Kategori: POLITIK

  • Miing Ngader Bacaleg Gelora Se-Indonesia

    JAKARTA, BANPOS – Komedian yang hijrah jadi politisi, Miing Bagito, ditugaskan Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia membagi pengalaman terjun ke dunia politik kepada rekan-rekannya yang menjadi bakal calon legislatif (bacaleg).
    Tugas ini diberikan langsung oleh pimpinan Partai Gelora, Anis Matta untuk berkeliling ke seluruh Indonesia.
    “Selain saya nyaleg dari daerah pemilihan saya dahulu, Jawa Barat VI, Bekasi dan Depok, saya ditugaskan Ketua Umum membantu teman-teman caleg di daerah di seluruh Indonesia,” kata Miing Bagito, saat berbincang dengan Rakyat Merdeka, kemarin.
    Diungkapnya, selama belasan tahun terjun di dunia politik, mantan politisi PDI Perjuangan ini mengungkapkan, para bacaleg perlu digembleng dan diarahkan, apa sebenarnya tujuan mereka terjun ke dunia politik.
    Menurut Miing, tujuan utama berpolitik praktis adalah mewujudkan keadilan sosial. Para bacaleg Gelora wajib mengusung agenda ini sebagai gagasan dan narasi utama mereka.
    “Jadi bukan bagi-bagi sembako dan kerudung. Mereka harus punya narasi besar, gagasan perubahan menuju kesejahteraan dan keadilan bagi rakyat,” ucap Wakil Sekretaris Jenderal Gelora ini.
    Anggota DPR RI periode 2009-2014 ini mengingatkan para bacaleg Gelora agar tidak melakukan money politics. Sebab, jika praktik ini masih berlangsung, artinya partai gagal sebagai public educator.
    “Kalau kita melakukan hal yang sama, artinya melanggengkan ritual lima tahunan yang buruk. Rakyat hanya dapat kaos, minyak goreng, sembako,” tegas Miing.
    Pria bernama lengkap Tubagus Dedi Suwandi Gumelar ini mengaku, tak lelah memberi kepercayaan diri kepada bacaleg. Sebagai partai baru dan partai kecil, kader Gelora harus tetap optimistis.
    Sebab, lanjutnya, hasil survei menyebut, 65 persen berharap, partai baru melakukan perubahan. Karena partai berkuasa tak melakukan perubahan di bidang ekonomi, hukum, hingga politik dan enggan berbuat, karena berada di zona nyaman.
    Pihaknya pun optimistis bakal lolos Senayan. Ditegaskan, Gelora bukan sempalan PKS. Partai ini merupakan partai terbuka. “Meski banyak eks PKS, tapi market baru kita ciptakan. Termasuk generasi milenial,” tambah Miing.
    Karenanya, bacaleg Gelora dimintanya ahli di bidang komunikasi. Jika ingin terpilih, bacaleg harus mengubah perilaku. Dari sikap sosial seperti rutin menyambangi kegiatan-kegiatan warga, hingga salat berjamaah keliling masjid.
    “Temui seluruh kelompok warga. Tangkap keresahan dan dapatkan hatinya,” sarannya.
    Belum lama ini Miing memberi pembekalan kepada bacaleg Gelora di kantor Sekretariat DPD Partai Gelora Kota Bogor, di Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Minggu (4/6).(PBN/RMID)

