Tag: banjir cilegon

  • PT KBK Dituding Warga Penyebab Banjir di Citangkil

    PT KBK Dituding Warga Penyebab Banjir di Citangkil

    CILEGON, BANPOS – Lantaran gorong-gorong ditutup oleh PT Krakatau Baja Konstruksi (KBK) atau dulu dikenal PT Krakatau Wajatama (KWT) yang menyebabkan banjir di lingkungan Kubang Sepat, Lingkungan Ramanuju Tegal, Kelurahan Ramanuju dan Lingkungan Kubang Sepat Inpres, Kelurahan Citangkil.

    Untuk itu, warga bersama Komisi II DPRD Kota Cilegon, Kepala BPBD Kota Cilegon Nikmatullah, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Ana Maulana, Lurah Citangkil Feberwanto, perwakilan Lurah Ramanuju serta perwakilan Camat Citangkil melakukan sidak ke titik lokasi yang dituding warga menjadi penyebab utama banjir tersebut, Rabu (16/2).

    Dimana diketahui sejauh ini warga menilai penyebab banjir disebabkan tersumbatnya aliran air di gorong-gorong, karena ditutupnya saluran air di depan Masjid At-taubah atau pemilik lahan yaitu, PT KBK yang merupakan anak perusahaan PT Krakatau Steel (KS).

    “Jadi sejak sekitar tahun 2004 aliran air yang masuk ke area lahan PT. Krakatau Wajatama ditutup. Sehingga air tersumbat dan balik lagi ke pemukiman warga dan menyebabkan banjir,” kata Ketua RT 03/07 Kubang Sepat, Firman Mudzakir saat ditemui di lokasi sidak, Rabu (16/2).

    Warga kata dia menuntut agar gorong-gorong tersebut dibuka kembali sehingga tidak mengakibatkan banjir bila hujan turun. “Jadi air dari Kubang Sepat Inpres dan Ramanuju Tegal sebagian lari ke Kubang Sepat dan mentok di gorong-gorong depan Masjid At-taubah. Sedangkan keberadaan gorong-gorong dan aliran air di lahan KWT itu sudah ada sejak zaman Belanda dulu, kenapa tiba-tiba ditutup? Maka kita menuntut agar ini bisa dibuka lagi,” tegasnya.

    Selain menuntut menyelesaikan persoalan banjir, warga Kubang Sepat juga menuntut kepada pihak manajemen PT. KWT untuk peduli kepada lingkungan sekitar dengan merekrut tenaga kerja serta memberikan peluang usaha kepada warga Kubang Sepat yang merupakan wilayah ring satu PT. KWT.

    “Kegiatan KWT itu suaranya terdengar sampai ke rumah warga, masa kita kebagian suara bisingnya saja. Dan kabarnya sedang banyak proyek, masa kita hanya disuruh jadi penonton?. Jadi sebelum sidak ini kita juga pernah demo ke KWT,” ungkapnya.

    “Terimakasih pak dewan, Pak Kabid SDA, Pak Kadis BPBD, pak lurah yang sudah ikut sidak dan membantu warga mendapat solusi banjir,” tambahnya.

    Ditempat yang sama, Anggota Komisi II DPRD Kota Cilegon, Muhammad Ibrohim Aswadi mengatakan bahwa pihaknya dalam agenda sidak bersama beberapa pejabat terkait ini, menindaklanjuti hasil Hearing yang dilakukan pada Senin (14/2) lalu.

    “Sidak ke titik lokasi yang dinilai menjadi penyebab banjir di kawasan Kubang Sepat ini kita hadirkan juga manajemen PT. KWT dan PT. KIEC untuk bisa kembali membuka terusan aliran air yang sudah ditutup ini. Sudah kita tekankan agar Pak Catur dari KWT dan teknisnya dibantu dari PU Cilegon untuk melakukan pembangunan saluran air,” katanya.

    “Ada dua opsi, pertama ke kanan membuka saluran lama menuju kawasan ADB. Kedua walau secara teknis elevasi (ketinggian) lahan lebih tinggi, kalau bisa belok ke arah kiri masuk lahan KIEC tembus ke aliran air di sana,” jelasnya.

