Kategori: PILIHAN REDAKSI

  • Dompet Dhuafa Banten Bentuk Aksi Peduli Dampak Corona

    Dompet Dhuafa Banten Bentuk Aksi Peduli Dampak Corona

    SERANG, BANPOS – Dompet Dhuafa (DD) Banten membuat Aksi Peduli Dampak Corona dalam rangka meringankan beban masyarakat akibat pandemi Covid-19. Sebelumnya, DD Banten telah melakukan kegiatan serupa di beberapa tempat, seperti di Gowok dan Ciwaru Kota Serang, serta Kragilan kabupaten Serang.

    Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Banten, Mokhlas P mengungkapkan, pandemi Covid-19 yang masih berlangsung membuat aktivitas perekonomian masyarakat menjadi lemah. Beberapa kelompok pekerja terpaksa harus dirumahkan, bahkan diberhentikan dari pekerjaanya. Untuk membantu warga terdampak Covid-19, Dompet Dhuafa Banten menggalang donasi dengan tema ‘Aksi Peduli Dampak Corona’.

    “Adapun syarat untuk mendapat bantuan dari Dompet Dhuafa, masyarakat dapat mengajukan permohonan kepada Dompet Dhuafa. Nanti, ada tim verifikasi yang menentukan layak dan tidaknya orang tersebut mendapatkan bantuan,” katanya saat melakukan konferensi pers di gedung Dompet Dhuafa Banten, Sumur Pecung, Kota Serang, Kamis (10/9).

    Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama yang ekonominya masih stabil, berpartisipasi untuk membantu sesama.Meskipun DD Banten sudah banyak melakukan program di masa pandemi covid.

    “Sekarang ini warga yang kesulitan pangan, penghasilan serta permodalan usaha tentu membutuhkan bantuan. Maka, kami dari Dompet Dhuafa membuka donasi peduli Dampak corona,” kata Mokhlas.

    Mokhlas mengatakan, nantinya donasi yang terkumpul akan disalurkan kepada mereka yang terdampak, baik dalam bentuk sembako, bantuan modal, serta dalam bentuk program ketahanan pangan, seperti budidaya ikan dan sayur dalam ember (budikdamber).

    “Untuk bantuan sembako yang prioritas adalah kelompok lansia dan masyarakat yang memang sangat membutuhkan kebutuhan pokok segera. Ada juga bantuan modal buat opelaku usaha, serta ada yang kita beri budikdamber,” tuturnya.

    Ia menegaskan, bantuan yang akan disalurkan tersebut akan diharapkan berdampak terhadap terbentuknya masyarakat produktif dan bisa berdampak jangka panjang, serta memperkuat ketahanan pangan di tingkat keluarga.
    Untuk program budikdamber sendiri, ditargetkan pada tahap awal adalah sebanyak 100 budikdamber hingga nantinya mencapai 1.000 titik.(MG-03)

  • ACT Banten dan BANPOS Jalin Kerjasama untuk Kemanusiaan

    ACT Banten dan BANPOS Jalin Kerjasama untuk Kemanusiaan

    SERANG, BANPOS – Menjadi lembaga profesional yang memfokuskan kerja-kerja kemanusiaan, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Banten memilih harian Banten Pos (BANPOS) untuk menjadi mitra untuk menjalankan program-programnya. Hal itu disampaikan oleh Manajer Cabang ACT Banten, Ais Komarudin, saat mengunjungi kantor harian Banpos, Rabu (10/6).

    Diketahui, ACT dalam dekat ini sedang menggencarkan kegiatan dengan hastag aksi bantu Indonesia. Diantaranya yaitu Sahabat UMI (usaha mikro Indonesia), dengan tujuan untuk menumbuhkembangkan usaha ultra mikro, khususnya usaha para ibu yang terkena dampak ekonomi dari pandemi Covid-19.

    “Sahabat UMI ditujukan kepada ibu-ibu yang memiliki aneka usaha khususnya pangan rumahan dengan memberikan modal usaha dan pendampibgan,” ujarnya mengawali perbincangan dengan General Manager BANPOS, Saepudin.

    Kepada BANPOS, Ais juga mengatakan bahwa program tersebut hadir salah satunya karena pihaknya memandang para ibu sangat terkena dampak baik secara ekonomi maupun psikologi. Dalam hal ini, bagi para ibu yang suaminya korban PHK atau penghasilan menurun bahkan hampir gulung tikar.

