Kategori: PERISTIWA

  • 8 Tahun Sertifikat Tanah Warga Burunuk Lenyap, Diduga Oleh Pemprov Banten

    8 Tahun Sertifikat Tanah Warga Burunuk Lenyap, Diduga Oleh Pemprov Banten

    Kawasan sodetan Cibinuangeun di blok pesawahan Kampung Burunuk Kecamatan Malingping. Foto diambil Selasa (29/10).

    MALINGPING, BANPOS – Warga Kampung Burunuk, Desa Sukamanah, Kecamatan Malingping mengaku tak habis pikir lantaran sertifikat tanah miliknya sejak 8 tahun yang lalu hingga kini tidak diketahui rimbanya
    Kejadian berawal ketika surat berharga itu diambil pihak Pemerintah Provinsi Banten pada Tahun 2011 silam.

    Salah satu warga yang mengalami hal tersebut Kayi Aceng (40) mengaku, sertifikat tanah miliknya dengan Nomor 10.02.13.34.1.00300 atas nama Sukra, sejak pembebasan lahan yang dilakukan Pemprov Banten 8 tahun lalu hingga sekarang keberadaannya tidak jelas.

    “Pada awal pembangunan sodetan Cibinuangeun tahun 2011, ada beberapa lahan milik warga yang terkena kegiatan proyek. Sehingga pada saat itu, pihak pemprov banten melakukan pembebasan lahan, termasuk lahan milik saya yang kena,” ujarnya kepada BANPOS, Selasa (29/10/2019).

    Dijelaskan Aceng, bahwa untuk pembayaran lahan yang terkena pembebasan memang sudah dibayar. Namun, lanjutnya, pada saat itu sertifikat tanahnya dibawa pihak Pemprov dengan alasan untuk dibuatkan sertifikat baru karena lahannya sudah dipecah.

    “Tapi sudah hampir 8 tahun, sertifikat tanah kami belum dikembalikan lagi,” tuturnya.

    Aceng berharap, pihak Pemprov Banten segera mengembalikan dokumen tanah miliknya itu. Sebab, dirinya saat ini sangat membutuhkan. “Saya sudah mencoba menanyakan kesana-kemari. Tapi tidak ada yang tahu,” keluhnya.

    Terpisah, Abeng selaku Koordinator Forum Komunikasi Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) Kabupaten Lebak, menyayangkan persoalan tersebut.

    Dia juga mengaku sudah lama mendapatkan laporan pengaduan dari masyarakat pemilik lahan yang terdampak proyek sodetan Cibinuangeun Tahun 2011.

    Namun, setelah ditanyakan ke orang-orang di DPUPR Banten dan BBWSCCC (Balai Besar sungai Kemen PU-red) selaku pihak terkait, tidak ada yang mampu menjawab.

    “Saya juga heran, sebab sudah beberapa kali saya tanyakan ke DPUPR tidak ada yang tahu. Ke BBWSCCC juga tidak ada yang tahu,” ungkapnya.

    Dijelaskan Abeng, pihaknya merasa malu, sebab sering ditanya masyarakat. Kata dia, hal ini bukan persoalan sepele, sebab jika saja masyarakat sampai membawa persoalan ini ke ranah hukum, bisa berabe.

    “Sertifikat tanah milik warga itu ya hak warga, jika tidak ada kepentingan segera kembalikan lagi, karena ini sudah terlalu lama. Berikan juga penjelasan kepada warga, dimana sebenarnya keberadaan sertifikat tanah milik warga tersebut,” tandasnya.

    Hingga berita ini ditulis, belum diketahui siapa yang berwenang menjawab persoalan ini. (WDO/PBN)

  • Momentum Sumpah Pemuda, FPR Banten Gelar Festival Perjuangan Pemuda

    Momentum Sumpah Pemuda, FPR Banten Gelar Festival Perjuangan Pemuda

    Front Perjuangan Rakyat (FPR) Banten menggelar Festival Perjuangan Pemuda di kampus Untirta Pakupatan, Senin (28/10).
    Front Perjuangan Rakyat (FPR) Banten menggelar Festival Perjuangan Pemuda di kampus Untirta Pakupatan, Senin (28/10).

