Kategori: PERISTIWA

  • Kemarau Panjang, Helldy Imbau Masjid-masjid Gelar Salat Istisqa

    Kemarau Panjang, Helldy Imbau Masjid-masjid Gelar Salat Istisqa

    CILEGON, BANPOS – Walikota Cilegon, Helldy Agustian bersama jajaran pegawai Pemerintah Kota Cilegon menginisiasi shalat Istisqa, di halaman Kantor Walikota, Rabu 11 Oktober 2023.

    Menurut Helldy, ini adalah niatan mulia untuk meminta hujan kepada Allah SWT karena selama beberapa bulan Kota Cilegon dan sekitarnya belum turun hujan.

    “Kita ketahui bersama beberapa bulan ini Kota Cilegon dilanda panas tanpa turunya hujan. Maka dari itu saya mengajak ASN di lingkup Kota Cilegon untuk ikut memanjatkan doa, meminta hujan kepada Allah melalui shalat istisqa,” kata Helldy, Rabu (11/10).

    Helldy menyebut, doa dan shalat Istisqa itu merupakan bentuk ikhtiar untuk turun hujan sebagaimana diajarkan dalam agama Islam.

    “Tentunya salah satu tugas manusia adalah ikhtiar, dan ini adalah bentuk ikhtiar kami, pemerintahan Kota Cilegon untuk mengurangi dampak panas berkepanjangan ini,” ujarnya.

    Dalam kesempatan itu, Helldy mengajak masjid-masjid di Kota Cilegon untuk menggerakkan masyarakatnya menggelar salat Istisqa bersama dan bermunajat dengan harapan hujan segera datang.

    “Tentunya saya berharap Allah meridhoi doa-doa kami semua untuk menurunkan hujan karena saya percaya bahwa doa adalah senjatanya orang mukmin,” tuturnya.

    Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Purwakarta, KH. Jazuli yang didaulat sebagai imam shalat menyampaikan apresiasi kepada Pemkot Cilegon karena untuk pertama kalinya menggelar shalat istisqa.

    “Ini bentuk kepedulian pemerintah Kota Cilegon dalam upaya menurunkan hujan setelah panas yang berkepanjangan,” ungkapnya.

    Sedangkan KH Inas Nasrullah, yang bertindak sebagai khatib, mengajak kaum muslimin untuk introspeksi dan memperbaiki hubungannya dengan Allah SWT.

    “Bukan Allah tidak penyayang, tapi manusia itu sendiri yang berubah menjadi sosok yang tak layak untuk disayang. Akhirnya Allah akan memberikan kesulitan dan kesengsaraan. Marilah kita bertaubat kepada Allah SWT. Perbanyak istighfar agar Allah memberikan kasih sayangnya kepada kita, salah satunya dalam bentuk air hujan,” katanya.

    Hadir dalam kegiatan ini, Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta, Sekretaris Daerah Kota Cilegon Maman Mauludin, Ketua DPRD Kota Cilegon Isro Mi’raj, para kepala dinas, dan perwakilan unsur Forkopimda, serta anggota MUI, PGRI dan Baznas. (LUK)

  • Santri di Kota Serang Deklarasi Jaga Kondusifitas di Pemilu 2024

    Santri di Kota Serang Deklarasi Jaga Kondusifitas di Pemilu 2024

    SERANG, BANPOS – Puluhan santri se-Kota Serang, melakukan pernyataan bersama untuk menjaga kondusifitas di Pemilu 2024 mendatang. Pernyataan itu disampaikan para santri, saat menggelar silaturahmi bertema ‘Silaturahmi Untuk Negeri’ di Pondok Pesantren Nailul Amanah di Cipocok Jaya, Kota Serang, Senin (9/10).

    Dalam silaturahmi itu, turut hadir pimpinan Ponpes Nailul Amanah KH Jamaludin, Ketua Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Cipocok Jaya Ust Hudallah Ibnu Hudor, serta para santri dari perwakilan pondok pesantren di Kota Serang.