    “Saat ini, sebanyak 1.176 orang sahabat UMI yang tersebar di 133 Kota/Kabupaten di 24 Provinsi Indonesia telah menerima bantuan modal usaha. Karena ditargetkan, dalam kurun waktu seminggu, sebanyak 300 sahabat UMI menerima bantuan modal,” jelasnya.

    Selain itu, program lainnya yang sedang berjalan yaitu Global Qurban yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2016. Program ini dihadirkan untuk memfasilitasi dermawan untuk memberikan hewan qurban terbaik atas nama mereka yang tak mampu.

    “Distribusi hewan qurban ini sangat luas dan tepat sasaran, menjangkau 43 negara. Namun untuk nama pequrban ditetapkan oleh global Quran,” jelasnya.

    Tak sedikit program kemanusiaan yang konsisten dijalankan oleh ACT, termasuk program sebelum pandemi masuk ke Indonesia. Misalnya, saat terjadi banjir bandang di Kabupaten Lebak, ACT bekerjasama dengan donatur luar negeri untuk membangun shelter atau hunian sementara (huntara) sebanyak 62 unit dengan 6 fasilitas kamar mandi umum.

    “Karena saat pandemi ini, banyak yang melupakan mereka yang terkena musibah. Alhamdulillah kami masih konsisten untuk membantu mereka, menyuplai bahan pokok dan kebutuhan lainnya. Karena saat ini banyak yang beralih atau perhatian terfokus ke Covid-19,” jelas Ais.

    ACT pun hingga kini masih konsisten menjalankan program apresiasi kepada para guru yang berada di seluruh Indonesia melalui program Sahabat Guru Indonesia (SGI), yang telah dimulai sejak 30 Mei. Guru prasejahtera dan lanjut usia yang masih mengabdikan dirinya untuk mencerdaskan bangsa, patut diapresiasi dengan memberikan penghargaan.

    “Sahabat Guru Indonesia, insyaAllah besok Rabu (10/6), kami akan menyerahkan penghargaan kepada 30 guru di Kecamatan Kopo,” ujarnya.

    Diakhir ia meminta kepada BANPOS untuk bersedia menjadi mitra dengan semua program yang sedang atau akan berjalan di ACT. Ia meyakini, dapat mencapai filantropi sebagai lembaga kemanusiaan tingkat internasional yang dapat menyentuh semua yang membutuhkan dengan berjalan bersama.

    “Kalau bisa dilakukan bersama-sama, kenapa tidak. Semoga silaturahmi tetap berjalan terus untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat dan memberikan informasi kepada kami kondisi hingga ujung Banten,” katanya.

    Sementara itu, General Manager BANPOS, Saepudin, menyambut baik atas kehadiran dan niat baik dari ACT Banten untuk menjalin kerjasama di berbagai program. Ia pun berharap dapat menjaga silaturahmi dan memberikan beberapa masukan untuk bersama-sama menjalankan program kemanusiaan di berbagai daerah di Banten.

    “Kami menyambut baik dengan niat teman-teman ACT sebagai lembaga kemanusiaan. Karena kami pun sebagai media, ingin memberikan informasi kepada masyarakat. Dengan banyaknya program di ACT, kami berupaya menyebarluaskan dengan seluas-luasnya informasi agar sampai kepada masyarakat,” tandasnya. (MUF)

  • Begini Cara Cek Kepesertaan Bansos Kemensos

    Begini Cara Cek Kepesertaan Bansos Kemensos

    SERANG, BANPOS – Beberapa waktu yang lalu, sejumlah pembaca BANPOS mengeluhkan permasalahan penyaluran bantuan sosial (bansos).

    Bansos covid-19 diberikan kepada masyarakat yang terdampak pandemi virus Corona senilai Rp600 ribu per bulan.

    Kementerian Sosial pun berupaya untuk mencari cara agar bantuan tersebut benar-benar tepat sasaran.

    Saat ini Kementerian Sosial sudah menyediakan website dan aplikasi yang bisa diakses siapa saja yang ingin tahu apakah dirinya masuk dalam daftar penerima bansos, termasuk bantuan selama pandemi covid-19.

    Cara mudah cek data penerima bansos, dapat cekbansos.siks.kemsos.go.id

    Berikut ini cara mengecek apakah dirimu terdaftar sebagai penerima Bansos dari Kemensos:

    Cara untuk mengecek melalui situs https://cekbansos.siks.kemsos.go.id/kemsos/Pencarian

    Berikut ini langkah-langkahnya:

    – Masuk ke laman https://cekbansos.siks.kemsos.go.id/kemsos/Pencarian

    – Pilih ID kepesertaan yang diinginkan

    – Masukkan nomor kepesertaan dari ID yang dipilih. Misal jika memilih NIK, masukkan NIK secara keseluruhan.

