Tag: Banjir Kota Serang

  • DPRD Kota Serang Dorong Investigasi Sindangheula

    SERANG, BANPOS – Penyebab banjir di Kota Serang yang terjadi pada 2022 silam hingga kini seolah menjadi misteri. Banjir yang menimpa Kota Serang pada waktu itu tentu terjadi bukan tanpa sebab.

    Ada yang menduga bahwa Bendungan Sindangheula merupakan penyebab dari terjadinya peristiwa tersebut. Seiring berjalannya waktu, rupanya dugaan itu semakin diperkuat dengan bocornya data Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang memuat perihal penyempurnaan konstruksi bendungan Sindangheula.

    Dalam dokumen tersebut dijelaskan bahwa, telah terjadi kerusakan sejumlah infrastruktur penunjang bendungan Sindangheula. Kerusakan tersebut kemudian disinyalir menjadi penyebab terjadinya banjir di Kota Serang.

    “Pada tanggal 1 Maret 2022, terjadi banjir di Daerah Aliran Sungai Cibanten. Hal ini dikarenakan setelah hujan datang secara terus menerus dalam 4 hari dengan peningkatan intensitas hujan yang sangat signifikan. Yang mengakibat kan beberapa infrastruktur penunjang pada Bendungan Sindang Heula seperti access road ( jalan akses ke bendungan Sindang Heula) dan jalan operasional ke v- notch mengalami longsor pada bagian bahu jalan,”

    “terganggunya instrumentasi pada bendungan Sindang heula, terjadi permasalahan pengoperasian pada komponen hidromekanikal (Hollow Jet) sehingga membutuhkan penanganan yang segera agar supaya tidak bertambah kerusakannya apabila terjadi curah hujan yang cukup tinggi yang akan berakibat pada terkendalanya petugas operasi dan pemantauan dalam melaksanakan tugas rutin lapangan. Pekerjaan pada paket ini memiliki ruang lingkup pekerjaan besar, mempunyai tingkat resiko tinggi. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan dan penggantian pada bagian infrastruktur yang rusak dan atau dimakan usia operasional bendungan Sindang Heula,” kutip BANPOS dari dokumen tersebut pada Rabu (26/7).

    Saat BANPOS berusaha untuk meminta keterangan atas informasi tersebut, pihak Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian (BBWSC3) hingga kini belum juga memberi tanggapan atas hal itu.

    Sementara itu di sisi lain, Wakil Ketua DPRD Kota Serang, Hasan Basri saat dimintai keterangan mengenai penyebab banjir yang terjadi beberapa waktu silam, ia mengatakan bahwa permasalahan itu sebenarnya sudah lama dibahas oleh pihaknya.

    Bahkan, politisi PKS itu pun menjelaskan, kendati sudah disampaikan hingga ke tingkat provinsi, namun permasalahan itu terkesan tidak ditanggapi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten.

    “Tempo hari sudah ada diskusi itu. Saya ada dua rapat waktu itu di kantor BPBD kita juga sampaikan, terus dengan rapat Forkopimda ada pak Wali, ada pak Sekda, ada pak Kapolres, ada pak Dandim, kita sampaikan juga. Dan itu kemudian disampaikan juga sama pak Wali ketika rapat dengan pak Gubernur, tapikan tindak lanjutnya tidak ada,” katanya pada Rabu (26/7).

    Di samping itu, ia juga turut menyinggung soal bocornya dokumen yang memuat bukti adanya kerusakan infrastruktur pada bendungan Sindangheula yang kemudian diduga menjadi penyebab terjadinya banjir itu.

    Menurut Hasan Basri, temuan itu bisa menjadi bahan pembuktian untuk dapat menjelaskan penyebab terjadinya banjir yang selama ini ditutup-tutupi oleh pihak terkait.

    “Jadi, nah ini gambaran umum nya itu kan jelas ternyata, penyempurnaan ini tuh ada kaitannya sama banjir tahun kemarin. Nah kalau ada, ya itu kan berarti ada nokum ya, ada bukti baru lah begitu. Ya silahkan saja, siapa yang sekarang berkepentingan proses saja secara hukum, kan begitu,” ucapnya.