    SERANG, BANPOS – Front Perjuangan Rakyat (FPR) Banten menggelar Festival Perjuangan Pemuda dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda. Dalam kegiatan tersebut, berbagai kegiatan seni ditampilkan mulai dari musikalisasi puisi hingga teatrikal yang menjabarkan permasalahan pemuda saat ini.

    Ketua Serikat Demokratik Mahasiswa Nasional (SDMN) Untirta, Royhan, mengatakan refleksi sumpah pemuda yang dilakukan pihaknya merupakan upaya, untuk meresapi perjuangan para pemuda 91 tahun yang lalu. Pada saat itu, lanjutnya, para pemuda berhasil menggelar kongres pemuda, untuk mempersatukan bangsa.

    “Kongres tersebut berhasil meletakkan dasar-dasar persatuannya, tidak saja di kalangan pemuda dan gerakan kemerdekaan nasional, tetapi juga dari seluruh bangsa Indonesia,” katanya kepada BANPOS di kampus Untirta Pakupatan, Selasa (29/10/2019) dini hari.

    Namun menurutnya, persatuan yang dulu sempat di perjuangkan oleh para pemuda, nyatanya telah ‘dikorupsi’ oleh elit politik yang berkuasa. Sehingga, masyarakat saat ini selalu dihadapkan pada berbagai permasalahan yang merugikan.

    “Rezim Jokowi saat ini telah menunjukkan kegagalan dalam menyelesaikan permaslahan kebakaran hutan dan lahan, yang menyebabkan penyakit ISPA dan aktivitas rakyat terganggu. Selain itu, Jokowi juga gagal dalam menyelesaikan konflik di Papua, dan juga Jokowi telah membuat produk aturan yang menyengsarakan rakyat, seperti RKUHP, RUU Pertanahan, Minerba, dan Revisi UU KPK,” jelasnya.

    Bahkan, lanjutnya, akibat dari gagalnya pemerintah dalam menangani permasalahan itu, menimbulkan korban jiwa di kalangan pemuda.

    “Terjadi gerakan dari mahasiswa yang menolak aturan-aturan tersebut justru dihadapkan dengan perlakuan intimidasi, bahkan hingga penembakan terhadap mahasiswa dan pelajar, yang menyebabkan korban berjatuhan sebanyak 5 orang meninggal dan ratusan orang luka-luka yang berasal dari pelajar dan mahasiswa serta jurnalis,” katanya.

    Lebih rinci, Royhan menuturkan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh para pemuda, pada saat ini. Yaitu permasalahan pendidikan dan pekerjaan.

    “Problem dari pemuda yaitu pendidikan yang dikomersialisasi, liberalisasi, dan privatisasi. Selain itu juga tidak tersedianya lapangan pekerjaan serta keadaan pekerjaan yang tidak layak,” ucapnya.

    Ia pun mengajak para pemuda di Indonesia, untuk bersama-sama berperan aktif dan bersatu untuk menuntaskan permasalahan yang saat ini dihadapi oleh bangsa Indonesia.

    “SDMN sebagai bagian dari FPR mengajak seluruh pemuda untuk berorganisasi dan mengambil bagian dalam perjuangan bersama rakyat berwatak Demokratis yang anti-Feodalisme dan Nasional yang anti-Imperialisme, serta memperhebat perjuangan Demokratis Nasional,” tandasnya. (DZH)

  • AMUK Bahari Bantah Adakan Pertemuan, Tegas Tolak PT. LCI

    AMUK Bahari Bantah Adakan Pertemuan, Tegas Tolak PT. LCI

    Ilustrasi Penambangan Pasir (Net)
    Ilustrasi Penambangan Pasir (Net)

    SERANG, BANPOS – Aliansi Masyarakat Untuk Keadilan Bahari Banten (AMUK Bahari Banten) membantah telah melakukan mediasi dan negosiasi bersama dengan PT. Lotte Chemical Indonesia (LCI).
    Menurutnya, AMUK Bahari Banten tetap pada sikap untuk menolak segala aktivitas PT. LCI yang merusak lingkungan.