    – Masukkan nama yang sesuai dengan ID yang dipilih

    – Masukkan kata yang tertera dalam kotak captcha (harus sesuai, termasuk spasi)

    – Klik cari.

    – Sistem akan mencocokkan ID dan nama yang diinput dan membandingkan antara nama yang diinput dengan nama yang ada di dalam database.

    – Jika anda bukan orang yang termasuk penerima Bansos, maka akan muncul keterangan data tidak ditemukan.

    – Jika memang nama anda keluar di sistem tersebut, berarti anda penerima salah satu BANSOS dari pemerintah, silahkan dilihat paling pojok kanan jenis kepesertaan.

    -Jika anda penerima BANSOS dan nama anda tidak terdaftar di situs tersebut, perlu dipertanyakan kepemerintah setempat.

    Demikian cara mudah cek kepesertaan Bansos Kemensos melalui situs https://cekbansos.siks.kemsos.go.id/kemsos/Pencarian. Mari kita awasi BANSOS biar tepat sasaran, dan berdoa agar wabah Covid-19 segera berlalu.

    Simak video panduannya.
    (NET/PBN)

  • Ketika Terserah Berbalik Arah

    Ketika Terserah Berbalik Arah

    AKHIR-akhir ini lagi ramai orang-orang bicara “terserah”. Diksi ini lagi viral. Populer di kalangan pengguna media sosial. Ada yang tahu bagaimana asbabul wurudnya sehingga “terserah” menjadi ramai?

    Kalau tidak salah, diksi itu populer sejak dijadikan judul lagu oleh seorang rapper Indonesia, Willy Winarko. Dalam liriknya, Willy menyentil kebijakan pemerintah sekaligus juga menyindir perilaku masyarakat.

    Mulai dari ulah warga yang ramai datang ke Sarinah, pelonggaran PSBB, bandara yang ramai, naiknya iuran BPJS, konser musik di Jakarta, hingga pengesahan UU Minerba.

    Karena sebagian dari kita kurang teliti dalam mencecap liriknya, lagu itu kemudian dianggap sebagai perwakilan suara rakyat dalam menyampaikan kritik kepada pemerintah.

    Hingga ada yang menimpalinya dengan PSBB sebagai “Peraturan Suka Berubah-ubah”. Lagu itu berseliweran di jagat media sosial. Khususnya di WhatsApp Group, dengan caption kritik terhadap rezim.

    Diawal kemunculannya, oleh sebagian dari kita lagu itu dijadikan sebagai protes terhadap rezim. Tapi trend itu tidak lama. Karena kini malah sebaliknya. Berbalik arah!

    Ditengah himbauan pemerintah, baik untuk tidak mudik dan tidak berkumpul di ruang publik, kini masyarakat malah melakukan hal sebaliknya. Mudik, konser musik, mall dan pasar malah menjadi ramai.

    “Terserah”, akhirnya digunakan juga oleh para pendukung rezim dan dialamatkan pada warga yang dianggap bandel. “Terserah, mau mudik atau mau kumpul. Resiko silakan tanggung masing-masing”. Begitu kira-kira.

    Bahkan, kini para tim medis pun seolah menunjukkan pesimismenya dengan menggunakan kata terserah. Sembari menggunakan APD lengkap, mereka memegang kertas bertuliskan “terserah”. Lalu, jpret difoto.

    Seolah mereka ingin mengatakan “Selama ini kami menjalankan tugas melakukan pertolongan bagi penyembuhan pasien. Bantu kami antara lain dengan cara sosial distancing!”.

    Bila kini mereka juga larut dalam “terserah”, seperti ingin mengatakan “Ya sudahlah! Silakan kalian lakukan apapun yang kalian mau. Bila kena covid, itu resiko kalian. Eh, itu akan tetap kami tolong”.

    “Terserah” kali ini dipakai bersama oleh kedua kelompok. Mengapa bisa begitu? Karena tafsir tergantung dan terserah masing-masing. Silakan tafsirkan saja sesuai keinginan. Terserah kalian.

    Mau suka atas postingan ini, terserah.

    Mau tak sepakat atas tulisan ini, juga terserah.

    Yang suka dan ngasih “like”, terserah.

    Hanya baca lalu suka tanpa ngasih “like” juga terserah.

