Kategori: PERISTIWA

  • Dua Wisatawan Pandeglang Hilang Terseret Ombak Bagedur

    Dua Wisatawan Pandeglang Hilang Terseret Ombak Bagedur

    Tampak pencarian dua korban wisatawan tenggelam asal Pandeglang, atas nama Dadan dan Puji, warga Kadomas Pandeglang yang dikabarkan hilang terseret ombak saat berenang di pantai Bagedur, Malingping. Jumat (15/11).

    MALINGPING,BANPOS – Berniat berlibur ke pantai Bagedur di kawasan Kecamatan Malingping Lebak selatan (Baksel), tiga warga asal Kabupaten Pandeglang harus bernasib malang, mereka dikabarkan terseret ombak saat berenang di pantai yang berlokasi di Desa Sukamanah itu, Jumat (15/11), sekitar pukul 13.30 WIB.

    Dilaporkan, dari tiga orang yang terseret ombak, hanya satu orang bernama Rama Afriliando bin Ramlan (25) yang selamat, sementara dua orang lainya, yakni Dadan bin Oman (30) dan Puji bin Eko (32), hingga Jumat petang keduanya masih belum ditemukan dan sedang dilakukan pencarian.

    Dalam siaran pers yang disebar mapolsek setempat, kejadian bermula saat ketiganya asyik berenang di Pantai tersebut, namun tiba-tiba Dadan terseret arus dan minta tolong kepada temannya Rama dan Puji.

    “Dalam kejadian itu, Puji ikut tenggelam bersama Dadan dan belum ditemukan, sementara Rama selamat,” sebagaimana bunyi siaran pers, Jumat (15/11).

    Dalam siaran pers itu disebutkan, korban Dadan merupakan warga Kampung Pakalongan RT 03/02 Desa Kadomas Kecamatan/Kabupaten Pandeglang. Dua korban lainnya pun beralamat yang sama.

    Pantauan, hingga Jumat petang, Polsek Malingping, Balawista dan Lefgar serta Babinsa Koramil masih melakukan penyisiran di sepanjang pantai Bagedur hingga ke kawasan pantai Wanasalam, Cihara, Panggarangan dan Bayah.

    Kanit Intelkam Polsek Malingping, Iptu Renaldi kepada BANPOS di TKP membenarkan siaran pers yang disebarkan tersebut dan pihaknya bersama warga, tim SAR, Tagana dan Balawista masih menyisir kawasan pantai Bagedur hingga ke Pantai luar Malingping.

    “Ya benar, tadi terseret ombak pada pukul 13.30, sekarang kita masih mencari dua orang yang belum ketemu, atas nama Dadan dan Puji warga Pandeglang. Kita bersama tim lain akan terus cari ke sepanjang pantai Lebak selatan ini,” ujar Renaldi.

    Sementara Yeni Mulyani dari Tim Balawista Baksel menyebut, kalau masih belum ditemukan, kemungkinan pencarian akan berlanjut hingga malam dan besoknya. Terangnya lagi, sampai lewat magrib pun masih belum ada titik terang ditemukan.

    Kata dia, sekarang sedang musim arus barat, jadi pencarian akan dilakukan pula hingga ke pantai Binuangeun Kecamatan Wanasalam.

    “Sampai magrib ini kita masih di TKP, pencarian akan berlanjut. Dan sesuai arahan dari Balawista Provinsi sekarang lagi musim angin barat, jadi titik pencarian akan ke arah barat pantai Binuangeun. Dan kita masih upaya mencari dan belum mengeluarkan statemen kedua korban itu meninggal, mudah-mudahan ketemu selamat,” harap Yeni. (WDO/PBN)

  • Hujan Deras, Wakil Walikota Serang Kembali Tinjau Rumah Rusak Akibat Puting Beliung

    Hujan Deras, Wakil Walikota Serang Kembali Tinjau Rumah Rusak Akibat Puting Beliung

    Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, bersama BPBD Kota Serang dan Tagana meninjau rumah warga yang terdampak angin puting beliung, Kamis (14/11)
    Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, bersama BPBD Kota Serang dan Tagana meninjau rumah warga yang terdampak angin puting beliung, Kamis (14/11)

    SERANG, BANPOS – Di tengah guyuran hujan, Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, kembali meninjau lokasi yang terdampak angin puting beliung. Ia bersama BPBD Kota Serang dan Tagana mendatangi kampung Jemaka, Kelurahan Cilaku, Kecamatan Curug.

