Tag: Anies-Muhaimin

  • AMIN, PKS dan PKB Gagah di TPS ‘Mas Fahri’

    AMIN, PKS dan PKB Gagah di TPS ‘Mas Fahri’

    KAIRO, BANPOS – Rekapitulasi suara Pemilihan Umum (Pemilu) oleh Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Kairo, Mesir, usai digelar.

    Dalam pemilihan yang digelar di tempat rantaunya ‘Mas Fahri’ pada film Ayat-ayat Cinta itu, pasangan Anies-Muhaimin (AMIN) unggul telak.

    Hal itu berdasarkan rilis pers yang diterima BANPOS, dan sejumlah unggahan form C1 Pemilu di Kairo.

    Dalam rilis itu pula, diketahui bahwa PKS menjadi partai yang mendapatkan suara terbesar, disusul PKB dan Partai Gerindra.

    Disebutkan bahwa Pemilu di Kairo diikuti oleh sebanyak 9.706 pemilih, yang terdiri atas 5.990 pemilih laki-laki dan 3.716 pemilih perempuan.

    Adapun total DPT yang ada di Kairo yakni sebanyak 11.209 pemilih, sehingga partisipasi pemilih di sana mencapai 86,59 persen.

    Pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (PPWP), suara terbanyak diraih oleh pasangan AMIN dengan jumlah suara sebanyak 6.996 atau 73,60 persen dari total suara sah.

    Sementara Paslon Prabowo-Gibran mendapatkan 1.981 suara atau 20,84 persen dari suara sah, dan Paslon Ganjar-Mahfud mendapatkan 529 suara atau 5,56 persen dari suara sah.

    Adapun untuk Pemilihan Legislatif (Pileg), tiga partai mendapat perolehan suara terbanyak yakni PKS dengan perolehan 4.563 suara atau 50,55 persen, PKB dengan perolehan 1.583 suara atau 17,54 persen dan Gerindra dengan perolehan 614 suara atau 6,80 persen.

    Pada Pileg tersebut, terdapat tiga Caleg yang mendapat suara terbanyak yakni Hidayat Nur Wahid (PKS) memperoleh 3.045 suara, lda Fauziah (PKB) memperoleh 642 suara dan Muhammad Iqbal (PKS) memperoleh 410 suara. (DZH)

  • PKS Optimis Menangkan Anies-Muhaimin Di Pilpres

    PKS Optimis Menangkan Anies-Muhaimin Di Pilpres

    SERANG, BANPOS – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Serang optimis untuk memenangkan pemilihan presiden (pilpres) di Banten. “Secara pribadi, untuk Anies dan Cak imin saya optimistis, Insyaallah,” ujar Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Kota Serang, Hasan Basri , Rabu (25/10).

    “Kalau target, kita belum survei ya, tapi kalau lihat survei yang ada, itu pak Anies dengan pak Prabowo tidak terlalu besar gap nya, Insyaallah kita bisa menang,” sambungnya.

    Dirinya menuturkan, secara kultural Banten dianggap lebih dekat dengan Cak Imin terutama kalangan para kyai-kyai dan para santri. Dirinya juga beranggapan walaupun dengan adanya Mahfud MD yang saat ini menjadi cawapres Ganjar, hal tersebut tidak lantas memecah suara dikalangan para Kyai dan Santri.

    “Menurut saya tidak juga, pak Mahfud kan di elit kalau Cak Imin kan bergerak di kalangan muda. Dan aga sulit juga orang memisahkan antara PKB dengan NU. Pasti ada pengaruhnya,” tuturnya.

    Dirinya mengungkapkan bahwa dalam kontestasi politik tersebut, pihaknya selalu menargetkan persentase yang lebih tinggi dari ketiga calon yang ada.

    “Untuk menang ya kita harus diatas 50 persen. Kalau mereka 75 persen kita targetkan 80 persen. Harus positif,” ungkapnya.

    Hingga saat ini, Hasan mengaku bahwa partai koalisi yang menjadi partai pendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai kandidat capres dan cawapres belum melakukan pertemuan yang intens dalam pemenangan pilpres. Kendati demikian, Hasan mengaku bahwa PKS sebagai salah satu anggota partai koalisi sudah mempersiapkan langkah pemenangan Anies-Imin.