    Hal tersebut disampaikan oleh Koordinator LBH Rakyat Banten, Aeng. Menurutnya, sebagai bagian dari AMUK Bahari, pihaknya tidak pernah melakukan mediasi maupun negosiasi dengan PT. LCI.

    “AMUK Bahari Banten tidak melakukan Mediasi dan Negoisasi atas aktivitas PT. LCI. Kami dengan lantang dan tegas menolak segala aktivitas perusakan lingkungan yang sedang dilakukan oleh PT. LCI, baik reklamasi maupun penambangan pasir laut,” ujarnya, Senin (28/10).

    Ia mengaku, pihak yang mengklaim telah melakukan mediasi sehingga membatalkan aksi yang akan digelar, tidak mengatasnamakan AMUK Bahari Banten.

    “Adapun pihak yang membatalkan aksi dan mengklaim akan melakukan mediasi hari ini yang dilakukan atas nama AMUK Bahari Banten,” tuturnya.

    Menurutnya, sikap yang diambil oleh pihak yang membatalkan aksi, merupakan sikap yang bertentangan dengan hasil pertemuan di salah satu rumah makan.

    “Itu diluar kesepakatan dari hasil pertemuan di RM Pondok Nelayan pada 18 Oktober yang lalu, dan tidak ada konfirmasi mengenai perubahan tuntutan kepada kami, serta hal itu tidak representasi dari AMUK Bahari Banten,” tegasnya.

    Ia pun menegaskan bahwa aktivitas yang dilakukan oleh PT. LCI telah mengganggu aktivitas masyarakat pesisir, khususnya nelayan, perempuan nelayan, petambak garam dan pembudidaya ikan.

    “Mereka pihak yang hak atas ruang hidup dan hak atas ruang kelolanya telah direnggut oleh pihak perusahaan. Kami atas nama AMUK Bahari Banten dengan lantang dan tegas menolak Aktivitas PT. LCI dan menolak apapun nanti hasil dari mediasi tersebut,” ungkapnya.

    Ia juga menegaskan bahwa pihaknya tetap menuntut pemberhentian atas aktivitas PT. LCI, karena telah beraktivitas secara ilegal. Karena, tidak berpayung pada Perda Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K).

    “Kami tetap menuntut penghentian aktivitas PT. Lotte Chemical Indonesia karena melakukan kegiatan tanpa legalitas dalam payung hukum Perda RZWP3K Provinsi Banten, yang saat ini masih digodok oleh DPRD Provinsi Banten,” tandasnya (DZH/AZM)

  • Hari Keenam Operasi Zebra Kalimaya, 1.734 Pelangar Kena Tilang

    Hari Keenam Operasi Zebra Kalimaya, 1.734 Pelangar Kena Tilang

    Operasi Zebra Kalimaya 2019 / ISTIMEWA

    SERANG, BANPOS – Memasuki hari ke-6 Operasi Zebra Kalimaya 2019, Satlantas Polda Banten mencatat telah menilang sebanyak 1.734 pelanggar lalu lintas, dengan rincian diantarnya Ditlantas Polda Banten 139 tilang, Polres Serang 185 tilang, Polres Pandeglang 121 tilang, Polres Lebak 288 tilang, Polres Cilegon 212 tilang, Polres Tangerang 578 tilang, dan Polres Serang Kota 211 tilang.

    Adapun jenis pelanggarannya, seperti melanggar arus lalu lintas, tak menggunakan helm, tidak memiliki kelengkapan surat berkendara, dan lain lain.

    Penindakan berupa tilang diberikan sebagai efek jera untuk meningkatkan kesadaran dalam kepatuhan berlalu lintas. ”Pelanggaran didominasi oleh pengguna sepeda motor” ujar Kabag Binops Ditlantas Polda Banten, AKBP Hamdani, Senin (28/10/2019).

