Kategori: PERISTIWA

  • Syafrudin Persilahkan GPSM Beberkan Nama Oknum Penerima Duit Lendir

    Syafrudin Persilahkan GPSM Beberkan Nama Oknum Penerima Duit Lendir

    Walikota Serang Syafrudin

    SERANG, BANPOS – Walikota Serang, Syafrudin, mempersilahkan Gerakan Pengawal Serang Madani (GPSM) untuk mempublikasikan nama-nama oknum pejabat, yang diduga menikmati cipratan duit lendir dari hiburan malam.

    “Ya namanya mana. Nanti akan saya panggil pasti. Kalau memang mau dibuka ke publik, gak apa-apa, malah bagus. Supaya tau yang diduganya dari OPD mana. ASN di Kota Serang itu kan ribuan,” ujarnya di gedung DPRD Kota Serang, Kamis (31/10).

    Menurutnya, apabila GPSM tidak membuka nama-nama terduga oknum pejabat tersebut, maka Pemkot Serang akan kesulitan dalam melakukan penindakan.

    “(Kalau gak dibuka), sama aja seperti mencari tikus di atas genteng itu, sulit. Kalau sudah ada namanya mah gak akan sulit. Makanya kalau berita itu benar, sampaikan kepada kami,” katanya.

    Saat ditanya jika memang benar dugaan itu terbukti, Pemkot akan melakukan pemecatan. Syafrudin mengaku akan diserahkan kepada aturan yang berlaku.

    “Bukan akan dipecat, kan ada aturannya. Nanti inspektorat yang akan melakukan penindakan itu. Ya palingan nanti SP 2 dulu,” tandasnya. (DZH)

  • Dibeli Ratusan Juta, Mobil Mewah Milik Pemkot Cilegon Tidak Terawat

    Dibeli Ratusan Juta, Mobil Mewah Milik Pemkot Cilegon Tidak Terawat

    Kendaraan Dinas Pemkot Cilegon yang tampak tak terawat / LUKMAN

    CILEGON, BANPOS – Dibeli ratusan juta rupiah menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cilegon, sejumlah kendaraan dinas milik Pemkot Cilegon dibiarkan begitu saja di sekitar perkantoran Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

    Pasalnya, kendaraan dinas menjadi salah satu sarana yang dapat menunjang kinerja pemerintah. Mulai dari kendaraan roda empat hingga roda dua. Sayangnya, fasilitas milik Pemkot Cilegon tersebut banyak yang mubadzir disia-siakan.

    Pantauan BANPOS dilapangan, Rabu (30/10), di Rumah Dinas Walikota Cilegon, terdapat tiga unit mobil sedan berplat merah yang bodinya lusuh dipenuhi debu yaitu tiga kendaraan dinas jenis sedan Honda Accord dan Civic eks pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon yaitu A 1004 SZ, A 751 U dan A 750 U, serta microbus, dan minibus milik Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Nissan Xtrail dengan nopol A 569 U.

    Ditempat berbeda di Kawasan Kantor Walikota Cilegon terdapat beberapa unit kendaraan plat merah yang kondisinya kotor dan terlihat tidak terawat seperti di parkir dekat pintu keluar Kantor Walikota Cilegon.

    Begitu juga di bagian samping Kantor Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Cilegon, yaitu terdapat kendaraan jenis Toyota Kijang LX dengan nomor polisi (nopol) A 18214 R, tampak diselimuti debu.

    Adapun, di depan Halaman parkir Masjid Nurul Iman Kawasan Kantor Walikota, juga terdapat satu unit mobil losbak yang kondisinya rusak.

    Menanggapi hal itu, Kepala Bidang (Kabid) Aset pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Cilegon Raden Firman menjelaskan, beberapa kendaraan dinas yang mangkrak tersebut sedang diinventarisir oleh pihaknya.

    BPKAD Cilegon juga telah meminta ke seluruh OPD untuk mendata aset yang sudah tidak terpakai. “Kami minta kepada OPD untuk melakukan pencatatan aset yang tidak terpakai, selanjutnya bisa kita lelangkan,” kata Firman saat dikonfirmasi, Rabu (30/10).

    Pihaknya mengaku, belum mengetahui pasti jumlah kendaraan roda empat atau roda dua yang akan dilelang. Sebab proses inventarisir masih terus berlangsung ke OPD-OPD.

    Setelah pengurus barang di masing-masing OPD menyetorkan data ke BPKAD, maka pihaknya akan melapor ke pimpinan untuk pengajuan lelang.

