Kategori: PERISTIWA

  • Butuh Anggaran Rp8,2 M Operasionalkan SPAM

    Butuh Anggaran Rp8,2 M Operasionalkan SPAM

    PANDEGLANG, BANPOS – Untuk menyediakan pipa pembagi yang tersambung ke pipa transmisi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Tanjung Lesung, Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Berkah Pandeglang membutuhkan anggaran sebesar Rp 8,2 miliar.

    Direktur Perumdam Tirta Berkah Pandeglang, Euis Yuningsih mengatakan, proyek SPAM KSPN Tanjung Lesung tersebut telah selesai dibangun oleh pemerintah pusat dan sudah diserahterimakan kepada Pemkab Pandeglang. Akan tetapi, masih banyak fasilitas penunjang yang harus dilengkapi agar bisa berjalan dengan baik.

    Sejauh ini, baru ada pipa transmisi yang terpasang pada jaringan SPAM KSPN Tanjung Lesung. Oleh karena itu, pihaknya membutuhkan anggaran cukup besar agar sarana tersebut bisa segera dioperasikan. Akan tetapi, usulan bantuan yang disampaikan oleh Perumdam tersebut belum direspon, karena belum dilengkapi dengan Peraturan Daerah (Perda) Penyertaan Modal.

    “Baru ada pipa transmisi, pipa pembaginya belum ada. Untuk membeli pipa pembagi kita butuh anggaran Rp 8,2 miliar. Sudah kita usulkan ke Pemkab, Pemprov, Pemerintah Pusat, semuanya tidak turun karena tidak ada dasar atau Perda penyertaan modal ke Perumdam, sehingga belum diterima Kementerian PUPR,” kata Euis kepada BANPOS, Selasa (29/8).

    Meskipun begitu, lanjut Euis, pihaknya optimistis pada tahun 2024 mendatang, sarana tersebut bisa dilengkapi dengan semua fasilitas penunjang lainnya. Dengan begitu, mesin penyedia air bersih dengan kapasitas seratus liter per detik itu bisa segera dirasakan manfaatnya oleh semua pihak.

    “Insyaallah tahun 2024, pipa pembaginya turun dari Pemprov Banten. Karena sayang juga kalau sampai tidak beroperasi. Kalau misalkan jadi monumen (tidak berfungsi,red) SPAM seharga Rp130 miliar, uang pemerintah pusat akan merugikan negara, Alhamdulillah Perda dan Perbup nya sudah selesai,” terangnya.

    Menurut Euis, pihaknya juga sudah mengajukan bantuan anggaran untuk pengadaan pipa sambungan rumah. Apabila bantuan tersebut direspons, masyarakat tidak lagi dibebankan dengan biaya pemasangan pipa.

    “Dari pipa pembagi ada lagi pipa ke sambungan rumah, itu juga minta bantuan ke Pusat, ada yang berupa DAK, ada yang langsung bantuan sambungan rumah. Kalau semuanya sudah turun, masyarakat tidak perlu bayar pemasangan, hanya perlu bayar pendaftaran saja. Nanti ada dari penyertaan pemerintah daerah Rp 2 miliar,” ungkapnya.

    Terpisah, Ketua DPRD Pandeglang, Tb Udi Juhdi mengatakan, pihaknya mendukung dengan pengoperasian SPAM KSPN Tanjung Lesung, karena bisa mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu, ia berharap Pemkab Pandeglang bisa memberikan suntikan dana untuk pengoperasian sarana tersebut.

    “Tentunya kita dukung, karena kan ke depan nantinya masyarakat bisa mendapatkan pasokan air bersih. Itu juga nantinya akan digunakan di KSPN Tanjung Lesung. Tentunya akan mendatangkan banyak manfaat juga bagi daerah,” katanya.(dhe/pbn)

  • Pengusaha Tambang Nakal Akan Dilaporkan

    Pengusaha Tambang Nakal Akan Dilaporkan

    PANDEGLANG, BANPOS – Terkait Badan Pelayanan Pajak Daerah (BP2D) Kabupaten Pandeglang yang menegur 18 pengusaha tambang yang menyuplai material untuk pengurugan ke pembangunan jalan tol seksi III Serang-Panimbang yang belum menyetorkan laporan hasil produksinya sebagai acuan untuk menentukan besaran pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB).

