Tag: Ada Apa?

  • Mendadak Provost Polda Banten Periksa Personil Polres Serang, Ada Apa?

    Mendadak Provost Polda Banten Periksa Personil Polres Serang, Ada Apa?

    SERANG, BANPOS- Personil Bidang Propam Subbid Provost Polda Banten bersama Sie Propam Polres Serang, mendadak melakukan pengecekan kondisi fisik senjata api, kelengkapan administrasi senpi, dokumen kendaraan serta tes urine bagi anggota Polres Serang.

    “Pemeriksaan secara mendadak ini untuk mengetahui kelayakan senjata, mulai dari kondisi fisik serta kelengkapan administrasi yang dimiliki pemegang senpi,” ungkap Kasubbid Provost Kompol M Andra Wardhana di halaman Mapolres Serang, Kamis (26/8/2021).

    Selain itu, mantan Wakapolres Serang Kota ini menambahkan tujuan dari pemeriksaan ini untuk mengontrol pemegang senjata api serta menghindari adanya penyalahgunaan. Andra Wardhana mengimbau kepada pemegang senpi untuk selalu menjaga dan berhati-hati dalam menggunakan.

    “Saya ingatkan, jaga dan rawatlah senjata api yang kalian pegang. Jangan sekali-kali disalahgunakan,” tandas Kasubbid Provost didampingi Wakapolres Kompol Feby Harianto.

    Selain pemeriksaan barang inventaris Polri, personil Propam juga melakukan tes urine oleh personil Urkes Polres Serang. Pemeriksaan urine dilakukan untuk mengantisipasi adanya anggota Polres Serang yang terlibat dalam penggunaan narkoba.

    “Untuk mengantisipasi adanya penyalahgunaan narkoba, kita lakukan juga pemeriksaan urine. Alhamdulillah pemeriksaan hari ini, kondisi fisik senpi yang kita periksa bagus. Personil yang dites urine juga hasilnya negatif narkoba,” tandasnya.

    Di tempat yang sama, Wakapolres Serang Kompol Feby Harianto menambahkan jika tidak seluruh personil Polres Serang diijinkan memegang senjata api. Personil yang berhak memegang senjata api, kata Wakapolres, adalah personil yang telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

    “Tidak seluruh anggota Polri diijinkan memegang senjata, hanya personil yang memenuhi syarat saja. Saya ingatkan penggunaan senjata api hanya untuk menunjang pelaksanaan tugas di lapangan saja dalam melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat,” tandasnya. (MUF)

  • Ratusan Guru Honorer Tiba-tiba Datangi Gedung DPRD Cilegon, Ada Apa?

    Ratusan Guru Honorer Tiba-tiba Datangi Gedung DPRD Cilegon, Ada Apa?

    CILEGON, BANPOS- Gedung DPRD Kota Cilegon tiba-tiba kedatangan ratusan guru honorer. Diketahui saat ini para guru honorer tersebut berstatus Tenaga Kerja Sukarela (TKS). Kedatangan mereka ke gedung wakil rakyat tersebut yaitu menuntut pengangkatan dari TKS menjadi TKK (Tenaga Kerja Kontrak).

    Selain itu, para guru honorer juga sekaligus mengawal Hearing atau rapat dengar pendapat antara para guru honorer dengan Komisi I, II, dan III DPRD Kota Cilegon, Asda II Setda Cilegon, Dindik Cilegon Cilegon, BKPP Kota Cilegon yang digelar di Ruang Rapat DPRD Kota Cilegon, Senin (23/8/2021).

    Pantauan di lokasi sekira pukul 10.15 WIB, para guru honorer berdatangan ke lantai dasar gedung DPRD Kota Cilegon. Ratusan guru honorer, itu langsung duduk di depan ruang rapat komisi, guna menunggu hasil Hearing rekannya yang berada di dalam ruang rapat bersama para wakil rakyat dan dinas terkait.

    Terlihat, para guru honorer juga membawa sejumlah karton yang bertulisan tuntutan, seperti ‘kerja maksimal, gajih minimal’, ‘wali kota baru status baru’, ‘TKK harga mati’.

    Ketua FKGTH Kota Cilegon Somy Wirardi mengatakan, dirinya bersama rekannya datang ke gedung DPRD Kota Cilegon memenuhi undangan dari Ketua DPRD Kota Cilegon untuk melakukan Hearing.

    “Kami kesini, diundang oleh ketua DPRD untuk Hearing bersama Dewan dan Pemerintah,” kata Somy sebelum Hearing dimulai saat ditemui di Gedung DPRD Cilegon, Senin (23/8/2021).

    Lebih lanjut Somy mengatakan kedatangan ratusan guru honorer yang tergabung dalam FKGTH itu bukan bentuk dari aksi demo, melainkan kedatangan para guru honorer itu untuk mengawal rekannya yang ada di dalam sedang Hearing bersama pemerintah dan DPRD.

    “Bukan ini bukan demo, mereka kesini karena mengawal mendukung dan memberikan support kepada kami dan rekan kami yang berada di dalam ruang rapat,” tuturnya.

    Selain itu, kata dia kedatangan para guru honorer ke gedung DPRD Kota Cilegon merupakan bentuk tuntutan para guru honorer kepada pemerintah untuk meningkatkan status dari TKS menjadi TKK.

    “Kami ingin status guru honorer yang berstatus TKS menjadi TKK melalui SK (Surat Keputusan, red),” tandasnya. (LUK)