Kategori: PERISTIWA

  • Peringati HUT RI Ke-78, Ansor Lebak Gelar Turnamen Badminton

    Peringati HUT RI Ke-78, Ansor Lebak Gelar Turnamen Badminton

    LEBAK, BANPOS – Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor (PC GP ANSOR) Kabupaten Lebak menggelar turnamen badminton antar Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor se-Kabupaten Lebak.

    Kegiatan turnamen badminton itu dalam rangka meriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78. Kegiatan tersebut diselenggarakan di GSG Pondok Pesantren Al-Farhan Cipanas, Lebak.

    Acara pembukaan dihadiri oleh Ketua PC GP Ansor Kabupaten Lebak, Deden Zaenul Farhan dan Ketua KONI Kabupaten Lebak, Yepi Wahyu Wandiana, serta seluruh peserta yang datang dari masing-masing Pimpinan Anak Cabang.

    Dalam sambutannya, Ketua PC GP Ansor Kabupaten Lebak, Deden Zaenul Farhan, menyampaikan terima kasih atas diselenggarakannya turnamen bulu tangkis tersebut, dan memberikan motivasi kepada para peserta untuk terus menjaga kerukunan dan membangun sportifitas dalam berolah raga.

    “Walaupun turnamen ini bersifat sederhana, namun sportifitas tetap harus dijaga. Selain soal memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia sebagai wujud kebanggaan kita terhadap negara, turnamen ini juga sebagai wahana silaturahim dan konsolidasi antar PAC, juga upaya menguatkan teamwork di PC Ansor Lebak ini," kata Deden.

    Dalam kesempatan itu Kepala KONI Kabupaten Lebak, Yepi Wahyu Wandiana, juga ikut memberikanmotivasi dengan mengatakan bahwa PC GP Ansor Kabupaten Lebak selain menjaga NKRI, juga harus ikut mengharumkan nama pemuda dalam bidang olahraga.

    Ansor ini dikenal dengan komitmen kebangsaanya, tentu bukan hanya soal gerakan di bidang keagamaan termasuk juga soal olahraga. Oleh karena itu saya sangat berharap pemuda-pemuda wakil pengurus Ansor dari 28 Kecamatan yang hadir ini, juga mampu menggerakan masyarakat dalam hal prestasi olahraga yang bermuara pada raihan prestasi Lebak di kancah olahraga skala nasional bahkan internasional," tandasnya. (DZH)

  • Polres Bantu Sumur Bor Warga Mogana

    Polres Bantu Sumur Bor Warga Mogana

    PANDEGLANG, BANPOS – Jajaran Polres Pandeglang, menyerahkan bantuan sumur bor kepada warga di Kampung Batu Karut, Desa Mogana, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang.

    Kapolres Pandeglang, AKBP Belny Warlansyah melalui Kepala Bagian Sumber Daya Manusia (Kabag SDM) Polres Pandeglang, Kompol Abul Mufahir mengatakan, bantuan sumur bor diberikan karena warga di kampung tersebut kesulitan air bersih di musim kemarau panjang seperti sekarang.

    “Dalam rangka Polri Peduli Lingkungan, kami dari Polres Pandeglang melaksanakan Program dari Bapak Kapolri untuk memberikan bantuan sumur bor kepada warga yang terdampak kekeringan agar mendapatkan air bersih,” kata Abul Mufahir, Rabu (30/8).

    Dengan diberikannya bantuan sumur bor tersebut, lanjut Abul Mufahir, ia berharap bantuan itu bisa bermanfaat untuk warga dalam memenuhi kebutuhan air bersih.

    “Semoga bantuan yang diberikan dapat bermanfaat bagi warga Kampung Batu Karut, untuk dipergunakan dengan baik dan seefisien mungkin. Semoga saja program seperti ini, bisa kami lanjutkan di tempat lain di Kabupaten Pandeglang,” ungkapnya.