    Sekda Pandeglang, Ali Fahmi Sumanta mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang saat ini, masih menunggu itikad baik dari 18 pengusaha tambang tersebut untuk menyetorkan laporan hasil produksinya.

    “Tentunya kami masih menunggu itikad baik dari para pemilik tambang yang belum menyetorkan laporannya, sebagai acuan dalam menentukan pajak MBLB. Setelah teguran pertama, nanti kami akan berikan lagi teguran sampai tiga kali sesuai prosedur dan aturan yang berlaku,” kata Ali Fahmi kepada wartawan, Selasa (29/8).

    Ali Fahmi menegaskan, jika para pengusaha tambang yang mengeruk material batu, pasir dan tanah di Bumi Pandeglang ini masih membandel atau tidak ada itikad baik. Maka pihaknya akan menyerahkan urusan tersebut ke pihak Aparat Penegak Hukum (APH) yakni Kejaksaan Negeri (Kejari) Pandeglang.

    “Kalau tidak ada itikad baik, maka kami akan meminta bantuan kepada Kejaksaan Negeri Pandeglang. Karena kita (Pemda Pandeglang,red) mempunyai MoU dengan Kejaksaan Negeri Pandeglang,” terangnya.

    Oleh karena itu, pihaknya berharap agar para pemilik tambang baik perseorangan dan berbadan hukum ini, bisa paham serta sadar dengan kewajibannya untuk membayarkan pajaknya sesuai dengan ketentuan serta aturan yang berlaku.

    “Kami harap, para pengusaha tambang ini paham dan sadar dengan kewajibannya,” ungkapnya.
    Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang melalui Badan Pelayanan Pajak Daerah (BP2D)

    setempat menegur 18 tambang atau kuari yang beroperasi di sejumlah wilayah yang ada di Kabupaten Pandeglang yang menyuplai material batu belah dan tanah untuk pengurugan pembangunan jalan tol seksi III Serang-Panimbang (Serpan).

    Pasalnya, 18 pengusaha tambang tersebut, baik milik pribadi maupun yang berbadan hukum tersebut, belum melaporkan hasil produksinya sejak bulan Januari sampai dengan Juli 2023, yang menjadi acuan Pemkab Pandeglang dalam menentukan kewajiban pengusaha tambang dalam membayar pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB).

    “Kami sudah melakukan teguran kepada 18 kuari atau pengusaha tambang, karena dari Januari sampai dengan Juli 2023, mereka belum laporan. Yang baru lapor itu baru 2 tambang dan itu kita apresiasi,” kata Kepala BP2D Pandeglang, Ramadhani kepada wartawan beberapa waktu lalu.(dhe/pbn)

  • Kebonsari Jadi Tempat Buang Sampah Sembarangan

    Kebonsari Jadi Tempat Buang Sampah Sembarangan

    CILEGON, BANPOS – Sudah empat kali dibersihkan oleh petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon. Tumpukan sampah yang berada di Lingkungan Cimerak RT 1 RW 3, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon masih saja berserakan.

    Namun bandelnya oknum masyarakat yang masih membuang sampah sembarang menjadi permasalahan, lantaran dari tumpukan sampah tersebut menimbulkan aroma bau tak sedap. Sehingga tak sedikit orang mengeluhkan bau yang ditimbulkan sampah tersebut.

    Sampah-sampah yang sudah menahun tersebut, dibuang di lahan kosong milik PT Krakatau Tirta Industri (KTI). Banyaknya warga yang membuang sampah di lahan itu, selain menimbulkan bau tak sedap juga sangat mengganggu pemandangan karena terlihat kumuh.

    Menanggapi hal itu, Lurah Kebonsari, Asep Muzayin menyesalkan oknum masyarakat yang membuang sampah di sembarang tempat khususnya di lahan kosong milik KTI. Karena di lahan tersebut sangat berdekatan dengan jalan dan Kantor Kelurahan Kebonsari.

    “Sudah empat kali sampah di lokasi itu dibersihkan oleh petugas DLH, tetapi karena masih bandelnya masyarakat yang membuang sampah sembarang sehingga sampah kembali menumpuk dan bau,” kata Asep, Senin (28/8).

    Padahal kata Asep, tidak jauh dari lokasi itu, terdapat Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sementara yang dikelola oleh Bank Sampah. Dirinya juga sudah melakukan himbauan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.