    Selain itu, dalam mediasi yang dilakukan sebelum sidak di Masjid At-taubah, Ibrohim juga menekankan pihak manajemen PT. KWT untuk memperhatikan warga setempat bisa direkrut tenaga kerja dan diberikan peluang usaha.

    Sementara itu, salah satu manajer terkait yang mewakili PT. KWT Catur, dalam sidak tersebut enggan berkomentar saat dikonfirmasi sejumlah awa media.

    (LUK/RUL)

  • Penilik Sekolah Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Cilegon

    Penilik Sekolah Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Cilegon

    CILEGON, BANPOS – Guna meringankan korban terdampak banjir, Penilik Sekolah dan Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Cilegon menyalurkan bantuan terhadap korban banjir dan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang terdampak banjir bandang 4 Mei 2020 lalu. Bantuan tersebut berasal dari donasi anggota Penilik Sekolah se-Kota Cilegon disalurkan kepada guru PAUD yang rumahnya terdampak banjir dan lembaga PAUD yang terdampak banjir.

    Ketua Ikatan Penilik Indonesia (IPI) Kota Cilegon Johadi mengatakan, penyaluran bantuan hasil donasi anggota IPI Kota Cilegon disalurkan ke lima PAUD dan 37 guru PAUD yang rumahnya terdampak banjir.

    “Kita salurkan bantuan untuk terdampak banjir. Ke guru dan lembaga yang terdampak banjir,” kata Johadi ditemui saat penyerahan bantuan di PAUD Al-Kautsar di Perumahan Metro, Kota Cilegon, Kamis (14/5).

    Lebih lanjut Johadi mengatakan bantuan yang diberikan berupa paket sembako untuk guru PAUD yang terdampak dan bantuan uang tunai jutaan rupiah untuk lembaga PAUD yang terdampak banjir. “Bantuan uang yang diberikan untuk guru mudah-mudahan bisa membantu untuk kebutuhan hidup dan untuk lembaga PAUD bisa untuk membeli fasilitas belajar yang terkena banjir,” terangnya.

    Menurut Johadi, di Cilegon ada lima PAUD yang terdampak banjir dan beberapa fasilitas pembelajaran rusak. “Meubeleur PAUD banyak yang rusak akibat banjir. Mudah-mudahan bisa membantu membeli fasilitas pembelajaran untuk menggantikan yang rusak. Selain di Metro, kita juga memberikan bantuan ke PAUD di Kecamatan Grogol yang terkena banjir,” ujarnya.

    Sementara itu, Kepala PAUD Al-Kautsar, Perumahan Metro Cilegon, Farida Haryani mengatakan, PAUD Al-Kautsar pada 4 Mei lalu turut terdampak banjir. Banjir terparah melanda PAUD Al-Kautsar karena ketinggian mencapai dua meter.

    “Meubeleur kita banyak yang rusak, bangku, meja, dan media pembelajaran, mainan anak-anak banyak yang rusak,” tuturnya.

    Farida menambahkan, saat banjir terjadi, kebetulan tidak ada pembelajaran. “Pas kebetulan sudah libur sejak dua bulan lalu sejak adanya pandemic korona,” pungkasnya.(LUK)

  • Proyek Lotte Dituding Ikut Picu Banjir Cilegon

    Proyek Lotte Dituding Ikut Picu Banjir Cilegon

    CILEGON, BANPOS – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon melalui Komisi II DPRD Kota Cilegon memanggil sejumlah perwakilan industri seperti PT Lotte Chemical Indonesia (LCI), PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC), PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM) dan dinas terkait untuk mengikuti jejak pendapat (hearing) terkait permasalahan banjir bandang yang terjadi beberapa waktu lalu.

    Dalam pembahasan itu, warga Lingkungan Kruwuk, Kelurahan Rawa Arum menyebutkan, proyek PT Lotte Chemical Indonesia dituding menjadi salah satu wilayah penyebab banjir lantaran pengalihan fungsi lahan dan tidak disediakannya tandon untuk mengalirkan air.

