Tag: banjir lebak

  • Bencana Banjir Melanda Kabupaten Lebak, Alfamart Cepat Berikan Bantuan

    Bencana Banjir Melanda Kabupaten Lebak, Alfamart Cepat Berikan Bantuan

    BAYAH, BANPOS – Alfamart dengan cepat memberikan bantuan kepada korban bencana banjir yang melanda Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak. Bantuan Alfamart diberikan pada Kamis (13/10/2022) siang tadi.

    Ratusan paket sembako berisi beras, minyak goreng, gula, teh celup, susu, mie instan, kecap, makanan kaleng, popok bayi dan dewasa serta air mineral diberikan melalui Posko di kantor Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak.

    Nur Fuad, Branch Manager Alfamart Serang menjelaskan bahwa Alfamart mempunyai kepedulian untuk memberikan bantuan terhadap bencana alam.

    “Bantuan ini merupakan aksi CSR nyata yang kita respon cepat saat kabar bencana kemarin terjadi,” terangnya.

    Ia menambahkan, bantuan diberikan melalui posko di kantor Kecamatan Bayah agar bisa disalurkan secara tepat sasaran, karena relawan akan membagikan langsung kepada korban di lokasi bencana terjadi.

    Muhammad Afran, Regional Corporate Communication Manager Alfamart menambahkan, pasca bencana ini korban membutuhkan sembako seperti makanan untuk keperluan logistik harian terlebih dahulu.

    “Bantuan dari Alfamart ini saat ini memang tepat dibutuhkan. Dan kami akan bagikan secepatnya ke lokasi terdampak,” jelas Khaerudin, Camat Bayah. (red)

  • BPBD Lebak Keluarkan Peringatan Kesiagaan Bencana

    BPBD Lebak Keluarkan Peringatan Kesiagaan Bencana

    LEBAK, BANPOS – Karena saat ini curah hujan meningkat terus, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Lebak mengeluarkan peringatan dini kesiapsiagaan bencana alam mengingat kondisi cuaca yang ekstrem.

    Disebutkan, wilayah Kabupaten Lebak merupakan daerah langganan banjir dan longsoran tanah, sehingga Pusdalops BPBD setempat mengeluarkan peringatan dini bencana alam karena curah hujan cukup meningkat.

    “Kita minta masyarakat tetap tenang dan waspada menghadapi cuaca buruk seperti sekarang ini,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Lebak Febby Rizky Pratama, Rabu (02/03)

    Menurut ya, peringatan kesiap-siagaan bencana alam itu agar masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan untuk mengurangi risiko kebencanaan sehingga tidak menimbulkan korban.

    Terang Febby, BPBD Lebak sudah menyampaikan surat peringatan kesiap-siagaan bencana alam kepada aparatur kecamatan dan desa/kelurahan. “Kami berharap warga waspada bencana alam, terutama pada malam hari dan dapat mengaktifkan ronda di setiap kampung,” tuturnya.

    Dalam beberapa hari ini, rinci Febby, bahwa bencana alam yang terjadi di Kabupaten Lebak, Selasa (01/03) di antaranya ruas jalan Bayah-Sawarna tertimbun tanah longsor sepanjang 40 meter sehingga terputus jalan menuju kawasan wisata itu, serta adanya bencana pergeseran tanah di Desa Curugpanjang Kecamatan Cikulur.

    Oleh karenanya, untuk mengantisipasi banjir tersebut, BPBD Lebak kini juga tengah mengoptimalkan pemantauan debit aliran sungai juga Bendungan Pamarayan.

    Terangnya, apabila debit air sungai meningkat, maka direkomendasikan masyarakat yang tinggal di bantaran sungai segera mengungsi ke tempat yang lebih aman.

    “Kami minta relawan kecamatan dan desa terus melakukan pemantauan aliran sungai, karena curah hujan meningkat, ”jelas Febby.

    Ditambahkan, saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan semua unsur instansi seperti TNI, Polri, Relawan Tagana, Pegiat wisata, DPUPR, Dinsos, PMI dan PLN.

    Hal ini, kata dia, untuk mengatasi pasca-bencana alam agar mereka terpenuhi kebutuhan dasar juga tidak kelaparan sehingga tak menimbulkan korban jiwa.