    Pimpinan Ponpes Nailul Amanah KH Jamaludin menyampaikan, para santri di Kota Serang sudah bersepakat untuk menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan dalam pelaksanaan Pemiliu 2024 mendatang.

    Menurutnya, ajaran utama dalam Islam itu menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan seluruh umat serta bangsa dan negara. “Karena hukum Jamiyah di dalam Al Qur’an itu yakni memupuk tali sailaturahmi antara sesama umat. Meskiada perbedaan politik, perbedaan warna tetap satu tujuan bagaimana membangun negeri untuk menjadi lebih baik lagi,” ujar KH Jamaludin di lokasi acara.

    KH Jamaludin menambahkan, para santri sudah diajarkan untuk bersikap dewasa dalam menyikapi isu politik saat ini. Hal itu dilakukan, agar kejadian di 2019 yakni adanya isu-isu tidak baik yang disematkan kepada tokoh ulama oleh sebagian kelompok tidak kembali terjadi di Pemilu 2024 mendatang.

    “Kami yang tergabung dalam FSPP memiliki sikap yang sama bahwa persatuan dan kesatuan di atas segalanya,” tukasnya.

    Dalam diskusi yang ikuti ratusan santri dari berbagai Pondok Pesantren di kota Serang, KH Jamaludin menghimbau agar santri mengantisipasi berita hoax terutama di media sosial menjelang pemilu 2024 mendatang.

    Diharapkan santri dapat bijak dalam menerima berbagai informasi – informasi yang ada, dan agar tidak menerima informasi secara utuh dengan memperhatikan kroscek pada informasi yang beredar.

    Karena hoax dapat menjadi domba umat dan memecah belah bangsa jelang pemilu 2024. (AZM)

  • Peringati Maulid Nabi, Warga Perumahan Bumi Banten Indah Berbagi Sembako

    Peringati Maulid Nabi, Warga Perumahan Bumi Banten Indah Berbagi Sembako

    SERANG, BANPOS – Warga masyarakat di Lingkungan Perumahan Bumi Banten Indah, Sepang, Kota Serang, menggelar Peringatan Hari Besar Islam, Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 hijriyah. Acara ini digelar di Mushola Al Barokah.

    Peringatan maulid nabi yang digelar pada Sabtu (7/10) tersebut mengangkat tema ‘Membuka pintu langit dengan sejuta sholawat memperbaiki diri’ disambut antusias warga.

    Para warga juga melakukan kegiatan berbagi sembako untuk masyarakat kurang mampu, dengan tujuan bisa meringankan dan bermanfaat di tengah kondisi harga sejumlah bahan pangan naik.

    Seperti diketahui, kelahiran Nabi Muhammad SAW menjadi hari yang istimewa bagi seluruh umat Islam. Dalam sirah nabawiyahnya, Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin 12 Rabiul Awal tahun Gajah, dan menurut para sejarawan tahun gajah bertepatan dengan 570 atau 571 M.

    Kegiatan yang diawali lantunan ayat suci Al quran dan sholawat ini berlangsung khidmat dilanjutkan dengan kegiatan mendengarkan ceramah.

    Penceramah dalam kegiatan ini mengingatkan jamaah tentang sejarah maulid, mulai dari silsilah Nabi Muhammad SAW, perjalanan nabi dalam melakukan syiar agama yang tidak begitu lancar dan mudah.

    Namun saat ini seluruh umat islam bisa mengikuti dan mengimani ajarannya, sebagai umatnya juga masyarakat wajib meneladani akhlak serta meningkatkan kecintaan kepada Rasulullah.

    Johan Mamun Naepudin, pelaksana kegiatan pada kegiatan ini menyebut, seluruh kegiatan diinisiasi dari keinginan warga, mulai dari menyumbangkan pikiran, tenaga dan harta benda.

    “Selain itu juga sebagai ajang silaturahmi, menjalin kebersamaan bagi warga perumahan utamanya sebagai momentum mengenang kembali perjuangan Nabi Muhammad SAW agar dijadikan teladan dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya.

    Di penghujung acara, kegiatan berbagi sembako kepada masyarakat yang membutuhkan menjadi kegiatan utama dari kegiatan. Di mana sedekah yang diberikan bisa bermanfaat karena kondisi saat ini harga sejumlah kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng dan telur yang terus melambung tinggi.