    “Logika umumnya sih simple saja, itukan tadinya tanah resapan air yang di Lotte yang diurug itu. Disaat diurug belum ada gantinya otomatis air kan pada buyar ke permukiman,” ungkap Ketua RT 03/07 Lingkungan Kruwuk, Kelurahan Rawa Arum, Kecamatan Grogol, Nasehudin di Gedung DPRD Kota Cilegon, Selasa, (12/5).

    Lebih lanjut dikatakan Nasehudin, PT Lotte Chemical Indonesia harus menyiapkan lahan satu persen untuk dijadikan tempat resapan air agar tidak merugikan warga sekitar.

    “Sekarang tuntutannya adalah, bagaimana dari 100 hektare lebih dari pembangunan proyek Lotte itu 1 persen aja dibuat tandon disitu untuk pengganti lahan serapan yang diurug,” jelasnya.

    Oleh karena itu, ia sangat mendukung langkah segera yang dilakukan Pemerintah Kota Cilegon untuk menyelesaikan masalah tersebut. Meskipun dalam rapat itu belum adanya solusi terbaik yang bisa dilakukan segera.

    “Tadi saya lihat saya dengarkan belum ada kepastian (solusi). Nanti ada tim penanggulangan banjir untuk menangani itu,” pungkasnya.

    Salah satu toko masyarakat Kelurahan Rawa Arum Husen Saidan mengatakan, dirinya bersama masyarakat sudah menyampaikan beberapa solusi. Pertama, agar memperluas sungai minimal 25 sampai 30 meter aliran sungai tersebut.

    “Aliran sungai yang kemarin baru normalisasi dan itu normalisasi yang menurut saya hanya formalitas saja sehingga tidak efektif. Jadi, kami menginginkan agar diperluas,” tuturnya.

    Menurut Husen, jika tidak terselesaikan dan justru banjir kembali dirinya memastikan reaksi masyarakat akan terjadi. Ia juga mengaku akan mengawal, dan akan segera menghadap walikota supaya segera terselesaikan.

    Menanggapi hal itu, Humas PT LCI Maryono mengaku sudah melakukan normalisasi sungai untuk memgatasi permasalahan banjir di Lingkungan Kruwuk, Kelurahan Rawa Arum.

    “Siapa bilang ngga ada action. Kami dari Lotte sudah normalisasi dan beberapa sungai dinormalisasi, maksudnya digedein, dilebarin terus yang sungai ke laut sudah dilebarin 18 meter dari 12 meter. Mintanya warga tadi pak Husen itu kan 30 meter, kami tidak ada lagi lahan 30 meter makanya kita kerjasama sama KIEC. Kalau KIEC bisa menyanggupi ya bisa, tapi jawabannya KIEC hanya sisa 27 meter, dipersilahkan nanti diatur bagaimana,” terangnya.

    Dibagian lain, Ketua Komisi II DPRD Kota Cilegon Faturohmi mengaku akan segera menindaklanjuti permintaan warga tersebut termasuk melibatkan industri.

    “Jadi nanti akan secara bertahap, kita akan bahas teknisnya bagaimana dan ini sifatnya terbuka,” katanya.

    Faturohmi mengatakan, langkah konkret untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah tim penanggulangan banjir akan segera menyusun detail. Tim penanggulangan banjir itu terdiri dari Dinas PU Cilegon, Dinas Perkim Cilegon, dan Bappeda.

    “Tim penanggulangan banjir ini sifatnya mengkoordinir, yang dikoordinir siapa? Salah satunya industri yang berkontribusi menyumbang persoalan banjir,” pungkasnya. (LUK)

    LUKMAN HAPIDIN/BANTEN POS

    Komisi II DPRD Kota Cilegon memanggil sejumlah perwakilan industri yang beroperasi di Cilegon dan dinas terkait untuk mengikuti jejak pendapat (hearing) terkait permasalahan banjir bandang yang terjadi beberapa waktu lalu.