    Sementara itu, Dirlantas Polda Banten, Kombes Pol Wibowo, menyatakan bahwa di hari ke enam pelaksanaan Operasi Zebra Kalimaya 2019, Ditlantas Polda Banten dan Jajarannya telah melakukan upaya upaya sosialisasi kepada masyarakat dengan mengunjungi sekolah sekolah, kampus, komunitas serta melakukan publikasi melalui Radio, Media Sosial, Media cetak, Media Online, dengan tujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat, tentang pentingnya kesadaran hukum berlalu lintas.

    Selain, itu Ditlantas Polda Banten, juga melakukan kegiatan yang bersifat preventif, dengan kegiatan patroli kendaraan bermotor je daerah daerah rawan pelanggaran dan rawan kecelakaan lalu lintas. (RUL)

  • APBD Cilegon 2020, Helldy:  Pendidikan Merata Harus Diprioritaskan

    APBD Cilegon 2020, Helldy: Pendidikan Merata Harus Diprioritaskan

    Helldy Agustian, Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Berkarya Provinsi Banten Helldy Agustian / ISTIMEWA

    CILEGON, BANPOS – Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Berkarya Provinsi Banten Helldy Agustian menegaskan kepada Fraksi Partai Berkarya yang berada di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon agar memprioritaskan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2020 untuk pemerataan dunia pendidikan, di kota industri tersebut.

    “Selaku ketua DPW Partai Berkarya saya memerintahkan kepada Fraksi Partai Berkarya agar dapat mengusulkan kepada Pemerintah Kota untuk lebih meningkatkan anggaran pendidikan,” tuturnya saat dikonfirmsi, Minggu (27/10).

    Ia pun menjelaskan, hal ini guna memenuhi kebutuhan mutu pendidikan di Kota Cilegon, terutama fasilitas sekolah yang belum tersedia di setiap Kecamatan. Seperti Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN), yang belum ada di Kecamatan Purwakarta.

    “SMP 12 sudah cukup lama diusulkan, untuk dibangun di wilayah Kecamatan Purwakarta. Saya berharap DPRD melakukan studi banding ke Kota-Kota lain yang sudah lebih merata fasilitas pendidikannya,” jelas, pendiri Yayasan Suara Hati Kita (YSHK) tersebut.

    Helldy pun menuturkan, pemerataan fasilitas dalam dunia pendidikan amat perlu dengan berlakunya sistem zonasi, agar semua warga mendapatkan akses untuk mengenyam pendidikan.

    Hal tersebut sesuai dengan amanat konstitusi yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1, yang berbunyi setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Maka, menurutnya pemerataan pendidikan di setiap Kecamatan adalah solusinya.

    “Masyarakat di Kecamatan Purwakarta dari 16 Sekolah Dasar Negeri (SDN) tidak ada SMPN, sehingga rasanya adil jika disemua Kecamatan memiliki SMPN,” tuturnya.

    Terkait jumlah sekolah di tiap kecamatan, ia pun mengagas dengan perbandingan antara jumlah SDN. Dimana jumlah antara SDN di suatu Kecamatan, berbanding lurus dengan SMPN.

    “Amat disayangkan, bila siswa di Kecamatan Purwakarta ingin melanjutkan ke SMPN di Kecamatan Jombang hanya ada 1 yakni SMPN 1 dimana disana pun ada 24 SDN, jika ingin melanjutkan SMPN di Kecamatan Grogol disana ada 14 SDN dan SMPN hanya 1 yaitu SMPN 3,” ungkapnya.

    Ia pun ingin agar kedepannya masyarakat Cilegon mendapatkan pendidikan yang layak, terutama fasilitas pendidikan di tiap-tiap Kecamatan. Serta guru-guru pun dapat ditingkatkan kualitasnya.

    “Sehingga melalui pendidikan, terciptalah generasi kedepan yang jauh lebih baik,” harap pria yang diusung oleh DPP Partai Berkarya, untuk maju pada Pemilihan Walikota Cilegon tersebut.