    Sementara itu, salah seorang warga Kampung Batu Karut, Eha mengatakan, bantuan sumur bor yang diberikan Polres Pandeglang sangat membantu warga saat ini yang sedang dilanda kekeringan.

    “Terima kasih kepada seluruh jajaran Polres Pandeglang, yang telah melaksanakan program dari Bapak Kapolri yang sangat peduli dengan kondisi kami di Kampung Batu Karut ini,” katanya.

    “Tentunya bantuan ini sangat berarti bagi kami, yang sangat membutuhkan ketersediaan air bersih untuk makan, minum, dan lainnya,” ungkapnya. (dhe/pbn)

  • Sindir Pemkot Tangerang, SEMMI Lantik ‘Duta Sampah’

    Sindir Pemkot Tangerang, SEMMI Lantik ‘Duta Sampah’

    TANGERANG, BANPOS – Protes terhadap pengelolaan sampah di Kota Tangerang, khususnya dalam pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, kembali dilakukan oleh Serikat Mahasiswa
    Muslim Indonesia (SEMMI) Cabang Tangerang.

    Protes kali ini dilakukan di depan kantor Walikota Tangerang dan DPRD Kota Tangerang, pada Rabu
    (30/8). Dalam aksi protes yang dilakukan oleh SEMMI, dirangkaian dengan pelantikan ‘Duta Sampah’
    untuk Kota Tangerang, sebagai bentuk sindiran bagi Pemkot Tangerang atas penanganan sampah.

    Untuk diketahui, SEMMI Cabang Tangerang telah melakukan sejumlah aksi sebelumnya, yakni di depan
    kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) dan TPA Rawa Kucing, sebagai langkah
    pengawalan overload-nya TPA Rawa Kucing, yang pihaknya prediksi akan terjadi pada bulan Desember
    2023.

    Koordinator aksi, Indri Damayanthi, dalam orasinya menegaskan bahwa Pemkot Tangerang jangan
    sampai hanya mengobral janji manis saja di media, terkait dengan pengelolaan sampah dan TPA Rawa
    Kucing. Pihaknya menuntut aksi nyata pemerintah, di lapangan.

    "Pemerintah sebagai wakil rakyat jangan hanya janji-janji manis, tanpa solusi yang konkret. Jangan

    membohongi publik dengan rencana lama yang belum ada hingga saat ini," ujar Indri yang juga
    merupakan Kabid Wanita SEMMI Cabang Tangerang.

    Indri menyampaikan bahwa dalam aksi yang pihaknya lakukan, membawa sejumlah tuntutan, di
    antaranya mengevaluasi kinerja pejabat DLHK, copot Kepala Dinas LHK dan meminta DPRD Kota
    Tangerang untuk memanggil Walikota atau DLHK terkait kinerja dan penggunaan anggaran.

    "Perlu adanya evaluasi oleh walikota, juga DPRD harus memanggil DLHK agar menjelaskan penggunaan

    anggaran dan overload-nya sampah di TPA Rawa Kucing,” tandasnya.
    Aksi tersebut berlangsung selama dua jam. Namun hingga akhir pelaksanaan aksi unjuk rasa, baik
    perwakilan dari Pemkot Tangerang maupun DPRD Kota Tangerang, tidak ada yang mendatangi massa
    aksi. (DZH)

  • Kemarau Panjang, Kebakaran di Cilegon Meningkat

    Kemarau Panjang, Kebakaran di Cilegon Meningkat

    CILEGON, BANPOS – Dipengaruhi faktor alam berupa musim kemarau yang berkepanjangan. Peristiwa kebakaran meningkat tajam pada Agustus 2023 ini. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Cilegon Achmad Jubaedi mengatakan, peristiwa kebakaran mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir. Saat ini, pihaknya melakukan siaga penuh dalam penanganan kebakaran.

