Tag: badminton

  • Rayakan HUT RI ke-79, KFBC Gelar Perlombaan Badminton untuk Orang Tua Atlet

    Rayakan HUT RI ke-79, KFBC Gelar Perlombaan Badminton untuk Orang Tua Atlet

    SERANG, BANPOS – Berbeda dengan yang lain, Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 dirayakan dengan cara yang unik dan penuh makna oleh Kurniawan Fortune Badminton Club (KFBC). Tepat pada 17 Agustus 2024, klub badminton yang dikenal dengan prestasi para atlet mudanya ini menggelar perlombaan badminton yang istimewa, di mana para orang tua atlet mengambil alih lapangan di Gor Alun-alun Kota Serang.

    Suasana di dalam GOR dipenuhi riuh suara suporter yang biasanya mendukung anak-anak mereka, namun berpindah menyemangati para orang tua. Sorak-sorai dan tawa mengiringi setiap smash dan drop shot yang dilakukan oleh para peserta, menciptakan kehangatan yang menyelimuti seluruh arena.

    Sosok dibalik KFBC, Iwan Kurniawan, menyampaikan acara ini dilaksanakan sebagai bentuk penghargaan kepada para orang tua yang telah setia mendampingi dan mendukung anak-anak mereka dalam dunia badminton.

    “Kami ingin mereka merasakan bagaimana atmosfer kompetisi yang selama ini hanya dirasakan oleh anak-anak mereka. Selain itu, ini juga menjadi momen istimewa untuk merayakan Hari Kemerdekaan bersama dalam suasana yang berbeda,” ungkapnya.

    Ia menjelaskan, acara ini tidak sekadar menjadi ajang perlombaan, tetapi juga sebagai sarana mempererat hubungan kekeluargaan di antara anggota KFBC. Iwan pun menuturkan semangat kebersamaan ini adalah fondasi yang kuat dalam komunitas tersebut.

    “KFBC bukan hanya tentang prestasi, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa terus menjalin hubungan yang erat antara atlet, pelatih, dan orang tua,” katanya.

    Berbagai kategori yang dipertandingkan diantaranya ganda grup ibu-ibu, yang menjadi magnet perhatian. Biasanya berada di pinggir lapangan sebagai penonton setia, kali ini para ibu menjadi bintang utama, di mana setiap pukulan raket disambut dengan sorakan, gelak tawa, dan dukungan penuh semangat dari para penonton.

    Grup Melati akhirnya keluar sebagai juara, mengungguli grup Tulip yang menempati posisi kedua, sementara grup Mawar dan Anggrek berbagi tempat ketiga. Meskipun demikian, kemenangan bukanlah segalanya dalam perlombaan ini, karena kebersamaan dan keceriaan yang tercipta selama acara menjadi hadiah yang sesungguhnya.

    Momen penyerahan hadiah menjadi penutup yang manis untuk hari itu. Dengan wajah berseri, para pemenang menerima tropi dan penghargaan sambil diiringi tepuk tangan meriah dari para penonton. Semua yang hadir, baik sebagai peserta maupun penonton, pulang dengan hati yang penuh kebahagiaan dan kenangan indah.

    Iwan Kurniawan berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi tradisi tahunan yang akan terus mempererat hubungan antar anggota keluarga besar KFBC dan menunjukkan bahwa olahraga bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga tentang membangun komunitas yang solid, penuh dengan dukungan, dan kebersamaan. Sebuah perayaan Hari Kemerdekaan yang tak terlupakan, tidak hanya bagi para atlet muda, tetapi juga bagi orang tua yang selama ini menjadi pilar utama dalam perjalanan mereka.

    “Melibatkan orang tua dalam kegiatan seperti ini tidak hanya memperkuat ikatan kekeluargaan, tetapi juga menunjukkan bahwa di balik setiap atlet muda yang hebat, ada orang tua yang luar biasa,” tutup Iwan dengan senyuman penuh haru. (MUF)

  • Top, Alwi Pemain Pertama Indonesia Yang Juara Dunia Junior

    Top, Alwi Pemain Pertama Indonesia Yang Juara Dunia Junior

    AMERIKA SERIKAT, BANPOS – Alwi Farhan menorehkan sejarah. Pemain asal Surakarta ini tampil sebagai juara tunggal putra ajang BWF World Junior Championships 2023.