    “Kami kini sudah menyediakan stok logistik dan mencukupi untuk kebutuhan enam bulan ke depan,” paparnya.

    (WDO)

  • Dua Kampung di Rangkasbitung Terendam Banjir Luapan Ciujung

    Dua Kampung di Rangkasbitung Terendam Banjir Luapan Ciujung

    LEBAK, BANPOS – Air Sungai Ciujung meluap, dua kampung di Kecamatan Rangkasbitung terendam banjir, Senin (7/12). Ratusan rumah terendam akibat genangan air dan puluhan kepala keluarga terpaksa mengungsi.

    Dari pantauan lapamgan, lokasi pertama banjir di Kecamatan Rangkasbitung terdapat di Kampung Jujuluk RT 01 RW 04 Kelurahan Cijoropasir. Banjir yang merendam belasan rumah milik warga di Kampung Jujuluk yang berdekatan dengan kali mati tersebut tidak hanya berasal dari luapan Sungai Ciujung saja, tapi berasal dari luapan air dari kali mati yang tidak mengalir normal karena terjadi penyempitan pada kali.

    “Sudah menjadi langganan banjir kalau musim hujan kaya gini. Air mulai naik dan merendam rumah milik warga disini itu dari semalam,” kata warga Kampung Jujuluk, RT01 RW02, Wahyu,

    Menurut Wahyu, hujan dengan intensitas tinggi dan luapan air dari Sungai Ciujung yang terjadi saat ini dikhawatirkan tidak saja merendam rumah warga lainnya di Kampung Jujuluk, juga dikhawatirkan mulai datang penyakit karena air yang merendam rumah warga itu bercampur, terlebih wilayah tersebut ada sebuah rumah sakit.

    “Ya mudah-mudahan sih tidak terjadi apa-apa. Akibat banjir ini kami khawatir timbul penyakit, sebab air banjir yang merendam rumah warga itu tidak murni berasal dari air hujan dan dari luapan air Sungai Ciujung, tapi juga berasal dari air limbah rumah tangga apa lagi di atas sana itu ada sebuah rumah sakit,” ungkapnya

    Selain di Cijoro Pasir, luapan Sungai Ciujung juga menggenangi Kampung Kebonkalapa Kelurahan Muara Ciujung Barat, juga di Kecamatan Rangkasbitung. Akibat daei genangan, 87 rumah dan 20 pabrik tahu di wilayah itu terendam banjir setinggi 1 meter lebih.

    Ketua RW 09, Kelurahan Muara Ciujung Barat, Edi Junaedi (54) kepada wartawan mengatakan, data sementara pada Senin pagi, rumah yang terdampak banjir di RT 01 itu 11 rumah, RT 02 54 rumah, RT 03 10 rumah, RT 04 sebanyak 4 rumah, RT 05 sebanyak 6 rumah dengan total 330 jiwa.

    “Yang dibutuhkan masyarakat yang mengungsi saat ini adalah makanan siap saji, karena alat alat masak meraka semua terendam banjir,” katanya.

    “Untuk warga yang terdampak banjir, kita tampung di tiga titik pengungsian yakni di madrasah, majelis taklim dan lapangan,” imbuhnya.

    Camat Kecamatan Rangkasbitung, Yadi Basari Gunawan mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan sedikitnya dua tenda ukuran besar untuk pengungsi korban banjir di lokasi setempat.

    “Kami sudah pasang satu tenda untuk pengungsi korban banjir, tenda itu terpasang di SMK Muhammadiyah dan satu lagi akan kami pasang dan sediakan di jalan By Pass,” katanya. (CR-01-PBN)

  • Empat Kampung Terendam Banjir, Hektaran Sawah Siap Panen Terendam

    Empat Kampung Terendam Banjir, Hektaran Sawah Siap Panen Terendam

    LEBAK, BANPOS – Hektaran sawah siap panen di Desa Gubugan Cibeureum, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak terendam banjir, Kamis (14/5) akibat luapan air dua sungai. Informasi yang dihimpun, kedua sungai yakni Sungai Cibereum dan Sungai Jamalaung tersebut meluap karena tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah itu sejak Rabu (13/5/2020) sore hingga malam hari.

    Kepala Desa Gubugan Cibeureum, Mumuh Mahmudin kepada wartawan mengatakan, sedikitnya terdapat 273 rumah yang terendam akibat luapan dua aliran sungai itu.