    “Semua upaya sudah kita lakukan untuk mengedukasi masyarakat supaya tidak membuang sampah disitu baik secara lisan maupun berupa spanduk peringatan untuk tidak buang sampah di situ, tetapi karena tidak adanya kepedulian dari masyarakat sehingga masih banyak yang membuang sembarang,” tegasnya.

    Pada kesempatan tersebut, dirinya berharap agar sampah yang menumpuk di lahan KTI tersebut kembali dibersihkan oleh petugas DLH dan kepada pihak KTI juga agar memperbaiki pagar yang rusak sehingga tidak ada celah lagi masyarakat membuang sampah sembarang.

    “Saya harap DLH bisa segera mengangkut kembali sampah ini dan KTI juga harus segera menutup akses pada lahan tersebut karena jika dibiarkan lama-lama akan menjadi dampak yang tidak baik terhadap lingkungan kami,” pungkasnya.

    Hal senada dikatakan Ketua Karang Taruna Kelurahan Kebonsari, Firman. Ia juga menyayangkan oknum masyarakat yang membuang sampah sembarang di lahan kosong milik KTI. Karena ulah dari oknum tersebut sangat mengganggu pemandangan dan menimbulkan bau yang menyengat.

    Dirinya juga sepakat untuk dilakukan pemagaran kembali, lantaran beberapa pagar sudah rusak.

    “Kami selaku mitra kelurahan sangat menyayangkan oknum masyarakat yang asal membuang sampah tanpa memperdulikan masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi itu dan saya sepakat untuk dilakukan pemagaran kembali,” ujarnya.

    Menanggapi hal itu, Humas KTI, Saefullah menyampaikan, agar tidak membuang sampah di lokasi tersebut, pihaknya sudah mewacanakan untuk dilakukan perbaikan pagar yang sudah rusak.

    “Intinya kami siap melakukan yang terbaik agar masyarakat tidak membuang sampah sembarang. Insyaallah ke depan bakal kita perbaiki,” katanya melalui sambungan telepon.

    Dirinya juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarang. “Kami dari pihak perusahaan mengimbau kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, meskipun ini lahan kosong, tetapi bukan tempat pembuangan sampah, karena ini letaknya di pinggir jalan dan di sebelahnya juga Kantor Kelurahan Kebonsari, kami mohon agar masyarakat membuang sampah pada tempatnya,” tandasnya. (LUK/PBN)

  • CSR IKPP Ditujukan Untuk Pemberdayaan SDM Lokal

    CSR IKPP Ditujukan Untuk Pemberdayaan SDM Lokal

    TANGERANG, BANPOS – Dalam upaya meningkatkan kualitas Sumberdaya Manusia (SDM) masyarakat sekitar, PT. Indah Kiat Pulp and Paper TBK. (IKPP) Tangerang menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan program pemberdayaan masyarakat melalui budidaya ikan dan pertanian.

    Hal tersebut disampaikan langsung oleh Humas PT. IKPP Tangerang, Achmad Junaedi saat menggelar konfrensi pers di Hotel Episode Tangerang, Rabu (30/8).

    Achmad mengatakan, program pemberdayaan SDM melalui CSR tersebut telah dilakukan dalam lima tahun terakhir.

    “Kita tidak lagi mau memberikan CSR sekadar sumbangan atau sembako, kita beri pemahaman juga bahwa CSR bukan hanya sekadar bantuan (santunan),” katanya kepada wartawan.

    Achmad menjelaskan, alasan pihaknya memilih program tersebut yakni agar masyarakat dapat lebih mandiri dan tidak terbiasa kebergantungan kepada pihak lain.

    “Sebelumnya kita bina terlebih dahulu, kita berikan pelatihan agar mereka menguasai ilmunya,” jelasnya.

    Ia menerangkan, seluruh masyarakat berhak menerima CSR tersebut. Namun, harus melalui mekanisme yang ditentukan oleh perusahaan, mulai dari pengajuan dan lain sebagainya.

    “Semuanya bisa dapat, tidak ada kategori khusus untuk CSR tersebut. Karena kami ingin mendorong dan mendukung kemandirian masyarakat,” tandasnya. (MYU)

  • Delegasi Youth Dialogue SAYEF Kunjungi Desa Energi

    Delegasi Youth Dialogue SAYEF Kunjungi Desa Energi

    BALI, BANPOS – Delegasi Youth Dialogue Southeast Asia Youth Energy Forum (SAYEF) 2023 mengunjungi desa berbasis energi terbarukan di Desa Keliki, Ubud, Gianyar, Bali.