    Selama ini opini yang dibangun mengenai penyebab banjir adalah disebabkan oleh kebiasaan masyarakat yang tidak disiplin dalam mengelola dan memanfaatkan sungai.

    Namun dengan adanya dokumen tersebut, maka tidak secara langsung anggapan selama ini yang terbangung terpatahkan.
    Ia juga mendukung kepada pihak-pihak yang ingin melakukan investigasi terhadap adanya dugaan kerusakan bendungan Sindangheula yang ditutup-tutupi oleh pihak pengelola bendungan.

    “Saya setuju aja sih kalau misalnya itu ada investigasi lagi. Supaya tadi ke depan kita lebih hati-hati dan di situ ya, harus lebih baik penanganannya,” tandasnya. (MG-01/PBN)

  • Kota Serang dan Tangsel Dilanda Banjir, Begini Penjelasan BMKG

    Kota Serang dan Tangsel Dilanda Banjir, Begini Penjelasan BMKG

    TANGSEL, BANPOS – Sejumlah wilayah di Provinsi Banten mengalami banjir usai dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada Jumat (10/3). Tercatat peristiwa banjir terjadi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan Kota Serang usai hujan sejak siang hari dan berlangsung hingga malam hari.

    Sub Koordinator Pelayanan Jasa BMKG Wilayah II, Fitri Afiadi, dalam rilis yang diterima BANPOS, menyampaikan analisis kondisi cuaca saat kejadian banjir di Kota Tangsel tepatnya di Kecamatan Pondok Aren dan Kota Serang yaitu di Kecamatan Serang dan Kasemen. Menurutnya, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang terjadi di wilayah Kota Tangerang Selatan dan Kota Serang mengakibatkan adanya banjir hingga mencapai 50 sentimeter di wilayah Kecamatan Pondok Aren.

    “Hujan deras dan drainase yang tidak berfungsi dengan baik juga mengakibatkan banjir setinggi 20 sentimeter hingga 1,2 meter di wilayah Kecamatan Serang dan Kecamatan Kasemen,” ungkapnya.

    Fitri menjelaskan data curah hujan pada tanggal 10 Maret 2023 dari 4 stasiun pengamatan. Berdasarkan pantauan, curah hujan di wilayah Kota Tangsel dan Kota Serang terpantau adanya curah hujan terukur mencapai 51.4 mm di wilayah Kota Tangsel. Nilai curah hujan ini tergolong ke dalam kategori hujan sedang.

    BMKG juga melakukan analisis meteorologi dengan sejumlah indikator antara lain suhu muka laut, pola angin, mjo, gelombang atmosfer, kelembapan udara, citra satelit cuaca, hingga citra radar cuaca. Berdasarkan pantauan pada tanggal 10 Maret 2023, prospek cuaca untuk wilayah Provinsi Banten masih terpantau adanya potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai dengan angin kencang di wilayah Provinsi Banten hingga sepekan kedepan.

    Dalam kesimpulannya, BMKG menyampaikan kejadian banjir yang terjadi di Kota Tangsel dan Kota Serang pada tanggal 10 Maret 2023 dipicu oleh adanya belokan angin dan konvergen, serta adanya aliran massa udara dari arah Asia di wilayah Provinsi Banten yang mengakibatkan terjadinya penumpukan massa udara sehingga mendukung pertumbuhan awan konvektif di wilayah Banten.

    “Nilai kelembapan yang relatif lembap, hingga lapisan atas mengindikasikan kondisi uap air yang tersedia di wilayah Banten cukup basah untuk mendukung adanya proses pertumbuhan awan,” tandasnya. (MUF)

  • Waspada, Besok Wilayah Serang Diprediksi Banjir

    Waspada, Besok Wilayah Serang Diprediksi Banjir

    SERANG, BANPOS – Wilayah Serang berstatus waspada banjir pada tanggal 21 April 2022. Hal ini berdasarkan hasil analisis data dari BMKG dengan Impact Based Forecast (IBF) serta BNPB dengan InaRisk, Rabu (20/4).