    ”Ada 4 kampung yang terendam banjir yakni Kampung Cidadap, Jamlaung, Bongkok, dan Kampung Lembur Lojor,” katanya.

    Dikatakan Mumuh, banjir juga mengakibatkan ratusan hektar sawah yang sedang memasuki masa panen dan jalan poros desa yang menghubungkan tiga desa dan dua kecamatan terendam.

    “Kerugian belum dapat kita prediksi, yang pasti ini akan menyebabkan ratusan hektar sawah gagal panen,” ujarnya.

    Saat ini ungkap dia, sebagian korban banjir yang rumahnya terendam sudah mengungsi ke rumah sanak saudaranya. Pihak Pemerintahan Desa juga sudah melaporkan peristiwa tersebut kepada BPBD Lebak.

    ”Sejak malam pihak desa, kecamatan dan babinkamtibmas bersama masyarakat ikut membantu mengevakuasi warga yang terkena banjir, ” ungkapnya.

    Kepala Bidang Sarana Prasarana Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak, H. Nana kepada BANPOS belum bisa memastikan berapa jumlah hektar sawah yang terendam akibat banjir.

    “Masih monitor, kami masih menunggu laporan dari tingkat kecamatan,” katanya.(CR-01/PBN)

  • Sungai Cimengenteung Meluap, 96 KK Warga Cipanas Sahur Ditengah Banjir

    Sungai Cimengenteung Meluap, 96 KK Warga Cipanas Sahur Ditengah Banjir

    LEBAK, BANPOS – Diguyur hujan deras sejak Selasa (12/5) pukul 16.30 WIB hingga Rabu (13/5) dinihari, membuat Sungai Cimangenteung meluap. Akibatnya, menjelang sahur 96 rumah milik warga di Kecamatan Cipanas terendam banjir hingga ketinggian sekira 70 centimeter.

    Camat Kecamatan Cipanas, Oleh Najamudin menyebutkan, banjir merendam rumah warga terjadi di tiga desa yakni Desa Sipayung, Desa Talaga Hiang dan Desa Bintangresmi.

    “Di Kampung Lurah desa Sipayung sebanyak 45 rumah, 33 rumah di Kampung Sukamaju desa Talagahiang, 12 rumah di Kampung Sampaleun dan di Kampung Ruki (Gajrug) desa Bintangresmi 6 rumah terendam limpasan air dari selokan jalan nasional,” katanya

    Dikatakannya, kondisi sekarang air sudah surut, tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir yang terjadi, namun Jembatan darurat hanyut terbawa derasnya air sungai yang meluap.

    “Korban jiwa tidak ada, Alhamdulillah. Namun jembatan darurat desa Talagahiang hanyut,” jelasnya

    Terpisah, Dandim 0603/Lebak Letkol Kav Yudha Setiawan kepada wartawan mengungkapkan, kondisi banjir saat ini sudah surut dan masyarakat sedang membersihkan rumah masing masing.

    “Tadi pagi subuh saya kesana, Alhamdulillah airnya sudah surut dan normal,” ungkapnya (CR-01/PBN)

  • BPBD ‘Ngecrek’ ke Setiap OPD

    BPBD ‘Ngecrek’ ke Setiap OPD

    SERANG, BANPOS – BPBD Kota Serang jemput bola ke setiap OPD di Kota Serang untuk membantu penyintas bencana banjir di Kabupaten Lebak. Hal ini sebagai tindak lanjut dari surat edaran yang diberikan oleh Walikota Serang.

    Penggalangan dana tersebut dilakukan dengan tiga tim. Dan seluruh tim tersebut disebar ke setiap OPD dan kecamatan. Berdasarkan pantauan di salah satu lokasi, yaitu Puspemkot Serang, BPBD mengelilingi setiap kantor OPD untuk meminta sumbangan uang dari para pegawai.

    “Hari ini kami mulai keliling ke OPD sesuai perintah pak Wali Kota, untuk penggalangan dana korban banjir bandang,” kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Serang Eva Khasanah, saat ditemui di Setda Pemkot Serang, Senin (6/1).

    Eva mengatakan, jemput bola yang dilakukan oleh pihaknya berdasarkan perintas dari Walikota Serang, Syafrudin. Sebab, Pemkot Serang menargetkan akan menyalurkan donasi pada 10 Januari mendatang.

