Kategori: PERISTIWA

  • RSDP Serang Terima Tiga lagi Pasien Dalam Pengawasan Korona

    RSDP Serang Terima Tiga lagi Pasien Dalam Pengawasan Korona

    SERANG, BANPOS – Rumah sakit dr Drajat Prawiranegara (RSDP) Kabupaten Serang, menerima tiga pasien dalam pengawasan (PDP) virus korona atau Covid-19. Senin, (16/3). Ketiganya, mengalami sesak nafas dan gejala flu. Pasien-pasien itu masuk ke RSDP antara Sabtu (14/3) hingga Senin (15/3) siang.

    Kepala Humas RSDP Kabupaten Serang, dr. Khoirul Anam mengatakan, ada tiga PDP tengah dirawat di ruang isolasi, duo orang berjenis kelamin laki-laki dan satu perempuan

    “Laki-laki, usia 48 tahun, masuk tanggal 14 Maret, pukul 19.00 WIB, di ruang isolasi. Keluhan demam, batuk dan sesak, ada riwayat seminar di bogor dan ada WNA, hasil tes sudah dikirim ke Jakarta dan sekarang tinggal sesaknya saja,” ujarnya.

    Pasien kedua berjenis kelamin perempuan, usia 51 tahun, masuk tanggal 15 Maret. Keluhan demam, batuk, mual dan pasien memiliki riwayat pulang umrah.

    “Tes swab sudah dikirim ke Jakarta, sekarang masih demam, batuk dan mual tetapi sudah berkurang,” terangnya.

    Sementara, pasien ketiga masuk ruang isolasi Kemarin pada pukul 11.30 WIB. Pasien dari Cilegon tersebut mengeluh sesak nafas.

    “Ada satu lagi PDP laki-laki, usia 30 tahun, masuk tanggal 16 Maret 2020. Rujukan dari RSKS Cilegon, keluhan batuk, pilek dan sesak,” kata ujarnya, Senin (16/3).

    Menurut Anam, pasien tersebut memiliki riwayat pernah melakukan kontak dengan WNA. Total pasien yang kini ditangani RSDP Kabupaten Serang di ruang isolasi sebanyak tiga orang.

    Diketahui, kedua pasien sebelumnya berasal dari Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang. Pasien dari Kabupaten Serang memiliki riwayat pulang dari umrah. Sedangkan pasien dari Kabupaten Tangerang memiliki riwayat mengikuti kegiatan seminar di Bogor.

    Berdasarkan informasi yang diterima, ruang isolasi RSDP Kabupaten Serang hanya memiliki 4 kasur. Sementara itu, jika ada pasien bertambah, maka akan dirujuk ke RSUD kab Tangerang.

    “Kalau penuh juga, (akan dirujuk, red) ke RSPI atau RS persahabatan,” pungkasnya.

    Sebelumnya, berdasarkan informasi yang beredar di kalangan wartawan, disebutkan terdapat empat orang yang dirujuk ke RSDP. Namun, satu diantaranya disebut dirujuk kembali ke salah satu rumah sakit di Jakarta.

    Terpisah, Direktur RSDP Kabupaten Serang, dr Rachmat Setiadi, membenarkan bahwa pihaknya hanya memiliki ruang isolasi dengan kapasitas tiga tempat tidur saja. Sementara itu, ketiganya sudah dalam kondisi penuh dengan PDP.

    “Kalau ada yang masuk lagi, tidak bisa. Paling dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso atau di RS Tangerang,” tegasnya.

    Sementara itu, ia menyatakan bahwa yang berada dalam ruangan isolasi RSDP Kabupaten Serang, bukan orang yang positif Korona. Akan tetapi, orang yang sedang menunggu hasil tes.

    “Nanti kalau hasilnya sudah ada, dan jika hasilnya positif maka akan kami rujuk ke Jakarta, tidak boleh disini,” tuturnya.