    Paket yang dibagikan kepada masyarakat pada kegiatan ini mencapai lebih dari 400 paket sembako. Selain dibagikan di lokasi juga disalurkan kepada sejumlah pihak yang membutuhkan di luar lingkungan perumahan.

    Meski sederhana, namun berjalan semarak, kegiatan peringatan Maulid Nabi di lingkungan perumahan ini akan diadakan lebih baik lagi pada tahun-tahun selanjutnya dengan tujuan utama lebih meriah dan bermanfaat bagi masyarakat dengan terus meningkatkan ukhuwah silaturahmi. (ZIK)

  • Belasan Motor dan Lima Pelaku Curanmor Diamankan

    Belasan Motor dan Lima Pelaku Curanmor Diamankan

    LEBAK, BANPOS – Belasan motor hasil dari tindak pidana pencurian, berhasil diamankan oleh Kepolisian Resort (Polres) Lebak. Selain belasan motor hasil pencurian, kepolisian juga menangkap lima orang pelaku pencurian kendaraan bermotor (Curanmor).

    Kapolres Lebak, AKBP Suyono, dalam jumpa pers menyebut bahwa pihaknya berkomitmen untuk
    meningkatkan keamanan di jalan, dengan menyikat habis pelaku kejahatan jalanan yang kerap
    meresahkan masyarakat.

    Ia menuturkan, Satreskrim Polres Lebak bertindak cepat mengungkap kasus-kasus kejahatan jalanan,
    khususnya pencurian kendaraan bermotor di wilayah hukum Polres Lebak.

    "Dari pengungkapan tersebut, berhasil mengamankan lima orang pelaku, 14 kendaraan roda dua,
    puluhan sparepart kendaraan roda dua dengan berbagai jenis dan merk, serta alat yang digunakan
    melakukan kejahatan berupa sepuluh batang mata kunci Letter C, lima batang kunci letter T, dan dua
    buah Linggis,” ungkapnya.

    Kapolres pun menjelaskan, pengungkapan tersebut dari empat lokasi tindak pidana yang berhasil
    diungkap oleh jajarannya.

    "Tindak Pidana pencurian dengan pemberatan yang berhasil diungkap yang pertama terjadi pada Senin
    (5/6) yang diketahui sekitar Pukul 13.00 di Rumah Cantik Al-Rijan Jalan Raya Maja Adiyasa KM 01
    Kampung Maja Pasar Desa Maja Kecamatan Maja," terang Suyono.

    Berikutnya adalah tindak pidana Curanmor di Kosan Kampung Cimesir Desa Rangkasbitung Timur yang
    terjadi Minggu (6/8) sekitar Pukul 06.00 WIB. Yang ketiga kasus Curanmor yang terjadi di Kampung
    Cimesir juga pada (8/8).

    “Kemudian yang keempat tindak pidana pencurian (sparepart motor) terjadi di pada Sabtu (2/9) Pukul
    15.00 WIB di Kampung Dengung Timur RT 003/RW 001 Desa Sindangmulya Kecamatan Maja,” kata
    Suyono.

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Lebak, AKP Wisnu Adicahya, menjelaskan bahwa identitas Pelaku
    yang berhasil diamankan yakni WS (24), AE (32), AA (22), IA (29), RA (23).

    “Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya para pelaku dikenakan Pasal 363 KUHP dengan
    ancaman pidana penjara selama 7 tahun,” tegasnya.

    Dalam hal ini, Wakapolres Lebak, Kompol Nono Hartono, memberikan imbauan harkamtibmas kepada
    masyarakat, agar selalu waspada menjaga kendaraan bermotor masing-masing.