  • Warga Link Tegal Tong Salurkan Bantuan Sembako Untuk Korban Banjir Bandang

    Warga Link Tegal Tong Salurkan Bantuan Sembako Untuk Korban Banjir Bandang

    CILEGON, BANPOS,- Rasa empati terhadap korban banjir bandang di Kota Cilegon terus digaungkan sejumlah pihak.

    Seperti yang dilakukan Warga Link Tegal Tong, RT 04/05, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon. Secara sukarela dan bersama sama, warga Link Tegal Tong yang terdiri 130 Kepala Keluarga ini mengumpulkan donasi dari warga lingkunganya untuk disalurkan kepada korban banjir bandang.

    Dipimpin Ketua RT, Suyadi dan Pimpinan Majelis Silaturahmi, Asep memberikan bantuan paket sembako dan peralatan pembersih, air miner dan baju layak pakai.

    Bantuan sebanyak 75 paket sembako ini diserahkan perwakilan warga Link Tegal Tong diberikan di Posko Bencana GP Ansor Cilegon di Majelis Daarul Muta’alimin RT 03/06, Link Gerem Kagungan, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Minggu (9/5).

    Bantuan diserahkan langsung Ketua RT 04/5 Link Tegal Tong dan diterima oleh Abah Nasrudin selaku Pimpinan Majelis Da’arul Muta’alimin.

    “Alhamdulillah warga kami se lingkungan RT secara ikhlas dan bersama sama sepakat mengumpulkan donasi sumbangan untuk korban banjir bandang di sebagian Kota Cilegon, khususnya di wilayah Kecamatan Grogol ini,” ujar Sayudi.

    Ia berharap, bantuan paket sembako ini semoga bermanfaat untuk warga Link Gerem Kagungan yang terdampak banjir bandang.

    Sementara itu, Abah Nasrudin mengucapkan rasa terimakasihnya atas kepedulian warga Link Tegal Tong dan empatinya kepada warga warga terdampak banjir bandang.
    “Semoga rasa empati dan kepeduliann warga Link Tegal Tong menjadikan tali silaturahmi dengan warga seiman,” ucap Abah Nasrudin.(BAR)

  • 130 KK Link Tegal Tong Bantu Korban Banjir

    130 KK Link Tegal Tong Bantu Korban Banjir

    CILEGON, BANPOS – Rasa empati terhadap korban banjir bandang di Kota Cilegon terus digaungkan sejumlah pihak. Seperti yang dilakukan Warga Link Tegal Tong, RT 04/05, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon.
    Secara sukarela dan bersama sama, warga Link Tegal Tong yang terdiri 130 Kepala Keluarga ini mengumpulkan donasi dari warga lingkunganya untuk disalurkan kepada korban banjir bandang.

    Dipimpin Ketua RT, Suyadi dan Pimpinan Majelis Silaturahmi, Asep memberikan bantuan paket sembako dan peralatan pembersih, air miner dan baju layak pakai.

    Bantuan paket sembako ini diserahkan perwakilan warga Link Tegal Tong diberikan di Posko Bencana GP Ansor Cilegon di Majelis Daarul Muta’alimin RT 03/06, Link Gerem Kagungan, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Minggu (9/5).
    Bantuan diserahkan langsung Ketua RT 04/5 Link Tegal Tong dan diterima oleh Abah Nasrudin selaku Pimpinan Majelis Da’arul Muta’alimin.

    “Alhamdulillah warga kami se lingkungan RT secara ikhlas dan bersama sama sepakat mengumpulkan donasi sumbangan untuk korban banjir bandang di sebagian Kota Cilegon, khususnya di wilayah Kecamatan Grogol ini,” ujar Sayudi.
    Ia mengungkapkan bantuan paket sembako ini semoga bermanfaat untuk warga Link Gerem Kagungan yang terdampak banjir bandang.

