Kategori: PERISTIWA

  • Dapat Rekor Muri, Polri Gratiskan Pelayanan Kesehatan ke 4.300 Warga Banten

    Dapat Rekor Muri, Polri Gratiskan Pelayanan Kesehatan ke 4.300 Warga Banten

    Seorang warga Banten saat mendapatkan pelayanan kesehatan gratis dalam kegiatan bhakti sosial yang digelar Polda Banten / RULIE SATRIA

    SERANG, BANPOS – Kapolda Banten Irjen Pol Tomsi Tohir mendampingi Kabaharkam Polri Komjen Pol Condro Kirono, membuka kegiatan bakti sosial kesehatan yang dilaksanakan serentak di 34 Polda seluruh Indonesia, yang pembukaannya di fokuskan di RS. Bhayangkara Polda Banten, dengan tema “Melalui Dokkes Polri yang Promoter kita laksanakan bakti sosial kesehatan serentak di seluruh wilayah guna memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat”, Selasa (15/10).

    Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 4.300 masyarakat Banten mendapatkan pelayanan kesehatan gratis, serta mendapatkan penghargaan rekor Muri, sebab tercatat 54.343 orang mendapatkan pelayanan kesehatan, di kegiatan bakti sosial kesehata yang dilakukan serentak di 34 Polda seluruh Indonesia tersebut.

    “Saya ucapan terima kasih kepada para tokoh masyarakat, pemerintah daerah serta kepada panitia yang telah bekerja sehingga bakti sosial ini dapat terselenggara dengan baik. Tidak hanya itu, kegiatan ini sekaligus menandakan kegiatan soft opening Rumah Sakit Bhayangkara Polda Banten,” ujar Kapolda Banten Irjen Pol Tomsi Tohir, dalam sambutannya.

    Tomsi berharap, kegiatan tersebut dapat mendekatkan Polri dengan seluruh lapisan masyarakat, dan instansi terkait sehingga akan tercipta peran masyarakat yang lebih besar dalam mendukung pelaksanaan tugas polri.

    Diketahui, adapun rangkaian kegiatan bakti sosial kesehatan Polri tersebut diantaranya pengobatan umum gratis, pengobatan gigi, khitanan massal, pemeriksaan iva untuk ibu, pelayanan kb, operasi katarak, usaha kesehatan gigi sekolah, donor darah dan operasi bibir sumbing.

    Ditempat yang sama, Kabaharkam Polri Komjen Pol Condro Kirono menyampaikan rasa syukurnya atas berlangsungnya kegiatan bakti sosial kesehatan tersebut.

    “Saya kira kegiatan ini dapat membantu masyarakat, khususnya dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Kegiatan ini serentak di 34 Polda seluruh Indonesia. Dan yang terpenting, bahwa Polda Banten kini telah memiliki Rumah Sakit, sehingga kedepan Kepolisian Republik Indonesia tidak hanya mengamankan dalam sisi Kamtibmas saja, namun juga pelayanan kesehatan,” tutur Komjen Pol Condro Kirono.

    Sementara itu, Senior Manager Rekor Muri Awan Rahargo menyebutkan bahwa lembaganya telah lakukan pencatatan rekor nasional, musium rekor Indonesia, dimana telah terjadi salah satu peristiwa superlatif yang merupakan peristiwa yang diselenggaeakan sifatnya masal atau sesuatu yang terukur.

    “Pada hari ini dilakukan kegiatan rangkaian bakti sosial kesehatan secara serentak yang melibatkan unsur kewilayahan di 34 Polda di Indonesia yang di Pusatkan di Polda Banten menjadi salah satu terhadap pemberian penghargaan rekor Muri,” ungkap Agus. (RUL)

  • Setahun, 10 Ribu Warga Banten Jadi TKI

    Setahun, 10 Ribu Warga Banten Jadi TKI

    Foto Ilustrasi TKI
    Ilustrasi Tenaga Kerja Indonesia

    SERANG , BANPOS  – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Banten mencatat sebanyak 10 ribu warga Banten berangkat ke luar negeri menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) setiap tahunnya.

    Sementara  negara yang dituju TKI asal Banten yaitu Malaysia, Hongkong, Jepang, Korea Selatan, Tiongkok dan Autralia.

    “Dalam setahun kita memberangkatkan sekitar 10 ribu TKI asal Banten. Untuk penempatan kerja sendiri itu tersebar di sejumlah negara, kaya Jepang, Hongkong, Tiongkok, Korea Selatan, Autralia. Tapi yang paling banyak itu ke Malaysia,” kata Kepala Disnakertrans Banten, Al Hamidi saat dihubungi melalui telepon, Senin (14/10).

    Ia menjelaskan, ribuan TKI asal Banten tersebut berasal dari empat kabupaten yang menjadi kantung-kantung pekerja migran.

    “Yang paling banyak itu dari Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Tangerang. Kalau Kota Cilegon, Kota Serang, Kota Tangerang dan Tangerang Selatan ada juga tapi sedikit,” ujarnya.

