Tag: air

  • Warga Baksel Kekeringan

    Warga Baksel Kekeringan

    BAKSEL, BANPOS – Warga Lebak Selatan (Baksel) mulai merasakan imbas dari kekeringan ekstrem yang tengah terjadi, akibat dari fenomena El Nino. Mereka mulai kesulitan untuk mendapatkan air guna memenuhi kebutuhan harian. Pemkab Lebak pun terus berupaya untuk menyuplai air bersih kepada
    warga, sehingga kebutuhan air bersih dapat terpenuhi.

    Beberapa ibu rumah tangga di Pasir Huni Panggarangan, seperti Kokom, Cucun dan Unasih, mengaku
    sudah sebulan ini air susah dan sumur pun kering. "Iya ini sudah sebulan air susah. Kalau mau mandi dan
    nyuci harus nyari ke kali Cisiih. Yang lain mah katanya selalu ada bantuan dari tangki, kita mah gak
    pernah ada," ungkap mereka.

    Warga lainnya, Jula, mengaku saat ini pihaknya kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Meskipun ada
    sumur, itu hanya terdapat satu dan mereka pun harus gerak cepat karena harus berebutan dengan
    tetangga.

    "Di sini sumur ada satu, itupun harus rebutan, karena semua orang seperti saya cuma dari sumur
    andalan dapat air. Mungkin yang lain mah enak, ada yang langganan PDAM, ada yang punya jetpam.

    Mau beli air di penjual jirigen gak mampu. Jadi Saya mah paling harus ke sumur aja. Kalau subuh atau
    sore harus siap rebutan air terus," ungkapnya yang merupakan warga Cikeusik, Malingping.

    Senada, Sutiyarsih warga Kecamatan Wanasalam, juga mengaku dalam seminggu ini kesulitan air. "Ya
    paling saya ikut nebeng di sumur bor tetangga. Itu pun harus nunggu. Kalau untuk memasak ya harus
    beli air jirigen, itu beli di mobil bak yang suka keliling,terangnya.

    Informasi kekeringan dari BPBD Lebak menyebut, ada 16 kecamatan yang merupakan wilayah rawan
    mengalami kekeringan dan juga krisis air bersih. Namun delapan di antaranya sudah mendapat
    intervensi dari pemerintah melalui program Pamsimas dan lainnya.

    Ke-16 kecamatan yang mengalami kekeringan, yaitu Kecamatan Maja, Curugbitung, Kalanganyar,
    Cipanas, Bayah, dan Kecamatan Cibadak. Selanjutnya Kecamatan Cimarga, Leuwidamar, Cirinten,
    Banjarsari, Warunggunung, Bojongmanik, Malingping, Wanasalam, Cihara, dan Kecamatan Cilograng.
    Sementara delapan kecamatan yang rawan kekeringan parah yakni kecamatan Cimarga, Warunggunung,
    Sajira, Maja, Cirinten, Curugbitung, Cirinten, Bojongmanik dan Wanasalam.

    BPBD Lebak mengklaim telah menurunkan puluhan tangki air bersih yang dibagikan secara gratis kepada
    warga di berbagai titik rawan Kabupaten Lebak tersebut.

    Kepala Pelaksana Harian BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama, menyebut bahwa untuk kekeringan tahun ini
    diprediksi akan terus berlangsung berdasarkan prediksi Badan Metrologi Klimatologi dan Geofisika
    (BMKG).

    “Kekeringan yang membuat warga kesulitan air bersih diprediksi masih akan bertambah, seiring dengan
    prediksi BMKG hingga Bulan September ini. Kita pun sudah turunkan bantuan puluhan tangki air bersih
    ke setiap titik rawan tersebut. Dan dihimbau kepada masyarakat yang masih memiliki air bersih untuk
    memanfaatkan sebaik mungkin agar tidak terjadi krisis air bersih,” paparnya.

    Terpisah, Pada Selasa (5/9), Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, ikut mendistribusikan bantuan air bersih
    bagi masyarakat Kampung Cipalawad, Desa Cibuah, Kecamatan Warunggunung. Iti pun menyampaikan
    bahwa Pemkab Lebak telah membuka nomor telepon darurat, yang dapat dihubungi oleh masyarakat
    yang mengalami kekeringan air.