    Deputi Bidang Pencegahan pada BNPB, Prasinta Dewi, merilis 4 Provinsi dengan status waspada banjir yaitu Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Berdasarkan rinciannya, daerah yang diwaspadai untuk Provinsi Banten yaitu Serang dan Lebak.

    “Provinsi Jawa Barat yaitu Garut, Sukabumi, Karawang, Ciamis. Untuk Jawa Tengah diantaranya Cilacap, Banyumas, Wonogiri dan Provinsi Jawa Timur yang diwaspadai adalah daerah Jember,” tulisnya dalam keterangan yang diterima BANPOS.

    Ia menjelaskan, daerah tersebut merupakan daerah dengan tingkat historikal banjir tertinggi berdasarkan Data Informasi Bencana Indonesia (DIBI). Untuk rincian daerah berpotensi banjir dengan status waspada hingga ke level kecamatan pada provinsi tersebut, masyarakat dapat mengakses link berikut http://bit.ly/DiseminasiPD_Waspada_21April2022 .

    Prasinta Dewi mengimbau kepada Pemerintah Daerah untuk dapat diambil langkah-langkah antisipasi dan kesiapsiagaan dengan beberapa upaya yang bisa dilakukan. Salah satunya yaitu memantau kondisi terkini lapangan dan menyebarkan informasi peringatan terkait curah hujan, tinggi muka air dan potensi wilayah terdampak.

    “Melakukan koordinasi dengan stakeholder dalam penyiapan tim siaga bencana dan sumberdaya, mengidentifikasi tempat pengungsian termasuk infrastruktur pengungsian sesuai protokol kesehatan,” jelasnya.

    Selain itu, ia juga meminta kepada pemerintah daerah terkait untuk dapat mengidentifikasi kebutuhan logistik dan peralatan. Selanjutnya memastikan alat peringatan dini berfungsi dengan baik.

    “Memastikan ketersediaan rambu dan jalur evakuasi,” terangnya.

    Prasinta Dewi juga mengimbau kepada masyarakat untuk dapat mengambil langkah-langkah antisipasi dan kesiapsiagaan dengan menyiagakan tim siaga bencana yaitu memantau kondisi terkini lapangan, melakukan koordinasi dengan aparatur Desa, mempersiapan evakuasi. Menyimpan barang penting ke tempat aman dan membatasi aktivitas di luar rumah.

    “Jika berada di luar rumah hindari pohon besar, baliho, dan saluran air atau gorong-gorong, menyiapkan tas siaga berisi makanan, minuman, obat, uang, pakaian, dokumen berharga. Tetap melakukan 3M, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun,” tandasnya. (MUF)

  • Pemkot Serang Minta Rp98 Miliar Untuk Pemulihan Banjir

    Pemkot Serang Minta Rp98 Miliar Untuk Pemulihan Banjir

    SERANG, BANPOS – Pemkot Serang telah mengajukan hampir sebesar Rp100 miliar kepada Pemprov Banten, untuk melakukan perbaikan terhadap jalan dan jembatan yang rusak pasca-bencana banjir bandang pada 1 Maret lalu. Pemkot berharap, pemulihan infrastruktur pasca-banjir itu dapat sepenuhnya dilakukan oleh Pemprov Banten.

    Kepada DPUTR Kota Serang, Iwan Sunardi, mengatakan bahwa pihaknya telah mengajukan sebesar Rp98 miliar kepada Pemprov Banten, untuk memperbaiki sejumlah jembatan dan jalan yang rusak akibat banjir bandang kemarin.

    “Kami sudah mengajukan kepada Provinsi itu untuk pembangunan jalan dan jembatan hampir Rp100 miliar, sekitar Rp98 miliar lah. Mudah-mudahan permohonan bantuan tersebut dapat terealisasi ya,” ujarnya saat diwawancara oleh awak media, Senin (21/3).