    Untuk APD sendiri, kata Rachmat, sudah maksimal, dan saat ini tersisa lima paket kelengkapan APD. Informasinya, akan ada penambahan dari pihak pemerintah Provinsi Banten.

    “Informasinya hari ini, Senin (16/3). Jumlahnya masih belum tahu,” pungkasnya.(MUF/ENK)

  • Banten Tambah Satu Pasien Positif Korona

    Banten Tambah Satu Pasien Positif Korona

    SERANG, BANPOS – Pasien virus korona jenis baru atau COVID-19 di Indonesia bertambah lagi pada Senin (16/3). Pasien kasus baru bertambah lagi 17 kasus. Artinya totalnya menjadi 134 kasus positif. Satu pasien diantaranya merupakan tambahan dari Provinsi Banten.

    Juru Bicara Pemerintah Untuk COVID-19 Achmad Yurianto menjelaskan, jumlah pasien positif virus korona bertambah setiap hari seiring pelacakan kontak (contact tracing) yang dilakukan tim. Penambahan pasien baru itu adalah hasil tracing dari pasien positif sebelumnya.

    “Data hari ini sampai tadi siang. Artinya spesimen kemarin sore sampai siang tadi tambah 17 positif baru,” katanya kepada wartawan, Senin (16/3).
    Dari jumlah itu, Yurianto menyebut ada 4 provinsi persebaran kasus positif. DKI Jakarta masih menjadi wilayah tertinggi kasus penyebaran virus tersebut.

    “Rinciannya berasal dari Provinsi Jawa Barat (1), Banten (1), Jawa Tengah (1), DKI Jakarta (14),” paparnya.
    Sedangkan jumlah pasien sembuh saat ini total adalah 9 orang. Dan kasus meninggal yakni 5 orang. Dari pasien yang masih dirawat, Kemenkes masih melakukan tracing contact dilakukan oleh Dinas Kesehatan masing-masing daerah.

    Dengan penambahan satu pasien, berarti Banten telah memiliki lima pasien yang dinyatakan positif korona. Akhir pekan lalu, Gubernur Banten mengumumkan empat orang yang dinyatakan positif korona, dan sehari kemudian menetapkan status kejadian Luar Biasa (KLB) Kornan di Provinsi Banten.(ENK/JPC)

  • Isra Miraj, Momentum Meningkatkan Imtaq

    Isra Miraj, Momentum Meningkatkan Imtaq

    LEBAK, BANPOS – Jelang Bulan Suci Ramadhan, Masyarakat Kadu Agung Timur, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, memperingati Isra Miraj Jumat malam (13/3). Dalam Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW itu menghadirkan penceramah Ocong Humaedi Ali.

    “Alhamdulillah masyarakat disini sangat antusias menghadiri peringatan Isra Miraj ini dan Insya Allah kami akan mengadakan peringatan ini setiap tahun,” ucap Ketua Panitia Sekaligus Ketua Rukun Tetangga (RT)Yadi kepada BANPOS.

    Adapun tamu undangan yang menghadiri peringatan tersebut dari unsur Muspida setempat, Babinsa Kecamatan Cibadak, Abun Bunyamin dan Lurah Cibadak, Rio Irawan. Rio juga mengapresiasi kegiatan masyarakat Kadu Agung Timur dengan sangat positif.

    “Syukur Alhamdulillah setiap tahun peringatan Isra Miraj maupun Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Desa Kadu Agung khususnya selalu mengadakan peringatan ini dan ini menjadi salah satu Forum silaturahmi dan juga titik kekompakan masyarakat Kadu Agung , acara ini diadakan sebagai bentuk kekompakan guna mengagungkan Nabi Muhammad SAW ” ungkap Rio.

    Sementara itu Penceramah dalam kegiatan tersebut, Ocong Humaedi Ali menyampaikan Tausiah Isra Miraj kepada masyarakat Kadu Agung Timur agar peringatan ini menjadi pedoman kehidupan sehari-hari guna mempererat tali silaturahmi dan mengharapkan Ridho dari Allah.