    Dikatakan Al Hamidi, para TKI asal Banten mayoritas bekerja di sektor industri, sedangkan sisanya bekerja di sektor perkebunan dan jasa. “Rata-rata di pabrik elektornik kaya Sony, Rinnai dan industri laiinya. Dan sisanya itu di sektor perkebunan dan jasa. Dana kalau dihitung rupiah gaji mereka itu mencapai lima jutaan lebih, tapi bayar pajak juga,” katanya.

    Lebih lanjut, Al Hamidi mengaku jika November mendatang akan ada proses perekrutan tenaga kerja yang akan ditempatkan ke Jepang. Saat ditanya berapa target yang akan diterima, ia mengaku hal tersebut tergantung kebutuhan industri di Jepang.

    “Tergantung kebutuhannya berapa. Kalau bisa 10 ribu yah nggak apa-apa. Tapi kan susah juga lolosnya. Intinya yang lolos yah diberangkatkan. Dan nanti kerjanya diperusahaan,” ujarnya.

    Saat ditanya rencana penempatan tenaga kerja asala Banten untuk di kawasan Timur Tengah, Al Hamidi mengaku belum melakukan itu. Meski begitu, dirinya tidak memungkiri jika banyak juga TKI bukan hanya dari Banten tapi berbagai daerah di Indonesia yang menjadi TKI ilegal di Timur Tengah.

    “Banyak yang ilegal, walaupun jumlahya saya nggak hafal. Bahkan saya dapat informasi ada juga TKI yang berangkat lewat travel umroh,” katanya.

    Ditambahkan Al Hamidi, selain penempatan tenaga kerja di luar negeri, pihaknya juga melakukan penempatan kerja di dalam negeri.

    Diketahui, untuk penempatan tenaga kerja di dalam negheri dibagi menjadi tiga kategori.

    Pertama, penempatan tenaga kerja lokal yang dilakukan melalui bursa kerja, kedua penempatan tenaga kerja antar provinsi. Dan ketika penempatan tanag kerja transmigrasi.

    “Untuk yang antar provinsi kita juga sudah kerjasama dengan pemerintah Batam dan Manado. Tapi masalahnya dua daerah itu UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota) masih di bawah Banten, jadi jarang ada yang mau. Selain tiga itu kita juga melakukan program perluasan kesempatan kerja salah satunya dengan mengajak masayarakt untuk membuta usaha mandiri. Supaya bisa bekerja sendiri, dagang apalah pokonya kerja,” jelasnya.

    Terpisah, Humas Kantor Imigrasi Klas II Serang, Teuku Fausa Fenrian mengaku, pihaknya belum mendapatkan data resmi berapa jumlah warga Banten yang membuat paspor sebagai syarat bekerja ke luar negeri. “Saya belum tahu mas. Nanti saya koordinasikan dulu yah,” ujarnya. (RUS/AZM)

  • Dana Santunan Korban Tsunami Warga Cilegon Cair

    Dana Santunan Korban Tsunami Warga Cilegon Cair

    Pasca peristiwa bencana tsunami yang terjadi di Banten / ISTIMEWA

    CILEGON, BANPOS – Setelah menunggu beberapa bulan akhirnya dana santunan kematian dari Pemerintah Pusat melalui Kementrian Sosial kepada masing – masing ahli waris kepada delapan warga Cilegon yang meninggal terkena bencana tsunami yang terjadi di Pandeglang pada 22 Desember 2018, cair.

    Dana santunan sebesar Rp15 juta perkorban itu langsung di terima melalui rekening masing – masing ahli waris dan dapat langsung dicairkan melalui bank yang di tuju yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI) setempat.

    Kepala Seksi Perlindungan Sosial dan Korban Bencana(PSKB) pada Dinas Sosial Kota Cilegon, Tb Hkualizaman membenarkan dana santunan delapan korban tsunami warga Cilegon yang tewas pada saat bencana tsunami di Pandeglang sudah bisa di cairkan.

    “Dana santunan itu masuk ke rekening masing – masing ahli waris, adapun besaran sebesar Rp. 15 juta perkorban,” katanya, Senin (14/10).

    Adapun Delapan nama korban yang mendapat bantuan itu lanjutnya adalah Siti Alfiah warga link Ramanuju Baru, Kelurahan Citangkil, Kecamatan Citangkil, Asrul Mutaqin warga Link Karang Tengah, Kelurahan Kedaleman, Kecamatan Cibeber, Suparman dan Wawan warga link Tegal Buntu, Kelurahan Tegal Ratu, Harly Agustinus dan Emi Kusrini warga Kelurahan Rawa Arum, Kecamatan Grogol, El Varina warga Kelurahan Kedaleman Kecamatan Cibeber dan Ilh Hadi warga Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cibeber.