    Perlu diketahui, Rancangan APBD Tahun anggaran 2020 Kota Cilegon berada pada nilai atau angka Rp 1,796,21 miliar. Hal tersebut terungkap dalam rapat paripurna penyampaian rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) Kota Cilegon 2020. Meskipun nilai tersebut mengalami penurunan, dibandingkan pada 2019 dimana APBD Kota Cilegon mencapai Rp 1,874 triliun. (LUK/RUL)

  • Santri Al Istiqomah Ikuti Metode Tilawati Qur’an

    Santri Al Istiqomah Ikuti Metode Tilawati Qur’an

    Santri Al Istiqomah Ikuti Metode Tilawati Qur’an

    CILEGON, BANPOS – Untuk lebih mencintai dan ahli dalam membaca al-quran. Majelis Al- Istiqomah, Link Terate Udik, Kelurahan Masigit, Kecamatan Jombang Wetan, Cilegon, bekerjasama dengan lembaga Tilawati Al-Bantani melakukan pembinaan kepada 40 orang santriwan santriwati beserta enam staff pengajarnya, Minggu (27/10).

    Acara dihadiri pimpinan Majelis Al-Istiqomah Zaenal Mutaqin, Ketua Cabang Tilawati Al-Bantani Muhammad Rohman, Trainer metode tilawati Ade Mutoyanah dan Fauzi Muhammad Al Banzari.

    Dalam sambutannya Zainal Muttaqin, Pimpinan Majelis Al Istiqomah menyatakam bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang membaca al quran, yang tentunya setelah itu harus dipraktekan pada saat kegiatan mengaji al quran.

    “namun yang terpenting adalah bagaimana santri mentransferkan keilmuannya kepada santri-santri baru,” ujar Haji Taqin panggilan akbrab Zainal Muttaqin.

    Sementara dalam kesempatan tersebut ketua cabang tilawati al bantani Muhammad Rohman pun menjelaskan bahwa metode pembelajaran tilawti quran ini sangat mudah dipahami dan menyenangkan baik untuk murid ataupun untuk guru atau ustadz.

    Namun memang untuk menghasilkan peserta yang berkualitas dalam membaca al quran dengan metode tilawati ini diperlukan pembinaan yang berkesinambungan dan terjadwal dengan baik.

    “dan itu kami lakukan dalam upaya membrantas buta baca al quran dan sekaligus membumikan baca al quran di kota Cilegon.” ucap Rohman. Selain itu kata Rohman semoga kegiatan ini pun bermanfaat dan menambah ghiroh dalam mendakwahkan dan mengqolbukan Al-Qur’an di masyarakat muslim Kota Cilegon. (BAR/RUL)

  • Tim MBC Banten Tiba di Cilegon

    Tim MBC Banten Tiba di Cilegon

    Tim MBC Banten / ISTIMEWA

    CILEGON, BANPOS – Rasa haru dan bahagia tampak dari anggota Mercedes Benz Club (MBC) Banten saat menyambut kedatangan Tim Mengembara Lintas Benua.

    Usai melakukan perjalanan panjang dengan melintasi 49 negara dan 1.077 kota, dan tiga benua di Asia, Afrika, dan Eropa, Tim Mengembara Lintas Benua Mercedez Benz Club (MBC) Banten kembali ke Indonesia, dengan disambut malam tasyakuran di Alun-alun Kota Cilegon, Sabtu (26/10).

    Team Leader Mengembara Lintas Benua MBC Banten, Iip Aminullah, mengatakan ia dan tim merasa senang bisa kembali ke Indonesia usai menempuh perjalanan selama 18 bulan mulai 20 Mei 2018 dengan menempuh jarak sejauh 86.812 kilometer.

    “Alhamdulillah kami sudah tiba sampai Cilegon-Banten, kami berterima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh Mercedez Benz Club Banten, teman-teman panitia yang sudah mengadakan acara tasyakuran penyambutan kami. Alhamdulillah senang, berkat doa teman-teman juga, kita semua sehat sampai sini selamat, dan kita akan bercerita banyak tentang pengaruh Indonesia itu diluar seperti apa,” ungkap Iip.

