SERANG, BANPOS – Sejumlah parpol akhirnya memberikan sinyal dan keputusannya gabung ke poros Pasangan Andra Soni-Dimyati Natakusumah di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten. Sementara PKB disinyalir masih tunggu lampu hijau jatah kursi di Kabinet Prabowo-Gibran untuk bergabung dalam poros itu. Sedangkan poros lainnya, Airin-Ade didesak untuk segera mendeklarasikan diri sebagai Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten.
Akademisi UIN SMHB Serang, Saeful Bahri dihubungi melalui telepon genggamnya, Minggu (14/7) pernyataan resmi Sekjen DPP PPP Arwani Thomafi dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang sudah terlihat pasti masuk ke poros Andra-Dim pada Pilgub Banten telah diramalkan sebelumnya. Sementara DPP PKB melalui Ketua Umumnya, Muhaimin Iskandar masih menunggu signal dari Prabowo.
“Sepertinya (resmi ke Andra-Dim) karena analisis AHY realistis juga , tidak mau, tidak bareng dengan Gerindra, karena AHY itu di pemerintahan presiden terpilih (Prabowo) ingin tetap di Kabinet (menteri),” kata Saeful.
Ia menjelaskan, AHY sejak menjadi Menteri Agraria/ATR BPN popularitasnya semakin tinggi. Bahkan masuk tiga besar sebagai tokoh muda nasional bersama Anies Baswedan dan Ridwan Kamil.
“Sejak di kabinet elektabilitas ratingnya makin tinggi. Tokoh nasional d Indonesia selain Anies dan Ridwan Kamil sebagai tokoh nasional muda,” ujarnya.
Sedangkan, DPP PPP yang secara terang benderang bergabung ke poros Andra-Dim ini lanjut Saepul hampir sama dengan Demokrat, yakni meminta jatah kursi menteri di Kabinet Prabowo-Gibran.
“Kalau PPP level provinsi semua parpol kalkulasinya level kabinet, kalaupun PPP merapat lagi ke Banten maju, masuk akal karena, Bakal Cawagub Banten yakni, Andra Soni adalah representasi Gerindra, jangan sampai kalah, walaupun Golkar yang sudah jelas mengusung Airin yang elektabilitasnya sangat tinggi, kalau banyak sahabat koalisi akan sangat Pede (percaya diri, red) bagi poros Andra-Dim. Jadi sangat wajar, kalau PPP ini masuk dukung Gerindra, di satu sisi, Andra Soni tidak boleh kalah dan PPP dapat kursi menteri,” ungkapnya.
Kepentingan abadi lanjut Saeful, yang akhirnya membuat Demokrat dan PPP sudah dipastikan akan mengeluarkan surat keputusan (SK) untuk pasangan Andra-Dim. “Dalam politik itu tidak ada teman dan musuh abadi, yang ada adalah kepentingan abadi,” ujar Saepul
Apalagi, kata dia, Gerindra dalam konstelasi Pilkada serentak 2024, tolak ukur yang utama adalah Pilkada Gubernur, dan salah satu yang menjadi kekuatannya adalah memenangkan Andra Soni sebagai Gubernur Banten periode 2024-2029. Jadi seperti memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada Demokrat untuk melakukan bargaining di Pilkada tingkat bupati/wakil bupati dan walikota/wakil walikota di Banten.
“Tapi untuk kabupaten/kota AHY atensinya tidak lebih tinggi, makanya menyerahkan ke kabupaten/kota. Keuntungan poros Andra- Dim, adalah tambah sahabat koalisi di Pilgub Banten,” ungkapnya.
Dengan banyaknya sahabat kolasi bagi Gerindra pada Pilgub Banten akan meringankan perjuangan, dan membuka peluang kemenangan sebesar-besarnya, walaupun yang dihadapi adalah kader Golkar Airin Rachmy Diani dengan popularitas elektabilitas cukup tinggi.
“Sekali lagi bagi Andra-Dim, yang pasti nambah pasukan, nambah amunisi, Demokrat ini kan kategorinya papan partai atas, setidaknya ada pimpinan (kursi Wakil Ketua) di DPRD Banten, dan Indonesia Maju ini, Demokrat dapat kapling, dapat golden tiket di Pandeglang (mengusung kadernya di Pilkada Pandeglang),” ungkapnya.