    “Mayoritas terjadi pada alang-alang atau lahan kosong,” kata Jubaedi ditemui di Kantor DPKP Kota Cilegon, Rabu (30/8).
    Jubaedi mengatakan saat ini personil maupun sarana prasarana tidak ada kendala dalam penanganan kebakaran yang terjadi. Hanya saja, jika kebakaran terjadi pada gedung bertingkat, pihaknya belum mempunyai peralatan tersebut.

    “Kalau sekarang kan yang kebakaran ilalang, lahan kosong, kita tidak ada kendala. Kita yang belum punya untuk penanganan kebakaran di gedung bertingkat, tapi itu juga harganya mahal, sekitar 30 miliar,” ujarnya.

    Selain itu, Jubaedi juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembakaran sampah atau membuang puntung rokok secara sembarangan. Tentunya, potensi kebakaran saat musim kemarau lebih tinggi dibandingkan hari biasa.

    “Kami selalu mengimbau masyarakat dalam beberapa kesempatan agar tidak membuang puntung rokok, ataupun pembakaran sampah, karena bisa menjadi pemicu kebakaran,” terangnya.

    Di tempat yang sama, Kepala Seksi Pemadaman pada DPKP Kota Cilegon Suroto mengatakan, pada 2023 ini, sudah ada 54 kejadian hingga 31 Juli 2023. Namun, pada Agustus 2023 terjadi lonjakan kejadian kebakaran. “Kalau data yang sudah kita rekap sampai akhir Juli ada 54 kejadian. Tapi, Agustus ini meningkat tajam, ada puluhan kali kebakaran. Hari ini saja 3 kejadian,” kata Suroto.

    Meski meningkatnya kasus kebakaran, kata Suroto, didominasi oleh lahan kosong berupa ilalang. Pada Rabu (30/8), terjadi 3 kasus kebakaran lahan di Palm Hills, di tepi Jalan Tol Tangerang-Merak Kelurahan Panggungrawi, dan di Kelurahan dekat Pintu Tol Cilegon Barat. “Dari 54 kejadian kebakaran dari Januari sampai Agustus 2023, sekitar 85 persen adalah kebakaran lahan. Tidak ada korban jiwa dalam kasus kebakaran,” ujarnya.

    Kata Suroto, kasus kebakaran didominasi oleh kebakaran lahan kosong atau ilalang sekitar 85 persen. Sisanya kebakaran rumah atau pemukiman. Sementara, kebakaran di industri tidak ada pada tahun ini. “Kalau kita melihat kerugian ratusan juta. Kalau lahan kosong kan tidak ada kerugian sebenarnya,” ujarnya.
    Kemudian Suroto menambahkan, terjadinya kebakaran lahan kosong pemicunya biasanya akibat pembakaran sampah, ada juga pembuangan puntung rokok, ada juga dugaan pembukaan lahan untuk pertanian. “Kami juga meminta aparatur di kelurahan dan kecamatan untuk tidak bosan mengimbau warga agar tidak membakar sampah sembarangan dan membuang puntung rokok,” tandasnya.(LUK/PBN)

  • 10 Program Prioritas, Pembangunan Ruang Terbuka Publik Kota Cilegon Terus Digenjot

    10 Program Prioritas, Pembangunan Ruang Terbuka Publik Kota Cilegon Terus Digenjot

    CILEGON, BANPOS – Program pembangunan yang masuk 10 besar skala prioritas kepemimpinan Walikota Cilegon Helldy Agustian – Wakil Walikota Sanuji Pentamarta, terus digenjot. Salah satunya adalah pembangunan Ruang Terbuka Publik (RTP) di setiap kelurahan.

    Plt Assisten Daerah II, Aziz Setia Ade Putra, kepada wartawan di kantornya Selasa (29/8/2023) mengatakan bahwa saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon masih dalam terus memaksimalkan 10 program prioritas, dimana saat ini dalam tahapan pembangunan. Mulai dari pengadaan lahan hingga pembangunan fisik.

    Menurutnya, untuk luas lahan yang dibutuhkan diseluruh RTP di titik kelurahan, membutuhkan sedikitnya 500 meter hingga satu hektare.