    “Kalau penentuan harga itu dari KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang). Kita masih menunggu dari OPD, mana saja yang sudah tidak terpakai, nanti kita rekap untuk masuk daftar lelang,” tuturnya.

    Sementara itu, Sekretaris Dinas Satpol PP Cilegon Sukroni membenarkan adanya mobil dinas yang bertuliskan Kendaraan Dinas Satpol PP mangkrak di Rumah Dinas Walikota Cilegon. “Kita belum tahu persis, itu aset kita Dinas Satpol PP atau sudah diserahin ke aset, nanti kita cek,” singkatnya.

    Diketahui harga mobil jenis Honda Civic berkisar Rp 523 jutaan sementara itu jenis Honda Accord mencapai Rp 714 jutaan. (LUK/RUL)

  • Kurun Waktu Tiga Bulan, Polres Ungkap 21 Kasus Penyalahgunaan Narkotika

    Kurun Waktu Tiga Bulan, Polres Ungkap 21 Kasus Penyalahgunaan Narkotika

    Wakapolres Lebak, Kompol Wendy Andrianto yang didampingi Kasat Narkoba, AKP Asep Jamal dan Kabag Ops Polres Lebak, AKP Rahmat Sampurno saat konferensi pers.
    Wakapolres Lebak, Kompol Wendy Andrianto yang didampingi Kasat Narkoba, AKP Asep Jamal dan Kabag Ops Polres Lebak, AKP Rahmat Sampurno saat konferensi pers.

    LEBAK,BANPOS – Dalam kurun waktu tiga bulan, jajaran Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Lebak, berhasil mengungkap sebanyak 21 kasus penyalahgunaan narkoba.

    “Sebanyak 21 kasus terungkap dalam kurun waktu tiga bulan. Mudah-mudahan tidak ada terungkap lagi,” kata Wakapolres Lebak, Kompol Wendy Andrianto yang didampingi Kasat Narkoba, AKP Asep Jamal dan Kabag Ops Polres Lebak, AKP Rahmat Sampurno saat menggelar conferensi pers di Mapolres Lebak, Rabu (30/10/2019).

    Wendy mengatakan, wilayah Kabupaten Lebak sangat rawan peredaran narkotika, karena jika dirata-ratakan tiga bulan terungkap 21 kasus. Berarti, dalam satu bulan terungkap sebanyak 10 kasus.

    “Komitmen kami berantas tuntas peredaran narkoba sampai ke ujung Lebak akan kami kejar. Tangkap pelaku pengedar narkotika,” ujarnya.

    Dari 21 kasus yang terungkap, lanjut Wendy, satu kasus diantaranya tergolong baru dan pertama kali terjadi diwilayah hukum Polres Lebak dan Banten.

    “Kasus yang diungkap di sebuah rumah di Komdik, Kelurahan Muara Ciujung Timur, Rangkasbitung dengan pelaku M yang diduga melakuan tindak pidana membawa enam bungkus serbuk warna putih diduga narkotika golongan satu, jenis korisoprodol. Jenis obat yang berefek menenangkan, kalau dulu dipakai obat stres atau depresi namun BPOM sudah melarang karena masuk narkotika golongan satu,” terangnya.

    Wendy menambahkan, selain berhasil mengungkap kasus narkotika jenis baru, jajarannya juga telah mengungkap kasus shabu-shabu dengan barang bukti seberat 98,5 gram. Pelakunya ditangkap di daerah Leuwiranji.

    “Ini (kasus shabu) terbesar kami ungkap selama satu tahun. Dan di bulan Oktober ini kami juga telah menangkap tiga pelaku yang menjual tramadol kepada pelajar dan mereka warga pendatang dengan modus buka toko kosmetik, namun dalam prakteknya turut menjual barang haram,” ujarnya.

    Atas perbuatan yang telah dilakukannya, tambah Wendy, para pelaku terancam hukuman penjara selama 10 tahun, karena dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki izin edar serta melakukan tindak pidana tanpa hak dan melawan hukum memiliki, menyimpan dan menguasai, menyediakan atau menjadi perantara dalam jual beli narkotika golongan satu jenis shabu.

    “Pasal yang dikenakan, pasal 197 atau pasal 196 Undang-Undang RI nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan dengan ancaman 10 tahun dan pasal 112 ayat 2 junto 114 ayat 2 Undang-Undang RI nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Kami menghimbau kepada masyarakat terutama orangtua, karena yang menjadi korban anak-anak muda dan pelajar maka berikan pengawasan penuh kepada putra dan putrinya,” terangnya.