    Para delegasi muda melihat langsung implementasi energi terbarukan yang merupakan program inisiasi Pertamina di tempat pengelolaan sampah dengan pola reduce, reuse, and recycle (TPS3R) berbasis energi terbarukan bertenaga surya dengan kapasitas 10 kWp. Listrik dari energi bersih digunakan untuk mengoperasikan seluruh peralatan di lokasi tersebut.

    Delegasi juga melihat pompa air bertenaga surya berkapasitas 2,5 kWp yang mengalirkan air ke sawah-sawah petani setempat. Selain ramah lingkungan, pompa surya juga menjadi solusi permasalahan kekurangan air irigasi.

    “Total kapasitas energi yang terpasang di Desa Energi Berdikari Keliki ini ada 28 kWp, dimana dari energi yang dihasilkan ini berdampak positif bagi Masyarakat di Desa Keliki, dampak positif bukan hanya dalam kemandirian energi tetapi pengembangan perekonomian juga dijalankan, selain itu dampak lingkungan lainnya yang dihasilkan yaitu membantu dalam mendukung pemerintah menuju Net Zero Emission (NZE) dengan menyumbangkan reduksi emisi karbon sebesar 36 Ton Co2 eq/ tahun”, ujar VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, Rabu (30/8).

    Perbekel Desa Keliki, I Wayan Wita mengungkapkan, pompa air tenaga surya memberi manfaat bagi petani dalam bercocok tanam, terutama di hilir dalam menghadapi musim kering, selain irigasi, air dari pompa tersebut juga dimanfaatkan untuk minum warga.

    “Permasalahan di Desa Keliki ini, saat musim kering, airnya kecil dari hulu, tidak sampai ke bawah, sehingga membuat bercocok tanam mengalami kendala, berkat sumur dan pompa dengan energi PLTS ini sekarang sudah lancar,” ujarnya saat memberi penjelasan kepada para delegasi.

    Sementara itu, Bill Meade yang menjadi salah satu delegasi dari USAID mengatakan, sangat senang dengan mengunjungi desa yang telah mengimplementasikan energi yang berkelanjutan. “Ini adalah contoh kontribusi nyata kolaborasi Pertamina dengan kelompok masyarakat untuk kebutuhan hidup masa depan yang baik,” ujarnya.

    Desa Keliki menjadi satu dari 52 desa, yang dibina oleh Pertamina dan melibatkan secara langsung anak muda dalam proses instalasi dan juga edukasi, sebagai kontribusi nyata anak muda dalam transisi energi di Indonesia. Selain di Desa Keliki, desa energi berdikari Pertamina sudah tersebar di 52 lokasi dengan menghasilkan 143.250 WP energi Pembangit Listrik Tenaga Surya, 605.000 m3/tahun energi Gas Metana & Biogas, 16.500 WP energi Hybrid Surya dan Angin, 8.000 Watt energi microhydro dan 6.500 liter/tahun biodiesel, dapat mengurangi dampak emisi sebesar 565.896 ton Co2 eq/ tahun serta memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat sebesar Rp 1,8 miliar/tahun.

    Turut hadir juga Koordinator Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Ketatausahaan Kementerian ESDM Khoiria Oktaviani pada kunjungan ini. “Setelah setahun pemasangan PLTS di Desa Keliki ini masih tetap sustain dan masyarakat juga semuanya aware untuk menjaga dan merawatnya, semoga desa ini bisa menjadi percontohan dan inspirasi untuk desa-desa yang ada di Bali atau di Indonesia lainnya,” tukasnya. (RMID)

    Berita Ini Telah Terbit Di https://rm.id/baca-berita/ekonomi-bisnis/186171/delegasi-youth-dialogue-sayef-kunjungi-desa-energi-berdikari-pertamina

  • Harga Emas Naik Rp 7.000 Per Gram

    Harga Emas Naik Rp 7.000 Per Gram

    JAKARTA, BANPOS – Harga emas Antam pagi ini naik Rp 7.000 menjadi Rp 1.077.000 per gram. Harga jual kembali (buyback) emas juga naik Rp 7.000 jadi Rp 957.000 per gram.