    Aziz menjelaskan, sejumlah fasilitas publik di RTP tersebut terdapat sarana bermain, sarana olahraga dan sarana rekreasi.

    Adapun hingga saat ini jumlah RTP yang sudah dibangun sejak tahun 2021 hingga saat ini mencapai 10 titik.

    Dikatakannya, keberadaan ruang publik ini sangat dibutuhkan masyarakat sehingga hal itu menjadi atensi Walikota Cilegon Helldy Agustian.

    Oleh karenanya guna memaksimalkan hal tersebut, dirinya mengimbau kepada para lurah se Kota Cilegon untuk menyiapkan lahan, dimana disetiap kelurahan terdapat tanah bengkok.

    “Dengan memanfaatkan tanah bengkok maka pemerintah tidak usah membeli lahan untuk pembangunan ruang publik tersebut. Dengan tidak adanya pembelian lahan maka akan menghemat anggaran,” terangnya.

    Selanjutnya untuk jumlah target pembangunan RTP ini, Walikota Helldy Agustian merencanakan akan membangun sebanyak 27 titik ruang publik hingga akhir 2024.

    “Setidaknya Pak Walikota (Helldy,red) menyiapkan target pembangunan ruang terbuka publik sebanyak 27 titik sampai dengan tahun 2024. Untuk itu kita terus berkomunikasi dengan para lurah dan camat,” ucapnya.

    Untuk diketahui, empat lokasi RTP yang sudah terbangun ada tiga di Kecamatan Cilegon yaitu Kelurahan Begendung, Kelurahan Ciwedus dan Kelurahan Ketileng, serta 1 di Kecamatan Jombang yaitu Kelurahan Masigit.

    Adapun pada 2024 nanti akan ada 13 titik yang akan dibangun, yang mana ruang publik tersebut dikhususkan untuk hobi dan komunitas. Selain itu, akan dibangunkan juga balai budaya atau sebagai youth centernya untuk warga.

    Dengan dibangunnya RTP tersebut, diharapkan banyak aktivitas dan juga kebudayaan yang tumbuh di seluruh kelurahan. (ADV)

  • Penjualan Tenun Badui Banten Merambah ke Medsos

    Penjualan Tenun Badui Banten Merambah ke Medsos

    LEBAK, BANPOS – Sejumlah produk kain tenun Badui yang dihasilkan perajin di pedalaman Kabupaten Lebak, mulai dipasarkan melalui media sosial untuk membantu meningkatkan omzet penjualan menyusul kunjungan wisatawan hanya ramai pada akhir pekan.

    “Kami tidak bisa mengandalkan penjualan kain tenun Badui itu dari wisatawan saja,” kata Asuhati (34), perajin di pemukiman Badui di Desa Kanekes Kabupaten Lebak, Selasa (29/8).

    Para perajin kain tenun Badui di pedalaman Kabupaten Lebak kini memasarkan produksinya dengan digitalisasi media sosial. Pemasaran melalui media sosial cukup membantu pendapatan para perajin yang tidak bergantung dari kunjungan wisatawan.

    Selama ini, wisatawan yang mengunjungi kawasan pemukiman Badui pada akhir pekan tidak bisa menjadi andalan pendapatan mereka.

    “Paling bantar wisatawan yang membeli produk kain tenun Badui antara dua sampai empat potong dengan pendapatan Rp750 ribu/pekan,” ujarnya.

    Menurut dia, dirinya sangat terbantu pendapatan ekonomi dengan menjual produk kerajinan kain tenun Badui ke aplikasi media sosial, seperti Shopee, Lazada, Akulaku, Tokopedia, Bukalapak, Facebook, Instagram Twitter dan YouTube.

    Penjualan produk kain tenun Badui bisa menghasilkan pendapatan sekitar Rp7 juta/pekan. Produk kerajinan kain tenun Badui itu antara lain selendang, kain, batik, pakaian kampret atau pakaian pangsi kain ikat kepala (lomar) dan blankon.