    “Kepada para guru, awasi ketat kemana siswanya bermain dan bergaul. Karena kalau generasi mudanya suram, negara kita suram. Maka dari itu, mari kita jaga bersama-sama,” ungkapnya.(dhe)

  • Sinergi Ulama dan Umaro Dukung Pembinaan dan Pemberdayaan Umat

    Sinergi Ulama dan Umaro Dukung Pembinaan dan Pemberdayaan Umat

    TANGERANG, BANPOS – WaliKota Tangerang Arief R. Wismansyah dan wakilnya Sachrudin hadir dalam acara Pengajian Ulama dan Umaro Tingkat Provinsi Banten yang dilaksanakan di Gedung MUI Kota Tangerang, pada Rabu (30/10).

    Acara yang mengusung tema “Penguatan Peran Ulama dan Umaro Dalam Pembinaan Umat” tersebut, juga dihadiri oleh Gubernur Banten, Wahidin Halim, Ketua Umum MUI Provinsi Banten A.M. Romly, Sekretaris Umum MUI Provinsi Banten Zakaria Syafei, Ketua MUI Kota Tangerang Edi Junaedi, Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Abdul Karim, dan Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0506/Tangerang Kolonel Wisnu Kurniawan.

    Arief menerangkan bahwa ulama dan umaro haruslah saling bersinergi dalam pembinaan umat. Berlatar inilah, Pemerintah Kota Tangerang terus mendorong keberadaan masjid dan mushola, tidak hanya sebagai tempat ibadah tapi juga memberdayakan umat di wilayah lingkungan.

    “Contohnya kami telah menyalurkan bantuan lewat masjid-masjid sebagai pusat gerakan pengembangan ekonomi, bantuan tersebut berupa bantuan pendidikan dan pengembangan UKM,” ucap Arief.

    Selain itu, untuk membantu fakir miskin dan dhuafa serta mempercepat penyaluran bantuan telah tersedia 81 ATM Beras yang tersebar di masjid dan mushola se-Kota Tangerang.

    Disamping itu, Kota Tangerang yang juga telah dipilih sebagai pilot project Kota Ekonomi Syariah dari Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) selain lewat peningkatan zakat dan ATM Beras, akan dibentuk pula Baitul Maal wa Tamwil (BMT).

    “Sekarang banyak bank-bank keliling yang bunganya sangat tinggi dan meresahkan masyarakat, nanti akan diberikan pelatihan oleh KNKS sehingga masjid dan mushola bisa mengembangkan BMT-BMTnya,” ungkap Arief.

    “Yang selama ini jadi beban masyarakat ada solusi yang lebih meringankan sesuai dengan konsep syariah,” lanjutnya.

    Sementara itu, Gubernur Banten Wahidin Halim menjelaskan ulama yang saat ini ada di sekitar kita agar dijadikan pembimbing untuk mengajarkan serta membimbing umat.

    “Karena tanpa ada yang membimbing, mengajari, dan mengarahkan akan seperti apa masyarakat,” ujar pria yang akrab di sapa WH tersebut.

    Terlebih ketika kemajuan teknologi informasi yang saat ini luar biasa cepat masuk ke telinga dan hati masyarakat, maka peran ulama sangat dibutuhkan dalam menuntun umat.

    “Ini yang harus di waspadai, jangan sampai ini lebih cepat diserap dan diresapi ketimbang ajaran-ajaran agama, syiar islam atau dakwah dari para ulama kita,” ujar WH. (sug/pbn)

  • Siswa SMAN 1 Malingping Akan Ikut Kompetisi di Amerika Serikat

    Siswa SMAN 1 Malingping Akan Ikut Kompetisi di Amerika Serikat

    Dua tim Logos KIR SMAN 1 Malingping berhasil menjuara ajang lomba tingkat nasiona di bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian dan Iptek. Dua tim ini berhak mengikuti ajang tingkat internasional di Amerika Serikat.

    MALINGPING, BANPOS – Sungguh luar biasa, Tim Logos Karya Ilmiah Remaja (LKIR) Logos dari SMAN 1 Malingping berhasil mengukir prestasi menjuarai tingkat nasional dan berpeluang lolos ke ajang kompetisi bergengsi kelas dunia, yakni kompetisi Intel International Science and Engineering Fair (IISEF) di Amerika Serikat.

    Disebutkan, dua tim LKIR Logos SMAN 1 Malingping menjadi juara nasional dalam ajang Indonesia Science Expo 2019 yang diselenggarakan pihak Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada Tanggal 22 sampai dengan 26 Oktober 2019 lalu yang bertempat ICE BSD Serpong Tangerang Selatan.

