Tag: Apel Siaga Pengawas Pemilu 2024

  • Banteng Nggak Cengeng, Tapi Kalau Dicolek, Pasti Nyeruduk

    Banteng Nggak Cengeng, Tapi Kalau Dicolek, Pasti Nyeruduk

    PULAU DEWATA, BANPOS – Calon Presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo mengungkap sisi lain Banteng yang menjadi simbol partainya. Kata Ganjar, banteng tidak akan ragu menyeruduk jika ada pihak-pihak yang mencoba mengoyak.

    “Banteng tidak pernah cengeng. Kita tidak akan menyakiti orang lain, kita akan jaga. Namun kalau kemudian Banteng dicolek, dilukai maka pasti akan menyeruduk semuanya. Itu dasarnya,” kata Ganjar di hadapan puluhan pengurus DPD PDIP Bali, Denpasar, Kamis (2/11/2023).

    Ganjar meyakini para anak Banteng akan bergerak memenangkan dirinya dan Mahfud MD di Pilpres 2024 mendatang.

    “Dengan suasana politik seperti ini, rasanya kita mesti ketemu untuk memantapkan sikap kita. Dan kemarin saya sampaikan, apakah dengan situasi politik itu ke sana, Bapak Ganjar masih yakin menang, kita makin yakin menang, makin yakin,” tegas mantan Gubernur Jawa Tengah itu.

    Di kesempatan sama, Ketua DPD PDIP Bali I Wayan Koster mengingatkan para kader agar semangat memenangkan Ganjar dan Mahfud di Pulau Dewata. Koster menargetkan 95 persen suara masuk ke kantong Ganjar-Mahfud. “Ini tidak bisa ditawar lagi,” cetus Koster.

    Koster menilai suara Ganjar-Mahfud bakal terulang seperti di 2019. Di mana pasangan Jokowi-Ma’ruf mendapatkan suara mayoritas masyarakat Bali saat Pilpres 2019 lalu. Saat itu, Jokowi menang di Bali dengan perolehan suara 92 persen.

    “Apalagi, sekarang pasangan ini konkret sekali Bapak Ganjar dan Bapak Mahfud saya kira sangat baik. Supaya kita semua bekerja keras dengan penuh keyakinan, menyakinkan masyarakat bahwa pasangan yang kita usung ini betul-betul akan mampu membawa kemajuan bagi tanah air bangsa dan negara kita, menyejahterakan masyarakat kita di Indonesia,” papar mantan Gubernur Bali itu. (RMID)

    Berita Ini Telah Tayang Di RMID baca-berita/nasional/195224/banteng-nggak-cengeng-tapi-kalau-dicolek-pasti-nyeruduk

  • Disinformasi, Pilpres, dan Riang Gembira

    Disinformasi, Pilpres, dan Riang Gembira

    JAKARTA, BANPOS – Mulanya saya menulis ini karena terinspirasi dari salah satu lagu milik grup band heavy rock-metal asal Indonesia, Seringai yang berjudul ‘Disinformasi’. Lagu tersebut Saya rasa jika dikaitkan dengan kondisi saat ini, terutama menjelang Pilpres 2024, masing cukup relevan.

    Hawa-hawa panas jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 sudah mulai terasa. Tandanya, sejumlah postingan black campaign dari masing-masing simpatisan calon berseliweran di beberapa platform media sosial, seperti twitter dan juga instagram misalnya.

    Layaknya bensin tersambar percikan api, tensi tinggi mulai memantik emosi. Akibatnya, debat kusir di antara mereka tidak terelakkan lagi. Tak jarang berita bohong atau hoax turut menyertai di dalamnya.

    Hal itu kemudian diperparah dengan keadaan indeks baca masyarakat Indonesia yang tergolong masih rendah, bila dibandingkan dengan negara-negara lainnya di dunia.

    Konon katanya, berdasarkan hasil riset Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pada 2021 dan UNESCO pada 2022 menunjukan minat baca masyarakat di Indonesia hanya mencapai 0,001 persen atau ilustrasinya dari 1.000 orang hanya ada satu orang saja yang gemar membaca.

    Bahkan menurut penelitian Central Connecticut State University yang bertajuk World’s Most Literate Nations Ranked pada 2016 silam, jika diurutkan, Indonesia menempati peringkat ke 60 dari 61 negara yang menjadi sampel nya. Posisi itu berada satu tingkat di bawah Thailand di posisi ke 59.

    Kita, saya dan anda, mungkin seringkali khilaf untuk memeriksa kembali secara seksama informasi yang diperoleh. Apakah betul informasi yang kita peroleh itu benar adanya? Atau mungkin justru ada pemutar balikan fakta di dalamnya?

    Karena ketergesa-gesaan dan sumbu yang teramat pendek itulah kemudian prahara terjadi. Saling caci dan maki tidak bisa terelakan kembali.