    Untuk target penyelesaiannya, Iwan menuturkan bahwa lebih cepat lebih baik. Maka dari itu, sejumlah infrastruktur yang pembangunannya memerlukan mekanisme lelang, sudah mulai dilakukan prosesnya saat ini, sambil menunggu kepastian anggaran bantuan dari Pemprov Banten.

    “Ya lebih cepat lebih baik. Karena masyarakat kan tidak bisa menunggu, apalagi ini infrastruktur yang menunjang aktivitas masyarakat. Kalau yang diharapkan dari provinsi, tentunya tidak bisa kita buru-buru. Namun kalau dari APBD, kami target Juni sudah selesai,” ungkapnya.

    Iwan mengatakan, dalam pelaksanaan pemulihan pasca-bencana banjir bandang tersebut, pihaknya berharap Pemprov Banten dapat terlibat banyak. Pasalnya, jika hanya Pemkot Serang saja yang melakukan pemulihan, maka akan banyak anggaran yang tergeser.

    “Kalau kami menginginkan agar Pemprov menangani 100 persen. Karena kan ini pasca-banjir di Kota Serang. Cuma memang kami mah kan tidak mau menyalahkan, cuma sebisa mungkin misalkan berapa Pemprov mau membantu Kota Serang,” ucapnya.

    Sejauh ini, pihaknya telah mendata sebanyak 21 jembatan yang rusak akibat banjir bandang kemarin, dengan dua jembatan rusak total atau hanyut. Adapun untuk infrastruktur jalan, hampir seluruhnya rusak akibat banjir kemarin.

    “Ada 21 jembatan yang telah kami inventarisasi. Ada dua yang rusak total. Sementara untuk jalan, hampir seluruhnya rusak total. Untuk anggaran pembangunan dua jembatan rusak total itu, anggaran pembangunannya kurang lebih Rp2,5 miliar,” tuturnya.

    Walikota Serang, Syafrudin, mengatakan bahwa apabila Pemprov Banten tidak bisa membantu Pemkot Serang, maka pihaknya akan mengoptimalkan APBD Kota Serang dalam melakukan pembangunan tersebut. Sebab, saat ini masyarakat sangat menunggu perbaikan infrastruktur pasca-banjir.

    “Kalau memang itu tidak terealisasi dari provinsi, kami punya anggaran pada APBD. Maka akan kami optimalkan anggaran itu. Sebenarnya kami berharap pemulihan ini bisa dilakukan oleh Pemprov, supaya kami bisa fokus membangun yang lainnya. Cuma kalau tidak bisa, maka kami yang akan melakukannya,” tandas Syafrudin.(DZH/PBN)

  • Sambil Gowes, Indigo Cycling Boys Lakukan Aksi Galang Dana untuk Korban Banjir di Kota Serang

    Sambil Gowes, Indigo Cycling Boys Lakukan Aksi Galang Dana untuk Korban Banjir di Kota Serang

    SERANG, BANPOS – Tim pesepeda Indigo Cycling Boys melakukan aksi galang dana ‘MOVEMENTTRIDE’ untuk korban banjir di Kota Serang yang terjadi beberapa hari lalu dengan cara bersepeda sejauh ±150 kilometer menyusuri rute Banten, sejak Sabtu (5/3) lalu.

    Ulil Azmi, salah satu tim gowes mengungkapkan tujuan dirinya melakukan kerjasama dengan pihak lain untuk menggalang dana lantaran masih banyak korban bencana banjir di Kota Serang yang membutuhkan bantuan, sekaligus untuk menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama.

    “Dengan MOVEMENTRIDE ini saya dan teman-teman ingin menanamkan dan meningkatkan kepedulian terhadap sesama karena berapapun bantuan yang di berikan akan sangat bermanfaat bagi yang membutuhkan,” katanya.

    Pihaknya mengaku bahwa tidak ada persiapan lebih untuk aksi gowes sambil galang dana itu, selain hanya mempersiapkan fisik, sepeda, dan alat lainnya untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak terduga saat diperjalanan.