    “Pertama Isra Miraj itu mengharapkan keridhoan Allah, karena bulan Rajab memang bulan yang di mulia kan Allah, Kedua menggali kembali kisah Nabi Muhammad dengan tujuan mengambil hikmah tersebut untuk di jadikan pedoman sehari-hari karena dalam pemahaman banyak sekali kisah sekaligus contoh akhlak Nabi Muhammad untuk kita renungkan dalam kehidupan dan juga mempersatukan tali persaudaraan ” tegasnya.(MG-01/PBN)

  • Kerahkan Anggota Antisipasi Corona, Danrem 064 dan Kapolres Serang Bersih-bersih Lingkungan

    Kerahkan Anggota Antisipasi Corona, Danrem 064 dan Kapolres Serang Bersih-bersih Lingkungan

    SERANG, BANPOS – Danrem 064 Maulana Yusuf, Kolonel Inf Windiyatno dan Kapolres Serang, AKBP Mariyono, mengerahkan personel mereka untuk melakukan giat bersih-bersih dan penyemprotan desinfektan di sejumlah fasilitas umum dan sarana ibadah, guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 atau virus Corona di Kabupaten Serang.

    Selain personel TNI dan Polri, giat bakti sosial yang dipusatkan di Pondok Pesantren An-Nawawi di Kecamatan Tanara, juga didukung unsur Forkopimda Kabupaten Serang serta Detasemen POM Serang dan Brimobda Banten.

    Bahkan dalam kegiatan tersebut Kapolres, Danrem, Dandim serta Dandenpom juga tak sungkan-sungkan mengumpulkan sampah di lingkungan ponpes dan membuang ke tempat yang sudah disiapkan.

    “Kegiatan kerja bakti bersama ini bertujuan untuk mencegah penyebaran Virus Covid 19 atau Corona yang telah mewabah di Indonesia,” ujar Kapolres Serang, AKBP Mariyono, Sabtu (14/3).

    Selain membersihkan lingkungan pondok pesantren, para pimpinan TNI-Polri yang hadir juga memberikan penyuluhan kepada para santri, agar tidak membuang sampah sembarangan yang mengakibatkan tersebarnya penyakit di lingkungan Pondok Pesantren.

    “Kami berikan penyuluhan agar para santri menjaga kebersihan baik lingkungan maupun tempat pemondokan agar terhindar dari penyakit,” kata Kapolres.

    Mariyono mengatakan, persoalan kebersihan harus diperhatikan secara serius. Apabila kesehatan lingkungan kerja terjaga dengan baik, akan berdampak positif bagi diri sendiri ataupun masyarakat yang datang.

    “Kegiatan kali ini menjadi langkah awal, berikutnya dimungkinkan di fasilitas umum dan pusat kegiatan masyarakat lainnya. Karena apabila lingkungan sehat, otomatis seluruh warga akan semakin nyaman,” terangnya.

    Dalam kesempatan tersebut Kapolres juga mengimbau masyarakat utamanya tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Untuk mencegah serta mengantisipasi penyebaran virus Corona, diperlukan kesadaran masyarakat untuk aktif menerapkan PHBS dan CTPS. Hal ini dapat dimulai dari rumah tangga dan keluarga.

    “Hal lainya yang tak kalah penting adalah mengurangi bepergian ke tempat yang ramai atau terdapat kerumunan massa. Mari kita bersama waspada, dengan menerapkan bersama upaya cegah dini dan antisipasi, sehingga penyebaranya dapat diantisipasi,” terangnya.

    Mantan Kapolres Majalengka ini juga mengimbau supaya masyarakat yang merasa sakit segera berobat ke rumah sakit. Menurutnya, kesadaran diri itu penting guna mencegah penyebaran virus.