    Mau komentar dan berikan dukungan, terserah.

    Komentar bernada penolakan juga, terserah.

    Mau acuh terserah. Mau abai juga terserah.
    Terserah Terserah!(*)

  • Warga Bingung, Biasa Bayar Listrik Rp300 Ribuan, Tiba-tiba Ditagih Hampir Rp1 Juta

    Warga Bingung, Biasa Bayar Listrik Rp300 Ribuan, Tiba-tiba Ditagih Hampir Rp1 Juta

    CILEGON, BANPOS – Seorang warga Lingkungan Cibeber Timur, Kecamatan Cibeber, Masdani, mengeluhkan tagihan listrik yang naik 3 kali lipat atau dibandingkan pembayaran biasanya. Hal itu dianggap tidak masuk akal, sebab, tagihan listrik setiap bulannya semenjak Januari sampai April hanya rata-rata Rp300 ribu per bulannya tiba-tiba melonjak menjadi Rp912.672.

    Masdani mengungkapkan, kenaikan tersebut tidak normal karena biasanya pemakaian listrik hanya rata-rata 8 kwh per harinya atau 240 kwh per bulan. Namun pada tagihan Mei menjadi rata-rata 23 kwh per hari atau sekitar 700 kwh lebih per bulan. Padahal, secara penggunaan listrik yang dipakai juga tetap normal seperti biasa. Pada Januari hanya sebesar Rp365 ribu, Februari hanya Rp 253 ribu, Maret hanya Rp279 ribu dan April hanya Rp 301 ribu.

    “Tidak masuk akal, masa sampai 712 kwh atau satu bulan tagihan sekitar Rp912.672. Padahal dari Januari, Februari Maret dan April rata-rata hanya Rp240 lebih atau hanya Rp300 ribu lebih,” katanya saat dikonfirmasi, Selasa (12/5).

    Masdani mengungkapkan, tidak mungkin tagihan listrik mencapai Rp912.672 pada Mei. Sebab, penggunaan normal. Hal itu karena di rumah ada dirinya dengan istri dan satu anak perempuan. Menurut Masdani, ditengah pandemi korona yang serba sulit untuk kebutuhan, harus membayar sebesar itu juga tidak akan mampu.

    “Kalau yang lain itu naik paling setengahnya dari Rp300 ribu ke Rp450 ribu. Kalau itu masih wajar. Tapi kalau sampai tiga kali lipat bayarnya bagaimana. Apalagi kebutuhan juga harus terpenuhi ditengah pandemi,” ungkap pria Pensiunan ASN ini.

    Masdani menjelaskan, pihaknya meyakini adanya kesalahan dalam soal tagihan tersebut, sehingga ada kenaikan soal tagihan. Sebab, tagihan tidak masuk akal karena pemakaian juga berjalan normal.

    “Aktifitas saya dan istri juga dari dulu dirumah, sehingga mengetahui benar pemakaian masih batas normal. Kami yakin ada yang salah soal tagihan. Kami harap ini jadi perhatian pihak PLN,” tutupnya.(LUK/ENK)

  • Jaring Pemudik, Penjagaan di Pintu Tol dan Pelabuhan Merak Diperketat

    Jaring Pemudik, Penjagaan di Pintu Tol dan Pelabuhan Merak Diperketat

    CILEGON – Pastikan tidak ada masyarakat yang melakukan mudik, Polda Banten memperketat penjagaan di sejumlah titik di Kota Cilegon. Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Merak dan lalu lintas kendaraan di gerbang tol Merak diperketat untuk mencegah penyusup yang mencoba menyeberang ke Pulau Sumatera secara ilegal.

    Polda Banten lakukan monitoring bongkar muat kendaraan di Dermaga 5 Pelabuhan Merak. Senin (11/05/2020).

    Kegiatan monitoring bongkar muat kendaraan di Dermaga 5 Pelabuhan Merak ini dilakukan oleh Karoops Polda Banten Kombes Pol Amiludin Roemtaat bersama Dirbinmas Polda Banten Kombes Pol Riki Yanuarfi.

    “Hari ini kami melakukan monitoring bongkar muat kendaraan di Dermaga 5 Pelabuhan Merak yang bertujuan untuk mengantisipasi masyarakat yang nekat melakukan mudik”, kata Amiludin.

    Amiludin menambahkan telah melakukan pemeriksaan di atas truk sembako yang hendak menyeberang.