  • Bawaslu Harus Tegur KPU

    Bawaslu Harus Tegur KPU

    JAKARTA, BANPOS – Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih mendesak Badan Pen­gawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menegur Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menghapus kewajiban peserta Pemilu 2024 menyerahkan Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK).
    “Bawaslu sebagai lembaga negara yang dimandatkan menjalankan fungsi pengawasan, harus menegur KPU dalam hal penghapusan LPSDK,” kata per­wakilan koalisi dari Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana.
    Koalisi juga mendesak KPU mencabut keterangan soal alasan LPSDK tidak lagi menjadi kewajiban peserta pemilu. Koalisi menegaskan, LPSDK sudah diwajibkan sejak Pemilu 2014 hingga Pemilu 2019.
    Sebelumnya, KPU menjelaskan bahwa penghapusan laporan dana kampanye karena masa kampanye yang sangat singkat dibandingkan pemilu-pemilu sebelumnya.
    Masa kampanye pada pemilu kali ini selama 75 hari dan LPSDK tak tercan­tum di dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
    “Alasan masa waktu kampanye pendek benar-benar tidak masuk akal dijadikan dalih menghapus kewajiban LPSDK. Sebab, proses administrasi pelaporan itu bukan dibebankan kepada KPU, me­lainkan partai politik,” kata Kurnia.
    Kurnia menegaskan, KPU adalah lembaga independen, sehingga sehar­usnya dapat membuat ketentuan sendiri sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang.
    Dalam hal LPSDK, KPU dinilai se­harusnya tidak perlu khawatir soal masa kampanye yang singkat karena hanya menerima dan melakukan verifikasi untuk kemudian dipublikasikan kepada masyarakat.
    Kata dia, koalisi khawatir tindakan KPU hanya untuk mengakomodir ke­pentingan politik peserta pemilu yang tidak ingin disibukkan dengan urusan administrasi pelaporan keuangan.
    “Selain itu, praktik LPSDK ini sudah terjadi sejak lama, dan mestinya telah diketahui oleh setiap peserta pemilu,” kata Kurnia.
    Alasan bahwa LPSDK tidak tercantum dalam UU Pemilu juga dianggap sebagai tafsir yang terlalu letterlijk (harfiah). UU Pemilu dianggap telah memberikan man­dat untuk hal semacam ini walaupun tak secara eksplisit menyebut soal LPSDK.
    Kewajiban penyerahan LPSDK harus diartikan sebagai mandat langsung dari ti­ga prinsip pemilu yang diatur dalam Pasal 3 UU Pemilu yakni, jujur, terbuka, dan akuntabel. Bukan hanya itu, keterkaitan urgensi LPSDK juga memenuhi Pasal 4 huruf b UU Pemilu.
    “Pengaturan penyelenggaraan pemilu untuk mewujudkan pemilu yang adil dan berintegritas,” kata Kurnia.
    Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini meminta Bawaslu bekerja lebih ekstra mengawasi aliran dana kam­panye Pemilu 2024, seiring ditiadakannya LPSDK.
    “Bawaslu akhirnya harus menunggu sampai LPPDK diserahkan untuk me­meriksa sumber dana dan belanja peserta pemilu,” kata Titi.
    Oleh karena itu, kata Titi, harus ada strategi yang tepat untuk mencegah pe­langgaran dan memastikan laporan dana kampanye memang akuntabel.
    Menurut Titi, masa kampanye yang singkat selama 75 hari, dari 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, harus dimanfaatkan betul oleh Bawaslu untuk melakukan pengawasan secara cermat.
    “Pengawasan secara jeli atas aktivitas kampanye ini harus dilakukan secara kolektif di setiap jenjang. Baik di tingkat pusat maupun daerah, baik kampanye yang dilakukan partai politik maupun kandidat itu sendiri,” ujarnya.
    Titi mengatakan, aktivitas kampanye ini harus dikroscek dengan laporan dana kampanye yang diserahkan kepada KPU. Apakah besaran dana kampanye yang masuk dan keluar selaras dengan aktivitas kampanye yang dilakukan.
    Titi menambahkan, Bawaslu juga perlu bekerja sama dengan kemente­rian dan lembaga yang memiliki kaitan kewenangan dengan tugas pengawasan Bawaslu. Terutama dengan PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan).
    “Ini terkait aliran dana mencurigakan atau dilarang yang melibatkan peserta pemilu atau orang dan lingkungan ter­dekatnya,” kata Titi.
    Untuk diketahui, koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih beranggota­kan ICW, Perludem, Netgrit, THEMIS, KOPEL, Public Virtue Research Institute, Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK), Pusako FH Universitas Andalas, dan Greenpeace Indonesia.(PBN/RMID)

  • Cawe-cawe Presiden Agar Damai

    Cawe-cawe Presiden Agar Damai

    Pernyataan Presiden Jokowi yang menegaskan dia akan cawe-cawe politik menuju Pemilu 2024, sempat membikin gaduh. Namun, Jokowi tak ambil pusing.
    Menurutnya, cawe-cawe politik adalah bagian dari kewajiban moral dan tanggung jawabnya sebagai presiden, untuk memastikan transisi kepemimpinan di tahun 2024 berjalan dengan baik dan damai.
    “Agar, visi kepemimpinan nasional serentak bisa berjalan dengan baik tanpa ada riak-riak yang membahayakan negara dan bangsa ,” ujar Jokowi, dalam konferensi pers seusai Pembukaan Rakernas III PDIP di Gedung Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (6/6).
    Jokowi menjelaskan, semua tindakannya ditujukan untuk memastikan situasi nasional, agar tetap kondusif dan damai khususnya menjelang Pemilu 2024. Sebab, akan terjadi transisi kepemimpinan nasional.
    “Ini menjadi kewajiban dan tanggung jawab moral saya sebagai presiden, dalam masa transisi kepemimpinan nasional di 2024,” katanya.
    Jokowi ingin, Pilpres bisa berjalan dengan baik, tanpa ada riak yang membahayakan negara dan bangsa.
    “Masa (kalau ada) riak-riak yang membahayakan bagi negara dan bangsa, terus saya disuruh diam? Ya nggak lah,” pungkasnya.(PBN/RMID)

  • Erick Thohir Juara 1 Survei Cawapres

    Erick Thohir Juara 1 Survei Cawapres

    JAKARTA, BANPOS – Semakin mendekati Pilpres 2024, elektabilitas Menteri BUMN Erick Thohir terus meroket. Dalam survei terbaru yang digelar Indikator Politik Indonesia (IPI), Erick juara 1 untuk bursa cawapres. PAN yang sejak awal mendorong Erick sebagai cawapres tentu saja merasa bangga. Bagi PAN, hasil survei ini membuktikan bahwa Erick bukan calon kaleng-kaleng.

    Survei IPI ini digelar pada 26-30 Mei 2023 yang melibatkan 1.230 responden dari berbagai provinsi di Indonesia. Metode yang digunakan adalah digit dialling (RDD). Lewat metode ini, responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Toleransi kesalahan survei ini plus minus 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

    Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi mengatakan, ada 2 simulasi cawapres yang dilakukan. Pertama, lewat 22 nama cawapres. Kedua, 18 nama. Hasilnya, Erick tetap jawara dalam 2 simulasi tersebut.

