TIRTAYASA, BANPOS – Pemilik akun media sosial Facebook Setara_Syahid, membagikan sebuah postingan dari akun Berita Pontirta, berkaitan dengan adanya 6 ODP di Kecamatan Tirtayasa. Dikonfirmasi, ia yang bertempat tinggal di Kecamatan Pontang ini sebelumnya telah mengkonfirmasi terlebih dahulu kepada pihak terkait, yaitu Camat dan Puskesmas.

    “Sebelum saya share, saya tanyakan terlebih dahulu ke pihak Puskesmas dan Pak Camat, bahwa informasi tersebut, diiyakan,” ujarnya.

    Lebih lanjut ia mengaku, setelah mendapatkan konfirmasi, barulah ia membagikan postingan tersebut melalui akun media sosialnya.

    “Kalau belum ada informasi, saya pun tidak berani (membagikan),” tuturnya.

    Sementara itu, pada postingan tersebut memuat bahwa Camat Tirtayasa Kabupaten Serang menyatakan, terdapat 6 orang dalam pantauan (ODP) di tiga desa, Kecamatan Tirtayasa. Hal itu dipublikasikan olehnya, berdasarkan koordinasi dengan pihak Puskesmas dan Muspika Tirtayasa.

    “Kepada yang terhormat, Ibu Bupati Serang, mohon ijin menyampaikan dan melaporkan, terkait penyakit menular virus Covid-19 Corona untuk Kecamatan Tirtayasa, terdapat ada 6 Orang Dalam Pemantauan (ODP), berdasarkan koordinasi dengan Kepala Puskesmas Tirtayasa, Ibu Nunung Nuraeni, bahwa benar adanya ODP tersebut sebanyak 6 orang,” ujar Sadik, Camat Tirtayasa, yang juga dimuat dalam media sosial Facebook.

    Diketahui, 6 ODP tersebut terdiri dari satu orang karyawan Bandara Soekarno-Hatta, asal Desa Lontar. Kemudian tiga orang yang merupakan suami-istri beserta anaknya, yang baru pulang dari Malaysia, asal warga Desa Kebuyutan.

    “Dua orang yaitu suami-istri yang juga baru pulang dari Malaysia asal Desa Tirtayasa,” tuturnya.

    Sadik pun menjelaskan, langkah yang sudah diambil oleh pihaknya yaitu mengecek kesehatan keenam ODP tersebut dan memberikan arahan untuk tidak keluar rumah (isolasi) selama 14 hari ke depan.

    “Koordinasi dengan Muspika dan melaporkan hal tersebut ke Dinas Kesehatan Kabupaten Serang,” katanya.

    Menurutnya, status ODP tersebut diberikan, karena khawatir. Mengingat, kelima ODP baru saja pulang dari luar Kabupaten Serang.

    “Sekalipun hasil cek medis, sementara belum ada,” terangnya.

    Terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan, Agus Sukmayadi menanggapi hal tersebut dan mengatakan bahwa mereka sudah memahami bagaimana dengan status ODP diperlakukan.

    “Alhamdullilah, berarti sdh memahami bgmana masyarakat dengan status OPD harus diperlakukan, dan adanya komunikasi dan koordinasi yang baik dengan Puskesmas,” singkatnya. (MUF)

  • Satu PDP di RSDP Serang Meninggal Dunia

    Satu PDP di RSDP Serang Meninggal Dunia

    SERANG, BANPOS – Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) asal Pandeglang meninggal dunia di Rumah Sakit dr. Drajat Prawiranegara (RSDP) Serang. Kendati demikian, pihak rumah sakit masih belum dapat memastikan penyebab kematiannya.

    Humas RSDP Serang, Khoirul Anam, mengatakan bahwa PDP asal Pandeglang tersebut berumur 54 tahun. Pasien masuk ke IGD RSDP pada Jumat (20/3) sekitar pukul 15.40 WIB. Pasien dipindahkan ke ruang perawatan khusus Covid-19 pukul 22.24 WIB.