    “Di setiap daerah, rumah sakit sudah menyiapkan ruang isolasi. Saya harap juga masyarakat memang kalau ada keraguan silakan periksa tapi enggak perlu panik. Tapi kalau gejalanya mirip, segera aja ke RS rujukan pemerintah, semua pasti siap tampung, ini yang kita harapkan,” tandasnya. (DZH)

  • IMC Desak Tambang Quary PT CG Ditutup Total

    IMC Desak Tambang Quary PT CG Ditutup Total

    BAKSEL, BANPOS- Sejumlah aktivis di Lebak selatan (Baksel) mendesak agar pemerintah menghentikan aktivitas tambang quary batu gamping milik PT Cemindo Gemilang (CG) di Desa Pamubulan Kecamatan Bayah karena menyebabkan keretakan rumah warga fan membuat resah lingkungan setempat.

    Aktivis Ikatan Mahasiswa Cilangkahan (IMC) Galih Januar Pamungkas, mendesak agar tambang milik PT CG penyebab kerusakan rumah warga segera ditutup.

    “Dapat informasi dari berbagai media dan koran soal rumah warga di Desa Pamubulan dan Desa Bayah Barat yang mengalami retak-retak akibat peledakan (blasting) PT Cemindo di Bayah, dengan ini kami sangat mengecam kejadian yang berlangsung lama ini” ungkap Ketua IMC, Galih, Jumat (13/3).

    Dalam hal ini pemerintah diharap segera peka dengan menghentikan praktik pertambangan tersebut karena telah merugikan masyarakat.

    “Pemerintah harus menjembatani kepentingan warga di sana, awalnya nyaman sekarang mereka dirundung resah selamanya,” tandasnya.

    Sebelumnya Tokoh Pemuda Pamubulan juga mengharapkan agar pemerintah turun tangan untuk menutup tambang milik PT CG karena mengganggu dan merusak tempat tinggal warga.

    “Kami mendesak agar pemerintah yang menangani masalah pertambangan agar segera turun tangan untuk menutupnya. Karena kalau tidak ditutup total ini akan semakin membuat masyarakat khawatir atas kerusakan rumah akibat peledakat tersebut,” tutur Tomi.

    Diketahui dari pantauan media, beberapa rumah yang terdampak peledakan (blasting) dari eksploitasi tambang quary PT CG ada sekitar dua desa, yakni Desa Bayah Timur dan Desa Pamubulan Kecamatan Bayah.(WDO/PBN)

  • Mayat Menggantung di Pohon Gegerkan Warga Carenang

    Mayat Menggantung di Pohon Gegerkan Warga Carenang

    CARENANG,BANPOS- Warga Kampung Larangan, Desa Walikukun, Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang, Jumat (13/3), dikejutkan dengan penemuan sosok mayat pria menggantung di batang pohon kedondong.
    Selain barang bukti tali tambang yang digunakan untuk gantung diri, petugas juga mengamankan sepeda motor 1 Yamaha Vega R A 6830 BE.

    “Untuk proses penyelidikan, jasad korban kita evakuasi ke RSUD dr Drajat Prawiranegara,” ungkap Kapolres Serang AKBP Mariyono didampingi Kapolsek Carenang Iptu Edi Sutardi.

    Dijelaskan Kapolres, mayat pria tanpa identitas ini pertama kali ditemukan oleh Mijan (47) warga setempat yang kebetulan melintas di lokasi saat akan pulang ke rumahnya. Awalnya Mijan tak menyangka jika benda yang menggantung di pohon kedondong tersebut adalah manusia.

    Karena penasaran, Mijan mencoba melihat lebih dekat dan ternyata memang sosok jasad manusia tanpa mengunakan baju menggantung dengan leher terjerat tali tambang. Melihat ada warga gantung diri, Mijan lantas melaporkan penemuannya itu kepada Asep Faturohman (40) Kepala Desa Walikukun.