    “Pak Wali minta secepatnya selesai, agar segera bisa diberikan kepada korban di Lebak. Kami masih terus keliling, karena ada beberapa OPD juga yang belum melakukan penggalangan dana di internal,” ungkapnya.

    Sementara itu, bantuan logistik sendiri sudah terkumpul di Kantor BPBD Kota Serang yang nantinya akan diserahkan setelah semua penggalangan dana selesai dilakukan.

    “Bantuan logistik seperti beras, pakai dan lainnya, sedang kami kemas. Nanti pada 10 Januari kami bersama Walikota Serang akan langsung menyalurkan bantuan ke para penyintas bencana di Lebak,” tuturnya.

    Kepala BPBD Kota Serang, Diat Hermawan, mengatakan berdasarkan surat edaran Walikota Serang, seharusnya BPBD hanya bertindak sebagai koordinator pengumpulan bantuan saja. Namun karena waktu yang mepet, maka BPBD terpaksa ‘Ngecrek’ ke setiap OPD.

    “Sejatinya itu sesuai edaran, yah kami hanya menerima saja. Namun karena sudah mepet, yasudah kami turun untuk jemput bola ke setiap OPD.” Tandasnya. (DZH/AZM)

  • Brimob dan Warga Buat Rakit untuk Distribusikan Bantuan

    Brimob dan Warga Buat Rakit untuk Distribusikan Bantuan

    CIPANAS, BANPOS – Memasuki hari kedua pasca banjir bandang yang melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Lebak, bantuan mulai berdatangan. Namun masih tingginya debit sungai membuat penyaluran bantuan terhambat. Aparat kepolisian yang diturunkan ke lapangan berinisiatif membuat rakit untuk memperlancar distribusi logistik.

    Berdasarkan pantauan, puluhan polisi yang berasal dari Satbrimob Polda Banten bersama warga membuat sejumlah rakit di tepi sungai yang debit airnya masih tinggi. Rakit-rakit itu dibuat karena jembatan yang menghubungkan Desa Sukajaya dan Desa Sukarame di Kecamatan Sajira rusak diterjang banjir.

    “Jembatannya terputus, jadi kami bersama warga berinisiatif membuat rakit sarana pendistribusian logistik, sekaligus bisa digunakan oleh masyarakat yang ingin menyeberang,” kata Komandan Satbrimob Polda Banten, Kombes Dedi Suryadi, Kamis (2/1).

    Dedi menambahkan, selain membantu mendistribusikan logistik, Tim SAR Brimob Polda Banten, Polres Lebak dan dibantu masyarakat sekitar melaksanakan kegiatan pembersihan rumah rumah warga yang terendam banjir bandang di Desa Sukajaya dan Desa Sukarame.

    “Ratusan personil kepolisian diturunkan ke lapangan dan dibantu masyarakat sekitar, mulai membantu membersihkan lumpur serta sampah terdapat di rumah-rumah yang terendam banjir bandang,” ujarnya.

    Sementara Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Edy Sumardi Priadinata, membenarkan semua personel yang terlibat dalam membantu Polres Lebak, sejak kemarin sudah berada di lokasi terjadinya banjir.
    Personil Brimob, Polres Lebak sejak awal sudah bersama warga di lokasi banjir. Personil telah melakukan upaya upaya membuka akses jalan yg tertimbun longsor, mencari korban hilang, bersihkan puing puing rumah warga, serta melakukan pelayanan kesehatan di pengungsian.
    “Selain pencarian korban hilang, kita juga sejak kemarin sudah mulai membersihkan rumah-rumah dari lumpur dan puing yang terendam banjir bersama pemda, TNI, Sar dan warga,” kata Edy.
    Polda Banten, sambung Edy, juga menyediakan dapur umum untuk memberikan layanan makanan kepada warga di lokasi pengungsian serta memberikan layanan kesehatan. Pasca banjir dihawatirkan berdampak pada kesehatan masyarakat yang mengungsi, seperti halnya beberapa potensi penyakit yang dialami warga di pengungsian adalah batuk, pilek, flu dan lainnya.
    “Biddokkes Polda Banten dan puskesmas telah memberikan obat obatan untuk warga pengungsi,” ujar edy . (RUL/ENK)