    "Silakan nanti pak Kepala Desa atau masyarakat menyampaikan daerah-daerah mana yang perlu
    penanganan kedaruratan terutama penyediaan air bersih, Insyaallah tim tanggap darurat bencana kita
    akan turun mendistribusikan air bersih ke kampung-kampung bapak dan ibu sekalian," ujar Iti.

    Terpisah, Polres Lebak melaksanakan apel gelar pasukan dalam rangka antisipasi dampak fenomena El
    Nino di daerah hukum Polres Lebak. Apel tersebut dihadiri oleh Kapolres Lebak beserta jajaran, Dandim
    0603 Lebak beserta jajaran, dan unsur Forkopimda lainnya.

    Kapolres Lebak, AKBP Suyono mengatakan, Kabupaten Lebak termasuk kabupaten yang rawan dengan
    risiko bencana, salah satunya adalah fenomena El Nino. Menurutnya, fenomena ini menyebabkan
    perubahan pola cuaca di berbagai wilayah indonesia, salah satunya di wilayah Kabupaten Lebak.

    Kita nanti akan identifikasi dan mapping wilayah terdampak kekeringan, kita juga akan memastikan
    ketersediaan dan kestabilan harga bahan pangan oleh satwil serta melakukan pengecekan dan
    penanggulangan Karhutla, pengecekan saluran irigasi, waduk dan juga sumber mata air, untuk
    memastikan agar kebutuhan air tercukupi,” tandasnya. (WDO/MYU/DZH)

  • Butuh Anggaran Rp8,2 M Operasionalkan SPAM

    Butuh Anggaran Rp8,2 M Operasionalkan SPAM

    PANDEGLANG, BANPOS – Untuk menyediakan pipa pembagi yang tersambung ke pipa transmisi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Tanjung Lesung, Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Berkah Pandeglang membutuhkan anggaran sebesar Rp 8,2 miliar.

    Direktur Perumdam Tirta Berkah Pandeglang, Euis Yuningsih mengatakan, proyek SPAM KSPN Tanjung Lesung tersebut telah selesai dibangun oleh pemerintah pusat dan sudah diserahterimakan kepada Pemkab Pandeglang. Akan tetapi, masih banyak fasilitas penunjang yang harus dilengkapi agar bisa berjalan dengan baik.

    Sejauh ini, baru ada pipa transmisi yang terpasang pada jaringan SPAM KSPN Tanjung Lesung. Oleh karena itu, pihaknya membutuhkan anggaran cukup besar agar sarana tersebut bisa segera dioperasikan. Akan tetapi, usulan bantuan yang disampaikan oleh Perumdam tersebut belum direspon, karena belum dilengkapi dengan Peraturan Daerah (Perda) Penyertaan Modal.

    “Baru ada pipa transmisi, pipa pembaginya belum ada. Untuk membeli pipa pembagi kita butuh anggaran Rp 8,2 miliar. Sudah kita usulkan ke Pemkab, Pemprov, Pemerintah Pusat, semuanya tidak turun karena tidak ada dasar atau Perda penyertaan modal ke Perumdam, sehingga belum diterima Kementerian PUPR,” kata Euis kepada BANPOS, Selasa (29/8).

    Meskipun begitu, lanjut Euis, pihaknya optimistis pada tahun 2024 mendatang, sarana tersebut bisa dilengkapi dengan semua fasilitas penunjang lainnya. Dengan begitu, mesin penyedia air bersih dengan kapasitas seratus liter per detik itu bisa segera dirasakan manfaatnya oleh semua pihak.

    “Insyaallah tahun 2024, pipa pembaginya turun dari Pemprov Banten. Karena sayang juga kalau sampai tidak beroperasi. Kalau misalkan jadi monumen (tidak berfungsi,red) SPAM seharga Rp130 miliar, uang pemerintah pusat akan merugikan negara, Alhamdulillah Perda dan Perbup nya sudah selesai,” terangnya.

    Menurut Euis, pihaknya juga sudah mengajukan bantuan anggaran untuk pengadaan pipa sambungan rumah. Apabila bantuan tersebut direspons, masyarakat tidak lagi dibebankan dengan biaya pemasangan pipa.