    Berikut harga pecahan emas batangan Antam sebelum pajak yang tercatat di Logam Mulia Antam, Rabu (30/8):

    Harga emas 0,5 gram: Rp 588.500

    Harga emas 1 gram: Rp 1.077.000

    Harga emas 2 gram: Rp 2.094.000

    Harga emas 3 gram: Rp 3.116.000

    Harga emas 5 gram: Rp 5.160.000

    Harga emas 10 gram: Rp 10.265.000

    Harga emas 25 gram: Rp 25.537.000

    Harga emas 50 gram: Rp 50.995.000

    Harga emas 100 gram: Rp 101.912.000

    Harga emas 250 gram: Rp 254.515.000

    Harga emas 500 gram: Rp 508.820.000

    Harga emas 1.000 gram: Rp 1.017.600.000. (RMID)

    Berita Ini Telah Terbit Di https://rm.id/baca-berita/ekonomi-bisnis/186166/harga-emas-naik-rp-7000-jadi-di-rp-1077000-per-gram

  • Perubahan APBD Fokus Penyempurnaan Program 2023

    SERANG, BANPOS – Pembahasan perubahan Rancangan Perubahan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Plafon dan Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) APBD Banten tahun 2023 oleh Banggar dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) masih alot.

    Wakil Ketua DPRD Banten, Fahmi Hakim, di ruang kerjanya menjelaskan, Perubahan KUA PPAS 2023 hingga saat ini dalam proses pembahasan. Dan rencananya akan ditetapkan dalam waktu dekat ini.

    “Sekarang masih berproses. Kami, dari Banggar sudah beberapa kali melakukan Raker (rapat kerja),” ujarnya.
    Adapun poin penting dalam Perubahan APBD 2023 ini lanjut Fahmi, adalah penguatan program yang ada di murni APBD.

    “Hal penting yang dibahas selain masalah pendapatan. Juga program-program yang di murni APBD,” katanya.
    Ia menjelaskan, untuk pendapatan Banggar melihat apa yang dilakukan sudah memenuhi dari target.

    “Kami dari Banggar sudah membahas mengenai pendapatan. Untuk pendapatan, kami berharap perlu ada inovasi dan kreativitas sehingga program yang ada berjalan sesuai dengan maksimal,” ujarnya.

    Selain pendapatan yang telah dibahas, Banggar dan TAPD dalam waktu dekat ini akan dilakukan pembahasan mengenai layanan dasar, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan sosial.

    “Di perubahan ini akan ada penguatan dan penyempurnaan kegiatan 2023 murni. Kami melihat di Perubahan 2023 adalah kebijakannya cenderung mengoptimalkan terhadap proses pembangunan 2023. Dan kedua adalah proses penyempurnaan penguatan struktur APBD. Misalkan kegiatan reses DPRD masih dianggarkan 10 bulan, masih perlu penyelesaian 2 bulan lagi, termasuk tukin ASN maupun program-program layanan dasar. Pendidikan kesehatan. Contoh hari ini bidang pendidikan belum bisa bangun gedung karena waktunya terbatas , bisa dibuat program pengadaan meubeler. Termasuk kesehatan seperti anggaran JKN, pembayaran BPJS,” ujarnya.

    Informasi beredar Finalisasi Perubahan KUA PPAS APBD 2023 akan dilakukan pekan ini, setelah seluruh pimpinan dan Anggota DPRD Banten selesai mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) disalah satu hotel berbintang di Jakarta.

    “Bimtek DPRD Banten dilakukan selama 3 hari. Dari Minggu sampai hari Selasa besok (hari ini, red) terang salah seorang ASN di Sekretariat Dewan (Setwan).

    Diketahui, APBD Banten tahun 2023 sebesar Rp11,7 triliun. Anggaran tersebut keseluruhan pendapatan daerah sebesar Rp11,5 triliun. Dengan demikian terjadi defisit sebesar Rp227 miliar.

    Pendapatan itu dibelanjakan, terdiri belanja operasi sebesar Rp6.8 triliun, belanja modal Rp1,79 trilliun, belanja tidak terduga Rp79 miliar, dan belanja transfer Rp3 triliun.