    Selanjutnya, ia dan teman-teman pesepeda lainnya menggalang dana dengan menyusuri rute Banten pada waktu pagi dan sore hari.

    “Kalau siang saya beristirahat di tempat-tempat yang dilalui seperti rumah makan atau Pos-pos keamanan, namun yang namanya perjalanan jauh pasti ada kendala di jalan seperti ban bocor atau pedal rusak,” ujar Azmi, Selasa (8/3).

    Tim pesepeda Indigo Cycling Boys tidak menduga bahwa uang hasil galang dana sambil gowes tersebut terkumpul sebesar Rp2 juta lebih dalam waktu sehari.

    Dengan demikian, uang yang terkumpul langsung diberikan kepada tim relawan di Yayasan Nusa Karya Insani. (MG-01)

  • PVTM X FISIKA PEDULI Buka Stand Servis Motor Gratis Bagi Terdampak Banjir kota Serang

    PVTM X FISIKA PEDULI Buka Stand Servis Motor Gratis Bagi Terdampak Banjir kota Serang

    SERANG, BANPOS – Himpunan Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin (Hima PTM) dan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Fisika (Himafi) FKIP Untirta berkolaborasi membuka stand PVTM X FISIKA PEDULI yang melayani servis motor gratis bagi warga terdampak banjir di Serang.

    Stand servis motor ini berlokasi di Perumahan Puri Delta, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Provinsi Banten dan berlangsung selama dua hari, terhitung sejak tanggal 7 Maret hingga 8 Maret 2022.

    Ketua Umum Hima PTM, Muhamad Hendi, menuturkan bahwa Perumahan Puri Delta merupakan sasaran awal, selanjutnya pihaknya berencana membuka stand di wilayah lain.

    “Alasan memilih Puri Delta ini merupakan salah satu lokasi sasaran awal, selanjutnya akan membuka stand servis gratis di tempat lain, curah hujan yang relative tinggi membuat Sungai Cibanten yang berada di belakang Perumahan Puri Delta membuat sejumlah rumah terendam banjir selama 2 hari,” tururnya.

    Hendi juga menuturkan bahwa dipilihnya bantuan servis motor gratis ini, karena menurut pantauan pihaknya belum ada yang membuka jasa servis motor secara gratis bagi korban terdampak banjir.

    “Karena setelah survei untuk kebutuhan pokok sudah banyak maka dari itu kami berinisiatif membuka servis motor gratis, bantuan yang diberikan kepada warga itu, sesuai yaitu dengan servis gratis bagi sepeda motor warga yang terendam banjir, kegiatan ini sesuai dengan kompetensi mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin,” ujarnya.

    Hendi pun mengatakan bahwa untuk servis motor ini pihaknya hanya melayani 10 motor perharinya.

    “Untuk persyaratan tidak ada, kita hanya koordinasi dengan pihak desa sehari memperbaiki 10 motor,” tegasnya.

    Ia pun mengatakan bahwa stand tersebut melayani servis dan juga ganti oli secara gratis.

    “Di antaranya mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Mesin melayani servis dan ganti oli secara gratis bagi warga,” paparnya.

    Ia pun berharap dengan adanya stand PVTM X FISIKA PEDULI ini dapat meringankan beban warga terdampak banjir.

    ”Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Mesin kepada masyarakat yang terdampak banjir. Kegiatan ini juga merupakan bentuk implementasi dari tri dharma perguruan tinggi yang salah satunya adalah pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini diharapkan juga dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir,” tuturnya.

    Menurut warga setempat, Heri, kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa FKIP Untirta ini sangat membantu warga, terlebih warga yang sumber penghasilannya dari kendaraan roda dua.

    “Sangat membantu warga di Perumahan Puri Delta ini, terlebih masyarakat disini juga ada yang berprofesi menjadi tukang ojek yang menjadi sumber penghasilan warga disini,” tandasnya. (MG-03)

  • Hasil Swadaya Masyarakat, Perumahan Kelapa Gading Bantu Korban Banjir

    Hasil Swadaya Masyarakat, Perumahan Kelapa Gading Bantu Korban Banjir

    KASEMEN, BANPOS- Perumahan Kelapa Gading, Cipocokjaya, Kota Serang memberikan bantuan paket sembako untuk korban banjir di kecamatan Kasemen. Minggu (6/3/2022).