    “Dari delapan orang itu baru satu yang mencairkan dan mengambil atas nama ahli waris Asrul Mutaqin, itu terlihat dari bukti pengambilan yang disetorkan kepada kami, dan untuk itu kami harapkan para ahli waris untuk segera mengambil dana santunan itu ke BRI dan bukti pengambilan disetorkan ke kami agar kami megetahui apa sudah diambil apa belum,” katanya. (LUK/RUL)

  • Diyakini Berikan Dampak Positif, HNSI Kota Cilegon Dukung Kegiatan Reklamasi PT Lotte

    Diyakini Berikan Dampak Positif, HNSI Kota Cilegon Dukung Kegiatan Reklamasi PT Lotte

    Ratusan nelayan dari Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Cilegon dengan elemen organisasi masyarakat lainnya menggelar konsolidasi dan Deklarasi dukungan kegiatan reklamasi dan pendaaman kolam dermaga PT. Lotte Chemical Indonesia (PT. LCI) bertempat di pangkalan nelayan Tanjung Peni, Kota Cilegon, Senin (14/10). LUKMAN HAPIDIN/BANTEN POS

    CILEGON, BANPOS – Ratusan nelayan dari Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Cilegon bersama elemen organisasi masyarakat lainnya, menggelar konsolidasi serta Deklarasi dukungan kegiatan reklamasi dan pendaaman kolam dermaga PT. Lotte Chemical Indonesia (PT. LCI) bertempat di pangkalan nelayan Tanjung Peni, Senin (14/10).

    Ketua DPC HNSI Kota Cilegon Yayan Hambali mengatakan, jika asas manfaat kegiatan pembangunanan PT. LCI akan memberi pengaruh dan membawa perubahan terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar, serta dapat membuka peluang kesempatan bagi tenaga kerja dan membuka peluang usaha bagi pelaku usaha lokal. Oleh karena itu, pihaknya bersepakat mendukung pembangunan Industri PT. Lotte Chemical Indonesia.

    “PT. LCI selama ini mampu bersinergi dengan kepentingan masyarakat kecil yakni nelayan tradisional terkhusus di Kota Cilegon oleh karena itu kita akan terus mengawal jalannya pembangunan serta investasi PT. LCI,” ungkap yayan.

    Selama ini menurut Yayan, PT. LCI selalu melibatkan masyarakat nelayan diantaranya sejak menggelar konsultasi publik, pembahasan dokumen Amdal, Acara Ground Breaking dan Adendum penilaian Amdal, ia juga berucap PT. Seven Gates Indonesia (PT. SGI) dan PT Boskalis sebagai pelaksana kegiatan reklamasi dan pendalaman kolam dermaga mampu bersinergi dengan kepentingan nelayan sekitar.

    “Kegiatan reklamasi dan pendalaman kolam dermaga ini awalnya sekitar bulan Juli 2019 akan tetapi di alihkan sekitar akhir bulan Oktober 2019 saat para nelayan sedikit aktivitas di laut karena musim angin kencang serta yang terpenting segala persyaratan dan perizinan kegiatan itu kan sudah terpenuhi sesuai peraturan dan undang-undang yang berlaku,” jelasnya.

    Sementara itu, perwakilan PT SGI Iman, sebagai pelaksana kegiatan reklamasi dan pendalaman kolam dermaga menjelaskan bahwa wilayah pengerukan pasir laut hanya akan dilakukan di sekitar kawasan pabrik, dimana di pesisirnya akan dibangun untuk kebutuhan dermaga, ia juga mengucapkan terimakasih kepada HNSI Kota Cilegon yang sudah bersinergi.

    “Sejauh ini kita apresiasi untuk HNSI Kota Cilegon karena memang paham akan pembangunan yang akan kita kerjakan, pasti disisi lain kita juga turut peduli dengan para nelayan sekitar tidak serta merta mengabaikan,” ungkapnya.

    Di lokasi yang sama, Ketua Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Kota Cilegon Yahya Afandi membeberkan terkait potensi bencana alam akibat aktivitas kegiatan pembangunan PT. LCI dinilainya kurang tepat.

    Namun demikian ia mengatakan ketika izin-izin sudah terpenuhi sesuai regulasi sebagai warga negara yang baik tidak bisa melarang aktivitas pembangunan, namun dalam hal ini kapasitas Tagana sebagai organisasi yang tujuannya untuk membantu pemerintah dalam menanggulangi bencana baik sebelum terjadinya bencana, pada saat terjadinya bencana dan sesudah terjadinya bencana. Mengingat menurutnya namanya potensi bukan berarti akan terjadi.

    “Deretan panjang bencana alam yang melanda Banten terakhir pada 22 Desember 2018 peristiwa tsunami yang disebabkan oleh letusan Anak Krakatau di Selat Sunda menghantam daerah pesisir Banten dan Lampung. Sedikitnya 426 orang tewas dan 7.202 terluka dan 23 orang hilang akibat peristiwa ini,” ungkapnya.

    Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tsunami disebabkan pasang tinggi dan longsor bawah laut karena letusan gunung dan Gempa bumi Banten 2019 adalah sebuah gempa dengan magnitudo 6,9 yang melanda Indonesia pada tanggal 2 Agustus 2019 di Samudera Hindia Pusat gempa berjarak 164 km dari Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten dengan kedalaman 48 Km.