Dan khusus untuk PKB, lanjut Saepul saat ini keputusan ada ditangan Ketua Umum Muhaimin Iskandar. Cak Imin tengah menggaungkan adanya Panitia Khusus (Pansus) Haji, sehingga akan menambah panjang nilai agar nantinya dijadikan salah satu menteri di era Prabowo mendatang.
“Kalau PKB, saya pikir ada selaras kepentingan PKB nanti akan diakomodasi di Kabinet tidak, ini kan untuk negosiasi, apalagi ada Pansus Haji, langsung Muhaimin yang mimpin.PKB kasarnya bisa jadi strateginya di daerah telah ngalah, karena tidak ada jagoan, kalaupun PKB ngotot ke Airin, dan ada peluang menang di Airin, tapi kalkulasi PKB di nasional tidak diuntungkan. PKB juga tidak ingin rugi, gabung ke Andra-Dim . Sekali lagi hitunganya kursi kabinet. Tapi untuk pastinya, kita tunggu 27 Agustus nendatang pendaftaran kepala daerah serentak. Apakah Andra-Dim borong partai. Airin ditinggalkan dan hanya akan koalisi dengan PDIP,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketum DPP Demokrat AHY pihaknya kepada wartawan meminta agar persoalan mendukung atau tidak mendukung Airin Rachmy Diani tidak dibesar-besarkan.
“Mudah-mudahan tidak di-blow up menjadi sesuatu yang seolah-olah KIM (Kabinet Indonesia Maju) tidak kompak, KIM tidak kokoh, mudah-mudahan tidak dibawa terlalu jauh karena kan sekali lagi kami berkomunikasi dengan baik dan saling menghormati satu sama lain,” katanya.
Sementara, Sekjen PPP Arwani Thomafi menyebut partainya akan mengusung politisi Gerindra Andra Soni di Pilgub Banten mendatang. Arwani menyebut pernyataan dukungan resmi akan segera disampaikan.
“Untuk Gubernur Banten yang sudah kita sampaikan dukungan ke Andra Soni, Partai Gerindra,” kata Arwani kepada wartawan di Kantor DPP PPP, Jakarta Pusat, Jumat pekan lalu.
Pada bagian lain, Ketua Umum Relawan Puan Bersama Wong Cilik (Republik), Harda Belly mendesak pasangan Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi agar segera dideklarasikan. Menurutnya, hal itu perlu dilakukan untuk memberikan kejelasan dalam perjuangan politik di ajang Pilgub Banten kali ini.
“Golkar-PDIP harus segera mendeklarasikan dukungannya terhadap Airin-Ade. Meskipun akan bersaing dengan koalisi lain, namun Airin-Ade merupakan pilihan koalisi rakyat,” tandanya.
Harda Belly menyatakan dukungannya agar Airin menggandeng Ketua DPD PDIP Banten, Ade Sumardi sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur Banten di Pilkada pada November mendatang.
“Pasangan Airin-Ade bukan hanya menjadi pasangan yang paling ideal namun menjadi harapan warga Banten,” ujar Harda kepada BANPOS, Minggu (14/7).
Harda menilai bahwa rekam jejak keduanya menjadi faktor utama dalam penilaian kapasitas dan kredibilitas sebagai calon pemimpin daerah. Dia menambahkan bahwa baik Airin maupun Ade memiliki pengalaman yang luas dan terbukti dalam berbagai aspek kepemimpinan.
“Airin dan Ade sudah memiliki pengalaman yang sangat matang yang menunjukkan kemampuan mereka yang tidak diragukan lagi,” katanya.
Harda juga mengapresiasi prestasi Airin saat menjabat sebagai Walikota Tangerang Selatan, serta peran Ade Sumardi sebagai mantan Wakil Bupati Lebak yang dekat dengan masyarakatnya.
“Saya yakin Airin dan Ade mampu memimpin Banten ke arah yang lebih baik. Mereka telah terbukti dalam berbagai prestasi seperti penghargaan dalam penanganan Covid-19 dan pengelolaan keuangan yang tertinggi dalam akuntansi,” jelasnya.(RUS/MYU/ENK)