    Di sana, terpantau beberapa rumah warga rusak berat bahkan rata dengan tanah akibat dari puting beliung yang terjadi kemarin siang.

    Subadri pun mengumpulkan warga yang rumahnya rusak. Ia menyampaikan agar mereka tetap tabah dan semangat dalam menghadapi musibah yang menimpa mereka.

    “Tetap tabah dan semangat yah. Untuk rumah-rumah yang rusak ini, nanti kita gotong royong dalam memperbaikinya,” ujar Subadri, Kamis (14/11).

    Selain itu, ia juga memberikan bantuan logistik dan juga sejumlah uang kepada warga yang terdampak. Subadri mengatakan bahwa bantuan ini hanya untuk sementara waktu.

    “Ala kadarnya dulu aja. Ini untuk meringankan beban warga yang rumahnya rusak. Nanti Pemkot Serang akan berupaya memberikan yang terbaik,” tandasnya.

    LANGSUNG TURUN KE LAPANGAN

    Sebelumnya pada malam hari kemarin, Subadri meninjau langsung lokasi terdampak hujan disertai angin dan petir. Ia pun membawa bantuan logistik dan tenda, untuk warga yang rumahnya hancur.

    Pertama, Subadri mengunjungi lokasi di Tembong, Kelurahan Karundang. Di lokasi tersebut, terdapat dua rumah yang rusak berat. Selain itu terdapat korban luka ringan, yaitu kepala bocor.

    Selanjutnya, Subadri mengunjungi Kelurahan Banjarsari. Di sana, Subadri mengunjungi salah satu rumah warga, yang juga rusak berat akibat tertimpa pohon tumbang.

    Subadri saat memberikan bantuan logistik sementara kepada warga Banjarsari yang rumahnya hancur, Rabu (13/11)
    Subadri saat memberikan bantuan logistik sementara kepada warga Banjarsari yang rumahnya hancur, Rabu (13/11)

    Selain itu, BPBD Kota Serang beserta Tagana dan Damkar Kota Serang membangun tenda sementara, guna menjadi tempat bermalam hingga rumah tersebut kembali dibangun.

    “Untuk sementara data belum masuk semua. Tapi harapannya tidak terlalu parah semua. Namun yang paling parah itu memang di Calincing, Tembong, dan Banjarsari,” ujar Subadri saat diwawancara di lokasi kejadian.

    Menurutnya, rata-rata kerusakan yang timbul, adalah rumah yang tertimba pohon dan terhempas angin yang kencang.

    “Rata-rata rumah yang rusak. Alhamdulillah untuk sementara korban jiwa tidak ada. Mungkin selain rumah, kerugian yang terjadi yaitu mobil yang rusak,” ucapnya.

    Mengenai bantuan yang dikirim, Subadri mengaku hanya untuk sementara.

    “Untuk kegiatan malam ini ada dari Tagana, dari BPBD, dari Damkar. Mengirimkan sedikit bantuan kepada warga terdampak. Setidaknya dapat mengurangi beban masyarakat,” jelasnya.

    Ia pun meminta doa kepada masyarakat, agar Pemkot Serang dan masyarakat Kota Serang, dapat kuat dalam menghadapi musibah kali ini.

    “Mohon doa malam ini masih berlanjut tugasnya. Malam ini insyaAllah akan ada pemasangan tenda darurat agar masyarakat yang rumahnya roboh dapat menempatinya. Untuk yang SD Banjarsari juga akan dibangun tenda untuk kegiatan belajar mengajar,” tandasnya. (DZH)

  • Diduga Akibat Korsleting KWh, Satu Rumah Ludes Terbakar

    Diduga Akibat Korsleting KWh, Satu Rumah Ludes Terbakar

    Kapolsek Cimarga Iptu Ahmad Rifai turun ke lokasi rumah terbakar di Kampung Cikeuyeup RT 009/004 Desa Gunung Antena, Cimarga. Rabu (13/11).

    LEBAK, BANPOS – Satu unit rumah semi permanen yang berada di Kampung Cikeuyeup RT.009 RW 004, Desa Gunung Anten, Kecamatan Cimarga, dilaporkan ludes dilalap api pada Rabu (13/11) sekitar pukul 13.00 WIB.