    “Potensi bencana alam di Cilegon perlu di catat kehawatiran masyarakat Cilegon terkait anak gunung krakatau mengingat jaraknya ke Cilegon itu 70,7 KM jadi menurut kajian-kajian potensi bencana di alam di Kota Cilegon minim akan tetapi dalam tahap Pra Bencana yakni pencegahan, mitigasi dan kesiap siagaan Tagana Kota Cilegon sudah menyaiapkan langkah-langkahnya tentunya Tagana berperan paling aktif pada saat terjadinya bencana,” pungkasnya. (LUK/RUL)

  • Membantu Program Pemerintah, Kader JKN-KIS Bukan “Debt Collector”

    Membantu Program Pemerintah, Kader JKN-KIS Bukan “Debt Collector”

    Muta’Alim dan Aef Awaludin Al Bantani (ayah dan anak) yang menjadi kader JKN-KIS Kota Serang / RULIE SATRIA

    SERANG, BANPOS – BPJS Kesehatan terus melakukan sosialisasi bahkan penagihan langsung kepada peserta yang saat ini masih menunggak pembayaran premi. Penagihan langsung ini ternyata dilakukan oleh para relawan yang disebut juga dengan kader Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

    Adanya istilah “debt collector” bagi kader JKN-KIS, dirasa tidak tepat, hal tersebut disampaikan langsung Kepala BPJS Kesehatan Cabang Serang, Sofyeni.

    “Kader JKN-KIS merupakan wujud partisipasi masyarakat yang turut membantu program pemerintah dalah hal pengoptimalan sosialisasi, edukasi, perekrutan peserta serta pengingat iuran, yang direkrut langsung oleh BPJS Kesehatan dengan kapasitas dan kriteria yang telah sesuai ditetapkan,” ungkap Sofyeni.

    Salah satunya Aef Awaludin Al Bantani (30), yang merupakan kader JKN-KIS asal Kampung Salila, Kelurahan Curug, Kecamatan Curug, Kota Serang. Menurutnya, pengertian “debt collector” yang berkembang di telinga masyarakat sangat melekat sebagai hal yang negatif dan diidentik sebagai preman.

    Namun sebaliknya, profesi kader JKN-KIS dapat dikatakan sangat membantu program pemerintah (BPJS Kesehatan), terutama bagi masyarkat yang terkena musibah kesehatan, terlebih masyarakat tersebut tergolong kurang mampu.

    Dirinya sangat membantah jika istilah tersebut dimaknai sebagai hal ‘debt collector’ yang berkonotasi negatif. Sebab, profesi yang saat ini sudah dia tekuni selama 1 tahun 2 bulan tersebut

    Ditambahkannya lagi, Aef yang ditemui dirumahnya menjelaskan dirinya selalu menggunakan atribut resmi dari BPJS Kesehatan dan tidak diperkenankan meminta uang langsung secara cash. Namun peserta akan diarahkan ke tempat pembayaran resmi saat melakukan reminder kepada peserta.

    “Skema mengingatkannya juga tidak langsung dibayarkan kepada relawan tapi bisa ke loket yang kerjasama dengan BPJS atau diminta ke rekanan BPJS Kesehatan seperti mini market yang ditunjuk dan ATM,” ungkap Aef, yang mengaku menjadi kader JKN-KIS sejak tahun 2018 lalu, saat ditemui dirumahnya, Kamis (10/10).

    Lebih lanjut Aef memaparkan, meski profesinya yang dijalani saat ini masih dianggap sebelah mata, namun dirinya tak patang arah untuk terus berusaha mengingatkan iuran JKN-KIS bagi segmen peserta informal atau Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU), di wilayahnya yang meliputi Kelurahan Sukajaya, Cilaku, Curug Manis dan Serang.

    “Terkadang masih suka mendapat perlakuan yang membuat hati tidak enak, namun saya tidak akan pernah bosan memberikan informasi, melakukan edukasi terkait Program JKN-KIS dan tidak lupa pula menanyakan masalah dan keluhan peserta, karena kebanyakan peserta yang tidak ingin membayar iuran karena keinginan gotong royong membayar yang masih rendah,” kata Aef yang merupakan salah satu kader JKN berprestasi di Kota Serang.

    Melihat penuh semangatanya Aef manjalani profesi sebagai kader JKN-KIS, mengetuk hati Muta’Alim yang merupaka Ayah kandung Aef untuk mengikuti jejak sang anak mejadi kader JKN-KIS.

    “Berprofesi sebagai kader JKN-KIS, saya kira sangat mulia dan saling membantu. Selain itu, kita dapat bersilaturahmi dengan banyak orang,” kata Muta’Alim yang juga Kader JKN-KIS di wilayah Kota Serang.