    “Pada Sabtu (21/3) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, pasien dinyatakan meninggal dunia,” ujar Khoirul Anam dalam keterangannya kepada awak media.

    PDP nomor 8 yang tinggal di Kecamatan Mekarjaya tersebut diketahui memiliki riwayat perjalanan ke Jakarta, tepatnya ke Tanah Abang.

    “(Hasil penelusuran) riwayat bepergian PDP 8 dari Tanah Abang Blok F,” terangnya.

    Sementara untuk kepastian penyebab meninggalnya PDP 8 itu masih belum dapat dipastikan. Sehingga untuk memastikannya, sampel uji swab dari PDP telah dikirimkan untuk memastikan apakah positif Covid-19 atau tidak.

    “Swab sudah dilakukan dan sudah dikirim ke Jakarta. Standar pasien infeksius meskipun belum tau hasilnya, tetapi kewaspadaan lebih baik daripada kejadian,” tandasnya. (DZH)

  • Pastikan Stok Kebutuhan Pokok Aman, Kapolres Sidak Pasar Ciruas

    Pastikan Stok Kebutuhan Pokok Aman, Kapolres Sidak Pasar Ciruas

    CIRUAS,BANPOS- Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan dari unsur Polres Serang bersama Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag), Muspika Kecamatan Ciruas dan Satpol PP melakukan sidak (inspeksi mendadak) di pasar tradisional, salah satunya di Desa Citeureup, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Rabu (18/3/2020).

    Sidak Tim Satgas Pangan ke pasar tradisional bertujuan untuk memastikan stok kebutuhan pokok aman dan memantau harganya pasca merebaknya wabah virus korona atau covid 19.

    Ikut dalam dalam operasi pasar ini, Kapolres Serang AKBP Mariyono, Wakapolres Kompol Agung Cahyono, Kapolsek Ciruas Kompol Sukirno, Kasatreskrim AKP Arief N Yusuf dan Kasatintelkam AKP Kornelis Koro.

    “Dari pengecekan yang dilakukan, saat ini ketersediaan sembako dan kebutuhan pokok lainnya masih aman,” ungkap Kapolres Serang AKBP Mariyono disela-sela sidak di Pasar Ciruas, Kabupaten Serang, Rabu (18/3/2020).

    Dikatakan Kapolres, dalam sidak beberapa komuditas seperti rempah-rempah dan bumbu dapur seperti jahe, kunyit mengalami kenaikan harga. Kenaikan harga uang cukup signifikan terjadi pada jahe kuning/gajah dan jahe merah. Untuk harga jahe kuning saat ini Rp 65.000 yang sebelumnya hanya Rp 30.000 per kilogram. Sedangkan harga jahe merah naik dari Rp40.000 naik ke harga Rp 100.000 per kilogram.

    “Alhamdulilah dalam kegiatan Operasi Pasar ini hanya ditemukan beberapa harga yang mengalami kenaikan diantaranya rempah-rempah. Bahkan beberapa harga barang kebutuhan pokok ada yang stabil bahkan turun. Saya berharhap, ke depan stok dan stabilitas harga hahan pokok tetap stabil dan tidak terjadi kelangkaan,” tandas mantan Kapolres Majalengka ini.

    Murni (43) salah satu pedagang di Pasar Ciruas mengatakan sejak adanya virus corona harga rempah-rempah mengalami kenaikan. Ini terjadi seiring meningkatnya permintaan karena diyakini rempah-rempah mampu mencegah menularnya virus corona. Pedagang bumbu dapur ini malah menyebut munculnya virus corona di Indonesia membawa berkah tersendiri karena dapat memberikan keuntungan.