    Bercerita sedikit pengalaman selama menempuh perjalanan dari Indonesia menuju museum Mercedes Benz di Stuttgart, Jerman, Iip mengungkapkan banyak hal menarik yang dijumpai oleh Tim Mengembara Lintas Benua MBC Banten.

    Salah satunya saat melewati Negara yang sedang mengalami konflik. Iip juga mengatakan bersama tim, ia membuat catatan kecil tentang pengaruh Indonesia disetiap Negara yang mereka lalui.

    “Kalau pengalaman, kita sedang mencari pengaruh Indonesia, dan kita melakukan catatan-catatan kecil, nanti kita akan publish ke teman-teman terkait dengan teknis touring, kemudian melihat Indonesia dari negara-negara yang kita lewati,” tuturnya.

    Ditemui ditempat yang sama, Presiden Mercedes Benz Club Indonesia, Mahar Corleone, mengaku bangga dengan capaian yang telah diraih oleh MBC Banten.

    Melalui perjalanan Tim Mengembara Lintas Benua, telah membuktikan ketangguhan dan kebersamaan anggota, terutama mengenalkan Indonesia kepada dunia.

    “Saya mengucapkan puji syukur, saya mengucapkan rasa bangga kepada Kang Iip dan teman-teman yang mengikutinya. Karena perjalanan lintas benua ini yang dilakukan oleh mobil, setahu saya ini yang the best di Indonesia, karena dia tidak berhenti di satu kota. Jadi saya mengucapkan terima kasih, karena selama ini mereka jadi duta wisata Indonesia. Ini satu tahun lebih tetap akur, tetap guyub, ini yang membuat saya bangga, dan kembali sampai kesini, tidak ada satupun yang kurang. Saya sebut ini benar-benar extraordinary,” tuturnya.

    Walikota Cilegon, Edi Ariadi, yang turut hadir dalam malam tasyakuran menyambut kedatangan Tim Mengembara Lintas Benua MBC Banten tersebut, mengatakan ia turut bangga dengan apa yang telah diraih dan dicapai oleh MBC Banten. Terutama dalam perjalanan melintasi Negara-negara diluar dengan memperkenalkan budaya Indonesia.

    “Selamat atas kembalinya Tim Mengembara Lintas Benua Mercedes Benz Club Banten, terutama bapak Iip yang rambutnya mulai terlihat agak panjang. Kami sangat bangga dengan apa yang telah dilakukan, perjalanan ini bukan hanya sekedar perjalanan biasa, tapi mereka juga menggali tentang bagaimana pengaruh Indonesia dan memperkenalkan Indonesia ke Negara luar,” katanya. (LUK/RUL)

  • Edurne Garcia

    Edurne Garcia

    Edurne Garcia / ISTIMEWA

    BANPOS – Penyanyi cantik Edurne Garcia buka mengenai masa depan kekasihnya, David de Gea. De Gea dikabarkan menolak perpanjangan kontrak di Manchester United. Posisi Edurne yang tinggal di Madrid bisa menjadi kunci De Gea pindah ke Real Madrid.

    Kiper 28 tahun itu mengalami musim yang buruk. Beberapa blundernya dianggap sebagai satu di antara penyebab kegagalan tim Setan Merah pada musim ini, terutama di Liga Champions.

    Dua klub sudah mengincar De Gea, yakni Real Madrid dan Paris Saint-Germain. PSG malah dikabarkan memberi tawaran 60 juta pound atau Rp 1,096 triliun untuk mendaratkan De Gea.

    Dalam sebuah wawancara dengan acara TV Spanyol ‘El Hormiguero’, Edurne Garcia mengaku telah menyarankan De Gea untuk mempertimbangkan masa depannya.

    “Saya selalu mengatakan, di mana pun dia berada, saya akan selalu mendukungnya. Saya percaya pasangan selalu harus saling mendukung dalam situasi apapun,” kata Edurne seperti dikutip dari The Sun.

    Edurne menegaskan, ia mendukung penuh keputusan De Gea. “Yang penting adalah dia bahagia di mana pun berada,” ucapnya.

