Tag: Agus Gumiwang Kartasasmita

  • Kemenperin Gelar Pameran ISAW 2023

    Kemenperin Gelar Pameran ISAW 2023

    JAKARTA, BANPOS – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) mendukung perkembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM) Indonesia, sebagai wujud kontribusi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia beberapa tahun lalu, pola hidup masyarakat Indonesia mengalami pergeseran, karena semakin meluasnya kesadaran untuk menerapkan pola hidup sehat. Aktivitas olahraga menjadi salah satu kegiatan yang semakin banyak digemari dewasa ini, dan tentunya, berimbas pada peningkatan penggunaan pakaian dan alat olahraga.

    Berdasarkan data Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Perindustrian, Industri tekstil dan pakaian jadi memiliki kinerja yang baik. Dengan kontribusi 6,05% pada PDB Industri Pengolahan Non-Migas Triwulan II 2023 dan nilai ekspor Industri Pakaian Jadi periode Januari – September 2023 mencapai US$ 6,2 miliar.

    Ditambah dengan kinerja ekspor Industri Alat Olahraga yang mencapai US$197 juta pada periode yang sama, menjadikan industri pakaian dan alat olahraga memiliki prospek yang baik dan berpotensi terus berkembang ke depannya.D

    “Dengan potensi perkembangan tersebut, perlu juga didorong hadirnya Industri Kecil Menengah pakaian olahraga maupun alat olahraga jenama lokal. Mereka perlu dioptimalkan, agar dapat meraup pasar domestik maupun internasional,” ujar Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, di Jakarta Jumat (2/11/2023) pada pembukaan pameran ISAW 2023.

    Menangkap peluang tersebut, Ditjen IKMA Kementerian Perindustrian berinisiatif menyelenggarakan pameran Pakaian dan Alat Olahraga bernama Indonesia Sport and Active Wear (ISAW) Exhibition. Pameran ini menghadirkan 40 merek pakaian dan alat olahraga lokal dengan kategori lifestyle sport, team player sport, dan extreme sport.

    Pelaksanaan pameran bersifat bauran (hybrid), dengan lokasi luring bertempat di Plaza Industri Gedung Kementerian Perindustrian pada 2-4 November 2023, dan pameran daring di landing page lokapasar Tokopedia, yang juga menjadi salah satu mitra ISAW, dari 30 Oktober hingga 5 November 2023.

    “Selama ini kompetisi pasar pakaian dan alat olahraga di Indonesia cukup besar, tetapi masih didominasi merek populer dari luar dan ritel besar, terutama di wilayah Jakarta dan kota besar lainnya,” kata Agus.

    Di sisi lain, dengan perkembangan pemasaran digital belakangan ini, ditambah perkembangan teknologi fesyen, IKM pakaian dan alat olahraga lokal jadi bisa ikut bersaing dan turut berkembang.

    Pameran ISAW diawali dengan serangkaian acara kick-off awal Oktober lalu. Mulai dari talkshow series, lokakarya fashion show digital, kompetisi desain fesyen digital, dan temu bisnis di Bandung.

    Rangkaian kegiatan kick-off ini diadakan sebagai bentuk aktivasi kolektif dan membangun ekosistem pakaian dan alat olahraga lokal.

    Agus menuturkan, pameran ISAW tidak hanya jualan dan branding. Kemenperin ingin peserta pameran mendapatkan manfaat lebih.”Oleh karena itu kita bentuk ekosistemnya,” kata Menperin.

    Agus berharap, para tenant pameran ini dapat membangun jejaring dan kemitraan.

    Sementara Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka, Reni Yanita di Jakarta (2/11/2023) mengatakan, pameran ISAW dimeriahkan dengan aktivitas fashion show yang menampilkan produk-produk tenant pameran dan pemenang kompetisi desain fesyen digital, hingga peluncuran buku teknologi pakaian olahraga.

    Bangun Sinergi

    Dalam kesempatan yang sama, CEO PT SAB Indo Industries Andre Firmasnyah mengatakan, pelaku IKM peralatan dan pakaian olahraga terus membangun sinergi dalam sebuah wadah komunitas, untuk mendorong kinerja IKM sektor ini bisa bersaing di tengah derasnya produk pakaian olahraga asing di Indonesia.

    Menurutnya, Indonesia adalah pasar besar untuk pakaian dan peralatan olahraga. Untuk itu, pelaku usaha skala IKM di dalam negeri perlu berkolaborasi untuk meningkatkan kompetitif dan rivalitas dengan produk asing.

    “Problemnya, banyak masuk barang dari luar negeri. Untuk itu kita harus bangun upaya kolaborasi,” kata Andre, yang juga inisiator wadah IKM pakaian dan peralataan olahraga ini.

    Dia mengatakan, ke depan, wadah ini ditargetkan akan menjadi asosiasi IKM pakaian dan peralataan olahraga. Dengan membangun eksosistem pelaku industri, bisa berbagi informasi, permudah pasokan bahan baku, serta akses pendaaan.