    “Munculnya virus korona di Indonesia membawa berkah bagi saya. Soalnya setiap hari dagangan banyak laku terjual,” kata ibu 4 anak warga Desa Citeureup, Kecamatan Ciruas. (AZM)

  • Cegah Penyebaran Virus Covid-19, Mapolres Serang Disemprot Disinfektan

    Cegah Penyebaran Virus Covid-19, Mapolres Serang Disemprot Disinfektan

    SERANG,BANPOS- Tim Detasemen Gegana Satuan Brimobda Banten melaksanakan kegiatan penyemprotan disinfektan di Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Serang, Rabu (18/3/2020). Kegiatan penyemprotan disinfektan dilakukan untuk mencegah penyebaran virus korona atau covid-19.

    “Kegiatan penyemprotan disinfektan ini merupakan bagian dari perintah Kapolda Banten untuk melakukan upaya mencegah penyebaran virus corona di lingkungan kerja sehingga dapat memberikan rasa aman dan nyaman dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ungkap Kapolres Serang AKBP Mariyono kepada wartawan di Mapolres Serang.

    Mantan Kapolres Majalengka menjelaskan pelaksanaan disinfektan serta bersih-bersih lingkungan sebagai bentuk kewaspadaan dan antisipasi dini penyebaran virus corona. Meski demikian, kata Kapolres, kegiatan oleh personil Detasemen Gegana ini tidak mengganggu aktivitas pelayanan kepada masyarakat karena dilakukan di luar jam dinas.

    “Penyemprotan disinfektan di lingkungan polres dilakukan di seluruh ruangan kerja, ruang pelayanan SIM dan SKCK, lobby, ruang tunggu dan mesjid. Selama berlangsungnya penyemprotan tidak mengganggu proses pelayanan karena dilakukan di luar jam dinas,” ujar Mariyono.

    Dalam kesempatan itu, Kapolres juga mengimbau kepada masyarakat, untuk selalu mentaati informasi yang telah disosialisasikan oleh pemerintah, diantaranya menghindari lokasi kerumunan massa, membatasi aktifitas di luar rumah, sering cuci tangan pakai sabun dan air yang mengalir, serta mengkonsumsi gizi seimbang.

    “Bila batuk, pilek berkelanjutan serta sesak nafas, segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit. Masyarakat tidak perlu takut dan hendaknya tetap waspada dengan mengikuti anjuran yang sudah disampaikan,” tandasnya. (AZM)

  • Dibekuk Saat Mencuri Hape, WH Ternyata Spesialis Curanmor

    Dibekuk Saat Mencuri Hape, WH Ternyata Spesialis Curanmor

    SERANG,BANPOS- WH (25) warga Desa Barengkok, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang tertangkap tangan saat mencuri satu unit handphone. Dalam pemeriksaan, pelaku ternyata merupakan spesialis pencuri motor (curanmor) dan barang elektronik handphone (HP) di wilayah hukum Polsek Cikande.

    Kapolres Serang AKBP Mariyono mengatakan penangkapan pelaku pencurian tersebut bermula dari informasi warga Kampung Bojong Ranji, Desa Nambo Udik, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang adanya tindak kejahatan.

    “WH ini kita tangkap hari Minggu (15/3/2020) kemarin saat hendak mencuri hp,” katanya kepada wartawan saat menggelar ekspose, Rabu (18/3/2020).

    Menurut Mariyono, saat dilakukan pengembangan pelaku bukan hanya telah melakukan pencurian hp. Namun juga telah melakukan pencurian sepeda motor di Kampung Pabuaran, Desa Tambak, Kecamatan Kibin, dan Kampung Curug Dulang, Desa Leuwi Limus Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang.

    “Setelah itu, kami melakukan pengembangan di rumah pelaku dan ditemukan 1 unit sepeda motor Jupiter Z dan beberapa kunci T,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Mariyono menambahkan dalam setiap menjalankan aksinya, WH dibantu oleh pelaku lain berinisial BL. Saat ini, kepolisian tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku yang diduga masih berkeliaran di wilayah Kabupaten Serang.

