Tag: Anies Baswedan

  • Anies Baswedan Ungkap 3 Buku yang Sangat Memengaruhi Hidupnya, Apa Saja?

    Anies Baswedan Ungkap 3 Buku yang Sangat Memengaruhi Hidupnya, Apa Saja?

    JAKARTA, BANPOS – Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, mengungkapkan tiga buku yang menurutnya sangat berpengaruh terhadap kehidupannya.

    Pria yang akrab disapa ‘Abah’ tersebut mengungkapkan tiga buku itu, melalui akun resmi X miliknya @aniesbaswedan.

    Cuitan yang ditulis oleh Anies, menjawab pertanyaan salah satu netizen yakni @magnasatria, yang bertanya apa tiga buku terbaik dan berpengaruh bagi Anies Baswedan.

    Anies pun menjawab bahwa pertanyaan itu sangat sulit untuk dijawab. Pasalnya, setiap buku memiliki pengaruh yang berbeda-beda.

    “Sulit sekali menjawab pertanyaan yg membatasi hanya tiga buku ini. Setiap buku membawa pengaruh berbeda bagi diri kita,” cuitnya.

    “Ada yg mengubah perspektif, ada menambah pengetahuan, ada yg menginspirasi, ada juga yg meneguhkan keyakinan,” tulis Anies lagi.

    Meski demikian, Anies tetap menjawab tiga buku yang menurutnya, jelas-jelas memberikan pengaruh terhadap kehidupannya sejak dulu.

    “Tapi bila harus menjawab tiga buku yg jelas2 memengaruhi hidup sejak dulu, maka itu adalah: Al-Qur’an, buku nikah, dan buku tabungan,” kata Anies.

    Jawaban Anies yang di luar dugaan pun direspon oleh netizen dengan berbagai komentar.

    Seperti yang dicuitkan oleh akun @nesusanti yang mengaku bahwa jawaban Anies, out of the box.

    “Memang out of the box Bapak satu ini,” cuitnya. (DZH)

  • Gerakan Kolektif Anak Muda ‘Ubah Bareng’ Sambangi Warga Tirtayasa

    Gerakan Kolektif Anak Muda ‘Ubah Bareng’ Sambangi Warga Tirtayasa

    SERANG, BANPOS – Gerakan kolektif anak muda, Ubah Bareng, menyambangi masyarakat Tirtayasa, Kabupaten Serang, untuk belajar bersama warga dalam program Ekspedisi Perubahan.

    Pantauan BANPOS di lokasi, banyak masyarakat memadati dan antusias dari program ekspedisi perubahan yang dilaksanakan Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang pada, Selasa (9/1).

    Koordinator Ekspedisi Perubahan, Emirio Syarfuan, mengatakan bahwa kegiatan di Tirtayasa ini merupakan yang kedua, sejak dimulainya ekspedisi perubahan.

    “Sekarang ini giat program ekspedisi perubahan, kita start di hari kemarin tanggal 8 di Pandeglang, dan ini adalah hari kedua di laksanakan di Serang, total ada 21 kota/kabupaten yang jadi tujuan,” ucapnya.

    Menurutnya, Program Ekspedisi Perubahan akan berlangsung selama tiga Minggu, untuk mendengarkan aspirasi dari masyarakat di 21 Kabupaten/Kota.

    “Program ini akan berlangsung selama tiga Minggu untuk berdiskusi dan mendengarkan langsung aspirasi dari masyarakat,” ujarnya.

    Dalam acara tersebut turut hadir anak dari Calon Presiden Anies Baswedan, Mikail Azizi Baswedan dan anak dari Calon Wakil Presiden Muhaimin Iskandar, Rahma Arifa, sebagai bagian dari UbahBareng. (CR-01)

  • Analisis Cepat Drone Emprit: Prabowo ‘Panen’ Sentimen Negatif pada Debat Perdana

    Analisis Cepat Drone Emprit: Prabowo ‘Panen’ Sentimen Negatif pada Debat Perdana

    JAKARTA, BANPOS – Debat Calon Presiden (Capres) perdana usai digelar pada Selasa (12/12) malam. Ketiga Capres pada pelaksanaan debat itu, terlihat kerap melontarkan serangan ke masing-masing calon.

