Tag: Amerika Serikat (AS)

  • Pencuri Gondol Satu Truk Uang Koin Rp 11,9 Miliar

    Pencuri Gondol Satu Truk Uang Koin Rp 11,9 Miliar

    AMERIKA SERIKAT, BANPOS – Empat orang di Amerika Serikat (AS) menghadapi tuntutan hukum karena mencuri lebih dari 2 juta duit koin (sen) senilai 750 ribu dolar AS atau sekitar Rp 11,9 miliar. Jika ditotal, berat koin itu sekitar enam ton.

    Melansir Associated Press, Rakiem Savage (25), Ronald Byrd (31), Haneef Palmer (30) dan Malik Palmer (32) mengambil koin-koin tersebut, ketika sopir truk berhenti di parkiran pada 13 April 2023, di US Mint, Philadelphia. Truk itu tengah dalam perjalanan ke Miami. Para pelaku beraksi malam hari ketika sopir tidur lelap.

    Detektif mengatakan, pada saat itu video pengawasan menunjukkan enam pria mengenakan hoodie abu-abu dan bersenjatakan pemotong baut, mendekati truk di tengah malam dan membobolnya. Mereka memasukkan koin ke dalam tas yang lebih kecil dan ke dalam truk yang sudah menunggu.

    Para pencuri mengaku, uang yang mereka curi hanya berjumlah 234,5 ribu dolar AS atau sekitar Rp 3,7 miliar. AP mengutip isi surat dakwaan yang menyebut, pencuri telah mengubah uang koin itu ke dalam bentuk tunai, di mesin koin, di Maryland. Para pencuri juga mendepositokan duit-duit itu ke empat bank berbeda di pinggiran Kota Philadelphia.

    Para pelaku menghadapi tuntutan terkait konspirasi, perampokan, pencurian uang pemerintah, serta dakwaan lainnya. (RMID)

  • World Culture Festival 2023 Di AS, Dubes Rosan: Ada Miniatur Indonesia

    World Culture Festival 2023 Di AS, Dubes Rosan: Ada Miniatur Indonesia

    AMERIKA SERIKAT, BANPOS – Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) Rosan Perkasa Roeslani mengungkapkan, ada miniatur Indonesia dalam penampilan Wonderful Indonesia pada World Culture Festival 2023 di National Mall, Washington DC, AS pada 29 September – 1 Oktober 2023.

    Dubes Rosan bersama istri Ayu Heni Rosan yang menyaksikan langsung festival budaya global lima tahunan itu, mengaku terpukau melihat nuansa etnik Indonesia di atas panggung.

    “Luar biasa. Ada miniatur Indonesia. Beragam nuansa etnik Indonesia ditampilkan. Ada Batak, Jawa, Aceh, Sunda, Bali, Banjar, Minahasa, dan Papua. Musik pengiring tarian merupakan hasil perpaduan lagu-lagu dari daerah-daerah tersebut. Jadi, sarat kearifan lokal Nusantara,” kata Dubes Rosan melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (3/10).

    Dubes Rosan menyebut tarian kolosal yang digubah seniman Tanah Air, seperti Rio Silaen, Sutan Martozet dan Erna Widyastuti, melibatkan sekitar 200 penari serta mendapat banyak pujian dari negara-negara sahabat.

    “Karya seniman Indonesia patut mendapat pujian. Diplomasi melalui karya seni dan ini sangat membanggakan,” ucap Wakil Menteri BUMN ini mengomentari tarian yang digubah seniman Tanah Air, yaitu Rio Silaen, Sutan Martozet dan Erna Widyastuti.

    Pada kesempatan itu, dia juga secara khusus mengapresiasi tokoh kemanusiaan dan perdamaian global Sri Ravi Shankar yang telah menginiasi penyelenggaraan event akbar ini, dan menggubahnya menjadi ajang refleksi bersama tentang pentingnya perdamaian bagi masa depan dunia.

    Sri Ravi Shankar dikenal sebagai pemimpin spiritual asal India, yang juga kerap disapa Sri Sri atau Guruji atau Gurudev.

    Dia juga dikenal sebagai pemimpin spiritual dan pendiri Art of Living Foundation, yang dibentuk pada tahun 1981.

    Dubes Rosan mengatakan, melalui parade budaya, musik dan tari, semua peserta yang hadir mewakili 180 negara dunia datang bersatu padu mendoakan dan menyuarakan satu semangat tujuan, yaitu perdamaian dunia. “One world, one love,” pungkasnya. (RMID)

  • Nenek 104 Tahun Incar Gelar Penerjun Tertua

    Nenek 104 Tahun Incar Gelar Penerjun Tertua

    SWEDIA, BANPOS – DorothyHoffner (104) berharap memegang rekor sebagai penerjun payung tertua di dunia. Nenek asal Chicago, Amerika Serikat (AS) itu berusaha merebut status penerjun payung tertua di dunia, yang kini masih dipegang Linnea Ingegard Larsson (103) dari Swedia.

    Hoffner telah melakukan beberapa kali lompatan dari pesawat latihan penerjun payung di Skydive Chicago akhir pekan kemarin. Dia pertama kali terjun payung ketika sudah berusia 100 tahun.

    Hoffner biasanya melakukan olahraga ekstrem itu bersama teman lansianya, Joe Conant. Padahal, keseharian Hoffner harus menggunakan alat bantu jalan. Namun dia terlihat bebas saat melakukan terjun payung.

    “Usia hanya angka. Saya bebas di udara,” akunya dikutip United Press International (UPI), kemarin.

    Saat pertama kali terjun payung, dia harus didorong keluar dari pesawat. Namun pada aksi Minggu (1/10), Hoffner bersikeras untuk melompat sendiri, didampingi penerjun tandem, dari ketinggian 4.100 meter. Dia tampak tenang dan percaya diri ketika akan melompat. Penerjunan itu berlangsung selama tujuh menit.

    Teman-temannya bergegas masuk untuk memberikan ucapan selamat. “Sungguh luar biasa di atas sana. Semuanya menyenangkan, luar biasa, sangat baik,” kata Hoffner.

    Apakah Hoffner berhasil mencatatkan namanya di rekor Guiness Books of Records? Hasilnya akan diumumkan pekan depan. Dia berharap bisa mendapat gelar tersebut sebelum merayakan ulang tahunnya yang ke-105 Desember nanti. (RMID)