    Selain itu juga produk kerajinan tas koja, souvenir, madu, bandrek jahe merah dan gula aren. Produk kerajinan Badui itu dijual mulai Rp20 ribu sampai Rp350 ribu/potong kain.

    “Kami usaha kerajinan itu untuk membantu pendapatan ekonomi suami yang mengandalkan dari tani ladang,” ucap Asuhati.

    Begitu juga Munah (50), perajin tenun Badui mengaku sejak dua tahun terakhir ini permintaan kain tenun Badui meningkatkan dari 15 potong menjadi 20 potong dengan pendapatan Rp5 juta/pekan. Harga kain tenun Badui dijual antara Rp250 ribu sampai Rp300 ribu/potong.

    ”Kita banyak juga pelanggan melalui media sosial juga ada dari Sumatera,” jelasnya.

    Sementara itu, Sekertaris Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak, Imam Suangsa, mengatakan bahwa hingga hari ini sekitar 10 persen dari 117.269 pelaku usaha yang memasarkan produknya melalui digitalisasi, termasuk sebagian perajin Badui.

    Saat ini, kata dia, perajin masyarakat Badui sekitar 2.000 unit usaha dengan pendapatan mencapai puluhan juta rupiah per bulan. Untuk itu, pihaknya mendorong para pelaku usaha agar menggunakan teknologi digital untuk memasarkan produknya.

    Pemerintah daerah mengalokasikan anggaran untuk pelatihan digitalisasi kepada para pelaku usaha, sehingga mereka bisa memahami broadcasting, bisnis e-commerce, digital content, E-learning dan bisnis afiliasi.

    Selain itu juga bagaimana cara menampilkan produksi hingga ke aplikasi media sosial, seperti Marketplace, Shopee, Lazada, Akulaku, Tokopedia, Bukalapak, Facebook, Instagram Twitter dan YouTube.

    “Kami berharap semua pelaku usaha dapat memasarkan dengan digitalisasi sehingga dapat mendongkrak omzet pendapatan, ” tandasnya. (DZH/ANT)

  • Siomay dan Es Sekoteng Pak Oyen Lebarkan Sayap di Kota Serang

    Siomay dan Es Sekoteng Pak Oyen Lebarkan Sayap di Kota Serang

    SERANG, BANPOS – Penggemar es sekoteng, es teler dan siomay Pak Oyen hadir di kawasan Serang Kota (Serkot). Betapa tidak gerai siomay dan es sekoteng priyangan asal Kota Bandung, Jawa Barat itu kini bertambah satu lagi gerainya di Banten.

    Setelah sebelumnya berhasil meramaikan khasanah perkulineran di Kota Serang dengan kehadirannya di antaranya di kawasan Cijawa, kini Siomay dan Es Sekoteng Priyangan hadir di perumahan Griya Permata Asri (GPA) Dalung.

    Adalah pasangan suami istri (Pasutri) Alwan dan Rengganis yang mewujudkan kehadiran gerai Siomay dan Es Sekoteng Priyangan Pak Oyen tersebut di perumahan yang terletak di Jalan Sayabulu itu.

    “Saya melihat animo masyarakat Kota Serang kepada Siomay dan Es Sekoteng Priyangan Pak Oyen sangat tinggi. Jadi saya pikir tidak ada salahnya saya membuka gerainya di sini,” kata Alwan saat ditemui digerainya, Selasa (28/8).

    Dikatakan dia, Siomay dan Es Sekoteng Priyangan Pak Oyen digerainya laku keras meski baru dibuka sekitar satu minggu lalu.

    “Karena memang kan Pak Oyen sudah terkenal ya siomay dan es sekotengnya. Jadi ya berapa pun stok siomay dan bahan baku es sekoteng yang di-drop dari pemilik brand Pak Oyen setiap harinya, Alhamdulillah selalu sold out,” paparnya.