    Informasi yang terhimpun, diduga api berasal dari arus pendek yang menyebabkan KWh terbakar dan meledak, sehingga rumah semi permanen milik pasangan Rahmat dan Mira rata dengan tanah. Dalam peristiwa itu kerugian ditaksir sekitar Rp.80 juta.

    Kronologis yang didapat, ketika Mira, istri pemilik rumah Rahmat, sedang memasak di dapur mendengar suara ledakan di depan rumah. Saat itu Mira langsung keluar mengecek suara ledakan tersebut.

    Ia pun melihat kepulan asap di atas Kwh listrik, dan terlihat api yang cepat membesar.

    Selang sesaat, api semakin membesaf dengan cepat sehingga langsung menghanguskan rumahnya yang semi permanen dan berbahan papan.

    “Awalnya saya mendengar ledakan dari arah luar rumah, dan saya melihat Kwh mengepul, lalu api muncul dari atas rumah dan cepat membesar,” ujar Mira kepada wartawan.

    Mendengar kejadian tersebut Kapolsek Cimarga, Iptu Ahmad Rifai langsung ke TKP, namun api cepat menjalar, sehingga semua barang isi rumah tidak bisa terselamatkan.

    “Kebakaran berlangsung cepat dan kobaran api langsung menghanguskan sebuah rumah yang terbuat dari papan. Itu rumah lama, rumahnya juga banyak berisi kayu-kayu gitu, jadi mudah terbakarnya,” katanya.
    Diduga kuat api berasal dari konsleting listrik/Kwh. Sebab munculnya api itu dari atas Kwh/ Meteran Listrik.

    “Diduga kuat dari korsleting listrik. Kerugian ditaksir Rp 80 jutaan,” ungkap Ahmad. (WDO/PBN)

  • Bertahun-tahun Dibiarkan Rusak, Warga Keluhkan Infrastruktur Desa Pabuaran

    Bertahun-tahun Dibiarkan Rusak, Warga Keluhkan Infrastruktur Desa Pabuaran

    Kondisi salah satu ruas jalan di Desa Pabuaran, Kabupaten Serang.

    PABUARAN, BANPOS – Walaupun sudah ada dana desa dan prioritas pembangunan infrastruktur. Namun hal tersebut tidak dirasakan oleh warga Desa Pabuaran Kecamatan Pabuaran Kabupaten Serang.

    Warga mengeluh dan menyatakan kecewa kepada pemerintah daerah yang membiarkan bertahun-tahun jalan utama yang menuju enam kampung tersebut rusak parah.

    Salah seorang warga sekitar yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, jalan sepanjang 1,5 KM tersebut merupakan jalan utama yang sering dilalui masyarakat. Sudah hampir tujuh tahun kondisi jalan rusak parah. Padahal banyak kampung di dalamnya, di antaranya Kampung Pabuaran, Pasir Buntu, Pasir Koyon, Liwalet, Lembur Asem, Cikampeng.

    “Sepanjang jalan ini sudah gak layak, dan menghambat aktifitas warga. Kalau ujan turun, jalan ini banjir dan banyak anak sekolah yang sepatunya basah kuyup gara-gara tergenang air banjir. Miris ngelihatnya, ” ujarnya kepada awak media, Selasa (12/11/2019).

    Ia berharap, baik Pemerintah Kabupaten Serang maupun Pemerintah Desa Pabuaran untuk peduli terhadap kondisi jalan-jalan desa yang masih rusak parah. Khususnya jalan tersebut, yang ia klaim, merupakan jalur utama untuk menunjang aktifitas perekonomian warga sekitar.

    Selain itu, ia mengaku bahwa masyarakat sudah melaporkan langsung hal tersebut, akan tetapi, menurutnya tidak ada respon tindak lanjut. Menurutnya, akibat dari rusaknya jalan menyebabkan kerugian materil bagi masyarakat.

    “Warga sudah sering melaporkan ke kepala desa, tapi responnya lama. Kami harap pemerintah daerah peduli dengan aspirasi warga di desa kami. Warga sangat berharap ada perbaikan lah. Karena banyak kendaraan warga sekitar sering rusak, ban bocor atau lainnya. Sehingga harus segera diperbaiki, ” ucapnya. (PBN)

  • Serang Diserang Hujan, Puspemkot dan DPRD Kota Porak Poranda

    Serang Diserang Hujan, Puspemkot dan DPRD Kota Porak Poranda

    Kanopi tempat parkir Walikota Serang yang terhempas karena hujan angin, Rabu (13/11).
    Kanopi tempat parkir Walikota Serang yang terhempas karena hujan angin, Rabu (13/11).