    Muta’Alim yang mengaku baru 5 bulan aktif sebagai kader JKN-KIS mengaku sangat bersyukur dapat menjadi kader JKN-KIS, meski sebelumnya saya tidak mengetahui apa itu kader JKN-KIS. Namun setelah dijalani, ternyata profesi seperti ini menurut saya sangat menyenangkan.

    “”Saya berharap, BPJS Kesehatan selalu dapat membantu melayani masyarakat, dikala mendapat musibah kesehatan. Sebab, biaya pengobatan kan memang tidak murah. Untuk itu, masyarakat bisa dapat saling bergotong royong terutama mengenai iuran BPJS Kesehatan.” Pungkas Muta’Alim.

    Diketahui, kader JKN-KIS merupakan wujud partisipasi masyarakat dalam mengsukseskan Program JKN-KIS dan diharapkan akan mengoptimalkan sosialisasi, edukasi, serta sebagai pengingat dan pengumpul iuran.

    Adapun saat ini, terdapat 78 Kader JKN-KIS aktif yang tersebar di Wilayah Serang Raya. Sebelum mereka diterjunkan ke lapangan, tiap Kader telah mendapatkan pelatihan/pembekalan yang terkait tugas pokok dan fungsi dari Kader JKN-KIS. Setiap Kader mengelola lebih kurang 100 sampai 500 keluarga binaan di sekitar wilayahnya, yang rutin mereka kunjungi dan edukasi. (RUL)

  • Waduh, Siswi Magang Ngaku Dicabuli Oknum Pegawai Samsat

    Waduh, Siswi Magang Ngaku Dicabuli Oknum Pegawai Samsat

    Jumpa Pers Polsek Malingping terkait dugaan pelecehan seksual dan dugaan penggunaan obat terlarang. Tampak Kapolsek Malingping Kompol Budi Warsa didampingi Kanit Reskrim Jemmy tengah memberikan keterangan pada wartawan. Senin (14/10).
    MALINGPING, BANPOS – Dua oknum pegawai UPT Samsat Malingping diamankan di Mapolse Malingping karena diduga melakukan pencabulan kepada tiga orang siswi yang sedang melakukan magang di kantor Samsat UPT Malingping. Korban mengaku dicabuli setelah dicekoki obat dan minuman keras.

    Dalam jumpa pers dengan awak media, Kapolsek Malingping, Kompol Budi Warsa membenarkan kasus tersebut. Menurutnya pihaknya masih mendalami terkait apa yang dilakukan dua orang oknum pegawai Samsat Malingping, masing-masing berinisial Nd dan Ag.

    “Ya kita masih lakukan pendalaman dalam pemeriksaan terhadap pelaku, korban dan saksi-saksi. Dan kedua pelaku, Nd dan Ag sudah diamankan,” ujarnya.

    Selain dua orang oknum Samsat, serta satu orang oknum ASN Puskesmas Malingping Kabupaten Lebak berinisial Fm alias Boy juga ikut dilaporkan karena diduga ikut serta dalam aksi pencabulan itu.

    Diketahui, korban adalah tiga orang siswi SMK swasta yang sedang melakukan praktik kerja lapangan (magang) di Kantor Samsat Malingping. Salah satu korban adalah Sr (17).

    Menurut penuturan, Sr kepada BANPOS, kejadian bermula saat dirinya tengah berada di kantor Samsat Malingping, Rabu (9/10) lalu. Tiba-tiba Nn menghampirinya dan mengajak ke sebuah rumah kontrakan yang berlokasi di Desa Sukamanah, Kecamatan Malingping.

    Selain mengajak dirinya, tersangka Nd pun meminta agar Sr untuk mengajak dua orang temannya, yakni Ja (16) dan As (14).

    “Setelah menghubungi dua orang teman melalui pesan WA, saya kemudian ke rumah kontrakan itu, dan disana sudah ada tiga orang. Lalu saya dikasih obat warna pink. Yang bawa obat itu Fm (oknum PNS Puskesmas Malingping, red),” jelas Sr, Minggu (13/10).

    Dikatakan, beberapa saat paska meminum obat tersebut, Sr pun tak sadarkan diri. Di tengah kondisi Sr tidak sadarkan diri, As dan Ja pun tiba di lokasi. As mengaku melihat Sr diperlakukan tidak senonoh oleh ND.

    “Saya melihat pak Nd pegang payudara Sr,” kata As.

    Sementara salah seorang kerabat Sr mengatakan, setibanya di rumah pada hari Rabu itu, Sr sempat kejang-kejang dan ngomong meracau. Keluarga pun kemudian membawanya ke RSUD Malingping guna diberikan penanganan medis.

    “Ketiganya sudah divisum, didampingi oleh anggota Polsek Malingping juga,” katanya.

    Terpisah, Kepala UPT Samsat Malingping, Samad mengaku kaget dengan peristiwa tersebut, dan pihaknya akan segera menindaklanjuti persoalan pekerjaan kedua tersangka tersebut.