    “Masih ada beberapa TKP lainnya, ini masih kita kembangkan. Teman pelaku juga sedang kita kejar,” tambahnya.

    Ditempat yang sama, Kapolsek Cikande Kompol Mochamad Ridzky Salatun mengatakan pelaku dapat dijerat dengan pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pencurian. “Untuk ancaman hukumannya maksimal 7 tahun penjara,” katanya.

    Dengan adanya penangkapan itu, Ridzky menghimbau, masyarakat untuk senantiasa menjaga diri dan barang berharga dengan baik, serta selalu waspada terhadap segala sesuatu di lingkungan sekitar.

    “Kejahatan terjadi karena adanya niat dari pelaku kejahatan dan kesempatan yang terbuka untuk melakukan kejahatan tersebut. Jangan sampai niat pelaku kejahatan semakin dipermudah dengan kesempatan yang tanpa sengaja kita berikan kepada para pelaku,” imbaunya. (AZM)

  • Polsek dan Koramil Cikande Rangkul Ormas BPPKB Cegah COVID-19

    Polsek dan Koramil Cikande Rangkul Ormas BPPKB Cegah COVID-19

    CIKANDE,BANPOS- Virus Corona atau bisa di kenal sebagai Covid-19.l, kini,l membuat resah masyarakat Banten maupun Pemerintah Setempat. Hal itupun terbukti, dari berbagai langkah maupun upaya untuk mencegah adanya penyebaran Virus Corona.

    Dalam upaya mencegah berkembangnya virus corona ini Polsek bersama Koramil Cikande mengajak masyarakat untuk mengurangi aktivitas di tempat umum atau ramai untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau COVID-19 di masyarakat.

    Himbauan tersebut disampaikan, Kanit Binmas Polsek Cikande AKP Tata Sutara dan Babinsa Serma Wismanton dalam kegiatan silaturahmi TNI-Polri bersama organisasi masyarakat DPC Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar Banten (BPPKB) Kabupaten Serang, Selasa (17/3/2020).

    “Kami mengajak kepada Ormas BBPKB untuk bersama-sama menyosialisasikan upaya mencegah mengurangi wabah virus Corona (COVID-19),” tutur AKP Tata Sutara saat sambutan.

    Menurut Tata Sutara, satu langkah yaitu mengurangi bepergian ke tempat yang ramai atau terdapat kerumunan massa serta menjaga kebersihan lingkungan. “Mari kita bersama waspada, dengan menerapkan bersama upaya cegah dini dan antisipasi, sehingga penyebaranya dapat diantisipasi. Virus corona dapat ditangkal dengan pola hidup yang sehat,” paparnya.

    Pernyataan yang sama dikatakan Babinsa Koramil Cikande Serma Miswanto mengatakan, untuk menghadapi permasalahan yang sedang dihadapi oleh bangsa saat ini terutama dalam rangka memerangi virus corona yang sudah menjadi momok menakutkan di dunia, masyarakat diminta turut aktif membantu sesama masyarakat.

    “Mari bersama sama menjadi pelindung masyarakat serta membantu masyarakat apabila terjadi suatu permasalahan dan meningkatkan jiwa nasionalisme,” katanya.

    Sementara Ketua DPC BPPKB Rudi mengapresiasi kepolisan dan Koramil Cikande sebagai aparat keamanan telah berperan aktif dalam menjaga kondusifitas. Dan dia berjanji, pihaknya akan membantu kinerja TNI/Polri terutama dalam upaya membantu pemerintah memerangi mewabahnya virus corona, serta menjaga kondusifitas menjelang perhelatan Pilkada Serang 2020.
    “Dan saya harap anggota BPPKB dalam pengurusan dikewilayahan dapat membuat kondusifitas wilayah dengan membantu pihak Kepolisian menjaga keamanan dengan mengurangi tindak premanisme di wilayah,” tuturnya. (RED)