JAKARTA, BANPOS – Pasangan calon (Paslon) nomor urut 02, Adra Soni – Dimyati Natakusumah, bersepakat dengan argumen Calon Gubernur nomor urut 01, Airin Rachmi Diany, terkait dengan blank spot yang menjadi penghambat digitalisasi pemerintahan.
Andra Soni dalam tanggapannya atas argumen Airin, mengakui jika meskipun Banten merupakan provinsi yang bertetangga dengan Jakarta, namun masih banyak daerah di Provinsi Banten yang berstatus blank spot sinyal.
“Bukan rahasia lagi, walaupun berdekatan dengan Jakarta, masih banyak blank spot di wilayah Banten. Sehingga proses-proses pelayanan publik sampai saat ini masih belum bisa dimaksimalkan. Jadi saya melihat bahwa posisi Provinsi Banten hari ini yang pertama adalah bagaimana kita meratakan, bagaimana kita memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat, untuk bisa mendapatkan pelayanan internet sebelum kita masuk ke wilayah digital,” ujarnya.
Sementara itu, Dimyati menuturkan bahwa untuk menyelesaikan masalah blank spot tersebut, maka diperlukan intervensi dari pemerintah pusat, agar dapat dibangun jaringan internet ke wilayah-wilayah yang masih blank spot.
“Lalu bagaimana pelayanan murah? Mal Pelayanan Publik itu murah, efisien dan efektif. Maka oleh sebab itu, internet harus hadir di public utility, di kantor kecamatan, di kantor desa. Maka menjadikan desa tangguh, sehingga lebih murah,” katanya.
Ia menuturkan, pembuatan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) itu gratis. Namun karena ada jarak yang harus ditempuh, maka masyarakat harus mengeluarkan uang hingga Rp20 ribu untuk bisa mendapatkannya.
“Maka kalau bisa langsung online dari rumah, dari mobil. Maka ini akan efisien, efektif dan ekonomis. Dan juga internet saat ini merupakan kebutuhan pokok saat ini,” tandasnya. (DZH)