    “Waduh, saya baru tau dan merasa kaget dengan kejadian ini. Saat ini saya masih rapat di Pemprov. Dan Senin ini akan saya keluarkan surat pemecatan mereka yang terlibat itu,” tandasnya.(WDO/ENK)

  • Sudah Kantongi Izin Kemenhub, PT LCI Akan Keruk Pasir Laut Selat Sunda

    Sudah Kantongi Izin Kemenhub, PT LCI Akan Keruk Pasir Laut Selat Sunda

    PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) / ISTIMEWA

    CILEGON, BANPOS – Kementrian Perhubungan akhirnya mengeluarkan izin pengerukan pasir laut, sebanyak 3,5 juta kubik untuk kepentingan reklamasi PT Lotte Chemical Indonesia (LCI).

    Pemberian izin ini berdasarkan atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 195 tahun 2019 tentang Persetujuan Kepada PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) Untuk Melaksanakan Kegiatan Kerja Keruk. Keputusan izin keruk ditandatangani oleh Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi tanggal 1 Oktober 2019.

    “3,5 juta kubik pasir yang akan dikeruk untuk kepentingan reklamasi seluas 12 hektare. Pihak otoritas pelabuhan akan terus mengawasi aktivitas pengerukan agar tak mengganggu lalu lintas kapal. Dalam aktivitas ini, kami pun tetap mengawasi aktivitas reklamasi sehingga tidak menyalahi aturan yang sudah ditetapkan,” kata Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Banten, Herwanto, Minggu (13/10).

    Menurut Herwanto, pihaknya telah menerima persetujuan kegiatan pengerukan dan reklamasi dari Kemenhub untuk PT LCI. Rencanannya penyedotan pasir laut masih menggunakan kolam labu Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS).

    “Jika kualitas pasir laut di Gosong Serdang tidak bagus, maka penyedotan akan dilakukan di Pulau Sangiang. Izin pengerukan ini pun sesuai yang diizinkan,” kata Herwanto.

    Lokasi pengerukan Gosong, lanjut Herwanto, merupakan alur laut tempat hilir mudik kapal. Meski rekomendasi izin penggerukan sudah keluar dari Kemenhub, PT LCI masih mempersiapkan segala hal yang akan dikerjakan. Seperti pemasangan bouy, pergelaran pipa serta persiapan teknis lainnya.

    “Rencananya hari ini (Minggu-red) pipa akan mulai digelar, dan pada pelaksanaanya akan terus kami awasi, jangan sampai melanggar dan tidak sesuai izin yang dikeluarkan,” katanya.

    Sementara itu, Manajer Operasional PT Seven Gates Indonesia Tommy menjelaskan, pengerukan pasir laut di sekitar Pulau Sangiyang hanya alternatif bilamana pasir di Gosong Serdang tidak bagus untuk reklamasi.

    “Sebenarnya Sangiang itu sebagai alternatif saja jika pasir di Gosong Serdang nggak bisa dipake untuk reklamasi,” ungkap Tommy.

    Dikatakan Tommy, pihaknya saat ini sudah melakukan persiapan untuk pekerjaan reklamasi di PT LCI. “Sekarang masih dalam persiapan segala macam, pekerjaannya akan dimulai pada November,” tandasnya.

    Perlu diketahui pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, telah menerbitkan Surat Izin Keruk Kapal dan Reklamasi (SIKKR) untuk PT Lotte Chemical Indonesia (LCI).

    Rencananya, sebanyak 3,5 juta kubik pasir laut di Selat Sunda akan dikeruk untuk kepentingan reklamasi pabrik kimia asal Korea Selatan tersebut.

    Berdasarkan surat persetujuan itu, lokasi pengerukan terletak di dekat lokasi pabrik kimia asal Korea Selatan atau di Gosong Serdang. Lokasi itu merupakan alur laut tempat hilir mudik kapal.

    Kebutuhan pasir sebesar 3,5 juta kubik untuk kepentingan reklamasi seluas 12 hektare. Pihak berwenang pelabuhan akan terus melanjutkan aktivitas pengerukan agar tidak terjadi lalu lintas kapal. (LUK/RUL)

  • Tolak Reklamasi Wilmar, Nelayan Bojonegara Demo di Tengah Laut

    Tolak Reklamasi Wilmar, Nelayan Bojonegara Demo di Tengah Laut

    Nelayan Bojonegara demo tolak Reklamasi yang dilakukan PT Wilmar di kawasan perairan Bojonegara, Minggu (13/10). LUKMAN HAPIDIN/BANTEN POS

    BOJONEGARA, BANPOS – Ratusan nelayan Bojonegara yang tergabung dalam Aliansi Nelayan Pangsoran, Desa Bojonegara, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang

    melakukan aksi unjuk rasa ditengah laut atau Perairan Teluk Terate untuk menolak kegiatan Reklamasi perluasan Jetty yang dilakukan PT Wilmar di kawasan perairan Bojonegara, Kabupaten Serang, Banten, Minggu (13/10).