    Adapun defisit atau kekurangan Rp227 miliar, akan tertutupi dari sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) tahun 2022.(RUS/PBN)

  • Otak-atik Calon Pj Bupati Tangerang, Mahasiswa Gerudug Pimpinan Dewan

    Otak-atik Calon Pj Bupati Tangerang, Mahasiswa Gerudug Pimpinan Dewan

    KABUPATEN TANGERANG, BANPOS – Ratusan aktivis mahasiswa yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa Tangerang (AMT), mengingatkan masyarakat agar tidak lagi memilih anggota dewan yang ndablek alias cuek bebek dengan kepentingan publik.

    Kecaman tersebut dilontarkan aktivis AMT yang menggelar aksi unjukrasa di depan Gedung DPRD Kabupaten Tangerang, kawasan Puspemkab Tangerang, Tigaraksa, Senin (28/8).

    Aksi unjukrasa aktivis mahasiswa itu, ditujukan kepada pimpinan DPRD Kabupaten Tangerang yang dinilai tidak transparan dalam proses pengajuan nama-nama calon Penjabat (PJ) Bupati Tangerang.

    Mereka juga mengecam seluruh anggota DPRD Kabupaten Tangerang yang disebut hanya bisa diam alias cuek melihat adanya ketidakterbukaan dalam proses pengajuan nama-nama calon PJ Bupati Tangerang.

    “Beredarnya dua surat usulan PJ Bupati Tangerang yang disampaikan ke Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri) membuktikan kalau anggota dewan itu cuek alias ndablek dengan kepentingan masyarakat,” ungkap Findo Alam Samsara, aktivis AMT dalam orasinya di depan Gedung Dewan.

    Aktivis mahasiswa yang juga Ketua PC PMII Kabupaten Tangerang itu, menuntut pimpinan DPRD menjelaskan secara gamblang proses pengusulan nama-nama calon PJ Bupati Tangerang kepada publik.

    Dia mengungkapkan, saat ini beredar dugaan adanya dua surat usulan PJ Bupati Tangerang yang ditandatangani Ketua DPRD. Kemudian susulan berita acara yang masuk ke Kemendagri pada tanggal 18 Agustus 2023 tanpa tanda tangan dari Ketua DPRD.

    “Jadi ada dua surat yang di dalamnya terdapat usulan nama-nama calon PJ Bupati, dengan ada perbedaan dalam formasinya,” katanya.

    Menurutnya, sikap pimpinan DPRD yang tidak mau bersuara terkait dengan beredarnya dua surat usulan PJ Bupati dengan versi berbeda justru menciptakan opini liar di tengah masyarakat.

    “Kami gak tahu mana yang asli dan surat palsu walau Kemendagri menyatakan sudah sampai tahap akhir,” katanya.

    Unjukrasa sempat memanas, aktivis mahasiswa sempat membakar ban bekas di depan gedung dewan. Imbasnya terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dengan petugas kepolisian yang berjaga-jaga di depan gedung dewan.

    Akhirnya beberapa perwakilan sekretariat DPRD bernegosiasi dengan para mahasiswa. Namun, negosiasi tidak menemui titik terang, lantaran perwakilan sekretariat DPRD hanya mempersilahkan 15 perwakilan mahasiswa untuk masuk.

    Sedangkan pengunjukrasa menginginkan seluruh massa aksi yang jumlahnya sekitar 100 orang bisa berdialog langsung dengan para pimpinan dewan.

    “Kami sebagai rakyat ingin tahu penjelasan wakil rakyat tentang calon PJ Bupati yang notabenenya nanti menjadi pimpinan kami di Kabupaten Tangerang. Jangan wakil rakyat malah ndablek, cuek terhadap kepentingan rakyatnya,” timpal Bagus, aktivis himpunan mahasiswa Islam (HMI).

    Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Adi Tiya Wijaya mengaku telah berupaya mengajak para mahasiswa untuk bisa duduk bersama, terkait persoalan yang menjadi tuntutan mereka.

    “Kami sudah menyampaikan duduk bersama, di forum ruang rapat gabungan ini, tapi kalau 50 orang yang masuk tempatnya gak cukup,” katanya.

    Kendati demikian, Adit menyatakan pimpinan DPRD akan segera memberikan penjelasan secara terbuka terkait tuntutan dari mahasiswa tersebut. Ia juga menyebut tidak hadirnya Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Kholid Ismail dikarenakan ada tugas lain.

