JAKARTA, BANPOS – Pelatih timnas Argentina Lionel Scaloni percaya penuh kepada 26 pemain dalam skuadnya baik itu yang turun bermain maupun harus menunggu bermain dari bangku cadangan.
Berdasarkan keyakinan ini Scaloni menegaskan perubahan susunan pemain lebih berkaitan dengan lawan ketimbang faktor kualitas pemain-pemainnya.
Scaloni dikritik pedas di dalam negeri Argentina begitu ditumbangkan 1-2 oleh Arab Saudi setelah mempertanyakan keputusan tidak menggunakan keterampilan gelandang Juventus Leandro Paredes.
“Leandro selalu bersama kami. Dia selalu terlibat, hanya karena dia tidak bermain bukan berarti kami tidak mempercayainya,” kata Scaloni kepada wartawan seperti dikutip Reuters.
Dia menaksir pertandingan melawan Polandia itu sebagai laga yang berat karena tangguh dalam bertahan namun juga pandai memanfaatkan peluang gol sekecil apa pun.
Dari ucapannya itu Scaloni terlihat seperti menjanjikan laga yang sengit melawan Polandia yang memang pertemuan paling menarik di Grup C karena menghadapkan dua striker paling maut di dunia yang sama-sama sudah menua.
Keduanya adalah Lionel Messi yang berusia 35 tahun dan Robert Lewandowski yang berusia 34 tahun. Kedua pemain berada dalam Piala Dunia terakhirnya sehingga Qatar 2022 menjadi kesempatan terakhir mereka untuk bersinar bersama timnas masing-masing.
Messi sendiri sudah mencetak dua gol dalam Piala Dunia 2022 yang salah satunya mengilhami hidupnya lagi asa Argentina lolos ke 16 besar setelah pada pertandingan pertama digasak 1-2 oleh Arab Saudi.
Messi tengah memainkan putaran final Piala Dunia yang kelimanya dan tengah memanggul misi menyamai pencapaian Diego Maradona sang legenda, yakni mengangkat trofi juara dunia.
“Kami harus memberikan ketenangan pikiran kepada semua orang agar bisa menyikapi permainan Polandia dengan cara berbeda,” kata Messi.
Argentina menduduki urutan kedua Grup C dengan tiga poin yang berselisih satu poin di bawah Polandia. Mereka harus menang untuk memastikan ambisinya menjuarai Piala Dunia yang ketiganya bisa tetap hidup.
Seandainya seri pun Argentina tetap bisa lolos, dengan syarat laga Meksiko melawan Arab Saudi berakhir imbang.
Seperti halnya Messi, Lewandowski juga pencetak gol terbanyak sepanjang masa negaranya, Polandia.
Dia telah tampil gemilang bersama Barcelona dan mengalami awal yang penting di Qatar ketika akhirnya mencetak gol Piala Dunia saat Polandia menaklukkan Arab Saudi 2-0.
Gol perdananya dalam putaran final Piala Dunia itu membuat Lewandowski tak kuasa menahan air mata. “Semakin tua, saya semakin emosional, dan saya tahu ini mungkin Piala Dunia terakhir saya,” kata Lewandowski.
Polandia, yang belum pernah mencapai babak knockout sejak terakhir kali melakukannya pada Piala Dunia 1986 cukup menahan imbang Argentina agar lolos ke 16 besar.
Prediksi sebelas pemain pertama
Polandia (4-4-2): Wojciech Szczesny; Matty Cash, Kamil Glik, Jakub Kiwior, Bartosz Bereszynski; Piotr Zielinski, Kystian Bielik, Grzegorz Krychowiak, Przemyslaw Frankowski; Arkadiusz Milik, Robert Lewandowski
Argentina (4-3-3): Emiliano Martinez; Nahuel Molina, Nicolas Otamendi, Lisandro Martinez, Nicolas Tagliafico; Enzo Fernandez, Leandro Paredes, Rodrigo de Paul; Lionel Messi, Lautaro Martinez, Angel Di Maria
Skenario pertandingan
Dihadapkan kepada kemungkinan menghadapi juara dunia Prancis dalam babak 16 besar jika salah satu negara ini finis kedua dalam Grup C, maka Polandia dan Argentina sama-sama bertekad keras finis dengan status juara Grup C.