    Kedua tim tersebut berhasil meraih juara 1 dan 3 dan berpeluang untuk mengikuti kompetisi internasional IISEF yang rencananya akan dilaksanakan di Anaheim, California, Amerika Serikat.

    “Alhamdulillah tim KIR Logos SMAN 1 Malingping mendapatkan prestasi terbaik dan berpeluang mewakili Indonesia di tingkat Internasional, namun untuk waktu dan tempatnya ini akan di konfirmasikan kembali setelah tahapan berikutnya,” ujar wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, Tedjo Indoko kepada BANPOS, Rabu (30/10).

    Dijelaskan Tedjo, kedua tim tersebut di antaranya, Putri Uswatun Hasanah dan Widya Wardiatul Aini selaku pemenang 1 LKIR 2019,
    Mereka menjuarai bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian (IPK) dengan judul ‘Pelet Limbah Sagu (Metroxylon sagu) Termodifikasi: Aplikasi Pakan Buatan Pada Usaha Pembesaran Ikan Lele Dumbo (Clarias sp)’ dan mendapatkan piala emas, piagam penghargaan plus tabungan BRI Britama serta beasiswa Kursus bahasa Jerman/Prancis dari Euro Management.

    Selanjutnya tim kedua yang berpeluang yaitu Khalfi Prayogi dan Muhamad Rizki Hadi Pratama, sebagai pemenang 3 LKIR 2019 Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik (IPT) dengan judul ‘Pemanfaatan Limbah Media Tanam (Baglog) Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) untuk Komposit Berbasis Miselium Jamur Lingzhi (Genoderma lucidium).

    “Selain itu pendamping dari SMAN 1 Malingping juga mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengikuti ajang internasional atas nama Moh Indra Surya Laksana, untuk mendampingi peserta pada kompetisi Internasional IISEF (Intel International Science and Engineering Fair),” jelasnya.
    Ditegaskan Tedjo, sebagai bukti keseriusan, pihak sekolah akan terus memberikan dukungan dalam persiapan selanjutnya berupa dispensasi dan fasilitas lainnya sekemampuan sekolah selama persiapan mengikuti ajang internasional tersebut.

    Kepsek SMAN 1 Malingping, Endi Rusli Sungkawa, kepada wartawan mengatakan keberhasilan siswanya ini tentu bukan hanya mengharumkan nama sekolah, dan keluarga namun semua pihak terkait juga merasa terangkat termasuk nama bangsa, sebab kompetisi ini akan diikuti beberapa negara.

    Menurutnya, selama persiapan jelang kompetisi tersebut, selain terus memotivasi dan membina untuk lebih berinovasi dalam karyanya yang terbaik, dan pihak sekolah juga akan berupaya memberikan fasilitas terutama kebutuhan belajar siswa selama persiapan jelang kompetisi.

    “Tentu dengan sendirinya sekolah SMAN 1 Malingping menjadi terangkat dan diperhitungkan oleh sekolah lainnya bukan hanya nasioanal namun di internasioanal juga,” tuturnya.

    Menurutnya, keberhasilan ini jelas buah perjuangan dan kerja keras dari tim KIR Logos termasuk pembinanya yang serius dalam belajar dan membina sehingga menghasilkan yang terbaik. “Tidak ada batasan untuk terus berkarya dan berinovasi dalam mniciptakan ide dan gagasannya salah satunya di bidang penelitian ini,” papar Endi. (WDO/PBN)

  • Berkomitmen Mengabdi ke Negara, Prabowo Tidak Akan Ambil Gaji Sebagai Menhan

    Berkomitmen Mengabdi ke Negara, Prabowo Tidak Akan Ambil Gaji Sebagai Menhan

    Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto / ISTIMEWA

    JAKARTA, BANPOS – Keputusan Prabowo Subianto, tidak mengambil gajinya sebagai Menteri Pertahanan dan tidak menggunakan fasilitas negara, yakni mobil dinas, dalam kegiatan sehari-harinya, dibenarkan oleh Dahnil Anzar Simanjuntak, sebagai juru bicara pribadi Prabowo.

    Dahnil memberikan penjelasan itu di Twitter, terkhusus untuk wartawan. “Saya ingin mengkonfirmasikan kepada sobat semua khususnya sobat pewarta terkait dengan informasi yang menyatakan Pak Prabowo tidak akan mengambil gajinya sebagai Menteri di Kemhan RI adalah benar,” tegas Dahnil dalam cuitannya, Rabu (30/10/2019).

    Apa alasan Prabowo tak mengambil gaji sebagai Menhan RI? Menurut Dahnil, itu semata-mata karena komitmen Prabowo mengabdi kepada negara.

