SERANG, BANPOS – Teror ranjau besi diduga terjadi di Kota Serang. Pasalnya, sudah lebih dari 10 pengendara sepeda motor yang mengalami ban bocor akibat serpihan besi kecil di lokasi yang sama, yaitu sekitar Ramaya Kota Serang.
Salah satu korban, Hairul Azizi, menuturkan bahwa dirinya merasa ada yang salah dengan ban motornya, ketika baru melewati mal Ramaya Kota Serang.
“Jadi saya sedang mengantarkan pelanggan saya. Tiba-tiba baru saja lewat Ramayana, pas di pos Polisi alun-alun, ban saya seperti bocor rasanya,” ujarnya yang merupakan pengemudi ojek online, Sabtu (18/1) malam.
Ia menuturkan bahwa dirinya tidak langsung menambal ban. Karena, penumpang yang sedang dibawanya menginginkan agar dapat segera sampai tujuan.
“Nah waktu saya mau tambal di dekat alun-alun, disitu sudah ada 6 motor yang sedang menunggu giliran untun ditambal,” katanya.
Selang beberapa lama, ia pun mengaku motor yang datang untuk ditambal semakin banyak. Menurutnya, selama ia menunggu kurang lebih ada 4 motor yang datang untuk ditambal.
“Bahkan ada beberapa motor yang ditolak karena sudah terlalu banyak yang mengantre,” ucapnya.
Hairul mengatakan, hasil perbincangan antara dirinya dengan pengendara motor yang juga bocor, rata-rata ban mereka bocor seusai melewati jalan di sekitar Ramayana.
“Ban belakang semua yang bocor. Setelah diperiksa, semuanya terkena besi kecil begitu yang menancap. Bahkan sampai ada yang harus ganti ban karena tidak bisa dicabut,” ungkapnya.
Senada disampaikan oleh salah satu korban ban bocor yang tidak mau disebutkan namanya. Ia mengatakan, pada saat itu dirinya baru saja keluar dari Ramayana.
“Baru keluar dari Ramayana, tiba-tiba ban berasa bocor. Dan setelah ditanbah nih, ternyata besi kecil yang menancap,” ujarnya.
Ia pun meminta kepada aparat berwajib agar dapat mencari tahu apakah ini merupakan modus yang dilakukan oleh oknum tak bertanggungjawab untuk melakukan tindakan yang merugikan.
“Yah kan kita sering mendengar banyak modus dari penebaran ranjau seperti ini. Mau itu supaya penjualan ban laris atau untuk begal. Kan kita tidak mau rasa aman ini hilang,” tandasnya. (DZH)