    Bantuan tersebut langsung di distribusikan oleh pengurus Rw/rt beserta relawan perumahan Kelapa Gading ke 4 titik wilayah kecamatan Kasemen.

    Ketua RW 10 Perumahan Kelapa Gading Maman Suherman menyampaikan, bahwa bantuan inisebagai reflexi kepekaan sosial dari perumahan kelapa gading dalam wujud kepeduliaan warga atas musibah banjir yang terjadi disekitar wilayah Kota Serang.

    “Distribusi dilakukan pengurus Rt/Rw dan juga relawan Kelapa Gading. Lokasi distribusinya di 4 titik daerah kasemen. Di lingkungan Angsoka dan keganteran,” ujar Maman Suherman.

    Adapun jenis bantuannya, berupa sebanyak 150 bingkisan berisi paket sembako diantaranya mie instant, pampers, susu, makanan anak-anak. Dan juga ada tikar plastik, pakaian layak pakai dan alat pembersih.

    “Bantuan ini memang tak seberapa, namun sedikit meringankan beban masyarakat korban banjir,” paparnya.

    Dia mengaku, dana hasil bantuan ini di dapat dariswadaya masyarakat yang berada di perumahan Kelapa Gading Rw 10 Cipocok Jaya, Kota Serang. “Semoga dengan bantuan ini dapat bermanfaat dan meringankan beban masyarakat korban banjir di wilayah kecamatan Kasemen, kota Serang,” harapnya. (RED)

  • Relawan Gabungan Alfamart dan BPBD Bantu Evakuasi Korban Banjir Kota Serang

    Relawan Gabungan Alfamart dan BPBD Bantu Evakuasi Korban Banjir Kota Serang

    SERANG, BANPOS- Tim Rescue atau relawan gabungan yang terdiri dari Sahabat Relawan Indonesia, Polri, TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang, melakukan proses evakuasi korban banjir yang melanda beberapa titik di kawasan Kota Serang, Selasa (1/3/2022).

    Kawasan Perumahan Ki Demang Kota Serang merupakan salah satu titik terparah yang dilanda banjir.

    Ketua Sahabat Relawan Indonesia (SRI) Arif Kirdiat mengatakan, anggota tim rescue tiba di lokasi banjir di Ki Demang, Kecamatan Serang dan mulai mengevakuasi warga yang masih terjebak di dalam rumah.

    “Setelah proses evakuasi pukul 09.30 WIB, Tim Rescue gabungan selesai mengevakuasi warga yang masih terjebak di dalam rumah menuju lokasi pengungsian dengan menggunakan perahu karet,” ujar Arif.

    Menurut Arif, sebagian wilayah yang masih tergenang banjir beberapa warganya lebih memilih menetap dan tidak mau dievakuasi dengan alasan menjaga harta benda mereka.

    “Masyarakat yang berada di beberapa titik saat ini masih ada yang tidak mau untuk dievakuasi dan memilih bertahan di rumah masing-masing,” ungkapnya.

    Aksi evakuasi oleh Sahabat Relawan Indonesia tersebut didukung atas hasil donasi konsumen Alfamart.

    “LAZISMU, salah satu yayasan pengelola donasi konsumen Alfamart memberikan dukungan bantuan perahu karet dan peralatan atau perlengkapan lain untuk aksi kepedulian ini,” jelas Nur Rachman, Corporate Communication GM Alfamart.

    Menurutnya, uang receh konsumen yang terlihat kecil, bisa bernilai besar apabila digunakan untuk kegiatan kemanusiaan seperti pada bencana ini.

    Sementara itu Kanit Binmas Polsek Serang Iptu Didin menambahkan, TIM Rescue gabungan masih tetap stand by di lokasi pengungsian melaksanakan pemantauan di beberapa daerah yang terdampak banjir.