    “Setelah mendapat laporan, Kades bersama warga mengecek kebenaran berita itu dan kemudian melaporkan ke Polsek Carenang,” jelasnya.

    Setelah mendapat laporan dari warga, petugas Unit Reskrim Polsek Carenang bersama personil Unit Identifikasi Polres Serang segera mendatangi lokasi temu mayat. Setelah dilakukan identifikasi, jasad korban yang tidak ada identitasnya ini segera dilarikan ke rumah sakit untuk diketahui penyebab tewasnya korban.

    “Dari hasil pemeriksaan sementara tidak ditemukan bekas kekerasan fisik. Dari lokasi juga kita amankan sepeda motor serta kaos tangan panjang warna cokelat tua di jok yang diduga milik korban,” kata Mariyono.

    Mariyono menambahkan, hasil dari pemeriksaan yang dilakukan tim identifikasi, mayat pria tanpa identitas ini memiliki ciri-ciri, postur tubuh sedang, tinggi badan sekitar 160 cm, rambut hitam pendek, memakai celana blue jeans, serta usia diperkirakan sekitar 30 tahun.

    “Bagi yang merasa kehilangan salah satu anggota keluarganya atau yang mengenali ciri-ciri korban atau sepeda motornya segera melapor ke petugas kepolisian terdekat, atau bisa melihat korban di rumah sakita RSUD Serang,” pungkas Mariyono. (RED)

  • Geruduk Kantor BPS Kota Serang, GP2B Minta Spanduk Diganti

    Geruduk Kantor BPS Kota Serang, GP2B Minta Spanduk Diganti

    SERANG, BANPOS – LSM Gerakan Pemuda Peduli Banten (GP2B) menggeruduk kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Serang. Kedatangan mereka untuk memprotes spanduk program Sensus Penduduk 2020 yang tidak menyertakan foto Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin.

    Kedatangan GP2B pun disambut langsung oleh Kepala BPS Kota Serang, Dadang Ahdiat. Kepada Dadang, GP2B mempertanyakan perihal spanduk yang dinilai membuat gaduh di tengah masyarakat Kota Serang itu.

    “Kami menanyakan kenapa ada spanduk di kegiatan sensus penduduk 2020 ini tidak ada foto Wakil Walikota Serang Subadri Ushuludin tapi hanya pak Walikota Serang Syafrudin,” ujar Kabid Humas GP2B, Muhammad Gema Jefiansyah, seusai audiensi di Kantor BPS Kota Serang, Jumat (13/3).

    Selain mempertanyakan, mereka juga mendesak agar spanduk tersebut secepatnya dapat diganti. Hal ini menurutnya sebagai langkah antisipasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

    “Kami berharap dengan sangat agar spanduk itu secepatnya diganti. Karena spanduk seperti ini membuat kegaduhan di Kota Serang,” tegasnya.

    Sementara itu, Kepala BPS Kota Serang, Dadang Ahdiat, menyampaikan terimakasih atas kritik dan masukan yang diberikan oleh masyarakat. Ia pun berjanji kedepannya akan lengkap dalam memasang foto kepala daerah.

    “Saya berterimakasih ada masukan dari teman-teman ini. Untuk kedepan kami akan membuat foto pak Wali dan pak Wakil juga. Tadinya mau foto saya, terus tidak jadi. Jadinya menggunakan foto pak Wali aja,” katanya.

    Namun untuk mengganti seluruh spanduk yang sudah tercetak, sekitar kurang lebih 77 spanduk yang dicetak dan disebar, ia mengaku tidak sanggup. Sebab menurutnya, anggatan BPS Kota Serang terbatas.

    “Anggaran terbatas kalau mau diganti lagi, bukan berarti kami tidak menghargai pak Wakil, kami sangat hormati pimpinan daerah Kota Serang juga. Kalau ada anggarannya mah kami cetak lagi. Kurang lebih 77 spanduk yang dicetak untuk dipasang,” ucapnya.