    Senada diungkapkan Rengganis, gerainya langsung mengambil siomay dan bahan baku es sekoteng priyangan Pak Oyen dari pemilik brand Pak Oyen di Kota Serang, yaitu menantu Pak Oyen yang mengelola gerai Pak Oyen di kawasan Cijawa.

    “Jadi sistemnya konsinyasi saja. Berapa yang kami ambil dan terjual itu yang kami bayar,” imbuhnya.

    Diterangkan Rengganis yang juga merupakan ASN di Pengadilan Agama Kota Cilegon ini, Pak Oyen sendiri adalah pemilik merek langsung dari Siomay dan es Sekoteng Priyangan Pak Oyen.

    Selain dua jenis kuliner tersebut, di gerai-gerai yang dimiliki langsung oleh Pak Oyen juga terdapat menu Mi Kocok Bandung. “Kalau mi kocok itu kan perlu penanganan khusus. Jadi mungkin nanti kita menyusul juga menyediakan. Tapi belum sekarang,” imbuhnya.

    Untuk diketahui, Siomay dan Es Sekoteng Priangan Pak Oyen memang sudah terkenal sampai ke luar Bandung sebagai tempat asalnya. Untuk siomaynya sendiri, rasa ikan tenggiri yang kental dan bumbu kacangnya yang gurih menjadi yang paling dicari para pecinta kuliner siomay.

    Adapun untuk es sekoteng priangannya, merupakan racikan minuman es yang terdiri dari biji delima merah, kelapa muda, alpukat, kolang kaling yang disiram susu kental manis.

    Jadi, bagi anda penggemar Siomay dan Es Sekoteng Priangan Pak Oyen yang tinggal di Kota Serang atau mungkin yang sedang berkunjung ke Kota Serang, langsung saja meluncur ke gerai Siomay dan Es Sekoteng Priangan Pak Oyen yang ada di Perumahan GPA Dalung ini.

    Gerai dengan dominan warna merah yang terletak di belakang Indomaret gerbang Perumahan GPA Dalung itu buka dari pukul 10.00 pagi hingga jam 22.00 malam. (RUS/DZH)

  • Pangan Masyarakat Baduy Berdaulat

    Pangan Masyarakat Baduy Berdaulat

    LEBAK, BANPOS – Masyarakat Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak memiliki cadangan pangan sebanyak 8.000 lumbung atau ‘leuit’, untuk menyimpan gabah hasil panen huma, sehingga memenuhi ketersediaan pangan dan tidak terdampak El Nino.

    “Kami masyarakat Baduy hingga kini belum pernah terancam kerawanan pangan maupun kelaparan,” kata Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Jaro Saija, di kediamannya, Selasa (29/8).

    Menurutnya, masyarakat Baduy sejak dulu hingga sekarang memiliki kedaulatan pangan, karena mempunyai lumbung untuk menyimpan gabah hasil panen. Diperkirakan jumlah lumbung yang ada sebanyak 8.000 leuit dari 4.000 kepala keluarga dengan penduduk 13.309 jiwa.

    Dari 8.000 lumbung pangan itu jika rata-rata sebanyak tiga ton/lumbung, sehingga jumlah total 24 ribu ton gabah. “Kami meyakini stok pangan yang ada di lumbung itu bisa dijadikan pangan keluarga jika terserang hama maupun bencana alam,” ungkapnya.

    Menurut dia, masyarakat Baduy sejak nenek moyang memiliki pertahanan pangan yang kuat dengan menyimpan hasil panen gabah huma ke lumbung yang lokasinya di belakang permukiman. Lumbung terbuat dari atap ijuk dan dinding bilik bambu serta kayu laban, sehingga tikus tidak bisa memakan gabah.

    Dalam lumbung itu, gabah bisa bertahan puluhan tahun dengan kondisi baik. Selama ini, kata Jaro Saija, masyarakat Badui belum pernah mengalami kelaparan karena memiliki pertahanan lumbung itu.

