Kategori: POLITIK

  • Perkuat Dukungan Buat Ganjar, Kawanjuang GP Silaturahmi Ke Ponpes

    Perkuat Dukungan Buat Ganjar, Kawanjuang GP Silaturahmi Ke Ponpes

    JAKARTA TIMUR, BANPOS – Kawanjuang GP yang aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan bersilaturahmi di Pondok Pesantren, Kecamatan Duren Sawit, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta pada Kamis (12/10/2023).

    Acara yang dihadiri sejumlah Kyai, santri, dan simpatisan Ganjar Pranowo ini bertujuan untuk bersilaturahmi dan membangun komunikasi dengan pondok pesantren di Jakarta dalam memperkuat dukungan untuk Ganjar Pranowo.

    Dalam pertemuan ini, Kawanjuang GP bersama para kyai juga berdoa bersama demi kelancaran pesta demokrasi pada Pilpres 2024 mendatang dan mendoakan Ganjar Pranowo agar menjadi presiden 2024.

    “Alhamdulillah kami hari ini Kawanjuang GP dapat berkomunikasi dan bersilaturahmi dengan pondok pesantren di Jakarta, kenapa kami melakukan ini karena kita tahu Bapak Ganjar Pranowo sangat mencintai dunia pesantren dan pak Ganjar pun merupakan keluarga dari kalangan santri, atas dasar itulah kami ingin memperkuat tali silaturahmi dengan pondok pesantren di Nusantara dan malam hari ini khususnya di Jakarta,” ucap Ketua Kawanjuang GP Dimas.

    Pengurus pondok pesantren di Jakarta Timur Gus Ali menyampaikan dengan tangan terbuka menerima kehadiran Kawanjuang GP dan juga menginginkan Indonesia mendapatkan sosok Presiden yang sangat peduli dengan dunia pesantren.

    “kami ucapkan terima kasih atas kehadiran Kawanjuang GP di Pondok pesantren kami. Kita tahu bahwa bapak Ganjar sangat peduli dengan dunia pesantren kami harapkan aspirasi kami dapat disampaikan kepada bapak Ganjar pranowo,” kata Gus Ali.

    Pertemuan Kawanjuang GP dan pondok pesantren di Jakarta Timur, dapat menciptakan momentum yang baik dalam berkomunikasi dan bersilaturahmi dengan berbagai kalangan. (RMID)

    Berita Ini Telah Tayang Di https://rm.id/baca-berita/pemilu/192405/perkuat-dukungan-buat-ganjar-kawanjuang-gp-silaturahmi-ke-ponpes

  • Inspektorat Gelar Sosialiasi Cegah Suap dan Gratifikasi

    Inspektorat Gelar Sosialiasi Cegah Suap dan Gratifikasi

    SERANG, BANPOS – Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan
    bahaya korupsi serta mengedukasi tentang upaya pencegahannya, Inspektorat
    melaksanakan kegiatan sosialisasi anti korupsi. Kegiatan sosialisasi ini bertujuan
    untuk mengajak masyarakat, terutama pegawai negeri sipil, para pelaku usaha, dan
    seluruh lapisan masyarakat lainnya, untuk bersama-sama memberantas tindak
    korupsi yang meresahkan.

    Selama sosialisasi, berbagai contoh kasus nyata yang terjadi di berbagai sektor
    ekonomi dan pemerintahan telah disampaikan sebagai bentuk pembelajaran.

    Pemahaman mengenai modus suap menyuap dan gratifikasi menjadi fokus utama
    dalam sosialisasi ini, agar masyarakat dapat mengetahui tanda-tanda serta
    menghindari terjerumus dalam praktek-praktek korupsi tersebut.

    Direktorat Diklat Anti Korupsi, M.Rofie Harianto  mengatakan, tidak pidana korupsi
    paling banyak di Indonesia itu adalah kasus suap menyuap dan gratifikasi. Dirinya
    menerangkan, sebelum tahun 2012 kasus tertinggi adalah pengadaan barang dan
    jasa. Namun dengan adanya reformasi, dimana setiap daerah di berikan
    kewenangan yang cukup tinggi memaksakan pembangunan. Maka, ketika ada
    potensi kekayaan alam di daerah, untuk proses perizinan banyak sekali ada kasus
    suap di sana.

    “Jadi paling banyak terjadi di masyarakat Indonesia saat ini kalau bicara tindak
    pidana, itu adalah kasus suap menyuap. Kemudian yang kedua terkait dengan
    gratifikasi,” terangnya, Kamis (12/10).