    SERANG, BANPOS – Kota Serang dan sekitarnya diguyur hujan deras disertai angin kencang dan petir. Dampaknya, terjadi kerusakan baik ringan maupun berat di beberapa tempat, termasuk Puspemkot Serang dan gedung DPRD Kota Serang.

    Berdasarkan pantauan BANPOS, terjadi beberapa kerusakan fasilitas di Puspemkot Serang. Seperti tempat sampah dan pot tanaman yang jatuh terhempas. Beberapa pohon kecil pun terlihat rubuh.

    Selain itu, terlihat pula kanopi tempat parkir mobil Walikota Serang, yang terhempas. Saat dicari, kanopi tersebut berada di lahan kuburan yang tepat berada di belakang tempat parkir itu, dengan jarak sekitar 10 meter.

    Beberapa fasilitas di Puspemkot Serang yang porak poranda akibat hujan angin, Rabu (13/11).
    Beberapa fasilitas di Puspemkot Serang yang porak poranda akibat hujan angin, Rabu (13/11).

    Di dalam gedung Setda Kota Serang, plafon pada aula Setda Kota Serang lantai 3, terlihat jebol akibat hujan deras tersebut.

    Sementara, gedung DPRD pun tak luput dari ‘amukan’ hujan angin ini. Ruang Badan Kehormatan (BK) porak-poranda diterjang angin dan petir.

    Kaca jendela yang diperkirakan setebal 5 milimeter, pecah. Kejadian itupun mengakibatkan korban luka ringan dari staf yang berada di ruang tersebut.

    Kedua korban tersebut bernama Wahyu yang merupakan Staf Persidangan DPRD Kota Serang, dan Tantri yang merupakan Staf Komisi DPRD Kota Serang.

    Ruang Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Serang yang pecah kacanya diterjang hujan angin, Rabu (13/11)
    Ruang Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Serang yang pecah kacanya diterjang hujan angin, Rabu (13/11)

    Kepada BANPOS, Wahyu mengaku pada saat itu dirinya dan Tantri sedang mengerjakan Surat Pertanggungjawaban (SPJ). Tiba-tiba kaca di belakangnya pecah dan serpihannya mengenai kaki dia dan Tantri.

    “Lagi beresin SPJ, tiba-tiba ada hujan angin dan petir. Langsung pecah kacanya. Saya juga terkena serpihan kacanya dengan teman saya Tantri dari Staf Komisi,” jelasnya. (DZH)

  • Sepekan Berlalu, Diskominfo ‘Dikacangin’ Pemegang Akun Palsu Wakil Walikota Serang

    Sepekan Berlalu, Diskominfo ‘Dikacangin’ Pemegang Akun Palsu Wakil Walikota Serang

    Akun palsu yang mengatasnamakan Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin. Ditangkap layar pada Rabu (13/11).
    Akun palsu yang mengatasnamakan Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin. Ditangkap layar pada Rabu (13/11).

    SERANG, BANPOS – Ultimatum yang dilontarkan Diskominfo Kota Serang, ternyata tidak digubris oleh oknum pemalsu akun pribadi milik Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin.

    Berdasarkan pantauan BANPOS, hingga Rabu (13/11) akun palsu tersebut masih ada dan belum diblokir maupun diganti namanya. Padahal, Wakil Walikota Serang telah memerintahkan kepada Diskominfo Kota Serang untuk segera melakukan pemblokiran terhadap akun tersebut.

    “Kejadian ini sudah saya perintahkan Diskominfo untuk diselidiki atau dilakukan pemblokiran akun terhadap akun palsu yang menyerupai akun resmi saya,” jelas Subadri saat mengetahui adanya akun palsu yang mengatasnamakan dirinya.

    Sementara Kepala Diskominfo Kota Serang, Hari Pamungkas, pada Rabu (6/11) yang lalu telah memberikan ultimatum kepada pemilik akun palsu tersebut selama 3×24 jam. Apabila dalam waktu tersebut ternyata masih belum mengubah nama akunnya, maka langkah hukum akan diambil.