    “Kami memastikan adanya dampak iklim El Nino masyarakat Baduy terpenuhi ketersediaan pangan lokal,” ujarnya.

    Kubil (45), warga Baduy, mengaku bahwa lumbung pangan miliknya terdapat tiga ton dari hasil panen huma selama lima tahun. Sampai saat ini, gabah ada di lumbung sebagai cadangan pangan jika terjadi pailit, seperti terjadi gagal panen akibat kemarau maupun dilanda bencana.

    “Kami saat ini masih bisa membeli beras, meski memiliki cadangan pangan,” tuturnya.

    Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Deni Iskandar, mengatakan bahwa selama ini cadangan pangan masyarakat Baduy relatif aman dan belum terjadi kerawanan pangan. Mereka memiliki cadangan pangan masyarakat adat itu 8.000 lumbung dengan menyimpan gabah rata-rata tiga ton/lumbung.

    “Kami melihat persediaan pangan masyarakat Baduy relatif aman dan setiap panen mereka menyimpan di lumbung itu serta tidak dijual,” tandasnya. (DZH/ANT)

  • Ada Stockpile Batu Bara di Depan Komplek TCI Cilegon, Warga Diserang Bau Menyengat

    Ada Stockpile Batu Bara di Depan Komplek TCI Cilegon, Warga Diserang Bau Menyengat

    CILEGON, BANPOS –  Sejumlah warga Taman Cilegon Indah (TCI) mengeluhkan adanya bau belerang yang menyengat yang diduga berasal dari stockpile atau tempat penampungan batu bara yang berada di sekitaran Perumahan TCI.

    Warga TCI, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon meminta kepada Pemkot Cilegon bantu mengatasi permasalahan bau belerang yang masuk ke wilayahnya.

    “Kita sebagai warga sangat keberatan adanya bau menyengat belerang ini. Untuk itu, kami meminta kepada Pemkot Cilegon untuk turun tangan bantu mengatasi permasalahan ini, karena efeknya dikhawatirkan bulan hanya sehari dua hari tapi bisa bertahun-tahun,” kata Ketua RT 7 RW 5 Lingkungan TCI, Rachmat Sri Harimulyanto, Selasa (29/8).

    Dirinya menuding, bahwa keluhan warga yang dirasakan saat ini adalah dampak dari polusi udara yang diakibatkan aktivitas stockpile batu bara. Tetapi ia juga mencurigai bukan hanya dari satu stockpile saja melainkan ada tiga stockpile di sekitaran Perumahan TCI yang menyebabkan bau belerang tersebut.

    “Kurang lebih tiga bulan terakhir ini bau menyengat belerang yang dirasakan oleh warga, sehingga ada beberapa warga juga mengalami pusing dan mual akibat bau belerang dari stockpile batu bara itu,” ujarnya.

    Selain bau menyengat yang dirasa setiap pagi, dampak polusi yang disebabkan stockpile tersebut juga menyisakan debu hitam yang mengotori halaman rumah.

    “Banyak yang dirasa efek dari itu, selain menyangkut kesehatan, keramik dan kaca mobil juga agak hitam akibat debu dari stockpile itu,” tuturnya.

    Sebagai bentuk protes keberadaan stockpile itu,  pihaknya membuat petisi keberatan yang ditandatangani puluhan warga TCI untuk tidak melakukan aktivitasnya. Karena menurutnya, keberadaan tempat penampungan batu bara tidak boleh berada di dekat pemukiman warga.

    “Seharusnya keberadaan stockpile itu berada di radius tujuh kilo dari pemukiman warga, sehingga dampak dari aktivitas batu bara itu tidak begitu mengkhawatirkan, tapi ini semua dekat dengan pemukiman warga,” ujarnya.

    “Kita juga sudah melayangkan surat ke pak RW untuk teruskan surat ke DLH dan C1 (Walikota Cilegon-red) tapi belum ada tanggapannya hingga saat ini,” sambungnya.