    “Upaya yang harus dilakukan oleh pemerintah sangat di perlukan, walaupun
    memang banyak juga masyarakat yang mengatakan yang penting penindakan.
    Kasus suap terbanyak itu terjadi di Pemerintah Daerah. Kalau secara data hampir
    merata sebenernya,” sambungnya.

    Ia menjelaskan, terkait dengan upaya pemberantasan korupsi, pihaknya
    menjalankan tiga aspek yakni efek jera, strategi pencegahan dan strategi
    pendidikan.

    “Karena memang dalam strategi pemberantasan korupsi yang di jalankan oleh KPK
    itu ada tiga, pertama efek jera dengan penindakan jadi biar orang takut melakukan
    korupsi, kemudian bagaimana orang tidak bisa melakukan korupsi yaitu dengan
    perbaikan sistem ini yang kita sebut sebagai strategi pencegahan dan yang ketiga
    bagaimana orang tidak ingin melakukan korupsi dengan integritas atau pun karakter,
    ini yang di sebut strategi pendidikan,” jelasnya.

    Selian itu, dirinya menuturkan, bahwa semua pihak harus bisa mengambil peran
    untuk pemberantasan korupsi. Tidak terkecuali guru dan orang tua.

    “Guru, dia bisa ikut memberantas korupsi dengan cara memberikan pendidikan anti
    korupsi kepada para anak-anak didiknya. Bahkan orang tua juga sangat bisa ikut
    terlibat dalam memberantas korupsi dengan cara memberikan contoh yang baik
    kepada anak-anaknya,” tuturnya.

    “Selin itu media juga merupakan salah satu pilar untuk bagaimana bisa ikut terlibat
    dalam melakukan pemberantasan korupsi melalui strategi edukasi. Dengan
    memberikan informasi-informasi terpercaya dan bicara tentang integritas kepada
    masyarakat umum,” tambahnya.

    Dirinya juga mengungkapkan bahwa bicara tentang pendidikan, hal tersebut
    merupakan investasi jangka panjang dalam upaya pemberantasan korupsi.

    “Tapi memang harus dimulai dari sekarang, sejak dini kita ajarkan mereka dengan
    integritas anti korupsi. Mudahan-mudahan ke depan pemberantasan korupsi di
    Indonesia bisa secara masif dan tentunya Indonesia bisa bebas dari korupsi,” ungkapnya.

    Kemudian, ikut menambahkan, Inspektur Pembantu IV (Irban IV) pada inspektorat
    Kota Serang, Cecep selamat yang mengungkapkan, banyaknya kasus menyuap
    dikalangan masyarakat yang dilakukan oleh instansi pemerintahan sangat ditunggu
    oleh pihaknya.

    Dirinya menuturkan bahwa semua pihak bisa melaporkan tentang dugaan-dugaan
    adanya tindak pidana korupsi seperti suap menyuap dan gratifikasi.

    “Laporan atau aduan dari masyarakat sangat kami tunggu. Masyarakat jangan
    segan untuk melaporkan apa yang dilakukan oleh ASN Kota Serang ataupun
    rekanan yang terlibat dengan Pemkot Serang ini,” tuturnya.

    “Kalau ada laporan dari masyarakat maupun lainya, maka kita akan tindak lanjuti,”
    tandasnya. (CR-01/AZM) 

    Caption : EDWIN MAHESA PARDEDE// Kegiatan Sosialisasi Anti Korupsi yang
    diselenggarakan oleh Inspektorat Kota Serang dan dihadiri berbagai lapisan
    masyarakat, Kamis (12/10)

  • Iklan Caleg Dipantau

    Iklan Caleg Dipantau

    SERANG, BANPOS – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Serang secara aktif memantau iklan yang dilakukan oleh bakal calon legislatif (bacaleg) di media massa, hal tersebut karena saat ini belum masuknya masa kampanye. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa semua aturan terkait kampanye pemilu tetap terjaga sebelum waktu kampanye resmi dimulai.

    Menurut peraturan yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), masa kampanye pemilu akan dimulai beberapa minggu sebelum tanggal pemungutan suara. Namun, beberapa bacaleg telah mulai beriklan di media massa meskipun waktu kampanye belum tiba.

    Bawaslu berperan sebagai pengawas independen untuk memastikan bahwa kampanye oleh bacaleg tidak melanggar aturan-aturan yang telah ditetapkan guna menghindari ketidakadilan dalam pemilihan.

    Komisioner Bawaslu Kota Serang, Fierly Murdlyat Mabruri mengatakan saat ini pihaknya tengah menganalisis terkait pemasangan-pemasangan Iklan yang dilakukan caleg di media massa.