    Dari pantauan di lokasi, ratusan nelayan dengan menumpangi puluhan perahu ini mulai bergerak menuju lokasi reklamsi, untuk kemudian bergantian menyampaikan orasinya. Bahkan, ratusan nelayan juga menyuarakan untuk mengusir dua unit kapal penyedot lumpur yang berada di tempat tersebut.

    Penolakan ini dilakukan ratusan nelayan lantaran reklamasi yang sedang dilakukan tersebut, dianggap bisa merusak ekosistem laut, dan mengancam mata pencaharian warga yang bekerja sebagai nelayan.

    “Ini harus dihentikan karena ini mengancam mata pencaharian nelayan dan juga merusak ekosistem laut ditempat kita,” ujar Sarkani salah seorang Koordinator Aksi.

    Meskipun selama menjalankan aksi, pihak PT Wilmar sendiri belum menemui nelayan perihal penyelesaian masalah tersebut. “Yang sekarang tidak ada sama sekali, itikad baiknya tidak ada dari Wilmar ini,” katanya.

    Menurut Sarkani, investasi PT Wilmar untuk proyek reklamasi perluasan jetty ini mencapai Rp 130 Triliun dengan panjang 2,5 Kilometer dari dari darat ke laut. “Investasinya Rp 130 triliun, dengan panjang 2,5 km ke laut, kalau lebarnya saya belum tahu. Dan sangat mengancam ekosistem laut yang selama ini menjadi tempat nelayan mencari ikan,” jelasnya.

    Nelayan juga mengancam akan terus melakukan aksi unjuk rasa dengan jumlah massa yang lebih banyak lagi, hingga tuntutan mereka dikabulkan untuk menghentikan kegiatan reklamasi ditempat ini.

    Selain itu juga, pihaknya mengaku akan melayangkan surat penolakan tersebut hingga ke pejabat otoritas provinsi maupun pemerintah daerah.

    Sementara itu, Perwakilan nelayan sekaligus aktifis LSM Laskar Pemuda Bojonegara (LPB), Suherman menyatakan kegiatan reklamasi yang dilakukan PT. Wilmar telah merugikan masyarakat nelayan di Bojonegara yang terus berkurang hasil tangkapannya.

    “Dalam UUD Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Pemberdayaan Nelayan, jelas yang harus diperhatikan adalah nelayan. Baik nelayan kecil, nelayan tradisional

    maupun nelayan buruh. Dan apa yang dilakukan PT. Wilmar sangat jelas telah merugikan nelayan kecil dan nelayan tradisional karena tangkapan hasil nelayan sekarang semakin jauh dan penghasilan nelayan samakin sedikit,” ungkapnya.

    “Maka dari itu masyarakat Pangsoran melakukan aksi sebagai simbol perlawanan terhadap perusahaan yang tidak memperdulikan dampak bagi masyarakat nelayan,” imbuhnya.

    Selain itu, Suherman juga mendesak PT. Wilmar untuk tidak melanjutkan eksploitasi di wilayah laut yang sangat merugikan nelayan, karena ruang gerak nelayan semakin terbatas. Bahkan pihak nelayan juga mempertanyakan perizinan reklamasi perusahaan tersebut yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

    “Mereka (PT. Wilmar) sudah punya SIKR belum dari Kemenhub. Kalau ada ini jelas harus dikaji ulang. Jangan salah dulu masyarakat nelayan bisa menyekolahkan anaknya dari hasil melaut. Ketika perusahaan begitu rakus mengreklamsi laut, PT.Wilmar sangat jelas telah mengkebiri penghasilan nelayan. Lihan mereka (nelayan) jangankan untuk biaya sekolah untuk makan pun meraka susah,” tandasnya. (LUK/RUL)

  • Komunitas Pajero Indonesia Ramaikan Kota Tangerang

    Komunitas Pajero Indonesia Ramaikan Kota Tangerang

    Komunitas Pajero Indonesia saat gelar Kopdarnas VI 2019, di ICE BSD, Kota Tangerang, Sabtu (12/10/2019)

    TANGERANG, BANPOS – Setelah sukses di gelaran hari pertama yang diisi santunan 500 anak yatim dan rolling city Monster Road Kota Serang, dan Konvoi Golok Raksasa dari Ciomad Serang ke BSD, rangkaian Kopdarnas VI 2019 Pajero Indonesia One (Piwan) kembali dilanjutkan di ICE BSD, Kota Tangerang, Sabtu (12/10/2019) pagi.

    Sabtu pagi para member yang sudah berdatangan dari seantero Indonesia langsung diajak untuk membuat formasi tiga berlian dan fun off Road.

    Igor Dharma selaku ketua panitia mengungkapkan pihaknya membawa kesenian Banten berupa Rampak Bedug, Golok Raksasa Ciomas dan Debus yang langsung disambut antusias dan oleh para member dengan selfi dan ‘sawer’ kepada pemain Debus.

    “Jika Jawa Barat punya Kujang dan Makassar punya Badik, Banten punya Golok. Lewat kesenian Banten kami ingin silahturahmi yang selama ini kuat akan semakin erat,” papar Igor.