    “Kepada yang bersangkutan (pemilik akun palsu), kami akan memberikan peringatan untuk segera mengubah akunnya kembali. Dan menjadi akun dia sendiri atau tidak mengatasnamakan orang tanpa izin. Apalagi dari Pemkot Serang dan kepala daerah. Kami berikan waktu hingga 3×24 jam,” ujarnya.

    Sementara itu, BANPOS mencoba untuk melakukan konfirmasi kepada Kepala Diskominfo Kota Serang. Namun hingga berita ini diterbitkan, tidak mendapatkan jawaban.

    Untuk diketahui, akun palsu Wakil Walikota Serang telah muncul sekitar sepekan yang lalu. Berdasarkan laporan, akun palsu tersebut telah meminta untuk dikirimkan pulsa kepada beberapa warga. (DZH)

  • Pokja Wartawan Lebak Berikan Bantuan Keluarga Samlawi

    Pokja Wartawan Lebak Berikan Bantuan Keluarga Samlawi

    Ketua Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Lebak, Mastur Huda saat menyerahkan bantuan kepada keluarga Samlawi dan Lina.

    LEBAK,BANPOS-Merasa prihatin dengan kondisi pasangan suami istri yaitu Samlawi (35) dan Lina (30) warga Kampung Cicenang, Desa Pasirkupa, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, yang tinggal digubuk reot dan dengan kondisi Samlawi dalam keadaan stroke, sejumlah wartawan yang tergabung dalam Kelompok Kerja (Pokja) wartawan harian dan elektronik Kabupaten Lebak, memberikan bantuan, Senin (11/11).

    Ketua Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Lebak, Mastur Huda mengatakan, bantuan yang diberikan kepada keluarga Samlawi merupakan bentuk kepedulian sosial antar sesama yang dilakukan wartawan.

    “Mungkin bantuan ini tidak seberapa, namun kita harap bantuan ini dapat meringankan beban mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari,” kata Mastur usai memberikan bantuan.

    Menurutnya, selain memberikan bantuan berupa kebutuhan pokok, Pokja juga memberikan bantuan berupa pakaian sekolah untuk kedua anak dari pasangan Samlawi dan Lina yakni Aidi Fitri Salimatul Liyana yang saat ini duduk di bangku kelas VI SD dan adiknya Vira Mahfudoh yang saat ini masih belum bersekolah.

    Mastur menambahkan, Pokja juga akan melakukan Follow Up menjamin pendidikan kedua anak dari pasangan Samlawi dan Lina tersebut. Pasalnya, Fitri (12) merupakan anak yang berprestasi dalam bidang akademik, sementara Vira (7) saat ini belum dapat duduk dibangku sekolah karena keterbatasan kelengkapan sekolah.

    “Kita merasa miris mendengar hal tersebut, padahal mereka berdua merupakan anak yang pintar. Kita berharap Pemda Lebak dan instansi terkait dapat membantu kondisi keluarga kurang mampu ini,” ungkapnya.

    Sementara itu, Samsiah ibu dari Samlawi menjelaskan, saat ini Samlawi, Lina dan kedua anaknya menetap di rumah miliknya. Pasalnya, rumah milik Samlawi saat ini sangat memprihatinkan dan nyaris roboh. Ia membenarkan, Samlawi sendiri saat ini tengah menjalani perawatan di IGD RSUD Dr Adjidarmo Rangkasbitung karena penyakit yang diderita kambuh.

    “Sudah tidak di isi pak, karena kemarin saja rumah ini hampir roboh. Sekarang mereka tinggal di rumah saya. Sementara anak saya Samlawi sekarang lagi di IGD karena penyakit jantungnya kambuh, ” katanya.

    Dengan bantuan yang diberikan oleh sejumlah wartawan, Ia mengaku merasa sangat terbantu, apalagi bantuan seragam sekolah untuk kedua anak Samlawi.

    “Terimakasih kepada rekan-rekan wartawan, bantuan ini sangat mambantu kami yang saat ini tengah mengalami kesulitan ekonomi,” ungkapnya.(dhe/imi)

  • Pemkab Diminta Tutup Tempat Hiburan Malam

    Pemkab Diminta Tutup Tempat Hiburan Malam

    Para demonstran saat melakukan orasi di depan Gedung DPRD Pandeglang, yang dijaga ketat aparat kepolisian, Senin (11/11).

    PANDEGLANG,BANPOS-Belasan aktivis yang tergabung dalam Peleton Pemuda Pandeglang, melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Pandeglang, Senin (12/11).