    “Pasti kami jelaskan, kami tidak akan lari, kami selalu stay sampai jam kerja kami yaitu jam 4 sore,” tandasnya.

    Sebelumnya diduga ada 2 versi surat usulan nama-nama calon PJ Bupati Tangerang. Versi pertama bernomor B/100.1.4/.053/Pim-DPRD/2023 yang ditandatangani Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Kholid Ismail.

    Ketiga nama yang diusulkan menjadi PJ Bupati Tangerang untuk menggantikan A Zaki Iskandar yang masa jabatannya akan berakhir pada 23 September nanti adalah Belly Isnaini, pejabat Kemendagri, Deden Apriandi,  Sekretaris DPRD Banten dan Moch Maesyal, Sekda Kabupaten Tangerang.

    Surat versi pertama ini sempat disanpaikan Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Tangerang, M Amud bersama Jayusman, Ketua Fraksi Partai Gerinda dan Nazil Fikri anggota Fraksi PPP kepada wartawan di Ruang Komisi I DPRD Kabupaten Tangerang, Rabu (9/8) lalu.

    Sedangkan surat versi kedua bernomor B/100.1.4/.5203/pim-DPRD/VIII/2023 yang juga ditandatangani Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Kholid Ismail. Fotokopi dan softcopy surat tersebut dengan format PDF beredar di sejumlah kalangan.

    Surat versi kedua itu berbeda pada nama-nama yang diusulkan sebelumnya ke Kemendagri. Ketiga nama itu, Moch Maesyal Rasyid,  Sekda Kabupaten Tangerang, M Yusuf, Staf Ahli Gubernur Banten dan Tabrani yang menjabat Kepala Dindikbud Banten. (ODI/DZH)

  • Oknum Masyarakat Kebonsari Buang Sampah Sembarangan

    Oknum Masyarakat Kebonsari Buang Sampah Sembarangan

    CILEGON, BANPOS – Sudah empat kali dibersihkan oleh petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon. Tumpukan sampah yang berada di Lingkungan Cimerak RT 1 RW 3, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon masih saja berserakan.

    Namun bandelnya oknum masyarakat yang masih membuang sampah sembarang menjadi permasalahan, lantaran dari tumpukan sampah tersebut menimbulkan aroma bau tak sedap. Sehingga tak sedikit orang mengeluhkan bau yang ditimbulkan sampah tersebut.

    Sampah-sampah yang sudah menahun tersebut, dibuang di lahan kosong milik PT Krakatau Tirta Industri (KTI). Banyaknya warga yang membuang sampah di lahan itu, selain menimbulkan bau tak sedap juga sangat mengganggu pemandangan karena terlihat kumuh.

    Menanggapi hal itu, Lurah Kebonsari, Asep Muzayin menyesalkan oknum masyarakat yang membuang sampah di sembarang tempat khususnya di lahan kosong milik KTI. Karena dilahan tersebut sangat berdekatan dengan jalan dan Kantor Kelurahan Kebonsari.

    “Sudah empat kali sampah di lokasi itu di bersihkan oleh petugas DLH, tetapi karena masih bandelnya masyarakat yang membuang sampah sembarang sehingga sampah kembali menumpuk dan bau,” kata Asep, Senin (28/8).

    Padahal kata Asep, tidak jauh dari lokasi itu, terdapat Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sementara yang dikelola oleh Bank Sampah. Dirinya juga sudah melakukan himbauan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.

    “Semua upaya sudah kita lakukan untuk mengedukasi masyarakat supaya tidak membuang sampah disitu baik secara lisan maupun berupa sepanduk peringatan untuk tidak buang sampah di situ, tetapi karena tidak adanya kepedulian dari masyarakat sehingga masih banyak yang membuang sembarang,” tegasnya.

    Pada kesempatan tersebut, dirinya berharap agar sampah yang menumpuk di lahan KTI tersebut kembali dibersihkan oleh petugas DLH dan kepada pihak KTI juga agar memperbaiki pagar yang rusak sehingga tidak ada celah lagi masyarakat membuang sampah sembarang.

    “Saya harap DLH bisa segera mengangkut kembali sampah ini dan KTI juga harus segera menutup akses pada lahan tersebut karena jika dibiarkan lama-lama akan menjadi dampak yang tidak baik terhadap lingkungan kami,” pungkasnya.