    Sementara itu, Abah Nasrudin mengucapkan rasa terimakasihnya atas kepedulian warga Link Tegal Tong dan empatinya kepada warga warga terdampak banjir bandang. “Semoga rasa empati dan kepeduliann warga Link Tegal Tong menjadikan tali silaturahmi dengan warga seiman,” ucap Abah Nasrudin. (BAR/RUL)

  • Warga Metro Cilegon dan PT MMS Sepakati Penanganan Banjir

    Warga Metro Cilegon dan PT MMS Sepakati Penanganan Banjir

    CILEGON, BANPOS – Persoalan banjir di wilayah perumahan Metro Kota Cilegon dan sekitarnya, akhirnya menemui titik temu setelah disepakati penangulangannya melalui jalan mediasi, yang dilaksanakan di aula Intel Polres Cilegon, Jumat (8/5) lalu.

    Mediasi tersebut dihadiri 10 orang perwakilan dari LSM BMPP dan Warga Metro yang tergabung dalam Forum Komunikasi Warga Metro Cilegon (FKWMC), pihak PT Marga Mandala Sakti (MMS), dan Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon yang diwakili oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Cilegon, menghasilkan lima poin kesepakatan yang ditandatangani dan disaksikan oleh Kasatintelkam Polres Cilegon dan perwakilan dari Polda Banten.

    Dalam mediasi yang dilakukan selama tiga jam sejak pukul 17.30 WIB sampai dengan Pukul 20.00 WIB, Ketua Umum LSM – BMPP, Deni Juweni mengatakan, pihaknya menuntut apa yang telah dijanjikan pada tahun 2018 oleh PT. MMS.

    “Tuntutan kita masih sama yaitu pelebaran gorong – gorong sungai, yang diduga merupakan salah satu penyebab banjir, dan juga menagih janji PT MMS yang pernah disepakati ditahun 2018, yang akan menyelesaikan persoalan gorong-gorong tersebut,” kata kang Jen sapaan akrabnya, saat dikonfirmasi, Minggu (10/5).

    Hal yang sama disampaikan Ketua Forum Komunikasi Warga Metro Cilegon (FKWMC), Abdul Muhid, mengaku persoalan banjir ini bukan lagi persoalan kerugian materil namun beban moral masyarakat juga menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan.

    “Persoalan banjir ini harus segera dicarikan solusinya oleh PT MMS, sebab warga sudah banyak dirugikan, untuk itu PT MMS harus dapat mengambil langkah secepatnya,” tuturnya.

    Sementara itu, Kepala divisi Operasi dan Pemiliharaan PT. MMS, Samsul Chair, mengaku, pihaknya telah memiliki program dalam penanggulangan banjir di beberapa ruas jalan tol, akan tetapi persoalan di wilayah Kota Cilegon akan menjadi prioritas PT MMS.

    “Kami (PT. MMS) juga memiliki program dalam penanganan banjir, sebab bukan hanya masyarakat, namun kami juga di sejumlah ruas jalan tol terkena dampak banjir, akan tetapi program itu akan kami fokuskan kepada Kota Cilegon, dan kita akan melakukan langkah secepatnya (yang tertuang dalam perjanjian), semoga langkah kami ini dapat menyelesaikan banjir di area perumahan metro,” terangnya.

    Kepala Seksi (Kasi) Pemeliharaan pada DPUTR Kota Cilegon Iksan mengaku akan mendukung program dari PT. MMS.

    “Jika PT MMS meminta bantuan kami, Pemerintah Kota Cilegon siap dan akan membantu, agar program tersebut dapat bersinergi,” ungkapnya.

    Untuk diketahui, kesepakatan tersebut, ditandatangani oleh Kadiv Pemeliharaaan PT MMS Samsul Chair, Ketua FKWMC Abdul Muhid, Ketua LSM-BMPP Deni Juweni, dan diketahui oleh Kasat Intelkam Polres Cilegon Bai Ma’mun, Ditpam Obvit Polda Banten Idrus Madaris. (LUK)

  • Soal Banjir, Zulhas Ingatkan Jangan Obral Izin

    Soal Banjir, Zulhas Ingatkan Jangan Obral Izin

    CILEGON, BANPOS – Musibah banjir bandang yang terjadi di Kota Cilegon pada Senin (4/5) lalu menyita perhatian banyak pihak salah satunya dari Majlis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI. Pasalnya banjir kali ini merupakan banjir terparah sejak kota baja itu didirikan. Selain harta benda yang porak poranda, banjir kali ini juga memakan korban nyawa yang hanyut terbawa arus sungai sampai laut Bojonegara, Kabupaten Serang.