    Dampaknya tidak main-main. Tidak hanya dapat menimbulkan perasaan sakit hati yang teramat dalam, keutuhan rumah tangga, bertetangga, bahkan bernegara pun juga turut menjadi taruhannya.

    Berlebihan? Oh tentu tidak, sebab sudah ada contoh nyata, yakni Pilpres 2019 lalu. Di mana kita, masyarakat Indonesia, pernah terbelah menjadi dua kubu yang kentara sekali bersebrangannya, Cebong dan Kampret.

    Dua entitas atau makhluk itu sudah menjadi sebuah identitas ‘negatif’ bagi masing-masing simpatisan calon. Kala itu orang yang menasbihkan diri sebagai pendukung Prabowo disebut sebagai Kampret. Begitupun sebaliknya, orang yang menyatakan diri sebagai pendukung Jokowi adalah Cebong.

    Keduanya saling menjelekan, mencaci, dan memaki tiada hentinya. Segala upaya mereka lakukan, bahkan dengan hoax mereka lakukan hanya demi dapat menurunkan nilai dari calon yang diusung tersebut.

    Perpecahan dua kelompok masyarakat itu berlangsung lama, bahkan dampaknya hingga saat ini masih juga terasa, meski tidak separah pada 2019 dan awal 2020 silam.

    Saya sih berharap di Pilpres 2024 nanti, masyarakat kita jauh lebih dewasa dan bijak dalam menghadapi kontestasi pemilu serta dalam mencerna informasi yang ada. Tidak terburu-buru emosi, apalagi termakan opini pemberitaan yang berseliweran di luaran sana.

    Karena dengan begitu lah, satu-satunya upaya yang bisa dilakukan agar perpecahan tidak terjadi. Bukankah kita selama ini menginginkan Pemilu yang riang, gembira, serta ceria kan? *

  • Tahapan Resmi Dimulai, Bawaslu Kabupaten Serang Siap Awasi Pemilu 2024

    Tahapan Resmi Dimulai, Bawaslu Kabupaten Serang Siap Awasi Pemilu 2024

    SERANG, BANPOS – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Serang menggelar apel siaga pengawasan bertepatan dengan pelaksanaan tahapan pemilu 2024 yang secara resmi dimulai pada Selasa (14/6). Kegiatan apel tersebut merupakan wujud kesiapan dalam mengawasi pelaksanaan pemilihan umum tahun 2024.

    Apel siaga diikuti oleh ketua, anggota, kepala sekretariat dan seluruh pegawai di lingkungan Bawaslu Kabupaten Serang. Dilaksanakan di kantor Bawaslu Kabupaten Serang, bertindak sebagai pembina apel siaga yaitu Ketua Bawasu Kabupaten Serang, Yadi.

    Dalam amanatnya, Yadi menyampaikan bahwa tahapan pemilu 2024 secara resmi telah dimulai. Maka seluruh jajaran pengawas pemilu di Bawaslu Kabupaten Serang mulai menaruh fokus aktivitas untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tahapan pemilu 2024.

    “Komisi Pemilihan Umum secara resmi telah memulai pelaksanaan tahapan pemilu 2024 pada hari ini, Selasa 14 juni 2022. Artinya seluruh pengawas pemilu di lembaga Bawaslu Kabupaten Serang pun mulai fokus untuk mengawasi setiap tahapan yang sudah mulai dilaksanakan,” ujarnya.

    Pada kesempatan tersebut, Yadi juga menegaskan bahwa catatan yang berisi evaluasi atas pelaksanaan pengawasan Pemilu 2019 yang secara intensif telah dikaji, dapat dijadikan sebagai sumber empirik bagaimana menerapkan metode pengawasan yang tepat untuk pemilu 2024. Ia pun mengamanatkan kepada peserta apel siaga, agar bekerja optimal untuk menguatkan fungsi pencegahan, pengawasan dan penindakan yang dimiliki oleh Bawaslu Kabupaten Serang.

    “Kita secara intensif telah mengkaji catatan-catatan evaluasi pemilu 2019 yang lalu, itu pengalaman berharga, sumber empiris, jadikan salah satu acuan mengawasi tahapan pemilu 2024. Seluruh jajaran di Bawaslu Kabupaten Serang harus bekerja keras agar fungsi Bawaslu semakin kuat,” tegasnya.

    Diketahui, Apel siaga pengawasan Pemilu 2024 yang dimulai secara serentak se-Indonesia pada pukul 08.00 WIB ini, digelar dengan menggunakan dua metode. Pertama dalam jaringan (daring), terpusat di Bawaslu RI dan disiarkan langsung melalui kanal Youtube agar dapat disaksikan oleh masyarakat umum. Kedua luar jaringan (luring) dilaksanakan secara otonom oleh seluruh lembaga pengawas pemilu pada setiap tingkatan mulai dari Bawaslu Republik Indonesia, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota seluruh Indonesia di kantor masing-masing. (MUF)