    “Kami mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada akan tindak pidana pencurian, gunakan
    kunci ganda. Dan saat ini menjelang pemilu, mari pula kita bersama-sama jaga kondusifitas di wilayah
    Kabupaten Lebak agar tetap kondusif dan aman,” tandasnya. (WDO)

  • Jayasari Bakal Kembali Aksi

    Jayasari Bakal Kembali Aksi

    LEBAK, BANPOS – Warga Desa Jayasari, Kecamatan Cimarga, akan kembali menggelar aksi unjuk rasa terkait kasus dugaan mafia tanah di desa tempat mereka tinggal. Aksi tersebut untuk meminta kejelasan kepada pihak Kepolisian, terkait dengan tersangka yang sebelumnya telah dijanjikan.

    Seperti yang disampaikan oleh Aktivis Pejuang Keadilan, Agus Suparman atau akrab disebut Agus Cobra.
    Ia mengatakan, dirinya siap memimpin aksi besar-besaran jilid dua demi menegakan keadilan bagi warga
    Jayasari.

    "Bila keadilan selalu tumpul ke atas tajam ke bawah, marwah Aparat Penegak Hukum (APH) di wilayah
    Banten dipertaruhkan," kata Agus kepada BANPOS, Minggu (8/10).

    Agus menjelaskan, sudah jelas masyarakat dalam kasus tersebut sebagai pihak yang terzolimi. Pihaknya
    mempertanyakan kesulitan apa yang dialami oleh APH sehingga tidak dapat segera menetapkan para
    tersangka yang sudah jelas pidananya.

    "Perusakan dan penyerobotan lahan warga yang sertifikatnya masih di tangan warga, apa itu bukan
    termasuk pelanggaran besar," jelasnya.

    Ia menegaskan, dirinya akan mengoordinir para aktivis dan Ketua Organisasi Masyarakat (Ormas) dan
    LSM yang ada di wilayah Lebak maupun di luar Lebak, demi tegaknya supremasi hukum untuk warga
    Lebak.

    "Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi kita bela saudara se-bangsa se-tanah air yang sudah terzolimi oleh para oknum yang bisa mengendalikan kekuasaan," tegasnya.
    Ia juga mengajak kepada seluruh elemen masyarakat di Lebak, untuk ikut memperjuangkan keadilan
    bagi masyarakat Jayasari di aksi jilid dua mendatang.

    "Seruan untuk warga Lebak juga, ayo kita bersama sama berbondong-bondong datang meminta
    pertanggung jawaban untuk Pemkab Lebak. Ini demi keberlangsungan masa depan anak cucu kita nanti,
    agar keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia bisa terwujud di Lebak, Banten pada umumnya,"
    tandas Agus. (MYU/DZH)

  • Lahan Tani Cikeusik Akan Diasuransikan

    Lahan Tani Cikeusik Akan Diasuransikan

    PANDEGLANG, BANPOS – Dampak kemarau panjang yang terjadi saat ini, ada sebanyak 380 hektare lebih sawah petani di wilayah Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, mengalami kekeringan dan terancam puso.

    Dalam upaya untuk menanggulangi kerugian para petani di wilayah tersebut, pihak penyuluh pertanian Kecamatan Cikeusik, mengajukan asuransi petani melalui program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

    Koordinator Penyuluh (Korluh) pertanian Kecamatan Cikeusik, Oji mengatakan, dampak kemarau panjang ini pihaknya mencatat ada sebanyak 380 hektare lebih sawah petani di Cikeusik mengalami kekeringan, bahkan terancam mengalami puso.

    “Di Cikeusik ada 380 hektare sawah yang kekeringan berat, dan dimungkinkan sepekan ke depan statusnya sudah puso,” kata Oji kepada wartawan, Sabtu (7/10) lalu.

    Menurutnya, untuk penanggulangan puso agar para petani tidak mengalami kerugian, pihaknya mengajukan asuransi tani melalui program AUTP.

    “Tanaman padi yang terancam kekeringan sudah kita prediksi. Maka kelompok taninya kita daftarkan pada asuransi, dengan harapan para petani tidak mengalami kerugian ketika terjadi gagal panen,” terangnya.

    Dijelaskannya, saat ini para petani yang didaftarkan asuransi tani sedang diproses untuk klaim asuransi tersebut. Luas lahan yang dimasukan pada asuransi itu yakni seluas 380 hektare lebih.