    “Dan kami juga sudah melakukan pemeriksaan di atas-atas truk angkutan sembako, guna mengantisipasi agar tidak ada yang menyusup untuk menyeberang ke Pulau Sumatera,” tambahnya.

    “Kendaraan yang boleh menyeberang ke Pulau Sumatera hanya kendaraan angkutan barang, angkutan BBM dan keperluan medis atau kesehatan”, imbuhnya.

    Sementara Riki mengimbau kepada supir-supir angkutan agar mengikuti protokol kesehatan guna mencegah penyebaran covid-19.

    “Buat para sopir-sopir yang hendak menyeberang melalui Pelabuhan Merak agar mengikuti protokol kesehatan agar tidak tertular covid-19 atau Virus Corona ini, dimana sopir-sopir harus selalu menggunakan masker,” ujarnya.

    “Dan rajin mencuci tangan dengan sabun, dan juga selalu menerapkan Phycsical Distancing yaitu selalu menjaga jarak, minimal 1,5 meter lah jaraknya dengan orang lain. Semua itu kita lakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona ini,” lanjutnya.

    Selain di Pelabuhan Merak, penyaringan pemudik juga dilakukan di Pos Check Point pintu Tol Merak.

    “Penyekatan di Pos Check Point di pertigaan Geram Pelabuhan Merak ini juga untuk mencegah masyarakat untuk melakukan mudik,” kata Kapolres Cilegon AKBP Yudhis Wibisana, Senin (11/05/2020) malam.

    Yudhis menjelaskan, dari hasil penyekatan yang dilakukan personel ada beberapa kendaraan yang diperiksa dan diputarbalikkan dari pagi hingga sore ini.

    “Hari ini kendaraan yang diputarbalikan di Pospam 6 Gerem ada 3 unit kendaraan roda empat. Kita juga melakukan sosialisasi kepada pengendara yang akan melintas ke pelabuhan Merak,” ujarnya.

    Terpisah, Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi menjelaskan, penyeberangan dan bongkar muat Penumpang maupun barang baik dari arah Sumatera menuju Jakarta maupun sebaliknya dari arah Jakarta menuju Sumatera untuk antrian kendaraan nihil.

    “Dermaga 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 sekatan kantong parkir pun terpantau nihil. Dan gerbang tol A dan B terpantau normatif dan lancar, serta loket penumpang pun terpantau minim,” ucap Edy.(ENK)

  • Covid-19 Menyebar Karena Pemkot Cilegon Dianggap Lemah Awasi Industri

    Covid-19 Menyebar Karena Pemkot Cilegon Dianggap Lemah Awasi Industri

    CILEGON, BANPOS – Sejumlah pihak mempertanyakan kinerja Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Cilegon. Ini setelah munculnya kasus-kasus terkonfirmasi positif Covid-19 secara sporadis, selama beberapa hari terakhir.

    Diketahui, saat ini telah muncul tujuh kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Cilegon. Dari tujuh kasus itu, hanya tiga kasus diantaranya tercatat warga Kota Cilegon. Kemudian muncul juga kasus terkonfirmasi positif di lingkungan industri PT Chandra Asri. Dimana 2 buruh PT IKPP, perusahaan kontraktor yang bekerja di pabrik kimia tersebut, positif korona.

    Setelah itu, muncul pula kasus terkonfirmasi positif di lingkungan PT Krakatau Engineering (KE). Dimana salah satu calon pekerja asal Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat terdeteksi mengidap virus Corona.

    Informasi lain, pasien kedua terkonfirmasi positif corona adalah pekerja di PT Cabot Indonesia. Warga BPI, Kelurahan Panggungrawi, Kecamatan Jombang tersebut, beberapa hari sebelum melakukan isolasi mandiri, sempat aktif bekerja. Dari kasus-kasus tersebut muncul dari kalangan pekerja industri. Jelas ini menandakan pengawas di zona industri sangat minim.

    Anggota Komisi II DPRD Kota Cilegon Ibrohim Aswadi mengatakan, kemunculan banyak kasus terkonfirmasi positif covid-19 membuat pihaknya bersedih. Ia meminta kinerja gugus tugas semakin ditingkatkan.

    “Saya minta, tim gugus tugas tidak lagi menunggu laporan dari industri. Tapi harus turun langsung. Datangi industri, awasi para pekerja. Sebab sekarang sudah jebol, penyebarannya lewat industri, bukan lewat penduduk lokal,” katanya saat dihubungi melalui telepon genggam, Senin (11/5).