    “Untuk pertemuan dengan par-tai koalisi saat ini belum intens karena mereka juga sibuk dengan legislatif. Saya kira cara-cara yang dilakukan oleh PKS untuk pemenangan partai juga akan kita lakukan untuk pemenangan presiden. Jadi satu paket,” terangnya.

    “Bagaimana kita menginstal Infrastruktur pemenangan dari tingkat kota sampai tingkat RT. Bagaimana kita menyiapkan saksi di tiap TPS, karena TPS ini kan ujung tombaknya. Ada DPT kan, jadi tiap DPT ini yang kemudian kita sisir,” tandasnya. (CR-01)

  • Gempuran Tahun Politik, FSPP Harus Jadi Rumah Kebhinekaan

    Gempuran Tahun Politik, FSPP Harus Jadi Rumah Kebhinekaan

    TANGSEL, BANPOS – Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) mengamanatkan Pimpinan Pondok Pesantren di Kota Tangsel dan Banten, untuk bertindak sebagai rumah Kebhinekaan di tengah panasnya situasi politik yang terjadi di tanah air.

    Dengan begitu, maka pilihan politik yang berbeda tidak berpengaruh dan menjadikan perbedaan sebagai Rahmatan Lil Alamin.

    Hal itu terungkap dalam Rapat Kerja (Raker) FSPP Kota Tangsel yang dihadiri oleh Sekretaris FSPP Provinsi Banten, Fadlullah. Dalam kesempatannya, ia menegaskan bahwa perbedaan harus dianggap sebagai rahmat, tidak menciptakan masyarakat yang terbelah.

    “Jadi Tangsel itu kan cerdas, modern, dan religius. Jadi Pimpinan Pondok Pesantren harus hadir untuk merawat tradisi tafaqquh fiddin dan dilengkapi dengan kemajuan teknologi, terutama teknologi digital, di mana pesantren harus melek digital dan teknologi lainnya terkait dengan modernitas,” ujarnya, Jumat (20/10).

    Ia menyebutkan, yang paling penting di tahun 2024 ini adalah representasi Islam. Sehingga, semua pasangan calon pemimpin harus seimbang dan saling menghormati.

    “Baik pasangan Anies-Muhaimin maupun pasangan Ganjar-Mahfud, semua menghormati ijtihad politik dari masing-masing, merawat kebhinekaan ukhuwah islamiyah dan visi Islam rahmatan lil alamin,” jelasnya.

    Menurutnya, dalam pilihan politik harus didasarkan pada pertimbangan kemaslahatan untuk kemajuan pendidikan pesantren. Selanjutnya, kebebasan menjalankan misi dakwah Islam.

    “Dalam hal religius ini tantangannya sangat besar, karena Tangsel ini jumlah pondok pesantrennya baru 98. Sehingga kita mendorong agar populasi pesantren di Tangsel terus bertambah,” katanya.

    “Caranya adalah mendorong madrasah yang punya masjid untuk membangun asrama, sehingga tercipta ekosistem pendidikan berbasis masjid yang berasrama di Tangsel dengan jumlah yang banyak,” lanjutnya.

    Menyikapi kontestasi politik yang bebas memasuki dunia pendidikan, Fadlullah menegaskan bahwa Pimpinan Pondok Pesantren boleh saja mengundang atau menerima tamu dari kandidat Capres Cawapres, calon anggota legislatif termasuk juga nanti calon-calon kepala daerah ditujukan untuk membedah gagasannya.

    Akan tetapi, berkaitan pilihan, Pimpinan Pondok Pesantren tidak boleh memaksa santri dan jamaahnya untuk memilih sesuai dengan kehendak Pimpinan Pesantren.

    “Pimpinan pesantren boleh memberi pertimbangan-pertimbangan mana yang lebih maslahat untuk kemajuan Indonesia dan pemajuan pesantren khususnya. Mengundang dan menerima calon boleh, yang tidak boleh itu memaksa santri dan masyarakat memilih sesuai kemauan Kyai (Pimpinan Pondok Pesantren),” tegasnya.

    Di akhir, ia menyampaikan perihal Hari Santri Nasional agar dijadikan momentum untuk melakukan refleksi melakukan perubahan yang berkesinambungan.

    “Perubahan untuk mendapatkan yang lebih baik, kesinambungan untuk mempertahankan program-program baik yang sudah berjalan di masa lalu,” tandasnya. (MUF/DZH)