    “Sejak awal beliau masuk politik, berkomitmen untuk mengabdi bagi kepentingan bangsa dan negara,” sebutDahnilAnzar.

    Dari informasi yang dihimpun, gaji seorang menteri sebesar Rp5.040.000 per bulan, sedangkan tunjangan yang diterima Rp13.608.000 per bulan. Dengan demikian total penerimaan selama sebulan yakni Rp18.648.000.

    Sikap Prabowo yang tidak mengambil gaji mendapat apresiasi dari sejumlah netizen di antaranya, akun Twitter @AiraAfniAmalia
    Bahkan tidak hanya gaji yg beliau tidak ambil, bahkan dalam berdinas pun beliau menggunakan kendaraan pribadi nya.

    MasyaAlloh. Seandainya ini diikuti 50% pejabat se-Indonesia, syukur2 semua pejabat spt ini. Minimal bersedia gajinya dipotong sekian persen utk meringankan negara.

    @HaryonoAby02
    Peltu TNI (Purn) Supriatna pernah jadi anak buah Beliau,Dia katakan gaji Pak Prabowo semasa jadi Komandannya dibelikan sembako untuk dibagikan kepada prajuritnya… Jadi bukan barang baru kalau Pak Prabowo tidak ambil gaji… (RUL/NET)

  • Misteri Wewe Gombel di Kantor Walikota Serang

    Misteri Wewe Gombel di Kantor Walikota Serang

    Kondisi Kantor Walikota di Puspemkot Serang yang berada di KSB, Cipocok Jaya, Kota Serang.

    SERANG , BANPOS – Mendengar kata hantu pasti banyak yang akan menutup telinga atau ketakutan. Padahal makhluk gaib tersebut ada di sekitar kita. Meski sampai saat ini masih ada perdebatan soal wujud atau bentuk hantu. Selama ini hantu digambarkan memakai baju putih dengan wajah pucat.

    Banyak orang mengatakan hantu ada di rumah atau bangunan tua, tapi di Kota Serang, hantu muncul di Kantor Walikota. Tak hanya di kantor orang nomor satu di Kota Serang, beberapa kantor sekitarnya juga dikabarkan kerap ada kemunculan mahluk halus tersebut. Hal ini kerap terjadi diduga karena tempat berdirinya Puspemkot Serang, merupakan lahan bekas kuburan.

    Diungkapkan oleh salah satu pegawai keamanan Puspemkot Serang, Munawir, ia dan teman-temannya seringkali mendapatkan gangguan dari ‘makhluk halus’ penghuni Puspemkot Serang. Gangguan tersebut disebutkan bervariasi.

    “Misalkan waktu itu, saya sedang jaga malam di pos jaga. Nah tiba-tiba pintu gerbang itu terbuka sendiri. Padahal itukan bisa dibilang cukup berat yah,” ujarnya kepada BANPOS, di Puspemkot Serang, Selasa (29/10).

    Bahkan untuk memperkuat ucapannya, ia memperlihatkan rekaman CCTV tersebut kepada BANPOS. Dalam rekaman itu, terlihat pintu gerbang Puspemkot yang terbuka dan tertutup sendiri. Padahal, posisi gerbang dalam keadaan tertutup rapat.

    Selain pintu gerbang yang terbuka sendiri, ia juga mengatakan bahwa beberapa tempat sampah yang terpental sendiri. Padahal, tidak ada angin yang dapat menyebabkan tempat sampah itu terpental.

    “Kalau tempat sampah terpental itu sudah sering. Kalau bicara ada angin atau tidak, ya gak ada. Soalnya kan harusnya anginnya itu kencang supaya bisa bikin mental kayak gitu,” tuturnya.

    Belum lagi mengenai suara-suara tangisan perempuan, yang entah dari mana asalnya. Ia mengatakan, hal itu kerap terjadi ketika sedang melakukan jaga malam.

    “Jadi kan memang kerja kami itu ada shift-shiftnya. Dan kalau lagi dapat jaga malam, ya harus siap-siap saja. Namanya juga jaga gedung besar yang lagi tidak berpenghuni, ada aja pasti yang seperti itu,” katanya.

    Ia juga menuturkan kejadian yang pernah dialami oleh rekan kerja sesama penjaga gedung. Menurut Munawir, rekannya yang bernama Firman saat itu sedang melakukan kontrol terhadap gedung Setda Kota Serang.

