CILEGON, BANPOS – Ditengah kesibukan kampanye, Calon Walikota dan Wakil Walikota Cilegon Nomor Urut 2, Ati Marliati-Sokhidin menyempatkan diri untuk rileks sejenak bersama para Barista coffe. Ke-duanya mencoba jadi barista dadakan dalam acara “Ngopi Bareng Ati-Sokhidin” di Traffic Cafe ASA Sport Center, Selasa (3/11).
Acara yang diinisiasi Traffic Cafe dan Cilegon Coffee Community itu juga dimeriahkan dengan Fan Brewing yang diikuti 32 barista se-Kota Cilegon. Sebelum menjadi barista dadakan Ati-Sokhidin lebih dulu melakukan sesi dialog terbuka dengan masyarakat pecinta kopi.
Dalam sesi dialog terbuka itu muncul satu tema besar yakni bagaimana pemerintah daerah dapat memfasilitasi tumbuhkembangnya ekonomi kreatif. Pertanyaan itu muncul dari salah satu peserta dialog pemilik kedai kopi bernama Pri Angger yang biasa dipanggil Anjar.
“Pertumbuhan kedai kopi di Cilegon sangat pesat. Tapi jumlah kedai kopi tidak berbanding lurus dengan jumlah barista. Nah bagaimana kedepan Ibu dan Bapak punya strategi untuk hak tersebut,” tanya Anjar.
Pertanyaan Anjar itu diamini Ketua Cilegon Coffee Community, Radite Agus. Menurut Radite, keberadaan kedai kopi sejatinya dapat menjadi salah satu peluang terbukanya lapangan pekerjaan. “Saat ini jumlah kedai kopi non franchisee ada 60 kedai. Kedai kopi yang ada itu kadang kesulitan mendapatkan barista,” jelas Radite.
Mendapat pertanyaan itu, Ratu Ati langsung menjawab. Sebagai orang tua dimana anaknya memiliki kedai kopi, Ratu Ati faham betul dengan persoalan minimnya jumlah barista. “Kedai kopi anak Ibu (Indologi, red) juga tutup karena kesulitan mendapatkan barista. Karena itu, Ibu sudah merancang pelatihan barista sebagai salah satu kekuatan ekonomi kreatif yang tercantum dalam lima program ekonomi kreatif,” tutur Ati Marliati.
Ati menambahkan, keberadaan kedai kopi mutlak penting dalam pembangunan ekonomi kreatif. Karenanya pelatihan barista, roasteri dan bahkab permodalan sangat bisa dilakukan jika dirinya dan Sokhidin terpilih.
“Ibu sudah sedikit mengerti persoalan yang dihadapi kedai kopi karena ini pengalaman Ibu sendiri. Kalau Insyaallah ditakdirkan menjadi Walikota Cilegon, Ibu sudah punya solusi dari apa yang disampaikan Mas Anjar dan Mas Radite tadi,” terang Ati.
Salah satu solusinya tentu saja menyiapkan training center khusus barista dan roasteri. “Dan bukan mustahil kita menyiapkan lahan untuk kebun kopi sehingga Cilegon punya kopi sendiri,” kata Ratu Ati diikui riuh tepuk tangan.
Dalam kesempatan yang sama, calon Wakil Walikota Cilegon Sokhidin menegaskan, apa yang disampaikan Ati Marliati hanya satu kuncinya.
“Beri kepercayaan kepada kami. Doakan dan dukung nomor 2. Kami akan merealisasikan harapan adik-adik semua dengan izin Allah,” ucap Sokhidin.
Tak lupa sesaat Sokhidin yang jadi Barista dadakan melontarkan guyonan ke Ati Marliati. Sokhidin bergaya Barista secara spesial menyedihkan Coffe untuk pasangannya Ati Marliati dan tokoh lainnya, seperti Sanawiri Muhsin dan Rohmanto yang turut hadir pada acara tersebut. “Cobain coffe buatan saya. Pasti enak kan Bu Coffe seduhan saya,” kata Sokhidin.
Sokhidin, rupanya sangat terampil meracik kopi. Sebagai pecinta dan penikmat kopi, Sokhidin tahu betul bagaimana caranya menyajikan kopi ala barista.
Berdasarkan pengakuannya, keterampilan tersebut ia miliki, karena sempat belajar dan hingga kini, dirinya masih ingat betul seperti apa teknik dan juga prosesnya. “Kalau dinilai pasti bener, rasanya juga pasti pas. Saya pencinta kopi dan pernah belajar,” terang Sokhidin.
Ati pun tak ragu untuk mencicipi kopi racikan Sokhidin dan menilai kopi racikannya sudah sangat pas. “Enak, udah PAS pokoknya. Kalau dinilai, pasti menang,” pungkas Ati. (BAR)