    Meski demikian, pada beberapa kesempatan, banyak kesamaan pandangan di antara para Capres tersebut, seperti dalam hal pemberantasan korupsi.

    Drone Emprit, salah satu alat pelacak percakapan warganet, mengungkapkan bahwa pasca-debat perdana Capres semalam, warganet berlomba-lomba memberikan tanggapan terhadap performa masing-masing Capres.

    Dari hasil publikasi yang didapat BANPOS, Anies Baswedan menjadi Capres yang paling banyak mendapatkan mentions di media sosial X, dulunya Twitter.

    Anies mendapat mentions sebanyak 48.418. Sementara Prabowo Subianto sebanyak 40.018, dan Ganjar Pranowo sebanyak 21.775.

    Dari hasil analisis sentimen, Prabowo Subianto mendapatkan respon dengan sentimen negatif terbesar di antara para kandidat Capres.

    Diketahui, Prabowo mendapat sentimen negatif sebesar 41 persen dari keseluruhan mentions yang disampaikan warganet. Jika dikonversi, sebanyak 16.407 mentions bersentimen negatif.

    Sementara Anies mendapatkan sentimen negatif sebesar 27 persen atau 13.072 mention negatif. Sementara Ganjar yakni sebesar 23 persen atau 5.008 mentions negatif. (DZH)

  • Ijtima Ulama Nyatakan Dukung AMIN, Pasangan ‘Gemoy’ Klaim Didukung Ulama Lain

    Ijtima Ulama Nyatakan Dukung AMIN, Pasangan ‘Gemoy’ Klaim Didukung Ulama Lain

    CILEGON, BANPOS – Suara ulama di Banten menjadi rebutan di Pilpres 2024 mendatang. Diketahui perolehan suara Prabowo Subianto di Provinsi Banten pada dua periode pilpres sebelumnya yakni 2014 dan 2019 terbilang unggul. Seperti diketahui, perolehan suara Prabowo di Banten pada Pilpres 2014 sebesar 57,10 persen dan 61,54 persen pada Pilpres 2019.

    Sebagian dari Suara Prabowo di Banten tentu terdapat suara para ulama yang mendukungnya. Namun, belakangan muncul pertanyaan setelah Ijtima Ulama menyatakan dukungan kepada Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), akankah berpengaruh para perolehan suara Prabowo-Gibran?

    Ketua Tim Kemenangan Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Provinsi Banten, Airin Rachmi Diany, turut angkat suara terkait hal tersebut. Menurutnya, tidak semua ulama di Banten mendukung pasangan Amin pada Pilpres 2024 mendatang.

    Airin mengaku dirinya telah mendapatkan dukungan dari para ulama di Banten untuk menjadikan Prabowo dan Gibran sebagai presiden dan wakil presiden di tahun 2024 mendatang.

    “Kami menghargai itu (dukungan ijtima ulama ke Anies). Tapi kan tidak semuanya (dukung Anies), ulama kan ada juga yang dukung kita, sama saja. Namanya masyarakat ada berbagai macam, ulama a, b, c dan d, ada juga yang lain,” kata Airin kepada awak media usai menghadiri kegiatan silaturahmi Koalisi Indonesia Maju Kota Cilegon, Kamis (23/11/2023) malam.

    “Kalau ulama yang di sini sudah bicara bagaimana mendukung pasangan lain, tapi tentu kami pun diusung oleh ulama yang lainnya,” ujar Airin menambahkan.

    Sedikit berbeda, Ketua DPC Gerindra Kota Cilegon, Helldy Agustian, justru menganggap dukungan ijtima ulama terhadap pasangan AMIN bisa berpengaruh pada perolehan suara Prabowo-Gibran di Kota Cilegon.