    “Beberapa warga tadi sudah dievakuasi menuju lokasi pengungsian dan saat ini kita masih memantau debit air dan kondisi keamanan,” pungkasnya. (RED)

  • Relawan Banten Sebut Pemerintah Gagap Hadapi Bencana

    Relawan Banten Sebut Pemerintah Gagap Hadapi Bencana

    SERANG, BANPOS – Pasca banjir yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Banten, Pemerintah disebut gagap Banjir. Tak hanya itu, Provinsi Banten yang tidak memiliki pusat informasi bencana pun mengakibatkan penanganan pemerintah pasca banjir sangat semrawut.

    Demikian disampaikan Relawan Banten, saat menggelar konferensi pers di posko Relawan Banten, Minggu (6/3). Dalam kesempatan tersebut, sejumlah data-data yang disampaikan berdasarkan pengamatan di lapangan secara langsung.

    Relawan Banten, Lulu Jamaluddin, mengungkapkan bahwa berdasarkan pengalaman langsung, pihaknya menerjunkan sejumlah relawan dari berbagai daerah. Sejak hari pertama, terdata sebanyak 70 relawan dari Bandung, Depok dan Bekasi.

    “Bahkan, tim kesehatan pun didatangkan dari wilayah Bandung. Ini kejadian suatu kegagapan Pemerintah,” ujarnya.

    Ia menjelaskan, banjir di awal Maret lalu bukan banjir Kota Serang. Sebab, usai banjir terbesar di kota serang, menyusul banjir di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang, disertai tanah bergerak yang menyebabkan 43 umah di Kabupaten Lebak bergeser dan retak.

    “Selanjutnya, Provinsi Banten saat ini tidak mempunyai informasi bencana, mengakibatkan penanganan pemerintah pasca banjir sangat semrawut,” tandasnya.

    Relawan lainnya, Nana, menyebut bahwa Sungai Cibanten telah kehilangan fungsi aslinya, yaitu sebagai jalur transportasi air. Kondisi sungai yang makin dangkal dan menyempit tersebut, diduga disebabkan adanya pengendapan material dari Gunung Karang yang ikut terbawa arus air, misalnya lumpur.

    Penyebab banjir Banten banyak beberapa faktor yaitu mulai ada perubahan tata guna lahan di hulu. Ada penambangan di tengah, setelah bendungan Sindangheula dan ada penyempitan yang diakibatkan bangunan bangunan lokasi belum diketahui pasti.

    “Banyak faktor itu yang harus dievaluasi oleh pemerintah sehingga masyarakat tahu, penyebab banjir juga diakibatkan oleh masyarakat di samping buang sampah yang dapat menyumbat sungai Cibanten. Tapi yang pasti, sejak tahun 1974 tidak pernah ada banjir sedahsyat banjir kali ini, justru itu terjadi semenjak bangunan sindangheula ada,” ungkapnya.

    Ia menegaskan tak sedikit masyarakat yang mencurigai ada sesuatu yang salah dari pengelolaan bendungan Sindangheula melalui operator BBWS3C. Bahwan menyebut pengelolaan tersebut salah, sebab sejak tahun sebelumnya pun belum pernah ada banjir sebesar dan sedahsyat kali ini.

    “Kita bisa lihat ada yang rusak dan memicu kecepatan air segala macam, sehingga akibatnya sangat luar biasa. Ini jadikan pembelajaran kalau memang kapasitasnya yang hanya 9 juta kubik, bagaimana caranya agar over capacity dari bendungan Singdangheula itu tidak lagi bermasalah, mereka (BBWS3C) paling tahu lah metode paling aman untuk mengatasi itu,” jelasnya.

    Nana mengaku, seharusnya semua pihak belajar dari bendungan Katulampa. Meskipun wilayah Jakarta banjir, akan tetapi sudah ada sistem yang dibangun Katulampa, bahwa selalu memberikan informasi ketika akan melepas air dengan jumlah kubik yang ditentukan, dan kawasan mana saja yang terdampak.

