CILEGON, BANPOS – Dalam menangani sampah di Kota Cilegon, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melakukan inovasi baru. Setelah mengelola sampah di TPSA Bagendung menjadi bahan bakar jumputan padat (BBJP). Kini DLH Kota Cilegon menciptakan sebuah aplikasi yang diberi nama JERAPAH (Jemput Ragam Sampah).
Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan dan Pengawasan Sampah pada DLH Kota Cilegon, Muhriji mengatakan aplikasi ini merupakan salah satu inovasi untuk menangani persoalan sampah yang ada di Kota Cilegon. “Aplikasi JERAPAH ini merupakan salah satu inovasi dari DLH yang bertujuan untuk menangani sampah secara cepat,” ujar Muhriji, Minggu (29/10).
Dikatakan Muhriji, dalam memberikan pelayanan dalam penanganan sampah di masyarakat. Sampah-sampah yang ada di Kota Cilegon dipisah menjadi dua kategori, ada sampah liar dan ada juga sampah terpilah.
Kata dia, dengan berkembangnya jumlah sampah, pihaknya melakukan penambahan pelayanan yaitu dengan melakukan penjemputan sampah terpilah. “Jadi ada dua pelayanan sampah yang kita tangani, ada sampah liar dan sampah terpilah, bedanya kalau sampah terpilah itu ada nilai ekonomisnya,” jelasnya.
Muhriji menjelaskan, melalui aplikasi JERAPAH, masyarakat Kota Cilegon bisa langsung menginformasikan kepada DLH Kota Cilegon apabila ada sampah terpilah di rumahnya. Setelah itu, petugas DLH akan menjemput ragam sampah yang dilaporkan masyarakat secara door to door.
“Nanti kami datang dan langsung menimbang berdasarkan klasifikasi sampah, apakah sampah dus, aqua, plastik dan lainnya sesuai kategori,” tuturnya.
Setelah itu, petugas akan mencatat hasil timbangan sampah setiap rumah berdasarkan nama dan nomor telepon. Sampah-sampah yang sudah dipilah, itu memiliki harga yang berbeda setiap jenisnya.
Kemudian dikatakan Muhriji pada saat rekapitulasi bulanan, nanti bisa terlihat berapa jumlah sampah yang sudah ditimbang dan berapa hasil yang diterima masyarakat. Semakin banyak warga mengumpulkan sampah yang sudah terpilah, kemudian ditimbang ke petugas DLH. Maka akan semakin banyak saldo tabungan yang tersimpan, dan tentunya bisa untuk dicairkan. “Nanti hasilnya kita laporkan ke bank Bjb, karena bjb punya aplikasi DigiCast, ini sama juga seperti e-wallet untuk proses pembayaran digital,” ujarnya.
Kemudian, pihak BJB akan mentransfer saldo melalui akun DigiCash masing-masing warga yang mengumpulkan sampah. Jumlah saldo yang ditransfer, menyesuaikan dari hasil rekapan jumlah timbangan sampah yang disalurkan ke DLH Kota Cilegon. Meski diakui Muhriji, aplikasi JERAPAH ini masih belum menyeluruh digunakan oleh masyarakat Cilegon. Lantaran masih ada kelemahan sistem pada aplikasi, namun pihaknya memastikan aplikasi tersebut sudah bisa digunakan dengan baik di tahun depan. “Tahun ini kami sudah anggarkan juga untuk penyempurnaan updating apakah dari sisi software nya, dari sisi server dan sebagainya, mudah-mudahan di akhir tahun ini, tidak ada masalah,” terangnya.
Dikatakan Muhriji, dengan adanya sistem aplikasi JERAPAH, pihak DLH Kota Cilegon diusulkan oleh Pemkot Cilegon untuk mengikuti lomba Championship tentang Tim Percepatan Perluasan Digitalisasi Daerah. “Kita masuk kriteria, karena salah satunya kita ada aplikasi jerapah dan retribusi kita naik,” terangnya.
Dengan begitu, lanjut Muhriji, pihaknya akan menyempurnakan sistem aplikasi JERAPAH tersebut. Lantaran pelaksanaan lomba tersebut dimulai tahun 2024, maka di akhir tahun 2023 ini pihaknya akan mensosialisasikan aplikasi JERAPAH kepada warga Cilegon. (LUK/PBN)