    “Dengan asuransi ini mudah-mudahan kerugian petani dapat diganti, dan bisa melakukan tanam padi lagi pada masa tanam berikutnya,” ujarnya.

    Sebelumnya, pihaknya juga telah berupaya untuk penanggulangan bencana kekeringan melalui bantuan pompa air, supaya tanaman padi petani tidak terjadi gagal panen. Akan tetapi, karena kemarau panjang ini sumber-sumber air kering, akhirnya pompanisasi tidak maksimal.

    “Makanya upaya lain yang kami lakukan yaitu melalui asuransi tani dalam mengantisipasi kerugian yang dialami para petani itu sendiri,” tuturnya.

    Saat ditanya berapa nilai kerugian para petani di Cikeusik akibat bencana kekeringan tersebut. Oji mengaku, jika nilai kerugian itu bisa dilihat dari modal petani yang digunakan mulai dari proses tanam dalam setiap hektare sawahnya.

    “Biasanya dalam satu hektare itu petani harus mengeluarkan modal sekitar Rp 6 juta. Jadi bisa dikalikan dengan luasan sawah yang digarap petani itu sendiri,” ucapnya.

    Saat ditanya lagi kapan asuransi tani itu dapat diterima para petani. Oji mengaku, belum bisa memastikan kapan klaim asuransi itu dapat direalisasikan. Karena sekarang ini masih dalam proses.

    “Ini masih proses, kita terus maksimalkan mudah-mudahan semua yang kita ajukan terealisasi, karena kasihan juga para petani,” ungkapnya.(dhe/pbn)

  • Pasar Agro Cikedal Tak Berfungsi

    Pasar Agro Cikedal Tak Berfungsi

    PANDEGLANG, BANPOS – Pasar agro yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang sejak puluhan tahun lalu di Desa Karyasari, Kecamatan Cikedal, hingga saat ini belum pernah difungsikan sebagaimana mestinya.

    Padahal menurut informasi yang berhasil dihimpun wartawan bahwa bangunan pasar tersebut sudah beberapa kali dilakukan rehabilitasi oleh Pemkab Pandeglang, namun tidak dimanfaatkan secara maksimal.

    Saat ini, dari hasil pantauan wartawan kawasan pasar tersebut sudah beralih fungsi. Sebab sebagian lokasi kawasan Pasar Agro tersebut telah digunakan untuk usaha showroom mobil, toko bahan material bangunan dan tambal ban. Selain itu, sebagian kios Pasar Agro juga digunakan untuk usaha depot isi ulang air minum, warung nasi dan warung kopi.Sementara, sebagian besar bangunan kios di pasar tersebut masih banyak yang kosong, dan sudah mengalami kerusakan.

    Menurut salah seorang pemilik warung nasi di Pasar Agro, Sumiati mengatakan bahwa pasar tersebut sudah hampir puluhan tahun terbengkalai. Sudah beberapa kali ganti pengelola, namun tetap tidak berjalan sebagaimana mestinya.

    “Saya juga pertama masuk ke sini, kondisi pasar ini seperti hutan. Untuk bisa menggunakan kios ini, kami sampai 2 minggu membersihkan dan merapihkan kios ini,” katanya.

    Dikatakannya, sekarang ini Pasar Agro tersebut dikelola oleh pihak Desa Karyasari, Kecamatan Cikeudal.
    “Sekarang dikelola oleh pihak desa,” ujarnya.

    Sementara, Kepala Desa Karyasari, Kecamatan Cikedal, Dedi Rivaldi membenarkan, jika Pasar Agro di wilayahnya tersebut saat ini dikelola oleh Pemerintah Desa.

    Namun, sejak mulainya pengelolaan Pasar Agro pada 8 bulan lalu, sampai saat ini kondisi pasar masih sepi belum banyak pedagang yang menyewa atau membuka usaha di sana.

    “Iya, sekarang Pasar Agro dikelola oleh desa. Tapi sampai saat ini masih sepi, kalau tidak salah baru ada tiga kios yang terisi,” katanya.