    Di simulasi pertama, Erick bersaing ketat dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Keduanya sama-sama membukukan tingkat elektabilitas 14,8 persen. Erick unggul 0,02 persen, namun jumlahnya dibulatkan ke atas.

    Selain Erick dan Ridwan Kamil, ada juga nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno yang mengantongi 12 persen. Disusul Menko Polhukam, Mahfud MD 11,8 persen dan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 7,2 persen.

    Namun, pada simulasi kedua, persentase dari masing-masing tokoh alami perubahan. Meskipun posisi teratas masih ditempati Erick dan Emil, tapi perolehan suaranya berubah. Erick menang 0,1 persen dari Emil dengan meraih 15,5 persen.

    “Jika melihat tren, Erick Thohir ada tren kenaikan, Ridwan Kamil sedikit turun, Sandiaga dan AHY turun,” ujar Burhanuddin dalam rilis hasil survei nasional bertajuk “Saling Salip Elektabilitas Capres dan Cawapres Jelang 2024”, kemarin.

    Berdasarkan sebaran wilayah, lanjut Burhan, Erick menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan. Terutama di Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

    Menariknya, Erick berhasil mengnarget basis pemilih Jokowi- Ma’ruf Amin hingga 20 persen, tertinggi dibanding cawapres lain. Sementara persentase basis pemilih Prabowo-Sandiaga yang memilih nama Erick, mencapai angka 17,5 persen.

    Begitupun dari pemilih partai politik (parpol). Dari PPP (30,8 persen), PDIP (25 persen), Golkar (23,4 persen), Gerindra (20,3) persen dan NasDem (20 persen). “Kalau dilihat basis pemilih berdasarkan partai politik, banyak pemilih dari sejumlah partai memilih Erick Thohir,” ujarnya.

    Wakil Ketua Umum DPP PAN Yandri Susanto yang ikut dalam rilis survei IPI menyampaikan rasa bangganya. Dengan hasil ini, kata dia, PAN semakin yakin untuk memperjuangkan Erick sebagai cawapres di Pilpres 2024. Apalagi, mengusung Erick sebagai cawapres merupakan keputusan dari Rakernas PAN tahun lalu.

    Wakil Ketua MPR ini menyampaikan, Erick Thohir menjadi satu-satunya nama yang akan diajukan PAN untuk mendampingi calon presiden (capres) Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo.

    “Saya sudah sering katakan, (capres) PAN itu antara Prabowo atau Ganjar, atau Airlangga dengan Zulkifli Hasan. Kemudian, untuk cawapres itu insya Allah, Erick Thohir,” ujarnya.

    Yandri menuturkan, kinerja Erick sebagai Menteri BUMN memang patut diacungi jempol. Ditambah lagi dengan posisi Erick yang saat ini menjadi Ketua Umum PSSI. Meskipun baru sebentar, masyarakat sangat puas dengan Erick yang mampu memperbaiki wajah sepakbola Indonesia.
    “Bang Erick berhasil menghapus dahaga gelar sepakbola Indonesia yang akhirnya kembali membawa pulang medali emas SEA Games setelah 32 tahun penantian,” tutur Yandri.

    Eks anggota Komisi III DPR ini berpendapat, keberhasilan Erick dalam sepakbola memberikan kepuasan bagi masyarakat. Pasalnya, ucap Yandri, mayoritas masyarakat Indonesia, baik anak-anak, orang tua, laki-laki dan perempuan, warga di pedesaan dan perkotaan, suka dengan sepak bola.

    “Bang Erick sudah membuat sesuatu yang luar biasa, termasuk yang tidak mungkin menurut orang, yakni membawa Messi dan Argentina yang baru juara Piala Dunia ke Indonesia. Artinya yang kami usung bukan sesuatu yang kaleng-kaleng,” ucap Yandri.
    Ia pun menyampaikan Erick Thohir sebagai cawapres menjadi syarat bagi PAN, dalam pertemuan penjajakan koalisi dengan PDIP beberapa waktu lalu dan juga dengan Gerindra dalam waktu dekat.

    “Ini pertimbangan buat Ganjar atau Prabowo, Erick Thohir syarat kami seperti pembahasan internal, walau pun keputusan ada di Pak Ketum PAN Zulhas,” pungkas Yandri.

    Di tempat yang sama, pakar Komunikasi Politik Effendi Gazali menyampaikan hal yang sama. Kata dia, kenaikan elektabilitas Erick dalam survei tidak terlepas dari keberhasilannya membenahi sepak bola Indonesia.

    “Paling tinggi loncatannya yakni Erick Thohir sebagai cawapres, lompatannya cukup signifikan. Penjelasannya karena sudah mendapatkan emas di SEA Games yang sudah 32 tahun itu,” terang Effendi.

    Menurutnya, keberhasilan sepakbola Indonesia di bawah kepemimpinan Erick Thohir tidak bisa dipandang sebelah mata menjelang Pilpres 2024 mendatang. Mengingat jumlah pecinta sepakbola Indonesia jadi yang tertinggi di dunia.

    Secara persentase pecinta sepak bola Indonesia berjumlah 69 persen dari total penduduk sekitar 273 juta jiwa. Sementara berdasarkan surveinya, IPI menyebut sebanyak 63 persen pecinta sepakbola di Indonesia memiliki hak pilih di Pilpres 2024. Dengan angka tersebut, maka elektabilitas Erick akan terdongkrak seiring dengan keberhasilannya dalam memperbaiki dunia sepak bola Indonesia.