    Karenanya, pria yang juga menjabat Walikota Cilegon itu mengajak seluruh kader partai politik pengusung Prabowo-Gibran kembali melakukan pendekatan terhadap para ulama di Kota Cilegon.

    “Bisa berpengaruh, tentu seperti itu. Makanya yang harus kita lakukan sama-sama ya harus pendekatan lagi sama para ulama. Tapi mudah-mudahan apa yang sudah kita lakukan, dengan menyatukan visi dan misi, karena kepentingannya sama ya harus menang,” kata Ketua TPD Prabowo-Gibran Kota Cilegon itu.

    Diketahui, sejumlah ulama dan tokoh nasional memberikan rekomendasi kepada pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), dalam Pilpres 2024 pada Ijtima Ulama yang digelar Sabtu (18/11/2023) di Masjid Az-Zikra Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (LUK)

  • Mahfud Ogah Cuma Jadi Ban Serep Ganjar

    Mahfud Ogah Cuma Jadi Ban Serep Ganjar

    JAKARTA, BANPOS – Calon Wakil Presiden RI, Mahfud MD, menegaskan bahwa dirinya ogah hanya menjadi ban serep dari Calon Presidennya yakni Ganjar Pranowo. Meski demikian, ia mengaku tidak akan menjadi matahari kedua, jika dia dan Ganjar terpilih jadi Presiden dan Wakil Presiden.

    Mahfud kepada awak media, mengaku sempat berbicara dengan Ganjar Pranowo dan Ketum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, agar bisa dapat akses resmi untuk menangani permasalahan hukum, apabila terpilih menjadi wakil presiden melalui Pemilu 2024.

    “Kalau saya jadi wapres dan menang, saya minta akses resmi kepada presiden (terpilih) bahwa saya disuruh menangani masalah-masalah ini (hukum), bukan sekadar formalitas. Wapres itu bukan cadangan, wapres itu ya dwitunggal,” ujar Mahfud, Selasa (14/11).

    Mahfud mengatakan bahwa jabatannya saat ini sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), tidak bisa menindak secara hukum, tetapi hanya mampu menyampaikan berbagai kasus pelanggaran hukum kepada aparat penegak hukum.

    Oleh sebab itu, apabila dirinya terpilih menjadi Wakil Presiden, akan memiliki kewenangan instruktif, bukan sekadar koordinatif.

    “Saya katakan kepada Bu Mega, Pak Ganjar, dan teman-teman koalisi, saya (cawapres) jangan hanya seremonial saja karena saya sudah tahu dan saya tidak mau,” kata Mahfud.

    Meskipun minta diberikan kewenangan akses penegakan hukum apabila terpilih sebagai wapres, Mahfud menegaskan tidak ada maksud untuk menyaingi Ganjar Pranowo.

    “Saya tidak ingin menjadi matahari kembar. Mataharinya tetap Pak Ganjar, tetapi beri saya kewenangan,” ujarnya.

    Diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden sebagai peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud Md, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

    KPU telah menetapkan masa kampanye pemilu mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024. (DZH/ANT)

  • Anies-Imin Rebut Suara NU dan Muhammadiyah

    Anies-Imin Rebut Suara NU dan Muhammadiyah

    JAWA TIMUR, BANPOS – Pasangan Capres-Cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar terus melanjutkan safari politiknya. Setelah berkeliling di Jawa Timur yang merupakan basis massa Nahdlatul Ulama (NU), pasangan yang disingkat AMIN ini, juga terus masuk ke kantong-kantong suara Muhammadiyah. Pasangan yang diusung Koalisi Perubahan ini, menemui banyak kiai dan pesantren untuk merebut dukungan di kantong-kantong dua Ormas terbesar di republik ini.