    Untuk itu, dirinya berharap, agar pemerintah melalui instansi terkait bisa segera menanggapi keluhan dari warga TCI. Sehingga di TCI kembali merasakan udara sejuk di waktu pagi hari.

    Menanggapi hal itu, Kepala DLH Kota Cilegon Sabri Mahyudin mengaku pihaknya sudah menindaklanjuti laporan dari Perumahan TCI terkait keluhan bau belerang yang masuk ke permukimannya.

    Bahkan dirinya juga sudah melakukan pengecekan di lokasi, namun karena lokasi stockpile yang diduga penyebab bau belerang itu berada di wilayah Kabupaten Serang.

    “Laporan dari RW itu ditujukan ke DLH Kota Cilegon, kami sudah ke lokasi ternyata lokasinya ada di Kabupaten Serang. Jadi sudah kami tembuskan ke DLH Kabupaten Serang dan infonya mereka besok bakal cek lokasi,” tandasnya. (LUK/PBN)

  • Mantan Sekmat Carenang Dikenakan Sanksi

    SERANG, BANPOS – Menyikapi terkait kasus yang melibatkan mantan sekretaris kecamatan (sekmat)
    Carenang. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Serang saat ini tengah memproses pemberhentian dari Mantan Sekmat Carenang (AN) yang ditangkap Polisi karena dugaan kasus pencabulan.

    Kepala BKPSDM Kabupaten Serang, Surtaman mengatakan, saat ini pihaknya sedang meminta surat penetapan tersangka AN. Surat tersebut sebagai dasar untuk pemberhentian sementara sekmat yang saat ini ditangkap pihak kepolisian, sambil menunggu putusan pengadilan.

    ”Karena dasar dari itu, kita akan berhentikan sementara sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Setiap PNS yang ditetapkan tersangka, maka tanggal satu bulan berikutnya diberhentikan sementara sebagai pegawai negeri sipilnya. Mendapatkan gaji pokok 50 persen sampai dengan mendapatkan putusan pengadilan yang ingkrah nantinya,” katanya, Selasa (29/8).

    Menurutnya, pemberhentian pada mantan sekmat carenang akan disesuaikan dengan apa yang pengadilanan tetapkan sesuai dengan aturan yang berlaku.

    ”Jadi tergantung vonisnya, kalau vonis pengadilan ingkrah lebih dari dua tahun karena ini jenis pidana umum. Maka dapat diberhentikan. Kalau dibawah dua tahun tidak diberhentikan,” ungkapnya.

    Diketahui, sebelumnya Kapolres Serang, AKBP Wiwin Setiawan, menerangkan bahwa pihaknya telah menangkap oknum mantan Sekmat Carenang  yang berinisial AN (47) di rumahnya yang beralamat didesa Cerukcuk, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang. Yang telah melakukan perbuatan cabul terhadap anak dibawah umur pada Sabtu (26/08).

    “Yang bersangkutan sudah kami tangkap dan amankan serta statusnya sudah sebagai tersangka akibat mencabuli anak di bawah umur,” terangnya, Minggu, (27/08).

    Penangkapan terhadap AN dilakukan, pasca tim melakukan penyelidikan setelah ibu dari korban melaporkan kasus tersebut kepada Polres Serang pada 15 Juni 2023 lalu. Setelah melalui penyelidikan yang panjang dan ditingkatkan pada proses penyidikan. Selanjutnya  tim penyidik langsung menetapkan AN sebagai tersangka.

    Karena melakukan perbuatan cabul kepada seorang siswi yang saat ini masih duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang saat kejadian tengah melakukan praktik kerja lapangan (PKL) di Kantor Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang, pada (14/3) silam.

    Yang mana atas perbuatannya tersebut pihak kepolisan terapkan pasal 82 Ayat (1) UU RI No.17 Tahun 2016 kepada tersangka. (CR-01/AZM)