    “Bawaslu saat ini sedang melakukan analisis terhadap maraknya pemasangan-pemasangan iklan di media massa. Ini yang sedang kita pantau,” katanya, Kamis (12/10).

    Dirinya menuturkan berdasarkan peraturan yang ada, para caleg yang hendak mengiklankan dirinya di media massa baru diperbolehkan pada tanggal 21 Januari.

    “Sejatinya berdasarkan regulasi iklan di media massa itu baru boleh dilaksanakan pada 21 Januari sampai tanggal 10 Februari 2024. Itu 21 hari iklan di media massa, ini sudah ada masukan dari beberapa kawan di partai politik berkenaan dengan sejumlah atau adanya temuan-temuan soal bacaleg yang sudah mengiklankan diri di media massa,” ujarnya.

    Fierly menjelaskan, bahwa pihaknya tengah menganalisis terkait MoU dengan dewan pers dan komisi penyiaran terkait pemasangan iklan di media massa yang dilakukan oleh para caleg.

    “Sedang kami analisis karena kita sudah MoU dengan dewan pers dengan komisi penyiaran, karena akan menyasar dua hal yakni medianya dan pemasang iklannya. Nah itu akan kita lihat bagaimana si pemasang iklannya,” jelasnya.

    Ia mengungkapkan bahwa pihaknya tidak memiliki kewenangan dalam memberikan sanksi. Fierly menuturkan bahwa untuk penyelesaiannya dari permasalahan tersebut diserahkan pada dewan pers dan KPI.

    “Kalau berdasarkan regulasi, tidak ada kewenangan Bawaslu memberikan sanksi kepada media massa. Karena itu domainnya ada di Dewan Pers dan KPI. Kalau itu penyiaran paling nanti kita bikin catatan atau rekomendasi, soal bagaimana penyelesaiannya nanti dewan pers,” tandasnya.(CR-01/PBN)

  • Kasepuhan Adat Banten Kidul Dukung Gibran

    Kasepuhan Adat Banten Kidul Dukung Gibran

    LEBAK, BANPOS – Gibran Rakabuming Raka mendapatkan dukungan dari Komunitas Milenial Adat Banten Kidul (KMABK). Diketahui, dukungan tersebut di deklarasikan oleh puluhan kaum milenial Adat Kasepuhan Banten Kidul di Rangkasbitung, Kamis (12/10).

    Salah satu Deklarator, Hendi, mengatakan bahwa sosok Gibran merupakan cerminan generasi muda yang dibutuhkan oleh Bangsa dan Negara. Maka dari itu, pihaknya berkomitmen untuk mendukung Gibran sebagai pemimpin Indonesia.

    “Karena sosok Gibran inilah yang sesuai dengan visi misi kita untuk memajukan Indonesia melalui generasi muda,” kata Hendi kepada Wartawan.

    Ia menjelaskan, pihaknya telah mengamati bahwa Gibran memiliki visi yang kuat untuk membawa perubahan positif dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk pendidikan, ekonomi, kesejahteraan sosial dan kebudayaan.

    Lanjutnya, berkomitmen untuk mendukung Gibran dalam upayanya memajukan bangsa Indonesia dan mewujudkan mimpi-mimpi kita sebagai generasi muda.

    “Bersama-sama (Gibran), kami akan bekerja keras untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah dan sejahtera bagi Indonesia,” jelasnya.

    Ia menerangkan, pihaknya akan melakukan konsolidasi lebih luas agar dapat menyatukan dan menguatkan aspirasi milenial guna kemajuan bangsa.

    “Tentunya kami akan terus berjuang bersama untuk Gibran,” tandasnya.(MYU/PBN)

  • Sandi Serahkan Publik Menilai

    Sandi Serahkan Publik Menilai

    SERANG, BANPOS – Kehadiran Sandi Bela Sakti, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Serang, dalam beberapa kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang dihadiri Walikota Serang menjadi sorotan sejumlah kalangan. Sandi, yang saat ini juga terdaftar sebagai Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) DPRD Provinsi Banten, dianggap memanfaatkan momen Maulid Nabi tersebut sebagai ajang kampanye pencalonannya.

    Bukan itu saja, Pemerintah Kota (Pemkot) Serang pun dituding turut mempromosikan Sandi, dengan mengunggah video kegiatan Walikota, yang memuat gambar Sandi.

    Menanggapi hal tersebut, Sandi dengan tegas menyatakan bahwa tujuannya hadir dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah untuk melestarikan tradisi kelahiran Nabi Muhammad SAW dan memotivasi para pemuda di Kota Serang. Ia membantah tudingan yang menyebutkan bahwa dirinya hadir sebagai Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) DPRD Provinsi Banten dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kota Serang.