    Rabu (25/10/2023), Anies blusukan ke Banten. Kali ini, Anies datang seorang diri, tanpa ditemani Cawapresnya, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Di tanah para Ulama dan Jawara itu, Anies menyambangi para kiai dan santri di pesantren-pesantren. Di sana, para kiai dan santri doakan Anies jadi presiden.

    Anies mengawali blusukan di Banten dengan menghadiri acara Gebyar Hari Santri dan Doa Bersama untuk Palestina di Pesantren Al Badar, Baturaja, Tangerang, Banten. Kehadiran Anies mendapat sambutan meriah dari ribuan santri, wali santri, hingga warga termasuk tokoh agama dan masyarakat. Mereka tumpah ruah di lapangan terbuka di lingkungan Pesantren Al Badar.

    Anies tiba di lokasi dengan mengenakan baju koko warna putih, bawahan sarung, lengkap dengan kopiah hitam. Kaca mata bening berbingkai tipis menghiasi wajahnya. Kehadiran Anies disambut Pimpinan Pesantren Al Badar, KH Uwais Al Qarni.

    Dalam sambutannya, Kiai Uwais mengatakan, para santri dan masyarakat sangat antusias menyambut kehadiran mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Mereka rela datang dari jauh bahkan sampai tidak masuk kerja demi bertemu capres yang diidolakan. Kata dia, semua yang hadir mendukung Anies dan mendoakan semoga menjadi presiden di 2024. “Insya Allah presiden kita Pak Anies Baswedan. Aamiin,” kata Uwais.

    Dalam kesempatan itu, dia pun mendoakan agar pemilu berjalan dengan damai, lancar, dan terpilih pemimpin yang bijaksana, adil, dan mensejahterakan rakyat.

    “Selamat Hari Santri. Saya tak kampanye. Tapi hanya mendoakan. Kalau mau mengaminkan silakan,” ucapnya yang langsung diaminkan ribuan massa yang hadir.

    Sementara itu, Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Banten, Wahidin Halim yang hadir dan memberikan sambutan pun turut menguatkan. Dengan semangat Hari Santri, mantan gubernur Banten ini, juga siap mendukung dan memperjuangkan agar Anies menjadi presiden periode 2024-2029.

    “Pada 22 Oktober (1945), kiai dan santri dengan maklumat KH Hasyim Asy’ari berjihad melawan penjajah. Bersama masyarakat melawan penjajah dan kita menang. Sekarang (kita) mendukung dengan berjihad memenangkan Pak Anies jadi presiden,” ujarnya.

    Dalam kesempatan itu, Anies menyampaikan terima kasih. Eks Mendikbud ini menyampaikan sejumlah pesan kepada santri dan berjanji memberikan lebih banyak beasiswa untuk santri agar maju berkembang.

    Kata dia, harusnya negara memberikan yang lebih besar untuk santri dan pesantren, demi kesempatan yang setara bagi setiap anak bangsa. “Kita sedang memperingati Hari Santri. Santri tak jadi penonton saat kemerdekaan, tapi ikut berjuang. Karena itu negara harus memberikan yang lebih besar untuk santri dan pesantren,” ujar Anies.

    Anies juga mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Daar El-Qolam, Kabupaten Tangerang, Banten. Di hadapan para ulama, Anies berpesan kepada para santri agar rajin dan tekun dalam belajar. Kata dia, kesempatan untuk berkembang semakin terbuka.

    “Insya Allah menjadi prioritas kita juga, diberikan kesempatan lebih banyak dalam bentuk beasiswa, program-program pendidikan tinggi sehingga mereka bisa masuk ke mana saja untuk meraih cita-citanya,” kata Anies.

    Anies menyebut pondok pesantren harus diberi kesetaraan layanan oleh negara. Baik itu dari kesempatan pembangunan fasilitas, anggaran hingga akses beasiswa untuk para santrinya.

    “Lokasi belajar boleh di mana saja, lokasi mimpi cita-cita harus di langit yang amat tinggi,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Anies mengisi kuliah umum di Kampus Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) Kaliurang, Yogyakarta, Minggu (22/10/2023). Di tempat itu, Anies membahas soal persoalan negeri dan programnya bila nanti terpilih menjadi Presiden RI.