    Hal itu ditambah data survei Indikator yang menyatakan, sebanyak 77 persen masyarakat Indonesia menyatakan puas terhadap kinerja Erick Thohir sebagai Ketum PSSI. Terlebih lagi ketika berhasil membawa pulang medali emas di ajang SEA Games Kamboja 2023 kemarin.

    “Di negara kita yang pemilih pecinta bola paling tertinggi di dunia ini mengatakan puas terhadap kemenangan SEA Games itu dan mereka setuju kalau Pak Erick Thohir berperan. Jadi ini menjelaskan kenapa Erick Thohir bisa melompat jauh,” tandasnya.

    Di tempat terpisah, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membenarkan bahwa Erick menjadi satu-satunya nama yang diusulkan PAN untuk jadi cawapres Ganjar. Usulan itu disampaikan, saat PAN melakukan pertemuan dengan PDIP pada Jumat (2/5) lalu. (RMID)

  • Anies Beli Tiket Sendiri , Untuk Nonton Formula E

    Anies Beli Tiket Sendiri , Untuk Nonton Formula E

    JAKARTA, BANPOS – Meski sudah tak lagi menjabat Gubernur DKI, Anies Baswedan tetap cinta terhadap Formula E Jakarta, gelaran balap mobil listrik yang digagasnya. Buktinya, Anies tetap nonton balapan Formula E akhir pekan kemarin. Anies bahkan rela beli tiket sendiri.

    Sabtu (3/6), Anies datang ke Jakarta International Eprix Circuit (JIEC) Ancol. Dia datang ditemani istrinya Fery Farhati, serta anak dan menantunya Mutiara Baswedan dan Ali Saleh Alhuraiby. “Saya beli tiket. Saya bukan undangan, seperti yang lain juga,” tuturnya.

    Ia dan keluarga memilih duduk di Grandstand 2E. Sebab, tempat duduk tersebut dekat dengan lintasan, sehingga sensasi nonton balapannya lebih terasa.

    Tiket Grandstand merupakan kategori dua atau CAT 2. Tiket tersebut dibanderol Rp 1 juta untuk satu hari. Sedangkan untuk terusan tiket Grandstand dijual Rp 1,7 juta. Anies membeli tiket untuk satu hari.

    Anies nampak santai duduk di tribun bersama penonton lain tanpa pengawalan ketat. Sesekali, ia berinteraksi dengan penonton yang berada satu tribun dengannya.

    Dari video yang diunggah akun TikTok @faktaanies, Minggu, (4/6), para penonton antusias meminta foto dengan Anies. Dalam video tersebut juga terdengar suara orang yang memanggil Anies dengan sebutan presiden.

    Soal gelaran Formula E, Anies bangga karena tiket nonton selama dua hari ludes terjual. “Ini menggambarkan Formula E kegiatan yang antusiasnya tinggi. Dan bahkan diselenggarakan sampai dua kali sekarang. Mudah-mudahan bisa lebih banyak lagi (penonton) ke depannya,” harapnya.

    Di dunia maya, banyak warganet yang menyesalkan sikap panitia yang Formula E yang tak mengundang Anies. “Formula E tak akan terselenggara di Indonesia tanpa perjuangan Pak Anies Baswedan. Penyelenggara sekarang hanya terima bersih, dapat enaknya aja,” sindir @SsPasadena.

    Akun @erkaaj1 mengkritik panitia dengan sarkas. “Bener-bener parah. Nggak punya adab sama sekali,” tuturnya.

    Sedangkan akun @be_simple_one menilai, kedatangan Anies dengan membeli tiket sendiri justru terhormat. “Datang sebagai rakyat biasa. Lebih terhormat dan bermartabat,” tulisnya. (RMID)

  • Pendukung Prabowo Balik Kandang

    Pendukung Prabowo Balik Kandang

    Meroketnya elektabilitas calon presiden (capres) Prabowo Subianto disebut bukan semata-mata karena Jokowi Effect, melainkan juga disebabkan oleh banyaknya pendukung Prabowo yang sempat lari ke Anies Baswedan, sekarang balik kandang.

    Buktinya, elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu turun drastis. Sementara elektabilitas Prabowo yang naik, berhasil menyalip posisi Ganjar Pranowo, yang sebelumnya bertahta di puncak survei. Meskipun, elektabilitas keduanya terpaut tipis.

    Persaingan sengit di 3 besar elektabilitas capres itu terlihat dalam survei bertajuk “Saling Salip Elektabilitas Capres dan Cawapres Jelang 2024” yang dirilis Indikator Politik Indonesia (IPI), Minggu (4/6).

    Dalam survei IPI itu, Prabowo berhasil nangkring di urutan pertama, setelah tren elektabilitas Ganjar menurun dalam 1 bulan terakhir. Dari 29,3 persen di tanggal 5 Mei 2023 turun menjadi 25,2 persen di 30 Mei 2023.

    Sementara Prabowo, tren elektabilitasnya secara konsisten naik dari April 2023. Masing-masing 22,2 persen di bulan April, lalu 24,2 persen di awal Mei dan akhir Mei 25,3 persen. Unggul 0,1 persen dari Ganjar.

    Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi mengakui bahwa selisih 0,1 persen, cukup tipis. Apalagi masih di bawah nilai toleransi kesalahan atau margin of error. Kendati demikian, temuan terakhir cukup menjadi bukti bahwa elektabilitas Prabowo makin menguat.

