Tag: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

  • Kabupaten Tangerang Krisis Air Bersih

    Kabupaten Tangerang Krisis Air Bersih

    TANGERANG, BANPOS – Sebanyak 11 kecamatan yang ada di Kabupaten Tangerang, mengalami krisis air bersih. Jumlah tersebut hampir sebagian dari keseluruhan kecamatan yang ada di Kabupaten Tangerang, yakni sebanyak 29 kecamatan.

    Menghadapi kondisi tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang
    terus berupaya mengoptimalkan pendistribusian air bersih ke wilayah yang mengalami kekeringan
    kecamatan-kecamatan yang mengalami kekeringan.

    “Sudah ada 11 kecamatan di kabupaten mengalami krisis air bersih. Tapi tidak seluruhnya per-
    kecamatan itu alami kesulitan (air), hanya di beberapa desanya saja. Dan kekeringan itu akibat musim kemarau dampak dari fenomena El Nino,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat, Selasa (12/9).

    Menurutnya, dari kecamatan yang mengalami kesulitan air bersih itu di antaranya Kecamatan Panongan, Curug, Tigaraksa, Jambe, Cikupa, Kresek dan Kronjo serta beberapa kecamatan yang ada di wilayah Utara Kabupaten Tangerang.

    “Memang tidak seluruh kecamatan, tapi dalam satu kecamatan ada beberapa desa dan kelurahan yang terdampak. Karena warga mayoritas menggunakan air tanah,” katanya.

    Ia mengungkapkan, BPBD Kabupaten Tangerang hingga kini terus mengoptimalkan pendistribusian air
    bersih untuk masyarakat yang terdampak kekeringan tersebut. Selain itu, pihaknya juga kini telah
    menyiapkan satu rit (satu kali perjalanan) air bersih untuk pendistribusian sebanyak 30 kubik.
    Dalam sehari, kata dia, timnya bisa sampai lima atau enam rit menyalurkan air bersih kepada warga.

    Karena, bukan hanya kawasan pemukiman, akan tetapi ke tempat ibadah (masjid) dan sekolah untuk
    keperluan mandi cuci kakus (MCK). “Kami (BPBD, Red) dalam penyaluran air bersih berkoordinasi dengan Dinas Perkim (Perumahan dan Pemukiman, Red), PDAM serta PMI. Karena armada mobil tangki BPBD terbatas,” ungkapnya.

    Selain krisis air bersih, selama fenomena El Nino ini pula terjadi banyak peristiwa kebakaran. Tercatat, sebanyak 206 peristiwa atau insiden kebakaran melanda wilayah Kabupaten Tangerang selama periode Agustus-Juli 2023.

    Hal ini disebabkan musim kemarau dampak dari fenomena El Nino yang menelan kerugian mencapai
    miliaran rupiah. “Ada 206 insiden kebakaran periode Agustus-Juli 2023 ini. Di mana saat ini tengah terjadi kekeringan akibat musim kemarau dampak dari fenomena El Nino,” kata Ujat Sudrajat.

    Ia menyebut sekitar 60 persenan yang menjadi objek kebakaran itu adalah lahan kosong, lahan kering, perumahan, dan kawasan industri. Penyebabnya mulai dari proses pembakaran sampah, baik limbah rumah tangga, sampah serta percikan api, sementara kerugian mencapai miliaran rupiah. (DZH/ANT)

  • Kemarau Panjang, Waspada Kebakaran

    Kemarau Panjang, Waspada Kebakaran

    TANGERANG, BANPOS – BMKG telah memprediksi musim kemarau akan berlangsung hingga akhir tahun.

    Fenomena El Nino di level moderat dan Indian Ocean Dipole yang berada pada indeks level positif, saling menguatkan hingga
    membuat musim kemarau di Indonesia menjadi lebih kering. Hal itu membuat kewaspadaan akan bencana, khususnya kebakaran, harus semakin ditingkatkan.

    Imbauan akan waspada kebakaran disampaikan oleh Pemkot Tangerang, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Kepala BPBD Kota Tangerang, Maryono Hasan, mengimbau masyarakat Kota Tangerang untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat memicu kebakaran.

    Hal-hal seperti membuang puntung rokok sembarangan, menjadi salah satu penyebab kebakaran yang lumayan sering terjadi. Dengan kondisi kemarau saat ini, jika membuang puntung rokok sembarangan dapat menjadi salah satu pemicu kebakaran. Selain itu, membakar sampah juga dapat menjadi pemicu kebakaran lainnya, ujarnya, Jumat (8/9).

    Ia melanjutkan, BPBD juga sudah membentuk Tim Siaga Bencana yang tersebar di 13 Kecamatan yang ada di Kota Tangerang. Sehingga, para petugas dapat dengan cepat mengatasi dan mengantisipasi terjadinya kebakaran di Kota Tangerang.

    Dengan adanya Tim Siaga Bencana ini, kami dapat sesegera mungkin datang ke lokasi apabila terjadi kebakaran. Selain itu, kami juga selalu mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Tangerang agar
    selalu waspada dan tidak melakukan hal-hal yang memicu kebakaran.