    Menurutnya, pihaknya telah lama mengingatkan tim gugus tugas, agar dunia industri harus dikawal secara ketat. Sebab di industri, terdapat pekerja dari berbagai wilayah. “Di industri itu, ada orang asing, dari luar provinsi, juga luar kota. Ketika mereka lalu-lalang dari tempat asal mereka ke tempat kerja, jelas membuat potensi penyebarannya menjadi tinggi,” ujarnya.

    Karena itulah, ia menilai tim gugus tugas dan kalangan industri segera berkoordinasi. Khususnya untuk melaksanakan screening dan rapid test. “Saya mendesak agar tim gugus tugas melakukan screening dan rapid test ke industri yang telah muncul kasus terkonfirmasi,” tuturnya.

    Terkait hal ini, Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Ahmad Aziz Setia Ade Putra mengatakan, pihaknya mempercayakan penanganan wabah korona kepada pihak industri. Disisi lain, pihaknya pun telah menyebarkan surat imbauan dalam rangka pencegahan penyebaran covid-19.

    “Kami berkoordinasi dengan pihak industri, juga menyerahkan penanganan covid-19 kepada mereka,” ujarnya.(LUK/RUL/ENK)

  • Update Covid-19 Banten, Hari Ini Tambah 19 Kasus Positif

    Update Covid-19 Banten, Hari Ini Tambah 19 Kasus Positif

    SERANG, BANPOS – Berdasar data yang diunggah infocorona.bantenprov.go.id, saat ini kasus positif Covid-19 di Provinsi Banten kemarin adalah 490 kasus. Sepanjang Senin (11/5), terjadi penambahan 19 kasus positif dari hari sebelumnya.

    Rincian penyebaran kasus positif Covid-19 kemarin, Kota Tangerang menjadi 220 kasus, Kota Tangsel menjadi 145 kasus, dan Kabupaten Tangerang menjadi 106 kasus. Sementara, Kota Serang 7 kasus, Kabupaten Serang 6 kasus, Kabupaten Pandeglang 3 kasus dan Kota Cilegon 3 kasus. Hingga kemarin, hanya Kabupaten Lebak yang masih nihil kasus positif Covid-19.

    Sedangkan untuk kasus meninggal dunia dari kelompok positif Covid-19, jumlah korban jiwa akibat virus asal negeri tirai bambu itu menjadi 54 kasus. Angka ini sudah bertahan selama tiga hari tanpa penambahan.

    Pada sisi lain, angka kesembuhan untuk pasien positif covid-19 terus meningkat. Kemarin terdapat penambahan 6 kasus pasien positif yang dinyatakan sembuh, sehingga jumlah keseluruhan kasus sembuh dari Covid-19 menjadi 145 kasus. Sementara jumlah pasien terkonfirmasi positif yang masih menjalani perawatan adalah 291 orang.

    Pada bagian lain, masih derdasar data yang diunggah di infocorona.bantenprov.go.id, korban jiwa dari kelompok Pasien Dalam Perawatan (PDP) yang dipublish kemarin bertambah sebanyak 3 kasus. Sehingga total PDP yang meninggal dunia menjadi 185 orang.

    Rincian PDP meninggal adalah Kota Tangerang 53 kasus, Kota Tangsel 73 kasus, Kabupaten Tangerang 23 kasus, Kota Cilegon 12 kasus, Kabupaten Serang 12 kasus, Kabupaten Pandeglang 8 kasus dan Kabupaten Lebak 4 kasus. Hanya Kota Serang yang tidak memiliki kasus PDP meninggal dunia.

    Adapun jumlah PDP yang terdata hingga kemarin adalah 1.851 kasus, dengan 890 masih menjalani perawatan dan 776 lainnya dinyatakan sembuh.

    Adapun rincian penyebaran PDP di Banten adalah Kota Tangerang 775 kasus, Kota Tangsel 561 kasus, Kabupaten Tangerang 360 kasus, Kabupaten Serang 55 kasus, Kota Cilegon 29 kasus, Kabupaten Pandeglang 26 kasus, Kota Serang 25 kasus, serta Kabupaten Lebak 20 kasus.

    Sementara, rincian jumlah PDP yang masih menjalani perawatan adalah di Kota Tangerang 286 kasus, Kota Tangsel 278 kasus, Kabupaten Tangerang 272 kasus, Kabupaten Serang 20 kasus, Kota Serang 10 kasus, Kabupaten Lebak 10 kasus, Kabupaten Pandeglang 5 kasus dan Kota Cilegon 9 kasus.