    Namun, Edurne sedikit menyinggung hubungan jarak jauh mereka. Ia mengisyaratkan lebih baik De Gea meninggalkan MU dan gabung klub Spanyol. (RUL/NET)

  • Polsek Rangkasbitung Berikan Bantuan Kepada Bayi Penderita Kelainan Pada Kepala

    Polsek Rangkasbitung Berikan Bantuan Kepada Bayi Penderita Kelainan Pada Kepala

    Kapolsek Rangkasbitung, AKP Ugum Taryana saat memberikan bantuan kepada Rusmati dikediamannya. Jum’at (25/10/2019) (DHE)

    LEBAK, BANPOS – Sebagai bentuk kepedulian antar sesama, Kapolsek Rangkasbitung, AKP Ugum Taryana kunjungi bayi Sekar Surpadawati yang baru berusia 2 bulan, anak dari pasangan Janaka dan Rusmati warga Kampung Leuweung Lonjor, Desa pasir Kupa, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, yang memiliki kelainan pada kepala yang dialami sejak lahir.

    “Kepedulian kita pada sesama bukan tentang profesi, akan tetapi karena hati,” kata Ugum kepada BANPOS usai memberikan bantuan kepada orang tua Sekar dikediamannya, Jum’at (25/10/2019).

    Ugum menuturkan, kepedulian yang tumbuh terbentuk karena kebiasaan yang dilakukan dalam menjalankan program Polres Lebak yaitu “Polisi Peduli Masyarakat dan Lingkungan” yang telah dicanangkan.

    “Sebetulnya kegiatan ini merupakan salah satu program dari Bapak Kapolres Lebak, AKBP Firman Andreanto. Karena kita terbiasa menjalankan programnya tersebut, secara tidak disadari akhirnya menjadi suatu kebiasaan. Sehingga setiap mendengar masyarakat yang membutuhkan uluran tangan, saya dan jajaran Polsek Rangkasbitung turun ke lapangan,” terangnya.

    Ugum berharap, dengan bantuan yang diberikan dapat meringankan beban yang dihadapi Janaka dan Rusmati selama mendampingi Sekar pada masa pengobatan.

    “Bantuan berupa Sembako, perlengkapan bayi dan kadeudeuh yang diberikan bisa meringankan beban mereka. Mudah-mudahan barokah dan bermanfaat,” ungkapnya.
    Sementara itu, orang tua Sekar, Rusmati mengatakan, kelainan pada kepala anaknya tersebut dialami sejak lahir. Karena usianya baru 2 bulan, sehingga dokter belum bisa memberikan tindakan medis atau operasi.

    “Ketika dibawa ke rumah sakit, kata dokter belum bisa mengambil tindakan medis atau operasi karena Sekar usianya baru 2 bulan. Setelah mendengar keputusan tersebut, akhirnya Sekar kita bawa kembali ke rumah dan pengobatannya rawat jalan sampai ada keputusan penanganan medis oleh dokter,” katanya.

    “Saya ucapkan terima kasih atas kepedulian Bapak Polisi yang datang ke rumah kami untuk memberikan bantuan,” ungkapnya. (DHE)

  • Lima Camat di Kota Serang Lengser di Jumat ‘Keramat’

    Lima Camat di Kota Serang Lengser di Jumat ‘Keramat’

    Walikota Serang secara simbolis melantik Camat dalam kegiatan pelantikan pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemkot Serang, Jumat (25/10/2019).

    SERANG , BANPOS – Lima dari enam Camat akhirnya dilengserkan pada Jumat (25/10/2019). Alasannya, para Camat tersebut harus mencari rekam jejak yang lebih baik di jabatan lainnya. Selain kelima Camat tersebut, sebanyak 290 pejabat lainnya juga terkena rotasi, mutasi, serta promosi. Sehingga, terdapat 295 pejabat yang dilantik.

    Walikota Serang, Syafrudin, mengatakan bahwa para Camat yang terkena rotasi, dikarenakan masa kerjanya sudah cukup lama. Sehingga, harus mendapatkan penyegaran pada jabatan lain.