    Wakil Ketua MPR Zulkifli Hasan (Zulhas) mengajak kepada masyarakat Kota Cilegon agar bersama-sama turut menjaga lingkungan dan tidak merusak alam.

    “Ini kelakuan kita. Kalau gunung-gunung kita rusak, lingkungan kita rusak, bencana itu karena manusia, karena kita yah. Kalau gunungnya dihabiskan, lingkungan dirusak, itu akibatnya. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama mengawasi lingkungan kita,” kata Zulhas kepada awak media usai menghadiri penyerahan bantuan sosial kepada korban banjir bandang di Lingkungan Ciora Waseh, Kelurahan Kotasari Kecamatan Grogol Kota Cilegon, Kamis (7/5).

    Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini meminta kepada pemerintah daerah (Pemkot Cilegon) agar tidak memberikan izin galian sembarangan kepada para pengusaha.

    “Begini saya berharap betul diperhatikan lingkungan. Jangan obral izin-izin terutama dilingkungan-lingkungan yang akan menyebabkan banjir misalnya tambang batu, tambang pasir jangan korbankan lingkungan kalau ditambang abis gunungnya yang bencananya semua rakyat, yang dapat senang yang nambang saja. Jadi tolong pemerintah daerah yang ketat,” tegas Zulhas.

    Di tempat yang sama, anggota DPR RI Dapil Banten II Yandri Susanto meminta kepada pemerintah daerah agar segera mencari solusi agar kejadian yang sama tidak terulang kembali.

    “Jadi memang perlu ada program jangka panjang. Jangka panjang itu yang paling gampang sebenarnya menertibkan semua pihak yang merusak lingkungan tidak ada kompromi. Dengan itu harusnya jadi pemerintah daerah (Cilegon) atau pemerintah provinsi (Banten) dan pemerintah pusat menginventalisir banjir itu, jangan jadikan langganan kan sudah tahu penyebabnya,” terang Yandri.

    Yandri mencontohkan banjir di daerah lain yang banyak bangunan tidak berizin sehingga berdampaknya terhadap wilayah lain.

    “Misalkan Jakarta tiap hari banjir puncak penyebabnya. Karena apa rumah-rumah tidak berizin didirikan. Serang Cilegon kenapa gunung-gunung dipapas?, tambang batu dan lain sebagainya. Jadi kita tidak boleh hati kita berpihak kepada segelintir orang tapi mengorbankan banyak rakyat,” ujarnya.

    “Jadi tambang batu itu ya sejatinya milik Allah SWT dinikmati oleh umat manusia dan makhluk lainnya, nah ketika dia digunakan oleh individu-individu untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya tapi membuat kemudhorotan yang banyak atau akibatnya sangat dahsyat kepada rakyat, saya kira pemerintah hatus menghentikan itu. Kalau tidak dihentikan, ulangan itu tinggal menunggu waktu saja dan bisa lebih dahsyat lagi,” terangnya.

    Politisi partai PAN itu meminta kepada kepala daerah untuk menggunakan hati nuraninya agar segera menertibkan aktifitas para penambang.

    “Jadi menurut saya banjir kemarin itu peringatan dari Allah SWT. Saya kira ini momentum bagus di tengah wabah Covid-19 ada banjir itu banjir air bah, nah maka yang di galian c itu wewenang walikota atau bupati atas rekomendasi gubernur saya kira pejabat daerah pak gubernur, pak bupati, pak walikota tiba saatnya hari ini jangan ragu pakai nurani sudah lah ditertibkan semua jangan nego-nego untuk para penambang,” tegasnya.