    Dia menadi pemain tunggal putra pertama Indonesia yang menjadi juara dunia junior.

    Dalam laga final yang berlangsung di The Podium Arena, Spokane, Washington, AS, Minggu (8/10), Alwi yang jadi unggulan keempat memang tampil tangguh.

    Berkali-kali tertinggal, Alwi bisa bangkit dan menjadi kampiun setelah menggusur unggulan ketiga, Hu Zhe An (China) dengan skor 21-19, 19-21, 21-14 dalam laga selama 65 menit.

    Ketika shuttlecock pengembalian Hu Zhe An jatuh keluar lapangan, akhirnya memastikan Alwi sebagai juara.

    Alwi pun mengakhiri dahaga lama dan menjadi wakil tunggal putra Indonesia pertama sebagai kampiun Kejuaraan Dunia Junior sejak ajang ini resmi digelar BWF tahun 1992.

    “Alhamdulillah dan bersyukur saya bisa menang. Saya tidak menyangka bisa sampai di sini. Karena tahun lalu pun saya tahu betapa berat perjuangannya tampil di WJC. Kemenangan ini tak lepas berkat dukungan dan doa orangtua, keluarga, pelatih, rekan, dan team support hingga akhirnya saya bisa jadi juara seperti saat ini,” kata Alwi kepada Tim Humas dan Media PBSI.

    “Kunci kemenangan tadi adalah, saya tampil lebih percaya diri. Tampil di final itu tidak hanya berbicara soal skill semata, tetapi juga mental, fokus, dan pikiran. Saya bisa menang berkat unggul di mental dan pikiran,” tutur Alwi.

    Alwi pun tidak lupa mengucapkan rasa terima kasihnya atas doa dan dukungan kepada orangtua, keluarga, teman, pelatih, PBSI, dan klub Exist yang membinanya.

    “Terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang telah mendukung dan mendoakan saya hingga tampil sebagai juara dunia junior. Terima kasih juga untuk orangtua, keluarga, pelatih, rekan-rekan, senior saya di pelatnas, juga untuk PBSI dan klub Exist yang membina saya dari kecil,” tegas Alwi.

    Di tengah prestasi muram para pemain senior di Asian Games Hangzhou lalu, keberhasilan Alwi naik podium juara ini bak oase di padang pasir. Keberhasilan ini menyiratkan harapan bahwa bulutangkis Indonesia masih ada dan memiliki harapan cerah dengan sukses yang diukir Alwi.

    “Semoga dengan kemenangan saya ini bisa memberi semangat bagi bulutangkis Indonesia untuk bangkit. Kemenangan ini tentu sangat berarti bagi saya. Tetapi saya tidak boleh cepat puas, karena ini baru juara level junior. Saya pun ingin bisa tampil konsisten saat masuk ke level senior. Saya mau bisa masuk top 50 dulu,” harap Alwi

    Selain Alwi, Indonesia juga meloloskan Chiara Marvella Handoyo ke final. Sayang, pada laga puncak tunggal putri, Chiara seperti tampil antiklimaks saat melawan Pitchamon Opatniputh asal Thailand. Hanya dalam 33 menit, Chiara menyerah kalah 11-21, 9-21.

    Dengan kegagalan ini, Chiara pun gagal mengikuti jejak Gregoria Mariska Tunjung, sebagai pemain tunggal putri Indonesia terakhir yang menjadi juara dunia junior 2017 di Yogyakarta. (RMID)

    Berita ini telah terbit di https://rm.id/baca-berita/zona-sport/191761/top-alwi-pemain-pertama-indonesia-yang-juara-dunia-junior

  • Apri/Fadia Gagal Pecahkan Rekor

    Apri/Fadia Gagal Pecahkan Rekor

    DENMARK, BANPOS – Pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti gagal menciptakan rekor sebagai ganda putri Indonesia pertama men­juarai Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023. Apri/Fadia harus puas menjadi runner-up, setelah ditak­lukan pasangan China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.

    Meski demikian, Apri/Fadia sukses mengukir sejarah dengan meraih medali perak pertama dalam 28 tahun bagi ganda putri Indonesia di ajang Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023. Ber­main di Copenhagen, Denmark, perjuangan Apri/Fadia yang menjadi wakil Indonesia satu-satunya di final tidak sanggup meladeni pasangan nomor satu dunia, Chen Qing Chen/Jia Yi dengan skor 21-16, 21-12.