    Pada pukul 03.30 WIB, Firman memasuki gedung Setda. Tidak lama kemudian, Firman melihat dari arah tangga alternatif dari arah ruangan Sekretaris Daerah dan Asisten Daerah yang berada di sayap kanan gedung Setda, sesosok makhluk yang menyerupai ‘wewe gombel’ sedang menari sambil menuruni tangga tersebut. Wewe gombel sendiri banyak disebutkan merupakan hantu wanita.

    Tak lama, sesosok makhluk tersebut pun menghampiri Firman, dengan kondisi yang kian lama kian membesar. Akhirnya, Firman pun pingsan hingga dan kembali siuman pada siang hari.

    “Itu berdasarkan penuturan rekan kerja saya ya. Memang sebenarnya banyak yang seperti itu disini,” tuturnya.

    Sementara itu, salah satu Satpol PP yang berjaga di gedung Setda, Kamran, mengatakan bahwa dirinya juga pernah mengalami kejadian mistis. Ia mengaku pernah didatangi oleh sesosok penunggang kuda.

    “Saya pernah juga didatangi oleh penunggang kuda. Jadi dia itu bilang, kalau banyak dari doa-doa yang dipanjatkan itu tidak sampai kepada mereka. Justru yang sampai ke mereka adalah caci maki atau ghibahan yang biasa diobrolin sama kita yang masih hidup,” ujarnya.

    Menurutnya, penunggang kuda tersebut, kerap kali dilihat di sekitar parkiran mobil pimpinan daerah. Karena memang, tempat parkiran mobil pimpinan daerah tersebut, merupakan bekas kuburan.

    “Jadi disini memang bekas kuburan. Terutama di tempat berdirinya gedung BAPPEDA dan BPKAD. Di situ tempatnya kuburan, waktu mau pembangunan ada sekitar 500 kuburan di sana,” jelasnya.

    Walikota Serang, Syafrudin, mengakui ‘keangkeran’ dari Puspemkot Serang merupakan hal yang wajar. Sebab, memang lahan Puspemkot ini merupakan bekas kuburan.

    “Yah wajar lah yah menurut saya. Karena kan memang ini bekas kuburan,” ujarnya sambil sedikit tertawa.

    Kendati demikian, Syafrudin mengatakan dirinya sudah terbiasa dengan hal-hal mistis seperti itu. Karena memang, sejak dirinya menjabat di Dinas Perhubungan maupun di Dinas Lingkungan Hidup, kejadian mistis sering terjadi.

    “Kayak waktu itu saya di Dishub, TV pernah mati sendiri. Di DLH juga pernah kejadian. Di sini pun sama. Ya kalau saya mah yang seperti itu sudah biasa lah,” katanya kembali tertawa.

    Ia pun meminta kepada para pegawai keamanan yang kerap kali diganggu, agar jangan terlalu dikhawatirkan. Karena manusia merupakan makhluk yang lebih sempurna dibandingkan dengan makhluk halus.

    “Hal-hal yang seperti itu mah tidak akan membunuh kita kok. Jadi jangan khawatir. Perbanyak ngaji, perbanyak ingat kepada yang kuasa, toh waktu menjaga gedung itu tidak salah kok,” tandasnya. (DZH)

  • Pelaku Kekerasan Seksual Masih Didominasi Orang Terdekat

    Pelaku Kekerasan Seksual Masih Didominasi Orang Terdekat

    Kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Serang

    SERANG, BANPOS – Dalam evaluasi yang dilakukan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Serang, tercatat bahwa terjadi penurunan kasus kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan, namun secara keseluruhan, perempuan masih mendominasi sebagai korban.

    Selain itu, pelaku kekerasan juga masih didominasi oleh orang terdekat bahkan keluarga korban pelecehan dan kekerasan seksual tersebut.

    Kepala Dinas DP3AKB Kabupaten Serang, Tarkul wasyit, mengungkapkan bahwa peserta adalah semua pengurus Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) tingkat kecamatan. Disamping keterlibatan seluruh elemen masyarakat, yang dinilai efektif dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak, sebagai upaya lanjutannya, Tarkul mengaku telah membuat sistem terintegrasi.

    “Karena selama ini pelaporan kasus tidak satu pintu. Ada yang langsung ke P2TP2A dan ada yang belum terlaporkan. Jadi kita optimalkan layanan terhadap korban kekerasan dan pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak,” ujarnya kepada awak media.

    Tarkul menyebut bahwa kekerasan pada perempuan dan anak diawali oleh pelecehan seksual. Berdasarkan catatan DP3AKB perakhir bulan september, ada 60 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang telah di laporkan ke P2TP2A Kabupaten Serang.