    Menurutnya, spanduk tersebut tidak bermasalah secara hukum. Kendati ia tetap mengakui bahwa hal tersebut kurang etis dan memang merupakan kesalahan dari pihaknya yang lupa memasang foto.

    “Kami lupa, dan tidak ada unsur kesengajaan. Namun kalau secara hukum tidak masalah yah kalau pak Wali sendiri misalnya. Tapi saya ada masukan dari teman-teman, ada efek di masyarakat yang tidak terhitung. Untuk kedepan ini pembelajaran bagi kami,” jelasnya.

    Ia pun membandingkan spanduk tersebut dengan spanduk milik pusat yaitu foto Presiden Jokowi. Ia berkilah bahwa dalam spanduk BPS pusat pun hanya ada foto Presiden Jokowi tanpa Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

    “Kami lihat contoh yang seperti nasional itu foto pak Jokowi. Kalau secara aturan ini tidak menyalahi,” tandasnya. (DZH)

  • Tiga Oknum Kades Diduga Jadi Beking PETI

    Tiga Oknum Kades Diduga Jadi Beking PETI

    CIBEBER, BANPOS – Masih adanya praktik Pertambangan Emas Tanpa Ijin (Peti) di Cibeber, diduga karena ada bekingan dari seorang oknum pengusaha dan tiga Kades. Hal ini mencuat setelah terdapat rekaman suara yang diketahui dengan terang-terangan menyatakan, akan melindungi pelaku Peti di Cibeber.

    “Gini aja nih, ke senior dan junior, sekarang mah kita jangan terlalu jauh memandang dan melangkah, kita gini aja pakai pegangan, satu A, dua Jaro B, tiga Jaro JH, empat Jaro S, kalau yang empat itu sudah tumbang, silahkan gimana aja, cari untuk lari. Tapi kalau kami masih kuat jangan khawatir, tenaaaang,” rekaman salah satu suara, yang diduga merupakan suara seorang oknum kades berinisial S dengan menggunakan bahasa Sunda.

    Dalam isi rekaman tersebut. Ia juga menyebutkan satu nama pengusaha besar emas ilegal berinisial A, dan dua oknum kades lainnya dengan kalimat bernada menantang.

    Pegiat lingkungan di Lebak selatan (Baksel), Darma S Wijaya, menyatakan, sebagaimana dalam isi rekaman suara tersebut, itu sudah dengan jelas mengeluarkan statemen yang bernada membekingi kegiatan Peti gurandil di kawasan Kecamatan Cibeber.

    Menurut Darma, pernyataan S, itu jelas pernyataan yang sangat keliru, tidak berdasar, dan terlalu melewati kapasitasnya yang hanya sebagai pemerintah desa saja.

    “Bayangkan, disaat kegiatan ini berdampak kepada lingkungan dengan dampak bencana banjir bandang dan meluluh lantahkan harta bahkan nyawa termasuk sarana umum dan lain lainnya dan ada larangan keras dari pemerintah, malah dia mengeluarkan statemen yang over kapasitas,” ungkapnya.

    Menurutnya, kalimat yang berhasil terekam itu muncul, diduga setelah ada pemberitaan BANPOS sebelumnya, karena keempat oknum tersebut mendapatkan pemasukan dari kegiatan Peti, dan akhirnya mereka melindungi habis-habisan.

    “Jadi sekarang jelas kita tahu, ternyata merekalah yang membekingi kegiatan ilegal itu, dan ini jangan dibiarkan oleh pihak aparat penegak hukum,” tandasnya.

    Sementara itu, keterangan yang didapat dari salah seorang aktivis Baksel, M Yusup. Ia menyatakan bahwa dua rekaman suara ini muncul saat ada musyawarah, ketika setelah terjadi musibah banjir bandang di Cipanas dan Cibeber, karena saat itu ada intruksi langsung dari presiden RI.