    Meski harus puas sebagai run­ner-up, Apri/Fadia juga mencatat­kan sejarah sebagai ganda putri Indonesia ketiga yang menyabet medali perak Kejuaraan Dunia, setelah pasangan Verawaty Fad­jri/Imelda Wiguna (1980) dan Finarsih/Lili Tampi (1995).

    Seusai pertandingan, Fadia mengaku senang atas pencapa­ian tersebut. Menurutnya, med­ali perak yang mereka raih dari Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023 di Denmark adalah buah dari kesabaran dalam berproses.

    “Tak menyangka dapat medali perak dari Kejuaraan Dunia. Ini merupakan hasil dan proses serta usaha dan kesabaran kita. Semoga ke depan bisa lebih baik lagi,” kata Fadia dikutip dari keterangan tertulis PBSI yang diterima di Jakarta.

    Mengenai jalannya pertan­dingan, Apri/Fadia menilai Chen/Jia sangat mempersiapkan pola permainan dengan baik, mulai dari servis pertama hingga fokus yang luar biasa untuk bisa mendapatkan poin.“Kita akui, lawan dari hawa­nya sudah dapat dari awal. Ini pelajaran bagi saya. Mereka begitu fokus untuk mengalahkan kami,” ujar Fadia.

    Ganda putri peringkat 12 dunia itu pun mengatakan akan menjadikan pengalaman di Ke­juaraan Dunia sebagai motivasi untuk terus berproses dengan baik di masa depan. Keduanya juga mengapresiasi penampilan masing-masing selama berlaga di turnamen tersebut dari babak awal hingga final.

    “Terima kasih ke Fadia yang sudah bermain luar biasa hari ini. Lawan hari ini kuat banget. Kami harus belajar dari mereka, tidak pernah capek dan terus bermain menekan. Itu yang harus dipela­jari dari lawan, bagaimana fokus dan yakin dari awal,” kata Apri.

    Baik Apri maupun Fadia sepakat bahwa Kejuaraan Dunia merupa­kan titik balik mereka dari per­jalanan berbatu mereka beberapa waktu terakhir. Apri mengatakan, mereka tidak mau terpuruk terus dan terus berusaha untuk kembali ke performa terbaik lagi.

    “Ini sebuah proses yang sangat luar biasa. Sebelum Kejuaraan Dunia, performa kami sangat turun. Kami harus berjuang secara luar bisa pada diri masing-masing. Kami mau bangkit step by step dan akhirnya mendapat hasil luar biasa di Kejuaraan Dunia ini. Terima kasih buat Fadia yang mampu mengantarkan saya dapat medali perak Kejuaraan Dunia,” kata Apri.

    Fadia juga mengapresiasi para pendukung Indonesia yang hadir langsung di Stadion Royal Arena Copenhagen maupun yang men­dukung di Tanah Air.

    “Di sini banyak pendukung Indonesia yang terus mendu­kung kami. Mereka terus men­dukung meski kami ketinggalan poin. Kami senang dan terima kasih buat pendukung Indone­sia,” ujarnya. (RMID)

    Berita ini telah terbit di https://rm.id/baca-berita/zona-sport/185839/kejuaraan-dunia-bulu-tangkis-2023-aprifadia-gagal-pecahkan-rekor/2

  • Kunci The Daddies Dan Bakri Tembus Perempat Final

    Kunci The Daddies Dan Bakri Tembus Perempat Final

    DENMARK, BANPOS – Menikmati pertandingan, menjadi kunci pasangan ganda putra Indonesia, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan melangkah ke perempat final Kejuaraan Dunia BWF 2023.

    Bagas /Fikri alias Bakri melangkah ke perempat final Kejuaraan Dunia BWF 2023 setelah mengalahkan Juara Dunia 2022 dari Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, Kamis (24/8/2023). Bagas/Fikri menang dengan straight game, 22-20 dan 21-18.

    Kemenangan ini sekaligus memutus 3 kali kemenangan beruntun Hoki/Kobayashi terhadap Bagas/Fikri. Meski rekor pertemuan kini, Bagas/Fikri masih tertinggal 2-3.