    Dibagian lain, sebelumnya Walikota Cilegon, Edi Ariadi meminta kepada semua pihak agar tidak terus – menerus menyalahkan pemerintah terkait bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi.

    “Itu siapa sih yang salah pemerintah.?, Pemerintah jangan disalahin aja sih masyarakat dong sekali-kali disalahkan,”
    kata Edi kepada awak media usai penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat terdampak Covid-19 di Aula Setda III Gedung Diskominfo, Kota Cilegon, Rabu (6/5).

    Menurutnya, banjir bandang dan longsor yang terjadi akibat curah hujan yang tinggi dengan kondisi gorong-gorong yang sempit. Sehingga gorong-gorong tidak mampu menampung luapan air.

    “Itu kan curah hujan tinggi, masa (banjir) tiga jam loh. Banjir tiga jam kan kita rapat tahu-tahu udah banjir semuanya,” ujarnya.

    Saat disinggung salah satu penyebab banjir karena banyaknya aktivitas galian C maupun Pembangunan Jalan Lingkar Utara (JLU), Edi enggan berkomentar lebih jauh.

    “Ngga lah. Galian C mana?. Itu kan di Selatan adanya. Kita udh monatorium, tapi Merak kan ngga banjir. Itu kan darinse propinsi statomer,” kata Edi sambil meninggalkan awak media.(LUK)

  • Satkorwil Banser Banten Kerahkan Anggota Bantu Warga

    Satkorwil Banser Banten Kerahkan Anggota Bantu Warga

    CILEGON, BANPOS,- Kepedulian masyarakat kepada korban banjir bandang di Kota Culegon mulai berdatangan. Salah satunya dari Satkorwil Banser Provinsi Banten.

    Dibawah Komandan Satkorwil, Sukiman memberikan bantuan berupa alat penerangan, pop mie dan sepatu boot, dan air mineral kepada warga Link Gerem Kagungan RT 03/06 Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Selasa (5/5).

    Bantuan tersebut sebut diterima ustad Muachir yang juga pengurus Majelis Taklim Daaurl Mutaalimin.

    Sukiman mengatakan, selain menyerahkan bantuan, pihaknya juga sudah mengerahkan anggota Banser dari wilayah dan cabang untuk bersama membantu warga korban banjir bandang.

    “Banser akan terus bersama warga di NKRI. Wujud kecintaan kami dengan warga yakni Banser selalu hadir untuk masyarakat, terlebih saat musibah bencana alam di Cilegon ini,” ujar Sukiman didampingi pengurus Korwil lainnya Didik Ariwibowi dan Sekretaris PC GP Ansor Kabupaten Serang, Andi Afandi.

    Anggota Banser se Banten akan terus bergerak membantu warga korban banjir sampai tahap pemulihan.

    Sementara ustad Muachir mengucapkan terimakasih atas kepedulian Satkorwil Banser dan jajarannya yang telah memberikan bantuan dan mengerahkan anggotanya meringankan beban warga.

    “Kami warga di sini sangat berterimakasih kepada Satkorwil Banser dan jajarannya yang telah peduli dan memberikan bantuan,” ucap ustad Muachir.

    Sementara itu pantauan di lapangan, warga sekitar Link Gerem Kagungan salah satu wilayah terdampak banjir bandang yang terjadi Minggu (3/5) lalu.

    Curah hujan yang tinggi yang terjadi Minggu lalu selama lima jam mengakibatkan perbukitan yang ada disekeliling rumah warga longsor terbawa derasnya arus air.

    Akibat derasnya air hujan, lumpur bercampur bebatuan di perbukitan dan pepohonan tergerus dan menggenangi rumah warga.

    Saking derasnya gerusan air bercampur lumpur bebatuan, sejumlah drainase dan kali kecil tersumbat. Sehingga air dan lumpur tak tertampung di saluran drainase dan meluap ke rumah warga dan di jalanan.