    “Harapannya tahun 2024 wadah komunitas ini bisa kami deklarasikan menjadi asosiasi,” kata Andre. (*)

  • Dukung Koperasi, Menperin Dorong Digitalisasi

    Dukung Koperasi, Menperin Dorong Digitalisasi

    SUMATERA BARAT, BANPOS – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendukung kemajuan koperasi di Indonesia karena berperan dalam mendorong kesejahteraan masyarakat. Salah satu langkah yang perlu ditempuh adalah mempercepat transformasi digital di lingkungan koperasi.

    “Karena di semua sektor, termasuk koperasi, sudah harus menyiapkan diri dan mengakselerasi dalam melakukan transformasi digital. Menurut saya, koperasi yang digital itu merupakan suatu keharusan,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam menyampaikan sambutan dan arahan Presiden RI pada Puncak Peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) Ke-76 di Kota Padang, Sumatera Barat, Minggu (23/7).

    Menperin menjelaskan, adanya digitalisasi dalam proses kegiatan di koperasi, baik itu koperasi yang menghasilkan produk atau jasa, akan dapat menghasilkan efisiensi dan meningkatkan daya saing. “Hal ini seiring dengan perkembangan zaman, koperasi dapat menjadi menjadi salah satu pilar kekuatan ekonomi di era ekonomi digital,” ungkapnya.

    Menperin memberikan apresiasi kepada Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) di bawah pimpinan Nurdin Halid yang telah menyelenggarakan Harkopnas ke-76 di Padang. “Suatu hal yang sangat tepat, menggelar Harkopnas tahun ini di wilayah Sumatera Barat, karena kita ketahui bersama ada tokoh nasional besar, yakni Bapak Mohammad Hatta atau Bung Hatta, Wakil Presiden Republik Indonesia yang pertama, yang juga merupakan Bapak Koperasi Indonesia,” paparnya.

    Menurut Menperin, pihaknya membuka pintu yang seluasnya untuk menjalin kerja sama dengan Dekopin. Apalagi, selama ini koperasi telah ikut berperan dalam menumbuhkembangkan wirausaha industri baru, khususnya di sektor industri kecil dan menengah (IKM).

    “Kami memiliki banyak program dan kegiatan dalam pembinaan IKM, yang juga bisa relevan dengan upaya pengembangan koperasi. Apalagi, Kemenperin punya lima unit kerja di wilayah Sumatera Barat, terbanyak dibandingkan provinsi lainnya,” tuturnya.

    Bahkan, program untuk pengembangan koperasi syariah yang disampaikan Gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi, bisa sejalan dengan program di Kemenperin. “Tiga tahun lalu ketika saya ditugaskan Bapak Presiden untuk menjadi Menperin, salah satu hal yang saya laksanakan adalah membentuk Pusat Pemberdayaan Industri Halal (PPIH), levelnya eselon 2, karena kami anggap hal itu sangat penting,” jelas Agus.

    Di samping itu, Menperin mengajak seluruh pihak termasuk Dekopin untuk bersama-sama mencari solusi yang inovatif dan memperkuat kolaborasi, dengan tekad dan semangat yang kuat dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang masih belum stabil saat ini.

    “Karena kami melihat koperasi ini tidak hanya sebagai pilar ekonomi, tetapi juga pilar bangsa. Oleh karena itu, tantangan kita ke depannya adalah menyosialisakan dan mengedukasi kepada masyarakat terkait pentingnya dan manfaat dari koperasi itu sendiri, secara terarah dan berkelanjutan,” tuturnya.

    Menperin optimistis, koperasi berperan penting dalam menopang perekonomian nasional. Apalagi, saat ini, kondisi perekonomian Indonesia sedang berada di level yang cukup baik dan stabil, terihat dari sejumlah indikator. “Ekonomi kita lebih baik dibandingkan negara-negara lain di dunia, dengan kembali menjadi status upper-middle income country, setelah pasca-pandemi Covid-19,” imbuhnya.

    Pada kesempatan ini, Menperin juga mengingatkan kembali program prioritas pemerintah, yakni Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). Kebijakan ini bisa dilakukan di semua level, tidak hanya di pemerintah pusat dan daerah atau BUMN dan BUMD, tetapi juga di koperasi. “Semakin tingginya penggunaan produk dalam negeri, akan membawa multiplier effect yang luas bagi ekonomi,” tegasnya.

    Menperin berharap, koperasi turut menjadi agen keberhasilan dalam pelaksanaan program P3DN. Sebab, prodouk-produk dalam negeri harus bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. “Karena kami ingin melihat ke depan, terciptanya banyak koperasi yang berkategori sebagai entitas usaha besar. Di beberapa negara dunia, keberhasilan ekonominya itu karena juga ditentukan keberhasilan dalam membangun koperasi itu sendiri,” pungkasnya.(RMID)