    “Dari pipa pembagi ada lagi pipa ke sambungan rumah, itu juga minta bantuan ke Pusat, ada yang berupa DAK, ada yang langsung bantuan sambungan rumah. Kalau semuanya sudah turun, masyarakat tidak perlu bayar pemasangan, hanya perlu bayar pendaftaran saja. Nanti ada dari penyertaan pemerintah daerah Rp 2 miliar,” ungkapnya.

    Terpisah, Ketua DPRD Pandeglang, Tb Udi Juhdi mengatakan, pihaknya mendukung dengan pengoperasian SPAM KSPN Tanjung Lesung, karena bisa mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu, ia berharap Pemkab Pandeglang bisa memberikan suntikan dana untuk pengoperasian sarana tersebut.

    “Tentunya kita dukung, karena kan ke depan nantinya masyarakat bisa mendapatkan pasokan air bersih. Itu juga nantinya akan digunakan di KSPN Tanjung Lesung. Tentunya akan mendatangkan banyak manfaat juga bagi daerah,” katanya.(dhe/pbn)

  • Masyarakat Pulomerak Dapat Bantuan Air Bersih

    Masyarakat Pulomerak Dapat Bantuan Air Bersih

    CILEGON, BANPOS – DPD KNPI Kota Cilegon mendistribusikan air bersih untuk masyarakat di Kelurahan Mekar Sari Kecamatan Pulomerak Kota Cilegon, Senin (28/8).

    Ketua DPD KNPI Kota Cilegon Rizki Putra Sandika mengatakan kegiatan ini digelar di beberapa titik yakni Lingkungan Tembulun, Lingkungan Gunung Batur dan Lingkungan Cipala dengan total 10 mobil tangki air.

    “Untuk tahap pertama kita salurkan di Lingkungan Tembulung sebanyak 4 mobil tangki kurang lebih totalnya 32 ton air,” ujarnya.
    Kegiatan penyaluran air bersih yang diinisiasi oleh DPD KNPI yang bekerjasama dengan Ditkrimsus Polda Banten untuk membantu meringankan kebutuhan air di wilayah di Kota Cilegon yang sulit mendapatkan air bersih dari dampak El Nino.

    “Kami ucapkan terimakasih kepada jajaran Ditkrimsus Polda Banten dan pengurus KNPI Kota Cilegon yang sudah ikhlas bersama-bersama turun tangan membantu masyarakat yang sulit mendapatkan air bersih dari dampak Elnino dan kemarau panjang,” ungkap Rizki.

    Rizki juga menceritakan bahwa distribusi terkait air bersih untuk masyarakat di wilayah pegunungan kesulitan, karena jarang ada yang mau supir tangki air ke wilayah disini.

    “Menurut informasi warga disini (red-Tembulum) dikirim air melalui mobil tangki ke wilayah sini 4 tahun lalu, dan baru sekarang bisa dikirim lagi,” katanya.

    DPD KNPI Kota Cilegon juga mendorong seluruh stakeholder maupun pihak Industri di Kota Cilegon untuk lebih memperhatikan terkait masyarakat yang membutuhkan air bersih.

    “Kami mengajak seluruh stakeholder maupun pihak Industri untuk bergotong royong membantu dan mencari solusi terkait kebutuhan air bersih masyarakat di Kota Cilegon yang membutuhkan, dan pemuda hari ini harus turun tangan berkarya nyata untuk menjawab aspirasi rakyat, kami yakin Pemuda bisa diandalkan,” tandas Rizki.

    Salah satu masyarakat pemuda Tembulum Oji Sugiawan mengucapkan terimakasih atas inisiasi DPD KNPI Kota Cilegon yang telah menyalurkan air bersih kepada warga masyarakat yang membutuhkan.

    “Masyarakat disini merasa terbantu dan antusias hingga malam hari warga bergantian mengambil air yang telah didistribusikan, kami ucapkan terimakasih kepada DPD KNPI Kota Cilegon yang bekerjasama dengan Ditkrimsus Polda Banten atas bantuan air bersih kepada masyarakat Tembulun,” katanya.(LUK/PBN)