    “Sebelumnya Pak Ganjar unggul sekitar empat persen, sekarang ada tren Pak Prabowo mulai menyalip Ganjar meskipun selisihnya hanya 0,1 persen,” kata Burhan saat merilis hasil surveinya secara virtual, Ahad (4/6).

    Di tengah sengitnya persaingan antara Prabowo versus Ganjar, elektabilitas Anies malah down. Tingkat keterpilihan bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan itu turun drastis, dari 15 persen di awal Mei turun menjadi 12,5 persen di akhir Mei.

    Kondisi itu membuat Anies semakin jauh terpaut dengan 2 rivalnya di 3 besar, yakni Prabowo dan Ganjar. Penurunan ini ditengarai karena sebagian pendukung Prabowo yang sempat minggat ke Anies, kini kembali lagi ke Prabowo.

    “Jadi menurut saya tidak fair juga mengatakan Pak Prabowo naik karena semata-mata karena mendapatkan blessing dari kinerja Presiden Jokowi. Karena faktanya basis lama Pak Prabowo yang sempat lari ke Anies sebagian sudah balik ke kandang,” ungkap Burhan.(PBN/RMID)

  • Bawaslu Janji Awasi Dana Kampanye Pemilu

    Bawaslu Janji Awasi Dana Kampanye Pemilu

    JAKARTA, BANPOS – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) komitmen mengawasi transparansi dana kampanye peserta pemilu. Caranya, dengan menggandeng pihak terkait.

    Anggota Bawaslu Totok Hariyono mengatakan, ikhtiar tersebut sebagai upaya Bawaslu menjamin transparansi penerimaan, penggunaan dan pelaporan dana kampanye peserta Pemilu Serentak 2024.

    “Dalam konteks pengawasan transparansi dana kampanye, kami (Bawaslu) siap bekerja sama dengan stakeholder (pemangku kepentingan terkait). Tentunya stakeholder yang punya kewenangan terkait penelusuran aliran dana,” katanya.

    Menurut Totok, selama ini pengawasan Bawaslu dalam laporan dan transaksi dana kampanye baru sebatas menilai asas kepatuhan partai politik dalam melakukan laporan.

    Contohnya, jika terjadi keterlambatan pelaporan dana kampanye, atau ada tidaknya korelasi akuntan publik yang melakukan audit laporan dana kampa­nye.

    “Pemeriksaan dana kampanye ini asasnya baru kepatuhan. Nah, untuk me­nilai sampai sejauh mana kebenarannya Bawaslu belum sampai situ. Itu ranah akuntan publik,” ungkap dia.

    Adapun stakeholder pengawasan transaksi dana kampanye, lanjut Totok, adalah lembaga yang memiliki wewenang melacak aliran transaksi dana. Contohnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    Namun, menurut Komisioner Bawaslu Padang Yunasty Helmi, pihaknya tidak memiliki kewenangan melakukan pen­gujian terhadap sumber dana kampanye yang dilaporkan partai politik kepada KPU dalam Pemilu 2024.

    “Dana kampanye ini nantinya akan diatur dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU). Mulai dari pemberi ban­tuan dana kampanye, baik itu perorangan atau badan serta besaran maksimal,” katanya.

    Dia mencontohkan, untuk bantuan perorangan maksimal Rp 750 juta, dan bantuan dana dari badan juga ada batasan maksimal yang diatur.

    Selain itu, dana kampanye tidak diper­bolehkan datang dari dana asing, dana yang bersumber dari kejahatan seperti jaringan narkoba, tindak pidana pencu­cian uang dan lainnya.

    “Kita masih menunggu aturan soal dana kampanye di Pemilu 2024,” kata dia.

    Menurut Yunasty, data inilah yang akan dilaporkan ke KPU terkait sumber dana kampanye yang mereka gunakan untuk Pemilu 2024. Bawaslu hanya melaku­kan pengawasan agar partai politik itu melaporkan sumber dana kampanye mereka.

    “Kita tidak ada kewenangan menguji dana kampanye tersebut, baik ke per­bankan atau menelusuri sumber tersebut ke PPATK,” kata dia.

    Bawaslu, lanjut Yunasty, tidak memi­liki kewenangan dan landasan dalam melakukan pengujian dana kampanye.

    “Lain cerita jika ada regulasi, tentu akan kami telusuri semua dana kampanye yang dilaporkan apakah sesuai dengan jumlah itu atau hanya laporan semata,” kata dia.

    Sementara, peneliti dari Transparency Internasional Indonesia Sahel Muzzamil menyayangkan uji publik yang dilakukan KPU beberapa waktu lalu terkait PKPU Dana Kampanye.

    Menurutnya, ada pasal soal KPU meng­hapus ketentuan Laporan Penerimaan dan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK).

    “Satu poin yang sangat disayangkan, KPU menghapus LPSDK. Padahal ini sudah diterapkan pada pemilu lalu,” terangnya.

    Ketua Umum Netfid Indonesia M Adit Komsani mendorong KPU men­jelaskan lebih rinci akses informasi dalam aplikasi Sistem Informasi Dana Kampanye (Sidakam) yang diberikan kepada Bawaslu, dan lembaga penegak hukum lainnya.(PBN/RMID)

  • Yandri Makin Pede Nyagub

    Yandri Makin Pede Nyagub

    SERANG, BANPOS – Wakil Ketua DPP PAN, Yandri Susanto menyatakan siap maju sebagai calon Gubernur Banten pada Pilkada 2024. Dirinya yang juga saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI), mengaku semakin banyak mendapatkan dorongan untuk maju pada pilgub.