    Sementara itu, di hari yang sama, Cak Imin mengisi safari politiknya dengan berdialog bersama petani di Jayapura Cirebon, Jawa Barat. Dalam dialognya itu, Imin menjanjikan kemudahan pupuk dan irigasi bagi petani.

    Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Kamis (26/10), dengan judul “Keliling Ke Kiai dan Pesantren, Anies-Imin Rebut Suara NU dan Muhammadiyah”. (RMID)

    Berita Ini Telah Terbit Di https://rm.id/baca-berita/pemilu/194192/keliling-ke-kiai-dan-pesantren-aniesimin-rebut-suara-nu-dan-muhammadiyah

  • Akhir Duel Prabowo vs Jokowi

    Akhir Duel Prabowo vs Jokowi

    SERANG, BANPOS – KONTESTASI Pilpres makin mengerucut. Tiga pasangan ganda putra sudah resmi diusung oleh tiga kelompok koalisi. Pertempuran sesungguhnya pun dimulai dari sini.

    Pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka menjadi ganda terakhir yang dideklarasikan ke publik sebagai bakal calon Presiden RI periode 2024-2029.

    Terlepas dari semua kontroversinya, duo beda generasi ini menjadi kontestasi sepertinya bakal berlangsung seru.

    Sebelum Prabowo-Gibran, pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar disusul Ganjar Pranowo – Mahfud MD sudah lebih dulu terbentuk. Bahkan, kedua ganda putra itu sudah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai Bakal calon Presiden dan Wakil Presiden.

    Terbentuknya tiga koalisi parpol di pemilihian Presiden, mengakhiri era duel yang terjadi dalam dua periode sebelumnya. Dalam pemilihan Presiden 2014 dan 2019, pertarungan head to head sealalu terjadi antara Prabowo Subianto versus Joko Widodo.

    Di Pilpres 2014, Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajasa dikalahkan JOkowi yang berpasangan dengan Jusuf Klla. Demikian pula di tahun 2019, Prabowo

    yang berganti pasangan dengan Sandiaga Uno dikalahkan Jokowi yang juga mengganti pasangannya dengan KH Ma’ruf Amin.

    Berkaca dari dua duel itu, polarisasi antar anak bangsa begitu terasa dan nyata. Kemunculan istilah cebong, kampret, kadal gurun, dan lain-lain, menggambarkan bagaimana perbedaan pandangan memicu perpecahan.

    Di era reformasi, terjadi duel dalam kontestasi Pilpres memang hanya terjadi di era Jokowi vs Prabowo.

    Sebelumnya, Pilpres diikuti tiga pasangan calon, bahkan pernah sampai lima pasangan calon.

    Di akhir era duel Jokowi vs Prabowo ini, Jokowi pun tak lagi berseberangan dengan Prabowo. Bahkan, Gibran Rakabuming Raka yang merupakan putra sulung Jokowi, kini berpasangan dengan mantan kompetitornya dalam pilpres.

    Politik memang tak bisa diprediksi. Tetapi itulah yang terjadi dan harus kita terima dan jalani sebagai realita.

    Namun, yang pasti, setidaknya kekhawatiran akan terjadinya polarisasi dalam ajang pilpres kali ini bisa ditekan. Karena pilihannya bukan soal kelompokku atau
    kelompokmu, karena masih ada kelompok mereka yang berkompetisi di ajang ini.

    Akhir era duel antar Jokowi vs Prabowo pun harus ditandai sebagai akhir dari polarisasi yang meresahkan. Sebagai anak bangsa yang sama-sama hidup di alam
    demokrasi, ayo kita memilih dan berkompetisi dengan fair dan asik.

    Karena pada akhirnya, sebagian besasr dari kita akan kembali ke dunia nyata setelah kontestasi ini berakhir. Kita akan kembali menjadi warga Negara Indoensia yang gemar bergotong royong dan dikenal dunia karena keramahannya.