    Hal senada dikatakan Ketua Karang Taruna Kelurahan Kebonsari, Firman. Ia juga menyayangkan oknum masyarakat yang membuang sampah sembarang di lahan kosong milik KTI. Karena ulah dari oknum tersebut sangat mengganggu pemandangan dan menimbulkan bau yang menyengat.

    Dirinya juga sepakat untuk dilakukan pemagaran kembali, lantaran beberapa pagar sudah rusak.

    “Kami selaku mitra kelurahan sangat menyayangkan oknum masyarakat yang asal membuang sampah tanpa memperdulikan masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi itu dan saya sepakat untuk dilakukan pemagaran kembali,” ujarnya.

    Menanggapi hal itu, Humas KTI, Saefullah menyampaikan, agar tidak membuang sampah di lokasi tersebut, pihaknya sudah mewacanakan untuk dilakukan perbaikan pagar yang sudah rusak.

    “Intinya kami siap melakukan yang terbaik agar masyarakat tidak membuang sampah sembarang. Insya Allah ke depan bakal kita perbaiki,” katanya melalui sambungan telepon.

    Dirinya juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarang. “Kami dari pihak perusahaan menghimbau kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, meskipun ini lahan kosong, tetapi bukan tempat pembuangan sampah, karena ini letaknya dipinggir jalan dan disebelahnya juga Kantor Kelurahan Kebonsari, kami mohon agar masyarakat membuang sampah pada tempatnya,” tandasnya. (LUK)

  • Pelaku Penganiyaan Mantan Pacar di Ciledug Berhasil Ditangkap

    Pelaku Penganiyaan Mantan Pacar di Ciledug Berhasil Ditangkap

    TANGERANG, BANPOS – Pelaku penganiayaan terhadap mantan pacar yang terjadi di Ciledug, berhasil ditangkap pada Minggu (27/8). Pelaku sempat kabur ke Sukabumi, Jawa Barat sebelum akhirnya ditangkap oleh unit Reskrim Polsek Ciledug.

    Peristiwa penganiayaan yang dilakukan pelaku yang berinisial A (26) itu terjadi pada Minggu (23/7) lalu. Pelaku cemburu kepada korban yang merupakan mantan pacarnya itu, lantaran korban tengah asik nongkrong bersama teman-teman prianya.

    Peristiwa itu bermula saat korban yang berinisial SV (23) tengah asik berkumpul dengan teman-temannya. Pelaku kemudian datang menghampirinya, lalu secara tiba-tiba A memukuli SV secara brutal.

    “Saya sama temen saya lagi nongkrong, lalu tiba tiba aja si A datang sendiri langsung nyerang saya,” ungkap korban

    Menurutnya, pelaku yang pada saat itu datang seorang diri menggunakan sepeda motor miliknya, diduga sedang dalam pengaruh alkohol.

    “Iya mabuk parah, itu pas dia mukulin saya disitu pada misahin semua, malah temen-temennya itu mau berantemin dia (pelaku),”katanya.

    Penyerangan yang dilakukan oleh pelaku kepada dirinya disebabkan motif cemburu. Pelaku tidak terima bahwa korban bermain bersama dengan teman-teman pelaku.

    “Jadi si pelaku ini cemburu karena ga suka saya nongkrong di situ sama teman-temannya, ya wajar aja dong kan itu juga teman saya nongkrong juga. Kan saya juga sama dia ini udah putus, ya ga ada masalah kan, dia juga kan udah punya cewe baru,” ucapnya.

    Akibat dari kekerasan tersebut, korban mengalami luka robek terbuka di pelipis bagian kanan dan luka lecet tergores di bagian dengkul kaki bagian kanan.

    Setelah kejadian itu, pelaku sempat melarikan diri ke Sukabumi, Jawa Barat, sebelum akhirnya tertangkap oleh Unit Reskrim Polsek Ciledug.

    Sementara Kapolsek Ciledug, AKP Diorisha membenarkan ihwal penangkapan tersebut. Saat ini pelaku sudah dibawa ke Polsek Ciledug guna menjalani proses hukum.

    “Iya benar, pelaku sudah berhasil ditangkap Minggu kemarin. Pelaku juga sudah dibawa ke Polsek Ciledug guna menjalani proses hukum,” ucapnya saat dikonfirmasi awak media, Senin (28/8). (DZH/BNN)