Polandia berpotensi menyengsarakan Argentina dan membuat Lionel Messi penasaran sepanjang hidup. Sebaliknya Messi bisa mempertajam Argentina dengan meruncingkan ujung serangan Argentina sehingga finis urutan teratas.
Pelatih Polandia Czesław Michniewicz cenderung mempertahankan sebelas pemain pertamanya di mana Arkadiusz Milik akan melanjutkan kemitraan di depan gawang lawan bersama Lewandowski sebagai tombak kembar di barisan serang.
Namun Michniewicz memasang dua bek tengah dalam formasi standard 4-4-2 yang membuat penjaga gawang Wojciech Szczesny tetap dilindungi dengan baik oleh empat bek Matty Cash, Kamil Glik, Jakub Kiwior dan Bartosz Bereszynski, yang semuanya starter pada dua pertandingan pertama Polandia.
Grzegorz Krychowiak yang tinggal empat penampilan lagi untuk mendapatkan cap ke-100 bersama Polandia, akan menemani Krystian Bielik di jantung pertahanan, sementara Zielinski dan Przemyslaw Frankowski beroperasi di sayap.
Situasi lebih sulit dalam meramu tim justru dihadapi Scaloni yang memiliki gerombolan pemain berkualitas merata di semua lini. Namun kalaupun perubahan mesti dilakukan maka lini pertahanan dan lini tengah menjadi bagian yang harus dirombak.
Lisandro Martinez dipastikan tetap bermitra dengan Nicolas Otamendi di tengah pertahanan Argentina, namun tidak demikian dengan posisi bek kanan.
Dalam posisi itu, Gonzalo Montiel, Nahuel Molina dan Juan Foyth sama-sama berpeluang diturunkan sejak menit pertama dalam posisi itu. Sebaliknya Nicolas Tagliafico bakal tetap mengisi posisi bek kiri.
Pemain lainnya yang bakal dilibatkan dalam starting lineup Argentina adalah pemain muda Enzo Fernandez yang menciptakan gol kedua Argentina saat mengalahkan Meksiko 2-0.
Demikian pula dengan Leandro Paredes yang ditaruh di bangku cadangan saat melawan Meksiko. Tetapi menghadapi Polandia, dia mungkin dimasukkan lebih awal
Lautaro Martinez dan Angel Di Maria tetap menjadi dua sayap yang mengapi Messi sebagai trisula serang Argentina. Tapi mereka masih memiliki Julian Alvarez dan Paulo Dybala yang siap menjadi supersub seperti Enzo Fernandez saat menghadapi Meksiko.
Trio lini serang itu akan beradu tajam dengan duo striker Polandia Arkadiusz Milik dan Robert Lewandowski, atau lebih khususnya Messi melawan Lewandowski, sehingga laga ini lebih dari sekadar Argentina melawan Polandia.
Statistik penting kedua tim
Ini pertemuan ketiga antara Polandia dan Argentina dalam sebuah turnamen Piala Dunia. Polandia menang 3-2 pada 1974 dan Argentina menang 2-0 empat tahun kemudian.
Argentina memenangkan enam dari total 11 pertemuan antara kedua negara, sedangkan Polandia memenangkan tiga termasuk yang terakhir pada laga persahabatan Juni 2011.
Polandia tidak kebobolan dalam tiga pertandingan Piala Dunia terakhirnya, termasuk dua pertandingan pertama Piala Dunia 2022.
Polandia memenangkan empat dari tujuh pertandingan pertamanya dalam Piala Dunia melawan tim-tim Amerika Selatan, namun kalah dalam tiga pertandingan terakhirnya tanpa mencetak satu gol pun.
Argentina kalah dalam dua pertandingan Piala Dunia terakhir melawan negara-negara Eropa, masing-masing kalah 0-3 dari Kroasia dan 3-4 dari Prancis pada 2018.
Polandia akan maju dengan setidaknya hasil imbang, sementara Argentina juga dapat maju dengan hasil imbang tergantung hasil pertandingan grup lainnya. (ANT)