    “Alhamdulillah kami diberi kelancaran dan menang. Rasanya senang bisa tembus dan menang melawan musuh bebuyutan. Tadi strategi kami hanya menikmati pertandingan di tengah lapangan dan tidak mikir soal menang atau kalah,” jelas Bagas.

    “Karena sebelumnya pernah bertemu, dan kalah terus di tiga pertemuan terakhir, kami rajin melihat rekaman video lawan. Selain itu kami juga harus lebih yakin dan tampil baik,” katanya.

    Untuk menghadapi babak 8 besar, Bagas berjanji main enjoy. Bermain tenang, pukulan demi pukulan harus bagus. “Kami jangan membuat banyak kesalahan sendiri saja. Kami akan terus berjuang untuk Indonesia,” tegasnya.

    Muhammad Shohibul Fikri mengungkapkan rasa bangganya bangga bisa menang lawan Hoki/Kobayashi.

    “Sukses ini menunjukkan kami bisa memenangkan pertandingan. Kemenangan ini juga sangat berarti untuk membuktikan bahwa kami bisa. Bicara soal kunci kemenangan, strateginya hampir sama dengan pertandingan kemarin. Kami bisa bermain baik. Lawan sebenarnya juga bermain baik. Tetapi kami bisa bermain lebih baik.”

    Sementara itu, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan melaju ke delapan besar BWF World Championships 2023 usai mengalahkan wakil China, He Ji Ting/Zhou Hao Dong.

    Bertanding di Royal Arena, Kamis (24/8) malam WIB, Ahsan/Hendra tampil perkasa dua gim langsung dengan skor 21-15, 21-10 dalam waktu 26 menit saja.

    “Alhamdulillah bisa menang hari ini dan bisa melewati pertandingan dengan kemenangan. Ini pertandingan yang juga tidak mudah. Makanya, kami harus fokus dari awal,” jelas Ahsan.

    “Strategi yang menjadi kunci kemenangan tadi, kami bisa menerapkan pola sesuai yang dirancang dari awal. Kami menyerang duluan.”

    Ahsan mengakui, lawan yang lebih muda memiliki tenaga yang kencang. “Mau tidak mau kami harus banyak menurunkan bola agar tidak keserang,” tutupnya.

    Untuk pertandingan babak perempatfinal besok, kami hanya ingin memberikan yang terbaik. (RMID)

    Berita ini telah terbit di https://rm.id/baca-berita/zona-sport/185479/kejuraan-dunia-2023-main-tenang-kunci-the-daddies-dan-bakri-tembus-perempat-final

  • Lolos 8 Besar, Gregoria Langsung Fokus Hadapi Akane

    Lolos 8 Besar, Gregoria Langsung Fokus Hadapi Akane

    DENMARK, BANPOS – Tunggal putri Indonesia, pebulutangkis Gregoria Mariska Tunjung mulus melangkah ke babak perempatfinal Kejuaraan Dunia 2023 atu BWF World Championships 2023.

    Sempat kerepotan di awal, Gregoria bangkit dan menang rubber game atas wakil China Han Yue pada laga 16 besar yang digelar di Royal Arena, Jumat (25/8/2023) dini hari WIB.

    Gregoria meraih kemenangan selama 53 menit sebelum menang 13-21, 21-19, dan 21-11.

    “Senang dan bersyukur saya bisa lolos ke babak 8 besar Kejuaraan Dunia. Ini merupakan kesempatan keempat saya di Kejuaraan Dunia dan sejauh ini, inilah yang paling jauh. Tentu hal ini akan menambah motivasi saya,” kata Gregoria.

    Pada gim pertama, Gregor kalah karena main kurang nyaman. Angin cukup kencang di lapangan. Sehingga dalam mengontrol bola tak leluasa.

    “Saat unggul di gim kedua, bukannya bermain lepas, saya malah tegang dan bermain lebih hati-hati. Lawan juga bisa menyamakan angka. Saat kedudukan 19-19, akhirnya saya bisa bermain lebih tenang dan lawan malah salah sendiri,” jelasnya.

    “Gim ketiga saya hanya bermain untuk mengurangi kesalahan. Juga tak gampang memberi poin ke lawan saja.”

    Dua pertandingan sebelumnya, Jorji, sapaannya, bermain rubber game. Jadi dia perlu istirahat yang maksimal dengan terapi dan segera fokus menghadapi pertandingan besok (malam ini).