    Apabila terjadi kebakaran atau kegawatdaruratan, segera hubungi nomor kegawatdaruratan Kota Tangerang di 112, katanya. (DZH)

  • Ratusan Ribu Liter Air Bersih Didistribusikan Di Lebak

    Ratusan Ribu Liter Air Bersih Didistribusikan Di Lebak

    LEBAK, BANPOS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak telah mendistribusikan air bersih sebanyak 310.540 liter di 18 kecamatan dan 40 desa, akibat kemarau panjang yang menyebabkan keringnya sumur dalam tanah sebagai sumber air bersih.

    Hal itu disampaikan oleh Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik (KL) pada BPBD Kabupaten Lebak, Agust Riza Faisal. Menurut Agust, pihaknya terus melakukan pendistribusian air bersih ke desa-desa, yang dilanda krisis air bersih.

    Ia mengatakan, pendistribusian air bersih dilakukan setiap hari oleh pihaknya sejak ditetapkan status darurat kekeringan di Lebak pada pertengahan Agustus 2023 kemarin.

    "Kami mendistribusikan pasokan air dengan menerjunkan tiga unit kendaraan tangki dengan kapasitas 6.000 liter/tangki," kata Agust, Rabu (30/8).

    Menurut dia, BPBD Lebak dalam menghadapi kemarau ekstrem itu memberikan pelayanan kepada masyarakat selama 24 jam. Karena itu, pihaknya menyampaikan kepada masyarakat yang dilanda krisis air bersih, untuk segera mengajukan ke BPBD Lebak dengan perrsyaratan diketahui kepala desa dan aparatur kecamatan setempat.

    "Kami akan mendistribusikan air bersih setelah terpenuhi persyaratan itu," ujarnya. Ia menyebutkan, kekeringan ini dipastikan meluas ke kecamatan lainnya jika tidak ada curah hujan hingga Oktober 2023. Saat ini, kekeringan yang mengakibatkan krisis air sudah berlangsung di 18kecamatan.

    "Kami berharap kemarau itu tidak berlangsung lama, sehingga ketersediaan air bisa terpenuhi untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus (MCK)," ungkapnya.

    Sementara itu, warga Panggarangan Kabupaten Lebak, Mulyadi, mengaku bahwa masyarakat yang menerima pendistribusian air bersih dari BPBD setempat cukup terbantu untuk keperluan MCK selama tiga hari ke depan.

    "Kami pendistribusian pasokan air bersih yang diterima itu cukup tiga hari ke depan untuk MCK," kata Mulyadi (40) warga Panggarangan Kabupaten Lebak. (DZH/ANT)

  • Antisipasi Kekeringan, 5 Truk Tangki BPBD Kota Tangerang Disiagakan

    Antisipasi Kekeringan, 5 Truk Tangki BPBD Kota Tangerang Disiagakan

    TANGERANG, BANPOS — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang menyiagakan sejumlah truk tangki dengan berbagai kapasitas mengantisipasi ancaman kekeringan yang dipicu fenomena El Nino. Langkah ini sebagai bentuk antisipasi saat warga membutuhkan.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kota Tangerang, Gufron A Falfeli mengungkapkan, sebagai antisipasi kekeringan, krisis air atau pun kebakaran BPBD telah mempersiapkan lima truk tangki air. Mulai dari kapasitas 3.300 liter, 6.000 liter hingga 18.000 liter lengkap dengan menyiagakan ratusan personel di delapan lokasi, yakni satu markas Komando, empat UPT dan tiga pos selama 24 jam penuh.

    “Saat ini kondisi secara umumnya di Kota Tangerang masih dalam kategori aman. Musim kemarau dan cuaca yang terik seperti saat ini memang berpotensi menjadi penyebab kebakaran di wilayah Kota Tangerang,” ungkap Gufron, Selasa (22/08/2023).

    Ia pun menjelaskan, di dua pekan terakhir ini sudah 16 kasus kebakaran di wilayah Kota Tangerang ditangani BPBD Kota Tangerang. Empat diantaranya merupakan kebakaran pada rumput liar atau lahan kering dan kosong serta sisanya merupakan kebakaran gedung atau rumah akibat korsleting listrik.

    “Kebakaran lahan kering ini disebabkan oleh kelalaian dalam beraktivitas. Seperti melakukan pembakaran sampah atau pembuangan puntung rokok sembarangan. Ini perlu menjadi perhatian semua pihak, karena biasanya BPBD menangani kasus lahan kering hanya satu atau dua saja setiap bulannya,” jelas Gufron.

    “Masyarakat diimbau tidak sembarangan membakar sampah. Selain menjadi pemicu kebakaran lahan juga menjadi salah satu faktor terjadinya polusi udara yang tengah melanda saat ini. Ayo waspada dan sama-sama menjaga lingkungan,” tambahnya.

    Selain menyiagakan truk tangki air, BPBD Kota Tangerang juga memperkuat koordinasi antar pemangku kepentingan maupun OPD. Seperti koordinasi dengan BMKG terkait kondisi cuaca di Kota Tangerang.

    “Bersama stakeholder dan OPD, BPBD telah melakukan sejumlah mitigasi bencana. Selain mensiagakan truk tangki air, BPBD juga telah membentuk Tim Siaga Bencana dan Posko Bencana di delapan lokasi. Apabila terjadi kebakaran atau kegawatdaruratan lainnya, masyarakat dapat menghubungi Siaga 112 atau 021-5582-144,” katanya. (made)