    “Saya ingin menjelaskan dengan tegas bahwa saya hadir sebagai Ketua KNPI Kota Serang, tidak ada motif politik sama sekali. Saya hadir semata-mata untuk mendukung, dan merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, ” katanya.

    Kata dia, selama menghadiri kegiatan-kegiatan tersebut, dirinya tidak pernah menyerukan ajakan atau himbauan politik, baik untuk partai ataupun dirinya. Bahkan, lanjut Sandi, dirinya tidak pernah menggunakan atribut atau pakaian berwarna identik dengan partai pendukungnya dalam pencalonan. “Saya selalu hadir dengan menggunakan warna netral. Seperti kemarin, saya mengenakan koko berwarna putih. Tapi biarlah masyarakat yang menilai,”ucapnya.

    Meski begitu, dirinya memaklumi tudingan miring tersebut, mengingat posisinya yang merupakan anak dari orang nomor satu di Kota Serang. Menurutnya, itu adalah bentuk perhatian dan kepedulian masyarakat atas kinerja Walikota Serang dan jajarannya.

    “Artinya masyarakat masih peduli dan sayang dengan Pak Wali. Mereka tidak ingin Kegiatan pak wali ditunggangi oleh kepentingan politik tertentu, dan memang sudah seharusnya begitu, karena Walikota adalah milik semua warga Kota Serang,” paparnya.

    Terkait video dirinya yang diunggah oleh laman resmi Pemkot Serang, Sandi mengatakan, itu hanya kebetulan semata. Sebab, kata dia, jabatannya sebagai Ketua KNPI Kota Serang, membuat posisinya harus selalu berada dekat dengan walikota. “Jadi mau tidak mau, saya juga ikut tersorot. Bukan sengaja menyorot saya,” ungkapnya.

    Sandi mengatakan, kehadirannya dalam Maulid Nabi adalah bagian dari usaha pihaknya (KNPI-red) untuk melestarikan tradisi-
    tradisi agama, dan keislaman. Sandi menekankan pentingnya memotivasi generasi muda dalam merawat nilai-nilai keislaman.

    “Generasi muda adalah harapan kita, dan saya berkomitmen untuk bekerja bersama mereka dalam memahami serta menghidupkan ajaran-ajaran Nabi Muhammad SAW,” tambahnya.

    Dia berharap, acara ini dapat menjadi inspirasi bagi pemuda Kota Serang untuk lebih mendalami ajaran agama dan memperkokoh nilai-nilai keislaman dalam diri mereka. “Saya meyakini, semangat kebersamaan seperti ini akan terus membimbing langkah masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan,” pungkasnya.

    Terpisah, Walikota Serang Syafrudin menyatakan, kehadiran Ketua KNPI Kota Serang, sangat baik sebagai upaya untuk mengajak para generasi muda lebih meningkatkan nilai-nilai keislaman. Karena itu, dirinya mengaku, tidak sungkan untuk mengajak Sandi guna menghadiri kegiatan Maulid Nabi, yang melibatkan Walikota. “Kehadiran Sandi, saya yakini dapat memicu para pemuda jadi ikut tergerak untuk terus memeriahkan peringatan kelahiran Nabi Besar kita,” ucapnya.

    Syafrudin menyangkal, kehadiran Sandi untuk mempromosikan pencalonan legislatifnya. Kata dia, Sandi hanya mempromosikan pentingnya menjaga tradisi leluhur, khususnya perayaan-perayaan keagamaan.

    “Benar Sandi kampanye. Tapi bukan kampanye politik, dia mengkampanyekan pentingnya menjaga tradisi leluhur leluhur, khususnya yang dapat mempertebal keimanan kalangan para pemuda,” ucapnya.(PBN)

  • JK Ingin di Tengah

    JK Ingin di Tengah

    JAKARTA, BANPOS – Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla alias JK membuka pintu untuk semua Capres. JK menegaskan, tidak akan mendukung langsung salah satu Capres. Melihat sikapnya itu, JK ingin dinilai ada di tengah.

    “Sekali lagi saya tegaskan bahwa saya dalam posisi tidak ikut langsung. Artinya, menjaga bagaimana negeri ini utuh,” tegasnya di Markas Palang Merah Indonesia (PMI), Jakarta, Selasa (10/10).

    Sikap politik JK ini tentu membuyarkan opini publik, jika dirinya memiliki kedekatan khusus dengan salah satu Capres, Anies Baswedan. Ia memastikan, tidak terlibat dengan rencana mantan gubernur DKI Jakarta itu. “Sama sekali tidak (terlibat),” tegasnya.

    Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini bahkan mengaku menjalin komunikasi ke semua bakal Capres. Selain Anies, dirinya juga membuka pintu untuk Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

    Buktinya, Ketua Umum Gerindra itu menerima Prabowo di kediamannya pada Selasa (2/5/2023). JK Lalu menerima kunjungan Ketua DPP PDIP Puan Maharani pada Rabu (4/10/2023). Terakhir, JK menerima Anies pada Sabtu (7/10/2023).

    “Saya berbicara, baik Anies, Puan maupun Pak Prabowo. Bahkan lebih lama sama Pak Prabowo dengan timnya. Itu agar bagaimana agar posisi saya tidak dalam memecah belah bangsa,” tuturnya.

    Sebelumnya, pasca bertemu Puan, PDIP mengincar JK gabung Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar. Bukan hanya PDIP, Cawapres Anies, Muhaimin Iskandar juga telah terang-terangan mengincar JK untuk masuk dalam tim sukses pasangan Anies-Imin.

    Sikap JK yang memilih berada di tengah di puji Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno. Dia menilai, sikap politik seperti ini karena JK memilih sebagai negarawan.

    Ia menganggap pilihan politik JK luar biasa. Sebagai tokoh senior, JK justru membuka pintu kepada semua bakal Capres. “Ini sikap kenegarawanan yang cukup bagus, dan layak diapresiasi,” puji Adi.

    Hanya saja, publik terlanjur mengetahui bahwa JK memiliki kedekatan yang cukup spesial dengan Anies. Bahkan sering kali, JK dianggap sebagai mentor politiknya mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu sejak Pilgub DKI Jakarta 2017.

    “Tapi di Pilpres ini, JK memilih untuk tidak turun gunung, memilih untuk tidak terlibat. Saya kira itu layak dijempolin,” kata pria lulusan UIN Jakarta ini.

    Adi bahkan menjadikan JK sebagai contoh bagi para politisi yang notabene tidak muda lagi. “Mestinya, semua para politisi, para elite yang sudah ‘memasuki masa uzur’ dalam konteks politiknya, tidak perlu terlampau jauh ikut cawe-cawe, apalagi mengintervensi urusan politik di 2024,” pesannya.

    Senada dikatakan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah. Dia menyebut, ketokohan JK telah melampaui para elite senior di negeri ini. Tingkat kedewasaan JK melebihi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jokowi.

    “Dan keputusan JK tidak menjadi timses bisa menjadi contoh tokoh bangsa yang lain. Dengan keberadaan JK di tengah, tentu menempatkan nama JK ada di semua kelompok, dan memang demikian seharusnya tokoh bangsa,” katanya.

    Hanya saja, Dedi berpandangan, JK tidak benar-benar berada di tengah, dan melepaskan kepentingan politiknya. Sebab, gestur dan pesan dari JK menunjukkan bahwa dirinya merestui Anies.

    “Secara tersirat, tidak mungkin JK netral. Ia punya pengaruh di kalangan Golkar, HMI, hingga ikatan saudagar untuk kawasan timur Indonesia. Dengan aset pengaruh sebesar itu, jelas JK tetap akan memihak, dan itu terkesan ke Anies,” ulas Dedi.(PBN/RMID)

  • Panwas yang Rangkap Pekerjaan Undur Diri

    Panwas yang Rangkap Pekerjaan Undur Diri

    LEBAK, BANPOS – Sejumlah Pengawas Kecamatan (Panwascam) dan Pengawas Kelurahan dan Desa (PKD) di Lebak memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan mereka karena mereka merangkap jabatan sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

    Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lebak mencatat bahwa total ada 31 pengawas yang rangkap pekerjaan atau melakukan “double job.” Mereka terdiri dari enam Panwascam dan 25 PKD yang ada di berbagai kecamatan.
    Ketua Bawaslu Lebak, Dedi Hidayat, mengungkapkan bahwa dari puluhan pengawas tersebut, ada enam orang yang merangkap jabatan sebagai PPPK. Oleh karena itu, keenam orang tersebut akan mengundurkan diri dari jabatan pengawas.

    “Dari Panwascam itu, ada enam orang yang menjadi PPPK, dan tiga diantaranya telah mengundurkan diri. Satu diantaranya berasal dari Cibadak dan dua dari Bojongmanik,” ujar Dedi kepada wartawan, Rabu (11/10).

    Dedi menjelaskan bahwa tiga orang lainnya berasal dari Kecamatan Cibeber, Cipanas, dan Muncang. Namun, ketiga orang tersebut masih menjalankan tugas pengawasan.

    “Untuk langkah selanjutnya, kami akan memberikan surat pemberhentian dengan hormat kepada mereka. Ini adalah proses selanjutnya,” kata Dedi.