    Pihaknya mengungkapkan, kasus pada perempuan dan anak cenderung dilakukan oleh orang-orang terdekat dari korban seperti tetangga, guru, bahkan anggota keluarganya sendiri.

    “Kasus yang pelecehan di sekolah ada di Cikeusal. Rata-rata itu pelecehan. Kalau dibilang presentase cukup lumayan ada 50 persen, sampai dengan akhir bulan ini ada kasus yang lapor ke P2TP2A itu 60 kasus, kan bervariasi ada kasus pelecehan, kekerasan,” tuturnya.

    Pihaknya mengklaim bahwa kasus pelecehan seksual di Kabupaten Serang mengalami tren penurunan. Mengingat, data kekerasan terhadap perempuan dan anak pada tahun lalu sebanyak 90 kasus.

    “Kalau dilihat dari jumlahnya, sih, ini dibandingkan dengan tahun kemarin masih dibawah tahun kemarin. Tahun kemarin junlahnya sekitar 90 kasus,” tuturnya.

    Lebih lanjut, Tarkul Wasyit menjelaskan, penurunan kasus tersebut merupakan buah hasil kinerja DP3AKB yang gencar mensosialisasikan pencegahan pelecehan seksual dan bahaya seks diluar nikah ke setiap sekolah dan masyarakat.

    “Kondisi sekarang setelah ada P2TP2A, masyarakat mulai sadar melaporkan. Kami berharap untuk kedepan, penanganan kasus itu harus terintegrasi oleh sistem. Karena selama ini kasus dugaan kekerasan laporan kasus ada yang laporan ke P2TP2A,” tandasnya. (MUF/PBN)

  • Para Penyintas Wamena Kota Serang Diberikan Trauma Healing

    Para Penyintas Wamena Kota Serang Diberikan Trauma Healing

    Ketua TP-PKK Kota Serang Ade Jumaiah Syafrudin (kerudung merah) saat memberikan bingkisan kepada salah satu anak penyintas, Selasa (29/10)

    SERANG, BANPOS – Pascapemulangan 11 orang warga Kota Serang yang tinggal di Papua, Pemkot Serang berusaha mengantisipasi agar para penyintas, khususnya anak-anak, tidak merasakan trauma akibat konflik tersebut.

    Konflik sosial yang terjadi di Wamena dikhawatirkan akan menimbulkan efek psikologis yang panjang bagi para penyintasnya. Sebab itu, dengan kegiatan trauma healing diharapkan dapat mengurangi, bahkan menghilangkan efek negatif tersebut.

    Biasanya, kegiatan trauma healing memang disasar kepada anak-anak, dikarenakan mental dan psikologisnya yang dianggap belum kuat. Akan tetapi, dalam kasus ini, ternyata orangtua yang lebih merasakan trauma, hingga menyatakan masih berpikir-pikir terlebih dahulu untuk kembali lagi ke Papua.

    “Mau pulang ke Papua lagi, tapi kondisi disana belum begitu kondusif. Kalau bisa mah, kita gak kesana lagi. Mudah-mudahan di Kota Serang bisa berusaha kembali,” ujar Nur Hasanudin, warga Dalung yang menjadi salah satu penyintas konflik Wamena, Selasa (29/10).

    Ia mengakui, kegiatan trauma healing seperti ini cukup dibutuhkan, karena dengan kondisinya saat ini yang belum dapat bekerja lagi, akhirnya menyebabkan tidak ada kegiatan yang dapat mengalihkan ingatan atas konflik tersebut.

    “Namun setelah mengikuti trauma healing ini kita jadi tahu sedikit demi sedikit bagaimana mengatasi trauma atas konflik yg terjadi kemarin,” jelasnya.

    Ia berharap, Pemkot Serang dapat mengupayakan agar dirinya beserta penyintas yang lain dapat berusaha atau bekerja kembali. Selain itu, ia berharap pula anak-anak bisa melanjutkan pendidikan sekolahnya.

    Dalam kegiatan tersebut, dihadiri juga oleh ketua TP-PKK yang juga merupakan ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Serang Ade Jumaiah Syafrudin.

    Istri dari Walikota Serang ini menegaskan, pihaknya akan terus mendampingi para penyintas. dalam rangka menghilangkan traumanya tersebut.

    “Saya berharap para korban tidak terlarut larut dalam konflik yg terjadi disana, kita terus berupaya agar semua baik baik saja. Juga bagi yang sudah terkena dampak konflik, kita datangkan psikolog untuk mengatasi trauma atau syok tersebut,” jelas Ade.