    Selain menyumbat saluran drainase warga, derasnya banjir bandang juga merusak fasilitas air bersih milik warga Gerem Kagungan. selama ini warga setiap harinya mengandalkan air bersih dari mata air perbukitan.(BAR)

  • Pasca-banjir, Warga Gerem Kagungan Kesulitan Air Bersih

    Pasca-banjir, Warga Gerem Kagungan Kesulitan Air Bersih

    CILEGON, BANPOS,- Warga korban banjir bandang di sejumlah kampung di Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon mulai kesulitan air bersih.

    Seperti di Link Gerem Kagungan RT 03/06 warga setempat yang selama ini mengandalkan sumber mata air dari perbukitan, kini kesulitan karena sumber mata air rusak tergerus longsoran tanah.

    “Sejak hari Minggu lalu yang banjir dan longsor di perbukitan itu, sumber mata air rusak dan tertimbun lumpur serta bebatuan. Juga paralon milik warga yang tersambung ke sumber mata air rusak dimana mana. Air yang ada hanya cukup satu hari kmarin,” ujar ustad Muachir kepada Banten Pos, Selasa (6/5).

    Menurutnya untuk keperluan minum dan memasak, warga membeli air galon. Sedangkan untuk mandi dan cuci baju terpaksa menggunakan aliran air perbukitan yang warnanya sedikit keruh.

    Ia berharap kepada pemerintah untuk memberikan bantuan air bersih kepada warga di lingkungan nya dan umumnya warga di sekitar perbukitan yang menjadi korban banjir bandang, Minggu lalu.

    “Semoga lekas ada bantuan dari pemerintah dan para pihak untuk penyediaan air bersih bagi warga kami,” ucap ustad Muachir.

    Sementara itu, wilayah Gerem Kagungan dan sekitarnya jalanan masih banyak dipenuhi lumpur dan sampah bekas longsoran.

    Warga setempat dan dibantu sejumlah relawan, termasuk Satuan Banser Banten, Banser Serang dan Banser Cilegon terus membantu melakukan pembersihan lumpur dipemukiman dan jalan lingkungan.

    Meski banyak relawan yang terjun di lokasi banjir, akan tetapi blom bisa menjamah tumpukan material lumpur yang ada.

    Warga masih mengharapkan bantuan tenaga dari relawan untuk memulihkan kondisi lingkungan warga sekitar terdampak banjir bandang.(BAR).

  • Warga Metro Yang Hanyut di Sungai Ditemukan Tak Bernyawa di Laut Bojonegara

    Warga Metro Yang Hanyut di Sungai Ditemukan Tak Bernyawa di Laut Bojonegara

    CILEGON, BANPOS – Warga Metro Cilegon yang hanyut di sungai Panggungrawi Selasa (5/5/2020) kemarin akhirnya ditemukan.

    Kasubsi Ops Basarnas Banten Hairoe Amir mengatakan bahwa korban yang hanyut kemarin sudah ditemukan.

    “Udah tadi jam 10.30 WIB. Itu dilaut, kurang lebih kalau dari lokasi kejadian itu kurang lebih 11 kilometer,” katanya saat dihubungi melalui telepon seluler, Rabu (6/5/2020).

    Ia menerangkan bahwa pertama kali yang melihat salah satu nelayan. Kemudian melaporkan kepada petugas satu jam kemudian.

    “Ada informasi nelayan menemukan jenasah mengambang. Langsung kita kejar di laut Bojonegara,” katanya

    Diketahui sebelumnya, Sukma Wijaya (38) seorang warga perumahan Al Cluster Mediterania Metro Cilegon, Kelurahan Jombang Wetan Kecamatan Jombang Kota Cilegon jatuh dari sepeda motornya kemudian hilang terseret arus air sungai yang letaknya tak jauh dari pemukiman warga, Selasa (5/5/2020).

    Informasi yang berhasil dihimpun, sebelum dikabarkan hilang diketahui bahwa korban tengah membawa kedua anaknya yakni Raffa (5) dan Arkha (3) jalan-jalan dengan menggunakan kendaraan sepeda motor saat melintasi jembatan disungai tersebut. (LUK)