    “Sudah di atas lima tahun. Jadi mereka juga pengen bekerja di tempat yang lain. Kalau karir di satu tempat aja kan gak baik. Jadi rekam jejaknya tidak ada nilainya,” ujar Syafrudin.

    Ia pun membantah pelengseran yang dilakukan terhadap kelima Camat tersebut, dikarenakan permasalahan teknis yang dilakukan oleh mereka. Salah satunya yaitu gagal mencapai target PBB P2.

    “Bukan karena gagal capai target PPB P2. Nanti bulan Desember tahun ini juga akan kami evaluasi kembali (Camat) kalau memang kinerjanya stagnan dan tidak mempunya inovasi,” ucapnya.

    Untuk diketahu, para Camat yang dilengserkan pada pelantikan kali ini, yaitu Camat Kasemen, Walantaka, Curug, Taktakan, dan Camat Serang. Usai dilengserkan, mereka ditempatkan di beberapa tempat yaitu Kabag pada Setda Kota Serang, dan Sekdis.

    Adapun mereka yang saat ini bertahta di lima kecamatan tersebut, yaitu Farach Richi yang sebelumnya merupakan Sekdis Perpustakaan dan Kearsipan Daerah, menjadi Camat Taktakan. Karsono yang sebelumnya merupakan Kabag Umum dan Keperlengkapan pada Setda, menjadi Camat Walantaka.

    Selanjutnya, Andi Heryanto yang sebelumnya merupakan Sekdis DPRKP kota Serang, menjadi Camat Curug. Tb. Yassin yang sebelumnya merupakan Sekretaris Satpol PP Kota Serang, saat ini menjadi Camat Serang. Terakhir, Gholib yang sebelumnya merupakan kepala Kesbangpol Kota Serang, saat ini menjabat sebagai Camat Kasemen.

    Mengenai pelantikan 290 pejabat lainnya, Syafrudin menuturkan bahwa selain untuk mengisi kekosongan jabatan, juga untuk melakukan penyegaran di dalam tubuh OPD.

    “Ini salah satu tuntutan organisasi. Karena seusai open bidding kemarin banyak kekosongan pejabat eselon III dan IV. Kemudian bagian evaluasi yang dilantik kemarin, kami melihat ada kompetensi yang kurang pas,” kata Syafrudin.

    Ia menjelaskan, pejabat yang dilantik kemarin juga terdapat beberapa pejabat yang sebelumnya bersaing dalam open bidding beberapa waktu lalu.

    “Ada yang promosi dari eselon III b ke eselon III a. Yang promosi eselon III a itu ada 14 pejabat. Sedangkan yang eselon III b nya ada 13 orang. Lalu eselon IV a dan IV b nya karena mengisi kekosongan di kelurahan,” jelasnya.

    Ia pun berharap para pejabat yang baru dilantik ini, dapat meningkatkan terutama pelayanan kepada masyarakat. Kemudian pejabat juga harus punya inovasi terbaru, sehingga tidak monoton.

    “Harus punya inovasi. Jangan itu-itu saja Kalau sampai tiga bulan sampai enam bulan masih gitu-gitu saja, kami akan evaluasi,” tegasnya.

    Sementara itu, Kepala BKPSDM Kota Serang, Ritadi, mengakui bahwa ada beberapa jabatan yang masih kosong pada kelurahan.

    “Kurang lebih sekitar sepuluh jabatan yang kosong. Tapi untuk pejabat yang eselon IV a dan III sudah semua penuh,” ujar Ritadi.

    Ia menuturkan, untuk pejabat eselon IV di kelurahan sudah dilengkapi semua, karena ada program dana kelurahan (dakel) atau dana alokasi umum tambahan (DAUT) dari pemerintah pusat.

    “Kami juga mengisi kekosongan kelurahan yang ada. Terutama kelurahan yang di luar Kecamatan Serang dan Kecamatan Cipocok Jaya. Nah pada pelantikan ini kami lengkapi, sehingga penyerapan dana kelurahan mudah-mudahan Desember ini sudah selesai,” tandasnya. (DZH/AZM)