    Yandri Susanto mengatakan, usai dirinya menyatakan bahwa hendak mencalonkan diri sebagai Gubernur Banten. Dukungan pada dirinya kian terus bertambah.

    “Nyalon Gubernur, tambah hari tambah banyak yang dorong saya,” ujarnya, selasa (30/5).

    Dirinya mengungkapkan, dorongan pada dirinya agar terus maju pada pilgub 2024 mendatang, menurutnya sangat bagus. Dukungan tersebut banyak datang baik melalui pesan Whatsapp maupun yang langsung datang menemuinya.

    “Yang wa banyak, yang datengin saya banyak.  Jadi ketika saya waktu itu menyampaikan siap menjadi gubernur Banten, itu dukungan bagus sekali,” ungkapnya.

    Yandri juga menyebutkan, dirinya juga akan maju pada pilgub tersebut. Akan tetapi, sebelum melangkah pada pilgub, ia menyampaikan bahwasanya akan maju terlebih dahulu pada pemilu legislatif.

    “Itu masih on the trek. Tapi, tetap saya berkhidmat untuk menuju Banten 1, yang pasti saya maju di DPR RI dulu, maju kembali, Insya Allah dapil banten 2,” ucapnya.

    Lebih lanjut, Yandri mengaku, untuk saat ini belum ada partai politik yang merapat padanya untuk mengusungnya dalam pilgub. Akan tetapi, ia mengatakan bahwa partai nya akan segera melakukan komunikasi dengan partai politik lain.

    “Belum. Nanti, itu setelah Pemilu kelihatan. Karena hasil untuk mengusung di Pilgub itu kan hasil pemilu 2024. Jadi kita tunggu saja hasil pemilu nanti. Tentu, PAN akan melakukan komunikasi dengan partai politik yang lain,” katanya.

    Kemudian, ia juga menuturkan pasangan dalam pilgub mendatang untuk saat ini belum ada. Akan tetapi, dirinya mengaku bahwa secara diam-diam dirinya tengah melakukan komunikasi serta kunjungan membahas hal tersebut.

    “Untuk wakil ya belum, partai politiknya aja belum.Ya kalau komunikasi, secara diam-diam saya lakukan, kunjungan, diskusi juga saya lakukan,” tuturnya.

    Selain itu, Yandri juga menyampaikan dalam Pilpres nanti, partainya tetap akan mengusung Erick Thohir sebagai Cawapres. Namun, Yandri mengungkapkan bahwa dirinya juga memunculkan paket pasangan untuk diusung dalam pilpres mendatang

    “Cawapres, kita sekarang tetap Erick Thohir, walaupun Kemarin saya memunculkan paket baru yaitu Airlangga-Zulkifli Hasan. Tapi kalau dalam hal keputusan Rakernas, kita mendorong Erick Thohir. Apakah berpasangan dengan Ganjar atau dengan Prabowo, tapi kalau misalkan itu tidak ada titik temu, kemungkinan PAN akan berkoalisi dengan Golkar. Karena itu cukup 22,3 persen untuk mengusung sendiri,” tandasnya.(MG-02/PBN)

  • Zulkifli Hasan Lakukan Zigzag Politik

    Zulkifli Hasan Lakukan Zigzag Politik

    JAKARTA, BANPOS – Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan melakukan zigzag politik. Setelah mesra dengan Gerindra dan Golkar, Zul juga merapat ke PDIP.

    Zul melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, kemarin. Zul dan rombongan tiba sekitar pukul 14.42 WIB.

    Menteri Perdagangan itu, didampingi sejumlah fungsionaris PAN. Di antaranya Sekjen PAN Eddy Soeparno, Yandri Susanto dan Viva Yoga Mauladi yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PAN.

    Kedatangan Zul disambut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun, di lobi markas Banteng. Mereka pun saling menyalami hingga melempar senyum sembari melakukan cipika-cipiki.

    Setelahnya, elit parpol pendukung Pemerintah itu, menaiki lift menuju salah satu ruangan untuk menunggu kedatangan Mega. Beberapa saat kemudian, Zulhas dan Mega nongol di ruangan yang berada di lantai 5. Mega yang mengenakan outfit berwarna merah hitam, ditemani Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Pemerintahan Puan Maharani dan capres PDIP Ganjar Pranowo. Setelah itu, mereka melakukan pertemuan tertutup.

    Dua jam berselang, awak media diberikan kesempatan untuk meliput di ruang pertemuan yang sebelumnya dilakukan tertutup. Dalam kesempatan ini, Mega mengatakan, tidak kuasa memaksa PAN bergabung mencapreskan Ganjar. “Umpamanya saya bilang, saya bilang sama PAN, ayo ke sini. Biar sampai capek, kalau PAN ndak mau, ya nggak akan datang,” kata Mega.

    Presiden ke-5 RI itu mempersilakan PAN terlebih dulu mendiskusikannya secara internal. Mengingat ini baru pertemuan pertama. Mega mengaku, prinsip politik partainya dengan PAN sudah sangat sama. Namun, hal itu tidak menjamin PAN ikut mengusung Ganjar. Untuk itu, dia menjanjikan akan ada pertemuan lanjutan terkait kerja sama di Pilpres 2024.