    Dalam aksinya, aktivis mendesak Pemkab Pandeglang menutup tempat hiburan malam. Sebab, keberadaannya berdampak negatif terhadap masyarakat. DPRD Pandeglang juga diminta turun tangan.

    Koordinator aksi, Ucu Fahmi mengatakan, Kabupaten Pandeglang adalah kota sejuta santri dan seribu ulama. Namun banyak hiburan malam.

    “Pemerintah adalah tonggak penerapan kebijakan. Maka agar remaja – remaja tidak keluar – masuk tempat hiburan, tempat hiburan malam tersebut harus ditutup,” kata Ucu dalam orasinya.

    Selain itu, lanjut Ucu, aparat kepolisian dan Satpol-PP Pandeglang harus melakukan penataan tempat hiburan malam dan mengkaji ulang terkait persoalan tersebut.

    “Banyak kasus – kasus penyimpangan norma – norma yang sering kali dilakukan peminat hiburan seperti sex, mengkonsumsi narkoba, mabuk – mabukan hingga tindakan kriminal. Maka dari itu, kami tegaskan tempat hiburan harus ditutup,” tegasnya.

    Terpisah, anggota komisi I DPRD Pandeglang, Miftahul Farid Syukur mengatakan, pihaknya akan melakukan kroscek terlebih dahulu tentang perizinan tempat hiburan malam tersebut. Jika memang tidak ada izinya maka harus ditutup.

    “Agar tidak ada pihak yang dirugikan, maka kami akan cek dulu soal perizinannya. Kalau seandainya tempat hiburan itu tidak berizin apalagi meresahkan warga, maka pemerintah harus segera menutupnya,” tegasnya.

    Untuk diketahui, saat para demonstran melakukan aksinya, para anggota legislatif bersama Bupati Pandeglang tengah melakukan rapat paripurna tentang penyampaian nota RAPD, penyampaian pandangan umum fraksi terhadap 3 Raperda Inisiatif Bupati dan penyampaian pendapat Bupati nota penjelasan 1 Raperda Inisiatif DPRD tentang penyelenggaraan kepemudaan dan keolahragaan.(dhe/imi)

  • Anggaran Rp8,4 Miliar Banten Lama Dituding Mengalir ke Program Mandul

    Anggaran Rp8,4 Miliar Banten Lama Dituding Mengalir ke Program Mandul

    Banten Lama
    Banten Lama (sumber: google)

    SERANG , BANPOS – Sebanyak Rp8,4 miliar lebih anggaran kawasan penunjang wisata (KPW) Banten Lama untuk pembangunan 300 kios mengalir ke program yang dinilai tak produktif alias mandul.

    Diantaranya pemagaran, pembangunan Ipal dan pembangunan mushola Pasar Rakyat Walantaka yang diketahui tak berpenghuni sejak diresmikan beberapa bulan lalu.

    Atas kondisi ini, LSM Gerakan Masyarakat Untuk Perubahan, Mulya Nugraha meminta agar Kepala Daerah dalam hal ini Walikota Serang mengevaluasi kinerja Kepala OPDnya yang dinilai tidak produktif. “Sekarang bisa kita lihat. OPD-OPD berebut anggaran, tapi setelah diberikan malah banyak yang dimanfaatkan untuk hal-hal yang tidak produktif,” kata Mulya.

    Ia juga menyoroti sepinya pasar dan kios-kios yang di bangun oleh pemerintah. Seperti yang terjadi pada beberapa pasar dan kios yang ada di Kota Serang. Salah satunya Pasar Walantaka dan Pasar Kasemen. Keduanya dibangun bersamaan beberapa tahun lalu, namun hingga saat ini tidak berpenghuni.

    “Harus segera dievaluasi kinerja kepala OPDnya. Karena bisa membangun tapi tidak bisa memproduktivitaskannya,” ucap Mulya.

    Kepala Disperindagkop Kota Serang, Yoyo Cahyono, mengakui jika anggaran pembangunan 300 kios pada KPW Banten Lama senilai Rp8,4 miliar ditunda lantaran masih dalam proses pematangan lahan.

    “Kan masih proses pematangan lahan. Anggarannya sudah sempat naik ke SIRUP (Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan). Namun dirubah saat anggaran perubahan 2019. Untuk Disperindagkop sendiri mendapatkan Rp3 miliar,” kata Yoyo.