    Sementara itu, dari 25 PKD yang merangkap jabatan sebagai PPPK, sebanyak 11 orang di antaranya telah mengundurkan diri dari jabatan pengawas.

    Namun, kewenangan untuk PKD berada di Panwascam, dan 11 PKD telah mengundurkan diri. Sehingga dilakukan Pergantian Antar Waktu (PAW).

    Dedi berharap, menjelang Pemilu 2024 yang akan berlangsung dalam waktu dekat, para pengawas akan dapat fokus pada pekerjaan mereka tanpa rangkap jabatan.

    “Kami berharap agar para Pengawas fokus pada tugas mereka, sehingga Panwascam yang menjadi PPPK dapat mengundurkan diri dan benar-benar fokus pada pekerjaan mereka,” tandasnya.(MYU/DZH)

  • Dukungan Gibran Jadi Cawapres Makin Bergelombang

    Dukungan Gibran Jadi Cawapres Makin Bergelombang

    SERANG, BANPOS – Ratusan pemuda yang tergabung dalam Muda Banten Kreatif, mendeklarasikan diri mendukung Gibran Rakabuming Raka untuk maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 2024 mendatang.

    Dukungan tersebut disampaikan langsung oleh Muda Banten Kreatif yang terdiri dari kelompok pemuda, pelajar, mahasiswa, dan buruh di Cafe Berong, Kelurahan Dalung, Cipocok Jaya, Kota Serang pada Selasa (11/10).

    Dalam acara tersebut, para hadirin nampak kompak mengenakan kaos bergambarkan Gibran. Tidak hanya kaos, nampak pula sejumlah poster bergambarkan sosok Walikota Solo bertebaran di acara itu.

    “Kita mendukung (Gibran) seutuhnya untuk maju dalam pemilihan calon presiden (Capres) atau Calon Wakil Presiden (Cawapres) di tahun 2024 nanti,” kata Ketua Muda Banten Kreatif Hasbi Ashidiqi kepada awak media.

    Hasbi mengungkapkan alasan mengapa sosok putra sulung Presiden Jokowi itu layak untuk didukung, ia menjelaskan Gibran disebut telah berhasil membangun Kota Solo menjadi lebih baik. Selain karena berprestasi dan memiliki rekam jejak yang baik, alasan lain adalah karena Gibran merupakan sosok muda yang menginspirasi.

    “Jadi akhirnya saya mendukung penuh, apalagi mas Gibran masih muda, masih panjang juga perjalanannya,” terangnya.

    Melihat sejumlah capaian keberhasilan yang berhasil diraih, Hasbi merasa optimis Gibran memiliki daya tawar yang tinggi di mata sejumlah calon kandidat di pemilu nanti.

    Paling tidak, dirinya merasa yakin jika Gibran berpeluang untuk maju sebagai Cawapres di Pilpres nanti.

    “Karena melihat umur dari mas Gibran sendiri masih muda, saya lebih optimis mas Gibran menjadi Cawapres,” ujarnya.

    Untuk itu Hasbi menegaskan, bahwa pihaknya akan mendukung sosok Gibran semaksimal mungkin agar bisa maju sebagai calon Cawapres, terlepas itu nanti dirinya akan dipasangkan dengan siapa.

    “Saya akan tetap terus mendukung mas Gibran, baik dalam keadaan menang ataupun kalah, ataupun nanti dipilih atau tidak dipilih,” tegasnya.

    Namun saat disinggung soal kemungkinan Gibran akan dipasangkan dengan siapa, Hasbi mengatakan pihaknya belum bisa menentukan. Pasalnya, masalah tersebut diserahkan kembali kepada Gibran.

    “Untuk itu saya masih belum bisa kasih tahu,” ucapnya.

    Usai dilakukannya deklarasi dukungan terhadap Gibran, Hasbi menjelaskan pihaknya akan memantau keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait aturan ambang batas usia pencalonan Presiden dan Wakil Presiden.

    Karena saat ini peluang Gibran menjadi Cawapres terbentur oleh adanya aturan ambang batas tersebut.
    “Untuk kedepannya kita akan terus memantau keputusan-keputusan dari Mahkamah Konstitusi (MK) yang di mana mas Gibran masih ditahan untuk tidak dicalonkan sebagai presiden dan wakil presiden,” tuturnya.

    Di sisi lain, Hasbi menjelaskan Muda Banten Kreatif merupakan kumpulan kelompok pemuda yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, dan juga buruh yang anggotanya mencapai 200 orang yang tersebar di delapan kota/kabupaten di Provinsi Banten.