    “Cuma saya tak bisa melihat permainan Akane yang menang tanpa bertanding. Untuk melawan Akane, saya akan tampil lebih rileks. Target saya ingin tampil maksimal. Semoga hasilnya juga maksimal,” jelasnya. (RMID)

    Berita ini telah terbit di https://rm.id/baca-berita/zona-sport/185477/kejuaraan-dunia-2023-lolos-8-besar-gregoria-langsung-fokus-hadapi-akane

  • Fajar/Rian Keok, Ahsan/Hendra Dan Leo/Daniel Melaju

    Fajar/Rian Keok, Ahsan/Hendra Dan Leo/Daniel Melaju

    DENMARK, BANPOS – Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto apes. Ganda putra nomor satu dunia ini langsung angkat kopor pada laga pertama mereka pada Kejuaraan Dunia 2023.

    Mohammad Ahsan/Hendra Setiawandan pasangan ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin lolos ke babak ketiga.

    Fajar/Rian tak berkutik dihentikan pasangan Lee Jhe Huei/Yang Po Hsuan (Taiwan) di Kopenhagen, Denmark, Kamis (24/8/2023) dini hari WIB.

    Bagi Lee/Yang ini merupakan kemenangan pertama mereka atas Fajar/Rian setelah pada empat laga sebelumnya selalu menelan kekalahan.

    Lee/Yang mengalahkan Fajar/Rian, 21-18, 21-19 dalam tempo 39 menit.

    “Maaf belum bisa tampil maksimal dan melaju ke babak selanjutnya. Permainan kami tak sesuai dengan harapan. Lawan juga bermain sangat baik dan kami tak bisa keluar dari tekanan,” kata Fajar.

    Sejak awal, Fajar tidak memikirkan sebagai pemain unggulan atau pasangan nomor satu dunia. Namun katanya, tampil di Kejuaraan Dunia itu atmosfernya berbeda dengan kejuaraan yang lain.

    “Tampil di Kejuaraan Dunia itu memang harus memiliki fokus yang luar biasa dan performa terbaik. Mungkin kami terlalu menggebu-gebu tampil di sini, tetapi hasil akhirnya malah tidak sesuai harapan,” jelasnya.

    “Kami tentu tidak mau dengan hasil seperti ini. Kami harus instrospeksi lagi dengan kekalahan ini untuk menghadapi turnamen-turnamen berikutnya.”

    Sementara pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, memulai pertandingan pada Kejuaraan Dunia 2023 dengan kemenangan.

    Pasangan berjulukan Daddies itu meraih tiket babak 16 besar setelah berlaga di Royal Arena, Kopenhagen, Denmark, Rabu (23/8/2023) malam.

    Ahsan/Hendra mengandaskan Giovanni Greco/David Salutt (Italia), dua gim langsung, 21-12, 21-14 dalam tempo 22 menit.

    Pasangan ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin lolos ke babak ketiga Kejuaraan Dunia BWF 2023. Di babak kedua, Leo/Daniel mengalahkan pasangan Inggris, Ben Lane/Sean Vendy dengan 18-21, 21-19 dan 21-10, Rabu (23/8/2023). (RMID)

    Berita ini telah terbit di https://rm.id/baca-berita/zona-sport/185304/kejuaraan-dunia-2023-fajarrian-langsung-keok-ahsanhendra-dan-leodaniel-melaju

  • Terusir Di Awal, Jojo: Saya Terbawa Permainan Lawan

    Terusir Di Awal, Jojo: Saya Terbawa Permainan Lawan

    DENMARK, BANPOS – Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie menelan pil pahit di pentas Kejuaraan Dunia BWF 2023 di Copenhagen, Denmark. Jojo, sapaannya, langsung tersingkir di laga awal.

    Jojo tumbang di babak pertama atau di babak 64 Besar di hadapan unggulan asal Malaysia Lee Zii Jia.

    Jojo, peringkat ke-5 dunia itu kalah dua gim langsung alias straight game 13-21, 15-21 pada pertarungan di Court 2 Royal Arena, Senin (21/8) malam WIB.

    “Tentu saya kecewa dengan hasil ini. Yang masih ada di kepala itu rasa kecewa. Saya masih susah untuk mencerna kekalahan tadi. Saya salah apa atau kurang apa. Rasanya belum bisa dijelaskan kenapa saya kalah dan permainan saya tidak bisa keluar sama sekali,” jelas Jojo usai laga.