    Tinggal mereka yang memenangi pertarungan antara ganda putra itulah yang akan menunaikan tugasnya, dan menuntaskan janji-janjinya. (*)

  • Lawan Siapa Saja, Prabowo Unggul

    Lawan Siapa Saja, Prabowo Unggul

    JAKARTA, BANPOS – Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei nasional terbarunya dan menyebut bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto unggul di putaran kedua, baik jika berhadapan dengan Ganjar Pranowo ataupun Anies Baswedan.

    “Kalau di putaran kedua itu dengan simulasi seperti ini, peluangnya yang lebih besar untuk menang untuk sementara ini adalah Prabowo Subianto karena berhadapan dengan Anies, Prabowo menang, berhadapan dengan Ganjar juga menang,” papar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat memaparkan hasil survei yang dipantau secara daring dari Jakarta, Rabu.

    Djayadi mengatakan apabila Prabowo berhadapan dengan Anies, maka Prabowo unggul dengan 50,2 persen, sementara Anies hanya 26 persen. Di sisi lain, sebanyak 23,8 persen responden menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab atas simulasi tersebut.

    Kemudian, jika Prabowo berhadapan dengan Ganjar, Ketua Umum Partai Gerindra itu juga unggul dengan 45,7 persen suara. Sementara itu, Ganjar mendapat 34,4 persen suara dan 19,9 persen lainnya menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

    “Kalau yang masuk ke putaran kedua adalah Anies dan Ganjar, unggulnya cukup signifikan. Ganjar 47,6 persen, Anies 33,1 persen. Berarti unggulnya sekitar 14 persen,” papar Djayadi.

    Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Prabowo unggul head to head atas Anies dan Ganjar disebabkan adanya perpindahan dukungan.

    “Kalau yang bertarung Anies dan Ganjar, maka pemilih Prabowo lebih banyak pindah ke Ganjar. Pemilih Prabowo yang pindah ke Ganjar 46 persen (45,8 persen, red.), yang pindah ke Anies 33,1 persen,” jelas dia.

    Apabila Anies berhadapan dengan Prabowo, sebanyak 51,5 persen pemilih Ganjar pindah ke Prabowo dan 14,2 persen berpindah ke Anies. Lalu, jika Ganjar bertarung dengan Prabowo, maka 49,5 persen basis Anies pindah ke Prabowo dan 16,8 persen ke Ganjar.

    “Itulah yang menyebabkan kemudian Prabowo unggul terhadap Ganjar kalau mereka berhadapan di putaran kedua,” imbuhnya.

    Survei nasional LSI ini dilakukan pada 18–20 September 2023. Target populasi survei adalah warga negara Indonesia usia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki ponsel.

    Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD), yaitu teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Sebanyak 1206 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.

    LSI menyebut wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih. Sementara itu, margin of error survei diperkirakan plus minus 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.(PBN/ANT)

  • Duet AMIN Gaet Suara Milenial, Dari Partai Kampus

    Duet AMIN Gaet Suara Milenial, Dari Partai Kampus

    YOGYAKARTA, BANPOS – Dinamika Pilpres 2024 semakin menarik usai Anies Baswedan meminang Muhaimin Iskandar sebagai pasangan Capres dan Cawapres.

    Pasangan yang didukung NasDem, PKB dan PKS ini dinilai sebagai kebangkitan aktivis pada Pilpres 2024.

    Peneliti Mindpol Indonesia, Priyo Pamungkas Kustiadi menilai jejak rekam kedua tokoh ini sangat mumpuni. Keduanya sama-sama mempunyai latar belakang aktivis.

    Anies aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Muhaimin alias Cak Imin besar bersama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), saat keduanya masih berkuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM).

    “Saya melihat keduanya saling mengisi, HMI dan PMII kedua organisasi mahasiswa terbesar di Insonesia. Jika disatukan maka kekuatan akan makin besar,” kata Priyo melalui keterangan tertulisnya, Jumat (22/9).