    Igor mengungkapkan Kopdarnas ini mungkin jauh dari sempurna, tapi ia bersama panitia lainnya melakukan yang terbaik demi kelancaran acara.

    Sementara itu ketua umum PIOne Wahyu Haryadi mengungkapkan banyak terima kasih akan kehadiran dan kelancaran acara, Terutama dari beberapa chapter yang jauh seperti Dumai dan Makassar.

    “Untuk tahun depan Kopdarnas VII akan diadakan di Sumatera Selatan dengan chapter Sriwijaya Prabumulih sebagai tuan rumahnya. Sedangkan untuk agenda akhir tahun akan ada Touting Akhir Tahun kw Danau Toba Sumatera Utara dan peresmian beberapa chapter baru,” papar Wahyu.

    Perhelatan Kopdarnas VI pun ditutup dengan penampilan aksi grup band Repvublik. (RUL)

  • Usai Santuni 500 Anak Yatim, Hari Ini Puluhan Member PIOne Gelar Gala Dinner di ICE BSD

    Usai Santuni 500 Anak Yatim, Hari Ini Puluhan Member PIOne Gelar Gala Dinner di ICE BSD

    Komunitas pecinta mobil bergardan ganda Mitsubishi Pajero, Pajero Indonesia One (PiOne), saat memberikan santunan kepada 500 anak yatim dari seluruh Kabupaten Serang / ISTIMEWA

    SERANG, BANPOS – Mengawali rangkaian Kopdarnas VI sekaligus Anniversary komunitas pecinta mobil bergardan ganda Mitsubishi Pajero, Pajero Indonesia One (PiOne), memberikan santunan kepada 500 anak yatim dari seluruh Kabupaten Serang.

    Acara yang juga dihadiri Bupati Serang Tatu Chasanah, sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Serang, Ketua Yayasan Nusantara Supala Raya Arham Rahim, Ketua Umum PIOne Wahyu Haryadi, dan puluhan member beserta keluarga besar PIOne ini dilangsungkan di Lapangan Tenis Indoor Pemkab Serang, Jumat (11/10/2019) pagi.

    Wahyu dalam sambutannya menyampaikan banyak terima kasih atas kelancaran acara ini terutama.kepada Bupati Serang dan jajarannya karena memfasilitasi acara dan berharap kegiatan ini tidak hanya berakhir di hari ini saja.

    “Harus ada kelanjutannya di tahun mendatang dan harus lebih besar, terutama dari jumlah kegiatan sosialnya harus lebih banyak,” katanya.

    Arham pun menyampaikan rasa syukur yang sangat mendalam karena bisa berbagi bersama anak-anak yatim piatu yang hadir kali ini.

    “Bisa terlihat dari wajah anak-anak yang sangat senang dan terharu saat menerima bantuan daei teman-teman Pajero dan ibu Bupati. Semoga dengan apa yang dilakukan teman-teman Pajero dan Pemkab ini membawa berkah bagi kita semua,” harapnya.

    Bupati Serang Tatu Chasanah mengatakan pihakmya samgat beeteima kasih kepada Pajero Indonesia One dan Yayasan Nusantara Supala Raya telah memilih Kabupaten Serang untuk memberikan santunan anak yatim.

    “Kegiatan ini juga sejalan dengan apa yang saat ini dijalankan oleh Pemkab Serang salah satunya adanya santunan dan beasiswa kepada pelajar dan mahasiswa di wilayah Kabupaten Serang. Kami sudah mewajibkan pendidikan 12 tahun, bahkan program beasiswa hingga tingkat perguruan tinggi sudah kami realisasikan,” papar Tatu.

    Tatu berharap anak yatim para penerima santunan ini bisa terus melanjutkan pendidikan hingga bangku perguruan tinggi.

    Seusai acara pembagian santunan, para anak yatim diajak keliling Kota Serang menggunakan Mitsubishi Pajero. Hal ini dilakukan bukan hanya untuk memberitahu eksistensi kami kepada masyarakat Kota Serang dan sekitarnya bahwa besok ada acara PIOne.

    “Kami juga ingin mereka (anak yatim-red) senang dan merasakan naik mobil besar yang selama ini hanya mereka lihat di jalan. Ini juga sebagai bentuk rasa syukur dan berbagi kebahagiaan. Alhamdulillah mereka senang walaupun awalnya malu dan canggung naik mobil kami,” kata Igor selaku Ketua Panitia Kopdarnas VI seusai acara.

    Igor menuturkan di setiap kegiatan touring selalu ada nilai sosialnya di manapun itu. Pihaknya tidak ingin anggapan jika komunitas otomotif itu sekedar jalan-jalan dan senang-senang semata.

    “Kami juga makhluk sosial yang hidup berdampingan dengan masyarakat,” tegasnya.

    Kopdarnas VI PIOne ini diikuti oleh sekitar 350 KR atau 850 orang dari seluruh Indonesia, dengan puncak acara adalah gala dinner di ICE BSD yang akan dimulai Sabtu, (12/10) pagi. (RUL)