    Disimpulkan, kedua oknum jaro tersebut berusaha meyakinkan kepada para pegiat Peti untuk tetap tenang beraktivitas.

    “Itu pernyataan Jaro S muncul kemungkinan pasca-musibah banjir di Cipanas dan Cibeber waktu itu, dan saya anggap pernyataan ini terlalu lancang,” duga Yusup.

    Ditambahkannya, pernyatan kedua oknum kades tersebut dinilai bablas dan menjadi senjata ke kuli gurandil, walaupun banyak gurandil yang menyayangkan dengan adanya pernyataan kedua Kades tersebut.

    “Pernyataan itu sangat disayangkan para gurandil sendiri, karena mereka hanya kuli Peti saja, dan biasanya berdampak merekalah yang duluan terkena tangkap bukan para bosnya,” tutur Yusup.(WDO/PBN)

  • PWI Banten Bentuk Tim Anti Kriminalisasi Wartawan

    PWI Banten Bentuk Tim Anti Kriminalisasi Wartawan

    SERANG,BANPOS – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Banten membentuk tim khusus untuk mengawal perkara hukum yang melibatkan sejumlah wartawan di Provinsi Banten. Tim LKBH PWI Banten ini terdiri dari kuasa hukum dan wartawan yang ditugaskan berdasar surat keputusan (SK) dari Ketua PWI Banten, No: 0177/KPTS/CBN-PWI/III/2020 Tentang Pengangkatan Tim Pendampingan hukum bagi EM dkk.

    Ketua PWI Banten, Rian Nopandra mengatakan, pembentukan tim dilakukan untuk memberikan pendampingan kepada EM, ST, LH dan AH. Keempatnya dituduh melakukan tindak pidana pemerasan kepada PT Wastec International, di Cilegon, dengan Laporan Polisi : LP/60/ll/RES.1.19/2020/Res. Cilegon/Banten, Tanggal 27 Februari 2020.

    “Kami memberikan pendampingan untuk mencegah munculnya kriminalisasi terhadap kerja pers di Provinsi Banten. Nanti tim ini juga akan mendalami perkara ini baik dari aspek hukum maupun dari aspek jurnalistiknya,” kata jurnalis yang biasa disapa Opan itu.

    Opan menambahkan, secara aklamasi, pihak keluarga para wartawan yang kini sudah menjadi tersangka, mempercayakan PWI Banten untuk melakukan pendampingan hukum. Atas dasar itu pula kemudian tim khusus ini dibentuk.

    Adapun personil dari tim itu terdiri dari Tota P Samosir (Advokat) yang akan bertindak sebagai koordinator. Sementara Cecep Syaefudin (Advokat) dipercaya menjadi Sekretaris tim. Sementara, yang ditunjuk sebagai anggota adalah perwakilan PWI yang terdiri dari Dudi Mulyadi, Suryadi, Pesta Silitonga, Teguh Akbar Idham, Adi Adam. Selain itu ada juga Chandra Magga yang saat ini merupakan pemimpin redaksi di harian Banten Pos.

    “Tim ini akan bergerak di bawah arahan pak Sahatma Refindo, yang merupakan Ketua Bidang Hukum dan Advokasi PWI Banten,” ungkap Opan.

    Sementara Koordinator Tim Advokasi, Tota P Samosir menyatakan siap menjalankan amanat PWI untuk melakukan pembelaan kepada EM cs. Dia mengatakan akan bekerja sama dengan anggota tim lain untuk melakukan pembelaan sekaligus mengungkap tabir yang menyelimuti kasus ini.

    “Timnya sudah terbentuk, kami akan segera berkoordinasi untuk membahas teknis kerja kami menyikapi perkara ini,” kata Samosir.