    Diakuinya, kedepan ketika penataan pasar sudah maksimal, maka pengelolaan dikerjasamakan dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

    “Kalau sudah rapih, kita akan kerjasamakan juga dengan BUMDes. Sementara ini belum, karena harus dilakukan penataan dulu,” ungkapnya.(dhe/pbn)

  • Distanak Provinsi Banten Beberkan Penyebab Harga Beras Tinggi

    Distanak Provinsi Banten Beberkan Penyebab Harga Beras Tinggi

    SERANG, BANPOS – Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Banten mengungkap alasan tingginya harga beras di pasaran. Selain disebabkan karena faktor musim El Nino, juga disebabkan oleh faktor lain. Kepala Distanak Provinsi Banten Agus Tauchid menjelaskan, tingginya harga beras di pasaran dilatarbelakangi oleh tingginya harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani.

    Agus mengungkapkan, saat ini harga GKP mencapai Rp7.000 per kilogramnya dari yang semula seharga Rp5.000 per kilogram. Ia berkeyakinan, naiknya harga gabah disebabkan oleh tingginya permintaan di tengah pasokan gabah yang terbatas, sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran.

    “Nah sekarang harga GKP di atas Rp6.000 menandakan berarti demand sedang tinggi. Berdasarkan hukum ekonomi, kalau di demand nya tinggi maka harga naik dan saya akui betul kita di bulan Agustus, September, Oktober betul ada panen, tetapi tidak sebanyak tahun kemarin,” katanya kepada BANPOS pada Jumat (6/10).

    Selain itu ia juga mengungkapkan, gabah hasil panen para petani di Provinsi Banten rupanya tidak sepenuhnya terserap di Banten.

    Banyak dari gabah-gabah hasil panen para petani di Banten juga turut dibawa keluar daerah seperti Lampung, Jawa Barat, bahkan hingga Jawa Timur.

    Mendapati adanya kenyataan seperti itu, Agus mengaku bahwa pihaknya tidak bisa berbuat banyak untuk membatasi laju distribusi gabah keluar Banten. Karena menurutnya hal itu terbentur oleh keterbatasan wewenang.

    Agus menjelaskan, Distanak hanya memiliki tugas untuk berupaya meningkatkan jumlah produksi hasil panen para petani. Sementara tugas pengawasan di pasar itu merupakan kewenangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag).

    “Kita tidak batasi, hei jangan beli gabah dari Banten atau sebaliknya. Karena mereka juga memiliki mekanisme pasar,” ungkapnya.

    Di samping itu ia juga menjelaskan, terbatasnya jumlah pasokan gabah tidak lepas dari adanya fenomena El Nino yang hingga kini masih melanda Provinsi Banten. Berdasarkan data yang diberikan di tahun 2023 hingga September ada sekitar 6.253,4 hektar lahan terdampak kekeringan akibat fenomena El Nino. Sementara lahan pertanian yang fuso mencapai 997,6 hektar.

    “Saat ini kita tengah menghadapi masa El Nino, sumber air kita mulai berkurang yang tentunya akan berpengaruh kepada proses produksi, akibatnya maka terjadi penurunan luas panen dan luas tanam,” tandasnya. (CR-02/AZM)

  • HMI-MPO Pandeglang Sebut Kasus SKh Tukang Palak Elit

    HMI-MPO Pandeglang Sebut Kasus SKh Tukang Palak Elit

    SERANG, BANPOS – Terkait dugaan Oknum mahasiswa yang diduga melakukan pemalakan terhadap belasan Sekolah Khusus (SKh) di Kabupaten Pandeglang, telah mendapatkan banyak sorotan dari berbagai pihak salah satunya Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) Cabang Pandeglang.

    Melalui Ketua Umumnya, Muhamad Fajar menilai, apa yang diduga telah dilakukan oleh oknum mahasiswa tersebut sangat memalukan dan tidak mencirikan mahasiswa sebagai kaum intelektual.