    “Untuk anggota sendiri bisa sampai 200 orang, tersebar di delapan kabupaten/kota,” tandasnya.(CR-02/PBN)

  • Iti – Ade Dituding Menyalahgunakan Wewenang

    Iti – Ade Dituding Menyalahgunakan Wewenang

    LEBAK, BANPOS – Fenomena kepala daerah yang mencalonkan diri sebagai calon legislatif (Caleg), seperti Wakil Walikota Serang, Subadri Usuludin dari PPP, Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya yang mencalonkan diri dari Demokrat, dan Wakil Bupati Lebak, Ade Sumardi yang mencalonkan diri dari PDIP, menjadi perhatian utama. Hal ini telah menimbulkan sorotan tajam dari politisi Lebak, Musa Weliansyah, yang menganggap bahwa masa jabatan kepala daerah dan wakil kepala daerah belum berakhir sebelum disahkannya daftar calon tetap (DCT) oleh KPU, dan fenomena ini mengarah pada pemanfaatan jabatan dan penyalahgunaan kekuasaan oleh yang bersangkutan.

    “Saya perhatikan ada gejala yang mengarah ke sana. Bupati dan wakil bupati Lebak akan maju sebagai Caleg, dan di setiap kunjungan dinas mereka ke daerah-daerah, seringkali terdapat kampanye terselubung. Ini jelas merupakan pemanfaatan jabatan dan penyalahgunaan kekuasaan oleh Bupati dan Wakil Bupati Lebak,” ungkap Musa kepada BANPOS pada Rabu (11/10).

    Iti Octavia Jayabaya, Bupati Lebak, mencalonkan diri sebagai Bacaleg DPR RI dari Partai Demokrat untuk Banten 1 (Lebak-Pandeglang), sementara Wakil Bupati Ade Sumardi akan maju sebagai Caleg dari PDIP untuk Provinsi Banten Dapil Lebak.

    Musa mengharapkan bahwa Bawaslu Lebak, sebagai lembaga penyelenggara pengawasan pemilu dan penindakan pelanggaran, harus sudah mengetahui hal ini dan segera memanggil keduanya. “Bawaslu Lebak memiliki jaringan Panwascam di tiap kecamatan, jadi seharusnya tidak ada kecolongan. Mereka juga tidak boleh hanya diam tanpa tindakan, itu tidak disebut sebagai pekerjaan yang baik. Bupati dan wakil bupati sering melakukan blusukan sambil menyelipkan kampanye terselubung dan pesan politik. Bawaslu Lebak harus menindaklanjuti seperti yang dilakukan di Cilegon, dimana Bawaslu sudah memanggil wakil walikota Sanuji karena alasan serupa,” tegas Musa.

    Di bagian lain, politisi PPP Lebak ini juga menegaskan bahwa pemanfaatan jabatan oleh Kada dan Wakada menjelang pengesahan DCT serta berakhirnya jabatan merupakan penyalahgunaan kekuasaan yang tidak boleh diterima. “Sebagai masyarakat yang memiliki etika politik yang baik, kita harus menghindari penyalahgunaan kekuasaan dan jabatan dengan cara apapun. Misalnya, menyelipkan pesan politik dalam pelaksanaan tugas jabatan, ini adalah pelanggaran yang tidak dapat ditolerir. Saya memiliki data-data terkait hal ini,” ungkapnya.

    Selanjutnya, Musa menjelaskan banyaknya tahapan pemilu yang dilanggar, seperti pencantuman nomor urut pada baliho alat peraga sosialisasi (APS) calon, padahal tahapan pemasangan alat peraga kampanye (APK) belum diperbolehkan saat ini. “Contoh lainnya adalah baliho APS Bacaleg yang telah mencantumkan nomor urut meskipun DCT belum disahkan. Karena Bupati dan Wakil Bupati masih memegang jabatan, Bawaslu dan Satpol PP Lebak tampak enggan mencopot baliho yang melanggar aturan ini. Ini adalah tindakan yang tidak adil. Tahapan pemasangan nomor urut baru diizinkan pada 28 Oktober, dan DCT dijadwalkan pada 4 November. Oleh karena itu, saya berharap Bawaslu segera bekerja secara profesional sesuai tugasnya, menjaga objektivitas, dan selalu ingat bahwa masyarakat juga mengawasi mereka,” tegas Musa.(wdo/pbn)

  • PDIP dan Ganjar Menyodok ke Atas di Banten, Pengamat: Kader Partai Bekerja

    PDIP dan Ganjar Menyodok ke Atas di Banten, Pengamat: Kader Partai Bekerja

    SERANG, BANPOS – Elektabilitas Calon Presiden Ganjar Pranowo mengalami peningkatan di penghujung September pada simulasi 3 nama berdasarkan data sosio-demografi Lembaga Survei Indonesia (LSI). Mengomentari hal itu Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai mesin politik PDI Perjuangan terkonsolidasi dengan baik di Banten.