    Akibat belum siapnya lahan, kata Yoyo, anggaran Rp8,4 miliar tersebut kemudian digunakan untuk keperluan lain-lainnya seperti pembangunan pagar, ipal dan musola di pasar walantaka. Ia membenarkan dua pasar yang dibangun namun tak kunjung yang berjualan.

    “Misalnya di Pasar Walantaka. Kita sudah bebaskan korsel untuk beroperasi selama sebulan tapi hanya bisa bertahan selama 2 minggu. Yah, karena sepi. Kondisi serupa juga di 500 kios di Banten Lama, sampai sekarang masih sepi juga,” kata Yoyo. (AZM)

  • Tak Mau Kecolongan, Syafrudin Bawa Meteran ke Proyek Betonisasi

    Tak Mau Kecolongan, Syafrudin Bawa Meteran ke Proyek Betonisasi

    Walikota Serang, Syafrudin, melakukan pengecekan ketabalan proyek jalan Cidadap-Walantaka dan Nyapah-Cilebu, Senin (11/10).

    WALANTAKA, BANPOS – Tak mau kecolongan dengan pengerjaan proyek infrastruktur. Walikota Serang Syafrudin membawa meteran dan mengecek langsung salah satu pengerjaan betonisasi di ruas jalan Cidadap-Walantaka dan Nyapah-Cilebu.

    Syafrudin melakukan pengukuran jalan, untuk memastikan kesesuaian spesifikasi pembangunan jalan sesuai dengan yang direncanakan.

    “Kami ukur secara langsung pakai meteran, panjangnya dan ketebalanya juga sudah sesuai dengan spesifikasi, yakni lebar 6 meter dengan ketebalan beton 20 sentimeter,” ujar Syafrudin saat di lokasi pembangunan ruas jalan Nyapah-Cilebu, Senin (11/11).

    Sebagai informasi, betonisasi dua jalan penghubung tersebut ditargetkan selesai pada Desember mendatang. Adapun total anggaran masing-masing ruas jalan yaitu Cidadap-Walantaka sebesar Rp9.3 miliar untuk pengerjaan sepanjang 2.6 kilometer.

    Untuk pembangunan ruas jalan Nyapah-Cilebu sendiri, Pemkot Serang telah menggelontorkan sebesar Rp6.5 miliar untuk pengerjaan sepanjang 1.6 kilometer.

    Menurut Syafrudin, betonisasi dua ruas jalan kota ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas insfrastruktur jalan penghubung lingkar luar bagian selatan Kota Serang, sekaligus juga untuk menunjang infrastuktur wilayah industri yang ada.

    “Daerah sini sebagian adalah wilayah industri, makanya untuk menunjang hal tersebut kami lakukan betonisasi. Namun bukan hal itu saja pembangunan ini juga salah satu program pembangunan infrastuktur di wilayah Kota Serang,” terangnya.

    Ia mengatakan, dalam anggaran tahun 2020 nanti, Pemkot Serang telah merencanakan betonisasi jalan hingga Warung Doyong, yakni jalur yang tembus ke jalan provinsi dan jalan nasional yang ada di Kecamatan Walantaka.

    “Ini merupakan komitmen kami dalam pembangunan infrastruktur. Kedepan, kami akan membangun jalan ke beberapa ruas jalan lagi. Seperti jalan yang menuju Warung Doyong,” ucapnya.

    Sementara, untuk pembangunan di lingkar luar utara Kota Serang, ia mengaku akan mulai dianggarkan pada tahun anggaran mendatang. Karena, harus disesuaikan dengan RTRW terbaru.

    “InsyaAllah kalau lingkar luar utara, dibangun di tahun-tahun kedepan. Karena kan Kota Serang mempunyai RTRW yang baru. Jadi ada wilayah pertanian dan industri. Nanti disesuaikan,” jelasnya.

    Kepala DPUPR Kota Serang, M. Ridwan, menuturkan bahwa hingga saat ini progres betonisasi jalan ini telah mencapai 60 persen untuk ruas jalan Nyapah-Cilebu, dan 75 persen untuk ruas jalan Cidadap-Walantaka.

    “InsyaAllah, target selesai di akhir tahun ini dapat direalisasikan. Untuk spesifikasi, insyaAllah sesuai. Bahkan pak Wali sendiri yang mengecek tadi,” klaimnya. (DZH/AZM)