    “Itu yang kita butuhkan di sistem bendungan Singdangheula. Pas kejadian tidak ada peringatan apapun yang disampaikan oleh pemerintah baik kota ataupun provinsi, maupun bendungan sindangheula sendiri,” ucapnya.

    Dengan adanya sistem yang direncanakan dengan baik, maka seluruh pihak dapat mengantisipasi sejumlah dampak yang terjadi di wilayah-wilayah dan penanganan yang dilakukan.

    “Kita belajar dari itu, apabila sistemnya dibangun, karena sejauh ini usai dibangun dan sampai hari ini tidak ada sistem yang dibangun. Sehingga itu perlu dilakukan, agar kedepan kita lebih siap menghadapi hal-hal seperti itu,” tandasnya. (MUF)

  • Peduli Korban Banjir, ACT Hadirkan Humanity FoodTruck dan Pelayanan Medis

    Peduli Korban Banjir, ACT Hadirkan Humanity FoodTruck dan Pelayanan Medis

    SERANG, BANPOS – Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) melaksanakan aksi kemanusiaan untuk membantu para penyintas banjir Banten.

    Aksi kemanusiaan ini dilakukan di beberapa titik lokasi. Bentuk aksi yang dilakukan diantaranya pelayanan medis bersama dengan Humanity Medical Services, evakuasi bersama Tim Disaster Emergency Relief Management serta operasi makan gratis bersama Humanity FoodTruck.

    Humanity Medical Services sudah melakukan pelayanan kesehatan di Kampung Keganteran, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten pada Rabu (1/2). Aksi dilanjutkan kembali pada Jum’at (4/1) di Kampung Sukajaya, Kecamatan Kasemen, Kelurahan Banten, Kota Serang.

    Warga Kampung Keganteran, Fatiroh, menuturkan bahwa tinggi air yang masuk ke dalam rumahnya mencapai setengah meter.

    “Batuk, demam sama pegel-pegel semua, yang lain pada masuk angin soalnya kan kemarin airnya sampe setengah meter di dalem rumah. Kalau di jalan sampe satu meter lebih. Tadi pagi-pagi udah beres-beres banyak lumpur, banyak barang barang yang basah dan kotor terendam air. Saya mengucapkan terima kasih sudah diberikan pelayanan kesehatan,” ungkapnya.

    Komandan Posko ACT, Fadli, mengungkap bahwa aksi Humanity FoodTruck di hari pertama memproduksi sebanyak 315 porsi makanan untuk dibagikan kepada masyarakat yang terdampak banjir di 2 titik. Pendistribusian dilakukan di Kampung Sukajaya dan satu titik lainnya di Kampung Karang Sambung, Kecamatan Kasemen.

    “Alhamdulillah sejak kemarin Tim ACT bersama MRI, DERM hingga HMS sudah melakukan berbagai aksi kemanusiaan untuk para penyintas banjir Banten. Kalau hari ini sedang dilaksanakan pendistribusian paket makan gratis sebanyak 315 pak di 2 titik lokasi, serta Humanity Medical Services juga membersamai dengan pelayanan kesehatannya di Kampung Sukajaya, Kasemen. Kami juga melibatkan sekitar 40 relawan dalam berbagai aksi untuk banjir banten ini,” tuturnya.

    Fadli juga mengatakan bahwa masih ada beberapa aksi lain yang akan terus dilakukan untuk para penyintas banjir, mengingat masih ada beberapa pemukiman di Kota Serang dan Pandeglang yang terendam banjir.

    “Di Kampung Sukajaya air masih belum surut, sekitar 30 sampai 40 cm, masih banyak warga yang belum mendapatkan bantuan hingga hari ke 3 banjir. Kami berharap para dermawan bisa terus membersamai langkah kami untuk bisa memberikan bantuan terhebatnya melalui Aksi Cepat Tanggap, insyaAllah kami akan terus berikhtiar mengajak masyarakat untuk bersatu dalam menangani musibah banjir di Banten kali ini. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada para donatur yang telah menyalurkan bantuan terbaiknya melalui kami,” tandasnya. (MG-03)