    Jojo merasa strateginya tidak pas. Sebaliknya, pola main lawan malah bisa lebih masuk.

    “Saat unggul dalam perolehan angka, saya tidak bisa menjaga keunggulan. Saya malah ikut terbawa ke pola permainan lawan. Dampaknya, saya malah banyak mati sendiri dan kehilangan angka,” tutupnya. (RMID)

    Berita ini telah terbit di https://rm.id/baca-berita/zona-sport/184991/kejuaraan-dunia-2023-terusir-di-awal-jojo-saya-terbawa-permainan-lawan

  • Gagal Ke Semifinal, Rinov/Mentari Fokus Kejuaraan Dunia

    Gagal Ke Semifinal, Rinov/Mentari Fokus Kejuaraan Dunia

    AUSTRALIA, BANPOS – Gagal sudah upaya ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari menuju semifinal Australia Open 2023.

    Rinov/Mentari gagal di babak perempatfinal turnamen bulutangkis Sathio Group Australia Terbuka 2023 usai takluk di tangan Cheng Xing/Chen Fang Hui asal China.

    Rinov/Tari ini harus melupakan kesempatan merebut tiket ke babak empat besar usai dikalahkan Cheng/Chen dengan skor 16-21, 16-21 dalam durasi 37 menit di Quay Centre, Sydney Olympic Park, Sydney, Jumat (4/8) siang.

    “Alhamdulillah bisa menyelesaikan pertandingan dan tanpa cedera. Cuma, dari awal lawan sudah terus menekan. Selain itu lawan juga bermain nothing to lose. Kami jadi tertekan dan serba salah. Sudah terus berpikir mencari bagaimana caranya, hasilnya tetap tak memuaskan,” kata Rinov.

    “Tegang pasti ada. Cuma dalam pertandingan tadi saya nggak berani mengubah pola. Seharusnya saya bisa lebih berinisiatif untuk mencoba balik serang. Dampaknya selalu tertekan terus,” tutur Tari, sapaan karib Pitha.

    Menurut Rinov, dalam pertandingan perempatfinal kejuaraan level super 500 itu, lawan lagi bermain begitu nyaman. Memukul apa saja, bisa masuk semua. Namun pada gim kedua saat ketinggalan 6-16, wakil Merah-Putih ini sebenarnya bisa tampil lebih baik hingga mengejar 13-16.

    “Ini bukan hasil dan permainan terbaik yang kita maui. Dari awal memang kami selalu tertekan. Di gim kedua, sebenarnya kami sudah menemukan cara, tetapi sudah tertinggal jauh angkanya. Dari tertinggal 6-16, bisa mengejar sampai 13-16. Sayang setelah itu, lepas lagi,” ujar Rinov.

    “Tadi, meski ketinggalan kami tetap terus berusaha. Pasti ada celah yang bisa ditembus. Cuma memang skornya sudah terlalu jauh,” sebut Tari.

    Ditambahkan oleh Rinov, sebagai pasangan pelapis China, Cheng/Chen sebenarnya juga sudah bermain di tataran atas. “Dari segi lawan, mereka juga pasangan yang ramai saat melawan pemain level atas lainnya,” kata Rinov.

    “Permainan depan saya tadi selalu didahului Chen. Bola naik dikit, selalu bisa diserobot. Ini membuat saya jadi kurang percaya diri bermain depan,” ucap Tari.

    “Setelah dari Australia ini, kami akan latihan lagi dan persiapan lagi ke Kejuaraan Dunia di Denmark nanti. Kita benahi segala kekurangannya. Semoga hasilnya nanti lebih baik,” harap Rinov. (RMID)

  • Sikat Korea, The Daddies Masih Jos

    Sikat Korea, The Daddies Masih Jos

    JEPANG, BANPOS – Ganda putra gaek Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan ternyata masih tetap perkasa. Ganda berjuluk The Daddies ini sukses maju ke perempat final badminton Japan Open 2023 setelah menggasak ganda terkuat Korea Selatan, Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae dengan skor 12-21, 21-10, 21-19.