    Senada dikatakan Sekretaris Tim Advokasi, Cecep Saepudin, ia berharap seluruh pihak yang memiliki informasi terkait perkara ini untuk bisa berkoordinasi dengan tim advokasi di kantor PWI Banten. Menurutnya, dukungan seluruh pihak diperlukan untuk melindungi kerja jurnalistik dari dugaan kriminalisasi.

    “Nanti ini yang akan coba kita ungkap. Tetapi tentunya kami membutuhkan dukungan semua pihak agar perkara ini bisa terang benderang nantinya,” pungkas Cecep.(ENK).

  • Ratusan Anggota Paskibra Kabupaten Pandeglang Dilatih Softskill

    Ratusan Anggota Paskibra Kabupaten Pandeglang Dilatih Softskill

    PANDEGLANG, BANPOS – Sebanyak 400 siswa mengikuti seminar yang diselenggarakan oleh Gema Purna Paskibraka Indonesia (PPI) se-Kabupaten Pandeglang, di Wisma Baitul Hamdi Kecamatan Menes, Pandeglang, Minggu (8/3). Kegiatan ini bertujuan agar kaum milenial Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) perwakilan dari masing-masing kecamatan yang ada di Pandeglang memiliki bekal pengetahuan soft skills yang diharapkan bisa dibangun dalam era 5.0.

    Seminar dengan tema ‘Intervensi Psikologi Terhadap Peningkatan Performa anggota Paskibra di Zaman Milenial’ tersebut menghadirkan narasumber Dekan Fakultas Falsafah dn peradaban Universitas Paramadina, Tia Rahmania, yang bekerjasama dengan Chataja.

    “Chataja adalah aplikasi buatan dalam negeri yang menawarkan banyak fitur yang memudahkan penggunanya, salah satunya Simply yaitu ruang konsultasi bagi penggunanya yang ingin curhat perihal masalah pribadi atau keluarga,” kata Tia.

    Menurutnya, fitur Simply yang terkoneksi langsung dengan Psikolog membuat aplikasi Chataja sangat menarik untuk digunakan, karena konsultasi yang gratis juga bisa dilakukan dimana saja.

    “Saat ini kita memasuki kondisi society 5.0 yang mana manusia adalah pusatnya termasuk didalam teknologi. Teknologi yang dipakai adalah untuk kesejahteraan manusia. Paskibra sebagai milenial andalan yang kelak berada diposisi penting di masyarakat perlu mempersiapkan diri dengan soft skills yang Tangguh. Kemampuan memecahkan masalah yang kompleks, kritis dan kreatif,” terangnya.

    Oleh karena itu, tujuan diselenggarakannya seminar tersebut adalah untuk memberikan bekal pengetahuan soft skills dalam era 5.0. “Seminar ini dihadirkan dengan harapan bahwa milenial Paskibra memiliki bekal pengetahuan soft skills yang diharapkan bisa mereka bangun dalam era 5.0. Semoga menjadi semangat untuk mereka tanpa lelah memupuk pengetahuan dan skillnya,” ungkapnya.

    Sementara Ketua PPI Provinsi Banten, Imam Santoso mengatakan, bahwa salah satu peran anggota Paskibra dalam memperkuat soft skill adalah dengan terus mengikuti kajian dan diskusi terkait capacity building.

    “Jadi dengan adanya seminar tersebut, siswa diharapkan memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah yang kompleks, kritis dan kreatif,” katanya.

    Hal senada disampaikan Ketua Gema PPI Pandeglang, Iis Sopian mengapresiasi kepada Universitas Paramadina yang telah memberikan ilmunya untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Pandeglang.

    “Saya ucapkan terima kasih kepada Universitas Paramadina yang telah mau menjadi narasumber dalam seminar untuk masyarakat Pandeglang, demi membangun SDM Kabupaten Pandeglang yang mandiri dan mampu bersaing pada era revolusi industry 4.0,” ungkapnya.(DHE/PBN)