    Sementara, untuk jumlah Orang Dalam Pantauan (ODP) yang dirilis dalam situs tersebut hingga kemarin telah mencapai 7.738 orang. Namun, dari jumlah itu hanya 1.477 orang yang masih dilakukan pemantauan, karena 6.261 lainnya sudah dinyatakan sembuh.

    Adapun rincian ODP yang masih dipantau, terbanyak ada di Kota Tangsel dengan 677 ODP. Setelah itu Kota Tangerang (399 ODP), Kabupaten Tangerang (172 ODP) Kabupaten Serang (116 ODP), Kota Cilegon (35 ODP), Kabupaten Pandeglang (33 ODP), Kabupaten Lebak (25 ODP) dan Kota Serang dengan 20 ODP.(ENK)

  • Kas Daerah Seret, Banten Bangkrut?

    Kas Daerah Seret, Banten Bangkrut?

    BELAKANGAN ini, sejumlah permasalahan ekonomi menimpa Pemprov Banten. Pemindahan rekening kas daerah dari Bank Banten ke Bak BJB, tak terbayarnya insentif tenega medis di RSUD Banten hingga keluhan sejumlah pengusaha soal sulitnya mengajukan pembayaran hasil pekerjaan menggambaarkan kesulitan finansial yang dialami Pemprov Banten. Mungkinkah Banten mengalami kebangkrutan di era Wahidin Halim-Andika Hazrumy?

    Kondisi keuangan Pemprov Banten saat ini benar-benar kosong. Untuk memenuhi kewajibanya saja, seperti membayar honor bulanan kepada 9 ribu lebih pegawai non ASN yang dibawah Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) saja sampai saat ini belum dapat dicairkan. Pemindahan rekening kas umum daerah (RKUD) Pemprov Banten, dari Bank Banten ke Bank bjb, dituding ikut menyebabkan kekisruhan pengelolaan keuangan di Pemprov sendiri.

    Akhir pekan lalu, sejumlah tenaga medis RSU Banten mengadukan nasibnya ke Komisi V DPRD Banten. Mereka mempertanyakan uang insentif yang dijanjikan Pemprov Banten. Dalam kesepakatan awal akan dicairkan setiap tanggal 25 pada setiap bulannya, tetapi pada praktiknya, hingga berita ini dibuat insentif itu tak sepenuhnya diterima oleh para tenaga medis.

    Seorang dokter yang ikut membantu di RSU Banten, mengaku diminta oleh Kepala Dinkes Banten untuk membantu penanganan Covid-19 sejak RS tersebut ditunjuk menjadi RS rujukan. Dalam awal kesepakatan, tenaga medis berikut pegawai lain yang bertugas di RSUD Banten bakal mendapatkan insentif.
    Standar satuan harga (SSH) insentif yang diterima akan beragam tergantung posisinya. Antara lain dokter akan mendapatkan insentif senilai Rp50 juta, perawat Rp20 juta, dan dokter spesialis Rp75 juta. Tetapi hingga satu bulan setengah dirinya menjalankan tugas, insentif yang dijanjikan belum juga diterima.
    “Yang saya ingin tanyakan di sini kami sudah berjalan satu bulan setengah. Kami sudah memberikan pelayanan terbaik untuk pasien,” ujarnya.
    Insentif sangat berarti untuk tenaga medis, utamanya untuk memenuhi kebutuhan anak dan istri yang ditinggalkan bertugas. Sebab, selama bertugas dirinya menjalani karantina dan tak pernah bertemu dengan anak istri.
    “Kami meninggalkan tempat praktik kami. Di sini sudah satu bulan setengah tidak ketemu anak istri kami dan tidak ada pemasukan,” katanya.

    Di tempat lain, seorang pengusaha mengaku kesal karena pekerjaannya tak kunjung dibayar oleh Pemprov Banten. Padahal kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya sudah selesai dan sudah mendapatkan Surat Perintah Membayar (SPM) dari OPD pelaksana kegiatan.

    Si pengusaha mengaku sudah mengajukan SPM itu di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), tetapi SPM itu tak digubris oleh pegawai BPKAD. Usut-punya usut, dia mendapat informasi kalau ternyata SPM tak dilayani karena kas daerah memang sedang kosong.

    “Kalau begini kami juga bingung. Kami ini pengusaha kecil yang sudah mengeluarkan modal untuk melaksanakan kegiatan di OPD, kalau tidak segera dibayarkan oleh Pemprov Banten, kami mau makan dari mana?” kata pengusaha yang aktif berorganisasi itu.