    Priyo menduga, pasangan calon lain juga akan membawa tokoh NU seperti Khofifah Indar Parawansa, Mahfud MD, Yaqut Cholil Qoumas sebagai pasangannya.

    “Ganjar dan Prabowo juga akan membawa tokoh NU jadi pasangan politik. Tentunya NU jadi barang menarik setiap Pemilu karena jamaah jutaan, tapi terang hanya Cak Imin yang dinilai kredibel secara track record kepemimpinan,” ungkap Priyo.

    Menariknya, bagi Priyo bukan saja kekuatan organisasi mahasiswa di Anies-Cak Imin. Melainkan, posisi Muhammadiyah juga berada pada Anies sejak Pilgub Jakarta 2017 lalu. Sehingga pasangan ini jadi ideal sebagai paslon yang punya basis massa beragam.

    “Anies-Cak Imin menarik, jadi kesempatan konsolidasi NU dan Muhammadiyah mengambil peran dalam pemerintahan selanjutnya,” tuturnya.

    Menurut penelurusan Mindpol Indonesia, Anies dan Cak Imin sudah sukses membawa pesan keberagaman di Indonesia.

    Anies yang memiliki program bantuan operasional tempat ibadah (BOTI) sukses di Jakarta dan dapat diduplikasi menjadi program nasional.

    Terakhir menjabat, Anies sukses menyisihkan Rp 11 miliar bagi masjid, musola, gereja, hingga Vihara. Sedangkan Cak Imin, berhasil membawa partainya sebagai partai yang menjunjung toleransi keberagaman.

    Mindpol mencatat hanya PKB yang melakukan perayaan Imlek dari kalangan parpol. “Ini jadi acuan sukses bagi Anies-Cak Imin dalam program agama. Ke depannya akan menjadi andalan dalam menggaet lintas generasi,” terangnya.

    Priyo menilai kekuatan Anies-Cak Imin berhasil menghipnotis komunitas milenial dan generasi Z, yang dilihat dari konsep gagasan matang. Ia melihat keduanya matang karena organisasi.

    “Milenial dan gen Z saat ini lebih condong memilih pasangan calon yang punya konsep dan gagasan daripada hanya gimik politik” pungkas Priyo. (RMID)

    Berita Ini Telah Terbit Di https://rm.id/baca-berita/pemilu/189568/besar-dari-partai-kampus-duet-amin-gaet-suara-milenial

  • Gagasan Para Bacapres Diadu di UGM

    Gagasan Para Bacapres Diadu di UGM

    YOGYAKARTA, BANPOS – Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto tampil di acara 3 Bacapres Bicara Gagasan yang digelar UGM. Dipandu Najwa Shihab, mereka secara bergantian menyampaikan gagasan-gagasan sebagai capres.

    Tampil pertama, Anies menekankan, gagasan perubahan yang mereka usung fokus menghadirkan keadilan dan kesetaraan bagi seluruh rakyat. Dimulai dengan membuat akses ke pendidikan dan kesehatan setara bagi semuanya.

    Kemudian, Anies mengaku akan membuat lapangan pekerjaan yang setara bagi semua. Untuk mewujudkannya, ia akan menambah kota-kota yang jadi pusat pengembangan perekonomian dan hari ini masih tersentralisasi di Jawa.

    “Kita menginginkan dan merencanakan kota-kota di seluruh Indonesia, minimal 14 kota menjadi mesin penggerak perekonomian yang memungkinkan bagi semua untuk mendapatkan lapangan pekerjaan yang setara,” kata Anies.

    Lalu, menjadikan kebutuhan pokok dasar terjangkau. dengan mengoreksi tata niaga dan memerangi sampai tuntas mafia-mafia terkait produk pertanian. Hal ini dirasa akan meningkatkan pula kesejahteraan petani.