    Psikolog yang dihadirkan sudah menyatakan siap untuk bekerjasama, dan bersedia untuk mendampingi serta memberikan konsultasi jika para penyintas tersebut merasakan trauma.

    “Untuk yang sudah dibawa ke Kota Serang, kita akan berupaya untuk mengembalikan kondisi mereka,” tandasnya.

    Kasie Perlindungan Perempuan dan Anak DP3AKB Kota Serang Sinta menyatakan, kegiatan trauma healing ini merupakan bentuk pendampingan yang diberikan bagi warga penyintas konflik Wamena. Menurutnya, terdapat 4 keluarga dan 4 anak yang mengikuti kegiatan tersebut dengan jumlah 11 orang.

    Ia mengklaim, anak-anak terlihat tidak mengalami trauma dikarenakan tidak menyaksikan secara langsung konflik yang terjadi, sehingga anak-anak tidak mengalami dampak langsung, khususnya terkait psikologi mereka.

    Ia menyatakan, kegiatan ini akan dilakukan secara berkesinambungan, hal ini dikarenakan, menurut psikolog yang hadir dalam kegiatan tersebut, trauma akan muncul pada bulan-bulan berikutnya.

    “Menurut psikolog tadi pak Sake, trauma terlihatnya jika sudah berjalan 6 bulan, adapun saat ini sifatnya masih syok,” ungkapnya.

    Sinta menyatakan, Pemkot Serang berusaha untuk respond dan sigap dalam rangka melindungi warganya. Sebab itu, tidak lama setelah kejadian konflik, Walikota Serang langsung menelepon ke salah satu warga Kota Serang yang berada di Papua. (PBN)

  • Kapal Motor Pencari Ikan Terbakar, Dua Nelayan Luka Parah

    Kapal Motor Pencari Ikan Terbakar, Dua Nelayan Luka Parah

    Korban kecelakaan laut perahu diesel terbakar di perairan Binuangeun, Wanasalam yang dirawat di RSUD Malingping. Senin sore (28/10).

    BINUANGEUN, BANPOS – Kapal Motor (KM) nelayan bermesin diesel 5 GT yang tengah menangkap ikan di perairan laut Muara Binuangeun Kecamatan Wanasalam dilaporkan mengalami kecelakaan laut akibat ledakan kompor gas.
    Tiga nelayan yang berada di atas kapal itu ikut terbakar, dan untuk menyelamatkan nyawa, ketiga nelayan langsung menceburkan diri ke area samudra, Senin sore sekitar pukul 13.35 WIB, (28/10).

    Diketahui korban kebakaran tersebut yakni , warga asal Cikiruh Wetan, Kecamatan Cikeusik Rokim (40), warga Desa Sumur Batu Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang Zeklin (38), dan warga Kampung Karang Malang, Desa Muara, kecamatan Wanasalam, Taryani (41).

    Saksi nelayan setempat Carman menyebut, KM tersebut ditumpangi tiga nelayan, dan diduga mengalami kebakaran karena ledakan gas LPG ketika mereka hendak memasak.

    “Dalam kapal itu ada tiga nelayan. Mereka terbakar katanya setelah menyalakan gas mau masak. Mereka luka bakar dan menerjunkan diri ke laut dan kita sudah tolongin semuanya, dan dibawa ke Puskesmas Binuangeun,” ujarnya kepada wartawan, Senin malam kemarin (28/10).

    Terpisah, Kapolsek Wanasalam Iptu Sudedi, membenarkan kejadian yang berawal saat korban berlayar mencari ikan menggunakan Perahu Diesel 5 GT milik Sdr Runiah dengan awak nelayan berjumlah 3 orang.

    Dijelaskannya, pada saat di perjalanan salah satu dari korban menyalakan Gas LPG tiga kilogram untuk memasak. Saat itu ketika kompor dinyalakan, langsung meledak sehingga membakar perahu yang mereka tumpangi.

    ” Para korban di kapal motor tersebut menyelamatkan diri dari kobaran api yang besar dengan melompa ke laut sambil mencari pertolongan. Sekitar Pukul 15.00 WIB para korban dapat di selamatkan dengan di evakuasi oleh para nelayan setempat, selanjutnya di bawa ke Puskesmas Binuangeun untuk dilakukan pertolongan medis,” ujar Sudedi, Selasa (29/10).

    Kata dia, akibat Laka tersebut, korban bernama Rokim dan Zeklin dirujuk ke RSUD Malingping karena mengalami luka bakar yg cukup parah.

    “Yang dua orang, atas nama Rokim dan Zeklin dirujuk ke RSUD Malingping, lukanya cukup serius,” terangnya. (WDO/PBN)