    Dalam pertemuan lanjutan, Mega mengutus Puan untuk bertemu Zul. Puan merupakan tim pemenangan Ganjar.
    Di kesempatan sama, Zul mengungkapkan pertemuan pertama ini hanya sebatas membahas rencana koalisi. Sehingga belum ada pernyataan resmi terkait dukungan partainya kepada Ganjar.

    “Ini pertemuan pertama kami yang penuh persaudaraan, persahabatan, saling pengertian, tapi ini pertemuan pertama,” kata Zul.

    Dia menyebut, pihaknya akan berdiskusi kembali di internal PAN sebelum melakukan pertemuan kedua dengan PDIP. “Mbak Mega sudah ada tim juga kan, setelah kami rapat tentu akan berkomunikasi dengan tim yang dibentuk oleh PDIP. Ada dipimpin oleh Bu Puan,” ucapnya.

    Dia berharap, segera ada pertemuan lanjutan antara PAN dan PDIP. “Kita harapkan ada pertemuan-pertemuan lanjutan setelah dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional melakukan diskusi-diskusi apa yang kami bahas tadi,” papar dia.

    Zul juga menyinggung Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), koalisi yang dibentuknya bersama Golkar dan PPP. Dia menegaskan kedatangannya ke PDIP bukan pertanda KIB bubar.

    “Kami koordinasi mau ke kantor PDIP,” papar Zul.

    Dia menjamin KIB hingga kini masih ada. Walaupun PPP sudah memutuskan bergabung bersama PDIP mengusung Ganjar. Menurutnya, jika pada akhirnya PAN dan Golkar atau juga PPP punya tujuan yang sama, maka akan kembali bersama. Sebaliknya, jika dua partai yang tersisa ini memilih berbeda, maka nasib KIB ke depannya akan dibicarakan kemudian.

    “Kalau istilahnya Yoga (Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi) itu, KIB koalisi masih ada tapi mimpinya mulai agak beda-beda,” sebut Zul sembari tersenyum.

    Sebelum bertemu dengan PDIP, Zul sudah melakukan pertemuan dengan Prabowo Subianto dan Gerindra. Bahkan Zul mesra dengan Golkar untuk bikin poros keempat di pilpres untuk memajukan Airlangga-Zul.

    Lalu apa tanggapan KIB? Politisi Golkar Dave Laksono tidak mau gegabah dalam berkomentar. Terlebih, sebelumnya ada wacana menduetkan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dengan Zul.

    Kata Dave, bagaimana sikap Golkar ke depannya, akan dibahas dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas). Sehingga, ia tidak ingin buru-buru merespons pertemuan Zul dengan Mega.

    “Tunggu Minggu yah. Pas Rakernas,” katanya, singkat.

    Lalu apa kata pengamat soal langkah Zul! Direktur Eksekutif Trias Politik Strategis Agung Baskoro mengatakan, Zul sedang bermain politik zigzag. Dia mencoba masuk ke semua.

    Menurut dia, peluang PAN gabung koalisi PDIP sangat besar. Ini bisa dilihat dari pernyataan Mega dan Hasto. PAN juga sedang mencari “rumah baru” pasca Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) ditinggalkan PPP. “Dalam konteks kunjungan ke PDIP hari ini menjadi salah satu pilihan PAN, selain dengan Golkar dan Gerindra cs,” tukasnya.(PBN/RMID)

  • Banyak Yang Senang Jokowi Cawe-cawe Utuk Indonesia

    Banyak Yang Senang Jokowi Cawe-cawe Utuk Indonesia

    JAKARTA, BANPOS – Niat Presiden Jokowi cawe-cawe dalam urusan kepentingan bangsa dan negara ditanggapi pro dan kontra. Namun, banyak sekali yang senang dengan langkah Jokowi itu.

    Sambutan positif atas rencana cawe-cawe Jokowi tidak hanya datang dari parpol koalisi. Wapres ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla, yang saat ini banyak berseberangan dengan Jokowi, juga menyambut positif. Apalagi jika cawe-cawe Jokowi itu untuk memastikan pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan jujur, adil, dan demokratis.

    “Sangat bagus. Kita harap itu tentu dapat dilaksanakan dengan baik,” kata JK, sapaan Jusuf Kalla, di Gedung Krida Bhakti, Jakarta, kemarin.
    Sebagai orang yang pernah mendampingi Jokowi di 2014-2019, JK memastikan kompetensi mantan pasangannya itu dalam berpolitik. “Presiden maupun pihak-pihak lainnya tentu memahami batasan-batasan dalam mengintervensi pelaksanaan Pemilu 2024 agar demokrasi tetap berjalan dengan baik,” ungkapnya.

    Termasuk batasan netralitas TNI-Polri dan ASN yang telah diatur dalam Undang-Undang. JK yakin, pernyataan Jokowi mengenai akan cawe-cawe itu, tidak akan mengganggu netralitas para aparat dan abdi negara tersebut. “Aparat tidak ikut campur, hanya sebagai wasit, itu yang kita dukung,” ujar Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) itu.