    Ketua Komisi III DPRD Banten, Gembong R Sumedhi dihubungi melalui telpon genggamnya, Minggu (10/5) membenarkan bahwa kasda Pemprov Banten dalam kondisi kosong. Penyebabnya adalah menurunya pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pajak kendaraan bermotor (PKB) yang menurun drastis.

    “Pendapatan dari PKB menurun tajam. Yang biasanya per har itu bisa mencapai Rp22,5 miliar, sekarang rata-rata hanya Rp4 miliar saja. Makanya kasda kosong dan dialihkan dari Bank Banten ke BJB. Dan uang yang ada hanya untuk bayar gaji-gaji saja. Sejak ada pandemik korona ini,” katanya.

    Sementara itu Kepala BPKAD Banten Rina Dewiyanti dalam WhatsApp Messenger mengakui belum dibayarkannya honor Non ASN pemprov. Dan akan dibayarkan jika sudah ada surat masuk.

    “Senin usulan yang sudah masuk ke BPKAD kita salurkan,” katanya.

    Adapun mengenai insentif kesehatan diakui Rina yang merupakan pejabat eselon II Pemprov Banten hasil lelang jabatan atau open bidding sudah dibayarkan namun secata bertahap.

    “Insentif tenaga medis sudah disalurkan dan honor secara bertahap sudah direalisasikan juga,” jelas dia.

    Namun sayangnya Rina tidak menjawab dengan tegas mengenai penolakan tagihan pembayaran penyelesaian pihak pekerjaan oleh kontraktor.

    “Kita prioritaskan dalam rangka penanganan Covid-19 dan belanja wajib terlebih dahulu. Ya kita prioritas yang betul-betul prioritas disesuaikan dengan ketersedian dana,” paparnya.

    Kabid Pendapatan pada Bapenda Banten, Abadi Nurwanto membenarkan adanya penurunan pendapatan dari PKB yang cukup tajam.

    “Mencapai 50 persen (pendapatan turun akibat Covid-19).Seluruh penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) per hari semula Rp 12 miliar per hari menjadi Rp 5 miliar per hari dan penerimaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) Per hari semula Rp10 miliar per menjadi Rp2 miliar per hari,” pungkasnya.(RUS/ENK)

  • Iti Octavia Berikan Instruksikan Inventarisir Usaha Pertambangan

    Iti Octavia Berikan Instruksikan Inventarisir Usaha Pertambangan

    LEBAK, BANPOS – Terkait maraknya usaha tambang di Kabupaten Lebak yang kebanyakan tidak jelas keberadaan legalitasnya dan kerap muncul dalam pemberitaan media masa, Bupati Lebak mengeluarkan surat instruksi penertiban rekomendasi (izin) pertambangan, yang ditujukan kepada Camat dan Kepala Desa/Lurah se-Kabupaten Lebak, Jumat lalu, (08/05).

    Surat Instruksi yang ditandatangani Bupati Lebak, Iti Ovtovia Jayabaya itu sebagai upaya Pemkab Lebak untuk melakukan penataan investasi yang berkualitas, berwawasan lingkungan serta peningkatan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada sektor pertambangan di wilayah Kabupaten Lebak

    Dalam surat yang ditandatangan tertanggal 30 April 2020 tersebut, berisi instruksi kepada seluruh Camat dan Kepala Desa/Kelurahan se-Kabupaten Lebak, agar menginventarisir seluruh pelaku usaha serta kegiatan usaha di sektor pertambangan baik yang berizin maupun tidak berizin.

    Selain itu juga, dalam surat tersebut ditegaskan bahwa kegiatan usaha pertambangan yang belum memiliki izin agar dilakukan penghentian sampai perizinannya keluar.

    “Hasil inventarisir disampaikan paling lambat tanggal 14 Mei 2020 ke Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Lebak,” terang isi surat bupati.

    Terpisah Sekretaris Daerah Kabupaten Lebak Dede Jaelani kepada wartawan membenarkan surat tersebut adalah yang dikeluarkan oleh Bupati Lebak.

    Muatan surat tersebut, kata dia, sebagai upaya Pemerintah Kabupaten Lebak membenahi sektor pertambangan yang selama ini bayak yang belum mengantongi izin, sehingga tidak memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Lebak.

    “Ya benar itu surat dari ibu Bupati Lebak, agar Semua usaha di Lebak punya izin,” jelasnya.(WDO/PBN)