    “Kalau meraka salah (SKh) ya tunjukan dengan bukti yang kuat jangan tiba-tiba minta uang, apa lagi dia bilangnya buat uang ngopi, itu saja patut di pertanyakan. Saya sebagai mahasiswa sangat menyayangkan melihat mahasiswa yang tingkah lakunya seperti bukan mahasiswa tapi seperti tukang palak elit," kata Fajar saat ditemui BANPOS di Rangkasbitung, Minggu (8/10).

    Fajar menegaskan, tindakan pemalakan yang dilakukan oleh oknum mahasiswa  atas nama AMMUK sangat disayangkan.

    Menurutnya, mahasiswa seharusnya menjadi agen perubahan positif dalam masyarakat, bukan malah terlibat dalam tindakan kriminal seperti ini. 

    “Tindakan seperti ini merusak citra mahasiswa dan merugikan sekolah-sekolah swasta serta penyandang disabilitas yang menjadi korban,” tegasnya.

    Fajar menjelaskan, penting bagi mahasiswa untuk fokus pada perjuangan yang bersifat konstruktif dan mempromosikan keadilan dengan cara-cara yang sah dan etis. 

    “Dengan demikian, mereka dapat benar-benar berperan dalam membangun masyarakat yang lebih baik dan berkeadilan,” jelasnya.

    Selain itu, lanjut Fajar, penting bagi para Kepala Sekolah dan pihak yang terlibat untuk mengumpulkan bukti yang konkret terkait upaya pemalakan yang dilakukan oleh AMMUK. 

    “Semua pihak harus bekerja sama dengan penegak hukum untuk mengungkap kebenaran di balik isu ini dan memastikan keadilan tercapai,” tandasnya. (MYU/DZH)

  • PKS Sampah Tangsel Tak Diperpanjang

    PKS Sampah Tangsel Tak Diperpanjang

    SERANG,BANPOS – Pemkot Serang berencana tidak akan memperpanjang kerja sama dengan Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terkait dengan pengelolaan sampah. Pasalnya, Momerandum of Understanding (MoU) terkait pengelolaan sampah antara Pemkot Tangsel dan Pemkot Serang akan selesai pada akhir tahun 2023.

    Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang, Farach Richi mengatakan, Pemkot Serang tidak akan memperpanjang kerja sama pembuangan sampah Tangsel ke TPAS Cilowong, lantaran masyarakat yang tinggal di sekitaran TPAS Cilowong menolak untuk diperpanjang.

    “Karena masa MoU atau PKS hanya sampai 3 tahun. Dari masyarakat juga menyampaikan tidak mau memperpanjang,” katanya, Minggu (8/10).

    Diketahui, beberapa waktu lalu tepatnya pada 27 Oktober 2022, warga Lingkungan Jakung, Kelurahan Cilowong sempat membuat protes dengan melakukan aksi mengarahkan armada pengangkut sampah dari Tangsel di depan Kantor Kelurahan Cilowong dan Kecamatan Taktakan.

    Akibatnya, ke dua kantor pemerintah itu lumpuh total lantaran bau busuk dari tumpukan sampah tersebut. Aksi warga tersebut dipicu karena deadlock-nya pembahasan mengenai Kompensasi Dampak Negatif (KDN) pada pertemuan yang digelar Senin, 25 Oktober 2022 lalu. Pemkot Serang dan RT se-Kelurahan Cilowong juga tidak menemui kata sepakat.

    Pemkot Serang belum bisa merealisasikan pembayaran KDN untuk satu tahun sekaligus. Atas dasar tersebut, warga di Kelurahan Cilowong secara tegas menolak pengiriman sampah dari Tangsel, dan meminta Pemkot Serang untuk memberhentikan kerja sama tersebut.

    Farach mengaku hingga saat ini, kapasitas sampah yang bisa ditampung oleh TPAS Cilowong masih terbilang aman. “TPAS Cilowong tidak overload,” ucapnya.

    Selain itu, Farach juga mengaku, selama kerja sama pembuangan sampah ke TPAS Cilowong itu, Pemkot Serang mendapatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari Pemkot Tangsel sebesar kurang lebih Rp40 miliar. “PAD yang diterima Pemkot Serang selama tiga tahun itu kurang lebih Rp40 miliar,” tandasnya. (CR-01/AZM)