    “Ini menunjukkan hasil-hasil kerja politik partai pengusung bekerja dengan baik. Itu bisa dilihatkan sejak beberapa bulan lalu Sekjen PDIP Hasto dan PPP mengepung Banten untuk menggerakkan mesin politik,” terang Ujang, Kamis (12/10).

    Selain pergerakan relawan Ganjar, Ujang menilai peran seluruh kader PDI Perjuangan dalam mendongkrak elektabilitas Ganjar juga sangat berpengaruh. Termasuk Rano Karno di Tangerang Raya yang kembali maju sebagai anggota DPRI yang disebutnya ikut berpengaruh meningkatkan elektabilitas Ganjar Pranowo di Banten.

    “Kemungkinan besar iya (peran Rano Karno-red) karena menjadi salah satu tokoh kunci. Bisa jadi karena dia kan dulu Wakil Bupati Tangerang, Wakil Gubernur, dan pernah jadi Gubernur, lalu anggota DPR RI dari Banten,” ujarnya.

    Senada dengan itu Direktur Eksekutif IndexPolitica Indonesia Denny Charter mengatakan mesin politik dan kader PDI perjuangan di Banten berperan penting dalam meningkatkan elektabilitas Ganjar Pranowo.

    Denny menjelaskan, dalam survei Pilkada Banten 2024 yang dirilis lembaganya menunjukkan Rano Karno memiliki elektabilitas dan popularitas tertinggi mencapai 85,56% di Banten. Hal itu diyakini juga ikut berkontribusi terhadap elektabilitas Ganjar di Banten, selain kerja-kerja mesin politik PDI Perjuangan.

    “Bisa jadi karena parpol saat ini hanya PDIP, sementara mereka sudah bergerak. Dan kader-kader juga sudah bergerak. Dan harus diakui, popularitas RK pasti akan berpengaruh terhadap elektabilitas Ganjar di Banten, termasuk kerja-kerja mesin politik PDI Perjuangan,” ujarnya.

    Menanggapi hal tersebut Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Banten Ade Sumardi mengatakan selain kader partai, Relawan Ganjar, dan partai pengusung, figur Ganjar Pranowo sendiri juga sangat disukai oleh masyarakat Banten.

    “Terhadap beliau (Ganjar Pranoro- red) ya masyarakat Banten, setelah kita telusuri ke bawah, ternyata tingkat kesukaan rakyat kepada Pak Ganjar sangat luar biasa, sangat menyukai. Terus juga teman-teman PDI Perjuangan, juga partai pengusung yang mengkampanyekan Ganjar, termasuk peran para relawan,” ujarnya.

    Ade mengungkapkan, sekalipun kesukaan masyarakat Banten terhadap Ganjar cukup tinggi, namun popularitasnya masih perlu dinaikkan agar elektabilitasnya bisa semakin terus menanjak.

    “Kesukaan rakyat Banten ke Pak Ganjar tinggi. Popularitasnya juga masih perlu dinaikkan. Nah, sehingga teman-teman relawan, teman-teman PDI perjuangan, partai koalisi pendukung Pak Ganjar, nah ini harus terus memperkenalkan Pak Ganjar yang sangat diterima oleh masyarakat. Dan sosok Pak Ganjar yang jujur juga menjadi sosok yang disenangi oleh masyarakat Banten,” terangnya.

    Ade mengatakan pergerakan kader PDI Perjuangan yang mengkampanyekan calon presidennya dengan masif di masyarakat juga mempengaruhi .

    “Oh iya, semua gerak. Dari semua caleg mengkampanyekan calon presidennya, sangat mempengaruhi. Dan juga figur beliau yang sangat diterima karena kejujuran dan kecerdasan beliau yang diakui masyarakat Banten, alhamdulillah kita bersyukur kepada Allah,” katanya.

    Untuk diketahui, berdasarkan data yang didapat dalam simulasi 3 nama berdasarkan data sosio-demografi Lembaga Survei Indonesia (LSI) selama tiga bulan terakhir elektabilitas Ganjar Pranowo mengalami tren peningkatan di Banten yakni 15,0 persen (Juli), 29,1 persen (Agustus), dan 39,2 persen (September). Pada September 2023 untuk pertama kalinya elektabilitas Ganjar mengungguli elektabilitas Prabowo Subianto dan Anies Rasyid Baswedan. (RED)