    Terkait penegakan hukum, ia merasa, selama kepastian dan penegakan tidak jadi prioritas, tata kelola pemerintahan tidak berjalan baik. Akibatnya, korupsi di mana mana dan aparat penegak hukum tidak bertindak setara.

    “Pemberantasan korupsi menjadi prioritas penting, penegakan hukum yang adil menjadi prioritas dan membuat pengadilan kita menjadi pengadilan yang kredibel, ini prioritas kita,” ujar Anies.

    Tampil kedua, Ganjar menyampaikan enam pilar strategis dan dimulai dari pangan yang harus dipenuhi. Ia menekankan, perlu ada aktivasi birokrasi untuk memantau ketersediaan penawaran dan permintaan bahan pokok.

    Lalu, menggenjot sentra produksi bahan pokok dan menyeimbangkan neraca ekspor-impor pangan. Soal lingkungan, Ganjar akan mengurangi gas emisi, mengembankan potensi mengembangkan ekonomi hijau atau ekonomi biru.

    Selanjutnya, transformasi digital dan energi baru terbarukan. Menurut Ganjar, pendidikan dan kesehatan turut menjadi pilar strategis yang perlu ditransformasi karena itu pula yang jadi modal penting manusia.

    Namun, ia mengingatkan, itu semua tidak akan berjalan baik ketika penegakan hukum lemah.

    Karenanya, Ganjar berpendapat, pendidikan anti korupsi menjadi penting diajarkan sejak dini demi bangun integritas.

    “Ada tiga fondasi, melipat gandakan anggaran untuk mengcover itu, melakukan digitalisasi dalam dunia pemerintahan agar lebih cepat dan membasmi korupsi,” kata Ganjar.

    Ada tujuh strategi yang akan disampaikan. Mulai dari membangun SDM produktif, stabilisasi harga bahan pokok, kemiskinan harus dihapus, memperkuat jaring pengaman sosial sampai hilirisasi menuju kelas dunia.

    “Dan tingkatkan nilai tambah infrastruktur yang hari ini sudah dibangun oleh pemerintah sebagai fondasi yang kuat, dan mari kita kembalikan alam Indonesia jauh lebih baik,” ujar Ganjar.

    Terakhir, ada Prabowo yang menyampaikan target Indonesia emas saat PDB yang saat ini 1,4 triliun dolar AS jadi 9,9 triliun dolar AS pada 2045. Targetnya, pendapatan Indonesia bisa tumbuh minimal 6-7 persen setiap tahun.

    Mendengar penjelasan 60 pakar, Prabowo merumuskan 17 program prioritas. Mulai dari swasembada pangan, memberantas kemiskinan, berantas korupsi, peningkatan pelayanan kesehatan dan penguatan pertahanan negara.

    Ada pula swasembada air, meningkatkan keuangan negara dan menjamin ketersediaan pupuk bagi petani. Prabowo mengaku mendukung hilirisasi komoditas-komoditas Indonesia yang dilakukan Presiden Joko Widodo.

    “Kita tidak mau komoditas kita, sumber alam kita diekspor, dijual murah ke bangsa lain,” kata Prabowo.

    Selain itu, ia memiliki program rumah murah untuk masyarakat desa, reformasi politik, hukum dan demokrasi. Menjamin kelestarian lingkungan hidup, seni budaya, meningkatkan ekonomi kreatif dan olahraga.

    Terakhir, membangun sekolah-sekolah unggul terintegrasi di setiap kabupaten, mencetak memproduksi lumbung pangan, melanjutkan program KIS, KIP, Kartu Sembako, Kartu Pra Kerja dan Program Keluarga Harapan.

    “Memberi makan siang dan susu gratis di sekolah, bantuan gizi untuk ibu hamil, meningkatkan rasio penerimaan negara dari PDB menjadi 20 persen, naikkan gaji guru, asn, TNI, Polri dan kepala desa dan perangkat desa,” ujar Prabowo.(PBN/NET)