    JK juga mendukung Jokowi menjaring pemimpin nasional yang mampu melanjutkan kebijakan-kebijakan strategis pemerintahan sebelumnya. Hanya saja, mantan Ketua Umum Golkar itu menegaskan, setiap pemimpin mempunyai cara-cara berbeda dalam membangun bangsa.
    “Pembangunan jalan tetap, pembangunan pemerintah yang baik tetap, industri harus berjalan, itu semua jalan. Cuma caranya tentu berbeda-beda masing-masing pemimpin,” terang JK.

    Dari parpol koalisi, PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, dan PPP menegaskan, tidak masalah dengan cawe-cawe Jokowi di Pemilu 2024. Politisi senior PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan, dengan cawe-cawe Jokowi, ada kesinambungan pembangunan, Indonesia yang lebih berdaya saing, lebih makmur, dan keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah.

    Dengan tujuan ini, kata Hendrawan, cawe-cawe Jokowi justru didambakan masyarakat. “Siapa yang tidak mendambakan sistem demokrasi yang efektif dan memperkuat persatuan, dan bukan demokrasi gontok-gontokan yang melemahkan modal sosial kita sebagai satu negara dan bangsa,” ucapnya, kemarin.

    Politisi Golkar Sarmuji berharap, publik tidak mencurigai niatan cawe-cawe Jokowi. Sebab, cawe-cawe Jokowi diarahkan pada hal positif. “Tidak perlu ada kecurigaan berlebihan jika Pak Jokowi terlibat dalam proses transisi kepemimpinan,” ucapnya.

    Dia mengajak pihak-pihak yang menuding Jokowi ikut campur dalam penentuan capres untuk berpikir positif. “Saya yakin, cawe-cawe Pak Jokowi akan berbuah baik,” imbuhnya.

    Hal senada disampaikan Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman. Dia meminta, rencana Jokowi untuk cawe-cawe di Pemilu 2024 tidak dipandang sinis. Sebab, Jokowi juga memiliki hak politik. “Beliau punya aspirasi dan hak politik yang disebut cawe-cawe tadi,” ucapnya.

    Sementara, Ketua DPP PKB Daniel Johan berbicara mengenai komitmen Jokowi. Dia yakin, Jokowi akan berupaya menghadirkan demokrasi sehat dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.

    “Saya rasa komitmen Presiden sangat jelas dan tegas. Suatu sikap negarawan yang harus kita apresiasi. Jadi, tidak perlu ada yang dikhawatirkan. Malah kita merasa lega dan firm,” ucapnya.

    Sedangkan Ketua DPP PPP Syaifullah Tamliha mengklaim, yang disampaikan Jokowi justru mewakili keinginan banyak kalangan. “Apa yang disampaikan Presiden Jokowi memang adalah kehendak kita semua. Semoga Pak Jokowi dan kita semua konsisten dengan sikap ini,” tutur Ketua DPP PPP Syaifullah Tamliha.

    Dari luar koalisi, PKS juga menyatakan tidak masalah dengan niatan Jokowi cawe-cawe di Pemilu 2024. Asal, cawe-cawe tersebut untuk menjamin pelaksanaan Pemilu benar-benar berjalan lancar dan tidak ada hambatan. “Cawe-cawe positif kita dukung. Biarkan para capres yang akan bertanding dilaksanakan secara fair,” ucap Juru Bicara PKS, Ahmad Mabruri.

    Sebelumnya, Jokowi menyatakan siap turun tangan untuk memastikan pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan baik dan pembangunan terus berkelanjutan. Jokowi menegaskan, untuk kepentingan bangsa dan negara, dirinya siap cawe-cawe.

    “Untuk negara ini, saya bisa cawe-cawe,” ucap Kepala Negara, saat bertemu dengan para pimpinan media nasional, di Istana Negara, Jakarta, Senin (29/5).

    Jokowi memastikan, cawe-cawe yang dimaksudnya mengarah ke langkah positif. Jokowi ingin memastikan penerusnya dapat mengawal dan melanjutkan kebijakan-kebijakan strategis, seperti pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, hilirisasi, hingga transisi energi bersih.
    Dia juga menjamin, dalam cawe-cawe ini, dirinya tidak akan melanggar aturan, dan tidak akan mengotori demokrasi. Semua yang dilakukan akan tetap berada dalam koridor konstitusi.

    “Cawe-cawe untuk negara, untuk kepentingan nasional. Saya memilih cawe-cawe dalam arti yang positif. Masak tidak boleh? Masak tidak boleh berpolitik? Tidak ada konstitusi yang dilanggar,” imbuhnya.

    Dia menjelaskan, Indonesia butuh keberlanjutan pembangunan untuk menjadi negara maju. Untuk itu, diperlukan sosok pemimpin yang mau melanjutkan berbagai pembangunan yang sudah dilakukan selama ini. Jokowi tak ingin penerusnya nanti malah menghentikan berbagai upaya pembangunan yang sudah berjalan. “Kepemimpinan itu jangan maju mundur,” tegasnya.

    Untuk Pemilu 2024, Jokowi berkomitmen menghadirkan pelaksanaan yang sehat. Tanpa meninggalkan polarisasi atau konflik sosial di masyarakat. “Pemilu serentak 2024 harus berlangsung secara demokratis, jujur, dan adil,” tegasnya.

    Terkait hak pemilih, Jokowi menggaransi tidak akan ikut campur. Jokowi hanya akan membantu transisi kepemimpinan nasional dengan sebaik-baiknya. “Pilihan rakyat harus dihormati dan diterima,” terang ayah dari Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka itu. (RMID)