Tag: Bambang Soesatyo (Bamsoet)

  • Bamsoet dan Ilham Matangkan Museum Mobil Koleksi Habibie

    Bamsoet dan Ilham Matangkan Museum Mobil Koleksi Habibie

    BANPOS, JAKARTA – Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo (Bamsoet) bersama putra Presiden ke-3 RI BJ Habibie, Ilham Habibie, mematangkan rencana pendirian Museum Mercedes Benz BJ Habibie di Museum Otomotif Indonesia (MOI), di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Nantinya, akan ada pameran khusus mobil-mobil Mercy koleksi BJ Habibie, baik yang ada di Jakarta maupun yang masih berada di Jerman dan beberapa tempat lainnya. Pameran rencananya akan diselenggarakan awal tahun depan di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC).

    Hal itu disampaikan Bamsoet saat mengunjungi Perpustakaan Habibie dan Ainun sekaligus melihat berbagai koleksi mobil Mercy dan motor milik Habibie, di Jakarta, Kamis (19/10). Bamsoet datang bersama Ketua Dewan Penasihat Motor Besar Indonesia (MBI) Basrizal Koto, diterima langsung Ilham Habibie.

    “Selain sebagai intelektual yang mencintai buku, Pak Habibie juga merupakan sosok yang mencintai dunia otomotif. Koleksi kendaraannya sangat beragam. Antara lain Mercedes-Benz 300SL Gullwing, Mercedes-Benz 600 Pullman, Mercedes-Benz 600SEC, hingga BMW Z1 Roadster. Pak Habibie merawat berbagai koleksi kendaraannya dengan baik. Begitu pun dengan anak-anaknya seperti Mas Ilham Habibie yang turut merawat koleksi kendaraan ayahnya dengan baik,” ujar Bamsoet.

    Baca juga : Bamsoet Terima Penghargaan Dharma Pertahanan Utama dari Kemenhan

    Ketua MPR ini menjelaskan, berbagai koleksi kendaraan milik Habibie sangat menarik. Seperti Mercedes Benz Gullwing yang didapat dari dalam hutan di Jambi. Mobilnya sudah jadi rongsokan dan tersangkut di atas pohon. Menurut kabar lainnya, mobil tersebut diduga miliki anggota kerajaan di Jambi yang sengaja disembunyikan pasca kemerdekaan Indonesia.

    Bentuk kendaraannya yang unik sampai dikira warga sebagai ufo dari luar angkasa. Malah ada yang mengkeramatkan mobil ini dan menaruh sesajen. Kisah ini di sisi lain menunjukkan betapa hebatnya peradaban otomotif bangsa Indonesia sejak di masa lampau.

    “Hingga akhirnya kendaraan tersebut ditemukan sejumlah mahasiswa ITB yang sedang KKN di desa sekitar lokasi. Pada pertengahan tahun 1980-an, Pak Habibie kemudian merestorasi mobil tersebut di bengkel Dipo Motor. Sebagian besar komponennya didatangkan langsung dari Jerman,” jelas Bamsoet.

    Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI ini menerangkan, sebelum memasuki Perpustakaan Habibie dan Ainun serta melihat koleksi kendaraan milik Habibie, dirinya terlebih dahulu melewati pintu utama Lobi Budaya yang menggambarkan kekayaan dan keragaman Indonesia. Kemudian Taman Intelektual yang memiliki 4 patung besar berwarna hitam dengan makna luar biasa. Ada Patung Cyladic, Avalokiteshvara, Ganesha, serta Auguste Rodin. Keempat patung tersebut merupakan Pemikir atau “The Thinker”, yang juga merepresentasikan sosok Presiden ke-3 RI BJ Habibie.

    “Perpustakaan Habibie dan Ainun dibangun pada 2005-2007. Di sisi kanan perpustakaan dengan dinding kaca yang membatasi, terdapat banyak piagam penghargaan milik Presiden ke-3 RI BJ Habibie, serta miniatur pesawat termasuk Pesawat R-80,” terang Bamsoet.

    Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, Perpustakaan Habibie dan Ainun memiliki sekitar 6.000 koleksi buku dengan tema yang beragam. Antara lain soal politik, ekonomi, seni, sains, kumpulan biografi, hingga agama.

    “Perpustakaan ini memiliki luas sekitar 8×17 meter, dan terdiri dari dua lantai. Dirancang sendiri oleh Ibu Ainun. Tidak heran jika semasa hidupnya, Pak Habibie menjadikan perpustakaan ini sebagai tempat favoritnya dan sering menghabiskan waktu di sini,” pungkas Bamsoet. (RMID)

    Berita ini telah terbit di https://rm.id/baca-berita/life-style/193278/bamsoet-dan-ilham-matangkan-museum-mobil-koleksi-habibie-di-tmii

  • Fokus Bantu UMKM Bamsoet Diangkat Jadi Pembina

    Fokus Bantu UMKM Bamsoet Diangkat Jadi Pembina

    JAKARTA, BANPOS – Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) resmi diangkat menjadi Ketua Dewan Pembina Perkumpulan Bumi Alumni (PBA). PBA merupakan organisasi penggerak UMKM. Tidak hanya menampung para pelaku bisnis UMKM, PBA juga membantu pengembangan bisnis UMKM para anggotanya.

    “PBA membantu mengembangkan bisnis anggotanya dengan memberikan pelatihan, memfasilitasi permodalan, mempertemukan dengan pembeli serta meningkatkan kualitas dan kontinuitas produk UMKM. Tidak hanya di dalam negeri, saat ini PBA juga tengah menggarap pasar luar negeri, seperti Korea dan Eropa,” ujar Bamsoet, usai menerima Pengurus Pusat Perkumpulan Bumi Alumni di Jakarta, Kamis (8/6).

    Pengurus Pusat PBA hadir antara lain Ketua Umum Ary Zulfikar, Ketua Dewan Pengawas James Ibrahim, Sekretaris Umum Arie Budiman, Ketua Bidang Promosi & IT Hassan M Lubis, Ketua Bidang 5/Pelaksana Tugas Direksi Buialumni.com Akmal Farad, Ketua Koperasi UMKM Alumni Indonesia Yayan Abdul Wahid, Anggota Pusat Sudi Bumi Alumni Yudianta M. Simbolon serta Ketua Panitia Ekshibisi UMKM & Golf Tournament 2023 Jimmy Ardianto.

    Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, saat ini PBA telah memiliki beberapa ekosistem. Di antaranya, Koperasi UMKM Alumni Indonesia (Kuali), Bumi Alumni Gallery sebagai platform digital yang dikembangkan PBA, Gerai Lupba dan Cupba yang memasarkan produk merek kolektif Lupba, serta Pusat Studi Bumi Alumni dan Lembaga Advokasi UMKM yang memberikan pendampingan dan konsultasi hukum bagi para pelaku bisnis UMKM.

    “Di tingkat internasional, PBA akan bekerja sama dengan World Union of Small Medium Enterprise (WUSME). WUSME merupakan organisasi internasional berbasis di San Marino yang banyak membantu pengembangan UMKM di Indonesia. Termasuk mengenalkan produk UMKM di pasar global. Selain itu, PBA juga aktif mengikuti berbagai pameran, ekspo serta bekerjasama dengan pihak lain untuk mengembangkan pasar UMKM domestik dan global,” kata Bamsoet.

    Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mengingatkan, tantangan dalam membina UMKM berbasis komunitas adalah masalah konsistensi dalam produksi. Kadang saat UMKM sudah mampu membuka akses pasar, kerap tidak siap dengan ketersediaan jumlah barang yang diproduksi pada saat terjadi peningkatan permintaan.

    “Kemasan produk juga menjadi soal. Kerap pelaku UMKM tidak memperhatikan kemasan produk. Hanya sekedar menjual barang dan melempar ke pasar. Disinilah salah satu peran PBA untuk membantu pelaku UMKM benar-benar siap saat terjun di pasar domestik serta global. Baik secara kualitas dan kuantitas produk ataupun rasa percaya diri para pelaku UMKM agar mampu bertarung menghadapi persaingan pasar,” pungkas Bamsoet.(RMID)