AAN Nurhandiat, namanya mungkin banyak dikenal publik sejak dirinya menjadi anggota DPRD Kota Serang dari Fraksi Partai Demokrat periode 2009-2014. Meski tak kembali mencalonkan diri menjadi wakil Rakyat, Kang Aan, sapaan akrab Banpos kepada Aan Nurhandiat tetap eksis di kegiatan sosial dan kerap ditawari memimpin organisasi-organisasi kepemudaan dan organisasi lainnya.
“Untuk saat ini saya masih aktif di beberapa organisasi pegiat kepemudaan, organisasi usaha maupun organisasi pergerakan lainnya. Bahkan beberapa organisasi meminta untuk saya pimpin, tapi masih saya pikir-pikir lagi. Yang jelas memang belakangan saya konsen pada kegiatan yang bersifat sosial,” kata Aan.
Aan mengaku ingin berbuat lebih banyak untuk masyarakat dengan jalur organisasi atau yayasan sosial. Tujuannya agar lebih banyak pula orang yang turut serta dalam gerakan sosial tersebut.
“Di organisasi non pemerintahan tentu kita bisa lebih bebas menggelar kegiatan sosial. Tanpa menggunakan anggaran pemerintah yang sejatinya perlu dipertanggungjawabkan kepada pemerintah, kepada rakyat dan kepada Tuhan,” ujar Aan.
Aan mengaku tak apatis kepada politik, karenanya ia masih tercatat sebagai kader Partai Demokrat. Meski demikian, ia mesti berpikir 2 kali jika harus terjun ke politik praktis atau mencalonkan sebagai wakil rakyat kembali.
“Harus kita sadari, hari ini yang langka dicari adalah, pemimpin yang bisa membawa masyarakat kearah yang lebih baik. Ciri pemimpin yang bisa membawa masyarakat ke arah lebih baik itu, pemimpin yang tidak meminta jabatan, tidak pengin dan tidak berharap dengan jabatan,” terang Aan.
Aan menambahkan, namanya pemimpin itu harus di minta oleh rakyat, agar kelak jika mereka menjadi pemimpin, malu hati jika perilakunya tidak amanah dalam memimpin. Malu pada Tuhannya dan malu dengan masyarakat yang sudah memberikan suaranya.
“Saat ini muncul banyak fenomena yang memprihatinkan, banyak pemimpin yang tidak tau malu meski janji janji politiknya banyak yang tidak teralisasi karena hari ini banyak pemimpin penggila jabatan, bukan lagi peminta jabatan akan tetapi pemimpin penggila jabatan,” pungkas Aan.
Untuk itu, lebih jauh mengatakan, sebaiknya ia mencari jalan lain dalam hal berbuat yang bermanfaat untuk masyarakat. Meski tidak lewat jalur ikhtiar politik, banyak hal yang bisa dikerjakan lewat jalan jalan lainnya.
“Kuncinya ada kemauan berbuat yang manfaat untuk masyarakat, dan dalam proses perjalanannya kita harus berpegang pada tali jujur, sabar dan ikhlas,” Aan menambahkan. (MUF)