    Bertanding di Yoyogi National Gymnasium Tokyo, Jepang, kemarin, Hendra/Ahsan masih masih tampil prima meski usia keduanya tidak muda lagi. Mereka harus berjuang keras untuk mengalahkan ganda muda Korsel Kang Min Hyiuk/Seo Seung Jae.

    Juara dunia tiga kali ini harus bermain tiga set. Tapi, dengan stamina prima dan kematangan, The Daddies bisa mengatasi ganda Korea peringkat 10 dunia itu. Ko Hendra –sapaan akrab Hendra Setiawan masih jadi playmaker terbaik. Penempatan kok, permainan net tipis masih menjadi momok bagi lawan.

    Begitu pula Babah Ahsan sa­paan karib Muhammad Ahsan– masih tampil garang. Ahsan masih sebagai tukang gebuk. Kekompakan keduanya terlihat ketika bertemu ganda Korea, Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae. Hendra/Ahsan mampu menga­tasi mereka dan menang dengan skor 12-21, 21-10, 21-19.

    Kemenangan Hendra/Ahsan ini sekaligus membalaskan kekalahan mereka atas Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae di perempat final Malaysia Open 2023. Dengan kemenangan ini, Daddies melaju ke perempat final dan akan bertemu sesa­ma rekan Pelatnas Cipayung, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianyo alias Fajri.

    Ganda Fajar/Rian melaju ke perempat final setelah la­wannya ganda putra Denmark Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen mundur atau walkover dari turnamen jepang 2023 level 750 dengan hadiah 850.000 dolar Amerika atau Rp 12,7 miliar ini.

    Kemenangan juga diraih tunggal putra Jonatan Christie dan tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung. Keduanya hanya bermain dua set untuk menaklukkan lawan­nya. Jojo sapaan akrab Jonatan Christie bermain cukup taktis untuk menundukkan pebulu­tangkis kidal dari China, Weng Hong Yang. Jojo menang dua set, 21-15, 21-14.

    Sedangkan Gregoria Mariska Tunjung, menang mudah atas wakil Chinese Taipie, Sung Shou Yun dengan skor, 21-16, 21-10.

    Lalu, satu-satunya ganda putri yang melaju ke perempat final adalah pasagan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi. Ganda muda Indonesia ini menundukkan wakil Taiwan, Lee Chia Hsin/Teng Chun Hsun dengan skor 21-18, 21-18.

    Sementara tiga wakil Garuda harus tersingkir. Yakni ganda pu­tra Bagas Maulana/Mohammad Shohibul Fikri yang kalah dari wakil Malaysia, Aaron Chia/Soh Woi Yik. Lalu, tunggal putra, Chico Aura Dwi Wardoyo ka­lah dari wakil Denmark Viktor Axelsen. (RMID)

  • Dejan/Gloria Harapan Indonesia Di Ganda Campuran

    Dejan/Gloria Harapan Indonesia Di Ganda Campuran

    JEPANG, BANPOS – Ganda campuran Dejan Ferdinansyah/Gloria Emmanuelle Widjaya menjadi harapan Indonesia dari sektor ganda campuran.

    Pasangan ini menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang lolos ke babak kedua Japan Open 2023 Super 750.

    Dejan/Gloria lolos ke babak 16 besar usai mengalahkan wakil tuan rumah, Kyohei Yamashita/Naru Shinoya dengan 21-18 dan 21-17, Rabu (26/7/2023).

    Dejan/Gloria merasa puas karena hasil ini sekaligus membalas kekalahan di India Open 2023 beberapa waktu lalu.

    “Pertandingan hari ini kami senang bisa membalas kekalahan di India Open lalu. Saat itu, kami kalah straight game,” kata Gloria Emanuelle Widjaja

    “Tadi lebih fokus memainkan pola yang sudah disiapkan bersama pelatih. Bagaimana memaksimalkan setiap kesempatan,” jelasnya.

    “Setelah ini kami mau memulihkan kondisi dengan istirahat yang cukup, makan yang bagus dan pendinginan yang baik. Kami akan bersiap lagi buat besok,” tutup Gloria.

    Sementara Dejan Ferdinansyah mengungkapkan lapangan di Japan Open kondisinya tidak jauh berbeda dengan lapangan-lapangan di turnamen lain. Namun dia mewaspadai shuttlecock uang agak lambat.

    “Sehingga harus benar-benar siap capek mainnya,” kata Dejan. (RMID)